HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : EFEKTIVITAS PENYALURAN KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR) DARI SISI KESEHATAN BANK
PENYALUR KREDIT
(Analisis Likuiditas Bank Pemberi Kredit)
Dr. Masrukhi, M. Pd
NIP. 196205081988031002
A. JUDUL PROGRAM
3
kepada pihak perusahaan yang beromzet besar dengan jumlah kredit yang besarm dari
pada memberikan kredi kepada Pengusaha kecil yang belum begitu kredibel menurut
kaca mata pihak perbankan.
Pandangan ini ternyata tidak sesuai kenyataan yang terjadi pada 2009 lalu, saat
Bank Century mengalami kredit macet atas kredit yang diberikannya kepada para
Pengusaha yang juga mengalami kesulitan keuangan atas dampak krisis global yang
dimulai dari kasus subprime market di Amerika Serikat yang sedikit banyak
mempengaruhi dunia usaha Indonesia, khususnya pasar modal Indonesia yang kurang
stabil, hal ini hampir serupa dengan kasus krisis ekonomi berkepanjangan tahun 1998 lalu
yang menyebabkan sebagian besar bank Indnesia mengalami kurang sehatnya likuiditas
bank dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat atas bank itu sendiri yang
akibatnya, hampir seluruh bank umum nasional menghadapi kesulitan kikuiditas dalam
jumlah besar dan sebagian besar melangar ketentuan Giro Wajib Minimum dan
mengalami saldo negative atas rekening gironya di BI, sampai-sampai Pemerintah
mengeluarkan kebijakan penyaluran Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) (Achmad
Slamet : 2003).
Perusahaan besar, terutama perusahaan yang sudah listing di bursa efek, kesehatan
keuangannya sangat dipengaruhi oleh kondisi dunia global dan kondisinya lebih labil dari
pada Pengusaha kecil yang hanya beromzet kurang dari RP 10.000.000 setiap bulannya.
Kondisi keuangan ini juga mempengaruhi likuiditas bank, Perusahaan debitur yang
likuiditasnya baik akan dapat mengembalikan pinjaman tepat waktu dan akan berakibat
pada semakin baiknya likuiditas bank kreditur.
Sejak krisis ekonomi melanda bangsa ini 1997-1998 lalu, perbankan banyak
memberikan kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sektor ini
dianggap tahan terhadap terpaan badai krisis. Sekarang, saat krisis ekonomi global
melanda negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, sektor UMKM pun tetap tak goyah.
(Infonews : 2009)
Agus (dalam infonews : 2009) menyebutkan bahwa Saat krisis, kredit UMKM
justru mengalami peningkatan. Berdasarkan data BI yang diolah kembali Biro Riset
InfoBank (birI) per September 2007, total kredit UMKM yang diberikan perbankan
Rp620,90 triliun atau naik 31,27% dibandingkan dengan September 2007 sebesar
5
Rp473,00 triliun. Berdasarkan urutan bank yang memberikan kredit UMKM, urutan
pertama masih ditempati BRI yang merupakan kelompok bank persero. Urutan kedua
Bank Danamon dan ketiga Bank Tabungan Negara (BTN).
Menurut data Biro Riset InfoBank, per September 2008, kredit yang diberikan
BRI kepada nasabah sebesar Rp151,54 triliun, meningkat 43,56% dibandingkan dengan
September 2007 sebesar Rp105,55 triliun. Total kredit UMKM BRI juga meningkat. Per
September 2008 total kredit UMKM BRI sebesar Rp123,59 triliun atau tumbuh 36,72%
dibandingkan dengan September 2007 sebesar Rp90,58 triliun. Ini menunjukkan bahwa
BRI makin kuat di kredit UMKM, walaupun bank-bank lain menggarap pasar yang sama.
Sukirman menyebutkan, Bank Indonesia telah menerbitkan beragam peraturan
lain yang memberi relaksasi untuk sektor UMKM, seperti penghitungan aktiva
tertimbang. Berdasarkan resiko kredit, aktiva sebelumnya diperhitungkan 100 persen, tapi
kini menjadi 85 persen sehingga menghemat rasio kecukupan modal perbankan.
Sofyan Basir Direktur utama BRI (dalam KONTAN, november : 2008)
menyebutkan, guna menjaga likuiditas BRI agar tetap bagus, BRI akan memperbesar
penyaluran kreditnya kepada UMKM dalam bentuk KUR, karena pengembalian dana
dari UMKM lebih dapat diandalkan dari pada dari para Pengusaha besar.
Dari bukti-bukti di atas, banyak di antaranya yang menyebutkan bahwa kredit UMKM
lebih likuid, karena usahanya tahan terhadap terpaan badai krisis yang akhir-akhir ini
sering terjadi. Penguaha kecil juga dirasa lebih amanah daripada Pengusaha lainnya,
Pengusaha kecil biasanya patuh akan peraturan yang telah ditentukan pihak Perbankan.
Dari uraian yang telah Peneliti jabarkan di atas, Peneliti tertarik untuk dapat
meneliti Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Rakyat terhadap Likuiditas Bank Pemberi
Kredit dengan tujuan mencari kebenaran atas fakta dan data yang telah dipaparkan di
atas.
C. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting berikut ini :
1. Bagaimana pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap likuiditas
bank pemberi kredit?
6
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari program ini adalah:
1. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)
terhadap likuiditas bank pemberi kredit?
2. Mengetahui besanya pengaruh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap
likuiditas bank pemberi kredit?
F. KEGUNAAN PROGRAM
Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan baik teoretis maupun praktis sebagai
berikut:
1. Kegunaan Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan memperluas khasanah
pengetahuan masyarakat Indonesia serta dapat digunakan senagai bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya
2. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis penelitian ini adalah :
a. Bagi Perbankan Indonesia
7
G. TINJAUAN PUSTAKA
A. Likuiditas Bank
Chairudin (2006) menyebutkan bahwa Likuiditas adalah kemampuan bank untuk
memenuhi kemungkinan ditariknya deposito/ simpanan oleh deposan/ penitip
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang- hutanya,
dapat membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit
yang diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan (Chairudin 2006)
Menurut Chairudin (2006) bank dikatakan likuid apabila :
1. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk
memenuhi likuiditasnya;
2. Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari yang tersebut diatas, tetapi
yang bersangkutan juga memiliki asset lainnya (khususnya surat-surat berharga)
yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya;
3. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui
berbagai bentuk hutang.
Chairudin (2006) mengungkapkan, Likuiditas adalah kemampuan bank
untuk menyediakan saldo kas dan saldo harta likud yang lain untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya, khususnya untuk :
1. Menutup jumlah reserves required;
2. Membayar chek, giro berbunga, tabungan dan deposito berjangka milik nasabah
yang diuangkan kembali;
8
3. Menyediakan dana kredit yang diminta calon debitur sehat, sebagai bukti bahwa
mereka tidak menyimpang dari kegiatan utama bank yaitu pemberian kredit;
4. Menutup berbagai macam kewajiban segera lainnya;
5. Menutup kebutuhan biaya operasional perusahaan.
Menurut terminologi yang berlaku umum dalam dunia perbankan, dapat
disebutkan bahwa jenis-jenis alat likuid yang dimiliki oleh bank adalah :
1. Kas atau uang tunai (kertas dan logam) yang tersimpan dalam brankas (khasanah)
bank tersebut;
2. Saldo dana milik bank tersebut yang terdapat pada Bank Sentral (Saldo Giro BI);
3. Tagihan atau deposito pada bank lain, termasuk bank koresponden;
4. Chek yang diterima, tetapi masih dalam proses penguangan pada Bank Sentral dan
bank korespoden.
Adapun menurut sumbernya, suatu bank dapat memperoleh alat-alat likuid
yang diperlukan tersebut diatas dari berbagai sumber, yaitu :
1. Asset bank yang akan segera jatuh tempo :
Kredit pinjaman kepada debitur atau cicilan pinjaman yang akan jatuh
tempo dapat dianggap sebagai sumber lukiditas. Oleh karena itu, dalam kondisi
kebijakan uang ketat, posisi likuiditas suatu bank akan rawan apabila keseluruhan
portofolio kreditnya masuk kategori evergreen. Surat-surat berharga, instrumen
pasar uang seperti Bank Acceptance, Sertifikat Bank Indonesia, dan sertifikat
deposito pada Bank lain yang akan segera jatuh tempo, dapat pula dianggap
sebagai sumber likuiditas dalam golongan ini.
2. Pasar Uang
Pasar uang adalah sumber likuiditas bank. Namun harus diakui bahwa
tidak setiap bank mempunyai kemampuan untuk masuk ke pasar uang. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh besarnya suatu bank dan persepsi pasar uang atas Credit
Worthiness bank tersebut. Dalam hal ini, para investor yang meminjamkan
uangnya ke bank akan melakukan analisa yang mendalam dan selektif terhadap
tingkat dan konsistensi perkembangan pendapatan bank, kualitas asset, reputasi
kesehatan manajemen, dan kekuatan modal bank.
