Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

ANALISA KOSMETIK
KOSMETIKA UNTUK KUKU

Disusun oleh :
NOPI AGUSTI YANTI (201451548)

RINI RESTIKA

INTAN PURNAMA SARI

ENDAH EKA WULANDARI

DIAH EKAYANTI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

JAKARTA

2017
KOSMETIK UNTUK KUKU

Selama berabad-abad, suku memainkan peranan penting secara estetika. Kuku yang bersih
sangat penting artinya dalam pemeliharaan kuku, dan kuku wanita juga diinginkan panjang
dan diberi warna ( pewarnaan). Kuku yang bagus mempunyai permukaan yang licin dan
bersinar, tramsparan, dan lengket pada dasar kuku ( bed ) . Kuku jari tangan dan jari kaki
adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke dalam dermis.

Kuku adalah lempeng keratin keras berlekuk yang terletak di atas kuku yang nutrisinya
dispulai dari pembuluh darah. Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang ternanam di kulit.
Pertumbuhan kuku berlangsung secara kontinu , dalam satu bulan kuku tangan bertambah
sekitar 3 mm san kuku kaki sekitar 1 mm. Pembaruan yang kompleks dari kuku berlangsung
selama emapt sampai enam ulan untuk kuku tangan normal, dan dua belas sampai delapan
belas nulan untuk kuku kaki.

Kurtikula (kutikel, eponikium) adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku.
Hiponikum adalah stratum korneum tebal di bawah ujung lepas kuku. Lanula (bulan sabit)
adalah area (daerah) keputihan berbenteuk melengkung dekat kutikula.

Komponen kimia kuku berupa struktur protein yang mengandung proporsi besar asam
amino sistein yang kaya belerang, dan bagian terkecil metionin tidak lebih dari 2 bagian per
seribu . Kuku mengandung 12 sampai 14% air dan material berlemak dalm bentuk
kolesterol.

1. PENGKILAP KUKU
Konsep menghias (painting) kuku, bukanlah merupakan hal baru. Beberapa budaya bangsa
purba telah melakukan upaya untuk meningkatkan keindahan dari kuku. Untuk tujuan
tersebut “henna” adalah produk yang bisa digunakan dan sudah digunakan sejak zaman
mesir purba sampai saat ini . Daun balsem merah dicampur dengan aluin telah digunakan di
china pada saat inovasi Mongol (1250-1276).

Pengkilap kuku saat ini baru muncul pada awal tahun 1920-an . Eksistensinya terkait dengan
penemuan sifat dari nitroselulosa, dan kemajuannya terjadi pada saat pengembangan
pengecatan di industri pengecatan mobil. Nitroselulosa terbentuk dengan mereaksikan
serat selulosa alamiah denagn asam nitrat pekat. Pada awalnya digunakan untuk bahan
peledak berkeampuan tinggi, terutama selama perang Dunia Pertama. Perkemabnagn
selanjutnya, sifat nitroselulosa terutama setelah didikan dalam air mengalami penguraian
menjadi terlarut dalam pelarut organik. Sesudah penguapan pelarut (organik), nitoselulosa
menghasilkan lapisan film yang keras dan licin berkilau (shiny).

Secara historis pernis (varnishes) kuku juga dinamakan nail polishes (pengilap kuku), nail
lacquer (Cat kuku), dan nail enamel (email, cat halus kuku). Pengilap kuku haruslah mudah
diaplikasikan dan mengeringdengan cepat. Selain itu, harus berupa lapisan tipis yang
berkilau, licin, rata, keras, dan fleksibel yang mampu bertahan selama 5 hari. Sebagai
tambahan, pengilap kuku harus mudah dihilangkan tanpa meninggalkan sisa (any trace) dan
tidak menimbulkan bermacam efek samping, harus stabil dalam botol, dan menyediakan
aneka ragam warna sehingga memungkinkan konsumen untuk memilih efek estetika yang
diinginkan.

A. SALUT KUKU
Salut jari kuku terdiri atas 2 tipe:
1. Salut mengeras sesudah evaporasi pelarut, termasuk dalam kelompok ini pengilap
kuku (polishes), salut atas (top coats), dan salut dasar (base coat)
2. Salut yang berpolimerisasi: peningkat kuku adalah tipe khusus dari penyalut,
digunakan untuk membentuk (create) kuku jari artifisial.

