ijaa0611@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bubur daun kemangi
terhadap kandungan gizi kerupuk sagu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari konsentrasi penambahan bubur daun kemangi,
yaitu: 0% (Kontrol), 10%, 15%, dan 20%. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah
analisis kimia (kadar air, kadar provitamin A (β-karoten), kandungan fosfor, kandungan
antioksidan) dan nilai organoleptik kerupuk sagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan konsentrasi bubur daun kemangi mempengaruhi kadar air, kadar provitamin A,
khususnya β-karoten, kadar fosfor, dan tingkat antioksidan kerupuk sagu. Begitu juga pada hasil
penerimaan atau tingkat kesukaan panelis. Perlakuan terbaik, dalam hal analisis kimia dan uji
organoleptik, adalah kerupuk sagu dengan penambahan 10% konsentrasi penambahan bubur
daun kemangi, dengan nilai kadar air 7,96%, kadar provitamin A (β-karoten) sebesar 1,96 %,
kadar fosfor 0,045%, dan kandungan antioksidan 3,98%, nilai kesukaan warna 3,23, nilai
kesukaan aroma 3,65, nilai kesukaan rasa 3,87, dan nilai kesukaan tekstur 3,93.
Kata kunci : Kerupuk sagu, bubur daun kemangi, organoleptik, analisis kimia
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect adding gruel of basil leave to the nutritional
content of sago crackers. The experimental design used was a Completely Randomized Design
(CRD) consisting of the concentration of the adding gruel of basil leave, namely: 0% (Control),
10%, 15%, and 20%. The parameters observed in this study were chemical analysis (water
content, levels of provitamin A (β-carotene), phosphorus content, antioxidant content) and
organoleptic value of sago crackers. The results showed that the concentration of adding gruel of
basil leave affect water content, levels of provitamin A, especially β-carotene, phosphorus levels,
and antioxidant levels of sago crackers. Likewise, on the results of acceptance or the level of
panelist fondness. The best treatment, in terms of chemical analysis and organoleptic test, is
sago crackers with the addition of 10% concentration of adding gruel of basil leave, with a value
water content of 7.96%, provitamin A content (β-carotene) level of 1.96%, phosphorus content of
0.045%, and 3.98% antioxidant content, fondness value of color 3.23, fondness value of aroma
3.65, fondness value of flavour 3.87, and fondness value of texture 3.93.
Keywords: sago crackers, gruel of basil leave, organoleptic, chemical analysis
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40 31
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
32 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40
menyajikan sayuran jenis ini agar dapat berjudul “Pengaruh Penambahan Bubur
dikonsumsi oleh semua orang, salah Daun Kemangi (Ocimim basilicum L.)
satunya yaitu dengan menambahkan terhadap Kandungan Gizi Kerupuk Sagu“.
kemangi pada pembuatan kerupuk. TUJUAN PENELITIAN
Menurut Anindita, dkk (2016)
kerupuk merupakan suatu jenis makanan Penelitian ini bertujuan sebagai
ringan yang sudah lama dikenal oleh berikut:
sebagian besar masyarakat Indonesia. 1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
Kerupuk bertekstur garing dan dikonsumsi penambahan bubur daun kemangi
sebagai makanan selingan maupun sebagai terhadap kandungan gizi kerupuk sagu.
variasi dalam lauk pauk. Pada dasarnya, 2. Untuk mengetahui penerimaan panelis
makanan tersebut mudah dijumpai dan terhadap kerupuk sagu dengan
dijual dengan harga murah baik dalam konsentrasi penambahan bubur daun
bentuk kemasan yang belum digoreng kemangi.
(kerupuk mentah) dan kemasan yang sudah METODE PENELITIAN
digoreng (kerupuk matang).
Penelitian ini diawali dengan tahap
Menurut Muliyawan (1991) dalam
persiapan yang meliputi persiapan seluruh
pembuatan kerupuk diperlukan bahan yang
alat dan bahan yang akan digunakan pada
mengandung pati sebagai bahan pengikat
pembuatan kerupuk sagu dengan
agar bahan satu sama lain saling terikat
penambahan bubur daun kemangi.
dalam satu adonan yang berguna untuk
Persiapan bahan diawali dengan pemilihan
memperbaiki tekstur. Bahan pengikat yang
daun kemangi yang berkualitas yaitu
sering digunakan dalam pembuatan kerupuk
dengan ketentuan daun kemangi yang tidak
adalah bahan yang mengandung
cacat, tidak hancur, dan tidak busuk. Sagu
karbohidrat seperti tepung terigu, tepung
yang digunakan yaitu sagu kering yang
beras, tepung ketan, tepung jagung, tepung
diperoleh dengan cara sagu basah
tapioka, tepung ubi jalar, dan tepung sagu.
dicampur air dengan perbandingan 1:1,
Kerupuk sangat beragam dalam
kemudian disaring, setelah itu didiamkan
bentuk, ukuran, warna, bau, rasa,
selama ± 1 jam, kemudian dikeringkan
kerenyahan, ketebalan, ataupun nilai
menggunakan cabinet dryer pada suhu
gizinya. Berdasarkan bahan-bahan pemberi
600C selama ± 6 jam, seanjutnya diayak
rasa yang digunakan dalam pengolahannya,
menggunakan ayakan 60 mesh. Uraian
dikenal kerupuk udang, kerupuk ikan, dan
prosedur penelitian antara lain adalah :
beberapa jenis lainnya. Berdasarkan cara
pengolahannya, rupa dan bentuk kerupuk a. Pengolahan Bubur Daun Kemangi
dikenal seperti kerupuk mie, kerupuk Pengolahan bubur daun kemangi
kembang dan lain sebagainya. Di samping melalui beberapa tahap, yaitu :
itu, berdasarkan tempat atau daerah 1) Daun kemangi dibersihkan dan dicuci.
penghasil dikenal kerupuk Sidoarjo, kerupuk 2) Daun kemangi disortasi dengan memilih
Surabaya, dan kerupuk Palembang. daun kemangi yang tidak cacat, tidak
Berdasarkan hal tersebut, maka hancur dan tidak busuk.
peneliti mencoba melakukan penelitian yang
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40 33
6.00
menjadi gel kental.
2) Tepung sagu bagian B dicampur sedikit 4.00 7.03 7.55 7.71 7.96
demi sedikit dengan tepung sagu bagian
2.00
A dan ditambahkan bubur daun kemangi
dengan perlakuan 0 %, 10 %, 15 %, dan 0.00
20 %. 0 10 15 20
(Kontrol)
3) Adonan dihomogenkan hingga Konsentrasi Penambahan Bubur Daun Kemangi
(%)
tercampur dengan rata dan tidak lengket
di tangan. Gambar 1.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Bubur
4) Adonan kemudian dibentuk menjadi
Daun Kemangi terhadap Kadar Air Kerupuk
silinder (dodolan) dengan panjang 15 cm Sagu
dan diameter 2 cm.
5) Adonan dimasukkan ke dalam plastik Kadar air kerupuk sagu perlakuan
lembaran yang telah diberi lubang kecil penambahan konsentrasi bubur daun
agar pada saat pengukusan adonan kemangi sebanyak 20% lebih tinggi
cepat matang. dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
6) Adonan dikukus pada suhu ±100 0 C Semakin rendah konsentrasi
selama ± 1 jam. penambahan bubur daun kemangi, maka
7) Adonan yang telah matang kemudian kadar air yang dihasilkan juga mengalami
diangin-anginkan selama 30 menit penurunan (Irmayanti, dkk 2017). Selain itu,
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
34 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40 35
0.00
Kadar Fosfor (%)
0.050
0.045
0.026 0.030 0.036
Konsentrasi Penambaahn Bubur Daun
0.000 Kemangi (%)
Gambar 4.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Bubur
Konsentrasi Penambahan Bubur Daun
Kemangi (%) Daun Kemangi terhadap Kadar Antioksidan
Kerupuk Sagu
Gambar 3.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Bubur Hasil penelitian menunjukkan
Daun Kemangi terhadap Kadar Fosfor semakin banyak konsentrasi penambahan
Kerupuk Sagu bubur daun kemangi, yaitu 20% maka kadar
antioksidan yang dihasilkan akan semakin
Kadar fosfor kerupuk sagu tertinggi tinggi. Hal ini disebabkan karena daun
diperoleh dari konsentrasi penambahan kemangi memiliki antioksidan yang sangat
bubur daun kemangi pada perlakuan 20%. baik untuk melawan radikal bebas yang
Hal tersebut disebabkan karena semakin masuk ke dalam tubuh kita. Kadar
banyak konsentrasi penambahan bubur antioksidan terdapat juga pada perlakuan
daun kemangi maka kadar fosfor yang kontrol, karena adanya salah satu bahan
dihasilkan akan semakin tinggi. Kadar fosfor tambah yang digunakan yaitu telur dan
pada perlakuan kontrol sebesar 0,026%. bawang putih, dimana kedua bahan tambah
Fosfor ditemukan dalam kerupuk sagu ini juga mengandung antioksidan (Kasmira
perakuan kontrol disebabkan oleh bahan dkk, 2018).
tambahan yang digunakan adalah bawang
Daun kemangi mengandung
putih, dimana di dalam 100 gram bawang komponen non gizi antara lain senyawa
flavonoid dan eugenol, arigin, anetol, boron,
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
36 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40
dan minyak atsiri. Flavonoid dan eugenol terjadinya pencoklatan non enzimaztis pada
berperan sebagai antioksidan, yang dapat kerupuk sagu. Menurut Vaclavin dan
menetralkan kolesterol dan bersifat Christian (2007) pencoklatan non enzimatis
antikanker. seperti reaksi Maillard dan karamelisasi ini
Antioksidan alami di dalam sering terjadi selama pemanasan. Reaksi
makanan dapat berasal dari senyawa Maillard meningkat tajam pada suhu yang
antioksidan yang sudah ada dari satu atau tinggi dan menyebabkan pencoklatan
dua komponen makanan, senyawa semakin cepat terjadi (Winarno, 2002).
antioksidan yang terbentuk dari reaksi- Warna alami yang terdapat pada
reaksi selama proses pengolahan, senyawa kemangi didapat dari zat hijau daun yaitu
antioksidan yang diisolasi dari sumber alami klorofil. Winarno (1980), klorofil yang
dan ditambahkan ke makanan sebagai terdapat didalam kloroplas, sel-sel ini akan
bahan tambahan pangan (Pratt 1992). pecah akibat penggilingan sehingga pigmen
akan keluar dan sebagian akan rusak atau
Warna
teroksidasi karena kontak dengan udara.
Perubahan warna ini juga terjadi
Nilai Rata-rata Panelis terhadap
4.00
karena klorofil memiliki sifat yang tidak stabil
Warna Kerupuk Sagu (%)
3.00
2.00 3.23 2.84 2.92 2.89 sehingga sulit menjaga agar molekulnya
1.00
0.00 tetap utuh, terlebih dengan perlakuan
pemanasan. Winarno (1992), menyatakan
bahwa klorofil dalam daun yang masih
hidup berikatan dengan protein. Dalam
Konsentrasi Penambahan Bubur Daun proses pemanasan protein akan
Kemangi (%)
terdenaturasi dan klorofil dilepaskan.
Gambar 5. Aroma
Tingkat Kesukaan Panelis Terhadap Warna
Keupuk Sagu 4.00
terhadap Aroma Kerupuk Sagu
3.00
Data yang dihasilkan menunjukkan
Nilai Rata-rata Panelis
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40 37
tinggi konsentrasi penambahan bubur daun kemangi pada pembuatan kerupuk sagu
kemangi, yaitu 20% maka aroma yang berpengaruh terhadap rasa pada kerupuk
dihasilkan akan semakin menyengat yang sagu yang dihasilkan.Hal ini disebabkan
berasal dari kandungan sitral yang tinggi karena semakin banyak penambahan bubur
pada daun dan bunganya (Heyne, 1987). daun kemangi maka rasa kerupuk sagu
Pengamatan terhadap aroma yang dihasilkan akan semakin pahit.
kerupuk sagu dilakukan dengan cara Kandungan flavonoid pada daun
penentuan tingkat kesukaan aroma secara kemangi menyebabkan terdapatnya rasa
sensorik dengan indra pembau (Sri, 2017). pahit dan kesat pada tumbuhan ini sehingga
Tingginya tingkat kesukaan aroma terhadap dapat memacu dan merangsang sekresi
kerupuk sagu disebabkan oleh adanya kelenjar saliva dalam meningkatkan
penambahan bubur daun kemangi yang produksi saliva dengan cara kimiawi.
memiliki aroma sangat khas yang berasal Menurut Teuscher (2006) kemangi
dari daunnya yang sangat kuat namun mempunyai rasa rempah, terkadang
lembut dengan sentuhan aroma limau. Bau menyerupai merica dan terkadang
aromatik yang unik dari daun kemangi juga menyegarkan.
berasal dari kandungan minyak atsiri yang Perbedaan rasa pada daun
terkonsentrasi pada daun yang diketahui kemangi dikarenakan oleh beberapa
terdapat bahan utama aktif eugenol senyawa kimia yang terkandung
sebanyak 71% yang juga dapat didalamnya, terutama methyl chavicol
merangsang produksi saliva dengan cara (orestragol), linalool, citral, methyl
neuronal melalui sistem syaraf autonom, cinnamate, dan euganol (Raghavan, 2000).
baik simpatis maupun parasimpatis (Shinta, Tekstur
2012).
Rasa
Nilai Rata-rata Panelis terhadap
4.00
Tekstur Kerupuk Sagu (%)
3.00
Nilai rata-rata Panelis terhadap
4.00
2.00 3.93 3.77
Rasa Kerupuk Sagu (%)
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
38 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40 39
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858
40 Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Nomor 1 (2019) : 30 - 40
p-ISSN : 2476-8995
e-ISSN : 2614-7858