Anda di halaman 1dari 26

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)


DARI SISI KESEHATAN BANK PENYALUR KREDIT
(Analisis Likuiditas Bank Pemberi Kredit)
PKM Penelitian
Diusulkan oleh :

1. Ketua : Andy Sri haryadi 7250406600 / 2006


2. Anggota : Duwi Nasution 7250406560 /
2006
Muhammad Khoirul Umam 7450407074 / 2007
Ayes Rintiani 7101407018 / 2007
Budi Rahayu 7101407014 / 2007

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2009
2

HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR) DARI SISI KESEHATAN BANK
PENYALUR KREDIT
(Analisis Likuiditas Bank Pemberi Kredit)

2. Bidang Kegiatan : (v )PKMP ( ) PKMK


( )PKMT ( ) PKMM
3. Bidang ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi Rekayasa
( v) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Andy Sri Haryadi
b. NIM : 7250406600
c. Jurusan/Prodi : Akuntansi / Akuntansi S1
d. Universitas : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah/Telp./fax. : Margoyoso, Pati
f. Alamat email : kick@ndy_79@yaahoo.co.id
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Kusmuriyanto, M.Si
b. N I P : 196005241984031001
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 7.000.000,00
b. Sumber Lain : Tidak ada
8. Jangka Waktu Pelaksana : 6 bulan
Semarang, 26 September 2008
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana,

Drs. Kusmuriyanto, M.Si Andy Sri Haryadi


NIP : 196005241984031001 NIM : 72504060600
Menyetujui,
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dr. Masrukhi, M. Pd
NIP. 196205081988031002

A. JUDUL PROGRAM
3

EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DARI SISI


KESEHATAN BANK PENYALUR KREDIT
(Analisis Likuiditas Bank Pemberi Kredit)
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia perbankan merupakan sarana perolehan kredit bagi masyarakat dan
Pengusaha dan investasi bagi para Penyedia dana yang cukup aman dan potensial. sebagai
financial intermediary, lembaga keuangan ini telah mengalami tiga tahap evolusi dari
waktu ke waktu (Rybczynski dalam Jogiyanto,2006:2). Fase pertama disebut sebagai fase
bank oriented, dimana pembiayaan eksternal kebanyakan diperoleh melalui pinjaman dari
perbankan yang dibiayai dari tabungan para nasabah. Fase kedua disebut sebagai fase
market oriented, dimana investor institusi maupun rumah tangga mulai memegang surat
berharga dan institusi keuangan non-bank mulai menawarkan jasa menyerupai jasa-jasa
yang ditawarkan perbankan. Sementara pada fase ketiga, fungsi tradisional perbankan
mengalami ekstensifikasi meliputi perdagangan (trading), penjaminan (underwriting), jasa
konsultansi (advising), maupun manajemen aset (asset management). Pada fase ini,
pinjaman dari perbankan mulai digantikan oleh penerbitan obligasi (corporate bonds),
surat utang (commercial paper), hipotek (mortgage), maupun bentuk kredit lain yang tidak
lagi ditawarkan oleh perbankan.
Bank dapat menjalankan fungsinya sebagai financial intermediatary jika mampu
memenuhi kesehatan bank itu sendiri, salah satu indikator kesehatan bank adalah
likuiditas, yaitu kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang- hutanya, dapat
membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang
diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan. (Chairudin, 2002).
Pemerintah melalui Bank Sentral menetapkan kewajiban setiap bank untuk
memelihara likuiditas wajib minimum sebesar 5% dari besarnya kewajiban terhadap pihak
ketiga. Guna memenuhi criteria likuiditas ini, pihak perbankan menerapkan adanya
penjaminan atas kredit yang diberikannya kepada nasabah, baik dalam bentuk barang
tidak bergerak atau pun alat penjamin lain, seperti nama baik perusahaan, dan lain
sebagainya sehingga pihak bank menilai debitur kredibel untuk mendapatkan kredit yang
dipinjamkan pihak bank. Upaya ini dailakukan untuk menghindarkan resiko-resiko kredit
macet yang mengganggu likuiditas bank, sehingga pihak bank lebig sering meminjamkan
4

