Anda di halaman 1dari 26

Interaksi Faktor

Lingkungan dengan
Pertumbuhan Pohon

Al Basri, S.Hut., M.Hut


Dosen: Kehutanan FHIL
INTERAKSI

 Interaksi adalah hubungan antara makhluk hidup yang


satu dengan yang lainnya.
 Interaksi yang terjadi antar spesies anggota populasi
akan mempengaruhi terhadap kondisi populasi
 Ada dua macam interaksi berdasarkan jenis organisme
yaitu intraspesies dan interspesies
 Intraspesies adalah hubungan antara organisme yang
berasal dari satu spesies
 Interspesies adalah hubungan antara organisme yang
berasal dari spesies yang berbeda.
TIPE-TIPE INTERAKSI ANTARA DUA SPESIES DALAM
KOMUNITAS
Spesies
No. Tipe Interaksi Sifat Umum Interaksi
1 2
1. NETRALISME O O Tak satupun individu populasi yang
satu mempengaruhi yang lain.
2. KOMPETISI - - Penghambatan terhadap semua jenis
3. AMENSALISME - O Individu (1) menghambat individu
(2), sedang individu (2)
tak terpengaruh.
4. PARASITISME + - Individu spesies yang satu dirugikan
oleh individu spesies yang lain.
5. PREDASI + - Individu spesies yang satu dimangsa
oleh individu spesies yang lain.
6. KOMENSALISME + O Individu spesies yang satu mendapat
keuntungan tapi individu spesies
dua tak terpengaruh.
7. PROTOKOOPERASI + + Interaksi yang menguntungkan
kedua spesies & tak merupakan
kewajiban berinteraksi.
8. MUTUALISME + + Interaksi yang menguntungkan
kedua spesies, interaksinya mutlak
harus terjadi.
3
A. NETRALISME : interaksi antara dua atau lebih spesies
masing-masing tidak terpengaruh oleh
adanya asosiasi
Sebenarnya hanya asosiasi saja, bukan
interaksi

4
B. PERSAINGAN :
Antar jenis organisme berbeda (interspesifik)
Antar individu dalam jenis organisme yang sama (intraspesifik)
Persaingan relung ekologis (tempat hidup)
Persaingan sumberdaya (makanan)

Akibat Persaingan :
Pertumbuhan terganggu.
Produksi berkurang, jumlah biji sedikit.
Menstimulir serangan hama-penyakit & kekurangan unsur
hara.
Terjadi stratifikasi dimana jenis tertentu lebih berkuasa.
Komposisi jenis berubah (Σ jenis, Σ individu, lifeform,
stratifikasi hutan).
KOMPETISI INTRASEPSIFIK, YAITU PERSAINGAN YANG TERJADI
ANTAR INDIVIDU ORGANISME YANG BERSPESIES SAMA

KOMPETISI DALAM MEMPEROLEH CAHAYA TERJADI KARENA TAJUK


SALING MENAUNGI (CAHAYA DATANG APA ADANYA)

KOMPETISI INTRASPESIFIK

LAW OF C-D EFFECT


PERTUMBUHAN LAW OF CONSTANT
INDIVIDU BERBANDING FINAL YIELD
TERBALIK DENGAN
KERAPATAN
HASIL AKHIR TOTAL
a
Wd  K TETAP SAMA
W = BIOMASSA TIDAK TERGANTUNG
PER TANAMAN KERAPATAN
d = KERAPATAN
a/K = KONSTANTA
KOMPETISI INTRASEPSIFIK, YAITU PERSAINGAN YANG TERJADI
ANTAR INDIVIDU ORGANISME YANG BERSPESIES SAMA

KOMPETISI DALAM MEMPEROLEH CAHAYA TERJADI KARENA TAJUK


SALING MENAUNGI (CAHAYA DATANG APA ADANYA)

SECARA UMUM KOMPETISI


INTRASPESIFIK:
1. PENINGKATAN KERAPATAN
MENURUNKAN PELUANG PERKEMBANGAN BIJI MENJADI TANAMAN
DEWASA

2. KERAPATAN POPULASI MEMILIKI AMBANG BATAS

3. POPULASI TUMBUHAN DENGAN KERAPATAN MELAMPAUI


AMBANG BATAS, UKURAN TUBUH AKAN SAMA
4. KERAPATAN TANAMAN MENGAKIBATKAN KOMPETISI/TIDAK
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN MORFOLOGI
KOMPETISI INTERSPESIFIK

KOMPETISI YANG TERJADI ANTARA DUA ATAU LEBIH INDIVIDU


ORGANISME YANG BERLAINAN SPESIES

KOMPETISI TERJADI PADA TANAMAN CAMPURAN DALAM


MEMPEROLEH CAHAYA, UNSUR HARA, DAN AIR

BILA TAJUK SALING TUMPANG TINDIH ATAU SISTEM PERAKARAN


SEJENIS
Stratum A :
lapisan tajuk teratas
tinggi > 30 m
tajuk lebar diskontinu(tidak
bersentuhan dgn tajuk lainnya)
batang lurus, TBC tinggi
intoleran (tidak tahan naungan)
Stratum B :
 Lapisan tajuk ke-2 dari atas
 tinggi 20 – 30 m
 Bentuk tajuk membulat dan memanjang dan tidak melebar
 Jarak antar pohon lebih dekat
 tajuk kontinu
 batang banyak cabang
 TBC tidak begitu tinggi
 Spesies pohon bersifat toleran
(tahan naungan)
Stratum C :
 Lapisan tajuk ketiga dari atas
 Tinggi 4 – 20 m
 Bentuk tajuk berubah-ubah tetapi
membentuk suatu lapisan tajuk yang
tebal
 tajuk kontinyu
 pohon rendah, rapat kecil, banyak
cabang
 Berasosiasi dengan epifit, tumbuhan
memanjat dan parasit
 Toleran (tahan naungan)
STRATUM D

1. Lapisan tajuk ke-4dari atas

2. Dibentuk oleh spesies tumbuhan


semak dan perdu tingginya 1-4 m

3. bagian bawah terdiri dari semak


dan perdu

4. Dibentuk oleh spesies pohon yang


masih muda atau fase anakan

5. Terdapat palma-palma kecil,


herba besar dan paku-paku besar

STRATUM E

1. Lapisan tajuk paling bawah terdiri


dari semai, tumbuhan penutup
tanah dan herba.

2. Tingginya 0-1 m

3. Keanekaragaman sedikit
C. KOMMENSALISME ( + , 0 ):

Interaksi antara individu yang memberikan keuntungan kepada


salah satu individu jenis populasi, sementara yang lain tak
memperoleh keuntungan apa-apa (netral).
Merupakan hubungan ( + ) yang mendasari protokooperasi.

Contoh :
Epifit merupakan semua tumbuhan yang menempel dan tumbuh
pada tumbuhan lain untuk mendapatkan sinar matahari dan air.

Epifit :  Paling banyak terdapat di hutan hujan tropika (10%


pohon hutan hujan tropika ditumbuhi epifit).
 Menempel pada batang atau daun (epifit) setelah
dapat sinar matahari akan menutupi tajuk.
 Liana (tumbuhan merambat suka cahaya
= heliophyta )
Pengaruh negatif Liana :
Menutupi daerah tajuk sehingga mengurangi proses
fotosintesa
Menurunkan kualitas kayu
Mengganggu tumbuhan pohon yang dipanjati
Berpengaruh negatif terhadap anakan yang suka
cahaya (heliophyta)
Pengaruh positif Liana :
Berpengaruh baik pada pertumbuhan anakan yang
suka naungan (Schyophyta, misalnya jenis-jenis
anggota Dipterocarpaceae)
D. AMENSALISME :
Interkasi antara dua atau lebih spesies yang Berakibat salah satu pihak
di rugikan sedangkan pihak lainnya tidak Berpengaruh oleh adanya
asosiasi
Contoh : allelopathy, yaitu pengaruh merugikan baik langsung
maupun tak langsung dari suatu tumbuhan terhadap
tumbuhan lain melalui produksi senyawa kimia.
Zat kimia atau bahan organik yang bersifat allolapaty dibagi menjadi
dua golongan yaitu:
a. Autotoxic (Bahan penghambat) terhadap :
- anakan sendiri
- individu lain sejenis
b. Antitoxic (Bahan penghambat) terhadap individu lain jenis
berbeda.
Cara tanaman melepaskan bahan kimia (bahan allelopathy) adalah
melalui :
Pencucian daun/batang oleh air hujan.
Bahan tanaman yang jatuh sebagai serasah yang menjadi humus
dalam tanah.
Gas yang menguap dari permukaan tanaman.
Eksudat akar.
Pengaruh allelopathy terhadap pertumbuhan
tumbuhan :
Perpanjangan/perbanyakan sel terhambat
Penyerapan hara mineral berkurang
Laju fotosintesa & respirasi terganggu
Perlambatan perkecambahan biji
Laju pertumbuhan terhambat
Gangguan sistem perakaran
Klorosis
Layu, mati

16
E. PARASITISME ( + , - )
Suatu organisme untuk hidupnya mengambil
makanan dari organisme lainnya.
Interaksi parasitisme memungkinkan adanya
tumbuhan inang (HOST) & tumbuhan parasit.
Host seringkali mengeluarkan antibodi.
Parasit yang heterofog lebih bertahan daripada
monofog.
Tumbuhan Semi Parasit  hidup dengan suply sebagian makanan
dari inangnya dan sebagian dari fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan parasit itu sendiri.
Parasit Sempurna  sepenuh hidupnya bergantung pada suplai
makanan dari tumbuhan inang.

Parasit meliputi :
- Parasit akar Rafflesia
- Semi parasit Benalu (famili
Lorantaceae).

17
F. PROTOCOPERASI (+, +)
Protocoperasi merupakan awal evolusi sebelum Mutualisme atau
Interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing
Saling memperoleh keuntungan keuntungan adanya asosiasi
Contoh : Asosiasi lumut dengan keong air tawar
­ Lumut menggunakan zat hara dari keong
­ Keong ditumbuhi lumut sebagai perlindungan
G. MUTUALISME (+, +)
Memberikan keuntungan kepada masing-masing
jenis yang berinteraksi dan merupakan suatu
keharusan utuk hidupnya,
Contoh :
Mikoriza :
Asosiasi antara jamur dengan akar tumbuhan. Jamur
merubah unsur-unsur sehingga tersedia & dapat
dihisap oleh akar tumbuhan, jamur mendapatkan
makanan dari hasil fotosintesa inang.
Jenis mikoriza adalah :
Ektotropik di luar akar, misal : Basidiomycetes pada
Pinus strobus, Dipterocarpaceae, Eucalyptus
Endotropik di dalam akar, misal : Phycomycetes
hampir semua tanaman kecuali tanaman air
Peritropik sebagai mantel, misal : Mikoriza ekstra
material pada anakan spruce (Picea pungens)

19
Manfaat Mikoriza :
1. Penyerapan unsur hara meningkat terutama phospor.
2. Mencegah infeksi perakaran.
3. Mempertinggi daya tahan kekeringan.
4. Akar lebih lama hidup (memproduksi hormon
penumbuh).
Nodul Akar
: Gejala pembengkakan akar berupa bintil akar sebagai akibat
simbiosis mutualisme antara bakteri (Rhizobium/Aktinomisetes)
dengan suatu akar tumbuhan tertentu.
Berdasarkan Jenis tanaman dengan mikroba pembentuk nodul,
maka ada 3 bentuk simbiosa :
1. Legume (Rhizobium)
(Albizia, Akasia  Leguminosae
Tidak semua legume berasosiasi dengan rhizobium
Mimosaceae
Leguminose Caesalpinaceae
Papilionaceae Jarang
2. Non Legume (Rhizobium); (Trema, Parasponia)
3. Non Legume (Aktinomisetes) (Frankia);
(Casuarina, Podocarpus) 20
Keuntungan adanya nodul akar :
1. Tanaman inang bisa hidup pada tanah miskin.
2. Dapat meningkatkan kesuburan tanah.
3. Memungkinkan tanaman tumbuh setelah
tanaman legume
Hewan Hutan
Berperan besar dalam pembiakan tanaman, misal
beberapa jenis pohon dalam pembuahan &
penyerbukan biji/benih tergantung pada hewan
tertentu seperti :
burung, serangga, kelelawar, babi hutan, musang, dll

21
A PA ITU PERTUMBUHAN
POHON ?

 Pertumbuhan Pohon adalah pertambahan dimensi tinggi,


diameter dan volume pohon sejalan dengan perubahan waktu.

 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon di kontrol oleh


faktor genetik dan lingkungan.

 Faktor genetik  suatu sifat yang dikendalikan secara turunan


sehingga tidak mudah mengalami perubahan pada kondisi
lingkungan tertentu. Unsur yang tidak berubah adalah bentuk
morfologi, kecepatan tumbuh, warna kayu, dll

 Faktor Lingkungan  ada dapat dikendalikan ada yang tidak. Dapat


dimodifikasi adalah pengaturan jarak tanam dan penjarangan, tidak
dapat dikendalikan adalah iklim, letak ketinggian, topografi,
kelerengan, dan arah penyinaran matahari
KONDISI DALAM
TEGAKAN
 Pengaruh tajuk : tajuk pohon adalah sumberkarbohidrat melalui
kegiatan fotosintesis. Ukuran besarnya tajuk berpengaruh terhadap
keruncingan batang. Pohon tajuk yang besar batang runcing, tajuk
kecil batang silindris

 Kerapatan Tegakan: penanaman dengan kerapatan rendah


menghilangkan persaingan diantara pohon dan semua tegakan
hutan terbuka terhadap cahaya matahari

 Tegakan yang terlalu rapat menyebabkan pertumbuhan tegakan


menjadi lambat karena persaingan yang ketat antara pohon dengan
tegakan, sedangkan tegakan yang terlalu jarang akan menghasilkan
pohon-pohon dengan tajuk yang lebar, bercabang besar, dan
banyak, dan batang yang pendek
T UGAS INDIVIDU MAKALAH

 TEMA : TEGAKAN DAN PERTUMBUHAN POHON

 SUB TEMA :

TEGAKAN SEUMUR

TEGAKAN TIDAK SEUMUR

TEGAKAN CAMPURAN

TEGAKAN SEJENIS

Anda mungkin juga menyukai