Anda di halaman 1dari 58

IP Subnetting dan Pendahuluan

IPv6
1

JARKOM 2

Jarkom2 10/27/2017
Tipe Subnet
2

 Static Subnetting :
 Semua hasil subneting mempunyai subnet mask
yang sama
 Kelebihan : sangat mudah membuatnya
 Kekurangan : terlalu boros IP hasil subnet
 Variable Length Subnet Mask (VLSM) :
 Hasil subneting mempunyai subnet mask yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan IP/Network
 Kelebihan : pemanfaatan jumlah IP yang
maksimal
 Kekurangan : membutuhkan kemampuan
mendesain network/alokasi IP yang lebih lanjut

Jarkom2 10/27/2017
CIDR (Classless InterDomain Routing)
3

192.60.128.0 (11000000.00111100.10000000.00000000) Class C subnet address


192.60.129.0 (11000000.00111100.10000001.00000000) Class C subnet address
192.60.130.0 (11000000.00111100.10000010.00000000) Class C subnet address
192.60.131.0 (11000000.00111100.10000011.00000000) Class C subnet address
--------------------------------------------------------

192.60.128.0 (11000000.00111100.10000000.00000000) Supernetted Subnet


address
255.255.252.0 (11111111.11111111.11111100.00000000) Subnet Mask
192.60.131.255 (11000000.00111100.10000011.11111111) Broadcast address

 Contoh di atas :
 Subnet 192.60.128.0 mencakup semua alamat dari 192.60.128.0 ke
192.60.131.255.
 Ini bisa dilihat dari representasi biner dari subnet mask, bagian jaringan terdiri
dari 22 bit panjang alamat, dan 10 bit bagian bagian host.

Jarkom2 10/27/2017
CIDR(1)
4

 Di CIDR, notasi subnet mask dipermudah menjadi


lebih singkat penulisannya, yaitu dimulai dari bit
pertama bit “1” sebagai netmask sampai ke bit porsi
network yang digunakan.
 Misal 192.60.128.0, subnet mask 255.255.252.0
 11111111.11111111.11111100.00000000
 Jumlah bit = 22
 Maka penulisan dari subnet di atas menjadi lebih
simpel dengan menuliskan 192.60.128.0/22
 Notasi “slash” ini bisa juga digunakan pada model
classfull addressing dengan menuliskan “prefix” nya
sesuai dengan network yang bersesuaian, yaitu kelas
B = /16; kelas C = /24 dst.

Jarkom2 10/27/2017
5

Variable Length Subnet Masks


(VLSMs)

Jarkom2 10/27/2017
© 2004 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. ICND v2.2—3-5
What Is a Variable-Length
Subnet Mask?
6

 Subnet 172.16.14.0/24 dibagi menjadi subnet-subnet yang


lebih kecil
 Subnet pertama dengan netmask (/27)
 Selanjutnya dari subnet /27 yang tidak digunakan dilakukan
subnetting lagi menjadi /30
Jarkom2 10/27/2017
Cara Menghitung VLSM
7

Jarkom2 10/27/2017
Contoh Penggunaan VLSM
8

Jarkom2 10/27/2017
Route Summarization
9

 Protokol Routing mampun melakukan summerisasi/meringkas


beberapa subnet address menjadi “satu” address
Jarkom2 10/27/2017
Summerisasi dalam menjadi Satu Oktet
10

Jarkom2 10/27/2017
Summerisasi Address di Jaringan VLSM
11

Jarkom2 10/27/2017
Pertimbangan Summerisasi
12

• Beberapa alamat IP harus memiliki bit


yang sama MSB.
• keputusan routing didasarkan pada
seluruh alamat.
• protokol routing harus memiliki
panjang prefiks (subnet mask).

