INTEGRAL
INTEGRAL
INTEGRAL
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta Matematika
Pendidikan Menengah
disusun oleh:
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang kita hadapi bisa diselesaikan dengan penerapan
konsep-konsep matematika. Permasalahan tersebut, salah satunya muncul dari
keingintahuan kita mengenai suatu fenomena. Layaknya seperti konsep integral,
publikasi ilmiah konsep ini dapat diterapkan dalam menghitung jarak yang
ditempuh suatu benda (dari posisi diam) t detik dari kecepatan benda, misalkan v
= 6t2 m/det. Sebelum mengetahui kaitan hal tersebut, beberapa ilmuwan
melakukan pengamatan dan studi lebih dalam mengenai suatu fenomena sehingga
dihasilkan metode penyelesaian dengan integral.
Para ilmuwan menemukan dan mengembangkan konsep integral sejak
waktu yang sangat lampau. Integral ditemukan pertama kali pada abad kedua
sebelum masehi, atas gagasan Archimedes, berdasarkan idenya mengenai
penjumlahan untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup atau volume benda
putar. Lalu apa saja sumbangan konsep integral terhadap metode menentukan
solusi permasalahan perhitungan matematika? Bagaimana kaitannya dengan
konsep-konsep matematika lainnya? Bagaimana ketentuan dan lingkup bahasan
materi integral untuk pemahaman anak SMA atau sederajat?
Kemampuan memahami, menggambarkan, menghitung integral dari
berbagai fungsi aljabar diharapkan dapat menjadi bekal ilmu untuk menempuh
jenjang pendidikan lanjut. Selain itu kopetensi di sekolah juga mengarahkan anak
agar mengetahui dan memahami dasar-dasar penyelesaian permasalahan.
Sehingga anak mampu bekarir dan memiliki budaya dalam kehidupannya di masa
datang.
B. Standar Kompetensi
Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah.
C. Kompetensi Dasar
1.1 Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu
1.2 Menghitung integral tak tentu dan integral tentu dari fungsi aljabar
sederhana
D. Indikator Pencapaian
E. Materi
1. Menentukan Integral tak tentu dari fungsi aljabar dan trigonometri.
2. Menjelaskan Integral tertentu sebagai luas daerah di bidang datar.
3. Menentukan Integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat (aturan)
integral
4. Menentukan Integral dengan cara substitusi aljabar.
5. Menentukan Integral dengan cara substitusi trigonometri.
6. Menentukan Integral dengan rumus integral parsial.
7. Menggambarkan suatu daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva.
8. Menggunakan Integral tertentu untuk menghitung luas suatu daerah yang
dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu pada koordinat.
9. Menggunakan integral tertentu untuk menghitung volume benda putar dari
daerah yang diputar terhadap sumbu koordinat.
F. Peta Konsep
Integral
Integral Tak
Sifat -Sifat Integral dengan
Tentu Fungsi Luas Daerah
(Aturan) Integral Cara Substitusi
Aljabar
URAIAN MATERI
A. Pengertian Integral
Misalkan f adalah fungsi turunan dari fungsi F yang kontinu pada suatu
𝑑 𝐹 (𝑥)
domain. Untuk setiap xx terletak pada domain tersebut, berlaku F′(x) = =
𝑑𝑥
Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F′(x) = f(x), maka F(x) merupakan
antiturunan atau integral dari f(x).
∫ f(x) dx =F(x) + c
Keterangan :
c = konstanta.
Contoh :
a. F(x) = 2𝑥 2
b. F(x) = 2𝑥 2 + 2
c. F(x) = 2𝑥 2 − 1
Penyelesaian :
a. F(x) = 2𝑥 2 , F’(x) = 4x
b. F(x) = 2𝑥 2 + 2 , F’(x) = 4x
c. F(x) = 2𝑥 2 − 1, F’(x) = 4x
Jika F(x) adalah fungsi yang dapat diturunkan, yaitu F’(x) maka antiturunan
dari F’(x) adalah F(x) + c dengan c adalah sembarang konstanta.
Jawab :
B. Integral Tak Tentu
Dari pengamatan pada tabel tersebut, kita melihat sebuah aturan integrasi atau pola
anti turunan dari turunannya yaitu :
Jawab :
1. Integral Tak Tentu Fungsi Aljabar
Teorema 1
1
∫ 𝑥 𝑛𝑑𝑥 = 𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝐶, 𝑛 ∈ ℝ, 𝑛 ≠ 1
Teorema 2
𝑎
∫ 𝑎𝑥 𝑛𝑑𝑥 = 𝑛+1 𝑥 𝑛+1 + 𝐶, 𝑛 ∈ ℝ, 𝑛 ≠ 1
Teorema 3
∫ 𝑘𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝑘 ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
Teorema 4
C. Integral Tertentu
D. Integral Tentu
Definisi :
Misalkan f adalah fungsi yang kontinu pada interval 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 atau [𝑎, 𝑏].
dan misalkan F adalah sebarang anti turunan dari f pada interval tersebut, maka
berlaku :
𝒃
∫𝒂 𝒇(𝒙)𝒅𝒙 = [𝑭(𝒙)] 𝒃𝒂= 𝑭(𝒃) − 𝑭(𝒂)
E. Sifat-Sifat Integral Tertentu
b
1. f ( x)dx F ( x) ba F (a) F (b)
a
b a
2. f ( x)dx f ( x)dx
a b
a
3. f ( x)dx 0
a
b
4. kdx c(b a)
a
b b
5. kf ( x)dx k f ( x)dx
a a
b b b
7. [ f ( x) g ( x)]dx f ( x)dx g ( x)dx
a a a
c b c
8. f ( x)dx f ( x)dx f ( x)dx
a a b
Contoh :
5
1. 3( x 2 1)dx ....
1
7
2..Jika diketahui ( x 5)dx a,
0
1007
maka nyatakan bentuk
1000
(2 x 2005)dx dalam a
F. Teknik Pengintegralan
a. Integral Subtitusi
Digunakan jika pengintegralan tidak dapat diselesaikan dengan integrasi
langsung, maka kita substitusikan variabel baru sehingga pengintegralan dapat
diselesaikan.
Contoh :
Carilah : 9(x2 3x 5)8 (2 x 3) dx
Jawab: Misalkan u x 2 3x 5
du
2x 3
dx
du (2x 3) dx
Maka 9(x 2 3x 5)8 (2 x 3) dx menjadi
9u 9
9u du c u9 c
8
9
(x 2 3x 5 ) 9 c
Contoh soal
2. Tentukanlah ∫ cos 𝑥 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 𝑑𝑥
Karena cos x adalah turunan dari sin x, maka untuk mnenyelesaikan
∫ cos 𝑥 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 𝑑𝑥, kita dapat memisalkan U = sin x, selanjutnya dU = cos x
1 1
dx, dan ∫ cos 𝑥 𝑠𝑖𝑛2 𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 𝑈 2 𝑑𝑈 = 𝑈 3 + C = 3 𝑠𝑖𝑛3 x + C
3
Dari hasil diatas, maka penentuan hasil soal berikut ini (no 3) menjadi
lebih mudah
= ∫ − 𝑢−1 du
1
= ∫− du = - ln |cos x|
𝑢
Perhatikan bahwa:
𝑑𝑦
Jika y = U(x) . V(x) maka = 𝑈 ′(x) . V(x) + 𝑉 ′ (𝑥 ). 𝑈(𝑥 ), 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑑𝑥
∫ U. dV = ∫ d(UV) – ∫ V . dU = UV − ∫ 𝑉. 𝑑𝑈
Grafik atau kurva yang biasa dihitung luasnya grafik fungsi linear (berupa
garis) dan grafik fungsi kuadrat (berupa parabola). Terkadang juga melibatkan grafik
dengan fungsi selain linear dan kuadrat dimana untuk menggambar kurvanya bisa
menggunakan turunan.
1. Menentukan titik potong (tipot) pada sumbu x (jika ada) dengan cara
mensubstitusi y = 0. Sehingga diperoleh akar-akar dari ax2 + bx + c = 0
yaitu 𝑥 1 dan 𝑥 2 . Artinya tipotnya (𝑥 1, 0) dan (𝑥 2 , 0).