kepada pihak perusahaan yang beromzet besar dengan jumlah kredit yang besarm dari
pada memberikan kredi kepada Pengusaha kecil yang belum begitu kredibel menurut
kaca mata pihak perbankan.
Pandangan ini ternyata tidak sesuai kenyataan yang terjadi pada 2009 lalu, saat
Bank Century mengalami kredit macet atas kredit yang diberikannya kepada para
Pengusaha yang juga mengalami kesulitan keuangan atas dampak krisis global yang
dimulai dari kasus subprime market di Amerika Serikat yang sedikit banyak
mempengaruhi dunia usaha Indonesia, khususnya pasar modal Indonesia yang kurang
stabil, hal ini hampir serupa dengan kasus krisis ekonomi berkepanjangan tahun 1998 lalu
yang menyebabkan sebagian besar bank Indnesia mengalami kurang sehatnya likuiditas
bank dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat atas bank itu sendiri yang
akibatnya, hampir seluruh bank umum nasional menghadapi kesulitan kikuiditas dalam
jumlah besar dan sebagian besar melangar ketentuan Giro Wajib Minimum dan
mengalami saldo negative atas rekening gironya di BI, sampai-sampai Pemerintah
mengeluarkan kebijakan penyaluran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) (Achmad
Slamet : 2003).
Perusahaan besar, terutama perusahaan yang sudah listing di bursa efek, kesehatan
keuangannya sangat dipengaruhi oleh kondisi dunia global dan kondisinya lebih labil dari
pada Pengusaha kecil yang hanya beromzet kurang dari RP 10.000.000 setiap bulannya.
Kondisi keuangan ini juga mempengaruhi likuiditas bank, Perusahaan debitur yang
likuiditasnya baik akan dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu dan akan berakibat
pada semakin baiknya likuiditas bank kreditur.
Sejak krisis ekonomi melanda bangsa ini 1997-1998 lalu, perbankan banyak
memberikan kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor ini
dianggap tahan terhadap terpaan badai krisis. Sekarang, saat krisis ekonomi global
melanda negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, sektor UMKM pun tetap tak goyah.
(Infonews : 2009)
Agus (dalam infonews : 2009) menyebutkan bahwa Saat krisis, kredit UMKM
justru mengalami peningkatan. Berdasarkan data BI yang diolah kembali Biro Riset
InfoBank (birI) per September 2007, total kredit UMKM yang diberikan perbankan
Rp620,90 triliun atau naik 31,27% dibandingkan dengan September 2007 sebesar
5

Rp473,00 triliun. Berdasarkan urutan bank yang memberikan kredit UMKM, urutan
pertama masih ditempati BRI yang merupakan kelompok bank persero. Urutan kedua
Bank Danamon dan ketiga Bank Tabungan Negara (BTN).
Menurut data Biro Riset InfoBank, per September 2008, kredit yang diberikan
BRI kepada nasabah sebesar Rp151,54 triliun, meningkat 43,56% dibandingkan dengan
September 2007 sebesar Rp105,55 triliun. Total kredit UMKM BRI juga meningkat. Per
September 2008 total kredit UMKM BRI sebesar Rp123,59 triliun atau tumbuh 36,72%
dibandingkan dengan September 2007 sebesar Rp90,58 triliun. Ini menunjukkan bahwa
BRI makin kuat di kredit UMKM, walaupun bank-bank lain menggarap pasar yang sama.
Sukirman menyebutkan, Bank Indonesia telah menerbitkan beragam peraturan
lain yang memberi relaksasi untuk sektor UMKM, seperti penghitungan aktiva
tertimbang. Berdasarkan resiko kredit, aktiva sebelumnya diperhitungkan 100 persen, tapi
kini menjadi 85 persen sehingga menghemat rasio kecukupan modal perbankan.
Sofyan Basir Direktur utama BRI (dalam KONTAN, november : 2008)
menyebutkan, guna menjaga likuiditas BRI agar tetap bagus, BRI akan memperbesar
penyaluran kreditnya kepada UMKM dalam bentuk KUR, karena pengembalian dana
dari UMKM lebih dapat diandalkan dari pada dari para Pengusaha besar.
Dari bukti-bukti di atas, banyak di antaranya yang menyebutkan bahwa kredit UMKM
lebih likuid, karena usahanya tahan terhadap terpaan badai krisis yang akhir-akhir ini
sering terjadi. Penguaha kecil juga dirasa lebih amanah daripada Pengusaha lainnya,
Pengusaha kecil biasanya patuh akan peraturan yang telah ditentukan pihak Perbankan.
Dari uraian yang telah Peneliti jabarkan di atas, Peneliti tertarik untuk dapat
meneliti Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Rakyat terhadap Likuiditas Bank Pemberi
Kredit dengan tujuan mencari kebenaran atas fakta dan data yang telah dipaparkan di
atas.

C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting berikut ini :
1. Bagaimana pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap likuiditas
bank pemberi kredit?
6

2. Seberapa besar pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap


likuiditas bank pemberi kredit?

D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari program ini adalah:
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)
terhadap likuiditas bank pemberi kredit?
2. Mengetahui besanya pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap
likuiditas bank pemberi kredit?

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


1. Dapat membantu pihak perbankan dalam analisis penyaluran kredit produktif
yang meminimalisir kemungkinan terjadiya kredit macet.
2. Dapat membantu masyarakat dalam pemilihan produk perkreditan yang paling
menguntungkan
3. Dapat membantu pemerintah dalam menganalisis upaya penyaluran kredit
(bantuan usaha) bagi masyarakat

F. KEGUNAAN PROGRAM
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik teoretis maupun praktis sebagai
berikut:
1. Kegunaan Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan memperluas khasanah
pengetahuan masyarakat Indonesia serta dapat digunakan senagai bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya
2. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis penelitian ini adalah :
a. Bagi Perbankan Indonesia
7

Mampu mengambil langkah-langkah cerdas untuk meningkatkan likuditas bank


tanpa meninggalkan sector pengusha kecil dan menengah.
b. Bagi pengamat ekonomi Indonesia
Sebagai referensi atas langkah-langkah yang sudah di ambil perbankan dan
referensi untuk pengembangan usaha sector kecil dan menengah.
c. Bagi Pemerintah
Memberikan gambaran atas kebiakan yang telah diambil dan diharapkan bias
menjadi referensi untuk menentukan kebijakan lain di masa yang akan datang.

G. TINJAUAN PUSTAKA
A. Likuiditas Bank
Chairudin (2006) menyebutkan bahwa Likuiditas adalah kemampuan bank untuk
memenuhi kemungkinan ditariknya deposito/ simpanan oleh deposan/ penitip
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang- hutanya,
dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit
yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan (Chairudin 2006)
Menurut Chairudin (2006) bank dikatakan likuid apabila :
1. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk
memenuhi likuiditasnya;
2. Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari yang tersebut diatas, tetapi
yang bersangkutan juga memiliki asset lainnya (khususnya surat-surat berharga)
yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya;
3. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui
berbagai bentuk hutang.
Chairudin (2006) mengungkapkan, Likuiditas adalah kemampuan bank
untuk menyediakan saldo kas dan saldo harta likud yang lain untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya, khususnya untuk :
1. Menutup jumlah reserves required;
2. Membayar chek, giro berbunga, tabungan dan deposito berjangka milik nasabah
yang diuangkan kembali;
8

3. Menyediakan dana kredit yang diminta calon debitur sehat, sebagai bukti bahwa
mereka tidak menyimpang dari kegiatan utama bank yaitu pemberian kredit;
4. Menutup berbagai macam kewajiban segera lainnya;
5. Menutup kebutuhan biaya operasional perusahaan.
Menurut terminologi yang berlaku umum dalam dunia perbankan, dapat
disebutkan bahwa jenis-jenis alat likuid yang dimiliki oleh bank adalah :
1. Kas atau uang tunai (kertas dan logam) yang tersimpan dalam brankas (khasanah)
bank tersebut;
2. Saldo dana milik bank tersebut yang terdapat pada Bank Sentral (Saldo Giro BI);
3. Tagihan atau deposito pada bank lain, termasuk bank koresponden;
4. Chek yang diterima, tetapi masih dalam proses penguangan pada Bank Sentral dan
bank korespoden.
Adapun menurut sumbernya, suatu bank dapat memperoleh alat-alat likuid
yang diperlukan tersebut diatas dari berbagai sumber, yaitu :
1. Asset bank yang akan segera jatuh tempo :
Kredit pinjaman kepada debitur atau cicilan pinjaman yang akan jatuh
tempo dapat dianggap sebagai sumber lukiditas. Oleh karena itu, dalam kondisi
kebijakan uang ketat, posisi likuiditas suatu bank akan rawan apabila keseluruhan
portofolio kreditnya masuk kategori evergreen. Surat-surat berharga, instrumen
pasar uang seperti Bank Acceptance, Sertifikat Bank Indonesia, dan sertifikat
deposito pada Bank lain yang akan segera jatuh tempo, dapat pula dianggap
sebagai sumber likuiditas dalam golongan ini.
2. Pasar Uang
Pasar uang adalah sumber likuiditas bank. Namun harus diakui bahwa
tidak setiap bank mempunyai kemampuan untuk masuk ke pasar uang. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh besarnya suatu bank dan persepsi pasar uang atas Credit
Worthiness bank tersebut. Dalam hal ini, para investor yang meminjamkan
uangnya ke bank akan melakukan analisa yang mendalam dan selektif terhadap
tingkat dan konsistensi perkembangan pendapatan bank, kualitas asset, reputasi
kesehatan manajemen, dan kekuatan modal bank.
3. Sindikasi kredit
9

Pembentukan sindikasi kredit, selain bertujuan menyiasati legal lending


limit (3L) dan menyebarkan risiko, juga bertujuan untuk menjalin hubungan
dengan bank-bank lain. Dengan demikian, ketika mengalami kesulitan lukiditas
makan bank tersebut dapat menyidikasi sebagian portofolio kreditnya kepada
bank lain untuk mengatasi masalah tersebut.
4. Cadangan lukuiditas
Khusunya bank yang tidak dapat segera memperoleh dana pada saat
diperlukan, bank tersebut biasanya membentuk cadangan likuiditas. Cadangan
likuiditas biasanya dibentuk dengan cara memelihara saldo Kas dan Giro BI pada
batas maksimal yang diperbolehkan.
5. Sumber dana yang sifatnya Last Resort
Salah satu sumber likuiditas yang sifatnya last resort, yang umum
digunakan oleh kebanyakan bank adalah fasilitas line of credit dari bank lain.
Bank yang menjalin hubungan koresponden dengan bank lain kemungkinan dapat
meminta fasilitas stand by line of credit dari bank korespondennya tersebut. Selain
itu, Bank Sentral bertindak sebagai leader of last resort untuk dunia perbankan
atau lembaga keuangan bukan bank. Namun bantuan dana dari bank sentral
biasanya baru akan dimanfaatkan oleh bank yang kesulitan likuiditas apabila
sumber-sumber likuiditas lainnya tidak cukup untuk mengatasi kesulitan likuiditas
yang dialaminya.
Adapun prinsip pengelolaan likuiditas bank yaitu :
1. Bank harus memiliki sumber dana inti (core source of fund) yang sesuai dengan
dengan sifat bank yang bersangkutan maupun pasar uang dan sumber dana yang
ada dimasyarakat, serta yang cocok pula dengan mekanisme pengumpulan dana
yang berlaku ditempat bank tersebut berada.
2. Bank harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan dengan hati-hati.
Oleh karena itu harus diperhatikan komposisi sumber dana jatuh waktu
berdasarkan jumlah masing-masing komposisi, tingkat suku bunga, faktor-faktor
kesulitan dalam pengumpulan dana, produk-produk dana yang dimiliki dan
sebagainya.
10

3. Bank harus diperhatikan different price for different customer didalam penempatan
dananya. Dana price (tingkat suku bunga) tersebut harus diatas tingkat suku bunga
dana yang dipakainya, atau dengan kata lain, tingkat suku bunga atas penempatan
dana tersebut harus bersifat floating.
4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan akan jatuh
waktu, jangan sampai terjadi maturity gap dengan penempatannya (placement).
Oleh karena itu perlu diperhatikan prinsip pemenuhan kebutuhan dana
yang sering menjadi acuan, yaitu :
a. Kebutuhan dana jangka pendek harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana
jangka pendek.
b. Kebutuhan dana jangka panjang harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana
jangka panjang.
5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tersebut selalu berfluktuasi,
naik turun dengan gerak yang sukar ditebak sebelumnya (volatile).
Oleh karena itu, agar bank tidak kehilangan sumber dananya karena
nasabah pindah ke bank lain maka bank harus memiliki pricing policy yang baik,
disamping harus mempunyai marketing strategy yang minimal mencakup strategi
dibidang :
a. Product Quality;
b. Product Placement;
c. Promotion;
d. Product Pricing;
e. Power;
f. Public Relation.
6. Bank harus secara terkoordinasikan apabila akan menanamkan sumber-sumber
dananya keaktiva. Sesuai ketentuan perbankan yang ada saat ini, ekspansi aktiva
suatu bank akan dibatasi oleh faktor-faktor :
a. Aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Asset).
b. Capital Adequanty Ratio (CAR)
c. Net Open Position (NOP)
d. Loan to Deposit Ratio (LDR)
11

e. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit.


f. Persentase Kredit Usaha Kecil (KUK) harus lebih besar dari 20%.

B. Kredit Usaha Rakyat (KUR)


Toeb (2008) menyebutkan bahwa KUR yang ditawarkan Kemenkop
merupakan kredit KUKM yang dijamin oleh pemerintah sebesar 70% dan oleh
perbankan 30 %, dengan bunga maksimum 16% per tahun dan jumlah kredit
maksimum Rp500 juta per debitur.
Menurut BRI, KUR (Kredit Usaha Rakyat) adalah salah satu produk bank
BRI yang diperuntukkan untuk pengusaha mikro yang produktif dan berkembang
namun belum mempunyai akses ke bank, baik karena keterbatasan administrasi
maupun persyaratan bank teknis lainnya dengan produktivitas usaha minimal sudah
teruji selama 6 bulan.
Menurut Sofyan Basir (dalam Kontak 2008) KUR adalah skema
Kredit/Pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi yang
usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang
ditetapkan Perbankan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan
perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Ketentuan umum KUR Mikro adalah :
1. Bunga ringan 1,125 % per bulan flat.
2. Jumlah kredit sampai dengan 5.000.000
3. Jangka waktu sampai dengan 36 bulan
4. Angsuran dapat dilakukan dengan sistem bulanan atau musiman.
5. Tidak dipungut biaya administrasi
Adapun bank pelaksana KUR ini adalah :
1. Bank BRI
2. Bank Mandiri
3. Bank BNI
4. Bank BTN
5. Bank Bukopin
12

6. Bank Syariah Mandiri


Menurut Sukiman (2009) Kredit usaha rakyat adalah program kredit untuk
sektor usaha minkro kecil menengah dan koperasi yang diberikan dengan pola
penjaminan pemerintah, selaku penjamin kredit adalah Perum Sarana Pengembangan
Usaha (SPU dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Hartono menyebutkan bahwa Penyaluran kredit usaha rakyat difokuskan pada
lima sektor usaha, yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan,
perindustrian dan perdagangan
Secara umum Skema KUR yang telah disepakati Bank Pelaksana dengan
Perusahaan Penjamin dan Permerintah sebagai berikut:
1. Nilai Kredit maksimal Rp.500 juta per debitur
Bunga maksimal 16% per tahun (efektif)

Pembagian resiko penjaminan: Perusahaan Penjaminan 70% dan Bank Pelaksana


30%.

Penilaian Kelayakan terhadap usaha debitur sepenuhnya menjadi kewenangan


Bank Pelaksana.

2. UMKM dan Koperasi tidak dikenakan Imbal Jasa Penjaminan (IJP)


Tujuan Program Penjaminan Kredit
1. Mempercepat pengembangan Sektor Riil & Pemberdayaan usaha Mikro,
Kecil, Menengah, dan Koperasi
Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM & Koperasi
kepada Lembaga Keuangan dalam rangka penanggulangan / pengentasan
kemiskinan & perluasan kesempatan kerja

2. untuk memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, yang sudah feasible tetapi belum
bankable.
Produk SKIM KUR BRI terdiri dari :
13

1. KUR Ritel
• Plafond : > Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta
di layani Kanca & Kancapem

2. KUR MIKRO – < Rp. 5 juta


• Dilayani oleh BRI Unit
3. KUR Linkage
• Linkage : BKD, KSP/USP, BMT, LKM lainnya
di layani Kanca & Kancapem

Plafond : > Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta

• Pinjaman LKM ke end user : maks Rp. 5 juta

Ketentuan Umum KUR

Keterangan Persyaratan
Individu (Perorarangan/badan hukum), Kelompok, Koperasi yang melakukan
Calon Debitur
usaha produktif yang layak
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 500 juta
KMK Menurun - maksimal 3 tahun
Bentuk Kredit KI - maksimal 5 tahun

Suku Bunga Efektif maksimal 16 % pa


S/d Rp. 100 juta : SIUP, TDP & SITU arau Surat Keterangan Usaha dari Lurah/
Perijinan Kepala Desa
> Rp. 100 juta : Minimal SIUP atau sesuai ketentuan yang berlaku
Individu : KTP & KK
Kelompok : Surat Pengukuhan dari Instansi terkait atau Surat
Legalitas
Keterangan dari kepala Desa / Kelurahan atau Akte Notaris
Koperasi / Bdan Usaha Lain : Sesuai ketentuan yang berlaku
Agunan Pokok : Dapat hanya berupa agunan Pokok apabila sesuai keyakinan Bank
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban
kepada bank (layak)
14

Tambahan : Al Seperti tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib dipenuhi)

Ketentuan Umum KUR MIKRO

Keterangan Persyaratan
Calon
Individu yang melakukan usaha produktif yang layak
Debitur
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 5 juta
Jenis Kredit KMK atau KI Menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 1,125 % flate rate per bulan
Prov & adm Tidak dipungut
Legalitas KTP & KK
Pokok : Dapat hanya berupa agunan Pokok apabila sesuai keyakinan Bank
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada
Agunan
bank (layak)
Tambahan : Al Seperti tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib dipenuhi)

