Interaksi Keruangan Kabupaten Banyumas Dengan Kabupaten Kebumen Dan Kota Cilacap
Interaksi Keruangan Kabupaten Banyumas Dengan Kabupaten Kebumen Dan Kota Cilacap
PENDAHULUAN
3. Transferability atau tingkat peluang adalah fungsi jarak yang diukur dalam biaya dan
waktu yang nyata. Komoditi tertentu yang dibutuhkan sesuatu daerah dari daerah lain
yang tertentu pula, memiliki daya transfer yang tinggi, jarak yang ditempuh, biaya angkut
yang memadai, dan transportasi yang lancar merupakan kemudahan transfer dalam ruang
yang menjamin lancarnya interaksi.
2.2 Model Gravitasi
Model gravitasi menganggap bahwa daerah sebagai suatu massa yang diestimasikan
sebagai ukuran arus diantara dua region dengan mengalihkan kedua masa dari kedua
region yang bersangkutan yang kemudian dibagi oleh kelipatan jarak diantara dua region.
Adapun rumus perhitungan seberapa besar kuat interaksi ruang antara wilayah digunakan
model gravitasi dengan rumus sebagai berikut:
Model gravitasi :
Iij = PiPj/ dijb
Ket :
Iij = interaksi antara dua wilayah i dan j
Pi dan Pj = populasi di masing-masing daerah
dij = jarak antar wilayah
b = eksponen jarak
Interaksi keruangan yang terjadi antara Kabupaten Banyumas, Kota Cilacap dan
Kabupaten Kebumen adalah adanya ekspor impor komoditi sapi dan ikan gurame. Adapun
Kabupaten Banyumas mengimpor sapi dari Kota Cilacap dan Kabupaten Kebumen dan
mengekspor hasil tambak ikan gurame ke masing-masing kedua wilayah tersebut. Pada
dasarnya, Banyumas memiliki peternakan komoditas sapi sendiri, namun komoditas sapi
tersebut diekspor ke Jakarta dikarenakan harga jual sapi di Jakarta lebih tinggi daripada
harga sapi di pasar lokal ( Banyumas). Namun karena meningkatnya konsumsi daging sapi
di Banyumas,maka pemerintahnya mulai memasok sapi bukan hanya dari wilayah
Banyumas saja, namun juga dari wilayah sekitar seperti Kota Cilacap dan Kabupaten
Kebumen(Susanto, 2014)
Interaksi yang terjadi antara ketiga wilayah tersebut adalah interaksi yang terjadi karena
adanya komplementari atau ketergantungan yang disebabkan oleh perbedaan permintaan
dan penawaran. Banyumas memiliki permintaan sapi ke wilayah Cilacap dan Kebumen,
namun Banyumas juga menawarkan hasil tambak gurame kepada kedua wilayah tersebut.
Selain interaksi yang terjadi karena ketergantungan, ada juga intervening opportunity yang
disebabkan karena wilayah banyumas menjalin interaksi dengan lebih dari satu wilayah
sehingga salah satu wilayah yang menjadi wilayah ketiga akan mempengaruhi interaksi
yang sudah ada. Dalam hal ini, interaksi antara Banyumas dengan Cilacap akan
terpengaruh oleh interaksi antara Banyumas dengan Kebumen ataupun sebaliknya.
Kekuatan interaksi yang terjadi antara ketiga wilayah tersebut dapat diketahui melalui
perhitungan dengan menggunakan model gravitasi. Berikut ini adalah data-data yang
dibutuhkan untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara Kabupaten Banyumas dengan
Kota Cilacap dan Kabupaten Banyumas dengan kabupaten Kebumen.
1. Jumlah penduduk
Tabel Jumlah Penduduk Tahun 2012
Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk tahun 2012
Banyumas 1.603.037
Cilacap 1.764.003
Kebumen 1.183.763
Sumber:BPS Kabupaten Banyumas,Kota Cilacap dan kabupaten Kebumen,2012
2. Jarak
Jarak kabupaten Banyumas dengan Kota Cilacap adalah 53 km
Jarak Kabupaten Banyumas dengan kabupaten kebumen adalah 85 km
= 2.827.762.077.111/2809
= 1.006.679.272,73
2. Banyumas – Kebumen
I Banyumas- Kebumen = (1.603.037 x 1.103.763)/ (85)2
= 1.769.372.928.231/ 7255
= 244.895.907,02
Dari perhitungan tersebut didapatkan hasil bahwa interaksi keruangan yang kuat
terjadi pada Kabupaten Banyumas dengan Kota Cilacap karena nilai IBanyumas-Cilacap lebih
besar dari nilai IBanyumas-kebumen.
Peta 3.1
Innteraksi Keruangan Kabupaten Banyumas dengan Kota Cilacap dan Kabupetn Kebumen
DAFTAR PUSTAKA
Bintarto. (1977). Pola Kota dan Permasalahannya. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Edward L Ullman & Harris, C. D. (1945). The nature of cities, in The Annals of the American
Academy of Political and Social Science.
Neraca. (2014). Potensi di Daerah Banyumas. Retrieved November 22, 2014, from
http://www.neraca.co.id/industri/46866/Banyuma
Pemerintah Kabupaten Kebumen. (2014). Kebumen dalam Angka (pp. 1–2). Kebumen:
BPS.
Pontoh, N. K. (2008). Pengantar Perencanaan Perkotaan (p. 36). Bandung: Penerbit ITB.