Anda di halaman 1dari 1

Kesenian Pencak Macan

Kesenian Pencak Macan merupakan kesenian tradisional khas Gresik yang berasal dari kampung pesisir
desa Lumpur Kabupaten Gresik. Kesenian ini telah berumur ratusan tahun lamanya. Kesenian Pencak
Macan merupakan tradisi ngarak (mengiring) pengantin yang dimulai dari rumah pengantin laki-laki,
dimana setelah pengantin laki-laki dirias dan keluar rumah disambut oleh penabuh Hadrah dengan
bacaan Sholawat kepada Rasulullah SAW yang kemudian pengantin laki-laki berangkat dengan diiringi
oleh arak-arakan berupa beberapa kesenian tradisional yaitu Hadrah dengan lantunan Shalawat Tola’an
Badrun beserta Pencak Macan berada didepan. Pada dasarnya tradisi kesenian Pencak Macan secara
filosofis mempunyai arti sebagai pengingat tentang lika-liku serta konflik perjalanan yang akan dihadapi
oleh pasangan pengantin sebagai suami istri dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Penokohan beberapa karakter dalam Pencak Macan diuraikan sebagai berikut. Pertama, tokoh Macan
atau Harimau yang menggambarkan peran suami dalam mengarungi rumah tangga, seperti berjalan di
tengah rimba. Oleh karena itu, seorang suami harus memiliki dorongan semangat yang kuat dan pantang
mundur dalam menjalani kehidupan. Kedua, tokoh Monyet yang menggambarkan peran istri yang harus
memiliki hati nurani yang bersih, serta memiliki niat pernikahan yang tulus dan mulia, serta bertekad
memelihara rumah pernikahannya dengan baik. Selain itu, bertekad bulat agar cita-citanya mewujudkan
rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Ketiga, tokoh Genderuwo atau Syaithan yang
menggambarkan sering timbul dan bergeloranya berbagai hawa nafsu manusia saat menghadapi
bermacam-macam tantangan hidup dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Seni tradisional Pencak Macan merupakan salah satu budaya khas kota Gresik. Kesenian Pencak Macan
adalah salah satu kesenian tradisional pengiring arak-arakan pengantin masyarakat kelurahan Lumpur
dan kelurahan Kroman Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Tradisi ini merupakan budaya warisan
leluhur yang konon pertama kali disebarkan atau diajarkan oleh Mbah Sindujoyo. Budaya ini telah
berusia ratusan tahun.

Tradisi Pencak Macan merupakan tradisi ngarak(mengiring) pengantin yang dimulai dari rumah
pengantin laki-laki, setelah pengantin laki-laki dirias dan keluar rumah disambut oleh penabuh Hadrah
dengan bacaan sholawat nabi yang kemudian pengantin berangkat dengan diiringi oleh arak-arakan
berupa beberapa kesenian tradisional, yaitu Hadrah dengan lantunan Sholawat Tola’al Badrun beserta
tetabuhan macan berada di depan.

Pada dasarnya tradisi kesenian Pencak Macan secara filosofis mempunyai arti sebagai pengingat tentang
liku-liku serta konflik perjalanan yang akan dihadapi oleh pasangan pengantin sebagai pasangan suami-
istri dalam menjalani bahtera rumah tangga. Untuk arak-arakan anak yang khitan, Pencak Macan anak
tersebut diarak keliling kampung

Anda mungkin juga menyukai