Anda di halaman 1dari 3

CIMINO DAN PERAWATANNYA

Cimino adalah cara terbaru untuk melakukan hemodialisis. Di antara cara manual dan
menggunakan kateter, pemasangan cimino ini lebih dianjurkan karena cukup aman dan tahan
lama. Pemasangan cimino ini merupakan operasi kecil yang berlangsung kurang lebih 15-20
menit, bergantung pada kondisi pembuluh vena dan arteri di tangan.

Bius yang diberikan saat operasi cimino adalah bius lokal. Jadi pasien dapat melihat dengan
cukup jelas bagaimana operasi ini dilakukan. Dalam operasi cimino ini tidak ada satu mesin atau
alat pun yang dipasang di dalam tangan. Operasi cimino ini adalah proses dimana pembuluh
vena dan arteri digabungkan membentuk fistula atau sambungan. Maka selang hemodialisis
cukup dipasang di satu tangan. Selang merah di tangan bagian bawah dan selang biru di tangan
bagian atas.
Setelah dioperasi, dokter akan memeriksa getaran aliran darah. Jika aliran terdengar lancar dan
baik maka penanaman cimino tersebut berhasil dan kemungkinan besar dapat digunakan.
Permukaan kulit akan dijahit dan diperban secara melilit.
Beberapa menit setelah operasi, efek obat bius akan hilang. Pada momen ini pasien akan
merasakan pusing, nyeri di permukaan kulit yang baru dijahit, serta ngilu pada bagian dalam
tangan.
Hal yang harus dilakukan adalah:
Tenangkan pasien;
Kipasi pasien karena kemungkinan rasa nyeri menyebabkan pasien kepanasan;
Segera makan; dan
Minum obat. Dokter akan memberikan resep berupa obat penghilang rasa sakit dan obat demam.
Terdapat beberapa pantangan yang harus dilakukan dalam proses penanaman cimino ini, yaitu:
Tangan tetap harus diluruskan, tidak boleh ditekuk selama 2 minggu;
Tidak boleh disangga dengan menggunakan gips atau kayu (beberapa rumah sakit
memperbolehkan dengan catatan tidak diikat terlalu kencang).

Resiko yang terjadi adalah cimino akan mati dan itu berarti harus melakukan operasi ulang;
Melakukan latihan remas bola agar cimino menjadi semakin kuat;
Tidak boleh tertindih;
Tidak boleh membawa atau menggendong barang berat;
Tidak boleh ditensi;
Tidak boleh disuntik;
Tidak boleh ditekan atau diremas;
Tidak boleh kena air selama 2-3 minggu (hingga perban dibuka);
Tidak boleh diinfus; dan
Tidak boleh menekan atau menopang.

Setelah beberapa hari setelah operasi, pasien diharuskan untuk melakukan pemeriksaan ulang.
Perban akan dibuka dan getaran akan diperiksa. Biasanya getaran akan semakin kencang dan
terlihat denyut di permukaan kulit. Setelah itu jahitan akan dibuka. Kemudian permukaan kulit
akan ditutup kembali dengan perban kecil.
Dalam proses penyempurnaan ini, pasien sebaiknya rajin melakukan olahraga ringan remas bola.
Pilihlah bola yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek. Aktivitas ini akan membantu
pembentukkan cimino. Cimino akan siap digunakan pada minggu keenam setelah operasi.
Jika permukaan tangan disentuh, maka akan terasa getaran atau aliran yang menjalar. Tenang
saja, itu bukan mesin tetapi darah yang mengalir. Pasien pun dapat mendengar suara desiran
darah.
Apakah cimino bisa mati? Tentu saja bisa. Maka tetaplah menjaga pantangan yang disebutkan di
atas. Selain itu dua hal lain yang membuat cimino mati adalah kadar hemoglobin (Hb) dan
tekanan darah yang terlalu rendah. Atur pola makan dan kegiatan dengan baik. Serta lakukan
pemeriksaan darah minimal sebulan sekali.
Operasi cimino bersifat permanen. Cimino dapat mempermudah dan meminimalisir rasa sakit
saat proses hemodialisis. Cimino biasanya dianjurkan dipasang saat pasien berada pada stadium
IV gagal ginjal. Fungsinya sebagai payung sebelum hujan karena cimino membutuhkan waktu
enam minggu sebagai proses penyenpurnaan penanaman sebelum akhirnya dapat digunakan
untuk hemodialisis.

Anda mungkin juga menyukai