B. SALUT DASAR
Fungsi utama dari salut dasar adalah untuk membentuk substrat yang sesuai pada
salut di mana akan diaplikasikan lapisan akhir dari salut pengilap (polish) kuku. Pada
umumnya salut dasar mengandung lebih banyak resina, menunjukkan viskositas
lebih rendah, dan pengeringan lebih cepatdari salut/penutup lapisan atas cat kuku
(lacquers).

Beberapa salut dasar mengandung jumlah resina tosilamida formaldehida atau


polivinil butirat lebih besar untuk membentuk lapisan film yang lebih lengket
(tackier). Hal lainnya dapat pula mengandung serat untuk memperkuat kuku atau
untuk mengisi ketidakrataan, atau mengisi pinggiran kuku (ridge filling) atau untuk
perawatan kuku.

C. SALUT ATAS (topcoat/salut akhir


Fungsi utama salut atas (akhir) adalah untuk meningkatkan kilap (gloss),
memperlama penggunaan, dan menurunkan/mengurangi waktu pengeringan. Salut
atas memperpanjang penggunaan melalui peningkatan ketebalan salut. Salut atas
biasanya mengandung padatan lebih tinggi dan pelarut dengan suhu didih rendah.
Salut atas sering menggunakan resina lebih sedikit, akan tetapi lebih pemlastis darin
nitroselulosa jika dibandingkan dengan salut dasar.
D. BAHAN MENTAH (raw materials)
Agar formulasi dapat memenuhi kriteria pengilap kuku yang bagus, harus diupayakan
untuk mencegah semua permasalahan yang mungkin timbul. Formulator harus
secara berhati – hati mengkombinasikan bahan mentah yang telah disetujui dengan
perbandingan yang sesuai/tepat.

E. SALUT EVAPORASI (evaporation coating)


Salut dasar, salut akhir, dan email (enamel) mempunyai formulasi dasar yang sama,
sebagai berikut:
1. Pembentuk lapisan film seperti nitroselulosa
Polimer organik ini membentuk suatu salut kontinu diatas pelat kuku.
Beberapa material selulosa nonnitrat juga digunakan dengan berbagai
keberhasilan, seperti selulosa asetat dan turunannya. Selain itu, telah
digunakan pula poliuretan, poliamida, dan poliester. Hanya saja bahan ini tidak
mencapai kekuatan dan kekerasan permukaan seperti halnya nitroselulosa.

Bahan yang paling banyak digunakan adalah nitroselulosa, akan tetapi bahan
ini menunjukkan pula beberapa hal yang kurang menguntungkan, seperti
permukaan yang dihasilkan polimer menunjukkan permukaan yang kurang
mengilap (gloss) dan lapisan film bersifat getas dan teradhesi secara kurang
baik pada permukaan kuku. Pada saat penguapan (evaporasi) lapisan film
nitroselulosa mengkerut secara berlibahan sehingga menimbulkan adhesi
buruk pada kuku. Untuk mengatasi masalah ini, ditambahkan pemodifikasi
lapisan film sehigga dapat mengatasi hal yang kurang menguntungkan dari
pembentukan lapisan film primer.

2. Pemodifikasi lapisan film (modifiers)


Pemodifikasi lapisan film secara spesifik digunakan untuk meningkatkan sifat
adhesi dan kelicinan lapisan film. Pemodifikasi yang biasa digunakan adalah
resin toluen sulfonamida/farmaldehida (TSFR) yang dianggap sebagai inti dari
produk. Resin termoplastik ini meningkatkan adhesi kuku – pelat serta
menghasilkan lapisan film resisten air, dan kilapan permukaan dengan
peningkatan fleksibilitas. Hanya saja resin ini merupakan penyebab utama
pemekaan pada pengguna. Oleh karena itu, digunakan pada konsentrasi di
antara 0,05 sampai 0,10%, dan bebas pengotor formaldehida. Berbagai
pemodifikasi telah diteliti, termasuk resina toluen (sulfonamida/epoksi,
poliester sukrosa benzoat, poliester, oligomer ester akrilat, SAIB,
arilsulfanilmetan, dan gliseril tribenzoat)
3. Pemlastis (plasticizers)
Pemlastis adaah peningkatan fleksibilitas lapisan film polimer secara kimiawi
untuk meningkatkan daya tahan ( durability) dan juga untuk meningkatkan
adhesi dan kilapan. Contoh senyawa yang paling umum digunakan adalah
dibutilftalat dan camphora berbobot molekul rendah dan bersuhu didih tinggi.
Contoh pemlastis lain meliputi Minyak kastor (Oleum ricini), gliseril tribenzoat,
asetil tribenzoat sitrat PPG-2 dibenzoat, gliserol, ester sitrat, triasetin, dan
polieter uretan.