Jarkom2 10/27/2017
Contoh Route Summerisasi di Cisco Router
13

192.16.5.33 /32 Host


192.16.5.32 /27 Subnet
192.16.5.0 /24 Network
192.16.0.0 /16 Block of Networks
0.0.0.0 /0 Default

Jarkom2 10/27/2017
Kekurangan Summerisasi pada RIP

14

 RIPv1 dan IGRP tidak mampu mengenali subnet yang berbeda,


karena hanya bisa mengenali classfull subnetting
 OSPF, EIGRP dan RIPv2 mampu mengenali subnet berbeda
karena sudah menggunakan classless subnetting
Jarkom2 10/27/2017
15

Pendahuluan IPv6

Jarkom2 10/27/2017
© 2004 Cisco Systems, Inc. All rights reserved. ICND v2.2—3-15
Objectives
16

 Pengalamatan IPv6
 Perencanaan Alamat IPv6
 Tipe-tipe Alamat IPv6
 Gabungan Alamat IPv6 dengan IPv4
 IPv6 untuk sebuah alamat URL
 IPv6 dan Subnetting

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Addressing Rules
17

 Panjang128 bits (or 16 bytes): 4x lebih banyak dari IPv4.


 2128 : sekitar 340 juta juta juta juta alamat yang berbeda
 Presentasi dengan hexadecimal dipisahkan tanda ―:‖
 Alamat ditulis dengan 32 digit hexadecimal.
 Disusun dalam 8 kelompok digit hexadesimal.
 Tiap kelompok dipisahkan tanda “:”
2001:0718:1c01:0016:020d:56ff:fe77:52a3
 Catatan:
 Peran dari DNS sangat penting dalam di dalam jaringan IPv6
 (penulisan secara manual IPv6 tidak disarankan,
 Penghilangan angka NOL diperbolehkan untuk meringankan
penulisan.

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Address Notation: Example

128.91.45.157.220.40.0.0.0.0.252.87.212.200.31.255

10/27/2017 Jarkom2
18
Rule 1- IPv6 Zero Suppression
19

 Beberapa alamat ada yang berisi angka nol “0” yang berurutan.
 Untuk lebih menyederhanakan representasi alamat IPv6, urutan
bersebelahan 16-bit blok diatur ke 0 dalam format heksadesimal
titik dua dapat disingkat menjadi "::", yang dikenal sebagai double-
colon.
 Contoh :
 link-local address
 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2  FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2.
 multicast address
 FF02:0:0:0:0:0:0:2  FF02::2
 loopback address
 0:0:0:0:0:0:0:1  ::1

Jarkom2 10/27/2017
Rule 1- IPv6 Zero Suppression
20

 Penyederhanaan Nol hanya dapat digunakan untuk


mengkompres serangkaian Nol yang bersebelahan dari
16 bit blok dinyatakan dalam notasi heksadesimal
colon.
 Tidak dapat mengkompresi nol bagian dari blok 16.
 Contoh :
 cannot express FF02:30:0:0:0:0:0:5 as FF02:3::5
 correct representation = FF02:30::5
 Leading zeroes ditiap group bisa dihilangkan.
2001:718:1c01:16:20d:56ff:fe77:52a3

Jarkom2 10/27/2017
Rule 1- IPv6 Zero Suppression
21
Untuk menentukan jumlah bit 0 diwakili oleh "::―
 Menghitung jumlah blok di alamat yang
dikompresi
i. (-) Kurangi nomor ini dari 8
ii. (*) Kalikan hasilnya dengan 16.
1. misalnya
2. FF02 :: 2
3. dua blok - blok "FF02" blok dan "2".
4. Jumlah bit yang diwakili oleh "::" adalah 96
(96=(8-2) x16).
 Kompresi Nol hanya dapat digunakan sekali
dalam penulisan alamat.
 Jika tidak, tidak bisa menentukan jumlah bit 0
diwakili oleh setiap ―::―.
Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Prefixes
22

 Prefix adalah bagian dari alamat yang menunjukkan bit yang


memiliki nilai tetap atau bit dari awalan subnet.
 Prefix untuk subnet IPv6, rute, dan rentang alamat disajikan
dalam cara yang sama seperti Classless Inter-Domain Routing
(CIDR) untuk IPv4.
 Notasi prefix IPv6 ditulis dalam alamat/prefix.
 Sebagai contoh, 21DA: D3 :: / 48 dan 21DA: D3: 0: 2F3B :: / 64
adalah alamat IPv6 prefiks.
 Catatan : implementasi IPv4 umumnya menggunakan representasi
desimal bertitik dari awalan jaringan yang dikenal sebagai subnet
mask. Sebuah subnet mask tidak digunakan dalam IPv6. Hanya
mendukung notasi panjang prefiks.

