Anda di halaman 1dari 6

Anggota Kelompok

Prisma Putra (20140610329)

Fajar Budiansyah (20160610005)

Agaryl S. Pratama (20160610095)

Nia Diniawati (20160610111)

Faizal Aditya (20160610168)

Azizul (20160610137)

Khuzamy Basyar Rifky (20160610309)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hukum Adat adalah salah satu Hukum yang diakui di Indonesia. Hukum Adat yakni
Kebiasaan dan kesusilaan yang terus menerus dilakukan yang berlangsung secara turun temurun
yang menjadi ciri khas tingkah laku masyarakat adat. Hukum Adat tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat Adat itu sendiri, karena Hukum Adat adalah Hukum yang tumbuh, berkembang dan
mati bersama-sama masyarakat. Begitupula dengan Perjanjian Adat yang hingga sampai saat ini
masih digunakan oleh masyarakat setempat.

Salah satu bagian dalam Perjanjian Adat adalah Perjanjian Adat mengenai Pembagian
Bagi Hasil Ternak. Menurut Ter Haar, Perjanjian Bagi Hasil Ternak yaitu pemilik ternak
menyerahkan ternaknya kepada pihak lain untuk dipelihara dan membagi hasil ternak tersebut
atau meningkatan nilai mutu dari hewan tersebut. Perjanjian seperti ini masih sering digunakan
oleh masyarakat Indonesia diberbagai daerah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bentuk Perjanjian Bagi Hasil Ternak Menurut Hukum Adat ?
2. Bagaimana Perjanjian Bagi Hasil Ternak di Gemilang Farm di Tlogoadi, Mlati
Kabupaten Sleman ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Perjanjian Bagi Hasil Ternak Menurut Hukum
Adat.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perjanjian Bagi Hasil Ternak di Gemilang Farm di
Tlogoadi, Mlati Kabupaten Sleman.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Penelitian Yuridis Normatif
Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori dan konsep-konsep
yang berhubungan dengan masalah. Penelitian Yuridis Normatif atau penilitian
kepustakaan adalah metode atau cara yang dipergunakan didalam penelitian hukum
yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada1. Peraturan hukum yang
berlaku berupa peraturan hukum positif yang tertulis bentukan lembaga perundang-
undangan, kodifikasi, undang-undang, dan peraturan pemerintah.
2. Yuridis Empiris
Penelitian yang dilakukan dengan mempelajari hukum dalam kenyataan baik
berupa sikap, penelitian, perilaku, yang berkaitan dengan masalah yang ditelitidan
yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian dilapangan. Penelitian yuridis
empiris tidak bertolak belakangan dari hukum positif tertulis (perundang-undangan)
sebagai data sekunder, tetapi dari perilaku nyata sebagai data primer yang diperoleh
dari lokasi penelitian lapangan (field research) 2.

B. Sumber Data
1. Data Sekunder
Data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada, dengan mempelajari buku-buku, dokumen-dokumen dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang ada kaitannya dengan permasalahan yang
sedang dibahas. Data sekunder terdiri dari Bahan Hukum Primer, Sekunder dan
Tersier.

1
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja
Grafindo, Jakarta, 2009, hlm. 13-14.
2
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya
Bhakti, Bandung, 2004, hlm. 54.
a. Bahan Hukum Primer
- Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Peternakan dan Kesehatan Hewan
- Hukum Perekonomian Adat di Indonesia karya Hilman Hadikusuma
- Intisari Hukum Perikatan Adat karya Soerjono Soekanto
b. Bahan Hukum Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung dari penelitian
di lapangan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan di teliti,
yakni dilakukannya wawancara.
c. Bahan Hukum Tersier
Bahan Hukum Tersier adalah bahan penunjang lain yang ada kaitannya
dengan pokok permasalahan, memberikan informasi, petujuk dan penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder, bukan merupakan bahan hukum
namun secara signifikan dapat dijadikan bahan analisa terhadap penerapan
kebijakan hukum dilapangan, seperti hasil penelitian, artikel di internet dan
bahan-bahan lainnya.

2. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti secara
langsung dari lapangan yang menjadi objek penelitian atau yang diperoleh secara
langsung dari responden yang berupa keterangan atau fakta-fakta. (Soerjono
Soekanto, 2016:12). Dalam Penelitian ini kelompok kami melakukan wawancara
dengan Bapak Wahyu selaku Pemilik Gemilang Farm di Plaosan RT 01 RW 20,
Tlogoadi, Mlati Kabupaten Sleman.

C. Teknik Pengumpulan Data


1.
Data Sekunder
a. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan penulis
dengan maksud untuk memperoleh data dengan membaca buku, mencatat dan mengutuip
dari berbagai literature, buku perundang-undangan, media masa dan bahan tulis lainnya
yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
2.
Data Primer
a. Wawanacara
Wawancara yaitu cara memperoleh data atau informasi dan keterangan-
keterangan yang melalui wawancara dengan narasumber yang berlandaskan pada
tujuan penelitian3. Dalam Penelitian ini, kelompok kami mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada narasumber melalui pedoman
wawancara. Wawancara dalam Penelitian ini dilakukan di Gemilang Farm di
Plaosan RT 01 RW 20, Tlogoadi, Mlati Kabupaten Sleman. Bersama Bapak
Wahyu selaku Pemiliknya.

D. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan di interpretasikan4. Dalam Penelitian ini, Teknik Analisis
Data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif, yaitu pengambilan data yang
berkaitan dengan permasalahan yang di teliti sehingga dapat di uraikan secara
deskriptif, kualitatif dan komprehensif. Setelah membaca buku-buku perundang-
undangan, jurnal dan makalah, kami terjun ke lapangan langsung untuk melihat

3.
Sutrisno Hadi, Metologi Reserch Untuk Penulisan Paper, Thesis dan Desertas.cet. Ke
XXI, Yogyakarta, Andi Offset, 1992, hlm.136.
4.
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3ES,
hlm.263
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Bentuk Perjanjian Bagi Hasil Ternak Menurut Hukum Adat

BAB IV

KESIMPULAN

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai