Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KOREKSI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

NAMA : MA’FIRANI SYAM

NO. STAMBUK : A 241 14 020

KELOMPOK : VII

ASISTEN : RISKA

NO HARI, TANGGAL KOREKSI PARAF


PERCOBAAN V

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

I. Tujuan
1. Mengamati benda jatuh
2. Menghitung energi mekanik pada benda yang jatuh
3. Membandingkan energi mekanik awal dan energi mekanik akhir benda
jatuh
4. Membuktikan hukum kekekalan energi mekanik

II. Alat dan Bahan


1. Motion Sensor 1 buah
2. Discover Freefall System 1 buah
3. Large Rod Base 1 buah
4. 120 cm Rod 1 buah
5. Multi Clamp 1 buah
6. 45 cm Rod 1 buah
7. Motion Sensor Guard 1 buah
8. 850 Universal Interface 1 buah
9. PASCO Capstone 1 buah
10. Neraca ohaus 1 buah
III. Dasar Teori

Sebuah gaya disebut konservatif, jika usaha total yang dilakukannya pada
sebuah partikel bergerak sepanjang lintasan tertutup, yang mengembalikan partikel
ke posisi awalnya. Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif pada sebuah partikel
tak bergantung pada bagaimana partikel itu bergerak dari satu titik ke titik lain.

Pada sebuah sistem dimana kerja dilakukan hanya pada satu partikel seperti
pada sistem pemaian ski-bumi. Jika gaya konservatif adalah satu-satunya gaya yang
melakukan kerja pada partikel, kerja yang dilakukan oleh gaya adalah sama dengan
pengurangan energi potensial sistem dan juga sama dengan pertambahan energi
kinetik partikel (yang adalah pertambahan energi kinetik sistem):

Wtotal = ∫ F.ds = -∆U = +∆K

Jadi,

∆K + ∆U = ∆(K + U) = 0

Jumlah energi kinetik dan energi potensial sistem dinamakan energi mekanik total E:

E=K+U

Jika hanya gaya-gaya konservatif yang melakukan kerja, energi mekanik total
adalah nol. Jadi, energi mekanik total tetap selama gerakan partikel

E = K + U = Konstan

Untuk menyatakan hal di atas dengan cara lain, perhatikan persamaan yang
memberitahukan bahwa ∆U = – ∆K; jelasnya, jika energi kinetik ∆K pada sebuah
sistem bertambah, maka energi potensial ∆U sistem harus berkurang dalam jumlah
yang sama, ini untuk mengimbangi pertambahan tersebut, demikianpun sebaliknya.
Dengan demikian, energi total sistem ∆U + ∆K akan selalu bernilai sama (konstan):

Jika hanya gaya-gaya konservatif saja yang bekerja pada sebuah sistem, energi
mekanik total sistem tidak akan berkurang atau bertambah di dalam
proses.(energi mekanik bersifat terkonservasikan).
Persamaan di atas dikenal dengan hukum kekekalan energi mekanik, yang
merupakan asal mula pernyataan “gaya konservatif”

Energi kinetik adalah energi yang dihubungkan dengan gerakan sebuah benda dan
dihubungkan dengan massa dan kelajuannya lewat

K = mv2

Sedangkan energi potensial gravitasi suatu benda bermassa m pada ketinggian y


diatas suatu titik acuan adalah

U = mgy

Dalam dunia makroskopik, gaya-gaya tak konservatif hampir selalu ada, yang
paling sering adalah gaya pegas. Jenis lain gaya takkonservatif adalah gaya yang
terlibat dalam perubahan bentuk benda. Karena energi mekanik seringkali tidak
kekal, ketika ditemukan bahwa hilangnya energi mekanik makroskopik diikuti oleh
munculnya energi panas, yang biasanya ditandai dengan kenaikan suhu. Sehingga,
dalam skala makroskopik, energi termis terdiri dari energi kinetik dan energi
potensial molekul-molekul di dalam sistem.

Energi sistem seringkali berkurang karena suatu bentuk radiasi tertentu,


seperti gelombang bunyi dari tumbukan antara dua benda, gelombang air yang
dihasilkan suatu kapal, dan sebagainya. Energi suatu sistem juga dapat bertambah
lewat absorbs energi pancaran. Misalnya, bumi menyerap energi pancaran dari
matahari. Tetapi, bertambah atau berkurangnya energi sistem selalu dapat dijelaskan
sebagai akibat munculnya atau hilangnya suatu jenis energi di suatu tempat lain.
Hasil eksperimen ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi. Hukum ini
merupakan hasil yang paling penting dalam suatu bidang ilmu. Misalkan Esis adalah
energi total suatu sistem tertentu, Ein adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem, dan Eout adalah energi yang meninggalkan sistem. Hukum kekekalan energi
menyatakan:

Ein - Eout = ∆Esis


Suatu cara lazim untuk memasukkan energi ke dalam suatu sistem adalah
dengan melakukan udaha padanya. Ketika kerja dilakukan pada sistem, energi
dipindahkan ke sistem itu dari suatu sumber atau sistem yang melakukan usaha itu.
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem dapat muncul sebagai pertambahan energi
mekanik sistem. Misalnya sebuah bola dempul bermassa m dilepaskan dari keadaan
diam dari ketinggian h di atas lantai. Bola itu jatuh ke lantai. Kedua gaya yang
bekerja pada bola adalah gaya gravitasi dan gaya kontak yang dilakukan oleh lantai.
Usaha yang dilakukan oleh gravitasi adalah +mgh. Usaha yang dilakukan oleh lantai
adalah nol karena titik tangkap gaya tidak bergerak. Jadi, kerja total yang dilakukan
oleh bola adalah mgh. Energi ditransfer ke bola karena kerja yang dilakukan padanya
oleh gravitasi. Energi ini muncul sebagai energi kinetik bola sebelum bola
menyentuh/mengenai lantai dan juga sebagai energi termis di dalam bola. Bola
menjadi sedikit hangat, dan akhirnya energi ditransfer ke lingkungan di sekitar bola
sebagai panas.

Jika ditinjau suatu sistem yang terdiri dari bola dan bumi, tidak ada usaha
yang dilakukan pada sistem karena usaha yang dilakukan oleh gravitasi adalah
internal terhadap sistem. Energi potensial awal sistem diubah menjadi energi panas
dalam bola. Bola dempul tidak dapat diberlakukan sebagai partikel dan
menggunakan teorema usaha-energi. Walaupun salah satunya usaha yang dilakukan
adalah oleh gaya konservatifm energi mekanik total bola tidak kekal.
IV. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini
2. Merangkai alat seperti pada gambar dibawah ini :

3. Menghubungkan 850 Universal Interface dengan PASCO Capstone software


pada komputer
4. Membuka aplikasi pasco pada komputer

A. Untuk Bola Kecil


5. Meletakkan bola plastik besar tepat tegaklurus diatas motion sensor
6. Menekan tombol RECORD pada Pasco
7. Menekan tombol Timer Switch untuk melepaskan bola ketika lampu hijau
pada drop box sudah stabil,
8. Menekan tombol STOP ketika bola sampai dibawah.
9. Mengamati kurva Obyek Posisi dan mengatur koordinatnya.
10. Mengamati kurva Obyek Velocity dan mengatur koordinatnya.
11. Menyimpan hasil pengamatan dalam bentuk file menggunakan snipping tool

B. Untuk Bola Besar


12. Mengulangi langkah 5-11 dengan menggantikan bola kecil menjadi bola
besar
V. Hasil Pengamatan

A. Bola kecil
m = 5 x 10-3 kg
 Jarak jatuh bola

 Kecepatan jatuh bola


B. Bola Besar
M = 29,5 x 10-3 kg
 Jarak jatuh bola

 Kecepatan jatuh bola


VI. Analisa Data

A. Untuk Bola Kecil

Massa bola = 5 x 10-3 kg g = 9,8 m/s

Posisi awal

- Ep = - Ek =
-3
= 5 x 10 x 9,8 x 0,42
= 20,58 x 10-3 J = . 5 x 10-3 x 0

=0J

- tot = Ep + Ek
= 20,58 x 10-3 + 0
= 20,58 x 10-3 J

Posisi Akhir

- Ep = - Ek =
-3
= 5x10 x 9,8 x 0,39
= 5 x 10-3 (-0,05)2
-3
= 19,11 x 10 J
= 6,25x 10-6 J
- tot =
= 19,11 x 10-3 + 6,25 x 10-6
= x 10-3 J
B. Untuk Bola Besar

Massa bola = 29,5 x 10-3 kg g = 9,8 m/s

Posisi awal

- Ep = - Ek =

= 29,5 x 10-3 x 9,8 x 0,35 = 29,5 x 10-3 . 0

= 1,01 x 10-1 J = J

- tot =
= 1,01 x 10-1 J + 0
= 1,01 x 10-1 J

Posisi Akhir

- Ep = - Ek =

= 29,5 x 10-3 x 9,8 x 0,12


= 29,5 x 10-3 (-1,92)2
= 34,69 x 10-3 J
= 54,37 x 10-3 J

- tot =
= 34,69 x 10-3 + 54,37 x 10-3
= 89,06 x 10-3 J
= 0,89 x 10-1 J
VII. Pembahasan