4. Pelarut/pengencer (solvents/diluents)
Polimer padat pembentuk lapisan film, pada saat evaporasi mengendap pada
permukaan kuku. Pelarut paling umum digunakan adalah ester alkil dan eter
gliserol. Agen penggandeng/coupling (alkohol alifatik) diperlukan selama
pemernisan (varnish) untuk meningkatkan kelarutan secara menyeluruh dan
sifat aliran dari sistem.

Pengencer biasanya senyawa nonpolar yang tidak melarutkan nitroselulosa.


Sebelumnya luas digunakan toluen, akan tetapi kebanyakan industri saat
inimengembangkan formulasi bebas toluen (setelah ada California Preposition
65).

5. Pemodifikasi Viskositas (agen tiksotropik)


Idealnya, email (enamel) kuku berbentuk seperti gel apabila berada dalam
kemasan, kemudian secara signifikan mengencer bila digojok. Kedua
konsistensi ini mungkin ditemukan dalam satu botol dengan menggunakan
agen tiksotropik, seperti stearilkoniumhektorit.

6. Bahan tambahan pewarna (color additives)


Pewarna haruslah berbentuk pigmen tidak larut untuk mencegah/menghindari
pewarnaan pelat kuku. Geranin yang berasal dari sisik hering Atlantik,
menghasilkan pigmen berbentuk mutiara. Bismut oksiklorida dan salut mika
dengan titan dioksida digunakan untuk membentuk rona aneka warna (warna
warni)

7. Salut dasar dan salut akhir (base and top coats)


Salut dasar mengandung persentase tinggi TSFR. Diaplikasikan pada kulit
sebelum aplikasi pernis kuku. Merupakn promotor adhesi yang meningkatkan
retensi dan kekerasan salut. Salut akhir mengandung pembentuk film berkadar
tinggi, seperti nitroselulosa, untuk meningkatkan kilapan permukaaan dan
kekerasan secara maksimal. Salut akhir sering mengandung material
pengabsorbsi uv. Pada Tabel 30.1 dapat dilihat formula dasar dari pengilap
kuku (semir kuku), salut dasar, dan salut akhir dari salutan kuku

F. SALUT POLIMERISASI

G. KUKU DENGAN UKIRAN ARTIFISIAL (Sculptured artificial nails)


Sistem cair dan padat berbasis metakrilat. Terdiri atas monomer cair (etil metakrilat)
dicampur dengan serbuk polimer (polietil dan/atau polimetil metakrilat);
yangterakhir hanya membawa inisiator peka panas (biasanya benzioil peroksida)
terhadap monomer. Pengabsorbsi sinar ultra violet adalah aditif polimer untuk
mencegah pengeringan karena cahaya matahari. Katalis mempercepat terjadinya
polimerisasi.

H. GEL YANG MENGERING OLEH SINAR/CAHAYA (light curing)


Gel yang mengering oleh cahaya ultra violet atau cahaya nampak terutama dibuat
dari uretan akrilat dan oligomer terakrilatasi lain. Berasosiasi dengan inisiator, katalis
dan oligomer yang dikombinasikan menjadi suatu produk tunggal membentuk
premiks dan siap untuk digunakan. Dapat dianggap sebagai varian lukisan artifisial
dari kuku.

I. KUKU DENGAN LUKISAN ARTIFISIAL (preformed artificial nails)


Biasanya terbuat dari ABS plastik, nilon atau asetat, dan dilekatkan pada kuku asli
dengan monomer sianoakrilat. Ujung kuku buatan ini dapat digunakan di rumah,
untuk memperpanjang kuku asli secara temporer, dipakai tidak lebih dari 48 jam
pada berbagai kesempatan.

