Anda di halaman 1dari 41

TUGAS AKHIR

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT


TENTANG HOME CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KENALI BESAR

Oleh :

Hj. Rahmi Mauliza Ayu, S. Ked

G1A216072

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KELUARGA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas akhir yang berjudul “Gambaran Pelaksanaa Pelayanan Home Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar” sebagai salah satu syarat untuk dapat
melewati stase kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 (IKM1).
Selanjutnya shalawat beriring salam tak lupa pula selalu dihaturkan kepada Nabi
Besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam, yang telah membawa manusia
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan penuh dengan
ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Tugas Akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik. Karena itulah, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada dr. Maria Inge Jamimin selaku Kepala
Puskesmas atas waktu, bimbingan, dan masukan-masukan yang sangat membantu
dalam menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata dengan segala kekurangan yang
ada, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat terutama kepada
pembaca dan penulis sendiri.
Jambi, Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar isi ................................................................................................................. iii
Daftar Gambar ........................................................................................................ vi
Daftar Tabel .......................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ................................................................................................... viii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3
1.2.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus ......................................................................................... 3

BAB II Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 5


2.1 Demam Berdarah Dengue ................................................................................. 5

BAB III Metodologi Pengumpulan Data .............................................................. 24


3.1 Data yang Dikumpulkan ................................................................................. 42
BAB V Kesimpulan dan Saran ............................................................................. 42
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 42
5.2 Saran ................................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patogenesis Infeksi Virus Dengue pada Sel ............................................. 7


Gambar 2.2 Prosedur Pengujian Ag NS1 ................................................................... 20

Gambar 2.3 Intepretasi Hasil Pengujian Ag NS1....................................................... 21

Gambar 2.4 Kerangka Teori Penelitian ...................................................................... 22

Gambar 2.5 Kerangka Konsep Penelitian .................................................................. 23

Gambar 3.1 Alur Penelitian........................................................................................ 32

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Derajat DBD Berdasarkan WHO........................................ 11


Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 26
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Pasien Anak dengan Demam Berdarah
Dengue di RS. MMC Kota Jambi ......................................................................... 33
Tabel 4.2 Gambaran Klinis Pasien Anak Demam Berdarah Dengue di RS.
MMC di Kota Jambi ............................................................................................. 34
Tabel 4.3 Gambaran Antigen NS1 Pasien Anak dengan Demam Berdarah
Dengue di RS. MMC di Kota Jambi ..................................................................... 35
Tabel 4.4 Gambaran Rata-Rata Jumlah Trombosit, Leukosit, Hematokrit, dan
Hemoglobin Pasien Anak dengan Demam Berdarah Dengue di RS. MMC di
Kota Jambi ............................................................................................................ 35

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Data Laboratorium


Lampiran 2 Tabel Data Klinis
Lampiran 3 Analisis Univariat
Lampiran 4 Surat Penelitian Skripsi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Seseorang yang


mengalami sakit akan berupaya untuk mencari pelayanan kesehatan agar
dirinya dapat kembali pada keadaan sehat. Pelayanan kesehatan diantaranya
rumah sakit, puskesmas dan tempat-tempat praktik kesehatan lainnya. Berbagai
macam pelayanan ditawarkan kepada pasien yang ingin meningkatkan
kesehatannya. Salah satunya adalah pelayanan home care atau perawatan
kesehatan di rumah.1

Home care atau perawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan


kesehatan yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.
Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan komplikasi akibat dari penyakit serta memenuhi kebutuhan dasar
pasien dan keluarga. Lingkungan di rumah dirasa lebih nyaman bagi sebagian
pasien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit. Hal ini berpengaruh pada
proses penyembuhan pasien yang cenderung akan lebih cepat masa
penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia.2

Selain alasan diatas, home care juga membantu masyarakat yang mengalami
keterbatasan membiayai pelayanan kesehatan khususnya pada kasus–kasus
penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama.
Perkembangan home care di Indonesia sudah semakin maju sehingga banyak
masyarakat yang mengetahui home care dan mencoba menggunakan jasa
pelayanan home care yang disediakan oleh rumah sakit baik pemerintah maupun
swasta. Saat ini banyak kasus–kasus penyakit degenerative yang memerlukan
perawatan yang relative lama seperti kasus pasien pascastroke yang mengalami
komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang
membutuhkan waktu relatif lama.2
Berkembangnya home care dikalangan masyarakat menjadi lebih baik jika
diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pelayanan asuhan keperawatan salah
satunya adalah pemberian pendidikan pada pasien dan keluarga.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan Home care di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan Home care di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
2. Untuk mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan Home
care di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
3. Untuk menentukan faktor-faktor penyebab masalah pelaksanaan
pelayanan Home care di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
4. Untuk menentukan prioritas masalah pada pelaksanaan pelayanan
Home care di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
5. Untuk menentukan alternatif pemecahan masalah dalam pelaksanaan
pelayanan Home care di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar.
6. Untuk menyusun rencana usulan kegiatan pada alternatif pemecahan
prioritas masalah pada pelaksanaan pelayanan Home care di wilayah
kerja Puskesmas Kenali Besar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Home Care

Home care adalah komponen dari pelayan kesehatan yang disediakan


untuk individu dan keluarga ditempat tinggal mereka dengan tujuan
mempromosikan, mempertahankan, atau memaksimalkan level kemandirian
serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di
dalamnya penyakitnya terminal. Defenisi ini menggabungkan komponen dari
home care yang meliputi pasien, keluarga, pemberian pelayanan yang
professional (multidisiplin) dan tujuannya, yaitu untuk membantu pasien
kembali pada level kesehatan optimum dan kemandirian.1

Neis dan Mc. Ewen menyatakan home care adalah system dimana
pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang cacat atau orang-orang yang bagus harus tinggal di
rumah kerena kondisi kesehatannya.3

Menurut Amerika Medicine Associatin, Home care merupakan penyedian


peralatan dan jasa pelayanan keperawatan kepada pasien di rumah yang
bertujuan untuk memulihkan dan mempertahankan secara maksimal tingkat
kenyamanan dan kesehatan. Dalam kasus apapun efektifitas perawatan
berbasis rumah membutuhkan upaya kolaboratif pasien, keluarga, dan
professional.

Sedangkan Dapertemen Kesehatan menyebutkan bahwa home care


adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.4

Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan


RI dalam makalahnya pada seminar Nasional 2007 tentang Home Care: “Bukti
Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah sebagai salah satu bentuk praktik mandiri perawat.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan sintesis dari pelayanan
keperawatan kesehatan komunitas dan ketrampilan teknis keperawatan klinik
yang berasal dari spesialisasasi keperawatan tertentu. Pelayanan keperawatan
kesehatan, memelihara ,dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, atau emosi
pasien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan pasien dan
keluarganya atau pemberi pelayanan yang lain.5

Dari beberapa literature yang didapatkan home care dapat


didefenisikan sebagai berikut:

1. Perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari


rumah sakit yang sudah termasuk rencana pemulangan dan dapat
dilaksanakan oleh perawat rumah sakit semula oleh perawat komunitas
dimana pasien berada atau tim keperawatan khusus yang menangani
perawatan dirumah.
2. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga
sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
3. Pelayanan kesehatan berbasis di rumah merupakan suatu komponen
rentang keperawatan kesehatan yang berkesinanambungan dan
komperhensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka.
4. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi
pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui
staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak.

2.2 Landasan hukum home care

Fungsi hukum dalam praktik perawat adalah :

1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana


yang sesuai hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri.
4. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

Landasan hukum praktek perawat adalah :7

1. UU Kes. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. UU No. 29 tentang praktik kedokteran.
4. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat.
5. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.
6. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
puskesmas.
7. SK Menpan No. 94 /KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal
perawat.
8. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
9. Permenkes No. 920 tahun 1966 tentang pelayanan medik swasta

2.3 Tujuan Home Care

Menurut Stanhope, tujuan utama dari home care adalah mencegah


terjadinya suatu penyakit dan meningkatkan kesehatan pasien. Tujuan yang
paling mendasar dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan
meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai kemampuan individu
secara optimal selama mungkin yang dilakukan secara komperhensif dan
berkesinambungan.8 Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan
Depertemen Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007
tentang home care:“ Bukti Kemandirian Perawat “ menyebutkan bahwa
tujuan umum dari pelayanan kesehatan di rumah adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga. Secara khusus home care bertujuan untuk
meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitative,
mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, biaya,
tenaga, dan pikiran. Menurut Direktorat Bina pelayanan Keperawatan
Dapertemen RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang
Home Care:“Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa tujuan
khusus dari pelayanan kesehatan di rumah antara lain:

1. Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spritual


2. Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam
pemeliharaan dan perawatan anggota keluarga yang memiliki masalah
kesehatan
3. Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
sesuai kebutuhan pasien

2.4 Manfaat Home Care.

Manfaat dari pelayanan Home Care bagi pasien antara lain :8

1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.


2. Pelayanan lebih professional
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah
naungan legal dan etik- keperawatan
4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih
nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional

2.5 Lingkup Pelayanan Home Care

Menurut Nuryandari menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care adalah:

1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan


2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan
6. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social (Ode, 2012)

2.6 Prinsip – Prinsip Home Care 9

1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dilaksanakan oleh


perawa /TIM yang memiliki keahlian khusus bidang tersebut.
2. Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan
komprehensif secara terus menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa
keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa
keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi
dan pemulihan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga
kenyamanan, penyembuhan, peningkatan kesehatan dan pencegahan
komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga
terhadap intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang
bermutu melalui manejemen kasus, rencana penghentian asuhan
keperawatan (discharge planning) dan koordinasi dengan sumber-sumber
di komunitas.
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar
kegiatan yang dilakukan anggota tim saling mendukung.
10. Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada
pertumbuhan kemampuan professional tenaga yang lain.
11. Berpartipasi dalam aktifitas riset untuk mengembangkan pengetahuan
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik
keperawatan.

2.7 Lingkup praktek keperawatan di rumah (home care)


Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan
perinatal, asuhan keperawatan neonatal, asuhan keperawatan anak, asuhan
keperawatan dewasa, asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan
jiwa dan asuhan keperawatan gerontik dilaksanakan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawab. Keperawatan yang dapat dilakukan dengan:

1. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi


pengkajian bio, psiko, sosio, spiritual dengan pemeriksaan fisik secara
langsung, melakukan observasi, dan wawancara langsung, menentukan
masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan melaksanakan tindakan
keperawatan.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang diberikan kepada
klien, dokumentasi ini diperlukan sebagai pertangungjawaban dan
tanggung gugat untuk perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa
pelayanan yang diberikan.
3. Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan
secara berkelompok.
4. Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan
asuhan keperawatan klien di rumah dan bila diperlukan untuk tindak
lanjut ke rumah sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai
dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan pelayanan
atau asuhan yang diterima oleh klien.
5. Menentukan frekuensi dan lamanya perawatan kesehatan di rumah
dilakukan mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus
dilakukan.

2.8 Kategori Pasien Home Care

a. Minimal Care
Pasien dengan aktivitas mandiri tanpa bantuan. Kondisi ini sering terjadi
pada pasien lanjut usia yang mengalami penurunan kemampuan fisik
b. Partial Care
Pasien yang aktivitasnya di tempat tidur tapi bisa berjalan dengan bantuan.
Seseorang yang sedang sakit bisa saja kondisinya masih menurun dan
perlu perawatan lanjutan dirumah dengan berbagai alasan, tentunya yang
menyebabkan pasien tersebut tidak lagi dirawat dirumah sakit
c. Total Care
Pasien dengan penurunan kesadaran atau pasien yang sudah tidak mampu
beraktivitas fisik kecuali diatas tempat tidur. Penyakit kronis merupakan
salah satu masalah yang membuat anggota keluarga susah membagi waktu
antara pekerjaan, keluarga dan merawat anggota keluarga yang sakit.

2.9 Mekanisme pelayanan home care

Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah


dapat merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah
sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agens
pelayanan keperawatan di rumah atau praktek keperawatan per orangan untuk
memperoleh pelayanan. Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :

1. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih
dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak
untuk dirawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat
dirumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang
merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan di
rumah, kemudian bersama-sama klien dan kelurga akan menentukan
masalahnya dan membuat perencanaan,membuat keputusan, membuat
kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien,
kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis
sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
keperawatan di rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak
atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah.
Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap
kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus
diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan.7

Persyaratan klien yang menerima pelayanan perawatan di rumah adalah :

1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau


menjadi pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola.
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
(informed consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan
kesehatan di rumah untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan
haknya dalam menerima pelayanan.1

Tahapan mekanisme pelayanan home care adalah :

1. Proses penerimaan kasus


a) Home care menerima pasien dari rumah sakit puskesmas, sarana
lain, keluarga.
b) Pimpinan home care menunjuk manajer kasus untuk mengelola kasus.
c) Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus.
2. Proses pelayanan home care
a) Persiapan
1. Pastikan identitas pasien
2. Bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien
3. Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
4. Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
5. Siapkan file asuhan keperawatan
6. Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b) Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
2. Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3. Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4. Membuat rencana pelayanan
5. Lakukan perawatan langsung
6. Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dll.
7. Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang
akan dilakukan
8. Dokumentasikan kegiatan.
c) Monitoring dan evaluasi
1. Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal
2. Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3. Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanaan.
d ) Proses penghentian pelayanan home care dengan kriteria:
1 . Tercapai sesuai tujuan
2 . Kondisi pasien stabil
3 . Program rehabilitasi tercapai secara maximal
4 . Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
5 . Pasien di rujuk
6 . Pasien menolak pelayanan lanjutan
7 . Pasien meninggal dunia.7

2.9 Pemberi pelayanan Home Care

1. Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter
harus sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan
kepada pasien. Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe
pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis,
kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional, aktivitas yang
diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
2. Perawat
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan tidak
langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang
membutuhkan kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang
termasuk dalam direct care mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka,
injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi intravena. Direct
care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga
bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care
terjadi ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan
perawat. Tipe perawatan ini terlihat saat perawat home care berperan
sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada
penyedia perawatan di rumah sakit.

3. Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan
pada pasien di rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan
langsung dan tidak langsung. Perawatan langsung meliputi:
penguatan otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan
berjalan, dan mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan
tidak langsung meliputi konsultasi dengan petugas home care lain dan
berkontribusi dalam konferensi perawatan pasien
4. Speech pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien
mengembangkan dan memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa.
Speech pathologist juga bertugas memberi konsultasi kepada keluarga agar
dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi masalah gangguan
menelan dan makan yang dialami pasien.
5. Social wolker (pekerja social)
Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri
dengan faktor sosial, emosional, dan lingkungan yang berpengaruh
pada kesehatan mereka.
6. Homemaker/home health aide
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien mencapai
level kemandirian dengan cara sementara waktu memberikan personal
hygiene. Tugas tambahan meliputi pencahayaan rumah dan keterampilan
rumah tangga lain.1

2.10 Skill dasar yang harus dikuasai perawat

Home Care, SK Dirjen YAN MED NO HK. 00.06.5.1.311 menyebutkan ada


23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care
antara lain:

1. Vital sign
2. Memasang nasogastric tube
3. Memasang kateter
4. Penggantian tube pernafasan
5. Merawat luka dekubitus
6. Suction
7. Memasang peralatan 02
8. Penyuntikan (IM, IV, IC, SC)
9. Pemasangan infuse maupun obat
10. Pengambilan preparat
11. Pemberian huknah
12. Kebersihan diri
13. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
14. Pendidikan kesehatan
15. Konseling kasus terminal
16. Pengambilan sampel darah
17. Memberian diet pasien
18. Perawatan luka
19. Kegawat daruratan
20. Pemeriksaan KGD, Kolestrol, Asam urat

BAB III

METODE PENGUMPULAN DATA

3.1 Data yang Dikumpulkan


Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang
diberikan kepada masyarakat RT 28 dan RT 14 di Wilayah Kerja Puskesmas
Kenali Besar pada tanggal 16 dan 17 Februari 2017. Data sekunder diperoleh dari
pengumpulan data yang berasal dari petugas kesehatan yang memegang program
Home Care di Puskesmas Kenali Besar.

