Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 4

REOTAKSIS PADA IKAN CERE


PENDAHULUAN
Taksis merupakan bentuk adaptasi perilaku yang paling sederhana. Tidak
semua orientasi dapat disebut taksis, ia harus secara terus menerus diorientasi
berhubungan dengan rangsangan-rangsangan khusus. Taksis dapat dikatakan sebagai
arah orientasi-orientasi dan gerakan (positif atau negatif) sesuai dengan rangsangan
alam. Taksis dapat beranah dari pola-pola reaksi otomatis sederhana dan halus
sampai dengan perilaku yang rumit mencakup dua atau lebih taksis (Michael, 1984).
Selanjutnya menurut Soetjipta (1993) istilah taksis sekarang umumnya
dipergunakan terhadap gerakan stimulus respons yang mudah diamati oleh hewan
rendah. Antara taksis dan refleks tidak ada garis tegas untuk membedakannya, tetapi
refleks pada umumnya dianggap sebagai tanggapan terhadap stimulus oleh suatu alat
atau bagian tubuh spesifik. Baik taksis atau refleks dapat dimodifikasi oleh
pengalaman.
Ikan cere atau ikan seribu dapat ditemukan dengan mudah di selokan atau kali
kecil yang airnya mengalir dengan perlahan-lahan sampai agak deras.
Menurut Adisoemarto (1978) ikan seribu Poecila (Lebistes) reticulata bukan
asli Indonesia, tetapi di negara ini tersebar ke berbagai penjuru, merupakan ikan liar
yang hidup di sungai-sungai kecil, parit, selokan comberan, sawah dan genangan air
lainnya. Ikan seribu di Indonesia merupakan ikan yang sangat tahan terhadap
berbagai pencemaran. Di selokan yang sangat tercemar pun ikan ini masih dapat
hidup dan berbiak dengan cepat. Ikan ini mendapatkan namanya karena sifatnya yang
menggerombol sampai beribu-ribu sepanjang selokan ataupun parit.
Percobaan ini bertujuan untuk melihat gerak reotaksis pada ikan cere.

BAHAN DAN METODE KERJA


Peralatan dan bahan yang diperlukan :
1. Alat untuk percobaan reotaksis dengan standarnya
2. Jerigen sumber air
3. Bak/ember plastik untuk menampung air.
4. Dua puluh satu ekor ikan cere
5. Air secukupnya
Prosedur:
1. Isikan air secukupnya pada jerigen plastik.
2. Susunlah alat reotaksis sedemikian rupa sehingga ada di antara jerigen plastik
dan bak/ember plastik.
3. Isilah pralon aliran air buatan ini dengan air secukupnya
4. Masukkan ke dalamnya 9 ekor ikan cere pada masing-masing kolom pralon
5. Buka keran yang terdapat pada jerigen sehingga air mengalir ke bawah, masuk ke
dalam saluran air buatan yang berisi ikan cere.
6. Perhatikan dan catat arah gerakan ikan cere tersebut, berapa yang mendekati dan
berapa yang menjauhi arus
7. Buka keran jerigen lebih besar lagi
8. Amati apa yang terjadi pada ikan cere tadi
9. Uji data yang Anda peroleh dengan X 2 pada level 5 % df 1 = 3,83. Buatlah
kesimpulan percobaan
DAFTAR PUSTAKA
Adisoemarto, S. 1978. "Dapatkah Nyamuk Diberantas?" Kompas 10 Juni.
Michael, P. 1984, Ecological Methods for Fields and Laboratory Investigations.
Tata Mc
Graw Hill. New Delhi.
Soetjipta. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Depdikbud. Dirjen Dikti. Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Jakarta.
LEMBAR PENGAMATAN

Hari : Rabu Tanggal : 30 November 2016 Jam : 13.00


Percobaan di : Lapangan voli Suhu udara : Lengas :
Pengamat : 1. Rivanti Dwi O 2. Anni Nur Shodrina 3. Dika Rachmat Santoso
4. Viana Rahmawati 5. . 6.

Gambar 1 : Susunan alat untuk mempelajari reotaksis pada ikan cere (Lebistes
reticulata).
Perhatikan dan catat gerakkan ikan pada air yang menggenang
Berenang cepat cenderung ke dasar air

Perhatikan dan catat gerak ikan pada air yang mengalir pelan
Berenang mendekati arus lebih condong diam ditempat

Perhatikan dan catat gerak ikan pada air yang mengalir cepat.
Berenang menjauhi arus karena terbawa arus dna cenderung berusaha
mendekati sumber arus

Beri contoh lima jenis ikan yang dipelihara dalam perairan mengalir atau dalam
keramba.
Ikan mas, ikan nila, ikan bawal, ikan gurame, ikan lele
Tabel 1. Jumlah ikan cere yang mendekati dan menjauhi sumber
arus air yang mengalir perlahan pada masing-masing
kolom pralon
Menjauhi arus Mendekati arus

Ulangan Amati Harapan Amati Harapan Total

1
0 (a) 1 5 (b) 4 5 5
2
2 (c) 1 3 (d) 4 5 5
3

Total
2 2 5 8 10 10
Rumus yang
dipakai :

(a+b) x(a+c) (0 + 5) x (0 +2 )
Fha = = = 1
T 10

( a + b ) x ( b+d ) (0 + 5) x (5 +3 )
Fhb = = = 4
T 10

( a + c) x ( c +d ) (0+ 2) x (2+3 )
Fhc = = = 1
T 10

( c+d ) x (b + d ) (3 + 0) x (5 +3 )
Fhd = = = 4
T 10

( amati harapan)2 (0-1)2 (5-4)2 (2-1)2 (3-4)2


2
X hitung = = + + + = 2.5
harapan 1 4 1 1

Karena X2hitung < X2tabel, yaitu 2.5 < 3.83 yang berarti terima H0 dimana tidak terdapat
perbedaan signifikan antara ikan yang menjauhi atau mendekati sumber arus.
PEMBAHASAN
Pengamatan ini adalah pengamatan reotaksis pada ikan cere. Reotaksis adalah
gerakan hewan menuju atau menjauhi rangsangan yang terjadi yaitu adanya rangsang arus air
pada suatu tempat. Reotaksis positif adalah gerakan menuju seumber arus. Reotaksis negatif
adalah gerakan menjauhi sumber arus. Pada praktikum ini gerakan ikan cere dipengaruhi oleh
arus. Arah pergerakan ikan cere cenderung melawan arus atau mendekati sumber daya arus.
Hal ini disebut dengan reotaksis positif. hal tersebut disebut reotaksis karena gerakan tersebut
merupakan respon dari rangsangan yang diberikan yaitu arus. Respon yang terjadi adalah
ikan cere berenang menuju atau mendekati sumber arus.
Ikan cere cenderung berenang kearah dasar perairan. Hal ini disebabkan karena ikan
cere cenderung menyukai air yang lebih tenang. Arus pada dasar air lebih tenang
dibandingkan arus dengan arus pada permukaan air. Kecepatan arus mempengaruhi
keberadaan ikan cere. Habitat yang paling disukai ikan cere adalah perairan tawar yang
arusnya tidak terlalu deras.
Reotaksis dipengarui oleh beberapa faktor, yaitu salinitas, arus air, dan garis lateral.
Saalinitas ini meliputi penguapan dan curah hujan. Semakin tinggi penguapan maka semakin
salinitas semakin tinggi, dan sebaliknya. Semakin besar vurah hujan salinitas akan semakin
rendah dan sebaliknya. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara dilaut juga mempengaruhi
salinitas, semakin banyak sungai yang bermuara kelaut semakin rendah salinitasnya. Arus
sangat mempengaruhi penyebaran ikan. Arus mengalihkan telur-telur dan anak-anak ikan dan
daerah pemijahan ke daerah pembesaran dan ke tempat cari makan. Arus secara langsung
mempengaruhi distribusi ikan dewasa dan secara tidak langsung memperngaruhi
pengelompokkan makanan. Garis lateral mempunyai perluasan didaerah kepala dan berguna
untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air.
Berdasarkan penghitungan didapatkan hasil X2hitung < X2tabel, yaitu 2.5 < 3.83 yang
berarti terima H0 dimana tidak terdapat perbedaan signifikan antara ikan yang menjauhi atau
mendekati sumber arus. Hal ini dapat terjadi karena ikan yang digunakan terlalu kecil,
sehingga ikan dengan mudah terbawa arus.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah berdasarakan pengamatan ikan
cere memiliki sifat reotaksis positif. Berdasarkan penghitungan , X2hitung < X2tabel, yaitu 2.5 <
3.83 sehingga terima H0 dimana tidak terdapat perbedaan signifikan antara ikan yang
menjauhi sumber arus ( reotaksis negatif) atau mendekati sumber arus (reotaksis positif).

Anda mungkin juga menyukai