Anda di halaman 1dari 23

III.

KUAT GESER TANAH

1. FILOSOFI KUAT GESER


Kuat geser adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah terhadap
desakan atau tarikan.
Kegunaan kuat geser
Stabilitas lereng
σ γ γ γ
Daya dukung tanah
Tekanan tanah aktif dan pasif
Prinsip utama
Tanah tidak dapat menahan tank
tegangan tekan tidak dapat diperhitungkan pasti
karena → butir-butir
→ compresible
Perlawanan terhadap geser

Kuat geser tanah

Kemampuan tanah untuk melawan


pergeseran terjadi
Jika tidak mampu menahan → longsor

Kuat geser ada 2 komponen


a. Gesekan intern → ϕ
b. Kohesi → c

a. Gesekan intern → extrem sand


Perlawanan gesekan antara butir-butir
Gaya gesek = Gaya Normal x koefisien gesek (f atau tg ϕ)

: Universitas Gadjah Mada


b. Kohesi : extrem clay
Perlawanan oleh pelekatan antara butir-butir
butir
Gaya lekatan = luas bidang yang melekat x pelekatan
S = A .C
Misal luas tampang : A →

→ τ2 = C

a + b → superposisi

c. Friction Kohesive Soil

τ σ gabungan
ϕ
(Rumus Coulomb)

Kondisi khusus :
Tanah “Non Cohesive Soil” →C=0 → τ=σ
tgϕ

Tanah “Cohesive murni” →ϕ=0 → τ=C

Rumus - rumus tersebut hanya untuk: → Tegangan normal

: Universitas Gadjah Mada


− Tanah tidak kenyang air
− Tanah kenyang air boleh, asal diperhitungkan
terhadap longsoran secara mendadak tanpa
mengalami konsolidasi.

Jika tekanan air pori diperhitungkan, geseran yang diperhitungkan tegangan efektif.
Akibatnya nilai C & ϕ berubah C′ & ϕ′

Contoh tanah bentuk silinder

: Universitas Gadjah Mada


Secara analitis :

Secara grafis : lingkaran Mohr

Kondisi Tanah Pecah :


Tanah pecah bila τterjadi ≥ kuat geser tanah

τ≥ σ ϕ

Dalam keadaan kritis τ = (c + σ tg ϕ)


Di Laboratorium
− tanah diberi
iberi tekanan samping konstan ( 3 konstan)
− arah vertikal diberi beban 1

1 berangsur-angsur
angsur ditambah hingga pecah

: Universitas Gadjah Mada


Timbul bidang kritis : bidang yang perlawanan gesernya minimum didapat bila 1

minimum

ϕ = 0)
Untuk tanah cohesive murni (ϕ 1 = 3 + 2c

Untuk tanah non - cohesive murni


murn (c = 0) 1 = 3 tg2(45 + ½ ϕ)

Nilai c & ϕ di laboratorium dihitung dengan rumus

1 = 3 tg2(45 + ½ ϕ)) + 2 c tg(45 + ½ϕ)


½

Bila ingin mencari c' & ϕ' maka tegangan efektif harus diperhitungkan dengan
membaca tekanan air pori (u) sehingga
1' = 1 -u
3' = 3 -u

Persamaan menjadi :

1' = 3' tg2(45 + ½ ϕ')) + 2 cc' tg(45 + ½ϕ')

: Universitas Gadjah Mada


Secara grafis :

LF = LCDE = LGCD = ϕ
Maka L BCD = 90 + ϕ
= 2 (45 + ½ϕ)
adi garis singgung dengan kemiringan ϕ akan menyinggung lingkaran Mohr di D yang
Jadi
memberikan dan τ pada bidang kritis, maka :
DE = τ pada bidang kritis
OE = pada bidang kritis

Di laboratorium : nilai c & ϕ dapat dicari asal garis selubung dapat dicari

τ = c + tg ϕ
2 x lingkaran
Lingkaran Mohr
3 x lingkaran

I. 3 (tekanan samping)
pecah 1 lingkaran
1

II. 3
pecah 1 lingkaran
1

: Universitas Gadjah Mada


Untuk menghitung nilai
ϕ&c
Ada beberapa cara :
ϕ' & c'

1. TEKAN BEBAS
UNCONFINED
CONFINED COMPRESSION TEST (UNCONSOLIDATED - UNDRAINED)
ϕ
Rumus : 1 = 2 c tg(45° + ½ϕ)
c
ϕ dihitung karena
a pecahnya tanah ϕ = 2 ( – 45)

dapat dihitung dengan rumus

2. DIRECT SHEAR TEST


Berdasarkan Hukum Coulomb
ϕ&c
CONSOLIDATED — DRAINED Haruss berkonsolidasi
ϕ' & c'

