Anda di halaman 1dari 5

Disonansi Nilai Moral

Oleh :
Kelompok 7
Della Apriyani (06051181621010)
C. PEMBAHASAN

A. Pengertian

Disonansi atau gema atau echo yang melemahkan kepada suara hati dan/atau prinsip
atau keyakinan dalam proses pendidikan maupun dalam kehidupan selalu ada dan bahkan
sering cukup kuat. Demikia halnya resonansi (pemantapan, pengukuhan terhadap suara
hati). Contoh sederhana disonansi antara lain: perekok yakin benar bahwa meroko itu
berbahaya, namun dengan bersamaan keyakinannya ini ada pula keyakinan atau pikiran
lain yang mangalahkan keyakinan pertama tadi.

Contoh Risonansi antara lain: guru yang secara ekonomis serba kekurangan mampu
bertahan tidak turut memasang judi buntut karena ada suara hati dan panggilan
profesinya. Pendidikan nilai moral harus peduli terhadap kemungkinan adanya kedua hal
tersebut dan wajib menangkal hadirnya/lahirnya disonansi kognif dengan atau nilai moral
selama dan sesudah proses KMB.

Dilihat dari sudut pendidikan nilai moral, disonansi adalah gema yang merupakan
hambatan yang menentang masuk dan mempribadinya nilai moral harapan kedalam
proyensi afektual siswa, sehingga disonansi nilai moral ini disebut Counter Cultural
Values.

B. Faktor – Faktor penyebab disonansi


Ada 4 faktor utama penyebab munculnya disonansi pada manusia :
a.Disonansi Kognitif
b.Disonansi Personal
c.Disonansi Sisio Politis
d.Disonansi Bawaan Ilmu Pengetahuan dan Pola Modernisasi

1.Disonansi Kognitif

Adalah pemahaman ilmu / pengetahuan yang mantap / mapan, kuata dan komprehensif
yang dimiliki seseorang, ditambah pola pikir yang menggunakan dan bersifat rasional.
Misalnya anak kecil berani membohongi ibunya dalam meminta uang untuk membeli
sesuatu yang dia sukai padahal yang ia sukai justru dilarang oleh ibunya.

2.Disonansi Personal

Adalah kebutuhan dan kepentingan diri, ketegasan dan keadaan darurat, kekerabatan dan
keluarga, keyakinan diri dan mitos, kebiasaan dan budaya, tugas dan jabatan serta hasrat
untuk sukses dan kesenangan. Contoh yang menggambarkan hal tersbut diilustrasikan
sebagai berikut :
a.Seseorang yang atas dasar kebutuhan dan kepentingan dirinya ( need and interests ),
berbuat hal – hal yang negative asalkan keinginannya terpenuhi.
b.Seseorang dalam ketergesaan dan keadaan darurat ( immediacy and emergency )
mampu bertindak negative dimana saja.
c.Seseorang atas dasar kekerabatan dan keluarga ( kinship and family ) bisa berbuat
negative sekedar memenuhi kebutuhan dirinya.
d.Seseorang yang memiliki keyakinan diri dan mitos ( belief and mythe ) mampu
bertindak hal negative dan terlarang.
e.Seseorang dengan kebiasaan dan budaya ( habit and culture ) bisa mengarahkan
perbuatan yang negative dan tidak baik.
f.Seseorang atas dasar tugas dan jabatan ( job and function ) dapat menyalahgunakan hal
demi pemenuhan kebutuhan diri.
g.Seseorang hanya atas hasrat untuk sukses dan senang dapat melanggar aturan nilai,
norma dan moral yang berlaku dalam kehidupan.

3.Disonansi Sosio Politis

Hal yang muncul dari disonansi sosio politis adalah ideology, ras dan kesukuan,
nasionalisme dan sebagainya. Misalnya dunia pendidikan sudah menanamkan nilai moral
dan norma, namun pihak pemerintah membiarkan semakin luasnya pornografi, porno aksi
dan film – film kekerasan dan amoral yang diatayangkan secara bebas tanpa batas maka
kondisi ini kontradiktif dengan memberikan pengaruh negative pada anak didik.

4.Disonansi berdasarkan bawaan ilmu pengetahuan, teknologi dan modernisasi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki implikasi ganda yaitu bersifat positif
dan negative karena anak usia Taman Kanak – Kanak sangat mudah mengakses apa yang
diinginkan. Misalnya adalah dari makanan, mainan, hiburan dan lain sebagainya.

C. Penanggulangan dan Pencegahan Disonansi Moral Secara Umum


Sebagai respon positif terhadap fenomena disonansi moral yang mungkin akan
senantiasa muncul setiap saat dan dalam kondisi apapun, maka seyogianya seluruh
komponen yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan, baik guru, orang tua,
maupun masyakarakat luas melakukan tindakan prepentif atau pencegahan. Disadari atau
tidak bahwa sesuai dengan paparan di atas bahwa sangat memunkinkan setiap orang
dapat mengalami disonansi moral dengan berbagai macam penyebabnya. Tidak
mengenal orang baik, orang pandai, orang tua, dewasa, apalagi anak-anak yang masih
sangat rentan dan mudah terpengaruh dengan berbagai hal apapun. Prinsip kesenangan
dan masih relatif berpikiran pragmatis akan menjadi ciri khas dari diri setiap anak usia
dini dalam menentukan perilaku dan sikapnya dalam beraktiitas sehari-hari, maka
tindakan antisipatif diantaranya adalah:
a. mensiasati lingkungan disetiap anak beraktivitas dengan lingkunga yang edukatif,
b. menyiapkan alternatif pilihan kesenangan anak sebagai upaya pengalihan
perhatian dan keinginannya
c. menyusun strategi agar berbagai pengaruh yang masuk ke dalam kehidupan anak
senantiasa tersaring dan terkendali oleh orang tua, masyarakat luas dan pengambil
kebijakan.
d. Menumbuhkan sikap proaktif dan kolaboratif dengan seluruh elemen masyarakat
untuk senantiasa berupaya peduli terhadap berbagai pengaruh negatif dari perjalan
zaman saat ini yang akan dapat merusak moralitas anak bangsa Indonesia. Sikap
proaktif dapat diwujudkan dalam bentuk melakukan protes dan keberatan apabila ada
hal-hal yang dapat merugikan moralitas anak bangsa, dan sikap kolaboratif dengan
cara menjalin kerjasana dengan komunitas pecinta anak bangsa terus melakukan
berbagai program peningkatan kualitas anak bangsa khususnya pada pengembangan
aspek moral dan nilai-nilai agama. Seperti mengadakan seminar, workshop, dan
kegiatan lain yang menunjang

D. Disonansi Moral pada Anak TK

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak


usia dini, maka aktivitas mereka senantiasa berhubungan dengan lingkungan.
Mulai dari orang tua dan anggota keluarga, perlengkapan rumah tangga, teman
terdekat dalam satu komplek tempat tinggal, suasana tempat-tempat yang
pernah dikunjungi anak bersama orang tuanya, media elektronik baik alat
komunikasi seperti hand phone, sampai dengan program televisi yang
ditontonnya.

Berbagai macam aktivitas anak yang demikian akan memberikan banyak


informasi yang diserap didalam otaknya, dan sangat mempengaruhi pola
berpikir atau perilakunya. Dari pengetahuan yang mereka peroleh maka mereka
akan memunculkan rasa ingin tahu, penasaran dan ingin mencoba, atau
minimal bertanya. Kadar pengetahuan antar anak tentu tidaklah sama. Semakin
banyak informasi diperoleh maka akan semakin banyak pula hasrat
keingintahuan, kemauan untuk mencoba atau bertanya tentang hal yang
menjadi perhatiannya.

Namun perlu diwaspadai oleh kita semua bahwa, mereka masih belum
memiliki kemampuan menyaring, menyeleksi, memilah atau memilih mana hal
yang boleh diikuti dan mana hal yang tidak boleh dilakukan. Pada kondisi
seperti itu, dengan semakin banyaknya tawaran keinginan atau hasrat yang
mereka ingin lakukan, maka anak berada pada persimpangan jalan. Harus jalan
mana yang mereka lalui, terkadang anak gamang, ragu, sehingga secara
psikologis anak dengan belum ajehnya kepribadian dan kematangan berpikir
mereka, maka kecederungan sifat yang muncul adalah terjadinya disonansi
moral (adalah gema yang merupakan hambatan yang akan berusaha menentang
masuknya dan menginternalisasi pendidikan dan pengetahuan nilai, moral dan
norma tersebut ke dalam proyeksi afektual para siswa) (Kosasih Dj.: 1996).

Bentuk-bentuk disonansi moral tersebut yang memungkinkan terjadi


dikalangan anak usia dini diantaranya adalah:
a. terjadinya perubahan keinginan yang tidak sesuai dengan keinginan awal
b. fuktuasinya (naik tutun) semangat dalam mengikuti kegiatan rutin
c. gampang terpengaruh dengan sikap dan perilaku atau hasutan teman
sebayanya
d. mudah meniru perkataan, perbuatan, atau kemauan yang dimunculkan oleh
teman sebayanya
e. belum dapat diharapkan mampu bersikap konsisten dalam bersikap atau
berbagai kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Hamid Darmadi, (2006), ), Dasar dan Konsep Pendidikan Moral,

Djakiri, .Kosasih, (1996), Dasar dan Konsep Pendidikan Moral, Jakarta:


Depdikbud

Program Kegiatan di Taman Kanak-Kanak, (1995), Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai