Kapasitas Penyerapan Minyak PDF
Kapasitas Penyerapan Minyak PDF
Vol. 8 No. 1
Agustus 2012
Bekerjasama dengan
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Kalimantan Timur
JTP
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN
PENERBIT
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman
Jl.Tanah Grogot Kampus Gunung Kelua
Samarinda
PELINDUNG
Gusti Hafiziansyah
PENANGGUNG JAWAB
Bernatal Saragih
KETUA EDITOR
Krishna Purnawan Candra (THP-UNMUL Samarinda)
EDITOR
Bernatal Saragih (THP-UNMUL Samarinda)
Dahrulsyah (TPG-IPB Bogor)
Dodik Briawan (GMK-IPB Bogor)
Khaswar Syamsu (TIN-IPB Bogor)
Meika Syahbana Roesli (TIN-IPB Bogor)
V. Prihananto (THP-Unsoed Purwokerto)
EDITOR PELAKSANA
Sulistyo Prabowo
Hadi Suprapto
Miftakhur Rohmah
ALAMAT REDAKSI
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Mulawarman
Jalan Tanah Grogot Kampus Gunung Kelua
Samarinda 75119
Telp 0541-749159
e-mail: jtpunmul@gmail.com
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Volume 8 Nomor 1
Penelitian Halaman
Pengaruh Pemupukan NPK dan Bahan Organik terhadap Kualitas Biji Kedelai
(Effect of NPK and Organic Fertilizers on the Quality of Soybean Grain)
Sudirman Umar, Nurita .................................................................................... 11-19
Bekerjasama dengan
Miftakhur Rohmah
ABSTRACT
Kapas banana is one of favorite carbohydrate sources in Kalimantan Timur.
However, it is not optimally developed as raw material for food industry. i.e. flour or starch
of kapas banana. A study on physico-chemical characteristics of flour and starch of kapas
banana was performed. The result showed that physical characteristics of kapas banana
flour and starch for water absorbtion were 8.97 and 8.95 %, oil absorbtion were 7.37 and
7.71 %, bulk density were 0.77 and 0,70 g/mL, and wetting time were 26.57 and 32.28
second, respectively. Chemical characteristics of the kapas banas flour and starch for water
content were 6.95 and 8.55 %, ash content were 3.31 and 1.21 %, fat content were 6.69 and
5.15 %, protein content were 22.05 and 11.11 %, and carbohydrate content were 60.99 and
73.98 %, respectively.
Keywords: banana, flour, starch, physicochemical properties.
20
Miftakhurrohmah Karakterisasi Sifat Fisiko Kimia Tepung dan Pati Pisang Kapas
dan komposisi kimia untuk sifat karakteristik menggunakan vortex mixer selama 30 detik.
kimianya. Sampel kemudian didiamkan pada suhu
ruang selama 30 menit dan disentrifugasi
pada kecepatan 3.500 rpm selama 30 menit.
BAHAN DAN METODE
Supernatan didekantasi kemudian kapasitas
Bahan baku yang digunakan dalam penyerapan air dinyatakan sebagai persentase
penelitian ini adalah pisang kapas dari kebun berat air atau minyak yang diserap oleh 1 g
petani di Samarinda. Buah yang dipilih tepung.
adalah yang memenuhi persyaratan untuk Densitas Kamba (Hussain et al.,
dijadikan tepung (masak fisiologis / mature 2008), diukur dengan menggunakan gelas
green) ditandai dengan warna kulit buah ukur, bahan ditimbang sebanyak 10 g,
yang masih hijau tetapi sudah tua dan buah- kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur
nya masih keras, daging buah pisang berwar- 100 mL. Bagian bawah gelas ukur ditepuk-
na putih dengan panjang buah sekitar 6 cm. tepuk beberapa kali hingga diperoleh
Penelitian ini merupakan penelitian eksplora- volumenya konstan.
si yang dilakukan dengan dua ulangan untuk Waktu basah (Park et al., 2001) dila-
setiap parameter. Parameter yang diamati kukan dengan cara memasukkan sampel
untuk karakteristik fisik dari tepung dan pati tepung sebanyak 0,4 g kedalam 40 mL air
pisang kapas meliputi kapasitas penyerapan destilata dalam gelas ukur. Daya dispersi
air dan minyak, densitas kamba, dan waktu dilakukan pada suhu kamar tanpa penga-
basah, sedangkan untuk karakter kimianya dukan, dan waktu dicatat menggunakan
adalah kadar air, kadar abu, kadar lemak, stopwatch.
kadar protein, dan kadar karbohidrat.
Karakteristik (komposisi) kimia
Pembuatan Tepung dan Pati Pisang Karakteristik kimia tepung dan pati
Kapas pisang kapas dilakukan dengan analisis
Proses pembuatan tepung dan pati proksimat, meliputi kadar air, abu, lemak,
pisang dimulai dengan pengukusan pisang protein, dan karbohidrat (AOAC, 1995).
selama 15 menit, dilanjutkan dengan pengu- Kadar air dianalisis menggunakan oven pada
pasan dan pengirisan. Selanjutnya irisan suhu 110oC sampai bobot konstan. Kadar abu
pisang direndam dalam larutan Na-meta- dianalisis dengan cara peng-abuan di dalam
bisulfit 500 ppm selama 10 menit, ditiriskan tanur dengan pemanasan pada suhu 400-
dan dikeringkan dalam oven bersuhu 60oC 600oC selama 4-6 jam. Kadar lemak ditentu-
selama 24 jam. Untuk membuat tepung, kan dengan metode Soxhlet menggunakan
gaplek digiling dengan blender dan diayak heksana sebagai pelarut. Kadar protein
hingga diperoleh ukuran 120 mesh. ditetapkan dengan menggunakan metode
Pati pisang diperoleh dengan cara mikro Kjeldhal, sedangkan kadar karbohidrat
mensuspensikan 500 g tepung pisang dalam ditentukan dengan metode by difference.
1 liter air dan membiarkannya mengendap
selama 4 jam, selanjutnya supernatan dipi-
HASIL DAN PEMBAHASAN
sahkan. Pati dicuci sebanyak 3 kali menggu-
nakan akuades dan dikeringkan dalam oven Karakteristik Fisik Tepung dan Pati
bersuhu bersuhu 60oC selama 2 jam. Pati Pisang Kapas
kering digiling dan diayak dengan ayakan Analisa Karakteristik sifat fisik tepung
120 mesh. dan pati pisangkapasmeliputi kapasitas
penyerapan air, kapasitas penyerapan
Prosedur Analisis
minyak, densitas kamba dan waktu basah.
Karakteristik Fisik
Kapasitas Penyerapan Air
Kapasitas penyerapan air dan minyak
Kemampuan tepung pisang untuk
(Kadan et al., 2003), dilakukan dengan cara
menyerap air (8,97 %) hampir sama dengan
menimbang sampel 1 gram di dalam tabung
penyerapan air pada pati pisang (8,95 %).
sentrifus kemudian ditambahkan air destilata
Kapasitas penyerapan air berkaitan dengan
atau minyak sebanyak 10 mL dan diaduk
komposisi granuladan sifat fisik pati setelah
21
Jurnal Teknologi Pertanian 8(1): 20-24 ISSN1858-2419
ditambahkan dengan sejumlah air. Granula Densitas kamba ditentukan oleh berat wadah
pati dapat basah dan secara spontan terdis- yang diketahui volumenya dan merupakan
persi dalam air (Elliason, 2004). Air yang hasil pembagian dari berat bubuk dengan
terserap disebabkan oleh absorbsi oleh volume wadah. Semakin tinggi nilai densitas
granula yang terikat secara fisik maupun kamba menunjukkan produk semakin padat.
intermolekuler pada bagian amorphous. Suatau bahan dinyatakan kamba apabila jika
Kapasitas penyerapan air menentukan jumlah nilai densitas kamba kecil, artinya untuk
air yang tersedia untuk proses gelatinisasi volume yang besar berat bahan ringan. Nilai
pati selama pemasakan. Bila jumlah air densitas kamba tepung tepung pisang kapas
kurang maka pembentukan gel tidak dapat adalah sebesar 0,77 g/mL, sedangkan nilai
mencapai kondisi optimum. Kapasitas penye- densitas kamba pati pisang kapas sebesar
rapan air juga mempengaruhi kemudahan 0,70 g/mL. Densitas kamba dari berbagai
dalam penghomogenan adonan tepung ketika produk bubuk umumnya berkisar antara
dicampurkan dengan air. Tepung dengan 0,30-0,80 g/mL (Wirakartakusumah et al.,
daya serap air yang tinggi cenderung lebih 1992). Perhitungan densitas kamba berhu-
cepat dihomogenkan (Tam et al., 2004). bungan dalam hal pengemasandan penyim-
panan. Makanan dengan densitas kamba
Tabel 1. Physical characteristics of flour and yang tinggi menunjukkan kepadatan produk
starch from Kapas banana ruang yang kecil.
Physical
Flour Starch
Waktu Basah
characteristics Waktu basah tepung jauh lebih tinggi
Water absorbsion (%) 8.97± 0.11 8.95 ± 0.07 dibandingkan waktu basah pati pisang dika-
Oil absorbsion (%) 7.37 ± 0.06 7.71 ± 0.12 renakan tepung memiliki lebih banyak
Bulk density(g/mL) 0.77 ± 0.04 0.70 ± 0.44 komponen kimia daripada pati. Komponen-
Wetting time 26.58 ± 20.70 32.28 ± 4.93
komponen tersebut dapat menumpuk pada
(second) permukaan granula dan menghalangi penye-
rapan air oleh tepung pisang. Pada pati
Note: Data was processed by two replications
pisang, jumlah komponen kimia jauh berku-
rang setelah dilakukan proses ekstraksi pati
Kapasitas Penyerapan minyak
melalui perendaman dalam air. Hal ini ber-
Kapasitas penyerapan minyak me-
akibat pada lebih mudahnya granula pati
nunjukkan kemampuan produk untuk
untuk mengikat air, sehingga waktu basahnya
mengikat minyak. Kapasitas penyerapan
lebih rendah.
minyak pada tepung berkaitan dengan kadar
lemak dan kadar protein. Semakin besar Karakteristik (komposisi) Kimia Tepung
kadar lemak atau protein, akan semakin besar dan Pati Pisang
kapasitas penyerapan minyak. Campuran Karakteristik kimia meliputi kadar air,
minyak dan pati akan mempengaruhi sifat abu, protein, lemak, Pati, amilosa, dan
fisik pati karena minyak dan lemak dapat amilopektin disajikan pada Tabel 2.
membentuk kompleks dengan amilosa yang
menghambat pembengkakan granula sehing- Tabel 2. Chemical characteristic of flour and
ga pati sulit tergelatinisasi (Fennema, 1985). starch from Kapas banana
Berdasarkan hasil peng-amatan kapasitas
Chemical
penyerapan minyak untuk tepung pisang characteristics (%)
Flour Starch
kapas 7,73 %, sedangkan untuk tepung pati
Water 6.95 ± 0.15 8.55 ± 0.30
pisang kapas 7,71 %.
Ash 3.31 ± 0.06 1.21 ± 0.09
Densitas Kamba Fat 6.69 ± 1.91 5.15 ± 1.57
Densitas kamba adalah massa par-tikel
Protein 22.05 ± 0.49 11.11 ± 0.37
yang menempati suatu unit volume tertentu.
Carbohydrate 60.99 ± 2.50 73.98 ± 2.34
Note: Data was processed by two replications
22
Miftakhurrohmah Karakterisasi Sifat Fisiko Kimia Tepung dan Pati Pisang Kapas
23
Jurnal Teknologi Pertanian 8(1): 20-24 ISSN1858-2419
waktu basah masing-masing adalah 8,95 %, Munarso SJ, Muchtadi D, Fardiaz D, Syarief
7,71 %, 0,70 g/mL dan 26,57 menit. Sedang- R (2004) Perubahan sifat fisikokimia
kan untuk parameter yang sama pati pisang dan fungsional tepung beras akibat
kapas mempunyai nilai 8,97 %, 7,73 %, proses modifikasi ikat-silang. Jurnal
0,77 g/mL dan 32,28 menit. Penelitian Pascapanen Pertanian 1(1):
Kadar karbohidrat, lemak dan protein 22-28.
dari tepung pisang kapas adalah 60,99 %,
11,11 %, dan 11,11 %, sedangkan untuk pati
Hussain S, Anjum FM, Butt MS, Sheikh
pisang kapas adalah 73,98 %, 6,69 %, dan MA (2008) Chemical composition
22,05 %. and functional properties of flax-
seed (Linum usitatissimum) flour.
Sarhad J Agric 24(4): 649-653.
DAFTAR PUSTAKA
Richana N dan Sunarti TC (2004) Karakteri-
Antarlina SS, Rina Y, Umar S, Rukayah
sasi sifat fisikokimia tepung umbi dan
(2004) Pengolahan buah pisang dalam
tepung pati dari umbi ganyong, suweg,
mendukung pengembangan agroindus-
ubikelapa dan gembili. J Pascapanen
tri di Kalimantan. Dalam: Prosiding
1(1): 29-37.
Seminar Nasional Klinik Teknologi
Pertanian Sebagai Basis Pertumbuhan Satuhu S, Supriyadi A (1993) Pisang
Usaha Agribisnis Menuju Petani Budidaya, Pengolahan dan Prospek
Nelayan Mandiri. Manado, 9-10 Juni Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta.
2004. Puslitbang Sosek Pertanian. pp. Tam LMH, Corke WT, Tan J, Li, Collado LS
724-746 (2004) Production of bihon-type
AOAC (1995) Official Method of Analysis noodle from maize starch differing in
of The Association of Official Agricul- amylosa content. J Cereal Chem 81(4):
tural Chemistry (Proximate Analysis). 475-480.
Association of Official Analytical
Winarno FG (2000) Potensi dan peran
Chemistry.
tepung-tepungan bagi industri pa-
Elliasson AC (2004) Starch in Food. Structu- ngan dan program perbaikan gizi.
re, Function and Application. Wood- Makalah pada Semimar Nasional
head Publishing Limited, CRC Press, Interaktif: Penganekaragaman Makan-
New York. an untuk Memantapkan Ketersediaan
Fennema OR (1985) Food Chemistry. Marcel Pangan. Jakarta, 17 Oktober 2000.
Dekker Inc, New York. Wirakartakusumah MA, A Kamarudin, AM
Syarif (1992) Sifat fisik pangan.
Depdikbud PAU Pangan dan Gizi. PT
Gramedia. Jakara.
24
PEDOMAN PENULISAN
Jurnal Teknologi Pertanian
Universitas Mulawarman
Pengiriman memberikan penghargaan kepada beberapa
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas institusi atau orang yang membantu dalam
Mulawarman menerima naskah berupa artikel pelaksanaan penelitian dan atau penulisan
hasil penelitian dan ulas balik (review) yang laporan.
belum pernah dipublikasikan pada majalah/jurnal Daftar Pustaka. Daftar Pustaka ditulis
lain. Penulis diminta mengirimkan tiga eksemplar memakai sistem nama tahun dan disusun secara
naskah asli beserta softcopy dalam disket yang abjad. Beberapa contoh penulisan sumber acuan:
ditulis dengan program Microsoft Word. Naskah
Jurnal
dan disket dikirimkan kepada:
Wang SS, Chiang WC, Zhao BL, Zheng X, Kim
Editor Jurnal Teknologi Pertanian
IH (1991) Experimental analysis and
d. a. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
computer simulation of starch-water
Fakultas Pertanian
interaction. J Food Sci 56: 121-129.
Universitas Mulawarman
Jalan Tanah Grogot Buku
Samarinda 75119 Charley H, Weaver C (1998) Food a Scientific
Format Approach. Prentice-Hall Inc USA
Umum. Naskah diketik dua spasi pada kertas
A4 dengan tepi atas dan kiri 3 centimeter, kanan Bab dalam Buku
Gordon J, Davis E (1998) Water migration and
dan bawah 2 centimeter menggunakan huruf
food storage stability. Dalam: Food
Times New Roman 12 point, maksimum 12
halaman. Setiap halaman diberi nomor secara Storage Stability. Taub I, Singh R. (eds.),
berururtan. Ulas balik ditulis sebagai naskah CRC Press LLC.
sinambung tanpa subjudul Bahan dan Metode, Abstrak
Hasil dan Pembahasan. Selanjutnya susunan Rusmana I, Hadioetomo RS (1991) Bacillus
naskah dibuat sebagai berikut : thuringiensis Berl. dari peternakan ulat
Judul. Pada halaman judul tuliskan judul, sutra dan toksisitasnya. Abstrak Pertemuan
nama setiap penulis, nama dan alamat institusi Ilmiah Tahunan Perhimpunan
masing-masing penulis, dan catatan kaki yang Mikrobiologi Indonesia. Bogor 2-3 Des
berisi nama, alamat, nomor telepon dan faks serta 1991. p. A-26.
alamat E-mail jika ada dari corresponding author.
Jika naskah ditulis dalam bahasa Indonesia Prosiding
tuliskan judul dalam bahasa Indonesia diikuti Prabowo S, Zuheid N, Haryadi (2002) Aroma
judul dalam bahasa Inggris. nasi: Perubahan setelah disimpan dalam
Abstrak. Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris wadah dengan suhu terkendali. Dalam:
dengan judul "ABSTRACT" maksimum 250 kata. Prosiding Seminar Nasional PATPI.
Kata kunci dengan judul "Key word" ditulis Malang 30-31 Juli 2002. p. A48.
dalam bahasa Inggris di bawah abstrak. Skripsi/Tesis/Disertasi
Pendahuluan. Berisi latar belakang dan Meliana B (1985) Pengaruh rasio udang dan
tujuan. tapioka terhadap sifat-sifat kerupuk udang.
Bahan dan Metode. Berisi informasi teknis Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian
sehingga percobaan dapat diulangi dengan teknik UGM Yogyakarta.
yang dikemukakan. Metode diuraikan secara
lengkap jika metode yang digunakan adalah Informasi dari Internet
metode baru. Hansen L (1999) Non-target effects of Bt corn
Hasil. Berisi hanya hasil-hasil penelitian baik pollen on the Monarch butterfly (Lepidop-
yang disajikan dalam bentuk tubuh tulisan, tabel, tera: Danaidae). http://www.ent. iastate.
maupun gambar. Foto dicetak hitam-putih pada edu/entsoc/ncb99/prog/abs/D81.html [21
kertas licin berukuran setengah kartu pos. Agu 1999].
Pembahasan. Berisi interpretasi dari hasil Bagi yang naskahnya dimuat, penulis
penelitian yang diperoleh dan dikaitkan dengan dikenakan biaya Rp 175.000,00 (seratus tujuh
hasil-hasil penelitian yang pernah dilaporkan puluh lima ribu rupiah).
(publikasi). Hal lain yang belum termasuk dalam petunjuk
Ucapan Terima Kasih. Digunakan untuk penulisan ini dapat ditanyakan langsung kepada
menyebutkan sumber dana penelitian dan untuk REDAKSI JTP.