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Addresses: Types and Scopes
23

 Alamat IPv6 yang tersedia dalam berbagai type (unicast,


multicast, anycast) dan scope yang berbeda (link-local,
global, dan sebagainya)
 Type alamat yang menentukan apakah paket ditujukan
untuk satu atau banyak mesin
 Scope lebih kepada menentukan alamat yang tepat
dalam satu area.

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Address Categories
24

Ada 3 kategori alamat di IPv6 :


Unicast
Alamat Unicast adalah alamat unik untuk mengidentifikasi
sebuah interface dari sebuah node IPv6. Sebuah paket yang
dikirim ke sebuah alamat unicast dikirimkan ke interface yang
diindentifikasi oleh alamat tersebut.
Multicast
Alamat multicast adalah alamat yang mengidentifikasi suatu
grup interface-interface IPv6. Sebuah paket yang dikirimkan ke
suatu alamat mulicast akan diproses oleh semua anggota dari
sebuah grup.
Anycast
Alamat anycast adalah alamat yang diberikan kepada banyak
interface (biasanya pada banyak node). Sebuah paket
dikirimkan ke alamat anycast akan diberikan hanya salah satu
interface saja, dan biasanya yang paling dekat.
Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Address Types
25

Jarkom2 10/27/2017
Unicast IPv6 Addresses
26

 Jenis alamat unicast IPv6 :


 Global unicast addresses

 Link-local addresses

 Site-local addresses

 Unique local IPv6 unicast addresses

 Special addresses

Jarkom2 10/27/2017
Global Unicast Addresses
27

 Setara dengan alamat publik IPv4.


 A global routable dan terjangkau di Internet IPv6.
 Tidak seperti saat ini Internet berbasis IPv4, yang merupakan
campuran dari kedua routing seragam dan hirarkis, Internet
berbasis IPv6 telah dirancang dari dasar untuk mendukung efisien,
hirarki pengalamatan dan routing.
 Scope bagian dari sistem jaringan IPv6 pada alamat yang unik,
alamat unicast global IPv6 seluruh Internet.
 Scope komunikasi global diidentifikasi oleh orde 3 bit pertama yaitu
001 (2000 :: / 3)

Jarkom2 10/27/2017
Global Unicast Address
28

Setiap alamat IPv6 aggregatable unicast global memiliki 3 bagian:


 Fixed rate diatur menjadi 001 - Tiga high-order bit diatur menjadi 001 Alamat awalan
untuk alamat global yang saat ini dipresentasikan dengan 2000 :: / 3.
 Global Routing Prefix - Situs Prefix
 Awalan Situs ditugaskan untuk sebuah organisasi (situs Leaf) oleh penyedia harus
setidaknya sedikit / 48 prefix = 45 + yang lebih tinggi (001).
 / 48 prefix adalah high-order 48-bit network prefix.
 awalan digunakan untuk organisasi bagian dari kode provider.
 Subnet-id - Site
 Dengan / 48 awalan digunakan untuk sebuah organisasi dari pemasok, adalah
mungkin bahwa organisasi tersebut untuk memungkinkan hingga 65.535 subnet
(menetapkan prefix 64 bit untuk subnetting).
 Organisasi dapat menggunakan bit 49-64 (16-bit) awalan yang diterima untuk
subnetting.
 Inferface-id - Host
 Bagian host menggunakan identifier antarmuka dari setiap node.
 Ini bagian dari alamat IPv6, yang merupakan low-order 64-bit dari alamat disebut
ID

Jarkom2 10/27/2017
Global Unicast Address: Example
29

2001:0410:0110::/48 is assigned by a provider


2001:0410:0110:0002::/64 network subnet within the
organization
2001:0410:0110:0002:0200:CBCF:1234:4402 – node
address within the subnet

Jarkom2 10/27/2017
Global Unicast Address
30

Jarkom2 10/27/2017
Global Unicast Address Allocation
31

Jarkom2 10/27/2017
Global Unicast Address Allocation

Prefix (hex) Prefix (Binary) Description


2000::/16 0010 0000 0000 0000 Reserved
2001::/16 0010 0000 0000 0001 IPv6 Internet
-ARIN,APNIC,RIPE NCC,LACNIC

2002::/16 0010 0000 0000 0 6 to 4 transition mechanisms


2003::/16 0010 0000 0000 0011 IPv6 Internet - RIPE NCCC
2400:0000::/19 0010 0100 0000 0000 IPv6 Internet
2400:2000::/19 - APNIC
2400:4000::/21
2600:0000::/22 0010 0110 0000 0000 IPv6 Internet
2604:0000::/22 0010 0110 0000 0100 -ARIN
2608:0000::/22 0010 0110 0000 1000
260C:0000::/22 0010 0110 0000 1100
2A00:0000::/21 0010 1010 0000 0000 0010 IPv6 Internet
2A01:0000::/23 1010 0000 0001 -RIPE NCC
3FFF::/16 0011 1111 1111 1110 6 Bone

10/27/2017 Jarkom2
32
IPv6 Unicast Address Scopes
33
 Tiga jenis scopes:
1. Link-local scope
 Mengidentifikasikan semua host dalam layer 2 domain
satu.
 Disebut sebagai link-local address
2. Unique-local scope
 Mengidentifikasikan semua perangkat dalam sebuah
situs atau dalam domain administratif yang biasanya
berisi beberapa koneksi yang berbeda.
 Disebut sebagai unique-local addresses (ULAs)
3. Global scope
 Mengidentifikasikan semua perangkat yang dapat
diakses melalui internet.
 Disebut sebagai global unicast addresses (GUAs)

Jarkom2 10/27/2017
Local-Use Unicast Addresses
34

Ada 2 jenis alamat unicast menggunakan local-use


unicast :
 Link-local addresses
 digunakan menghubungkan di antara tetangga dan untuk
proses yang Neighbor Discovery Processes.
 Site-local addresses
 digunakan berkomunikasi antara node satu dengan node
lain dalam situs yang sama.

Jarkom2 10/27/2017
Link-local Unicast Address
35

 Alamat link-local IPv6 setara dengan alamat IPv4 link-


lokal yang didefinisikan dalam RFC 3927
menggunakan awalan 169.254.0.0/16.
 IPv4 alamat link-lokal dikenal sebagai Automatic
Privat IP Addressing (APIPA) yaitu alamat untuk
komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft
Windows saat ini.
 Scope alamat link-local adalah link lokal.
 Scope alamat link-local diperlukan untuk proses
Neighbor Discovery (NDP) dan selalu dikonfigurasi
secara otomatis, bahkan tanpa adanya semua alamat
unicast lainnya.

Jarkom2 10/27/2017
Link-local Unicast Address
36

 Digunakan hanya antara node yang terhubung ke link lokal yang


sama.
 Jika dalam stack tersebut IPv6 diaktifkan pada sebuah node, alamat
link-local secara otomatis ditetapkan ke setiap node Interface pada
saat booting.
 IPv6 link-local prefix FE80 :: / 10 digunakan serta pengidentifikasi
Interface dalam format 64 Extended Unique Identifier (EUI-64)
alamat yang ditambahkan sebagai urutan bawah dari 64-bit.
 Bit 11-64 dibuat menjadi 0 (54-bit).
 Alamat link-local hanya untuk scope link-lokal dan tidak boleh
diarahkan antara subnet dalam sebuah situs.

Jarkom2 10/27/2017
Link-local unicast address
37

 Karena urutan rendah 64 bit dari link alamat lokal adalah identifier
antarmuka sendiri, panjang awalan link-lokal didasarkan pada panjang 64
bit (/ 64).
 Dalam IPv6, sebuah node yang memiliki aggregatable alamat unicast global
dalam link lokal menggunakan link alamat lokal dari default, bukan alamat
unicast aggregatable global router router IPv6.
 Jika jaringan penomoran ulang harus dilakukan, yang berarti bahwa
aggregatable awalan unicast global berubah ke yang baru Anda selalu dapat
mencapai yang telah ditentukan oleh hubungan router alamat lokal.
 Alamat link lokal node dan router tidak berubah selama jaringan penomoran
ulang.

Jarkom2 10/27/2017
Site-Local Address
38

 Alamat lokal yang setara dengan IPv4 ruang alamat pribadi


(10.0.0.0/8, 172.16.0.0/12 dan 192.168.0.0/16).
 Intranet pribadi yang tidak memiliki koneksi langsung ke IPv6
Internet Routed dapat menggunakan alamat site-lokal tanpa
bertentangan dengan alamat unicast global.
 Alamat site-lokal tidak dapat diakses dari situs lain, dan router
tidak harus mengirimkan site-local traffic keluar situs.
 Alamat site-lokal juga dapat digunakan untuk akses ke alamat
unicast global.
 Ruang lingkup dari alamat site-lokal adalah situs.
 Sebuah situs adalah organisasi jaringan atau bagian dari jaringan
dari suatu organisasi yang memiliki lokasi geografis didefinisikan
(seperti kantor, kompleks kantor atau kampus).

Jarkom2 10/27/2017
Site-Local Address
39

 Tidak seperti alamat link-local, alamat lokal tidak dikonfigurasi


secara otomatis dan harus dilakukan secara konfigurasi stateless
atau statefull.
 Hal ini dapat diterapkan untuk setiap node dan router dalam sebuah
situs.

Jarkom2 10/27/2017
Site-Local Address - Example
40

 For example, a site with ten subnets may assign site-local


prefixes such as the following:
 Subnet 1—FEC0:0:0:0001::/64
 Subnet 2—FEC0:0:0:0002::/64
 Subnet 3—FEC0:0:0:0003::/64
 Subnet 4—FEC0:0:0:0004::/64
 Subnet 5—FEC0:0:0:0005::/64
 Subnet 6—FEC0:0:0:0006::/64
 Subnet 7—FEC0:0:0:0007::/64
 Subnet 8—FEC0:0:0:0008::/64
 Subnet 9—FEC0:0:0:0009::/64
 Subnet 10—FEC0:0:0:000A::/64

Jarkom2 10/27/2017
Special IPv6 Addresses
41

 Alamat spesial di IPv6:


 Unspecified address
 Alamat tidak ditentukan (0: 0: 0: 0: 0: 0: 0: 0 atau :) hanya
digunakan untuk menunjukkan tidak adanya alamat.
 Setara dengan IPv4 alamat yang tidak ditentukan 0.0.0.0.
 Digunakan sebagai alamat sumber untuk paket mencoba untuk
memverifikasi keunikan alamat tentatif.
 Tidak pernah diassignkan utuk alamat interface atau digunakan
sebagai alamat tujuan.
 Loopback Address
 Alamat loopback (0: 0: 0: 0: 0: 0: 0: 1 atau :: 1) digunakan untuk
mengidentifikasi interface loopback, memungkinkan node untuk
mengirim paket ke sendiri.
 Hal ini setara dengan alamat loopback 127.0.0.1 IPv4 lingkaran.
 Paket ditujukan ke alamat loopback tidak pernah dikirim pada link
atau diteruskan oleh router IPv6.

Jarkom2 10/27/2017
So, How many IPv6 addresses
can a host have?