Kuku buatan ini lebih sering digunakan untuk memperpanjang ujung kuku asli. Untuk
dapat mempertahankan penggunaan kuku buatan lebih lama, biasanya ujung kuku
disalut dengan produk kuku artifisial. Sebagian besar perawat kuku merasa
membutuhkan waktu untuk melukis kuku, dan pemasangan ujung kuku ini dapat
mempercepat proses pelukisan. Ujung ini dapat disalut atau dilapisi dengan
pembungkus atau produk cair dan serbuk atau produk gel.

J. PENYALUTAN
Penyalut dapat digunakan untuk menyalut pelat kuku atau untuk menambah
kekuatan pada kuku tipis dan lemah. Monomer yang digunakan untuk membentuk
penyalut adalah sianoakrilat. Pada penyalut kuku, sisi bebas dari kuku haruslah
cukup panjang untuk dibelat (splinted) dengan berbagai tipe pembelat sebagai
pendukung dan penambah kekuatan (pada) penyalutan. Ada 3 pembelat yang luas
digunakan, yaitu serat gelas fiber (fiberglass), sutera, dan linen.
K. GEL TANPA CAHAYA (no light gels)
Produk ini adalaha penyalut monomer yang sudah dikentalkan sehingga
berpenampilan seperti gel. Harus digunakan dan ditangani seperti produk penyalut
lainnya.

L. MENGHILANGKAN SALUT KUKU JARI TANGAN


Pelarut yang paling umum digunakan untuk menghilangkan produk kuku adalah
aseton. Menghangatkan pelarut secara berhati – hati dapat membantu
mempercepat waktu penghilangan hingga separuhnya. Hanya saja, kebanyakan gel
sulit untuk dihilangkan karena berupa senyawa yang tersambung silang (cross linked)
dengan kuat dan resisten terhadap banyak pelarut. Oleh karena itu, Jika gel harus
dihilangkan, maka lakukan dengan mengikirnya secara lambat dengan menggunakan
pendorong kayu. Jangan mengebor gel dengan kikir dengan gerakan medium
sehingga meniggalkan lapisan produk sangat tipis.

M. MENGHILANGKAN KUTIKULA
Ada losion atau gel mengandung sekitar 0,40% natrium atau kalium hidroksida.
Losion dibiarkan/didiamkan ditempat selama 1 sampai 3 menit, kemudian dicuci.
Dapat pula digunakan krem yang mengandung 1 sampai dengan 5% asam laktat (pH :
3,0 – 3, 7).

N. PEMUTIH KUKU
Merupakan suatu alat seperti pinsil, dengan inti suatu lempung (kaolin) putih,
digunakan untuk mendapatkan warna pada permukaan bawah (under surface) dari
ujung bebas kuku.

O. SIFAT SEMIR KUKU


Semir kuku yang digunakan saat ini dan sudah digunakan selama satu abad
merupakan suatu komposisi cairan yang bila dikeringkan menghasilkan suatu lapisan
film keras yang fleksibel. Semir kuku mempunyai dua fungsi, Yaitu untuk melindungi
dan mempercantik kuku. Sifat semir kuku dianalisis menurut dua kategori, Yaitu:
 Kriteria fisikokimia
 Stabilitas
Semir kuku diperjualbelikan dalam kemasan botol gelas. Tampilan selama usia guna
sangat penting dari segi perdagangan.

Dua fenomena penting yang perlu diperhatikan, yaitu sedimentasi dan sinersis, dapat
mempengaruhi tampilan produk. Sedimentasi terjadi bila partikel pigmen yang
padat, yang harus berda dalam bentuk tersuspensi dalam cairan, mengendap
kedasar botol karena beratnya sedimentasi, membentuk endapan kompak pada
lapisan bagian bawah botol (caking). Sementara itu, berlawanan dengan proses
sedimentasi, sinersis terjadi pada bagian atas cairan sebagai suatu lapisan yang
transparan (translucent): seiring waktu terbentuk lapisan berwarna ringan yang
(mengambang) pada lapisan atas cairan larutan semir kuku. Kedua hal ini tidak boleh
terjadi.

P. KARAKTERISTIK LAPISAN FILM


Begitu semir kuku diaplikasikan, yang tebentuk pada kuku adalah suatu lapisan film
yang harus fleksibeldan cukup dapat mengalir mengikuti alur dan pertumbuhan kuku
tanpa merusaknya. Sebaliknya, lapisan film yang terbentuk harus cukup keras untuk
menahan gesekan dari luar, harus tetap mengilap selama masih berada pada kuku,
dan harus melekat pad permukaan kuku untu mencegah terjadinya pengelupasan.

Q. KRITERIA KOSMETIK
Kriteria kosmetik terkait dengan estetika produk dan karena itu seperti pada
kebanyakan produk kosmetik, penilaian sering bersifat subjektif dibandingkan
dengan karakteristik fisika yang dapat dikuantifikasi.

Umumnya kriteria kosmetik dibagi dalam kategori berikut:


 Pemakaian/pengaplikasian
 Kehalusan permukaan (gloss)
 Aplikasi
 Waktu pengeringan

Pemakaian. Pemakaian semir kuku adalah suatu proses yang membutuhkan waktu.
Semakin lama semir kuku dapat bertahan pada kuku, semakin sedikit aplikasi yang
diperlukan. Idealnya baru dihilangkan pada saat akan mengaplikasikan pewarnaan
lainnya. Lamanya pemakaian dapat dipengaruhi oleh cacat berikut : penyerpihan
(chipping), copt (wear off), dan pengelupasan (peel off).

Kehalusan permukaan (gloss). Kehalusan harus berbentuk langsung setelah


pengeringan. Kondisi permukaan yang halus harus berlangsung (dapat
dipertahankan) selama pemakaina semir kuku.

Aplikasi. Semir kuku harus cukup cair untuk dapat diaplikasikan dengan mudah,
tetapi tidak terlalu encer, dapat mengalir dengan mudah pada keseluruhan bagian
kuku.

Waktu pengeringan. Semakin cepat waktu pengeringan, akan semakin baik. Hanya
saja perlu diperhatikan bahwa waktu pengeringan yang terlalu singkat akan dapat
menimbulkan masalah negatif, seperti pengeringan pada sikat atau pembentukan
lapisan film permukaan yang akan menghalangi pengeringan inti film pada kuku.
Sebaliknya, waktu pengeringan yang terlalu lama/panjang tidak dapat diterima oleh
konsumen, yang megharuskan tangan bertahan beberapa puluh menit di udara
menunggu salut kuku mengering/memadat.

R. TAMPILAN LAPISAN FILM


Penampilan lapisan film meliputi berbagai karakteristik, seperti homogenitas, daya
penutupan, dan kecenderungan warna. Penampilan tidak boleh berubah selama
aplikasi semir kuku.

S. KEAMANAN
Semua sifat, seperti yang dibahas sebelumnya, akan diperoleh melalui formulasi
dengan menggunakan bahan baku yang memenuhi syarat. Untuk kepentingan
konsumen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, komposisi akhir
haruslah aman untuk digunakan.

2. PRODUKSI/MANUFAKTUR
Semir/perias kuku dalam formulasinya mengandung nitroselulosa , resin, modifikasi, agen
pemlatis, agen tiksotropik,dan campuran pelaut/pembawa (umunya pelarut oranik yg
mudah tebakar/meledak), dengan pewarna dan pigmen dalam proporsi yang lebih kecil ,
sebagian dapat berbentuk seperti kilap mutiara.

Pertama formulasi merupakan formulasi nonair yang mudah terbakai dan meledak. Oleh
sebab itu, yang pertama harus diperhatikan adalah penggunaan ruangan dan peralatan
antiledak (explosion proof). Kedua untuk menghasilkan film dengan permukaan halus dan
rata pada kuku, perlu menghaluskan/menggiling/mendispersikan pewarna sehingga partikel
pigmen cukup halus. Pendispersian harus harus dilakukan dengan alat pendispersi khusus
sehingga dihasilkan dispersi halus. Yang harus dikembangkan , pertama basis kemudian baru
pendispersian. Untuk proses msnufsktur basis jernih, lebih kurang 70% pelarut dimasukkan
ke dalam tangki pencampur. Nitroselulosa ditambahkan sambil di assuk hingga larut. Gel
lempung , resin termodifikiasi pemlastis, dan sisa pelarut ditambahkan secara berurutan .
Lalu dilakukan penyesuaian/pengaturan formulasi, dan larutan jernih di saring. Ketiga yang
perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap operator dari paparan terhadap pelarut
organik disamping resiko kebakaran-peledakan.

3. PENGUJIAN DAN PENGONTROLAN


Sebagian besar bahan baku yang digunakan dalam formulasi semir kuku adalah bahan alam
(pigmen mineral, camphora, pembentuk warna seperti mutiara) atau komponen berasal
dari alam (organoclays, malam) yang merupakan subjeck variasi inhern. Penting sekali
mengontrol semua bets yang digunakan secara sistematis.
Pengujian akhir dari semir kuku meliputi pengujian fisiko kimia dan pngujian juri (panel test)
dimana konsumen mengevaluasi dan membandingkan dua atau lebih produk secara
langsung pada kuku. Sudah barang tentu, pengujian macam ini tidak dapat dilakukan pada
semua bets, tetapi hanya pada bets pengembangan saja.

Pengujian fisikokimia dilakukan untuk menjamin bahwa setiap bets telah di produksi sesuai
kriteria standar produk yang telah diterima oleh juri (panel test).

1. Pengujian padat
Sasaran : untuk memeriksa berat sisa evaporasi pelarut
Prinsip : penimbangan sebelum dan sesudah 2 jam penyimpanan dalam oven
pada suhu 105⁰ C
2. Uji stabilitas
Sasaran : mengevaluasi secara cepat stabilitas usia guna (shelf life)
Prinsip : pengamatan sesudah satu, dua, atau tiga hari dalam oven pada suhu
40⁰C
3. Uji viskositas
Sasaran :Evaluasi viskositas pada saat istirahat dan pada saat mendapat
gangguan , dan gambaran indeks tiksotropik
Prinsip :pengukuran vixkositas produk sesudah 24 jam pada suhu 25⁰C,
kemudian produk di gojok atau di aduk dan diukur viskositasnya.
Pengukuran ketiga dapat dilakukan sesudah periode istirahat lain.
Perbandingan antara viskositas istirahat ( tidak di ganggu) dengan
viskositas yang diganggu dinamakan indeks tiksotripik
4. Uji kandungan air
Sasaran : mengukur kandungan air formulasi
Prinsip : metode Karl-Fisher menggunakan aparatus Karl-Fisher otomatis
5. Uji kandungan volatil
Sasaran : verifikasi presentase senyawa volatil dalam formulasi
Prinsip : melalui cara kromatografi gas pengecekan formulasi, apakah
memenuhi spesifikasi produk

PREFORMULASI

 EtilAsetat
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3. Senyawa ini
merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak
berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et
mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat. Etil asetat diproduksi dalam skala besar
sebagai pelarut.
4. CONTOH FORMULASI

Formula 1. Basic suspensi salon


Komponen % Berat
Butil asetat 26,66
Etil asetat 23.55
Toluena 14,50
Nitroselulosa 11,35
Tosilamida/formaldehida resin 9,33
Dibutil platat 7,00
Isopropil alkohol 5,03
Stearalkonium hektorit 1,51
Camphor 0,95
Benzofenon 1,12
100,00

Formula 2. Basis suspensi bebas toluen/bebas formaldehida


Komponen % Berat
Etil asetat 40,99
Butil Asetat 26,64
Nitroselulosa 11,65
Anhidrat ftalat/anhidrat trimelitat
Glikol kopolimer 6,34
Isopropil alkohol 4,38
Kopolimer akrilat 3,31
Sukrosa asetat isobutirat 3,00
Camphor 1,36
Dibutil ptalat 1,19
Stearalkonium hektorit 1,00
Benzofenon 0,14
100,00

Formula.3 warna ungu beku. Bebas toluen/bebas formaldehida (purple frost color)
Komponen % Berat
Etil asetat 35,00
Butil asetat 29,71
Nitroselulosa 11,54
Anhidrat ftalat/anhidrat trimelitat/
Glikol kopolimer 6,94
Isopropul alkohol 4,44
Sukrosa asetat isobutirat 2,81
Akrilat kopolimer 1,83
Mika 1,74
Titanium dioksida 1,57
Dibutil phtalate 1,41
Camphor 1,36
Stearalkonium hektorit 1,26
Oksida besi hitam 0,20
Benzofenone-1 0,13
Bismuth oksilorida 0,03
D&C red #7 calsium lake 0,02
FD&C yellow #5 aluminium lake 0.01
100,00

Formula.4 Krem berwarna lembayung muda. Formula salon (Mauve cream color)
Komponen % Berat
Butil asetat 26,24
Etil asetat 25,00
Toluena 12,96
Nitroselulosa 11,22
Resina tosilamida/formaldehida 7,62
Dibutil ptalat 6,68
Isoprofil alkohol 4,92
Stearlkonium hektorit 1,46
Anhidrat ftalat/anhidrat trimelitat/
Glikol kopolimer 1,28
Titanium dioksida 1,13
Kamphor 1,11
Benzena -1 0,11
FD&C yellow #5 aluminium lake 0,11
Besi oksida hitam 0,07
Besi oksida merah 0,06
D&C red # 6 barium lake 0,03
100,00

Formula.5 Salut akhir (Top coat)


Komponen % Berat
¼ ⁿ Ntroselulosa, derajat-RS, basah 9,00
Resina tosilamida/formaldehida 4,39
Dibutil phtalat 7,50
Benzofenon-1 0,10
D&C violet #2 36,00
n-Butil asetat 42,00
Etil asetat 100,00

Formula.6 Salut dasar (base coat)


Komponen % Berat
¼ ⁿ Ntroselulosa, derajat-RS, basah 9,00
Polivinil butiral 4,00
Resina tosilamida/formaldehida 7,50
Asetil treitilsirat 7,50
Isopropil alkohol 15,00
Etil asetat 34,00
n-Butil asetat 22,90
Benzofenon-1 0,10
100,00

Formula.7 Krem rona, enamel kuku hipo alergenik (hypo allergenic nail enamel, cream
shade)
Komponen % Berat
Nitroselulosa 16,00
Resin poliester 8,00
Etil asetat 20,30
n-Butil asetat 39,50
Isopropil alkohol 6,00
Stearlkonium hektorit 1,30
Camphore 1,70
Dibutil phtalat 6,00
Titanium dioksida 1,00
Besi oksida ( russet ) 0,10
D&C Red #6 barium lake 0,10
100,00
5. PRODUK PERAWATAN
Fungsinya meliputi pemberian makanan ( nourishing) serta memperkuat dan melindungi
kuku. Bermacam bahan aktif ditambahkan pada formulasi sesuai dengan spesifikasi kuku.
Penambahan ini akan menimbulkan beberapa permasalahan, seperti kelarutan,
kompatibilitas, masalah sensitivitas sinar uv, dan lain-lain . Oleh sebab itu, bermacam
solusi harus ditemukan untuk masalah : perubahan formulasi, preparasi larutan
komponen aktif, penambahan penyaring sinar uv
Seperti mayoritas semir kuku hipoalergenik lainnya, basis ini bebas dari toluen dan
formaldehida; dapat berwarna atau jernih seperti air. Salut dasar biasanya lebih cepat
mengering dengan viskositas lebih rendah. Selain itu, kandungan padat lebih rendah jika
dibandingkan dengan salut akhir.

Formula.8 Pengeras Kuku


Komponen % Berat
Nitroselulosa 10,60
Camphor 10,00
Dibutil ptalat 5,60
Resina tosilamida/formaldehida 7,90
Isopropil alkohol 6,40
Etil asetat 34,50
Butil asetat 9,00
Toluena 23,50
Formaldehida, aqueos 1,50
Benzofenon-3 0,20
100,00

Formula.9 Perapih kuku atau mender/ Nail fix or mender


( Resin akrilat dapat digunakan sebagai tambahan dari nitroselulosa)
Komponen % Berat
Nitroselulosa 13,00
Camphor 10,00
Aseton 60,00
Butil alkohol 3,50
Etil asetat 6,70
Etil alkohol 0,95
Isopropil alkohol 5,80
Asam sitrat 0,50
100,00
Formula.10 Penghilang enamel kuku (Nail enamel remover)
Komponen % Berat
Aseton 85,00
Air (aqua), deionisasi 13,45
Laneth-10 asetat 1,00
Parfum 0,50
D&C Yellow #11 0,50
100,00

Formula.11 Penghilang non aseton


Komponen % Berat
Etil aseton 65,00
Isopropil alkohol 9,00
Air (aqua), deionisasi 25,00
Minyak kastor (Ricinus communis) 0,70
Parfum 0,25
D&C green #6 0,50
100,00

Anda mungkin juga menyukai