3.2 Cara Pengambilan Data dan Pengolahan Data


3.2.1 Pengambilan Data
Data sekunder yang diperoleh adalah berupa Jumlah kepala keluarga di
Kelurahan Kenali Besar. Untuk data primer, pengisian kuesioner dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan mengenai pengetahuan masyarakat mengenai
pelaksanaan pelayanan perawatan dirumah (Home Care) .

3.3 Pengolahan Data


Setelah proses pengumpulan data selesai, data yang telah terkumpul diolah
secara manual kemudian dianalisa untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang
ada, lalu menentukan prioritas masalah dengan menggunakan metode MCUA.
Prioritas masalah yang terpilih, akan diidentifikasi penyebab masalahnya dalam
diagram fish bone. Setelah didapatkan kemungkinan penyebab masalah yang
paling dominan, lalu diselidiki penyebab masalah dan penyelesaiannya. Kemudian
membuat rencana usulan pemecahan masalah dan selanjutnya kegiatan
dimonitoring dengan hasil akhir yang dievaluasi untuk menentukan tingkat
keberhasilan.
BAB IV
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS

2.1.Profil Puskesmas Kenali Besar


4.1.1 Data Umum
4.1.1.1 Data Geografis
Puskesmas Kenali Besar terletak di Wilayah Kelurahan Kenali besar
Kecamatan Kota Baru tepatnya berada di ujung perbatasan Kota Jambi
dengan Kabupaten Muaro Jambi. Wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar
meliputi 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Kenali Besar dan Kelurahan Bagan
Pete.
Luas wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar dengan perincian :
1. Kelurahan Kenali Besar : 816,0 km2
2. Kelurahan Bagan Pete : 596,2 km2
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Penyengat Rendah
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sungai Bertam
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mandalo Darat
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Rawasari.
4.1.1.2 Data Demografis
Data demografis meliputi data yang menggambarkan keadaan
penduduk sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Jumlah KK dan RT di


Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Tahun 2014

2. Jumlah Penduduk Kepala 3. R


1. Kelurahan Keluarga
Laki-laki Perempuan T
N
Kenali Besar 20838 17048 61
Bagan Pete 19834 13884 31
Jumlah 40672 30932 92

a. Lingkungan
1. Sarana Pendidikan
Tabel 4.2 Data Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kenali Besar Kota Jambi tahun 2015
No. Sarana Pendidikan Kenali Besar Bagan Pete

1. TK 22 10
2. SD / MI 5 3
3. SLTP / MTS 1 1
4. SLTA / MAN 1 0

2. Sosial Ekonomi
Tabel 4.3 Data Mata Pencarian Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi tahun 2015
Mata K.BESAR
No. BAGAN PETE
Pencaharian
1. Petani /Buruh 1352 812
2. Tukang 522 314
3. PNS 3153 1092
4. Wiraswasta/ 568 167
5. Pedagang 2807 1685
6. Peternak 89 43
7. Pengangkut/ Jasa 139 110
8. Pensiunan 200 173
9. ABRI 290 132
10 Sopir 135 184
12. Montir 98 43
13. Penjahit 234 112
14. Pengusaha 115 69

Tabel 4.4 Persentase Penduduk berusia 10 Tahun keatas menurut tingkat


pendidikanPuskesmas Kenali Besar Kota Jambi tahun 2015
No. Jenis Pendidikan Jumlah
1. Universitas 923
2. Diploma 200
3. SLTA Sederajat 1569
4. SLTP Sederajat 1050
4. Tamat SD Sederajat 1045
6 Tidak Tamat SD 267
7. Tidak Pernah Sekolah 723
(Sumber : Kantor Kelurahan Kenali Besar dan Bagan Pete)

a. Agama
penduduk penganut agama :
a. Islam : 37745
b. Kristen Protestan : 773
c. Kristen Katolik : 329
d. Budha : 17
e. Hindu : 12

b. Sarana dan Prasarana Kesehatan


Tabel 4.5 Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Kenali Besar Kota Jambi tahun 2015
No. Sarana Kesehatan Kenali Besar Bagan Pete
1. Puskesmas 1 0
2. Puskesmas Pembantu 1 1
3. Poskesdes 0 0
4. Posyandu Balita
19 15
5. Posyandu Usila
6. Puskemas Keliling 1 1
7. Praktek Bidan/ Perawat 0
Swasta 16 8
8. Klinik Pengobatan Swasta 3
9. Pengobatan Tradisional 1 2

Jumlah 42 28

4.1.2 Data Khusus


1. Sumber Daya Tenaga
Tabel 4.6 Data Ketenagaan Puskesmas Kenali Besar tahun 2015
Puskesmas
Puskesmas
4. Ketenagaan Pembantu
Kepala Puskesmas 1
Dokter Umum 3
Dokter Gigi 1
Tenaga Kesmas 0 7
Bidan 13
Perawat 6 1
Perawat gigi 2 1
Asisten apoteker 3
Sanitarian 2
Gizi 3
Laboratorium 3
Tata usaha 1
SMA 1
LCPK 1
DI Komputer 1
Jumlah 40 9

Puskesmas Kenali Besar memiliki sumber daya tenaga sebanyak 49 orang.


