Anda di halaman 1dari 5

NARKOTIKA & PSIKOTROPIKA

No Jenis FK & FD Hasil Otopsi Sebab & Cara Kematian


1. NARKOTIKA FK: Pem. Luar: SEBAB
Gol I: A: GIT, selaput lender hidung, paru, tempat - K.U. jelek/sedang, bekas suntikan, limfadenitis  Kematian langsung:
Sesuai suntikan, kulit yang luka, selaput tubuh yang - Tanda umum asfiksia - Depresi pusat pernafasan
Lamp. UU 35/2009 & lain - Busa halus pada mulut & hidung - Edema pulmonum
Permenkes RI no 13 th M: dlm hati, otak, paru, ginjal, darah - Perdarahan ptekhien pd kulit - Anafilaktik syok
2014 E: ginjal, urin, sal. Empedu, feses, kulit: keringat
Pem. Dalam:  Kematian tidak langsung:
 Papaver Somniferum Gejala akut& kronis - Darah gelap & cair - Emboli, pneumonia
L., Opium, Daun koka, - Gumpalan masa coklat kehitaman pada - Endokarditis
Ganja, Desmorfina, FD: lambung - Hepatitis
Etorfina, Heroin, Menyebabkan depresi CNS-analgetik, ngantuk, - Trakea & bronkus kongesti & berbusa - Infeksi lain, tetanus, sepsis,
Tiofentanil, DMT, PCE, susah konsen, susah mikir, apathy, penglihatan - Pau2 kongesti & edema, organ lain kongesti dll
Katinona, Psilosibina, ga tajem, badan panas, muka gatal, mulut
Amfetamina kering, mual, muntah, depresi pernafasan, TD Pem. Toksikologis: CARA
Gol. II: nurun, pupil miosis - MARQUIN test: tes (+) timbul warna ungu  Kecelakaan karna
- Berkhasiat pengobatan - MICROKRISTAL test: bentuk jarum, piring, roset overdosis, KLL
(pilihan terakhir)  Pembunuhan, “hot-shot”
- Pengembangan ilmu Kelainan Organ  Penganiayaan,
pengetahuan 1. Paru2 perkelahian antar
- Potensi tinggi garai a. Akut kelompok yg diakibatkan
ketergantungan 0-3 jam  Edem paru & kongesti, serbukan sel hal2 lain
PMN pd alveoli  Bunuh diri, jarang terjadi.
 Benzilmorfina, 3-12 jam  Narkotik lungs: paru2 ngembang Kalua ada, akibat dari
Betametadol, Morfina, hebat, trakea terisi busa halus, mikroskopis sindroma abstinentia/
Mirfina metobromida, tampak edem paru, serbukan makrofag, sindrom putus obat:
Dihidromorfina, perdarahan alveolar, perdarahan intrabrochial, withdrawal syndrome:
Alfentanil, Ekgonina, perdarahan subpleural. Dlm bronkiolus tampak - Menggigil, mual,
Hidrokodona, Fentanil, benda2 asing, disquamasi sel2 epitel muntah, nafsu makan
Metadona 12-14 jam  Pneumoni yg luas, serbukan PMN menurun, kelelahan,
Gol III: Pengobatan: hebat insomnia, hyperhidrosis,
- Berkhasiat pengobatan a. Keracunan akut narkotik Antidot > 24 jam  Pneumoni lobaris difus, gambaran lakrimasi, diare, otot
(banyak digunakan) Nalorfin HCL 0,1 mg/kg/IV atau granuler paru2 berdenyul, dilatasi pupil
Naloxone HCL 0,005 mg/kg/IV b. Kronis
- Pengembangan ilmu b. Kumbah lambung - Granulomatosis vaskuler paru
pengetahuan c. Pencahar: Larutan Na Sulfat (30mg NaSO4 dlm - Abses paru
- Potensi ringan untuk 200ml air)
ketergantungan d. Simtomatis: depresi pernafasan- O2 2. Hati
- Akumulasi sel2 radang limfosit, PMN, NK
 Kodeina, - Fibrosis ringan & proliferasi sel2 duktus biliaris
Buprenorfina,
Dihidrokodeina, 3. Kel. getah bening
Nikodikodina, - Membesar & mikroskopik tampak hiperplasi &
Dekdtropropoksifena, hipertrofi limfosit
Etil morfina
4. Limpa
- Membesar, mikros tdpt hiperplasi noduli

5. Jantung
- Endokarditis/miokarditis

6. Otak
- Perubahan kistik pd basal ganglia
UU no. 35 th 2009
Pasal 43: Penyerahan Narkotika
Pasal 1 Ayat 1: Penyerahan narkotika hanya dapar dilakukan oleh:
Ayat 2: Prekursor Narkotik:  Apotek
Zat/ bahan pemula/ bahan kimia yg dpt digunakan dlm pembuatan narkotika  Rumah Sakit
 Pusat kesehatan masyarakat
Pasal 4: Tujuan Pengaturan Narkotika  Balai pengobatan
 Menjamin ketersediaan narkotika u/ kepentingan pelayanan kesehatan &  dr.
pengembangan ilmu pengetahuan Ayat 2: Apotek hanya dpt menyerahkan narkotika kepada:
 Mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika  RS
 Memberantas peredaran gelap narkotika  Pusat kesehatan masyarakat
 Apotek lainnya
Pasal 35: Peredaran Narkotika  Balai pengobatan
 Meliputi setiap kegiatan / serangkaian kegiatan penyaluran / penyerahan  dr.
narkotika, baik dlm rangka perdangangan, bukan perdagangan maupun  px
pemindahtanganan u/ kepentingan pelayanan kesehatan & pengembangan Ayat 3: RS, Apotek, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan hanya dapat
ilmu pengetahuan & teknologi menyerahkan narkotika kepada px berdasarkan RESEP dr.
Ayat 4: Penyerahan narkotika o/ dr. hanya dapat dilaksanakan u/:
 Menjalankan praktek dr. dg memberikan narkotika via suntikan
 Menolong org sakit dlm keadaan darurat dr narkotika via suntikan
 Menjalankan tugas di daerah terpencil yg tdk ada apotek
Pasal 48: Tujuan pengaturan Prekursor Narkotik Golongan & Jenis prekursor narkotika:
a. Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan prekursor narkotika Tabel I Tabel II
b. Mencegah & memberantas peredaran gelap prekursor narkotika Acetic anhydride Acetone
c. Mencegah terjadinya kebocoran & penyimpangan prekursor narkotika N-Acetylanthranilic acid Anthranilic acid
Ephedrine Ethyl ether
Ergotamine Hydrochloric acid
Isosafrole Methyl ethyl ketone
Lysergic acid Phenylacetic acid
Norephedrine Piperidine
Potassium permananat Sulphuric acid
Pseudoephedrine Toluene
Safrole
dll
HUKUMAN
UU no. 35 th 2009
Pasal 111: Pasal 117
1. Setiap orang yg tanpa hak/ melawan hukum MENANAM, MEMELIHARA, 1. Setiap org yg tanpa hak / melawan hukum MEMILIKI, MENYIMPAN,
MEMILIKI, MENYIMPAN, MENGUASAI, atau MENYEDIAKAN narkotika gol. I MENGUASAI, atau MENYEDIAKAN narkotika gol. II pidana min. 3 tahun, max.
dlm BENTUK TANAMAN dipidana min. 4 tahun max. 12 tahun & pidana denda 10 tahun & pidana denda min. Rp 600.000.000 max. Rp 5.000.000.000
min. Rp 800.000.000 max. Rp 8.000.000.000
2. Dalam hal menanam, memelihara, memiliki, menguasai, atau menyediakan Pasal 122
narkotika gol I dlm bentuk TANAMAN yg BERATNYA > 1kg atau > 5 BATANG 1. Setiap org yg tanpa hak/ melawan hukum MEMILIKI, MENYIMPAN,
POHON dipidana penjara min. 5 tahun & max. 20 tahun & pidana denda max. MENGUASAI, atau MENYEDIAKAN narkotika gol. III pidana penjara min. 2
pd ayat 1 (Rp 8.000.000.000) + 1/3 tahun max. 7 tahun & pidana denda min. Rp 400.000.000 max. Rp
3.000.000.000
Pasal 112:
1. Setiap org yg tanpa hak/ melawan hukum MEMILIKI, MENYIMPAN, Pasal 124
MENGUASAI, atau MENYEDIAKAN narkotika gol I BUKAN TANAMAN pidana 1. Setiap org yg tanpa hak/ melawan hukum MENAWARKAN UNTUK DIJUAL,
penjara min. 4 tahun max. 12 tahun & denda min. Rp 800.000.000/ max. Rp MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, MENJADI PERANTARA DALAM JUAL
8.000.000.000 BELI atau MENYERAHKAN narkotika gol. III pidana penjara min. 3 tahun
2. Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan max. 10 tahyn& pidana denda min Rp 600.000.000 max. Rp 5.000.000.000
narkotika gol. I bukan tanaman BERATNYA > 5 gram pidana penjara min. 5
tahun & max 20 tahun & denda max. pd ayat 1 (Rp 8.000.000.000) + 1/3 Pasal 129
Dipidana dengan pidana penjara minimal 4 tahun maksimal 20 tahun dan denda
Pasal 114 maksimal Rp 5 milyar setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum:
1. Setiap org yg tanpa hak/ melawan hukum MENAWARKAN UNTUK DIJUAL, a. memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan prekursor narkotika
MENJUAL, MEMBELI, MENERIMA, MENJADI PERANTARA DALAM JUAL BELI, untuk pembuatan narkotika
MENUKAR, atau MENYERAHKAN narkotika gol. I pidana penjara min. 5 tahun b. Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan prekursor
max. 20 tahun & denda minimal Rp 1.000.000.000 max. Rp 10.000.000.000 narkotuika untuk pembuatan narkotika
2. Dalam hal perbuatan menawarkan, menjual, membeli, menjadi perantara c. Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
dalam jual beli, menuka, atau menyerahkan atau menerima narkotika gol. I perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan prekursor
dalam bentuk TANAMAN BERATNYA > 1kg atau > 5BATANG POHON atau narkotika untuk pembuatan narkotika
dalam bentuk BUKAN TANAMAN beratnya 5 gram, pidana MATI, pidana d. Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito prekursor narkotika
PENJARA SEUMUR HIDUP, atau pidana penjara min. 6 tahun max. 20 tahun & untuk pembuatan narkotika
pidanan denda max. + 1/3
Pasal 153
Pasal 116: Dengan berlakunya undang-undang ini maka:
1. Setiap org yg tanpa hak/ melawan hukum MENGGUNAKAN narkotika gol. I 1. UU No. 22 tahun 1997 tentang narkotika
terhadap org lain/ memberikan narkotika gol I u/ digunakan org lain, pidana 2. Lampiran psikotropika golongan I dan II pada UU No. 5 tahun 1997
penjara min. 5 tahun max. 15 tahun & pidana denda min. Rp 1.000.000.000 tentang psikotropika dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi sedangkan
max. Rp 10.000.000.000 psikotropika golongan I dan II masuk dalam narkotika golongan I

No Jenis Hasil Otopsi


2. PSIKOTROPIKA - Amfetamin mirip CNS stimulan
UU no. 5/1997 pasal 1 - Diazepam, Barbiturat mirip CNS depresan
 Zat/obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yg berkhasiat - Saat overdosis  terjadi depresi
psikoaktif melalui pengaruh selektif pd SSP yg menyebabkan perubahan - Tdk ada tanda2 khas pd PL atau PD
khas pd aktivitas mental & perilaku - Pd umumnya, keracunan psikotropika  gambaran umum asfiksia
Gol I: (masuk narkotiKa gol I) - Bukti spesifik  pem. Toksikologis
- HANYA digunakan untuk ilmu pengetahuan - Sampel: darah & urin
- Potensi KUAT garai sindrom ketergantungan

 Bromamfetamina, Etisiklidina, Lisergida, Tenamfetamina


Gol II: (masuk narkotiKa gol I)
- Untuk pengobatan
- Untuk ilmu pengetahuan
- Potensi KUAT garai sindrom ketergantungan

 Amfetamina, Deksamfetamina, Metamfetamina, Sekobarbital


Gol III:
- Untuk pengobatan (banyak u/ terapi)
- Untuk ilmu pengetahuan
-Potensi SEDANG garai sindrom ketergantungan
 Amobarbital, Flunitazepam (NIPAM), Pentobarbital, Siklobarbital
Gol IV:
- Untuk pengobatan (sangat luas u/ terapi)
- Untuk ilmu pengetahuan
- Potensi RINGAN garai sindrom ketergantungan

 Aplrasolam, Bromazepam, Diazepam, Estazolam, Klobazam, Lorazepam,


Klordiazepoxid, dll
Tujuan Pengaturan:
 Menjamin ketersediaan psikotropika guna
pelayanan kesehatan
 Mencegah terjadinya penyalahgunaan
psikotropika
 Memberantas peredaran gelap
psikotropika

Selamat belajar teman-teman!

Jangan lupa berdo’a:

Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan toyyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan


“Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah)

-A

Anda mungkin juga menyukai