3. TRIAXIAL TEST
Dasarnya : LINGKARAN
NGKARAN MOHR
UNCONSOLIDATED – UNDRAINED
CONSOLIDATED – UNDRAINED
CONSOLIDATED – DRAINED

: Universitas Gadjah Mada


PERCOBAAN TRIAXIAL

Tanah uji berbentuk silinder, tinggi ± 2,5 atau h 2d


Benda uji dibungkus dengan karet tipis
tipi sehingga air tidak keluar Ialu dimasukkan
ke dalam silinder yang kemudian
ke diberi air dan tekanan. Air akan masuk ke segala
arah ( 3).
3 inii disebut dengan tegangan sel dan 3 konstan.
Dari atas tanah ditekan dengan P yang berangsur-angsur
berangsur naik dan ini memberikan
1

disebut tekanan deviator

karena ada P & 3, maka 1 = + 3

1 & 3 akan memecahkan tanah dan itulah yang nanti akan membuat
LINGKARAN MOHR.
Untuk mencari ϕ dan c semu, berdasarkan tekanan total maka dalam hal ini kran A
ditutup sehingga air dalam tanah tidak dapat keluar (UNDRAINED)
Beban P baru diberikan setelah 3 bekerja, sehingga tidak memberikan
kesempatan konsolidasi pada tanah (UNCONSOLIDATED).
Jadi percobaan tersebut merupakan percobaan UNCONSOLIDATED
UNCONSOLIDATED-
UNDRAINED.

: Universitas Gadjah Mada


Untuk mencari ϕ' dan c',, ada dua cara :
Untuk tanah lempung :
Yang umum dilakukan adalah CONSOLIDATED - UNDRAINED dan membaca
tekanan air pori.
CONSOLIDATED : 3 bekerja sehingga tanah berkonsolidasi dan tunggu sampai
konsolidasi selesai. (maksud selesai : air pada buret tidak naik).
Setelah inii kran B ditutup dan P dinaikkan, perubahan tekanan pori dapat dibaca
pada manometer (U) , B sampai tanah pecah.
Jadi didapatkan 3 angka:

Membuat tanah 3 konstan

pecah 1=

U
Dengan kombinasi 3 angka tersebut, dapat dicari ϕ' dan c'

CARA I
Dengan UNCONSOLIDATED UNDRAINED
UNDRA ( 3 & 1)
2
Dimasukkan ke persamaan : 1 = 3 tg (45 + ½ϕ) + 2 c tg(45 + ½ϕ)

Jadi
adi minimal harus ada 2 persamaan, sehingga harus
ha s dilakukan dua kali percobaan
Misal percobaan itu adalah
2
1I = 3Im + 2c m
Dapat dicari harga ϕ & c nya
2
1 II = 3II m + 2c m
misal disesuaikan dengan lingkaran Mohr

: Universitas Gadjah Mada


Cara mencari lingkaran Mohr
3 =?
lingkaran dapat dicari = 1 – 3

1 =

= tegangan deviator

CARA II
CONSOLIDATED UNDRAINED (C - U)
Dengan cara membaca tekanan air pori, yang dicari ϕ' dan c'
Benda uji yang ke-1
Diberikan 31 konstan, tanah pecah dibaca 11 dan dibaca U1 , misalnya
31' = 31 - U1
11' = 11 - U1
Buatkan lingkaran Mohr seperti tersebut diatas sehingga diperoleh ϕ' dan c'
Apabila digunakan untuk tanah permeabel (CONSOLIDATED — DRAINED)
Tanah diberi kesempatan untuk berkonsolidasi dan air harus keluar seluruhnya.
Jadi untuk tanah lempung sangat lama, sehingga tidak praktis.
Untuk kondisi consolidasi drained, maka U = 0
31' = 31 –0
catatan ; kran A & B terbuka terus
11' = 11 – 0

2. KUAT GESER TANAH (DIRECT SHEAR TEST)


− Kuat geser : kemampuan suatu bahan konstruksi untuk melawan tegangan geser
yang timbul pada bahan itu
− Banyak hitungan dalam Mekanika Tanah :
1. Analisa Stabilitas Lereng
2. Daya Dukung Tanah untuk Fondasi
3. Analisa Stabilitas dinding penahan tanah

: Universitas Gadjah Mada


Perlawanan geser dapat berupa gesekan atau lekatan atau kombinasi gesekan &
lekatan.
Penjelasan = Peristiwa gesekan

Benda kasar pada lantai kasar


Gaya N = gaya Normal
Gaya T = gayageser
Gaya F = gesekan (gaya lawan)

Pada keadaan ultimit ; T = N . f = N tg ϕ

f = koefisien gesek antara benda dan lantai

ϕ = sudut gesek antara benda & lantai

Jika dipandang persatuan luas bidang geser didapat :

