Anda di halaman 1dari 4

UJI T-TEST (PENGANTAR STATISTIK LANJUT)

A. Uji T-Test satu sampel (One sampel t- test).


1. Dasar teori.

Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai tengah


atau rata-rata populasi µ sama dengan nilai tertentu µo, lawan hipotesis alternatifnya
bahwa nilai tengah atau rata-rata populasi µ tidak sama dengan µo. Pengujian satu
sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan
sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah
sampel. Nilai tertentu di sini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk
mengukur suatu populasi
2. Rumus One sample t-test

3. Interpretasi

a. Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :

- Nilai signifikansi α

- Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk one sample t-test df= N-1

b. Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana

c. Apabila :

thit > ttab , berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)


thit < ttab , Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)
B. Paired Sample t –Test.

1. Dasar teori

Uji – t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering
ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek penelitian)
dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang
sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan
pertama dan data dari perlakuan kedua.

Hipotesis dari kasus ini dapat ditulis :

Ha berarti bahwa seilisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol.
2. Rumus Paired Sample T-test

3. Interpretasi

a. Untuk menginterpretasikan uji t-test terlebih dahulu harus ditentukan :


- Nilai signifikansi α
- Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk paired sample t-test df = N-1
b. Bandingkan nilai thit dengan ttab=a;n-1
c. Apabila :

thit > ttab , berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)


thit < ttab , Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)

C. Independent sample t-test.


1. Dasar teori

Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data


yang independen. Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status
merokok ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Respondan terbagi
dalam dua kelompok, yaitu mereka yang merokok dan yang tidak merokok.

Uji T independen ini memiliki asumsi/syarat yang mesti dipenuhi, yaitu :

a. Datanya berdistribusi normal.

b. Kedua kelompok data independen (bebas)

c. variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2


kelompok)

2. Rumus Independent Sample t-test

3. Interpretasi
a. Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :

- Nilai signifikansi α

- Interval Confidence = 1- α

- Df (degree of freedom)= N- k, khusus untuk independent sample t-


Test Df = N-2 atau DF (Degree of freedom)= (n1+n2)- 2
b. Bandingkan nilai thit dengan ttab

c. Apabila :

thit > ttab , berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)


thit < ttab , Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)

Anda mungkin juga menyukai