Jarkom2 42 10/27/2017
IPv6 Addresses for a Host
43

 Sebuah host IPv4 dengan adapter jaringan tunggal


biasanya memiliki alamat IPv4 tunggal untuk
device-nya.
 Namun, sebuah host IPv6 biasanya memiliki
beberapa alamat IPv6, bahkan dengan satu
interface.
 Dalam sebuah host IPv6 dikonfigurasi alamat
unicast berikut:
 Alamat link-lokal untuk setiap interface
 Alamat unicast untuk setiap interface (yang bisa menjadi
alamat situs-lokal dan satu atau lebih alamat global unicast)
 Alamat loopback (:: 1) untuk interface loopback

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Addresses for a Host
44
 Typical IPv6 hosts are logically multihomed because they have at least two addresses
with which they can receive packets
1. a link-local address for local link traffic
2. a routable site-local or global address.
 Additionally, each host is listening for traffic on the following multicast addresses:
1. The interface-local scope all-nodes multicast address (FF01::1)
2. The link-local scope all-nodes multicast address (FF02::1)
3. The solicited-node address for each unicast address on each interface
4. The multicast addresses of joined groups on each interface
 Host IPv6 secara logis adalah multihomed karena memiliki setidaknya
dua alamat yang mungkin menerima paket
 Alamat Link-lokal untuk lalu lintas link lokal
 Sebuah routable, lokal atau global situs.
 Selain itu, setiap host mendengarkan lalu lintas di alamat multicast
berikut:
 Alamat multicast dari semua node interface lokal (FF01 :: 1)
 Alamat multicast dari semua node scoped link lokal (FF02 :: 1)
 Alamat node diminta untuk setiap alamat unicast pada setiap interface
 Alamat multicast dari kelompok yang melekat pada setiap antarmuka

Jarkom2 10/27/2017
And, How many IPv6
addresses can a host have?

Jarkom2 45 10/27/2017
IPv6 Addresses for a Router
46

 An IPv6 router is assigned the following unicast


addresses:
 A link-local address for each interface
 Unicast addresses for each interface (which could be a site-
local address and one or multiple global unicast addresses)
 A Subnet-Router anycast address
 Additional anycast addresses (optional)
 The loopback address (::1) for the loopback interface

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Addresses for a Router
47

 Additionally, each router is listening for traffic on the


following multicast addresses:
 The interface-local scope all-nodes multicast address (FF01::1)
 The interface-local scope all-routers multicast address
(FF01::2)
 The link-local scope all-nodes multicast address (FF02::1)
 The link-local scope all-routers multicast address (FF02::2)
 The site-local scope all-routers multicast address (FF05::2)
 The solicited-node address for each unicast address on each
interface
 The multicast addresses of joined groups on each interface

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Interface Identifiers
48

 The last 64 bits of an IPv6 address are the interface identifier


that is unique to the 64-bit prefix of the IPv6 address.
 The following are the ways in which an IPv6 interface identifier is
determined:
 A 64-bit interface identifier that is derived from the Extended
Unique Identifier (EUI)-64 address. The 64-bit EUI-64 address is
defined by the Institute of Electrical and Electronic Engineers
(IEEE). EUI-64 addresses are either assigned to a network adapter
or derived from IEEE 802 addresses. This is the default behavior for
IPv6 in Windows XP and Windows Server 2003.
 As defined in RFC 3041, it might have a temporarily assigned,
randomly generated interface identifier to provide a level of
anonymity when acting as a client.

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Interface Identifiers
49

 As defined in RFC 2472, an interface identifier can be based on


link-layer addresses or serial numbers, or randomly generated
when configuring a Point-to-Point Protocol (PPP) interface
and an EUI-64 address is not available.
 It is assigned during manual address configuration.
 It is a permanent interface identifier that is randomly
generated to mitigate address scans of unicast IPv6 addresses
on a subnet. This is the default behavior for IPv6 in Windows
Vista and Windows Server “Longhorn.” You can disable this
behavior with the netsh interface ipv6 set global
randomizeidentifiers=disabled command.

Jarkom2 10/27/2017
EUI-64 address-based interface
identifiers

Jarkom2 50 10/27/2017
IPv6 Modified EUI-64 Format
51

 Autoconfiguration stateless adalah mekanisme yang


memungkinkan node jaringan untuk mengkonfigurasi
alamat IPv6 mereka tanpa perangkat perantara seperti
server DHCP.
 Link alamat lokal dan autoconfiguration stateless
fungsi IPv6 secara otomatis memperluas format
alamat Ethernet MAC berdasarkan 48 bit dalam
format 64 bit (EUI-64).
 Konversi 48 bit dengan 64 bit adalah operasi dua
langkah.

Jarkom2 10/27/2017
The IPv6 Modified EUI-64 Format
52

 Sangat penting bahwa semua perangkat pada jaringan


yang sama, menggunakan teknik pemetaan yang sama
 Jenis yang paling umum dari lapisan 2 alamat yang alamat MAC
IEEE 802.
 Layer 2 alamat = 48 bit, diatur dalam dua blok 24.
 Di atas 24 bit = organisasi identifier unik (OUI), dengan nilai yang
berbeda dikonfigurasikan untuk organisasi individu
 Di Lebih rendah 24 bit = perangkat pengenal
 EUI-64
 Hal ini mirip dengan MAC Format 48-bit, kecuali bahwa sementara
OUI tetap di 24 bit, ID perangkat menjadi 40 bit bukan 24.
 Hal ini memberikan masing-masing produsen menyediakan 65.536
kali lebih alamat perangkat dalam OUI.

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Address with an Embedded IPv4
Address
 alamat IPv4 kompatibel IPv6 adalah mekanisme khusus IPv6 unicast
yang digunakan oleh host transisi dan router untuk secara otomatis
membuat tunnel IPv4 untuk menyampaikan paket IPv6 melalui
jaringan IPv4.
 Alamat ini terdiri dari enam fields tertinggi nilai heksadesimal nilai
16-bit, yang diwakili oleh X, diikuti oleh empat fields nilai desimal
agar lebih rendah dari 8 bit (alamat IPv4), yang diwakili oleh
karakter d (untuk total 32 bit).

10/27/2017 Jarkom2
53
Converting 48-Bit MAC Addresses to IPv6 Modified
EUI-64 Identifiers
54

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Address with an Embedded IPv4
Address
55

 Dua jenis alamat IPv6 alamat digabungkan dengan


IPv4 :
 Alamat IPv4 yang kompatibel IPv6
 Hal ini digunakan untuk membangun sebuah tunnel otomatis
untuk mengangkut paket IPv6 melalui jaringan IPv4.
 Terkait dengan mekanisme transisi protokol IPv6.
 Alamat IPv4 dipetakan IPv6
 Hal ini digunakan hanya scope lokal baik IPv4 dan IPv6 .
 Masing-masing alamat IPv6 dan IPv4 yang digunakan secara
internal.
 Alamat ini tidak pernah dikenal di luar node itu sendiri dan
tidak harus pergi pada kabel sebagai alamat IPv6.

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 Address with an Embedded IPv4
Address
IPv4-compatible IPv6 address

IPv4-mapped IPv6 address

10/27/2017 Jarkom2
56
IPv6 Address Representation for URL
57

 Karakter titik dua (:) sudah didefinisikan untuk


menentukan nomor port, misalnya:
 www.example.net:8080/index.html
 https://www.example.com:8443/abc.html
 Dalam IPv6, URL parser Internet browser harus mampu
membedakan antara dua titik dari sejumlah port dan
titik dua pada alamat IPv6.
 Untuk mengidentifikasi alamat IPv6 sambil menjaga
karakter titik dua ke format URL (nomor port):
 Alamat IPv6 harus dalam tanda kurung
 Setelah kurung, Anda dapat menambahkan nomor port, diikuti oleh
direktori dan nama file.
 [3ffe:b80:c18:1::50]:8080/index.html
 https://[2001:410:0:1:250:fcee:e450:33ab]:8443/abc.html

Jarkom2 10/27/2017
IPv6 and Subnetting

 Satu-satunya cara yang diterima untuk mewakili


netmask di IPv6 adalah notasi CIDR.
 Sementara alamat IPv6 dalam format heksadesimal,
nilai mask jaringan tetap nilai desimal.

10/27/2017 Jarkom2
58

Anda mungkin juga menyukai