Dimana sebanyak 40 orang bertugas pada Puskesmas Kenali Besar, 4 orang
bertugas di Puskesmas Pembantu Simpang Rimbo, 3 orang di Pustu Bagan Pete.
Berdasarkan analisis beban kerja, jumlah pegawai lebih dari cukup memadai
untuk kebutuhan, sedangkan ditinjau dari kualitas dan keterampilan masih perlu
adanya peningkatan pengembangan wawasan dan keterampilan dengan
mengikutsertakan pegawai dalam pendidikan dan pelatihan-pelatihan di masa
yang akan datang.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, tingkat pendidikan pegawai di
Puskesmas Kenali Besar sangat variatif dan rata – rata masih berpendidikan di
bawah sarjana muda, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Distribusi Pegawai Pada Puskesmas Kenali Besar Berdasarkan


Tingkat Pendidikan Terakhir Tahun 2016
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1. Kepala Puskesmas 1
2. Dokter Umum 3
3. Dokter Gigi 1
4. SI Perawat, Nurse 2
5. D IV Bidan 1
6. Sarjana Muda Kesehatan
 AKPER 2
 AKZI 1
 AKL 0
 AKBID 11
 AKFAR 2
 AKG 1
 AAK 1
7. Bidan / D1 7
8. Perawat/SPK 4
9. SMF/SAA 1
10. SPAG 2
11. SMAK 2
12. SPRG 2
13. SPPH 2
14. SLTA Sederajat 2
15. LCPK 1
Kota Jambi 49

Puskesmas Kenali Besar adalah Puskesmas non perawatan yang didirikan


pada tahun 1991 dengan luas 650 m2 telah mengalami rehabilitasi fisik
bangunan pada tahun 2009 menjadi gedung lantai bertingkat 2 :
Lantai 1 : Ruang Loket, IGD,Poli umum,poli Gigi,Apotik
Gudang obat,Usila,poli Umum
Lantai 2 : Ruang Ka Puskesmas,Ruang TU, Poli KIA, Tumbang,
Ruang Imunisasi,Laboratorium,Kesling

Puskesmas Kenali Besar dikepalai oleh Kepala Puskesmas yang dibantu


oleh beberapa orang staf yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-
masing.

2. Sumber Daya Sarana


Puskesmas Kenali Besar memiliki 1 (satu) Puskesmas Pembantu dan 1
(satu) Pusling yang juga berperan dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Puskesmas Kenali Besar, untuk menunjang kelancaran dari penyelenggaraan
upaya kesehatan, Puskesmas Kenali Besar juga dilengkapi oleh beberapa sarana
diantaranya :
1. Kendaraan roda 4 (Empat) sebanyak : 3 unit
2. Kendaraan roda 2 (Dua ) sebanyak : 4 unit
3. Komputer : 4 unit

Adapun Struktur Organisasi Puskesmas Kenali Besar tahun 2015 adalah


sebagai berikut :
4.2 Jumlah Pasien Home care Puskesmas Kenali Besar
Tabel 4.8 Jumlah pasien yang dilakukan kunjungan Home Care
No. Nama Usia Jenis Alamat
(th) Kelamin
RT Kelurahan

1. Sri Mening 78 Perempuan 17 Kenali Besar

2. Noni 19 Perempuan 10 Kenali Besar

3. Anisa 22 Perempuan 25 Bagan Pete

4. Hasnah 78 Perempuan 13 Kenali Besar

5. David Harianja 33 Laki-laki 06 Bagan Pete

6. Gajiah 4 Laki-laki 40 Kenali Besar

7. M. Sanpudir 78 Laki-laki 15 Bagan Pete

8. Intan Sayang 65 Perempuan 36 Kenali Besar

9. Idris Nasution 50 Laki-laki 36 Kenali Besar

4.3 Hasil Kuesioner Masyarakat


1. Apakah anda pernah mendengar tentang pelayanan rumah (Home Care)?
a. Pernah: 32,1%
b. Belum
2. Dari mana anda mendengar istilah pelayanan rumah (Home Care)?
a. Teman
b. Keluarga
c. Media massa (tv, radio, koran)
d. Lain-lain
3. Apakah anda pernah menggunakan jasa pelayanan Home Care?
a. Pernah
b. Belum
4. Apabila pernah, seberapa sering anda menggunakan Home Care?
a. Sebulan 1-2 kali
b. Sebulan 3-4 kali
c. Sebulan lebih dari 4 kali

5. Apakah Pelayanan yang diterima sesuai dengan harapan anda?


a. Sangat Sesuai
b. Kurang Sesuai
c. Tidak Sesuai
6. Jika pernah siapa yang menyediakan jasa pelayanan rumah (Home Care)
tersebut?
a. Rumah Sakit Pemerintah (sebutkan................................................)
b. Rumah Sakit Swasta (sebutkan...................................................)
c. Klinik-klinik Pengobatan Swasta
d. Puskesmas
e. Lainnya
7. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk satu kali kunjungan pada
pelayanan Home Care?
a. Tanpa Biaya
b. < Rp. 100.000
c. Rp. 100.000 – Rp. 250.000
d. Rp. 250.000- Rp. 350.000
e. > Rp. 350.000
8. Apakah saat ini anda masih menggunakan jasa pelayanan rumah (Home
Care) untuk salah satu keluarga?
a. Ya
b. Tidak
(Alasannya....................................................................................)
9. Menurut anda apa yang dimaksud dengan pelayanan rumah (Home Care)?
a. Layanan keperawatan yang diberikan kepada pasien-pasien tertentu
sesuai dengan kebutuhan
b. Layanan keperawatan yang diberikan puskesmas kepada setiap
pasien yang dilakukan rawat jalan
c. Layanan keperawatan yang diberikan kepada semua pasien yang
pernah di rawat di rumah sakit
10. Menurut anda pelayanan apa yang dapat dilakukan oleh pelayanan rumah
(Home Care)?
a. Pemasangan infus, perawatan luka, pemasangan kateter
b. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
c. Penyuluhan kesehatan
11. Menurut anda apakah semua pasien yang telah dirawat di rumah sakit
perlu diberikan pelayanan rumah (Home Care)?
a. Iya
b. Tidak
(Alasannya .................................................................................................)

4.3 Wawancara dengan Petugas Kesehatan Program Home Care di


Puskesmas Kenali Besar
BAB V

MASALAH KESEHATAN

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan spesifik yang diharapkan, yang


ingin dicapai yang menimbulkan rasa tidak puas dan keinginan untuk
memecahkannya. Urutan dalam siklus pemecahan masalah antara lain:

1. Identifikasi atau inventarisasi masalah


Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan, yang dicapai, menetapkan
indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Kemudian
mempelajari keadaan yang terjadi dengan menghitung atau mengukur hasil
pencapaian, yang terakhir membandingkan antara keadaan nyata yang
terjadi dengan keadaan tertentu yang sudah ditetapkan.
2. Penentuan prioritas masalah
Menyusun peringkat masalah, lebih baik dilakukan oleh banyak orang dari
pada satu orang saja. Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain
Hanlon, Delbeq, CARL, Pareto, dan MCUA.
3. Penentuan penyebab masalah
Penentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan
dengan curah pendapat. Penentuan penyebab masalah hendaknya tidak
menyimpang dari masalah tersebut.
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab
yang didukung oleh data atau konfirmasi.
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari
penyebab yang telah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat
langsung pada alternatif pemecahan.
6. Penetapan masalah terpilih
Setelah pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
pemecahan terpilih. Apabila ditentukan beberapa alternatif maka
digunakan Hanlon kualitatif untuk menentukan atau memilih pemecahan
terbaik.
7. Penyusunan rencana penerapan
Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk PoA (Plan
of Action) atau rencana kegiatan.
8. Monitoring dan evaluasi

Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan


masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut
masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.

5.1 Identifikasi Masalah


5.1.1 Curah Pendapat (Brainstorming)

Pada makalah ini didapatkan beberapa masalah yang didapatkan dari hasil
pengamatan yang dilakukan di RT 28dan RT 14 Wilayah Kerja Puskemas Kenali
Besar, data primer, dan brainstroming dengan petugas Home Care dan masyarakat
RT 28 dan RT 14. Adapun beberapa masalah dalam pelaksanaan pelayanan Home
Care, yaitu:

1. Kurangnya sosialisasi tentang pelayanan Home Care kepada


masyarakat. (INPUT)
2. Kader kurang aktif dalam mensosialisasikan tentang pelayanan Home
care. (PROSES)
3. Pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Home Care masih kurang.
(OUTPUT)
4. Masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan pelayanan Home
Care untuk perawatan lanjutan di rumah. (OUTCOME)
5.1.2 Konfirmasi Masalah dengan Hasil Pengamatan
Setelah dilakukan pengumpulan data maka didapatkan masalah, yaitu :

1. Kurangnya sosialisasi tentang pelayanan Home Care kepada


masyarakat.
Berdasarkan hasil Kuesior yang diberikan kepada masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar, Pelaksanaan pelayanan
Homecare masih kurang karena masih banyak masyarakat yang tidak
mengetahui tentang pelayanan Home care.

2. Kader kurang aktif dalam mensosialisasikan tentang pelayanan Home


care.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas puskesmas, sosialisasi
tentang pelayanan Home Care ini sudah diberikan kepada kader-kader
posyandu dan beberapa pemuka masyarakat, seperti ketua RT, Lurah,
dan Camat untuk disosialisasikan kembali kepada masyarakat.

3. Pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Home Care masih kurang.


Dari hasil kuesioner didapatkan masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui apa itu Home care.

4. Masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan pelayanan Home


Care untuk perawatan lanjutan di rumah.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan Home care
menyebabkan masyarakat tersebut tidak menggunakan pelayanan
Homecare.
Dari beberapa masalah diatas, diambil 2 masalah dimana input dan prosesnya
dihapuskan, yaitu:
1. Kader kurang aktif dalam mensosialisasikan tentang pelayanan Home
care.
2. Pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Home Care masih kurang.
5.2 Penentuan Prioritas Masalah
Menentukan prioritas masalah digunakan metode MCUA (Multiple Criteria
Utility Assessment) dan PAHO (Pan American Health Organization). Penentuan
nilai prioritas masalah dengan table MCUA dan PAHO dapat dilihat pada tabel
5.1 dan tabel 5.2

Tabel 5.1 Tabel MCUA Penentuan Prioritas Masalah


Masalah Kader kurang aktif
Pengetahuan
dalam
masyarakat tentang
mensosialisasikan
Pelayanan Home
No Bobot tentang pelayanan
Care masih kurang
Home care
N BN N BN
Kriteria
Pengaruh thd
1. 4 8 32 9 36
kesehatan masy.
Pengaruh
2. terhadap 3 7 21 9 27
kesehatan pasien
Teknologi dan
3. 2 7 14 8 16
SDM yg dimiliki
Komitmen
4. 1 8 8 8 8
politisi
Jumlah 75 87

Peringkat II I

Keterangan:
B= Bobot
N= Nilai
BN = Bobot x Nilai = Skor (S),
Bobot ditentukan 1-5, Nilai ditentukan 1-10.
Dari hasil penentuan prioritas dengan menggunakan tabel MCUA tersebut,
maka prioritas masalah sesuai dengan skor penilaian adalah sebagai berikut:
“Pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Home Care masih kurang”.

Tabel 5.2 Tabel Tehnik Scoring PAHO Penentuan Prioritas Masalah


NO MASALAH M S V C Total

Kader kurang aktif dalam mensosialisasikan


1 5 5 3 2 150
tentang pelayanan Home care
Pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan
2 5 3 4 5 300
Home Care masih kurang

Keterangan :
M (Magnitude) : luasnya masalah
S (Severity) : beratnya kerugian yang timbul
V (Vulnerability) : ketersediaan tekhnologi
C (Community Concern) : perhatian masyarakat dan politisi

Nilai 1 = tidak ada hubungan Nilai 4 = hubungan erat


Nilai 2 = hubungan lemah Nilai 5 = hubungan sangat erat
Nilai 3 = hubungan cukup

5.4 Identifikasi Penyebab Masalah dan Penyebab Masalah Dominan

5.4.1 Diagram Alur (Flow Chart)

Masyarakat/ Call center TimHome Investigasi/


pasien Puskesmas Care kunjungan lapangan

Penanganan pelayanan Melihat keadaan


Masalah
kesehatan secara rutin di umum pasien
rumah pasien

Pencatatan Kesehatan
oleh petugas
pasien
stabil/sehat
Gambar 5.1 Diagram Alur Pelayanan Home Care

Diagram alur ini dibuat untuk mengkaji kembali tahapan kegiatan yang
dilakukan selama ini dalam melakukan pelaksanaan pelayanan yang menjadi
masalah. Berikut alur kegiatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Tanjung Pinang.

Sebelum membuat Bagan Tulang Ikan, berdasarkan simpul kegiatan yang


rawan diatas dapat dicari siapa-siapa yang terkait pada kegiatan tersebut.
Tujuannya yaitu mencari hal-hal yang terkait dalam pelayanan Home Care di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar untuk mengungkapkannya dan selanjutnya
ikut memecahkan masalah, selanjutnya dilakukan curah pendapat untuk menggali
penyebab masalah.

Material / Bahan Manusia

Masyarakat tidak
Alat mengetahui
Pelayanan
tidak tentang pelayanan
Home Care
tersedia Home Care
kurang baik
Pengetahuan
masyarakat
kurang
Pengadaan
alat kurang Bantuan
lengkap pemerintah Kurangnya
tidak ada penyuluhan

Dana
tidak Pengetahuan
ada
masyarakat
tentang
Pelayanan
Home Care
Kerja sama
masih kurang
lintas sektoral
kurang
Pelayanan
Home Care
tidak
Perhatian terlaksana
pemerintah
kurang Sosialisasi
BAB VI

BAB VI
PEMECAHAN MASALAH, PRIORITAS DAN USULAN KEGIATAN UNTUK
PEMECAHAN MASALAH

6.1 Alternatif Cara Pemecahan Masalah


Setelah ditemukan penyebab masalah yang dominan, maka tahap berikutnya
adalah mencari cara penanggulangan yang terbaik

Tabel 6.1. Kemungkinan penyebab masalah dan penyelesaiannya


Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah
Pengetahuan masyarakat Kurangnya sosialisasi - Sosialisai oleh kader
tentang Pelayanan Home pelayanan Home Care kepada masyarakat saat
Care masih kurang kepada masyarakat kegiatan posyandu
- Melakukan sosialisasi di
acara pengajian di RT
setempat
- Pembagian leaflet
pelayanan Home Care
- Mengadakan kerjasama
lintas sektoral untuk
mensosialisasikan
pelayanan Home Care
6.2 Memilih Alternatif Cara Pemecahan Masalah yang Terbaik dengan MCUA
Untuk memilih alternatif pemecahan masalah yang terbaik digunakan tabel
MCUA yang dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.2 Alternatif Pemecahan Masalah


Dapat
memecahkan Mudah
Murah Waktuny JUML
No Kriteria masalah dilaksana
biaya a singkat AH
dengan kan
sempurna

Bobot 5 4 3 2

1 Sosialisai oleh N 8 6 5 3
kader kepada
BN 40 24 15 6 85
masyarakat saat
kegiatan
posyandu
2 Melakukan N 8 9 7 6
sosialisasi di
BN 40 36 21 12 109
acara pengajian
di RT setempat
3 Pembagian N 7 5 4 3
leaflet
BN 35 20 12 6 73
pelayanan Home
Care
4 Mengadakan N 5 7 6 4
kerjasama lintas BN 25 28 18 8 79
sektoral untuk
mensosialisasika
n pelayanan
Home Care

Berdasarkan hasil MCUA diatas didapat bahwa prioritas pemecahan masalahnya


adalah “Melakukan sosialisasi di acara pengajian di RT setempat”.

6.3 Rencana Penerapan

6.3.1 Kemungkinan Faktor Pendorong

 Kesadaran masayarakat akan kesehatan amat penting


 Kasadaran masyarakan akan posyandu adalah milik bersama
 Adanya masyarakat yang memiliki penghasilan yang berlebih seperti pengusaha
mau menyumbangkan lebih untuk pelaksanaan posyandu usila
6.3.2 Kemungkinan Faktor Penghambat
 Kurangnya perhatian masyarakat mengenai posyandu usila
 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan itu sendiri
 Kesulitan dalam pembagian proposal pengajuan dana untuk posyandu usila
 Kesulitan dalam pengumpulan dana dari masyarakat
6.3.3 Upaya Mengantisipasi Faktor Penghambat
 Kerjasama yang baik antara petugas, kader dan masyarakat dalam pengumpulan
dana
 Melakukan pendekatan kepada lintas sektoral dan tokoh masyarakat untuk
mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan pengumpulan dana posyandu usila
 Menyediakan anggaran dana tranfortasi dan dana pelaksanaan posyandu usila dan
tambahan imbalan atau insentif untuk kader posyandu setiap bulannya dalam
anggaran tahunan kepada Pemerintah Daerah dan melakukan koordinasi lintas
sektoral terkait guna melakukan pembinaan posyandu usila
 Menjalin kerjasama dengan LSM untuk memberdayaan masyarakat agar lebih
memperhatikan bidang kesehatan melalui kegiatan posyandu usila
6.3.4 Cara Pemecahan Setelah Antisipasi Kemungkinan Faktor Penghambat
 Pengawasaan oleh Kepala Puskesmas
 Melakukan Evaluasi Triwulan dalam pelaksanaan posyandu usila

Tabel 6.3 Bagan Rencana Penerapan Pemecahan Penyebab Masalah Terpilih

No Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Pelaksana Dana Target

1. Membentuk Memudahkan Petugas Segera dan Kepala Tidak Terbentuk panitia


panitia dalam kesehatan, diselesaikan puskesmas pakai pengumpulan dana
pengumpulan pelaksanaan kader, lintas dalam 1 dibantu dana masyarakat yang
dana masyarakat pengumpulan sektoral minggu penanggung dapat memulai
dana jawab kerjanya sesegera
masyarakat posyandu mungkin
usila

2. Membuat daftar Memudahkan Masyarakat Dilakukan Panitia Tidak Pembagian


masyarakat yang dalam disuatu dalam 1 pengumpulan pakai proposal dapat
akan dimintai pemberian kelurahan minggu dana dana dilakukan dengan
sumbangan proposal mudah kepada
pengajuan masyarakat
dana

3. Membuat Mendapat Masyarakat Dilakukan Panitia Tidak Terkumpul dana


proposal dana dari disuatu dalam 1 pengumpulan pakai untuk pelaksanaan
pengajuan dana masyarakat kelurahan minggu dana dana posyandu usila di
posyandu usila setempat setiap bulannya

4 Melakukan Mendapat Masyarakat Diselesaikan Panitia Tidak Terkumpul dana


pembagian dana dari disuatu dalam 1 pengumpulan pakai untuk pelaksanaan
proposal ke masyarakat kelurahan bulan dana dana posyandu usila di
masyarakat setempat setiap bulannya
6.4 Penerapan dan Monitoring

No Kegiatan Indikator Standar Hasil Ket


1. Membentuk panitia Terdapat sebuah Terlaksana Panitia pengumpulan Tercapai
pengumpulan dana panitia yang terdiri dana terbentuk
masyarakat dari orang-orang
yang memiliki
pengaruh besar di
masyarakat
2. Membuat daftar Terdapat daftar Terlaksana Mudahnya dalam Tercapai
masyarakat yang masyarakat yang penyebaran proposal
akan dimintai akan dibagikan pengajuan dana
sumbangan proposal pengajuan posyandu usila
dana
3. Membuat proposal Terdapat jumlah Terlaksana Mendapatkan dana Tercapai
pengajuan dana anggaran dana yang dari masyarakat
posyandu usila diperlukan dan untuk pelasanaan
kegiatan apa saja posyandu usila
yang akan
dilakukan

4 Melakukan Terdapat Terlaksana Mendapatkan dana Tercapai


pembagian proposal masyarakat yang dari masyarakat
ke masyarakat memberikan untuk pelasanaan
sumbangan posyandu usila
Tabel 6.4 Contoh Format Monitoring Kegiatan

6.5 Evaluasi

Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat memecahkan masalah. Evaluasi dapat dilaksanakan dengan cara:

a. Membandingkan frekuensi / tingkat masalah atau sebab masalah sebelum


intervensi dan sesudah intervensi. Untuk itu dapat menggunakan Bar Chart
atau
b. Menggunakan Format Evaluasi yang telah disediakan:

Tabel 6.5 Contoh Format Evaluasi Kegiatan

No Kegiatan Indikator Awal Akhir Efektifitas Ket

1. Pelaksanaan Terlaksananya Menurunnya Terlaksananya -- Ada peningkatan


posyandu usila posyandu usila pelaksanaan posyandu usila
rutin sesuai setiap bulannya posyandu usila setiap bulannya
jadwal
(60%) (90%)
DAFTAR PUSTAKA

1. Triwibowo, C. Home Care Konsep Kesehatan Masa Kini. Nusa


Medika. 2012
2. Bukit. E, Perawatan Kesehatan di Rumah. Repository Universitas
Sumatera Utara 2003.
3. Nies, M. Community Health Nursing. Philadelphia.W.B.Sanders
Company. 2001
4. Departemen Kesehatan RI. Pengembangan Model Praktek Pelayanan
Mandiri Keperawatan. Jakarta. 2002
5. Jhj
6. Jgu
7. Ode, Sharif. Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta. Nuha Medika.
2012
8. Stanhope. Community Health Nursing: Process and Practice for
Promoting Health. Mosby Company. 2006

Anda mungkin juga menyukai