3. Sindikasi kredit
9
3. Bank harus diperhatikan different price for different customer didalam penempatan
dananya. Dana price (tingkat suku bunga) tersebut harus diatas tingkat suku bunga
dana yang dipakainya, atau dengan kata lain, tingkat suku bunga atas penempatan
dana tersebut harus bersifat floating.
4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan akan jatuh
waktu, jangan sampai terjadi maturity gap dengan penempatannya (placement).
Oleh karena itu perlu diperhatikan prinsip pemenuhan kebutuhan dana
yang sering menjadi acuan, yaitu :
a. Kebutuhan dana jangka pendek harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana
jangka pendek.
b. Kebutuhan dana jangka panjang harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana
jangka panjang.
5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tersebut selalu berfluktuasi,
naik turun dengan gerak yang sukar ditebak sebelumnya (volatile).
Oleh karena itu, agar bank tidak kehilangan sumber dananya karena
nasabah pindah ke bank lain maka bank harus memiliki pricing policy yang baik,
disamping harus mempunyai marketing strategy yang minimal mencakup strategi
dibidang :
a. Product Quality;
b. Product Placement;
c. Promotion;
d. Product Pricing;
e. Power;
f. Public Relation.
6. Bank harus secara terkoordinasikan apabila akan menanamkan sumber-sumber
dananya keaktiva. Sesuai ketentuan perbankan yang ada saat ini, ekspansi aktiva
suatu bank akan dibatasi oleh faktor-faktor :
a. Aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Asset).
b. Capital Adequanty Ratio (CAR)
c. Net Open Position (NOP)
d. Loan to Deposit Ratio (LDR)
11
2. untuk memberikan kemudahan akses yang lebih besar bagi para pelaku
usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, yang sudah feasible tetapi belum
bankable.
Produk SKIM KUR BRI terdiri dari :
13
1. KUR Ritel
• Plafond : > Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta
di layani Kanca & Kancapem
Keterangan Persyaratan
Individu (Perorarangan/badan hukum), Kelompok, Koperasi yang melakukan
Calon Debitur
usaha produktif yang layak
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 500 juta
KMK Menurun - maksimal 3 tahun
Bentuk Kredit KI - maksimal 5 tahun
Keterangan Persyaratan
Calon
Individu yang melakukan usaha produktif yang layak
Debitur
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 5 juta
Jenis Kredit KMK atau KI Menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 1,125 % flate rate per bulan
Prov & adm Tidak dipungut
Legalitas KTP & KK
Pokok : Dapat hanya berupa agunan Pokok apabila sesuai keyakinan Bank
Proyek yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi seluruh kewajiban kepada
Agunan
bank (layak)
Tambahan : Al Seperti tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib dipenuhi)
Keterangan Persyaratan
Calon Debitur BKD, KSP/USP, BMT & LKM Lainnya & tidak mempunyai tunggakan
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Maksimal Rp. 500 juta
Besar Kredit
Pinjaman BKD, KSP/USP, BMT, LKM ke end user maks Rp. 5 juta
Jenis Kredit KMK Menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 16 % pa.
Prov & adm Tidak dipungut
AD/ART
Legalitas Memiliki Ijin usaha dari yang berwenang
Pengurus aktif
Pokok : Piutang kepada nasabah
Agunan
Tambahan : Al Seperti tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib dipenuhi)
15
a. Studi Pustaka
Pengumpulan data penelitian dengan studi pustaka dilakukan dengan
mengkaji dan mempelajari buku-buku dan jurnal ilmiah untuk memperoleh landasan
teoritis yang kuat dan menyeluruh tentang likuiditas bank.
b. Studi Dokumentasi
16
b. NIM : 7101407014
c. Fakultas/Program Studi : Ekonomi / Akuntansi S1
d. Perguruan Tinggi : UNNES
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 15 Jam/minggu
1. BIAYA
Rekapitulasi
2. Rincian Biaya
a. Penyusunan Laporan
19
Rp. 400.000,00
b. Dokumentasi
Rp. 500.000,00
c.Transportasi
Rp. 1.500.000,00
d. Pelaksanaan Program
K. DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2008. Bank umum kesulitan liquiditas. http://bank_mandiri_in_the_news.
Gideon, Arthur. 2008. BRI Kebanjiran Liquiditas dari Dana Pemerintah. http://www.kontan.com
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.
Jakarta : Salemba Empat
Suhartono, 2007. Presiden: Koperasi dan UKM, Cara Cepat Atasi Kemiskinan
http://www.kompas.com/ver1/Ekonomi/0711/05/153656.htm
---. 2008. Presiden Terima KNPKMI (Kredit untuk Perushaan Mikro di Pedesaan).
HTTP://WWW.PRESIDENSBY.INFO/INDEX.PHP/FOKUS/2008/01/18/2678.HTML
21
---. 2008. BRI Targetkan Kredit Sektor Komoditas Tumbuh 17,64% Tahun Depan. an
investment & financial web from vibizportal.com
L. LAMPIRAN
1. Ketua
Nama : Andy Sri Haryadi
NIM : 7250406600
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 7 September 1987
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Akuntansi S1/Akuntansi/VII
Alamat rumah : Wiradesa, Pekalongan
Alamat Semarang : Jl. Widengsari Gang Cempaka Sekaran
No Telepon : 085642550224
Email : kick@ndy_79@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : TK Aisyah lulus tahun 1994
SDN Gumawang 1 lulus tahun 2000
SMPN 1 Wiradesa lulus tahun 2003
SMAN 1 Wiradesa lulus tahun 2006
Perguruan Tinggi Universitas Negeri semarang
Pengalaman Organisasi : Staf Departemen Syiar EKSIS 2008
Staf Divisi Penelitian KIME 2009
Ketua
22
2. Anggota 1
Nama : Duwi Nasution
NIM : 7250406560
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Blora, 25 Agustus 1989
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Akuntansi S1/Akuntansi/VII
Alamat rumah : Cepu, Blora
Alamat Semarang : kost Buana gg Pisang Sekaran
No Telepon : 085640927053
Email :-
Riwayat Pendidikan : TK Kapuan 1 tahun 1994
SD Kapuan 1 tahun 2000
SMPN 1 Cepu lulus tahun 2003
SMAN 1 Cepu lulus tahun 2006
Perguruan Tinggi Universitas Negeri semarang
Pengalaman Organisasi : Staf Departemen Syiar EKSIS 2008
Staf Dept Pendidikan HIMA Akuntansi 2008
Staf Divisi Jarkom KIME 2009
Ketua Departemen Syiar EKSIS 2009
Anggota 3
Duwi Nasution
7250406560
23
3. Anggota 2
Nama : Muhammad Khoirul Umam
NIM : 7450407074
Jenis Kelamin : laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Pati, 8 Juli 1989
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : IESP S1 / Ekonomi Pembangunan/V
Alamat rumah : Margoyoso, Pati
Alamat Semarang : kost Pawiyatan, Gang Waru Sekaran
No Telepon : 085721465591
Email : muhammad_khoirul_umam@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : TK Semerak lulus tahun 1995
SDN Semerak lulus tahun 2001
MTs Salafiyah Kajen lulus tahun 2004
SMA Sslsfiyah Kajen lulus tahun 2007
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang
Pengalaman Organisasi : Staf Divisi Pusdatin KIME 2008
Staf Divisi Humas EKSIS 2008
Wakil Ketua Divisi Karya Ilmiah KIME 2009
Motto Hidup : Belajar sampai ke akhir hayat
Ketua Pelaksana
4. Anggota 3
Nama : Ayes Rintiani
24
NIM : 7101407018
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Banyumas,03 November 1986
Fakultas : Ekonomi
Prodi/Jur/Semester : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi/V
Alamat rumah : Ds. Kedungwuluh kidul Rt 3/2,Patikraja, Banyumas
Alamat Semarang : kost Hawa binti Yazid, Gang Mangga, Sekaran
No Telepon : 085227144441
Email : moeslimah_pwt86@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan : TK Diponegoro lulus tahun 1993
SDN 01 Kedunwuluh Kidul lulus tahun 1999
SLTP N 2 Patikraja lulus tahun 2002
SMK Negeri 1 Purwokerto lulus tahun 2005
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang
Pengalaman Organisasi : Staf HRD KSEI tahun 2008
Sekretaris umum KSEI tahun 2009
Motto Hidup : Hidup adalah Perjuangan untuk meraih kesuksesan
Anggota
Ayes Rintiani
7101407018
5. Anggota 4
Nama : Budi Rahayu
NIM : 7101407014
Jenis Kelamin : Perempuan
25
Anggota
Budi Rahayui
7101407014
6. Dosen Pendamping
196005241984031001