Hukum Kekekalan Energi Mekanik berbunyi pada sistem yang terisolasi


(hanya bekerja gaya berat dan tidak ada gaya luar yang bekerja) selalu berlaku energi
mekanik total sistem konstan. Biasanya, Hukum Kekakalan Energi mekanik juga
didefinisikan sebagai jumlah antara energi potensial dengan energi kinetik. Dengan
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya.
Sedangkan Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya.
Pada percobaan ini, adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu : Motion
sensor 1 buah, Discover Freefall System 1 buah, Large Rod Base 1 buah, 120 cm
Rod 1 buah, Multi Clamp 1 buah, 45 cm Rod 1 buah, Motion Sensor Guard 1 buah,
850 Universal Interface 1 buah, PASCO Capstone 1 buah, dan neraca ohaus 1 buah.
Adapun fungsi dari alat dan bahan yang digunakan tersebut yaitu sebagai berikut;
motion sensor adalah sensor gerak yang terhubung dengan universal interface yang
akan mendeteksi gerak jatuh bebas dari bola; Discover Freefall System merupakan
alat-alat dari gerak jatuh bebas berupa bola, perekat bola, time switch, dan lain-lain;
Large Rod Base seperti sebuah dasar statif yang berukuran besar sebagai penyangga
dari batang statif; 120 cm Rod adalah batang statif panjang berukuran 120 cm
sebagai tiang penyangga; 45 cm Rod adalah batang statif yang digunakan untuk
menggantung drop box yang akan menahan bola dengan magnetnya; Multi clamp
untuk menjepit 45 cm Rod; Motion Sensor Guard digunakan sebagai alat yang akan
melindungi motion sensor ketika bola jatuh di atasnya; neraca ohaus digunakan
untuk mengukur massa dari bola; 850 universal interface dan PASCO Capstone
Software digunakan sebagai alat yang akan memberikan grafik dari gerak jatuh bebas
bola.

Adapun perlakuan yang dilakukan pada percobaan ini baik untuk bola kecil
maupun bola besar yaitu dengan meletakkan bola tepat tegak lurus diatas motion
sensor, kemudian menekan tombol RECORD pada Pasco, dan menekan tombol
Timer Switch untuk melepaskan bola ketika lampu hijau pada drop box sudah stabil,
selanjutnya menekan tombol STOP ketika bola sampai dibawah, selanjutnya
mengamati kurva posisi dan kecepatan dengan mengatur koordinatnya, dan
menyimpan hasil pengamatan dalam bentuk file menggunakan snipping tool

Tujuan dari percobaan yang dilakukan yaitu untuk dapat menentukan berapa
besar jumlah energi mekanik yang dihasilkan oleh bola ketika di jatuhkan dari
ketinggian tertentu. Berdasarkan literatur yang ada, pada saat bola diam maka
dikatakan bola tidak memiliki kecepatan sehingga energi kinetiknya bernilai nol dan
memiliki energi potensial karena berada pada ketinggian tertentu sedangkan ketika
bola dijatuhkan energi potensial semula akan berubah menjadi energi kinetik dimana
energi potensial ini disebabkan oleh gravitasi

Pada percobaan ini, dilakukan dua perlakuan menggunakan bola kecil dan
bola besar. Pada perlakuan pertama untuk bola kecil, diperoleh energi potensialnya
sebesar 25,08 x 10-3 J sedangkan energi kinetiknya sebesar 0 J. Maka energi totalnya
atau energi mekaniknya sebesar 20,58 x 10-3 J untuk posisi awalnya dan untuk posisi
akhirnya diperoleh energi totanya 19,12 x 10-3 J dengan energi potensial sebesar
19,11 x 10-3 J dan energi kinetik sebesar 6,25 x 10-6 J, sedangkan pada perlakuan
kedua yaitu untuk bola besar diperoleh energi totalnya 1,01 x 10-1 J pada posisi
awalnya dengan energi potensial dan energi kinetiknya sebesar 1,01 x 10-1 J dan 0 J
dan untuk posisi akhirnya diperoleh energi totalnya 0,89 x 10-1 J dengan energi
potensial dan energi kinetiknya sebesar 34,68 x 10-1 J dan 54,73 x 10-1J. Dari hasil
ini, dapat disimpulkan bahwa, semakin besar massa bola, maka energi mekaniknya
juga akan semakin besar karena massa berbanding lurus dengan energi kinetik dan
energi potensialnya.

Dari hasil pengamatan, pada saat bola belum dijatuhkan energi kinetiknya
bernilai nol dan energi potensialnya memiliki nilai sesuai dengan ketinggiannya dan
gravitasi sedangkan pada saat bola sudah dijatuhkan energi kinetik yang semula nol
akan memiliki nilai. Dimana energi potensialnya berubah menjadi energi kinetik.
Semakin ke bawah energi potensialnya semakin kecil tetapi energi kinetiknya
semakin besar. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan tetapi energi hanya dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Ketika bola hampir tiba di dasar motion
sensor, energi potensialnya hampir nol dan energi kinetiknya maksimum. Ketika
bertumbukan dengan dasar, energi kinetiknya diubah menjadi energi bunyi dan juga
energi panas.

Tujuan lain dari percobaan ini adalah untuk membuktikan hukum kekekalan
energi mekanik, dengan cara melihat energi mekanik awal dan energi mekanik akhir.
Pada percobaan ini, dari hasil analisa data diperoleh hasil energi mekanik awal dan
energi mekanik akhir untuk bola kecil adalah 20,58 x 10-3 J dan 19,11 x 10-3 J.
Sedangkan untuk bola besar, energi mekanik awal dan energi mekanik akhirnya
adalah 1,01 x 10-1 J dan 0,89 x 10-1 J. Dari hasil ini, diperoleh besar energi mekanik
awal dan energi mekanik akhir yang berbeda. Tetapi, perbedaan yang dihasilka tidak
terlalu besar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa percobaan ini sesuai dengan
literartur yang ada.

Sehingga, kesalahan yang terjadi pada percobaan ini dapat dipengaruhi oleh
ketrampilan dan ketelitian praktikan pada saat praktikum. Ketelitian praktikan adalah
ketika menekan tombol RECORD harus bersamaan menekan tombol yang terhubung
ke alat yang menjatuhkan bola serta ketika menekan tombol STOP saat bola tepat
sampai di dasar motion sensor
VIII. Kesimpulan

1. Hukum kekakalan energi berbunyi energi tidak dapat diciptakan dan energi
tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain
2. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak.
Dirumuskan sebagai
EK =

3. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya.


Dirumuskan sebagai
EP = mgh
4. Energi mekanik adalah jumlah energi kinetik dan energi potensial
5. Adapun hasil yang diperoleh pada percobaan ini yaitu;
Untuk bola kecil
 EK awal =0J  EK akhir = 6,25 x 10-6 J
 EP awal = 25,08 x 10-3 J  EP akhir = 19,11 x 10-3 J
 EM awal = 25,08 x 10-3 J  EM akhir = 19,12 x 10-3 J

Untuk bola besar


 EK awal =0J  EK akhir = 54,37 x 10-3 J
 EP awal = 1,01 x 10-1 J  EP akhir = 34,69 x 10-3 J
 EM awal = 1,01 x 10-1 J  EM akhir = 0,89 x 10-1 J
DAFTAR PUSTAKA

Dore, Yohanes. 2015. Hukum Kekakalan Konservasi Energi. http://www.ayo-


sekolahfisika.com/2015/10/hukum-kekekalan-konservasi-energi.html.
Diakses 25 Desember 2015 Pukul 10:33

Tim Penyusun. 2015. Modul Praktikum Mekanika. Palu : Universitas Tadulako

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1. Jakarta: Erlangga
LAPORAN SEMENTARA

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

I. Hari, tanggal : Sabtu, 26 Desember 2015


II. Tujuan :
1. Mengamati benda jatuh
2. Menghitung energi mekanik pada benda yang jatuh
3. Membandingkan energi mekanik awal dan energi mekanik akhir benda
jatuh
4. Membuktikan hukum kekekalan energi mekanik

5. Hasil Pengamatan
A. Bola Kecil
m = 5,0 x 10-3 kg
 Jarak jatuh bola

 Kecepatan jatuh bola


B. Bola Besar
M = 29,5 x 10-3 kg
 Jarak jatuh bola

 Kecepatan jatuh bola


Kelompok VII

1. Ma’firani Syam
2. Risky Eka Saputra
3. Nurasia B
4. Weldis Sato
5. Gracia Youlanda M

Asisten

RISKA

Anda mungkin juga menyukai