τ = N tg ϕ

τ= tg ϕ

τ = tegangan geser ; = tegangan normal

: Universitas Gadjah Mada


PERISTIWA LEKATAN (C)

Benda halus terletak pada lantai licin yang diberi perekat basah

Gaya lawan F=A.c

A = luas bidang kontak (m2)

C = daya lekat perekat (t/m2)

Pada keadaan ultimit : T = F

Per satuan luas bidang geser =

PERISTIWA GABUNGAN
Benda kasar, lantai kasar — perekat
Gaya geser = T = A . c + N tg ϕ

atau tegangan geser = τ=c+ . tg ϕ RUMUS COULOMB

PERGESERAN DALAM TANAH


1. Gesekan antara tanah dengan tanah = gesekan intern (terjadi pada tanah berbutir
kasar). Suatu tanah memiliki ϕ = sudut gesek intern
2. Lekatan Tanah akibat mineral (lempung = kohesi (c) )
Terjadi pada tanah butir halus
3. Gesekan intern & kohesi , bila ta
tanahnya campuran butir kasar & halus
Berdasarkan sifat — sifat tersebut maka:

: Universitas Gadjah Mada


Tanah butir kasar yang bersih = tanah gesekan (friction soil)
= tanah non kohesif
= tanah ϕ
Tanah butir halus murni = tanah c
= tanah kohesif
Tanah campuran butir kasar & halus = “friction cohesive soil”
= tanah ϕ - c

Menentukan parameter kuat geser tanah ϕ & c di laboratorium dengan pengujian geser
langsung.

Bidang normal N kg
Tekanan normal = = kg/cm2

Cincin atas ditarik = τ = kg/cm2

Sesuai rumus Coulomb tegangan geser = lekatan & gesekan intern τ = c + tg ϕ


Contoh : Percobaan dengan 3 sampel tanah dengan 3 beban normal yang tidak sama.
Untuk tiap beban normal, tanah digeser sampai pecah tegangan geser sebagai berikut:

No. Percobaan Beban normal ( kg/cm2) Tegangan geser (τ kg/cm2)


1. 0.5 1.37
2. 1.0 1.57
3. 2.0 1.92

: Universitas Gadjah Mada


1. “Tanah Non Kohesif”
tidak mempunyai c, hanya ϕ

tanah yang bersimbol : GW, GP, SW, SP


Kerikil, pasir atau campuran kerikil & pasir yang bersih
Pasir: ϕ = 28.5º — 46º kebalikannya

Pasir tidak padat,


poorly graded,
butir-butir bulat

Sudut gesek intern = sudut lereng alam

28.5° = tidak padat, butir bulat, butir seragam (jelek)


46º = padat, well graded, butir tajam

: Universitas Gadjah Mada


2. Tanah kohesif murni (lempung, kenyang air)
Hanya punyac,ϕ =0

PERCOBAAN
COBAAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST)
1. Menentukan
enentukan kekerasan tanah kohesif kenyang air = kuat tekan bebas tanah
tanah kohesif yang murni = unconfined compression strength
2. Menentukan
tukan kohesi tanah kohesif kenyang air (ϕ = 0)

Silinder h 2
− dibebani berangsur-angsur
angsur diperbesar
− sampai tanah pecah
− untuk tanah kohesif & kenyang air bersudut
45°
− kuat tekan bebas = Qu = kg/cm2

Qu = 2. c
= 2 . kohesi tanah

Kekerasan tanah lempung kenyang air :


Kekerasan Qu (kg/cm2)
Sangat lunak 0 – 0.25
Lunak (soft) 0.25 – 0.5
Sedang (medium) 0.5 – 1
Kenyal (stiff) 1.0 – 2.0
Sangat kenyal 2.0 – 4.0
Keras (hard) >4.0

: Universitas Gadjah Mada


PERBEDAAN SIFAT-SIFAT
SIFAT TANAH
pasir, lanau, lempung

Pasir Lempung
Ukuran butir Kasar Halus
Permeabilitas Besar kecil
Kenaikan air kapiler Rendah Tinggi
Pengaruh air Sifatnya tidak dipengaruhi air Kembang susut
Sifat Non kohesif Kohesif
Kompresibilitas Kecil Besar
Proses konsolidasi Cepat Lambat

Lanau : peralihan pasir & lempung

CARA SEDERHANA UNTUK MENGETAHUI JENIS TANAH


1. Dari ukuran butir : visual kerikil dan pasir bersih:
− butir-butir kasar
− pasir halus butir-butir lepas
2. Membedakan lanau dan lempung : sifat lekatnya
sifat permeabilitas, lanau> lempung
3. Kekerasan jika kering : lempung kering keras
4. Kecepatan mengendapkan :
lanau lebih lama mengendap dari
da pasir (15 — 60 menit)
lempung berjam-jam perlu tawas
pasir : 30-60
60 detik mengendap

: Universitas Gadjah Mada


TEKAN BEBAS (UU) Sampel Undisturb

(Unconfined Compression
mpression Test)

Sampel ditekan sampai pecah, sudut pecah


= tg (45º +½ϕ) ϕ = 2( - 45º)
Rumus :
1 = 2 c tg (45° + ½ϕ)
½
ϕ = 2 ( - 45°)
c dapat dihitung

Umumnya untuk tanah lempung yang ϕ = 0


Sehingga 1 =2c C = ½ qu
Dalam laporan 1 = qu
= kuat tekan bebas

Tingkat kekerasan lempung

qc Jenis tanah
0 – 0.25 Tanah sangat lunak
0.25 – 0.5 Lunak
0.5 – 1.0 Keras

: Universitas Gadjah Mada


GESER LANGSUNG/DIRECT SHEAR TEST

Ketentuan:
Tekanan air pori tidak ada
Cari total

Cari ϕ dan c
Cari ϕ' dan c' ada tekanan air pori

Consolidasi pada saat mencapai konsolidasi 100 %

Tekanan air pori = 0

U=0

Jenis percobaan :

: Universitas Gadjah Mada


Sampel I :

τ1 = c + 1 tg ϕ

Sampel II

τ2 = c + 2 tg ϕ

τ1 = c + 1 tg ϕ
Persamaan menjadi :
τ2 = c + 2 tg ϕ

Plot pada grafik :

Bila mencari ϕ' dan c' beban semu terhadap total

Pola pikir

1. A1 & A2 bahan besi rapat air, sehingga air tidak dapat


keluar (undrained) = ada air pori
2. Beri beban N konstan, T segera dikerjakan (unconsolidated
— undrained)

: Universitas Gadjah Mada


ϕ'
' sulit sekali
c'
Cara bagaimana ?

Untuk mencari ϕ'


Perlu dicari tekanan air pori
c'

Sulit dilakukan

Untuk consolidasi : A1 & A2 di batu pori


Porous stones air dapat keluar
Kemudian beri N, tunggu sampai terjadi Consolidasi (24 jam), Baru diberi T perlahan-
lahan (Consolidated Drained)
Catatan: untuk pasir (sangat permeabel), N diberikan
Konsolidasi selesai (CD) ϕ' & c'

: Universitas Gadjah Mada


TRIAXIAL

Bentuk sampel silinder


Tinggi ± 2.5
h 2
sampel dibungkus karet tipis (25)
Air dialirkan ke bak silinder tempat sampel sehingga ada tekanan air ( 3)
3 = tekanan sell
3 konstan
Tanah ditekan dengan P yang berangsur
berangsur-angsur naik dan P1 1

= tekanan deviator

Setelah buret tidak naik, karena B ditutup P diberikan


Perubahan tekanan pori dapat dibaca pada manometer sehingga tanah pecah.

Didapat : - 3 konstan

- 1 = Didapat ϕ' dan c'

-U

: Universitas Gadjah Mada


Unconsolidated Undrained
1, 3 1 = 3 tg2(45 + ½ϕ) + 2 c tg(45 + ½ϕ)
Harus ada 2 persamaan :
11 = 31 m2 + 2 c m ϕ
2
12 = 32 m +2cm c

Tanah pecah karena 1 & 3 lingkaran Mohr


Mencari ϕ & c semu dasar total

Kran A ditutup air dalam tanah tidak dapat keluar (undrained)


P diberikan setelah 3 bekerja, sehingga tidak memberi kesempatan consolidasi
Percobaan Unconsolidated undrained UU
U = Quick Test Qu, cu

Untuk mencari ϕ' & c'


Ada 2 cara :
Untuk tanah lempung
Umum : “Consolidated Undrained” dengan membaca tekanan air pori
Consolidasi : 3 diberikan, dibiarkan beberapa saat. Kran A & B dibuka 3

bekerja consolidasi selesai


Selesai/tidak air pada burret
burr tidak naik
Consolidated Undrained
Pembacaan tekanan air po
pori c' & ϕ'
Diberi 3.1 konstan, tanah pecah dibaca 11 dan U11

: Universitas Gadjah Mada


Sehingga didapat :

3.1 = 3.1 –U
11 = 11 -U

Dibuat lingkaran MOHR

c' & ϕ'

Consolidated Drained
Untuk tanah yang permeabel
Tanah diberikan kesempatan berconsolidasi dan air harus keluar seluruhnya. Untuk
tanah lempung lama sekali
U=0 '3.1 - 0 A & B terbuka
'3.1 = 3.1 terus

: Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai