Anda di halaman 1dari 14

1

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN


KERJA SEKTORAL DI PROVINSI JAMBI

ARTIKEL SKRIPSI

Oleh :

Donna Restalita

ERC1A012012

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

PROGRAM REGULER MANDIRI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2016
2

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Donna Restalita

NIM : ERC1A012012

Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Judul Skripsi : Analisis Produktivitas dan Elastisitas Kesempatan Kerja


Sektoral di Provinsi Jambi

Dengan ini menyatakan :

1. Skripsi ini adalah karya asli penulis, selama proses penelitian ini tidak
melakukan kegiatan plagiat atau karya orang lain, semua petikan yang
saya ajukan dalam skripsi ini sesungguhnya ada dan disisipkan dengan
kaidah penulisan.
2. Bila kemudian hari didapati ketidaksesuaian pada pola 1 (satu) diatas,
maka siap menerima sanksi berupa pencabutan gelar sarjana yang telah
saya peroleh.

Demikian pernyataan ini buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jambi, Mei 2016

Yang Membuat Pernyataan

Donna Restalita

ERC1A012012
3

ANALISIS PRODUKTIVITAS DAN ELASTISITAS KESEMPATAN


KERJA SEKTORAL DI PROVINSI JAMBI

Donna Restalita

Zulfanetti 1) dan Hardiani 2)

Jurusan IESP, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Produktivitas dan Elastisitas Kesempatan


Kerja Sektoral di Provinsi Jambi”. Tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengetahui
dan menganalisis pertumbuhan kesempatan kerja sektoral di Provinsi Jambi Tahun
2000-2014 (2) Untuk mengetahui dan menganalisis produktivitas tenaga kerja
dan elastisitas kesempatan kerja sektoral di Provinsi Jambi selama kurun waktu
2000-2014 (3) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PDRB, upah dan
produktivitas tenaga kerja terhadap kesempatan kerja sektoral di Provinsi Jambi
Tahun 2000-2014.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif


dan analisis kuantitatif dengan alat analisis yaitu regresi linear berganda yaitu
menggunakan data deret waktu. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
program Software Microsoft Excel dan Eviews 8.0

Adapun hasil penelitian ini yang pertama perkembangan kesempatan kerja


di Provinsi Jambi berfluktuasi dan ada terjadi penurunan. Perkembangan
kesempatan kerja terbesar yaitu pada tahun 2011 sebesar 13,7 persen, lalu
perkembangan kesempatan kerja terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar
0,57 persen. Kedua perkembangan produktivitas tenaga kerja sektoral di Provinsi
Jambi selama tahun 2000 - 2014, tertinggi rata - rata yaitu pada sektor
pertambangan sebesar Rp.52,76 Juta sedangkan untuk sektor terendah yaitu sektor
jasa – jasa yaitu sebesar Rp. 6,09 Juta. Ketiga PDRB berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kesempatan kerja, serta upah dan produktivitas berpengaruh
negative dan signifikan pada tingkatan alpha 5 persen.

Kata Kunci : Kesempatan Kerja, Produk Domestik Regional Bruto, Upah,


Produktivitas
4

ABSTRACT

This study entitled “ Analysis of Productivity and Employment


Opportunities Sectoral Elasticity in Jambi Province”. The porpuse of this study ()
Know and analyze the sectoral employment growth in Jambi Province years
2000-2014 (2) Determine and analyze the productivity of labor and sectoral
employment elasticities in Jambi Province during period 2000 to 2014 (3) Know
and analyze the effect of economic growth, the level of sectoral wage on
employment and productivity of labor in Jambi Province years 2000-2014.

The analytical method used in this research is descriptive analysis and


quantitative analysis tool that use multiple linear regression of time series data.
Processing data using software program Microsoft Excel and Eviews 8.0

The results of this study which is the first development of employment in


Jambi Province fluctuate and there is a decline. The development of employment
opportunities which in 2011 amounted to 13,7 percent. Both the development of
sectoral labor productivity in Jambi Province during the years 2000-2014, the
highest in the minning sector amounted to Rp. Then 52,76 to a low of sector
services sector in the amount of Rp. 6,09. Third PDRB positive and significant
effect on employment, wages and productivity as well as a significant negative
effect on the alpha level of 5 percent.

Keywords : Employment, Regional Gross Domestic Product, Wages,


Productivity.
1)
Pembimbing Utama
2)
Pembimbing Pendamping
5

PENDAHULUAN

Perluasan kesempatan kerja di daerah pada era pembangunan sesuai


paradigma baru tergantung pada pekerjaan yang dikembangkan oleh perusahaan
sesuai dengan kondisi penduduk di daerah (Arsyad Lincoln, 2010). Kondisi kerja
yang baik, kualitas output yang tinggi, upah yang layak serta kualitas sumber daya
manusia adalah persoalan yang selalu muncul dalam pembahasan tentang tenaga
kerja. Kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan terhadap tenaga kerja
di pasar tenaga kerja (demand for labour force) oleh karena itu kesempatan kerja
sama dengan jumlah persediaan lapangan kerja yang tersedia di dunia kerja.
Tentunya semakin meningkat kegiatan pembangunan akan semakin banyak
kesempatan kerja yang tersedia.

Kesempatan kerja dipengaruhi oleh Produk Domestik Regional Bruto,


produktivitas tenaga kerja, pendidikan, investasi, serta pengeluaran dari
pemerintah. Akan tetapi jika dilihat dari sisi penawaran tenaga kerja, maka ada
beberapa faktor lain yang mempengaruhi kesempatan kerja. Tingkat upah menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja. Provinsi Jambi
merupakan provinsi yang memiliki jumlah penduduk cukup besar, dengan
menduduki peringkat ke-4 di Sumatera yakni 3.168.637 jiwa. Penduduk Provinsi
Jambi sebagian besar dari penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian
dari 9 (sembilan) sektor yang tersedia, yaitu sekitar 6,25 % orang bergerak di
sektor pertanian dibandingkan dengan sektor - sektor ekonomi lainnya (Badan
Pusat Statistik Provinsi Jambi, 2013)

Jumlah tenaga kerja di Provinsi Jambi dari tahun 2000 hingga tahun 2014
selalu meningkat, namun ada di tahun tertentu jumlah tenaga kerjanya mengalami
penurunan. Diawal tahun 2000 pertumbuhan tenaga kerja di Provinsi Jambi
sebesar 5,3% atau sebanyak 843.137 jiwa. Jumlah tenaga kerja ini meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya jumlah tenaga kerjanya
sebanyak 800.695 jiwa. Untuk setiap tahunnya pertumbuhan tenaga kerja di
Provinsi Jambi berfluktuasi. Pada tahun 2008 hanya sekitar 0,92% pertumbuhan
jumlah tenaga kerja. Namun terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan yakni di
tahun 2011 terjadi pertumbuhan tenaga kerja sebesar 13,7%. Seiring berjalannya
waktu pada tahun 2012 jumlah tenaga kerja di Provinsi Jambi mengalami
penurunan, sekitar 3,07% jumlah dari tenaga kerja berkurang. Penurunan jumlah
tenaga kerja ini terjadi karena adanya penurunan jumlah tenaga kerja pada usia
24-54 tahun khususnya tenaga kerja jenis kelamin laki-laki yang hanya berjumlah
697.516 orang. Terjadinya penurunan ini disebabkan oleh banyaknya tenaga kerja
usia 24 tahun keatas mencari pekerjaan di luar Provinsi Jambi. Di dua tahun
berikutnya, yaitu tahun 2013 dan 2014 pertumbuhan tenaga kerja di Provinsi
6

Jambi kembali meningkat, masing-masing menyumbangkan sebesar 3,5% dan


3,4%.

Produk Domestik Regional Bruto juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kesempatan kerja. Pada tahun 2000 pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto di Provinsi Jambi sebesar 9,7%. Diikuti pada tahun
2001 sebesarr 8,8% pertumbuhan PDRB. Bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya terjadi penurunan sebesar 0,9% di tahun 2001 (BPS Provinsi Jambi).
Pada tahun 2011 PDRB di Provinsi Jambi sebesar 8,6%. Diikuti pada tahun 2012
sebesar 7,44%, angka dari PDRB Provinsi Jambi berfluktuasi setiap tahunnya.
Hingga di tahun 2013 dan 2014 masing-masing PDRB menyumbangkan sebesar
4,9% dan 4,7% (Badan Pusat Statistik, 2011-2014)

Jika dilihat dari sisi penawaran, upah menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kesempatan kerja. Upah minimum di provinsi jambi pada tahun
ke tahunnya selalu saja meningkat. Pada tahun 2002 pertumbuhan dari upah
minimum sebesar 2,6%. Berjalannya waktu, sebesar 10,5% upah minimum
meningkat atau sebesar Rp.800.000,00 pada tahun 2009. Di tahun 2012 upah
minimum provinsi menduduki angka Rp.1.142.500,00 atau sebesar 11,1%
pertumbuhan upah minimum. Diikuti tahun berikutnya yaitu tahun 2013 terjadi
pertumbuhan sebesar 13,8%.

Akan tetapi berdasarkan BAPPEDA dalam Rencana Kerja Pembangunan


Daerah, pertumbuhan dan perkembangan angkatan kerja di Provinsi Jambi
didorong oleh migrasi masuk tenaga kerja yang berasal dari Pulau Jawa, Provinsi
Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Sehingga PDRB yang angka
pertumbuhannya tinggi, dapat dikatakan bahwa penyumbang terbesarnya ialah
tenaga kerja di luar dari Provinsi Jambi.
7

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep dan Teori Kesempatan Kerja

Menurut Disnakertrans, istilah kesempatan kerja mengandung pengertian


lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu
kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demikian pengertian kesempatan kerja
adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua lapangan
pekerjaan yang masih tersedia. Dari lapangan pekerjaan yang masih tersedia
tersebut (yang mengandung arti adanya kesempatan kerja) kemudian timbul
kebutuhan akan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja ini nyata-nyata diperlukan
oleh perusahaan atau lembaga penerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi dan
syarat kerja tertentu.

Kesempatan kerja mengandung pengertian bahwa besarnya kesediaan


usaha produksi untuk mempekerjakan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses
produksi, yang dapat berarti lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia
untuk bekerja yang ada dari suatu saat dari kegiatan ekonomi.

Penyerapan Tenaga Kerja

Penduduk yang terserap, tersebar di berbagai sektor perekonomian. Sektor


yang mempekerjakan banyak orang umumnya menghasilkan barang dan jasa yang
omestic besar. Setiap sektor mengalami laju pertumbuhan yang berbeda.
Demikian pula dengan kemampuan setiap sektor dalam menyerap tenaga kerja.
Perbedaan laju pertumbuhan tersebut mengakibatkan dua hal. Pertama, terdapat
perbedaan laju peningkatan produktivitas kerja di masing-masing sektor. Kedua,
secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenaga
kerja maupun dalam kontribusinya dalam pendapatan nasional (Simanjuntak,
1985).

Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek mengkondisikan perusahaan


menerima harga jual produk dan tingkat upah yang diberikan. Dalam
mengkombinasikan penggunaan modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan
output, perusahaan tidak mampu merubah kuantitas modal yang akan digunakan
dan hanya bisa menambah penggunaan tenaga kerja untuk meningkatkan output.

Konsep Elastisitas Kesempatan Kerja

Elastisitas kesempatan kerja adalah perbandingan laju pertumbuhan


kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan untuk sektor
perekonomian atau untuk masing-masing sektor. Konsep elastisitas dapat
8

digunakan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja untuk suatu periode


tertentu, atau dapat juga digunakan untuk menyusun kebijakan pembangunan
untuk ketenagakerjaan yaitu dengan memilih beberapa altenatif laju pertumbuhan
tiap sktor, maka dihitung kesempatan kerja yang dapat diciptakan, kemudian
dipilih kebijaksanaan pembangunan yang sesuai dengan kondisi pasar.

Teori Upah

Teori tentang pembentukan harga (pricing) dan pendayagunaan input


(employment) disebut teori produktivitas marginal (marginal productivity theory),
lazim juga disebut teori upah (wage theory). Produktivitas marginal tidak terpaku
semata-mata pada sisi permintaan (demand side) dari pasar tenaga kerja saja.
Suatu perusahaan kompetitif yang membeli tenaga kerja di suatu pasarkompetitif
sempurna akan menyerap tenaga kerja sampai ke suatu titik dimana tingkat upah
sama dengan nilai produk marginal (VMP).

Produktivitas

Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai


perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input), sedangkan
menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2003) mengemukakan bahwa
produktivitas adalah “Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil
akhir yang diperoleh di dalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan
efektivitas”. Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan (2003) produktivitas
adalah : “Perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan).

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian


yang perlu dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan uraian tinjauan pustaka, serta
penelitian terdahulu. Maka hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap
penelitian.
9

METODE PENELITIAN

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa time series dari
kurun waktu 2000-2014 dalam bentuk laporan yang telah di publikasikan oleh
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi (BPS Provinsi Jambi). Adapun data sekunder
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Data Tenaga Kerja di Provinsi Jambi

 Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Jambi

 Data Upah Minimum Provinsi (UMP) di Provinsi Jambi

Sumber Data

Data ini diperoleh dari sumber resmi, yaitu dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Provinsi Jambi, BAPEDA, Tulisan-tulisan yang dianggap relevan dari
beberapa media massa yang mendukung dalam penulisan ini.

Metode Analisis Data

1. Analisis deskriptif
Metode yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan
kedua menggunakan metode deskriptif.
1. Rumus Pertumbuhan
r= Xt – Xt-1 / Xt-1 x 100 ..........................................................(3.3.1)
Dimana :
r = Laju Pertumbuhan
Xt = Jumlah tahun yang dicari
Xt-1 = Jumlah tahun dasar
t = Selisih jumlah tahun
Untuk menjawab rumusan masalah kedua menggunakan rumus
:
2. Elastisitas Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di
berbagai sektor Simanjuntak (2001). (Widodo, 1990), membuat konsep
dalam menghitung elastisitas kesempatan kerja sebagai berikut :
EKK = ∆ KK /∆ PDB ………………………………(3.3.2)
Keterangan :
EKK = Elastisitas kesempatan kerja
∆ KK = Laju pertumbuhan kesempatan kerja
∆ PDB/PDRB = Laju pertumbuhan ekonomi
 Koefisien Elastisitas dari Kesempatan Kerja :
10

1. Apabila nilai Ekk > 1, maka kesempatan kerja bersifat elastis artinya
setiap perubahan PDRB sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan
kesempatan kerja lebih besar dari 1%.
2. Apabila nilai Ekk = 1, maka kesempatan kerja bersifat uniter artinya
persentase perubahan PDRB sama besar dengan persentase perubahan
kesempatan kerja.
3. Apabila Ekk < 1, maka kesempatan kerja bersifat inelastic artinya
setiap perubahan PDRB sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan
kesempatan kerja kurang dari 1%.
2. Analisis Kuantitatif
Untuk menjawab rumusan masalah ke-tiga di dalam penelitian ini
menggunakan analisa regresi linear berganda dengan model double log
sebagai berikut :
LogYi = β0 + Logβ1X1i + Logβ2X2i + Logβ3X3i + ε …………...(3.3.3)
Dimana :
Y = Kesempatan Kerja i
X1 = PDRB Sektor i
X2 = Upah Minimum Provinsi (UMP)
X3 = Produktivitas Tenaga Kerja Sektor i
β0 = Konstanta
β1 = Koefisien untuk mengukur pengaruh PDRB Sektor i
β2 = Koefisiesn untuk mengukur pengaruh Upah Minimum Sektor i
i = Sektor Perekonomian (Pertanian, Pertambangan & Penggalian....
s/d Jasa-jasa)
ε = Error Term (kesalahan pengganggu)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dependent Variable: LOG(KK)


Method: Least Squares
Date: 07/26/16 Time: 13:18
Sample: 2000 2014
Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.791629 1.127292 1.589322 0.1403


LOG(PDRB) 0.755603 0.105412 7.168065 0.0000
LOG(W) -0.056416 0.046804 -1.205374 0.2533
LOG(PDV) 0.081456 0.024269 3.356378 0.0064

R-squared 0.996103 Mean dependent var 13.96063


Adjusted R-squared 0.995041 S.D. dependent var 0.194561
S.E. of regression 0.013702 Akaike info criterion -5.519420
Sum squared resid 0.002065 Schwarz criterion -5.330607
Log likelihood 45.39565 Hannan-Quinn criter. -5.521432
F-statistic 937.2949 Durbin-Watson stat 2.252708
Prob(F-statistic) 0.000000
11

Hasil Pengujian Menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda

• Analisis Pengaruh PDRB, Upah dan Produktivitas Tenaga Kerja Semua


Sektor Terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Jambi

Berdasarkan hasil analisis bias dilihat bahwa PDRB dan produktivitas


berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Sedangkan untuk upah tidak berpengaruh
terhadap kesempatan kerja di Provinsi Jambi. Berdasarkan teori seharusnya
Produktivitas berpengaruh positif terhadap kesempatan kerja, akan tetapi
berdasarkan hasil analisis produktivitas berpengaruh negative.

Hal ini terjadi dikarenakan pada setiap sektor perekonomian di Provinsi Jambi
untuk produktivitas tenaga kerjanya masih sangat rendah. Yang menjadikan
produktivitasnya rendah yaitu dikarenakan skill atau keahlian dari tenaga kerja
setiap sektor perekomian di Provinsi Jambi masih kurang. Selain itu juga, rata-rata
tenaga kerja yang ada di provinsi Jambi bukanlah tenaga kerja yang berasal dari
Provinsi Jambi, melainkan dari provinsi lain seperti Sumatera Selatan, Sumatera
Utara bahkan Pulau Jawa. Hal ini masih menjadi pekerjaan bagi pemerintah
Provinsi Jambi untuk dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja bagi tenaga
kerja di Provinsi Jambi.

• Hasil Analisis Pengaruh PDRB, Upah dan Produktivitas Tenaga Kerja


Secara Keseluruhan Terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Jambi

Sehingga terbentuk koefisien sebagai berikut :

Logkk = 1.791629 + Log 0.755603PDRB – Log 0.056416W + Log 0.081456PDV

Berdasarkan koefisien yang terbentuk dapat dianalisis bahwa PDRB berpengaruh


terhadap kesempatan kerja, begitu pula dengan upah dan produktivitas juga
berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Pada saat PDRB, upah dan produktivitas
sebesar0 persen maka kesempatan kerja sebesar konstanta/intersep yaitu
1,791629. Pada saat PDRB naik sebesar 1 persen maka kesempatan kerja akan
meningkat sebesar 0.755603 persen. Kemudian, pada saat upah naik sebesar 1
persen maka kesempatan kerja turun sebesar 0.056416 persen. Dan pada saat
produktivitas tenaga kerja naik sebesar 1 persen maka kesempatan kerja
meningkat sebesar 0.081456 persen.

Kesimpulan
12

1. Perkembangan kesempatan kerja di Provinsi Jambi berfluktuasi dan ada


terjadi penurunan. Perkembangan kesempatan kerja terbesar yaitu pada
tahun 2011 sebesar 13,7 persen, lalu perkembangan kesempatan kerja
terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,57 persen.
2. Perkembangan produktivitas tenaga kerja sektoral di Provinsi Jambi
selama tahun 2000 - 2014, tertinggi rata - rata yaitu pada sektor
pertambangan sebesar Rp.52,76 Juta sedangkan untuk sektor terendah
yaitu sektor jasa – jasa yaitu sebesar Rp. 6,09 Juta.
3. PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan kerja, serta
upah dan produktivitas berpengaruh negative dan signifikan pada
tingkatan alpha 5 persen.
Saran
1. Untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan kesempatan kerja disetiap
sektor di Provinsi Jambi diperlukan dukungan sarana dan prasarana
melalui alokasi APBD dan belanja tidak langsung, hal ini dapat
meningkatkatkan daya serap di sektor – sektor perekonomian yang rendah
di Provinsi Jambi.
2. Untuk meningkatkan produktivitas kesempatan kerja di sektor terendah
yaitu sektor jasa perlu dilakukan peningkatan skill atau ketrampilan dalam
tenaga kerja. Sehingga pada akhirnya pada zsektor ini dan sktor lainnya
dapat meningkat.
3. Sebaiknya pemerintah mendorong dan memperluas penyerapan tenaga
kerja dari setiap kegiatan di sektor – sektor, karena pada setiap tahunnya
angkatan kerja selalu bertambah sedangkan kesempatan kerja yang
tersedia masiha amatlah sedikit, sehingga perlu diadakannya perluasan
kesempatan kerja untuk angkatan kerja yang baru memasuki dunia kerja.

Ucapan Terima Kasih

Kepada Ibu Dr. Hj. Zulfanetti, SE, M.si selaku dosen pembimbing utama
dan Ibu Dra. Hj. Hardiani, M.si selaku dosen pembimbing pendamping yang
senantiasi memberikan motivasi, begitu banyak waktu dan meberikan bimbingan,
ilmu, saran dan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Tinjauan Ekonomi Regional. Depnakertrans. Jambi

Badan Pusat Statistik. Berbagai Tahun. Tenaga Kerja di Provinsi Jambi .


bps1500@bps.gio.id diakses tanggal 20 November 2014 pukul 14.54 WIB. Jambi.
13

Badan Pusat Statistik. Berbagai Tahun. Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Konstan 2000. bps1500@bps.go.id diakses tanggal 03 Desember
2014 pukul 10.03 WIB. Jambi.

Badan Pusat Statistik. Berbagai Tahun. Upah Minimum. bps1500@bps.go.id


diakses pada tanggal 10 Desember 2014 pukul 13.18 WIB. Jambi.

Bellante, Don dan Mark Jackson. 1990. Ekonomi Ketenagakerjaan. Jakarta:


Lembaga. Penerbit Universitas Indonesia.

Elfindri, Nasri Bachtiar. 2004. Ekonomi Ketenagakerjaan. Andalas University


Press. Padang

Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar,. Erlangga Jakarta. Terjemahan


Dr.Gunawan Sumodiningrat, BPFE UGM, Yogyakarta.

Istati, Sumeda1, Rujiman2, Dalimunter, M. Lian3 dan Ritonga, Jhon Tafbu4.


“Analisis Kesempatan Kerja Sektoral di Indonesia”.

Junaidi, Hardiani. Dasar – Dasar Teori Ekonomi Kependudukan. Jakarta :


Hamada Prima 2009

Kusumosuwidho, Sisdjiatmo. 1981. “Angkatan Kerja”, dalam Dasar-Dasar


Demografi.Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Latuconsina, Asmaria. 2013. “Analisis Elastisitas Kesempatan Kerja Sektor


Sekunder Di Provinsi Maluku”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Tahun XXIII, No. 1
April 2013. Maluku : Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura.

Mahyuddin1 dan M.zain, Majdah2. “Elastisitas Permintaan Tenaga Kerja dan


Kekakuan Upah Riil Sektoral di Sulawesi Selatan”. Jurnal Agro Ekonomi,
Volume 28 No. 2, Oktober 2010 : 113-132. Makassar : Jurusan Sosek Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Islam
Makassar.

Mantra, Ida Bagoes. 2006. Demografi Umum Edisi Kedua. Pustaka Pelajar.
Yogjakarta

Mulyadi S. 2006. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif


Pembangunan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pitono. “Analisis Elastisitas Kesempatan Kerja Pada Industri Besar dan Sedang
di Provinsi Sumatera Utara”. Jurnal Keuangan & Bisnis, Vol. 5, No. 2, Juli 2013.
Sumatera Utara : STIE Harapan
14

Salahuddin. “Analisis Produktivitas dan Elastisitas Kesempatan Kerja Pada


Sektor Industri di Sulawesi Selatan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Hasanuddin. Makassar.

Saputri,Dwi Oktaviani. “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Salatiga”.

Simanjuntak, Payaman J. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. 2 ed.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tjictoherijanto, Prijono. 1990. “Upah Minimal dan Serikat Pekerja”, dalam


Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia

Todaro, Michael P. Dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. 9 ed.


Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai