Anda di halaman 1dari 10

PA K A R W I PA

Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra


JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

KOMPAS dan ORIENTASI

KOMPAS
Ada banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam, tentunya masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangannya. Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas Lensa
dan Kompas Silva (Kompas Orientasi). Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu
1. Mengetahui arah
2. Membidik sasaran

Macam-macam kompas yang digunakan untuk navigasi adalah

1. Kompas Lensa
Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam
pembacaannya. Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
Kelebihan dari lensa ini adalah:
+ Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
+ Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah
+ Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut
kompas.
+ Skala pada kompas tiap strip rnewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang,
terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan
saja.

2. Kompas Silva
Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini
untuk orientasi medan. Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas,
dilengkapi pula dengan cermin. Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

Kelebihannya adalah :
+ Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan
+ Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi).
+ Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I :
25.000.
+ Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik.
+ Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).

Kekurangannya adalah
+ Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar.
+ Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.

3. Kompas Prisma
Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait. Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum
kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada atempat gelap.
Kelebihannya adalah
+ Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
+ Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
+ Mudah digunakan, mudah didatarkan.
Kekurangannya adalah
+ Terbuat dari logam sehingga berat.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan KOMPAS


1. Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking
yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita
ketahui SPM-nya (misal 0 00' 00").
Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar
sudut petanya, misal 50'.
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

+ Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan' titik
Tnangulasi juga harus sebesar 50'. (Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).

2. Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk
keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360). Bila kita
menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400, maka di lapangan kita harus menghitung
lagi.

ORIENTASI
A. Orientasi Peta
Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan
anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan dipergunakan,
misal : titik ketinggian dan nama punggunungan, sungai, jurang dan lain-lain (dapat tanya penduduk).
Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan
yang berlainan, maka dalam hal orientasi perlu hati-hati.
Orientasi Peta adalah meng-Utara-kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang
alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan
melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah
a. Carilah tempat terbuka, sehingga tanda-tanda medan terlihat dengan jelas.
b. Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
c. Setelah kompas 0" atau 360" , dan diatas peta yang posisi sejajar dengan garisgaris bantu orientasi
pada kompas dengan sumbu Y peta,
d. Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans
dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (mengutarakan
peta).
e. Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda. Cari
tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan
sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

B. Orientasi Medan
Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui
arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:

1. Orientasi medan dengan kompas


Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting
untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta.
Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi
kita, yaitu :
a. Resection
Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah :
Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit,
pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan
kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta
maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar
130, maka sudut peta adalah 130 + 180 = 310 (Back A.: imuth)
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan
acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan
didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
Resection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau titik ketinggian, bilamana kita
berada pada tepi jurang, tepi sungai, jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

b. Intersection
Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah: Lihat dan perhatikan tanda medan
yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun
tebing.
Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan
kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran
bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran.
Maka sudut peta adalah 130 (Azimuth).
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran
dengan acuan besar sudut peta.
Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka
akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X
dan Y antara 30 - 150).
Titik perpotongan itulah posisi kita di peta.
Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas.
Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang
yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan
sebagainya.

2. Orientasi medan tanpa peta dan kompas


Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda
alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah a. Matahari Hanya dapat digunakan pada
slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur, b. Bintang
Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain
Bintang Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat c. Tanda-tanda lain
Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara - selatan
Masjid menghadap kearah barat timur
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

TEKNIK CONTOURING
Contouring dapat diartikan dengan salah satu penerapan ilmu medan peta yaitu menempuh perjalanan
tanpa menggunakan kompas. Dalam melakukan teknik contouring dituntut untuk lebih teliti dalam
pengamatan medan. Karena jika kita sudah salah menentukan posisi dengan contouring maka akan
mempersuli perjalanan kita dan mungkin akan tersesat.
Jika kita di lapangan dengan membawa peta maka teknik contouring dapat dilakukan, dengan mengamati
bentukan dengan acuan arah KAKIBATAS (Kanan, Kiri, Bawah, Atas). Tanda-tanda medan yang dapat
digunakan adalah
Puncak-puncak bukit
Bentukan sungai
Punggungan bukit dan terjal/landainya bukit
Percabangan sungai
Patahan tebing
Waterfall (air terjun)
Untuk selalu dapat berhasil melakukan teknik ini adalah dengan selalu berlatih di lapangan yang sebenarnya.
Yang perlu dicamkan adalah :"Tentukan secara pasti titik awal keberangkatan, menghitung jarak tempuh dan
selalu menghitung ,sudah berapa kali kita menyeberangi sungai atau lembah atau berpindah punggungan
bukit".