Ketentuan KUR Linkage Program

Keterangan Persyaratan
Calon Debitur BKD, KSP/USP, BMT & LKM Lainnya & tidak mempunyai tunggakan
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Maksimal Rp. 500 juta
Besar Kredit
Pinjaman BKD, KSP/USP, BMT, LKM ke end user maks Rp. 5 juta
Jenis Kredit KMK Menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 16 % pa.
Prov & adm Tidak dipungut
AD/ART
Legalitas Memiliki Ijin usaha dari yang berwenang
Pengurus aktif
Pokok : Piutang kepada nasabah
Agunan
Tambahan : Al Seperti tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib dipenuhi)
15

Adapun kantor cabang BRI di kota magelang terdiri atas :


1. BRI MAGELANG UTARA,MAGELANG
2. BRI SUKARNO HATTA,MAGELANG
3. BRI MAGELANG SELATAN,MAGELANG
4. BRI AKMIL,MAGELANG
5. BRI KARANGGADING,MAGELANG
6. BRI BOTTON,MAGELANG
7. BRI MAGELANG

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


1. Metode Penentuan Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bank-Bank Penyalur
Kredit Usaha Rakyat (KUR), baik BRI, BNI dan bank-bank lainnya baik setelah maupun
sebelum diluncurkannya KUR.
Sampel dalam penelitin ini adalah Laporan Keuangan BRI se-kota Magelang satu
tahun sebelum dan satu tahun sesudah diluncurkannya Kredit Usaha Rakyat (KUR)
2. Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah
a. Variabel bebas yaitu variable yang mempengaruhi atau variable penyebab. Dalam
penelitian ini variable bebasnya adalah Penyaluran Kredit Usaha Rakyat dengan
indikator banyaknya kredit yang disalurkan dan lamanya tingkat pengembalian kredit
b. Variabel terikat yaitu variabel yang tergantung pada variabel bebas, dalam hal ini
adalah likuiditas bank pemberi kredit.

3. Metode pengumpulan data

a. Studi Pustaka
Pengumpulan data penelitian dengan studi pustaka dilakukan dengan
mengkaji dan mempelajari buku-buku dan jurnal ilmiah untuk memperoleh landasan
teoritis yang kuat dan menyeluruh tentang likuiditas bank.

b. Studi Dokumentasi
16

Pengumpulan data penelitian dengan studi dokumentasi dilakukan dengan


mengumpulkan laporan-laporan keuangan yang diterbitkan oleh bank BRI yang
berupa lapran laba rugi dan neraca.
4. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan studi deskriptif
survey yaitu dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya pengaruh penyaluran KUR
terhadap likuiditas Bank Pemberi Kredit.
5. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode diskriptif
statistik. Analisis data meliputi tiga langkah yaitu:
a. persiapan
b. tabulasi
c. penerapan data
B. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Adapun rincian jadwal kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
Bulan
No Kegiatan
I II III IV V VI
1 2 3 4 5
1. Persiapan Penelitian
1) Perijinan XX
2) Persiapan bahan XX
3) Pemilihan tempat XX
penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
1) Observasi XX
2) Wawancara XX
3) Pengumpulan XX XX
informasi XX XXX
4) Pengumpulan
data-data lain
3. Pembuatan draft Laporan XX
4. Presentasi internal X
5. Presentasi didepan viewer X
17

6. Penyusunan laporan akhir XX


7. Pengiriman laporan X

I. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Pelaksana Kegiatan


a.Nama Lengkap : Andy Sri Haryadi
b.NIM : 7250406600
c.Fakultas/Program Studi : Ekonomi / Akuntansi S1
d.Perguruan Tinggi : UNNES
e.Waktu untuk kegiatan PKM : 15 Jam/minggu
2. Anggota Pelaksana I
a. Nama Lengkap : M. Khoirul Umam
b. NIM : 7450407074
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ IESP S1
d. Perguruan tinggi : UNNES
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 Jam/minggu
3. Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Duwi nasution
b. NIM : 7250406560
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi / Akuntansi S1
d. Perguruan Tinggi : UNNES
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 Jam/minggu
4, Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Ayes Rintiani
b. NIM : 7101407018
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi / Pend. Akuntansi S1
d. Perguruan Tinggi : UNNES
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 Jam/minggu
5.Anggota Pelaksana III
a. Nama Lengkap : Budi Rahayu
18

b. NIM : 7101407014
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi / Akuntansi S1
d. Perguruan Tinggi : UNNES
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 Jam/minggu

J. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING


a) Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Kusmuriyanto, M.Si
b) Golongan Pangkat dan NIP : Penata Tk.I/III-d / 196005241984031001
c) Jabatan Fungsional : Lektor
d) Jabatan Struktural : Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan
e) Fakultas/Program Studi : Fakultas Ekonomi / Akuntansi
f) Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
g) Bidang Keahlian : Akuntansi

1. BIAYA

Rekapitulasi

1. Penyusunan Laporan Rp. 400.000,00

2. Dokumenatsi Rp. 500.000,00

3. Transportasi Rp. 1.500.000,00

4. Pelaksanaan Program Rp. 4.600.000,00

Total Biaya Kegiatan Rp.7.000.000,00

2. Rincian Biaya

a. Penyusunan Laporan
19

1. Kertas 2 rim @ Rp. 30.000,00 Rp. 60.000,00

2. ATK Rp. 80.000,00

3. Tinta Printer 2 @ Rp.30.000,00 Rp. 60.000,00

4. Penggandaan dan arsip Rp. 200.000,00

Rp. 400.000,00

b. Dokumentasi

1. Sewa Handycam + Camera Digital Rp. 100.000,00

2. Cetak Photo Rp. 100.000,00

3. Kaset Video 4 @ Rp.25.000,00 Rp. 100.000,00

4. Transfer Kaset ke Cd + Copy Rp. 200.000,00

Rp. 500.000,00

c.Transportasi

1. Observasi Rp. 200.000,00

2. Pelaksanaan Kegiatan Rp.1.000.000,00

3. Pasca Kegiatan Rp. 300.000,00

Rp. 1.500.000,00

d. Pelaksanaan Program

1. Perijinan 7 bank@200.000 Rp 1.400.000,00


2. Alat dan bahan Penelitian Rp 400.000,00
3. Pencarian dan pengumpulan data
20

a) Copy data Rp 1.000.000,00


b) Persiapam amalisis data Rp 400.000,00
c) Tabulasi Rp 400.000,00
d) Pengolahan data Rp 1.000.000,00
Jumlah Rp 4.600.000,00
Total Pengeluaran Rp 10.000.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2008. Bank umum kesulitan liquiditas. http://bank_mandiri_in_the_news.

Badhir, Sofyan. 2008. Platfond dan Skema KUR. http://www.bri.co.id.

Gideon, Arthur. 2008. BRI Kebanjiran Liquiditas dari Dana Pemerintah. http://www.kontan.com

Harahap, Sofyan S. 2004. Teori Akuntansi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.
Jakarta : Salemba Empat

Slamet, Achmad. 2003. Perekonomian Indonesia. Semarang : UNNES Press.

Sugiyono.2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.

Suhartono, 2007. Presiden: Koperasi dan UKM, Cara Cepat Atasi Kemiskinan
http://www.kompas.com/ver1/Ekonomi/0711/05/153656.htm

SUKIRMAN HARTONO, 2008. TENTANG KUR BRI. HTTP : //WWW.BRI.CO.ID

Sulaiman. 2008. Urusan UMKM, BRI jagonya. www.Infobanknews.com

Thomas, Partono. 2003. Manajemen Keuangan. Semarang : UNNES.

---. 2008. Brosur KUR BRI. Jakarta : BRI.

---. 2008. Wirausaha, Skema KUR segera Rampung.


HTTP://WWW.PRESIDENSBY.INFO/INDEX.PHP/FOKUS/2008/01/18/2678.HTML

---. 2008. Presiden Terima KNPKMI (Kredit untuk Perushaan Mikro di Pedesaan).
HTTP://WWW.PRESIDENSBY.INFO/INDEX.PHP/FOKUS/2008/01/18/2678.HTML
21

---. November 2007. Kredit Usaha Rakyat di Luncurkan.


HTTP://WWW.MAJALAHPENGUSAHA.COM/CONTENT/VIEW/450/1/

---. November 2007. Presiden SBY meluncurkan KUR.


HTTP://WWW.TEMPOINTERAKTIF.COM/HG/EKBIS/2007/11/05/BRK,20071105-110810,ID.HTML

---. 2008. BRI Targetkan Kredit Sektor Komoditas Tumbuh 17,64% Tahun Depan. an
investment & financial web from vibizportal.com
L. LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PELAKSANA PROGRAM

1. Ketua
Nama : Andy Sri Haryadi
NIM : 7250406600
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 7 September 1987
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Akuntansi S1/Akuntansi/VII
Alamat rumah : Wiradesa, Pekalongan
Alamat Semarang : Jl. Widengsari Gang Cempaka Sekaran
No Telepon : 085642550224
Email : kick@ndy_79@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : TK Aisyah lulus tahun 1994
SDN Gumawang 1 lulus tahun 2000
SMPN 1 Wiradesa lulus tahun 2003
SMAN 1 Wiradesa lulus tahun 2006
Perguruan Tinggi Universitas Negeri semarang
Pengalaman Organisasi : Staf Departemen Syiar EKSIS 2008
Staf Divisi Penelitian KIME 2009

Ketua
22

Andy Sri haryadi


7250406600

2. Anggota 1
Nama : Duwi Nasution
NIM : 7250406560
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 25 Agustus 1989
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Akuntansi S1/Akuntansi/VII
Alamat rumah : Cepu, Blora
Alamat Semarang : kost Buana gg Pisang Sekaran
No Telepon : 085640927053
Email :-
Riwayat Pendidikan : TK Kapuan 1 tahun 1994
SD Kapuan 1 tahun 2000
SMPN 1 Cepu lulus tahun 2003
SMAN 1 Cepu lulus tahun 2006
Perguruan Tinggi Universitas Negeri semarang
Pengalaman Organisasi : Staf Departemen Syiar EKSIS 2008
Staf Dept Pendidikan HIMA Akuntansi 2008
Staf Divisi Jarkom KIME 2009
Ketua Departemen Syiar EKSIS 2009

Anggota 3

Duwi Nasution
7250406560
23

3. Anggota 2
Nama : Muhammad Khoirul Umam
NIM : 7450407074
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 8 Juli 1989
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : IESP S1 / Ekonomi Pembangunan/V
Alamat rumah : Margoyoso, Pati
Alamat Semarang : kost Pawiyatan, Gang Waru Sekaran
No Telepon : 085721465591
Email : muhammad_khoirul_umam@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : TK Semerak lulus tahun 1995
SDN Semerak lulus tahun 2001
MTs Salafiyah Kajen lulus tahun 2004
SMA Sslsfiyah Kajen lulus tahun 2007
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang
Pengalaman Organisasi : Staf Divisi Pusdatin KIME 2008
Staf Divisi Humas EKSIS 2008
Wakil Ketua Divisi Karya Ilmiah KIME 2009
Motto Hidup : Belajar sampai ke akhir hayat

Ketua Pelaksana

Muhammad Khoirul Umam


7450407074

4. Anggota 3
Nama : Ayes Rintiani
24

NIM : 7101407018
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas,03 November 1986
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi/V
Alamat rumah : Ds. Kedungwuluh kidul Rt 3/2,Patikraja, Banyumas
Alamat Semarang : kost Hawa binti Yazid, Gang Mangga, Sekaran
No Telepon : 085227144441
Email : moeslimah_pwt86@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : TK Diponegoro lulus tahun 1993
SDN 01 Kedunwuluh Kidul lulus tahun 1999
SLTP N 2 Patikraja lulus tahun 2002
SMK Negeri 1 Purwokerto lulus tahun 2005
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang
Pengalaman Organisasi : Staf HRD KSEI tahun 2008
Sekretaris umum KSEI tahun 2009
Motto Hidup : Hidup adalah Perjuangan untuk meraih kesuksesan

Anggota

Ayes Rintiani
7101407018

5. Anggota 4
Nama : Budi Rahayu
NIM : 7101407014
Jenis Kelamin : Perempuan
25

Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas,16 November 1989


Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi/V
Alamat rumah : Ds. Kajen pekalongan
Alamat Semarang : kost Nayla binti farasifa,gang waru Sekaran
No Telepon : 085641958726
Email : Economiu@yahoo.com
Riwayat Pendidikan : TK Diponegoro lulus tahun 1995
SDN 01 Kajen lulus tahun 2001
SMP N 1 Kajen lulus tahun 2004
SMA N 1 Kajen lulus tahun 2007
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang
Pengalaman Organisasi : Staf HRD KSEI tahun 2008
Star R’n D KSEI tahun 2009
Pramuka
Motto Hidup : Hidup lah laksana air mengalir

Anggota

Budi Rahayui
7101407014

6. Dosen Pendamping

Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Kusmuriyanto, M.Si


Golongan Pangkat dan NIP : Penata Tk.I/III-d / 196005241984031001
26

Jabatan Fungsional : Lektor


Jabatan Struktural : Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fakultas/Program Studi : Fakultas Ekonomi / Akuntansi
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
Bidang Keahlian : Akuntansi
Dosen Pendamping,

Drs. Kusmuriyanto, M.Si

196005241984031001

Anda mungkin juga menyukai