Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi. Seluruh organisme terdiri


dari sel. Sel ini merupakan maeteri paling sederhana yang dapat hidup.
Organisme bersel tunggal tetapi ada juga organisme yang lebih komplek,
artinya organisme tersebut memiliki banyak sel. Namun mereka tidak akan
bertahan lama apabila antara sel yang satu dengan yang lainnya tidak
bekerja sama. Ketika sel disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih
tinggi, contohnya jaringan dan organ, sel dapat di pisahkan sebagai unit
dasar dari struktur dan fungsi organisme.

Kita akan mengetahui bahwa kehidupan tingkat seluler muncul dari


keteraturan struktural yang memperkuat tema tentang struktur dan fungsi
sel.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian sel secara umum


2. Mengetahui perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
3. Mengetahui struktur dan fungsi sel dalam kehidupan terutama pada
sel manusia
4. Mengetahui jenis-jenis sel
5. Memahami proses metabolisme sel
6. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah
Dasar Keperawatan I

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sel secara umum ?


2. Bagaimana perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik ?
3. Bagaimana struktur dan fungsi organel sel pada manusia ?
Sel dan Fungsinya Page 1
4. Bagaimanakah proses terjadinya metabolism sel ?

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Mengidentifikasi pengertian sel secara umum


2. Mengidentifikasi perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
3. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel pada manusia
4. Mengidentifikasi jenis-jenis sel
5. Mengetahui proses metabolisme sel

1.5 Metode Penulisan

Dengan teknik studi kepustakaan yang bersumber dari buku dan


media pendukung lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang kami
bahas.

Sel dan Fungsinya Page 2


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sel

Sel merupakan satuan unit terkecil kehidupan yang berstruktur


elastis tipis, dan memiliki tebal 7,5-10 nm. Sedangkan menurut Robert
Hooke, sel berarti kotak kosong setelah ia mengamati sayatan gabus
dengan mikroskop. Rudolf Vircow (1885) mengemukakan bahwa sel
dapat membelah diri dan membentuk sel baru (Omnis cellula E Cellula)

2.2 Tipe Sel

Berdasarkan keadaan inti sel, sel dibedakan menjadi sel prokariotik


dan sel eukariotik. Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki
membrane inti, sehingga bahan intinya tersebar, contohnya adalah bakteri
dan alga biru. Sedangkan sel eukariotik merupakan sel yang memiliki
membrane inti, sehingga bahan intinya terkumpul dalam nucleus,
contohnya adalah protista, sel hewan dan sel tumbuhan.

2.3 Struktur Sel

Sebagian besar sel dibagi lagi menjadi membrane plasma, nucleus


dan sitoplasma.

2.3.1 Membran sel

Membran sel adalah bagian terluar dari sel yang berasal dari lemak
dan protein serta bersifat semipermeable, yang memungkinkan lewatnya
sejumlah zat tertentu, tetapi tidak untuk zat lain. Namun, permeabelitasnya
juga dapat berubah-ubah karena membran memiliki banyak kanal ion
pengatur dan protein transport lain yang dapat mengubah jumlah zat yang
melintasinya.

Sel dan Fungsinya Page 3


Sruktur membran sel memperlihatkan bahwa membran terutama terdiri
atas lapisan lipid ganda dari molekul fosfolipid, tetapi juga disertai
sejumlah besar molekul protein yang menonjol menembus lapisan ganda.
Juga sebagian karbohidrat melekat pada molekul protein pada bagian luar
membran dan molekul protein tambahan di bagian dalam.

Fungsi membrane sel yaitu rintangan selektif yang memungkinkan


aliran oksigen, nutrisi, dan limbah yang cukup untuk seluruh volume sel,
untuk melindungi bagian dalam sel dan mengatur keluar masuknya zat.

Gambar 2.1. Membran sel

2.3.2 Nukleus

Nukleus merupakan inti yang terbungkus suatu selaput inti (membrane


nucleus) yang merupakan dua membran yang terpisah, satu membran
terdapat di dalam membran lain. Membran luar bersambung dengan
reticulum endoplasmic, dan ruang antar kedua membran nukleus juga
bersambung dengan ruang di sebelah dalam reticulum endoplasmic.
Nukleus ditemukan disemua sel eukariotik yang membelah. Bagian inti sel
(nukleus) meliputi selaput inti (karioteka), nukloplasma (kariolimfa),
kromatin/ kromosom, nukleolus (anakinti). Fungsi Nukleus adalah

Sel dan Fungsinya Page 4


mengatur reproduksi, pusat pengaturan sel dan mengontrol sintesa
protein.

Gambar 2.2. Nukleus dan Retikulum Endoplasma kasar

2.3.3 Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang berada di bawah membran sel


yang dipenuhi oleh partikel-parikel dan organel-organel berukuran besar
dan kecil yang tersebar didalamnya. Bagian cairan bening dari sitoplasma
yang merupakan tempat dimana partikel-partikel itu tersebar disebut
sitosol, yang terutama terdiri atas protein yang larut, elektrolit, dan glukosa
serta sejumlah kecil senyawa lipid. Sitoplasma sendiri terbagi atas organel
metabolisme dan non metabolisme.

Sel dan Fungsinya Page 5


Gambar 2.3 Sitoplasma

-Organel Metabolisme berisi:

2.3.3.1 Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah serangkaian tubulus kompleks


dalam sitoplasma sel. Dinding tubulus terbentuk dari membran berlapis
lipid ganda yang terdiri atas banyak sekali protein. Retikulum endoplasma
terdiri dari retikulum indoplasma kasar yang dilekati ribosom dan retikulum
endoplasma halus yang tidak dilekati ribosom.

REK (retikulum endoplasma kasar) berfungsi sebagai pengatur


hasil sintesis protein, sedangkan REH (retikulum endoplasma
halus):sebagai tempat sintesis steroid dan detoksifikasi pada sel lain, dan
proses enzimatis lainnya.

Sel dan Fungsinya Page 6


Gambar 2.4 Retikulum Endoplasma

2.3.3.2 Ribosom

Ribosom adalah struktur yang komplek, yang mengandung


berbagai protein dan paling sedikit 3 RNA ribosom yaitu r-RNA, m-RNA
dan t-RNA. Setiap ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil. Fungsi
ribosom adalah tempat sintesis protein.

Gambar 2.5 Ribosom

2.3.3.3 Mitokondria (The Power of House)

Mitokondria adalah organel energy atau pembangkit tenaga sel.


Organel ini mengambil energy dari zat-zat gizi dalam makanan dan
mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk
menjalankan suatu aktivitas. Struktur dasar mitokondria terdiri dari dua

Sel dan Fungsinya Page 7


membran protein lapis ganda yaitu: membran luar dan membran dalam,
struktur berbentuk seperti cerutu lapisan dalamnya berlekuk-lekuk di
namakan Krista.
Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi seluler, yaitu proses
katabolic yang menghasilkan ATP dengan mengekstrasi energy dari gula,
lemak dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen.

Gambar 2.6 Mitokondria

2.3.3.4 Aparatus Golgi

Badan golgi (Apparatuss Golgi=Diktiosom) memiliki membran yang


mirip dengan membran pada reticulum endoplasmic agranular. Apparatus
golgi biasanya terdiri atas empat atau lebih tumpukan lapisan vesikel tipis
dan gepeng yang terletak dekat dengan nucleus, organel ini dihubungkan
dengan fungsi ekskresi sel, organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh
yang melaksanakan fungsi ekskresi misal ginjal. Dalam menjalankan
fungsinya apparatus golgi bekerjasama dengan reticulum endoplasic
untuk membentuk lisosom, vesikel sekretoris, atau komponen yang
lainnya.

Sel dan Fungsinya Page 8


Apparatus golgi berfungsi membentuk kantung atau vesikula untuk
sekresi membentuk membran plasma, membentuk akrosom pada
spermatozoa, membentuk lisosom.

Gambar 2.7 Apparatus golgi

2.3.3.5 Lisosom

Lisosom merupakan organel yang di bentuk oleh apparatus golgi


yang kemudian tersebar di seluruh sitoplasma. Lisosom dikelilingi oleh
membran lipid ganda yang khusus dan terisi oleh granula-granula kecil
yang berisi enzim hidrolitik. Dengan adanya enzim hidrolitik ini, lisosom
berfungsi sebagai sistem pencernaan intraseluler yang memungkinkan sel
untuk mencerna bahan-bahan dan struktur intraseluler, khususnya struktur
sel yang telah rusak, partikel-partikel makanan yang telah dicernakan sel
dan bahan-bahan yang tidak di inginkan tubuh.

Sel dan Fungsinya Page 9


Gambar 2.8 Lisosom

2.3.3.6 Peroksisom

Peroksisom merupakan ruangan metabolisme khusus yang


dilingkupi oleh membran. Peroksisom serupa dengan lisosom yaitu sama-
sama merupakan kantung yang mengandung enzim-enzim. Namun, enzim
yang terkandung dalam peroksisom yaitu enzim oksidatif. Dengan adanya
enzim oksidatif ini, peroksisom berperan penting untuk mendetoksifikasi
berbagai zat sisa yang dihasilkan di dalam sel.

Gambar 2.9 Peroksisom


2.3.3.7 Sitoskeleton

Sel dan Fungsinya Page 10


Sitoskeleton adalah suatu jaringan protein kompleks yang bertindak
sebagai tulang dan otot bagi sel, merambahi sitosol. Terdapat paling
sedikit 4 unsur dari sitoskeleton, yaitu :mikrotubulus, mikrofilamen,
filament intermediet dan kisi-kisi mikrotrabekuler.

Gambar 3.1 sitoskeleton

2.3.3.7.1 Mikrotubulus

Mikrotubula merupakan tabung berongga yang sangat ramping


(bergaris tengah 22nm) panjang, tdak bercabang dan terutama dindingnya
terdiri atas 13 kolom molekul tubulin. Berfungsi mempertahankan bentuk
sel, pergerakan kromosom dalam pembelahan sel, dan pergerakan
organel.

Gambar 3.2 Mikrotubulus

2.3.3.7.2 Mikrofilamen

Sel dan Fungsinya Page 11


Mikrofilamen (filament aktin) adalah unsure terkecil sitoskeleton
yang terdiri dari aktin yaitu suatu molekul protein yang memiliki bentuk
globuler serupa dengan tubulin. struktur aktin tersusun menjadi dua untai
terpuntir, mirip dua untai mutiara yang terjalin menjadi suatu bentuk heliks
(spiral), berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, perubahan bentuk
sel, kontraksi otot, serta pengaliran sitoplasma pembelahan sel.

2.3.3.7.3 Filament Intermediet

Filament intermediet memiliki ukuran diantara mikrotubulus dan


mikrofilamen (garis tengah 7-10nm) sesuai dengan namanya terdapat
berbagai jenis filament intermediet betgantung pada struktur atau peran
penahan beban jenis-jenis sel tertentu. Secara umum, hanya di jumpai
satu jenis filament intermediet yang ditemukan pada suatu sel, misalnya :
neurofilamen yang dijumpai di akson sel saraf, filament-filamen
intermediet berkeratin yang dijumpai di sel kulit. filament intermediet
berfungsi untuk tempat bertautnya nucleus dan organel tertentu lainnya

2.3.3.7.4 Kisi-kisi Mikrotabekuler

Kisi-kisi mikrotabekuler adalah unsure sitoskelton yang paling akhir


ditemukan dan pertama kali dilihat dengan menggunakan mikroskop
electron voltase tinggi pada awal tahun 1970-an. Kisi-kisi mikrotabekuler
tampak seperti jalinan filament-filamen yang sangat halus saling
berhubungan dan merambah keseluruh sitoplasma serta berhubungan
dengan lapisan dalam membrane plasma. Fungsinya untuk menggantung
mikrotubulus dan mikrofilamen serta berbagai organel lain,
menghubungkan berbagai komponen-komponen sitoplasma yang berbeda
menjadi sebuah unit fungsional,mengorganisasikan enzim-enzim sitosol.

Sel dan Fungsinya Page 12


2.3.4 Macam Sel

2.3.4.1 Sel Saraf


Ada tiga macam,
sel saraf sensorik, untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor
ke sumsum tulang belakang.
sel saraf motorik, menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf
pusat ke efektor
sel saraf penghubung, penghubung sel saraf satu ke sel saraf yang
lain.
Sel saraf memiliki kemampuan iritabilitas (bereaksi terhadap perubahan
lingkungan) dan konduktifitas (kemampuan membawa impuls-impuls
saraf).

2.3.4.2 Sel Darah


sel darah putih(leukosit)
Basofil, untuk membantu memelihara darah agar selalu dalam
keadaan cair.
Batang leukosit, membantu mengurangi infeksi.
Eosinofil, mmbentuk kekebalan limfosit system kekebalan.
Monosit, memakan fragmen-fragmen sel-sel tua dan sel kanker.
Neutrofil menghilangkan infeksi dari tubugh.
Sel darah merah(eritrosit), untuk membawa oksigen dari paru-paru
ke seluruh jaringan tubuh , membawa karbondioksida dari jaringan
tubuh ke pparu-paru
Plasma, untuk mengalirkan seluruh sel-sel darah beserta makanan
keseluruh tubuh.

2.3.4.3 Sel epitel


merupakan kumpulan selsel polyhedral yang berfungsi untuk
melapisi permukaan atau rongga tubuh serta sebagai kelenjar sekresi.
Sel-sel epitel terjalin untuk membentuk jaringan epitel. Sel epitel ada 3 :
Sel dan Fungsinya Page 13
ektoderm, epitel pada kulit
entoderm, pada saluran pencernaan
mesoderm, pada saluran kemih
Klasifikasi sel epitel :
Epitel selapis pipih, sel berbentuk pipih terlihat seperti lantai ubin namun
tidak teratur fungsinya pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau
sebaliknya contohnya epitel pada pembuluh darah kapiler dan dinding
alveolus.
Epitel selapis kubus, sel berbentuk seperti kubus terlihat seperti sarang
lebah atau berbentuk polygonal, contohnya epitel pada permukaan
ovarium, kelenjar, dan kelenjar tiroid.
Epitel selapis silindris, sel berbentuk silindris atau torak, terlihat seperti
epithelium kubus namun potongan tegaklurus terlihat lebih tinggi, dan
memiliki silia, contohnya epitel pada lambung dan usus.
Epitel batang bersilia, berbentuk silindris berlapis memiliki bulu-bulu
getar, fungsinya penghasil mucus atau lender untuk menangkap benda
asing yang masuk, contohnya epitel rongga hidung.
Epitel berlapis semu, sel memiliki tinggi yang tidak sama sehingga
terlihat seperti beberapa lapis sel, terdapat pada trakea
Epitel berlapis, sel tersusun atas dua atau lebih lapisan sel, lapisan
paling daras disebut sel basal dan paling atas terdapat lapis sel yang
berbentuk gepeng, kubus, ataupun batang, atau yang disebut epithelium
transisional
Epitel berlapis kubus, berfungsi dalam eksresi dan absorbs, contohnya
pada saluran keluar kelenjar.
Epitel transisional, sel yang berbentuk paying, contohnya epitel pada
ureter

2.3.4.4 Sel Punca


Sel punca merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan
mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak

Sel dan Fungsinya Page 14


sel yang berbeda di dalam tubuh. Fungsinya sebagai system perbaikan
untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak.

2.3.4.5 Sel Tulang


Sel kondrosit adalah sel yang menyusun tulang rawan,
mensekresikan matrik berupa hialin atau kolagen
Sel osteoblas, yang mensitesis dan menjadi perantara mineralisasi
osteoid. Yang berbentuk kuboid atau silindris pndek
Osteosit, merupakan kommponen sel utama dalam jaringan tulang.
Fungsinya dalam pembentukan matrik ttulang, dengan cara
membantu pemberian nutrisi pada tlang.
Osteoklas, sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis
tulang. Osteoklas berasal dari deretan monosit makrofag.
Sel osteoprogenitor,merupakan sel mesenchimal primitive yang
menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit
pada permukaan dalam jaringan tulang.

2.3.4.6 Sel Otot:


Sel otot polos yaitu sel yang tampak polos dan tidak ada garis
melintang, misalnya di usus.
Sel otot lurik yaitu sel yang memiliki daerah gelap dan terang yang
saling berselang seling.
Sel otot jantung yaitu sel yang memiliki sifat seperti sel otot polos
yang bekerja di luar kesadaran dan control pikiran.

Sel dan Fungsinya Page 15


2.3.5 Metabolisme Sel

Metabolisme adalah reaksi kimia untuk pembentukkan dan perombakan


bahanorganik. Metabolisme dibedakan ke dalam anabolisme dan katabolisme.
2.3.5.1 Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa
yang lebihsederhana dengan bantuan enzim. Penguraian suatu senyawa dapat
menghasilkan energi. Energi kimia yang terdapat dalam senyawa tidak dapat
digunakan secara langsung oleh sel. Energi akan diubah terlebih dahulu menjadi ATP
yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai. Energi itu digunakan
untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, reproduksi, dan
merespons rangsangan. Contoh katabolisme adalah proses pernafasan sel atau
respirasi. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi
respirasi aerobic (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan
oksigen)
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa
secarasempurna menjadi CO2, H2O, dan menghasilkan energi sebesar 38 ATP.

C6H12O6+ 6 H2O + 6 O2 6 CO2+ 12 H2O + 675 kal


Dalam respirasi aerob, glukosa dioksidasi oleh oksigen, dan reaksikimianya dapat
digambarkan sebagai berikut::

Dalam kenyataan, reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi
yang terjadidari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan
menjadi tiga tahapan,yaitu: glikolisis, siklus Krebs, dan transpor electron
Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosa (terdiri dari 6atom C) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom
C). Reaksi ini melepaskan energi untukmenghasilkan ATP dan NADH2.
Glikolisis terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan oksigen. Asam piruvat yang
dihasilkan akan memasuki mitokondria untuk melakukan siklusKrebs.
Sel dan Fungsinya Page 16
Namun sebelum memasuki siklus Krebs, asam piruvat (3C) ini diubah terlebih
dahulumenjadi asetil koA (2C) di dalam matriks mitokondria melalui
proses dekarboksilasi oksidatif.Senyawa selain glukosa, misalnya fruktosa,
manosa, galaktosa, dan lemak dapat pulamengalami metabolisme melalui jalur
glikolisis dengan bantuan enzim-enzim tertentu.
Siklus Krebs
Siklus Krebs merupakan serangkaian reaksi metabolisme yang mengubah
asetil koAyang direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi
asam sitrat (6C). Selanjutnya asamoksaloasetat memasuki daur menjadi
berbagai macam zat yang akhirnya akan membentukoksaloasetat lagi. Pada siklus
Krebs dihasilkan energi dalam bentuk ATP dan molekul pembawa hidrogen,yaitu:
NADH dan FADH2. Hidrogen yang terdapat dalam NADH dan FADH2 tersebut
akandibawa ke sistem transpor elektron. Seluruh tahapan reaksi dalam siklus
Krebs terjadi di dalammitokondria. Dalam siklus ini, asetil koA
dioksidasisecara sempurna menjadi CO2
Transpor Elektron
Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan electron melalui
proses reaksiredoks (reduksi-oksidasi). Hidrogen yang terdapat pada molekul
NADH serta FADH2 ditranspor dalam serangkaian reaksi redoks yang melibatkan
enzim, sitokrom, quinon, pirodoksin, danflavoprotein. Pada akhir transport elektron,
oksigen akan mengoksidasi elektron dan ion Hmenghasilkan air (H20). Transport
elektron terjadi pada membran dalam mitokondria.
2. Respirasi anaerob
Respirasi anaerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang memecah
glukosasecara tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Pada manusia, respirasi
anaerobmenghasilkan asam laktat sehingga menyebabkan rasa lelah, sedangkan
pada tumbuhan, ragi,reaksi ini menghasilkan CO2 dan alkohol. Respirasi
anaerob hanya menghasilkan sedikit energi,yaitu 2 ATP.

2.3.5.2 Anabolisme
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana
menjadi senyawa kompleks (penyusunan). Anabolisme memerlukan
Sel dan Fungsinya Page 17
energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk
kemosintesis.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan
menggunakan energi cahaya atau foton. Dalam fotosintesis, dihasilkan
karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari
fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui
tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen
yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.

2. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan
cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak
mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan
energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri
tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa
tertentu.

Sel dan Fungsinya Page 18


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian makalah yang kami buat bisa disimpulkan


bahwa sel adalah satuan unit terkecil penyusun mahluk hidup yang terdiri
dari berbagai komponen di dalamnya. Sebagian besar sel dibagi menjadi
menbran plasma, nukleus, sitoplasma, dan organel-organel. Komponen-
komponen tersebut mempunyai struktur dan fungsi masing-masing,
mereka bekerjasama menjalankan fungsinya untuk mengaktifkan kerja sel
itu sendiri.

3.2 Saran

1. Sebagai generasi muda, kita sepatutnya paham tentang ilmu dasar


keperawatan, khususnya materi mengenai sel dan fungsinya.
2. Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari
jika ditunjang oleh banyak keteraturan, baik dari buku-buku penunjang
maupunpenjelasan dari. Sehingga kita dapat memahami hubungan
antara organel-organel tersebut didalam sel

Sel dan Fungsinya Page 19


Daftar Pustaka

Ganong W.F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC
Penerbit Buku Kedokteran.

Jawetz E, J.L Melnick,dkk. 1986. Mikrobiologi Edisi 16. Jakarta: EGC


Penerbit Buku Kedokteran.

Sherwood Lauralee.2001.Fisiologi Manusia Edisi 2.Jakarta: EGC Penerbit


Buku Kedokteran.

Sel dan Fungsinya Page 20

Anda mungkin juga menyukai