TEKNIK PASSING KOMPAS


Teknik ini sering digunakan dalam rnelakukan sebuah operasi SAR. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada
medan yang landai dan luas, digunakan pula untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita,
misal sungai atau jurang.
Cara melakukan passing kompas adalah
Tentukan titik (lokasi) yang menjdi tujuan kita, pada peta.
Hitung sudut peta dengan kompas dari titik awal kita menuju titik tujuan dan tentukan pula back
azimuthnya.
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

Perintahkan satu atau dua orang rekan kita untuk menuju arah bidikan kompas sebatas pandangan
mata.
Kemudian anda bergerak ke depan rekan anda dan melakukan hal yang sama dengan point ketiga.
Posisi jarum kompas harus selalu berimpit dengan N dan S (Utara dan Selatan).

Teknik ini sering digunakan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi perjalanan kita, misal jurang,
sungai, dil. Yang utama adalah menentukan arah bidikan dan mengirimkan rekan sebagai pionir pencari jalan,
dengan catatan tidak terlepas dari jangkauan rnata dan segera menempati arah bidikan kompas.

KALIBRASI KOMPAS
Kahbrasi kompas merupakan standarisasi antara satu kompas dengan kompas lain yang sudah dikalibrasi
atau lebih akurat. Contoh, kita akan mengkalibrasi dua buah kompas, yaitu A dan B, kemudian kita akan
menggunakan kompas C sebagai kompas standar. Untuk sasaran bidikan kita gunakan Bukit X.
langkah I : bidikkan kompas C ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya (misal 45)
Iangkah ll : Bidikkan kompas A dan B ke arah Bukit X, dan catat sudut kompasnya, misal A = 47 dan B = 42
Maka kalibrasi kompas A adalah : 47 - 45 = 20 (selisih), jadi untuk hash bidikan kompas A di medan harus
dikurangi 2, karena hasil bidikannya kelebihan 2 dari kompas standar (kompas C). Sedangkan kalibrasi
kompas B adalah : 45 - 42 _ 30 (selisih), jadi untuk hasil bidikan kompas B di medan harus dikurangi 3,
karena hasil bidikannya kelebihan 3~' dari kompas standar (kompas C).
Catatan
Untuk menghidari terjadinya penyimpangan sudut kompas pada ikhtilafnya maka harus dihindarkan dari
1. Senjata berat, sejauh 60 meter
2. Senjata ringan, sejauh 40 meter
3. Pagar kawat, sejauh 10 meter
4. Parang, pisau dan logam kecil lainya, sejauh 3 meter atau lebih
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

DASAR DASAR PETA KOMPAS


UNTUK ORIENTASI
Sumber : MATALA BIOGAMA

Bagi seorang pecinta alam, adalah biasa bergelut dengan alam baik itu alam pegunungan ataupun alam
rimba belantara. Dalam bergelut dengan alam, khususnya alam pegunungan, sudah selayaknya seorang
pecinta alam mengenal peta yang menggambarkan kondisi fisik derah pegunungan. Karena dgn
menggunakan peta sedikit banyak akan membantu dalam suatu perjalanan baik itu pada kegiatan pendakian
ataupun pada saat belajar orientasi medan.
Dasar dasar yang harus diketahui untuk orientasi medan:

1. Memahami peta
Peta yang digunakan untuk orientasi medan adalah peta topografi, yaitu peta yang menyajikan gambaran
relief permukaan bumi. Relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis garis yang
disebut garis contour. Atau dengan kata lain garis contour adalah garis yang menghubungkan tempat
tempat pada ketinggian yang sama. Yang harus dipahami dalam membaca peta topografi adl mengartikan
bentuk bentuk garis contour dengan benar, apakah bentukan itu berupa punggungan, lembah,jurang,
sungai,sehingga akan dapat diperoleh informasi tentang tinggi rendahnya suatu tempat, bentuk,
kedalaman, perkiraan kemiringan, dan sebagainya. Hal hal tersebut mutlak dikuasai sebagai dasar dalam
orientasi.
Tak kalah pentingnya adalah memahami skala peta. Ini adalah penting, karena dari skala peta akan
diketahui perbandingan antara kondisi di peta dengan kondisi medan yang sebenarnya. Contoh : Skala 1 :
25.000; berarti 1 cm di peta sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Selanjutnya antara skala
peta, garis contour dengan medan yang sebenarnya dapat diperbandingkan. Maka sedikit banyak akan
dapat diinterpretasikan keadaannya, agar kita tidak keliru dalam orientasi medan. Sebab kadang kadang
pada daerah yang kita perkirakan tergambar dalam peta(pada contour), ternyata belum tergambar karena
keliru dalam merperbandingkan skala peta dengan kondisi medan. Contoh: dengan skala 1 : 25.000 yang
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

berarti 1 cm di peta sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Pada saat tertentu kita melewati
suatu punggungan kecil
Kita sudah memperkirakan bahwa dengan melewati punggungan itu berarti sudah berubah contournya.
Padahal kondisi punggungan itu masih kurang dari 50 meter. Berarti kita telah salah orientasi. Hal hal
inilah yang harus dipahami, agar kesalahan orientasi yang terkecil dapat dihindari.

2. Memahami Kompas
Kompas yang biasa digunakan dalam orientasi ada 2 jenis yaitu:
a. Kompas bidik jenis prisma
b. Kompas orientasi (kompas Silva)
Pada dasarnya kedua kompas tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu :
Mengetahui arah
Pada posisi mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara. Sesuai dengan arah utara Magnet
Bumi.
Membidik sasaran
Dengan kompas prisma, apabila kita ingin mengetahui berapa besar sudut kompas dari posisi kita berdiri ke
sasaran bidik. Besarnya sudut bidikan akan langsung dapat diketahui. Sedangkan dengan kompas silva
terdapat sedikit perbedaan dengan kompas prisma, yaitu pada kompas ini apabila kita membidik sasaran,
besarnya sudut kompas tidak dapat langsung kita baca. Melainkan harus dgn penyesuaian terlebih dahulu
yaitu dengan memutar piringan pembagian derajat sehingga tanda panah penyesuai atau tanda "N"(North)
dapat segaris dengan jarum utara kompas. Maka besarnya sudut sudah dapat diketahui,

3. Memahami Peta Kompas


Sebelum masuk ke medan yang sebenarnya kita harus mengetahui dan memahami tanda tanda medan pada
peta. Misalnya nama puncak bukit, sungai, jurang, dan sebagainya. Keterangan mengenai hal ini dapat
diketahui dgn membaca keterangan pada peta atau mungkin bertanya ke
pada penduduk.
PA K A R W I PA
Pecinta alam Sekolah Wijaya Putra
JL. Raya Benowo Telp . 7413061, 7404404, Fax. 7404405
Surabaya 60197
Email : pakarwipa@yahoo.co.id

Langkah selanjutnya adalah orientasi peta. Orientasi peta adalah meng Utarakan peta atau dengan kata lain
menyesuaikan letak peta dengan benatng alam yang sebenarnya kita hadapi. Langkah langkah dalam
orientasi peta :
a. Dengan kompas prisma
1. Letakkan peta pada bidang datar
2. Bentangkan kompas di atas peta
3. Himpitkan garis rambut pada kompas dan takik pada cincin jempol dengan sumbu Y peta
4. Geser/ putar putarkan peta tanpa posisi kompas, sampai jarum kompas dengan garis rambut sejajar
dengan sumbu Y Peta.

b. Dengan kompas silva


1. Letakkan peta pada bidang datar
2. Setel piringan kompas dengan pembagian derajat pada posisi 0, kemudian letakkan di atas peta
3. Himpitkan tanda panah penyesuai, garis penyesuai, garis bantu, sehingga sejajar dengan sumbu Y
peta.
4. Geser/ putar-putarkan peta tanpa merubah posisi kompas sampai jarum kompas dengan tanda
panah penyesuai sejajar dengan sumbu Y peta.
Bila semua tahapan tersebut telah dilakukan dengan benar, berarti peta telah terorientasi.

Anda mungkin juga menyukai