Anda di halaman 1dari 4

Skenario 3

Pasien rujukan dari RS kariyadi

Pasien laiki-laki 65 tahun dating ke RSGM FKG unimus atas konsulan dokter jantung RS kariyadi
agar dilakukan pencabutan gigi bawah belakang. Pasien mengatakan telah mendeita penyakit jantung
koroner sejak 7 tahun terakhir. Pasien mengatakan juga memiliki riwayat komplikasi penyakit gula darah
dan hipertensi.saat ini gigi yang ingin dicabutkan sedang tidak sakit. Berdasarkan surat rujukan dokter
jantung, dalam seminngu ini pasien sudah tidak mengosumsi obat warfarin.

Dari hasil pemerisaan obyektif, tekanan darah 140/80mmHg, keadaan umum baik.

Hasil pemeriksaan

EO: -

IO: 46 nyeri tekan (-), perkusi (-), tes vitalitas (-), gigi gangrene radix.

Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, dokter gigi mengatakan akan melakukan pencabutan pada gigi
tersebut dengan anastesi lokal

Tugas:

1. Diskusikan scenario tersebut dengan saven jump


2. Kaitkan dengan 7 ayat Al Hadiths yang berkaitan dengan scenario tersebut

Capai pembelajaran

Memahami tatalaksana passion dengan kelainan sistemik dan obat anastesi local yang tepat sesuai
dengan macam pembedahan dan keadaan pasien

Step 1

1. Anastesi local
- Suatu tindakan pemberian dengan menghambat secara reversible, mengurangi persepsi
maupun rasa sakit pada tempat tertentu bersifat sementara
- Suatu tindakan pemberian obat anastesi yg obatnya membuat kebas menjadi sementara
pada daerah tertentu/ sementara karena kondisi dri sistem perifer
- Suatu tindakan untuk memberikan efek anastesia (hilangnya sensasi rasa), pasien masih
sadar
- Merupakan tindakan pemberian obat untuk mengurangi persepsi rasa sakit dgn
menghambat konduksi saraf pada tempat tertentu dimana pasien masih sadar
2. Warfarin
- obat yang dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung secara rutin dan berfungsi
menurunkan kerja jantung
step 2

1. macam-macam anastesi
2. sebutkan dan jelaskan teknik, indikasi, dan kontra indikasi anastesi
3. bagaimana sarat ideal dari anatesi lokal
4. sebutkan dan jelaskan macam-macam obat anastesi lokal
5. bagaimana mekanisme kerja dari obat anastesi lokal
6. bagaimana efek (komplikasi) samping dari anastesi
7. bagaimana hubungan anastesi dgn penyakit sistemik
8. apasaja pertimbangan pemilihan anastesi lokal pada penderita penyakit sistemik
9. bagaimana penatalaksaan pasien dengan kelainan sistemik yang berhubungan dengan
anastesi

step 3

1. macam-macam anastesi
- umum: pasien tidak sadar (pencabutan lebih dri 1), tidak digunakan pada ibu hamil karna
akan merusak janin
rectal, intavena, intra muskular
- local: hanya untuk menghilangkan rasa nyeri tap tidak meghilangkan kesadaran
infiltrasi, topical,
- inhlasi sedasi: mengurangi rasa takut
- epidural: saat melahirkan
- spinal: perut, kaki
- intra vena: pembuluh darah
2. sebutkan dan jelaskan teknik, indikasi, dan kontra indikasi anastesi
- teknik
local: blok, infiltrasi mukosa
RA: infiltasi mukosa (ujung serabut saraf terminal) saat anastesi, di deponis dimukosa
dilakukan aspirasi apabila ada darah salah
Nasopalatinus blok (nasopalatinus) di midline anterior
Anterior palatal blok (palatines anterior) 2/3 posterior pada mukoperioteum pada palatum
durum dari palatum durum kebelakang
Field blok (ujung serabut saraf sensorik)
RB: mandibula
Infiltrasi mukosa
Inferior alveoral blok
Sedasi inhalas: pasien menghirup n2o, jangan lebih dari 32% dan oksigen kurang dari 70%
Topical: dioleskan, jel (air)& saleb (minyak), Ce (aplikasi) ; disemprotkan
- indikasi
Umum: anastesi local merupakan kontaindikasi
Pencabutan lebih dari 1, tdk koperatif, ABK
Local: anastesi umum menjadi kontaindikasi, untuk bedah minor, natal teeth,karies yg sudah
dalam, gingivektomi
Sedasi inhalsi: menenagkan pasien yang kurang koperatif
- kontrainidkasi
local; disekitar tidak boleh terinfeksi, infeksi akut,penyakit jantung yg tidak diobati
Mengurangi rasa sakit saat akan penyuntikan
3. bagaimana sarat ideal dari anatesi local
- tidak menimbulakn iritasi pd jr lunak
- tdk menimbulkan perubahan/ kerusakan pd saraf
- waktu kerja cepat dan durasi lama
- pengunaan dan dosis yg tepat
- sifat terapautik lebih besat dari toksisitas
- harus steril
- sesuai dengan tindakan yg akan dilakukan
- belum exp
- stabil dalam larutan
- menimbulkan relaksasi pad otot skeletas bukan pada otot pernafasan
- harus bias berpenetrasi ke dalam mukosa
4. sebutkan dan jelaskan macam-macam obat anastesi local
- kokain: topical semprot 3%, semprot pada jalan nafas lama kerja 2-3 menit, menghambat
saraf sehingga dapat memblok saraf,
- procain; lama kerja 60 menit, infiltrasi 0,25-0,5 % 15kgBb, 1:50rb konsentrasi 2 %
- lidocain: 1:80rb dan 1:100rb, komposisi: sodium hidriclorin 2mg, konsentrasi 2%
- mevipacain: 1:80rb, konsentrasi 3%
- buvicacin: nerve blok dan epidural anastesi
- prilocain: konsentarasi 3% durasi 2 ¾ jam samapi 3 ¼ jam
ester:
amida:
kuinolon:
5. bagaimana mekanisme kerja dari obat anastesi local
- blok: langsung memblok saraf yg mau di blok
- infiltrasi: masih disekitar saraf, ujung serabut saraf terminal
- topical: memberikan efek analgesic di ujung-ujung serabut saraf
secara umum anastesi local berkerja dengan cara menghambat kerja konduksi dari saraf tepi
sehingga tidak terjadi persepsi rasa sakit pada cabang saraf tersebut
6. bagaimana efek (komplikasi) samping dari anastesi
- pada sistem karidovaskuler bisa terjadi dilatasi anterior,
- reaksi alergi yg berlebih
- pada ssp: pusing
- pada pernafasan bias terjadi henti nafas
- dapat hemtoma yg menyebabkan nyeri memar
- shok anafilaktik
- ulserasi
- keadaan sistemik: alergi, toksisitas dri bahan anatesi
- edema
- penyebaran hepatitis
- parastesi (kesemutan)
- trismus
- tekanan darah rendah (karena persarafan pembuluh darah ikut teranastesi)
- rasa terbakar (larutan hangat dan terlalu cepat)
- rasa nyeri (jarum tumpul)
- baik: terjadi efek anastesia
- buruk: shok anafilaktik
- palatum anterior: kebas (tdak sempurna menelan)
- mandibula: paralisis wajah, jika terlalu ke atas sampai otot temporal kebas
- nasopalatinas: jika terlalu keatas bias masuk kesinus
7. bagaimana hubungan anastesi dgn penyakit sistemik
- karena didalam anatesi ada vasokontriksi, menyempitkan pembuluh darah. Pada penyakit
jantung pembuluh darah harus lancar. Bias dikasih dgn vasokontriksi yg rendah dan
penyakitnya di control terlebih dahulu
8. apasaja pertimbangan pemilihan anastesi lokal pada penderita penyakit sistemik
- komposisi vasokonstriktor pada obat tersebut
- faktor emergency, dikondisikan dgn bahan seminimal mungkin
- dosis
- indikasi dan kontraindikasi
9. bagaimana penatalaksaan pasien dengan kelainan sistemik yang berhubungan dengan anastesi
- anastesi local: dikurangi vasokonstriktornya
- jika tidak tau: bia dilakukan BLS, di telentangakan pada lantai yg keras, posisi kaki lebih tinggi

step 4
step 5
1. macam-macam anastesi
2. sebutkan dan jelaskan teknik, indikasi, dan kontra indikasi anastesi
3. sebutkan dan jelaskan macam-macam obat anastesi lokal
4. bagaimana mekanisme kerja dari obat anastesi lokal
5. bagaimana hubungan anastesi dgn penyakit sistemik
6. apasaja pertimbangan pemilihan anastesi lokal pada penderita penyakit sistemik
7. bagaimana penatalaksaan pasien dengan kelainan sistemik yang berhubungan dengan
anastesi
8. penatalaksaan/pemecahan masalah pada scenario (alasan penggunaan anastesinya)
- topical anastesi & CE , individual (deskripsi kasus); sekanario, pemeriksaan SOAP pada
scenario, penatalaksanaan ( alasan penggunaan bahan), prognosis prawatan.

Anda mungkin juga menyukai