2. Menentukan titik potong (tipot) pada sumbu y dengan cara
mensubstitusikan x = 0 . Sehingga diperoleh y = c. Artinya tipotnya (0 ,
c).
3. Menentukan titik puncak (𝑥 𝑝, 𝑦𝑝).
−𝑏 𝐷 −𝑏
Rumus: 𝑥 𝑝 = 2𝑎 dan 𝑦𝑝 = −4𝑎 atau 𝑦𝑝 = f(𝑥 𝑝 ) = f(2𝑎 )
−𝑏 𝐷
Sehingga titik puncak : (𝑥 𝑝, 𝑦𝑝) = ( 2𝑎 , ) atau
−4𝑎
−𝑏 −𝑏
(𝑥 𝑝, 𝑦𝑝) = ( 2𝑎 , f(2𝑎 ))
Teorema Kemonotonan
Misal f kontinu pada interval I dan terdiferensial pada setiap titik dalam dari I.
(i) Jika 𝑓 ′(x) > 0 untuk semua titik-dalam I, maka f naik pada I.
(ii) Jika 𝑓 ′(x) < 0 untuk semua titik-dalam I, maka f turun pada I.
Teorema Kecekungan
(i) Jika 𝑓 ′′ (x) > 0 untuk semua x dalam I, maka f cekung ke atas pada I.
(ii) Jika 𝑓 ′′ (x) < 0 untuk semua x dalam I, maka f cekung ke bawah pada I.
3. Menentukan titik bantuan lain agar grafiknya lebih mudah sketsa, atau
bisa juga secara umum menentukan nilai y untuk x besar positif dan
untuk x besar negatif.
Contoh grafik fungsi linear
Beberapa grafik fungsi diatas, jika kita ingin menunjukan suatu daerah
yang dibentuk dengan batas kurva terhadap sumbu x atau sumbu y, daerah
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
H. Luas Daerah dengan Integral Tertentu
Andaikan kurva y = f(x) dan kurva y = g(x) kontinu pada interval a ≤ x ≤ b, dan kurva
y = f(x) terletak di atas atau pada kurva y = g(x), maka luas daerah yang dibatasi kurva
y = f(x), kurva y = g(x), garis x = a, Dan x = b adalah sebagai berikut:
y1 =f(x)
y2 =g(x)
Luasnya ?
X x=a x=b
𝑏
L = ∫𝑎 𝑓 (𝑥 ) − 𝑔(𝑥 ) 𝑑𝑥
Pengertian Benda Putar = Apabila suatu bidang datar yang diputar 360° terhadap
suatu garis, akan terbentuk bidang putar (3 dimensi)
1. Metode Cakram
a a
b
v ( x1 ) 2 ( x2 ) 2 dy
a
b
[ f ( y )]2 [ g ( y )]2 dy
a
b b
v 2 xy dx 2 x. f ( x) dx
a a
b. Volume Benda Putar Mengelilingi Sumbu Y
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva x=f(y),y=a,y=b, dan
sumbu Y diputar terhadap sumbu X sejauh 360o adalah
b b
v 2 xy dy 2 f ( y ).y dy
a a
POWER POINT
BAB IV
RANGKUMAN
Keterangan:
c : konstanta
Pengintegralan standar
Jika maka:
Jika maka:
Jika maka:
Pengintegralan khusus
Sifat-sifat
Integral Tentu
Integral tentu digunakan untuk mengintegralkan suatu fungsi f(x) tertentu yang
memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tentu mempunyai rumus umum:
Keterangan:
Integral trigonometri
Ingat-ingat juga beberapa sifat-sifat trigonometri, karena mungkin akan digunakan:
Substitusi trigonometri
Catatan: semua langkah diatas haruslah memenuhi syarat a > 0 dan cos(θ) > 0;
(syarat: a ≠ 0).
menjadi
Contoh lain:
Jika dimisalkan u = f(x), v = g(x), dan diferensialnya du = f ‘(x) dx dan dv = g‘(x) dx,
maka integral parsial menyatakan bahwa: