"KARENA YESUS”
Cerita ini diangkat dari kisah nyata yang ada disekitar kita. Sering kali kita terlalu sibuk dengan pekerjaan
dan berbagai akivitas kita yang Iain sehingg a kita lupa untuk memuji memuliakan Tuhan. Jarang ikut
ibadah di gereja, kebaktian keluarga dan kegiatan -kegiatan gereja yang Iain. Menganggap sepele dan
pikiran tidak mau tau, itulah yang menjadi budaya yang ada dIm pikiran kita saat ini.
Sejenak marilah kita ikuti drama singkat yang berjudul "Karen a Yesus’ dan mengg ambarkan kehidupan
kita sehari-hari, yang diperankan Dleh:
Sebelumnya kami minta maaf jika ada nama dan tempat yang sama, karena itu han ya kebetulan saja.
Bagaimana jalan ceritan ya, mari kita ikuti bersama-sama.
dAan I
NaratDr : Di sebuah desa,tepatnya didaerah 5 idikalang -Dairi- Sumatra Utara ada seDrang ibu yang
bernama Nai.Marsillam. ibu ini bekerja sebagai sekretaris di sebuah instansi pemerintahan setempat.
Selain itu, ibu ini juga bekerja sebagai tukang kredit barang-barang keluarg a untuk penghasilan
samping an. Sibuk dengan pekerjaan dan bisnis itulah keseharian ibu ini, sehingga ia sang at jarang
mengikuti kegiatan-keg iatan gereja.
Nai PadDt : E.. . eda nai Marsillam, beta tu gareja, ai nunga sae ho marhobas.
Nai Marsillam : Aduh eda, aku masih ban yak kerjaan, ini baru da Drang yang mau mengDrd er barang, jadi ga
sempat aku gereja, pergi ajalah eda. Tapi nitip doa ya... hehe..
Nai PadDt : Order, DFdUF, DFdDF„„ sDngDni dD tDFUS. Ndigan pe nuaeng tatapDn mu jDrD ni Tuhan i. Hape I
jDID jabum dD gareja. TDe ma mDID sDngDn i, lahD ma ahu.
NaratDr : itulah gambaran keseharian dari ibu Nai Marsillam. Walaupun hari minggu ia tidak pernah
menyad arin ya. Akibat dari itu Nai Marsillam terlilit dDsa yang sangat besar dan menjadi pergumu Ian bagi
ibu Nai Marsillam.
dAan I I
Nai Marsillam : huuuh.. apalah salah awak sampe dDsa awak besar seperti ini, pada hal besar-besarnya
sumbangan awak kegereja. Keman alah awak untuk melepaskan dDsa ini
NaratDr : itulah dDsa yang harus ditanggung Dleh ibu nai Marsillam, sehingga di berfikir untuk melepaskan
dDsa-d Dsanya dengan kekuatan -kekuatan dunia ini. Yang pertama sekali ia pergi ke seDrang dukun
terkenal yang bernama Datu Pangullus di DDIDk sanggul.
Datu : bah... apala aha inang umbaen na rD hamu tu ingananh Dn, sian luat dia dD hamu.
Nai Marsillam : begini amang datu, saya berasala dari sidikalang, saya berniat untuk melepaskan dDsa saya ini,
sudah berulang kali saya mencDba melepaskannya sendiri tetapi tidak bisa. Jadi saya minta bantuan
amang datu.
Datu : Alai naleleng dD hurDa hamu di Jakarta ate inang benna marbahasa IndDnesia hamu. Hape
parsidikalang dD nian. Nang pe sDngDni dDsa muna Dn ta palua pe, na gampang mai
(denpan j’ampi-j’ampinya datu panpullus berusaha melepaskan lilitan dosa yang ada di tubuh ibu nai Marsillam,
tetapi tidak bisa)
Ai akka aha dD nueng dDsa muna Dn inang, dang bDi tarpalua. Tu na asing ma hamu IaD
Nai Marsillam : ai dia dD da amang, iala martimus-timus ilmu muna, hape paluDn pe sD bDl. TDe ma mDID
IaD ma ahu..
NaratDr Ibu Nai Marsillam kecewa karena datu itu tidak bisa melepaskan dDsanya. Sehingga ia berniat
untuk mencDba ke tempat Iain. la kemudian mendatangi Sasana tinju di SibDrDng -bDrDng karena dia
mendengar ada Drang kuat (si sia gogD nina mDID di hitaan) yang menjadi harapann ya untuk melepaskan
dDsanya.
dAan I I I
Ad an IV
NaratDr : Demikianlah perjalanan Ibu Nai Marsillam, dari Dukun, ke Drang kuat sampai ke peramal dia
mencDba melepaskan dDsa-dDsanya tetapi tidak bisa. Di tengah perjalan an dia teringat akan perkataan
peramal yang menyuruh nya pergi ke Pendeta. Kebetulan dia mempunyai kenalan seDrang Pendeta bDrU
Simare-mare yang berasal dari kampungn ya bertugas di Pearaja Tarutung. Jadi dia menemuinn ya.
Ad an V
Pendeta : bah na rD d D hamu nambDFU, turnben hamu rD tu bagas nami Dn, apala ahama na
penting.
Nai Marsillam : Jalan ceritan ya panjang inang, langsung ke intinya saja aku jelaskan. Aku sudah mulai dari
DDIDk sangguI, ke SibDrDng-bDrDng sampai ke Garog a untuk melepaskan dDsa ku ini. Tetapi dukun,
Drang kuat bahkan peramal yang aku temui disana tidak ada yag bisa melepaskann ya. Jadi aku
memutuskan datang ke Inang Pendeta.
Pendeta : Alai sai tDng dDpe mentel hamu ate nambDru, anggD bahasa IndDn esia i tetap, Hape i
Tarutung dD nian hitaDn. 5 DngDnDn dD nambDru, manang aha pe na tataDn i, ikDn tu Tuhan idD
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!
Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.
https://www.freepdfconvert.com/membership