Anda di halaman 1dari 187

RS

BUDI AGUNG SPO WAKTU PEMERIKSAAN


LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh
laboratorium untuk memeriksa suatu jenis pemeriksaan dari suatu
spesimen.
TUJUAN Sebagai bahan acuan untuk melakukan pemeriksaan supaya
tepat waktu dan memberikan informasi mengenai lamanya waktu
pemeriksaan laboratorium baik kepada pasien rawat jalan
ataupun pasien rawat inap.
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).

PROSEDUR Waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium


adalah sebagai berikut :

Jenis pemeriksaan Cito ( menit ) Reguler ( menit )


Hematologi Rutin
< 15 30
(QBC)
Laju Endap Darah 120
Hitung Jenis
30
Leukosit
Waktu Perdarahan < 15 15
Waktu Pembekuan < 15 15
PT 60
APTT 60
Golongan Darah < 15 15
Gula Darah
60
Sewaktu
Gula Darah Stik < 10 15
HBA1C 45
Cholesterol 60
Trigliserid 60
HDL Cholesterol 60
LDL Cholesterol 60
RS
BUDI AGUNG
SPO WAKTU PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/3

Jenis pemeriksaan Cito ( menit ) Reguler ( menit )


SGOT 60
SGPT 60
Gamma GT 60
ALP 60
CKMB < 60 60
Troponin < 60 60
Ureum < 60 60
Creatinin < 60 60
Uric Acid 60
Billirubin ( Total,
60
Direct, Indirect )
Protein Total 60
Albumin 60
Globulin 60
Natrium < 30 45
Kalium < 30 45
Clorida < 30 45
Urine Rutin 30
Tes Kehamilan 30
Faeces Rutin 30
Pengecatan Gram 60
Pengecatan
60
Zn/BTA
HBsAg < 30 30
Anti HBs 30
Anti HCV 30
Widal 30
HIV 60
RF 30
CRP 30
ASTO 30
Anti TB 30
Dengue IgG IgM 30
Salmonela IgG IgM 30
Malaria Preparat 80
Malaria Rapid Test 30
Gambaran Darah
120
Tepi
NAPZA 30

Jenis pemeriksaan Hasil jadi lab rujukan


Hb Elektroforesa 4 hari
Fibrinogen 1 hari
C Peptide 1 hari
APO A1 2 hari
APO B 2 hari
T3 3 hari
T4 3 hari
FT3 3 hari
RS
BUDI AGUNG
SPO WAKTU PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
001/12/LAB/RSBA/V/2017 0 3/3

Jenis pemeriksaan Hasil jadi lab rujukan


FT4 3 hari
TSHs 3 hari
Seramoeba 3 hari
Calsium 1 hari
HBeAg 3 hari
Anti Leptospirosis 1 hari
Magnesium 3 hari
Anti HAV 1 hari
Insulin 3 hari
C-peptide 3 hari

UNIT TERKAIT IGD, IKB, IBS, Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium
RS
BUDI AGUNG PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM
RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
002/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Laboratorium kepada
pasien rawat inap.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan
laboratorium rawat inap.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).

PROSEDUR 1. Perawat memberitahu Instalasi laboratorium bila ada pasien


rawat inap yang perlu dilakukan pemeriksaan laborat sesuai
advis dokter.
2. Pengambilan sampel darah oleh petugas laborat.
3. Pengambilan sampel feces dan urin dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Perawat memberi 2 botol sampel feces dan urin dan
cotton bud untuk menampung sampel feces dan urin
kepada pasien atau keluarga, perawat memberi edukasi
kepada pihak pasien atau keluarga.
b. Setelah sampel diperoleh, keluarga pasien memberitahu
kepada perawat untuk mengambil sampel tersebut,
kemudian perawat memberikan sampel tersebut ke
petugas laboratorium.
c. Apabila analis sedang sampling di ruangan sekalian
menanyakan ke pasien ada sampel feces atau urin yang
sudah ditampung atau belum.

RS
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM
BUDI AGUNG
RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
002/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

4. Petugas laborat menerima sampel urine / feses dan


mencocokkan identitas pasien di tabung/ sampel dengan
form pemeriksaan laborat dari dokter ruangan.
5. Petugas laborat melakukan proses pemeriksaan sampel.
6. Untuk pemeriksaan rujukan sampel dikirim ke laborat luar.
7. Petugas laborat membilling harga pemeriksaan laborat rawat
inap pasien di komputer.
8. Petugas laborat mengetik hasil pemeriksaan laborat pada
komputer dan mengeprint.
9. Petugas laborat melakukan verifikasi hasil sebelum ditanda
tangani analis pemeriksa.
10. Petugas laborat menghubungi perawat untuk
menginformasikan bahwa hasil laborat sudah selesai dan bisa
di ambil.
11. Perawat mengambil hasil laborat dengan menandatangani
buku ekspedisi.
UNIT TERKAIT Laboratorium, IGD, IKB, IBS, Rawat Inap.

RS
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
BUDI AGUNG
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pengucapan verbal saat
pasien akan dilakukan tindakan oleh petugas laboratorium.
TUJUAN 1.Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengucapan
identifikasi pasien di instalasi laboratorium sebelum dilakukan
tindakan.
2. Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).

PROSEDUR A. Identifikasi Pasien Rawat Jalan :


1. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.
“Selamat Pagi/siang/malam bapak/ibu/sdr/sdri......perkenalkan
saya............( sebutkan nama petugas ) yang bertugas di
laboratorium.
2. Mencocokkan identitas pasien dengan form pemeriksaan.
“sebelum saya mengambil sampel darah, saya akan menanyakan
identitas bapak/ibu/sdr/sdri terlebih dahulu....Nama lengkap
bapak/ibu/sdr/sdri siapa? Tanggal lahirnya berapa ?“Identitas
bapak/ibu/sdr/sdri sudah sesuai, terima kasih”
3. Petugas mengambil sampel darah pasien sesuai permintaan
dokter.
4. Petugas menunjukkan sampel darah yang sudah diberi label
identitas kepada pasien.
B. Identifikasi Pasien Rawat Inap :
1.Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.

RS
PROSEDUR IDENTIFIKASI PASIEN
BUDI AGUNG
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
003/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

“Selamat Pagi/siang/malam bapak/ibu/sdr/sdri......perkenalkan


saya......( sebutkan nama petugas ) yang bertugas di
laboratorium.
2.Mencocokkan identitas pasien dengan form pemeriksaan.
“Sebelum saya mengambil sampel darah, saya akan
mencocokkan gelang identitas bapak/ibu/sdr/sdri terlebih
dahulu....(sebut nama pasien dan tanggal lahir pada gelang
identitas dan cocokkan dengan form pemeriksaan laborat).
“Identitas bapak/ibu/sdr/sdri sudah sesuai, terima kasih”.
3.Petugas mengambil sampel darah pasien sesuai permintaan
dokter.
4. Petugas menunjukkan sampel darah yang sudah diberi label
identitas kepada pasien.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM
BUDI AGUNG
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
004/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal terbit : Ditetapkan


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Pelayanan yang diberikan oleh Instalasi Laboratorium kepada
pasien rawat jalan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan
laboratorium rawat jalan.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).

PROSEDUR 1. Asisten poli rawat jalan atau perawat IGD membawa form
permintaan pemeriksaan laborat dan pasien yang akan di
laborat ke laboratorium.
2. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, masker ).
3. Petugas laborat mempersilahkan pasien masuk ke ruang
sampling untuk diambil sampel darah, urin, dsb.
4. Sebelum pasien diambil darah, petugas laborat
memperkenalkan diri kepada pasien dan melakukan
identifikasi pasien rawat jalan.
5. Setelah sesuai dengan form permintaan pemeriksaan,
petugas laborat mengambil sampel darah dan labelisasi
sesuai dengan nama, no register, dan jenis pemeriksaan.
6. Administrasi laborat membuatkan rincian harga dan
diserahkan kepada pasien, kemudian pasien membayar ke
administrasi.
7. Sampel dilakukan proses pemeriksaan.
8. Untuk pemeriksaan rujukan sampel dikirim ke laborat luar.

RS
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM
BUDI AGUNG
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
004/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2
9. Petugas laborat mencatat hasil pemeriksaan pada form hasil
pemeriksaan.
10. Petugas laborat mencatat hasil pemeriksaan pada buku arsip
rawat jalan.
11. Untuk hasil rujukan dicatat pada buku rujukan.
12. Petugas laboratorium melakukan verifikasi terhadap hasil
pemeriksaan sebelum diserahkan ke pasien atau dokter yang
memeriksa.
UNIT TERKAIT Laboratorium, IGD, Rawat Jalan.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM
UNTUK IGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
005/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Pelayanan laborat untuk IGD diperlukan untuk membantu
diagnosa pasien gawat darurat. Jenis pemeriksaan yang diminta
tergantung permintaan dokter jaga IGD dan terbatas pada
kebutuhan mendesak dari keadaan pasien.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam alur pelayanan
laboratorium untuk IGD.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan
Direktur RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017
tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).

PROSEDUR 1. Petugas IGD datang ke instalasi laboratorium membawa


spesimen dan form permintaan pemeriksaan laborat yang
sudah ditandatangani dokter.
2. Petugas laborat mencocokkan identitas antara spesimen
dengan form permintaan apakah sudah sesuai atau belum.
3. Petugas laborat segera memeriksa spesimen sesuai jenis
pemeriksaan yang diminta.
4. Petugas laborat melakukan pembillingan biaya laborat.
5. Petugas laborat melakukan pencatatan hasil pemeriksaan.
6. Petugas laborat mengeprint hasil pemeriksaan dan
ditandatangani oleh analis pemeriksa.
7. Petugas laborat menghubungi petugas IGD untuk mengambil
hasil segera setelah pemeriksaan selesai dilakukan.
UNIT TERKAIT IGD, Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMERIKSAAN CITO
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
006/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pemeriksaan laboratorium
yang harus dilakukan segera dalam rangka menegakkan
diagnosa yang cepat yang berkaitan dengan keselamatan jiwa
penderita dan waktu tunggu maksimal 1 jam.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam tata cara
pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan segera dalam
rangka menegakkan diagnosa yang cepat yang berkaitan dengan
keselamatan jiwa penderita.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan
Direktur RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017
tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).

PROSEDUR 1. Petugas laboratorium diberitahu melalui telepon kemudian


petugas bangsal / poliklinik datang ke instalasi laboratorium
membawa spesimen dan formulir permintaan pemeriksaan
dan ada tulisan permintaan cito.
2. Petugas laboratorium segera memeriksa pasien / spesimen
sesuai dengan jenis permintaan pemeriksaan.
3. Petugas laboratorium mencatat identitas pasien dan hasil
pemeriksaan pada buku rawat jalan apabila pasien dari
poliklinik atau mencatat pada buku rawat inap apabila
spesimen dari bangsal.
4. Petugas laborat menghubungi petugas bangsal / poliklinik
untuk mengambil hasil pemeriksaan segera setelah selesai di
periksa.

RS
PROSEDUR PEMERIKSAAN CITO
BUDI AGUNG
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
006/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

5. Adapun kategori pemeriksaan CITO dan waktu pemeriksaan CITO


sebagai berikut :
No KATEGORI PEMERIKSAAN CITO WAKTU
YANG
DIBUTUH
KAN
1 Gula darah sewaktu stik ( CITO ) < 10 menit
QBC(Hemoglobin,Lekosit,Eritrosit,He
matokrit,
2 Trombosit) < 15 menit
3 CKMB < 60 menit
4 Troponin < 60 menit
5 Ureum, Creatinin < 60 menit
Waktu Pembekuan, Waktu
6 Perdarahan < 15 menit
7 Elektrolit ( Na, K, Cl ) < 30 menit
8 HBsAg < 30 menit
9 Golongan Darah < 15 menit

UNIT TERKAIT Laboratorium, IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

RS
PROSEDUR PENANGANAN BAHAN
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI UNTUK
RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
007/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan penanganan bahan pemeriksaan
Patologi Anatomi dari rawat inap untuk dikirim ke laboratorium
luar.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan
bahan pemeriksaan patologi anatomi untuk rawat inap.
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas ruangan menyerahkan bahan PA yang telah
ditampung dalam wadah yang sudah berisi formalin 10% dan
ditulis pula data pasien beserta form permintaan pemeriksaan
ke laboratorium.
2. Petugas laboratorium yang menerima bahan beserta surat PA
nya menulis pada buku rujukan pemeriksaan PA.
3. Petugas laboratorium membungkus bahan pemeriksaan
beserta form pemeriksaan.
4. Petugas laboratorium menghubungi bagian pengiriman untuk
mengambil bahan pemeriksaan di rumah sakit.
5. Hasil yang diterima dari laboratorium PA difoto copy untuk
arsip laborat dan diserahkan kembali ke ruangan.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IBS, Bagian pengiriman sampel, Laboratorium

RS
PROSEDUR PENANGANAN BAHAN
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI UNTUK
BAGIAN KAMAR BERSALIN ( IKB )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
008/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan penanganan bahan pemeriksaan
Patologi Anatomi dari ruang bersalin untuk dikirim ke laboratoium
luar.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan
bahan pemeriksaan patologi anatomi untuk bagian kamar bersalin
( IKB ).
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas kamar bersalin menyerahkan bahan PA yang telah
ditampung dalam formalin 10% bila bahan berupa biopsy, dan
hapusan fluor albus pada obyek glass yang telah difiksasi
dengan alcohol 1:1 selama 10 menit untuk pemeriksaan Pap
Smear dan ditulis data pasien beserta form permintaan
pemeriksaan ke laboratorium.
2. Petugas laboratorium yang menerima bahan beserta surat PA
nya menulis pada buku rujukan pemeriksaan PA.
3. Petugas laboratorium membungkus bahan pemeriksaan
beserta form pemeriksaan.
4. Petugas laboratorium menghubungi bagian pengiriman untuk
mengambil bahan pemeriksaan di rumah sakit.
5. Hasil yang diterima dari laboratorium PA ditulis buku
pemeriksaan PA dan diserahkan kembali ke Kamar Bersalin.
UNIT TERKAIT IKB, Bagian pengiriman sampel, Laboratorium

RS
PROSEDUR PENANGANAN BAHAN
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN PATOLOGI ANATOMI UNTUK
RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
009/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur penanganan bahan pemeriksaan Patologi Anatomi dari
rawat jalan untuk dikirim ke laboratorium luar.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan
bahan pemeriksaan patologi anatomi untuk rawat jalan.
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas Poli rawat jalan menyerahkan bahan PA yang telah
ditampung dalam formalin 10% bila bahan berupa potongan
jaringan post incisi, dan hapusan fluor albus pada obyek glass
yang telah difiksasi dengan alcohol eter 1:1 selama 10 menit
untuk pemeriksaan Pap Smear dan ditulis data pasien beserta
form permintaan pemeriksaan ke laboratorium.
2. Petugas laboratorium yang menerima bahan beserta surat PA
nya menulis pada buku rujukan pemeriksaan PA.
3. Petugas laboratorium membungkus bahan pemeriksaan
beserta form pemeriksaan.
4. Petugas laboratorium menghubungi bagian pengiriman untuk
mengambil bahan pemeriksaan di rumah sakit.
5. Petugas laboratorium menghubungi pasien apabila hasil
laboratorium PA sudah jadi.
6. Hasil yang diterima dari laboratorium PA difoto copy untuk
arsip laborat.
UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Laboratorium, Bagian pengiriman sampel.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN RUJUKAN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


010/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang mengelola tentang pemeriksaan laboratorium yang
dirujuk ke laboratorium luar yang sudah bekerjasama dikarenakan
tidak tersedianya alat pemeriksaan ataupun adanya kerusakan
alat dan sebagai second opinion untuk perbandingan hasil
pemeriksaan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
rujukan pelayanan laboratorium di luar rumah sakit.
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium di luar rumah sakit dipilih yang
memiliki rekam jejek kinerja yang baik tentang tepat-waktu
dan memenuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku
( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat melakukan screening pemeriksaan yang
pengerjaannya tidak dapat dilakukan mandiri.
2. Jenis pemeriksaan yang dirujuk antara lain : PA (Patologi
Anatomi), TORCH, Pap smear, Kultur, Tumor marker,
pemeriksaan endokrinologi.
3. Petugas laborat memberitahu biaya rujukan kepada pasien
rawat jalan / inap.
4. Petugas laborat mencatat pengiriman spesimen yang akan
dirujuk di buku rujukan.
5. Petugas laborat mengisi formulir pemeriksaan sesuai dengan
identitas pasien dan dokter pengirim.
6. Petugas laborat menyiapkan bahan pemeriksaan rujukan dan
membuatkan kuitansi pembayaran pasien rawat jalan / rawat
inap.
7. Petugas laboratorium rujukan akan mengirim hasil
pemeriksaan lewat fax dan hasil pemeriksaan yang asli

RS
BUDI AGUNG PEMERIKSAAN RUJUKAN LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


010/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

dikirimkan ke petugas laborat lewat pos.


8. Hasil pemeriksaan asli akan diterima dan dicatat di buku
rujukan oleh petugas laboratorium.
9. Petugas laboratorium akan menghubungi pasien/keluarga
pasien lewat telp/sms apabila pasien tersebut sudah tidak
dirawat di RS Budi Agung.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, Rawat Jalan.

RS
PROSEDUR PENGADAAN REAGEN, BAHAN
BUDI AGUNG
HABIS PAKAI LABORATORIUM, ALAT TULIS
KANTOR, ALAT LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
011/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam permintaan reagen,
bahan habis pakai, alat laboratorium, alat tulis kantor dan alat
rumah tangga.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam permintaan
reagen, bahan habis pakai, alat laboratorium, alat tulis kantor dan
alat rumah tangga.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan
Direktur RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017
tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Permintaan reagen laboratorium
Petugas laboratorium menulis di buku order laboratorium,
reagen apa saja yang dibutuhkan kemudian petugas
laboratorium mengantar buku tersebut ke bagian gudang
farmasi untuk diorderkan reagen oleh petugas gudang
farmasi.
2. Permintaan BHP laboratorium
Petugas laboratorium menulis di buku order BHP
laboratorium, BHP apa saja yang dibutuhkan kemudian
petugas laborat mengantar buku tersebut ke gudang farmasi
untuk disiapkan oleh petugas gudang farmasi.
3. Permintaan ATK dan rumah tangga laboratorium
Petugas laborat menulis di buku order ATK dan rumah tangga
laboratorium apa saja yang dibutuhkan, kemudian ditulis di
form permintaan barang sesuai dengan yang ditulis di buku

RS
PROSEDUR PENGADAAN REAGEN, BAHAN
BUDI AGUNG
HABIS PAKAI LABORATORIUM, ALAT TULIS
KANTOR, ALAT LABORATORIUM
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
011/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

order, kemudian petugas laborat mengantar form tersebut ke


bagian instalasi sarana prasarana untuk disiapkan oleh
petugas sarana.
4. Permintaan alat laboratorium
Petugas laboratorium meminta persetujuan ke Ka.Sie
Penunjang, apabila sudah disetujui membuat surat ke Direktur
RS Budi Agung, kemudian didisposisikan ke Instalasi Sarana
dan Prasarana untuk selanjutnya diteruskan ke bagian
pengadaan barang rumah sakit.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Farmasi, Instalasi Sarana dan Prasarana,
Pengadaan barang.

RS
PROSEDUR PENGGUNAAN REAGEN, BAHAN
BUDI AGUNG
HABIS PAKAI, DAN ALAT TULIS KANTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
012/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam penggunaan reagen,
bahan habis pakai, alat tulis kantor dan alat rumah tangga.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penggunaan
regen, bahan habis pakai, alat tulis kantor dan alat rumah tangga.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR A. Penggunaan reagen dan BHP
1. Petugas laboratorium mengeluarkan reagen / barang yang
dibutuhkan.
2. Petugas laboratorium mengeluarkan reagen / BHP yang
dibutuhkan di file pengeluaran reagen setiap hari sesuai
dengan pemeriksaan per pasien.
3. Petugas laboratorium mencatat di kertas mutasi keluar
reagen dan bahan habis pakai yang tidak bisa dikeluarkan
dalam bentuk satuan biji dan dimutasi dalam bentuk
satuan botol/kit.
B. Penggunaan alat tulis kantor
1. Petugas laboratorium mengeluarkan ATK / barang yang
dibutuhkan.
2. Petugas laboratorium mencatat di buku stok ATK.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Farmasi, Instalasi Sarana Prasarana.

RS
PROSEDUR PENERIMAAN REAGEN,BAHAN
BUDI AGUNG
HABIS PAKAI, ALAT LABORATORIUM, DAN
ALAT TULIS KANTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
013/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam penerimaan reagen,
bahan habis pakai, alat laboratorium dan alat tulis kantor.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penerimaan
reagen, bahan habis pakai, alat laboratorium dan alat tulis kantor
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Penerimaan reagen laboratorium
Petugas laboratorium menerima pemberitahuan dari gudang
farmasi, kemudian petugas laboratorium mengambil reagen
ke gudang farmasi dan menulis di buku penerimaan barang
gudang farmasi dan mencatat jumlah dan jenis reagen yang
diterima, tanggal expired, tanggal datang di buku order
reagen laboratorium, kemudian petugas laborat memasukkan
di kertas stok manual reagen laboratorium.
2. Penerimaan BHP laboratorium
Petugas laboratorium menerima pemberitahuan dari gudang
farmasi, kemudian petugas laboratorium mengambil BHP ke
gudang farmasi dan menulis di buku penerimaan barang
gudang farmasi dan mencatat jumlah dan jenis BHP di buku
order BHP laboratorium, kemudian petugas laborat
memasukkan di kertas stok manual reagen laboratorium.
3. Penerimaan ATK dan rumah tangga laboratorium

RS
PROSEDUR PENERIMAAN REAGEN,BAHAN
BUDI AGUNG
HABIS PAKAI, ALAT LABORATORIUM, DAN
ALAT TULIS KANTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
013/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

Petugas laboratorium menerima pemberitahuan dari instalasi


sarana prasarana, kemudian petugas laboratorium mengambil
ATK dan rumah tangga ke instalasi sarana prasarana.
4. Penerimaan alat laboratorium
Petugas laboratorium menerima pemberitahuan dari instalasi
sarana prasarana, kemudian petugas laboratorium mengambil
alat ke instalasi sarana prasarana. Apabila alat berukuran
besar, maka alat langsung di kirim ke laboratorium.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Farmasi, Instalasi Sarana dan Prasarana.
RS
PROSEDUR PENGARSIPAN DAN
BUDI AGUNG
PEMUSNAHAN HASIL LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
014/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pengarsipan dan
pemusnahan hasil laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengarsipan
dan pemusnahan hasil laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR Arsip data pasien di Instalasi laboratorium melalui program
komputer ( SIM RS ) yang otomatis tersimpan di komputer.
A. Pengarsipan hasil laboratorium ( hard copy )
1. Hasil laboratorium terdiri dari 2 rangkap : lembar pertama
untuk pasien dan lembar kedua untuk bagian RM.
2. Untuk arsip laboratorium menggunakan form permintaan
yang sudah diisi dengan hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Arsip hasil laboratorium diurutkan sesuai tanggal
pemeriksaan tanpa memperhatikan nomor RM dan
disusun setiap harinya dan disimpan di ruang file selama 5
tahun.
4. Arsip hasil rujukan disimpan dalam map tersendiri dan
dicopy.
B. Pemusnahan hasil laboratorium
1. Berkas rekam medis yang sudah lebih dari 5 tahun ( yang
tidak diperlukan lagi ).
2. Membuat surat permohonan pemusnahan arsip ke Ka. Sie
Penunjang.

RS
PROSEDUR PENGARSIPAN DAN
BUDI AGUNG
PEMUSNAHAN HASIL LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
014/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

3. Apabila sudah disetujui mengenai tanggal pemusnahan


maka petugas administrasi laboratorium menghubungi
bagian sarana terkait jadwal pemusnahan arsip tersebut.
4. Petugas administrasi membuat berita acara pemusnahan
arsip tersebut.
5. Pemusnahan arsip dilakukan dengan cara : arsip hasil
pemeriksaan dibawa ke incenerator untuk dibakar.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Admisi, Rekam Medis, Instalasi Sarana dan
Prasarana.
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN DARAH HEMATOLOGI
DENGAN OL 2100
No. Dokumen No. Revisi Halaman
015/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara Pemeriksaan Darah
Hematologi dengan menggunakan alat automatic hematology
analyzer OL 2100.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Darah
Hematologi Lengkap dengan OL 2100.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
b. Homogenkan sampel ( dibolak balik 8-10 kali, jangan
dikocok ).
c. Masukkan sampel melalui probe yang berwarna transparan
dan tekan tombol yang ada dibelakang probe tersebut,
darah akan dihisap probe.
d. Bersihkan probe dengan tisu sampai dinding luar probe
bersih.
e. Ambil botol untuk analisa sampel dan posisikan botol agak
miring pada jarum tersebut, tekan tombol dibelakang probe.

RS
BUDI AGUNG PEMERIKSAAN DARAH HEMATOLOGI
DENGAN OL 2100
No. Dokumen No. Revisi Halaman
015/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

f. Darah akan keluar kembali bercampur reagen diluent,


homogenkan.
g. Letakkan gelas tersebut pada jarum analisa dan tekan
“Count”.
h. Hasil keluar pada layar.
i. Petugas mencatat di buku kerja hematologi.

UNIT TERKAIT Laboratorium


RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN DARAH HEMATOLOGI
DENGAN BC 2600
No. Dokumen No. Revisi Halaman
015/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara Pemeriksaan Darah
Hematologi dengan menggunakan alat automatic hematology
analyzer BC 2600.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Darah
Hematologi Lengkap dengan BC 2600.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Homogenkan sampel ( dibolak balik 8-10 kali, jangan
dikocok ).
c. Tekan menu kemudian pilih menu count.
d. Masukkan sampel dan tekan tombol probe.
e. Tunggu hasil keluar pada layar.
f. Petugas mencatat di buku kerja hematologi.
Unit Terkait Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


017/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara Pemeriksaan Laju
Endap Darah (LED).
2. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan
laboratorium untuk mengukur laju pengendapan eritrosit dari
bahan pemeriksaan darah oleh gaya grafitasi bumi untuk
mengetahui adanya infeksi ( Nilai Normal LED I : 0 – 15 mm/
jam, LED II : 0 – 30 mm/jam )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan Laju
Endap Darah (LED)
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Petugas menyiapkan reagen Na Citras 3,8 %.
c. Petugas menyiapkan alat yang digunakan :
- Pipet Westergreen
- Rak / Standar Westergreen bersih.
. 3. Petugas melakukan pemeriksaan dengan cara :
a. Petugas mengambil tabung reaksi
b. Masukkan darah EDTA dicampur dengan reagen Na Citras
3,8 % dengan perbandingan 4:1 (4 bagian darah + 1
bagian Na Citras 3,8% )
c. Homogenkan

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


017/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

d. Hisap campuran tadi dengan pipet Westergreen sampai


garis tanda “0”
e. Letakkan pada rak Westergreen pada posisi tegak lurus
selama 1 jam lalu baca tingginya kolom plasma, catat di
buku pemeriksaan
f. Jika diminta pembacaan 2 jam, maka setelah dibaca LED
pertama didiamkan lagi selama 1 jam kemudian di baca
nilai LED pada jam ke 2
g. Petugas mencatat hasil pembacaan LED 1 jam dan LED 2
jam
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


018/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara Pemeriksaan Golongan
Darah A, B, AB, O dan Rhesus Faktor di laboratorium.
2. Pemeriksaan golongan darah adalah pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan golongan darah seseorang
menurut system ABO (golongan darah A, B, AB atau O) dan
Rhesus ( Factor D ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan
Golongan Darah.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).

PROSEDUR 1. 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, handscoon, masker )


2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyiapkan reagen yang diperlukan : anti A, anti
B, anti AB dan anti D.
b. Petugas menyiapkan Alat yang diperlukan : Kartu
Golongan Darah, Lancet, Kapas alkohol, Tissue, Batang
Pengaduk.
c. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
d. Petugas menulis nama, tanggal lahir dan alamat pasien
yang akan diperiksa di kartu golongan darah.
e. Ujung jari pasien diusap dengan kapas alkohol 70 %,
biarkan alkohol mengering.
f. Tusuk ujung jari pasien dengan lancet.
g. Teteskan darah perifer atau darah EDTA 10-20 µl pada

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


018/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

empat kotak di kartu golongan darah.


h. Kemudian teteskan 1 tetes anti A, anti B, anti AB dan anti
D.
i. Campur dengan rata darah dan reagen menggunakan
batang pengaduk.
j. Goyangkan kartu golongan darah sampai timbul aglutinasi.
3. Petugas membaca hasil sebagai berikut :
- Golongan darah A bila terjadi aglutinasi di kotak A dan
AB.
- Golongan darah B bila terjadi aglutinasi di kotak B dan
AB.
- Golongan darah AB bila terjadi aglutinasi di kotak A, B,
dan AB.
- Golongan darah O bila tidak terjadi aglutinasi di kotak
A, B, dan AB.
- Rhesus / Rh positif bila terjadi aglutinasi di kotak D.
4. Petugas mencatat hasil di buku hematologi.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN
BUDI AGUNG
(BT=BLEEDING TIME) DENGAN METODE
DUKE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
019/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara Pemeriksaan masa
perdarahan ( BleedingTime / BT) dengan metode “Duke”
2. Pemeriksaan waktu perdarahan (BT) adalah pemeriksaan
labratorium yang menentukan lamanya tubuh menghentikan
perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratories
( Nilai Normal : 1 – 3 menit )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan masa
perdarahan ( Bleeding Time/BT ).
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).

PROSEDUR 5. 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, handscoon, masker )


6. 2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyiapkan Alat yang diperlukan : lancet, kapas
alkohol 70%, kertas saring / tisu, stopwatch.
b. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
c. Petugas membersihkan cuping / anak daun telinga dengan
alkohol 70 % dan biarkan sampai kering
d. Petugas menusuk cuping / anak daun telinga dengan
menggunakan lancet / autoclick.
e. Petugas menyalakan stop watch pada saat darah mulai
keluar.
f. Petugas menghisap darah dengan kertas saring atau tisu
setiap 30 detik sampai darah tidak keluar.

RS
PEMERIKSAAN MASA PERDARAHAN
BUDI AGUNG
(BT=BLEEDING TIME) DENGAN METODE
DUKE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
019/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

g. Petugas menghentikan stopwatch pada saat darah sudah


tidak keluar lagi.
h. Petugas mencatat waktu yang diperlukan darah untuk
membeku dengan melihat berapa banyak bercak darah
yang ada di kertas saring / tisu.
i. Petugas mencatat hasil di buku hematologi.

UNIT TERKAIT Laboratorium


RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH
(CT = CLOTTING TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
020/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara Pemeriksaan masa
pembekuan ( Clotting Time / CT).
2. Pemeriksaan waktu pembekuan (CT) adalah pemeriksaan
laboratorium yang menentukan lamanya darah membeku
akibat trauma yang dibuat secara laboratories ( Nilai Normal :
3 – 6 menit )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan masa
pembekuan ( Clotting Time / CT ).
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).

PROSEDUR 3. 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, handscoon, masker )


4. 2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyiapkan Alat yang diperlukan : tourniquet
kapas alkohol 70%, Spuit 3 cc, stopwatch, object glass.
b. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
c. Petugas memasang torniquet di lengan atas pasien.
d. Petugas membersihkan permukaan lipatan lengan
menggunakan kapas alkohol 70% dan darah diambil
menggunakan spuit 3 ml.
e. Petugas menjalankan stopwatch pada saat darah kelihatan
masuk ke dalam spuit.
f. Petugas meneteskan darah sebanyak 2 tetes ke objek
glass.
g. Petugas melihat ada bekuannya setiap 1 menit.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN MASA PEMBEKUAN DARAH
(CT = CLOTTING TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
020/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

h. Petugas menghentikan stopwatch pada saat darah sudah


membeku.
i. Petugas mencatat hasil di buku hematologi.

UNIT TERKAIT Laboratorium


RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GAMBARAN DARAH TEPI
( GDT) METODE GIEMSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
021/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan Gambaran Darah
Tepi / Morfologi Sel Darah Merah di dalam darah dengan
metode Giemsa.
2. Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi adalah pemeriksaan
laboratorium untuk Mengetahui adanya kelainan-kelainan
bentuk / morfologi sel darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan
gambaran darah tepi (GDT) metode Giemsa.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).

PROSEDUR 1. Petugas menerima form pemeriksaan GDT dari dokter.


2. Petugas mengambil sampel darah pasien dan melabeli
identitas pasien.
3. Petugas memakai APD ( Jas Laborat dan Handscoon ).
4. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
5. Petugas memeriksa QBC + Diff sampel darah pasien tersebut
dan menyimpan hapusan GDT untuk diteliti oleh dr SpPK.
6. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyiapkan larutan Giemsa siap pakai dengan
perbandingan 1 bagian Giemsa dengan 9 bagian buffer pH
7.2.
b. Petugas membuat sediaan apus cukup tipis dan keringkan.
c. Petugas memfixasi sediaan apus dengan Metanol selama 3
menit.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GAMBARAN DARAH TEPI
( GDT) METODE GIEMSA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
021/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

d. Petugas menambahkan campuran larutan Giemsa selama


20 menit.
e. Sediaan di bilas dengan air mengalir lalu dikeringkan.
f. Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 40 x
7. Petugas menyerahkan preparat sediaan yang sudah dibuat
diserahkan kepada dokter Penanggung jawab Laboratorium
( dr. SpPK ) untuk dibaca dengan menggunakan mikoroskop
pembesaran 100x dan mencatat dibuku kerja GDT.
8. Petugas laboratoriummengetikhasilpembacaandrSpPK
9. Dokter SpPK ( Penanggung jawab Laboratorium )
memverifikasi dan menandatangani hasil ketikan.
10. Petugas memberi stempel laborat, dan hasil diserahkan
kepada pasien
11. Petugas menyimpan file hasil GDT di file GDT
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN APTT (ACTIVATED PARTIAL
THROMBOPLASTIN TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Proseduir ini memuat tata cara pemeriksaan Activated
Partical Thrombolastin Time (APTT) di dalam darah.
2. Pemeriksaan Activated Partical Thrombolastin Time (APTT)
adalah pemeriksaan laboratorium untuk mengukur
kemampuan factor koagulasi intrinsic yang ada dalam plasma
untuk membentuk koagulasi fibrin dalam plasma dengan
mengikuti tata cara tertentu ( Nilai Normal : 27 – 42 detik )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
Activated Partical Thrombolastin Time (APTT) di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
A. Petugas menyalakan alat dengan menekan “On” dan
tunggu sampai suhu alat stabil ± 20 – 30 menit
B. Petugas menyiapkan reagen pada suhu ruangan dan alat ,
yang meliputi :
1. Reagen APTT
2. Reagen CaCl2

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN APTT (ACTIVATED PARTIAL
THROMBOPLASTIN TIME)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

3. Sampel Plasma Sitrat (TEControl N )


4. Cuvette dan Stirer
5. Mikropipet 50 µl
4. Petugas menginkubasi reagen CaCl2 dalam cuvette minimal
selama 10 menit ( suhu 36.5ºC – 37.5ºC) maksimal selama 30
menit.
5. Petugas memasukkan 50 µl Plasma sitrat / TE Control kedalam
cuvette berStirer.
6. Petugas menambahkan 50 µl reagen APTT kedalam cuvette
yang berisi plasma sitrat berstirer.
7. Petugas memasukkan cuvette yang berisi plasma sitrat +
reagen APTT / TE Control + reagen APTT kedalam channel
pengukuran lalu tutup rapat.
8. Petugas menunggu sampai alat selesai count down selama
180 detik.
9. Petugas melakukan persiapan memipet reagen CaCl 2
sebanyak 50 µl yang telah di inkubasi jika waktu menunjukan
kurang 10 detik.
10. Petugas memasukkan reagen CaCl 2 jika alat menampilkan
tulisan GO-S.
11. Petugas menunggu alat melakukan counting hasil.
12. Petugas mencatat hasil di buku hematologi.

UNIT TERKAIT Laboratorium


RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN PT ( PROTHROMBIN TIME )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


023/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan Plasma
Prothrombine Time / PPT di dalam darah
2. Pemeriksaan Plasma Prothrombine Time (PPT) adalah
pemeriksaan laboratorium untuk mengukur kemampuan factor
koagulasi intrinsik yang ada dalam plasma untuk membentuk
koagulasi fibrin dengan tata cara tertentu ( Nilai Normal : 11
-18 detik )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan
Plasma Prothrombine Time (PPT)
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyalakan alat dengan menekan “On” dan tunggu
sampai suhu alat stabil ± 20 – 30 menit.
b. Petugas menyiapkan reagen pada suhu ruangan dan alat ,
yang meliputi :
1. Reagen PPT

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN PT ( PROTHROMBIN TIME )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


023/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

2. Sampel Plasma Sitrat (TEControl N )


3. Cuvette dan Stirer
4. Mikropipet 50 µl dan Mikropipet 100 µl
5. Petugas menginkubasi reagen PPT dalam cuvette minimal
selama 10 menit ( suhu 36.5ºC – 37.5ºC) maksimal selama 30
menit.
5. Petugas memasukkan 50 µl Plasma sitrat / TE Control kedalam
cuvette berStirer.
6. Petugas memasukkan cuvette yang berisi plasma sitrat
kedalam channel pengukuran lalu tutup rapat.
7. Petugas menunggu sampai alat selesai count down selama
120 detik.
8. Petugas melakukan persiapan memipet reagen PPT sebanyak
100 µl yang telah di inkubasi, jika waktu menunjukan kurang
10 detik.
9.Petugas memasukkan reagen PPT jika alat menampilkan
tulisan GO-S.
10. Petugas menunggu alat melakukan counting hasil.
11. Petugas mencatat hasil di buku hematologi.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH CITO
DENGAN STICK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
024/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar Glukosa di
dalam darah sewaktu – waktu dengan stick ( Nilai Normal : < 200
mg/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
Glukosa darah sewaktu di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Petugasmenyiapkanalat yang diperlukan:
- Accu-chek Glucometer
- Stick Accu-chek
- Lancet / autoclik
- Kapas alcohol 70 %
B. Petugas membersihkan ujung jari dibersihkan dengan
kapas alcohol 70 % dan biarkan sampai kering.
C. Petugas memasukkan stick kealat sampai alat menyala.
D. Petugas menekan ujung jari pasien, tusuk dengan

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH CITO
DENGAN STICK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
024/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

lancet pada satu sisi ujung jari


E. Petugas meneteskan darah yang keluar dari ujung jari ke
stick accu-chek
F. Alat akan membaca kadar gula darah sewaktu setelah 8 –
10 detik
G. Hasil akan muncul di layar
H.Petugas akan menulis di form pemeriksaan dan
melaporkan kepada perawat jaga dan mencatat di kuku
kerja kimia
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD.
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


025/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar Glukosa di
dalam darah sewaktu – waktu ( Nilai Normal : < 200 mg/dl ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
Glukosa darah sewaktu di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Manual :
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen glukosa 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
3. Petugas menambahkan sampel 10 µl ke dalam reagen
tersebut.
4. Petugas mencampur dan menginkubasi 10 menit pada
suhu 25 – 30oC.
5. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A
pada panjang gelombang 510 nm.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


025/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Hasil akan keluar pada layar monitor.


7. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
b. Automatic Analyser
1. Tekan“order”
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter gula darah pada alat analyzer
4. Masukkan ± 200 µl sampel ke dalam cup sampel
5. Tekan ”start” pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam
bentuk print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kerja kimia klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
400 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl 0,9%
dan hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PUASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


026/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar gula darah di
dalam tubuh pada saat pasien puasa selama 10-12 jam ( Nilai
Normal : < 115 mg/dl ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
gula darah puasa.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Manual :
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen glukosa 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
3. Petugas menambahkan sampel 10 µl ke dalam reagen
tersebut.
4. Petugas mencampur dan menginkubasi 10 menit pada
suhu 25 – 30oC.
5. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A
pada panjang gelombang 510 nm.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PUASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


026/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Hasil akan keluar pada layar monitor.


7. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
b. Automatic Analyser
1. Tekan“order”
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter gula darah pada alat analyzer
4. Masukkan ± 200 µl sampel ke dalam cup sampel
5. Tekan ”start” pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam
bentuk print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kerja kimia klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih
dari 400 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl
0,9% dan hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH 2 JAM PP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


027/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar gula darah 2
jam setelah makan di dalam darah ( Nilai Normal : 70-160 mg/dl ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
gula darah 2 jam setelah makan.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Manual :
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen glukosa 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
3. Petugas menambahkan sampel 10 µl ke dalam reagen
tersebut.
4. Petugas mencampur dan menginkubasi 10 menit pada
suhu 25 – 30oC.
5. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A
pada panjang gelombang 510 nm.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH 2 JAM PP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


027/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Hasil akan keluar pada layar monitor.


7. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
b. Automatic Analyser
1. Tekan“order”
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter gula darah pada alat analyzer
4. Masukkan ± 200 µl sampel ke dalam cup sampel
5. Tekan ”start” pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam
bentuk print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kerja kimia klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
400 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl 0,9%
dan hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN HBA1C DENGAN NYCOCARD
READER II
No. Dokumen No. Revisi Halaman
028/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar hba1c di
dalam darah. ( Nilai Normal : 4,5 – 6,3 )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
hba1c.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang diperiksa sudah
sesuai.
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyalakan alat Nycocard Reader II.
b. Petugas memilih menu Hba1c.
c. Petugas mengaplikasikan 5 µl sampel darah EDTA ke tube
test dengan reagen.
d. Petugas menghomogenkan dan inkubasi selama 2 menit.
e. Petugas mengaplikasikan 25 µl reaksi campuran ke alat
tes.
f. Petugas menambahkan 25 µl larutan pembersih (R2),
kemudian menunggu setengah kering.
g. Petugas membaca hasilnya dalam 3 menit dengan

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN HBA1C DENGAN NYCOCARD
READER II
No. Dokumen No. Revisi Halaman
028/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

menggunakan Nycocard Reader II.


h. Petugas mematikan alat.
i. Petugas laborat mencatat di buku kerja kimia klinik.

UNIT TERKAIT Laboratorium


RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


029/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar cholesterol di
dalam darah ( Nilai Normal : < 200 ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
cholesterol.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen cholesterol 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
3. Petugas menambahkan sampel 10 µl ke dalam reagen
tersebut.
4. Petugas mencampur dan menginkubasi 10 menit pada
suhu 25 – 30oC.
5. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A pada
panjang gelombang 510 nm.
6. Hasil akan keluar pada layar monitor.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


029/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

7. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.


B. Automatic Analyser
1. Tekan “Order”
2. Masukkan identitas pasien.
3. Pilih parameter Cholesterol pada alat analyser.
4. Masukkan ±200 µl sampel serum ke dalam cup sampel.
5. Tekan “ Start “ pada alat.
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam bentuk
print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kimia klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
750 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl 0.9%
hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TRIGLISERID

No. Dokumen No. Revisi Halaman


030/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar trigliserid di
dalam darah( Nilai Normal : 0 - 150 mg/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
trigliserid.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen trigliserid 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
3. Petugas menambahkan sampel 10 µl ke dalam reagen
tersebut.
4. Petugas mencampur dan menginkubasi 10 menit pada
suhu 25 – 30oC.
5. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A
pada panjang gelombang 510 nm.
6. Hasil akan keluar pada layar monitor.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TRIGLISERID

No. Dokumen No. Revisi Halaman


030/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

7. Petugas mencatat di buku kimia klinik.


B. Automatic analyser
1. Tekan “ Order”.
2. Masukkan identitas pasien.
3. Pilih parameter trigliserid pada alat analyser.
4. Masukkan ±200 µl sampel serum ke dalam cup
sampel.
5. Tekan “Start” pada alat.
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam
bentuk print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kimia klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
1000 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl 0,9%
dan hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


031/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar HDL
cholesterol di dalam darah (Nilai Normal : L. 30-70 P.30-85 mg/dl)
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
hdl cholesterol.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Petugas membuat presipitat :
1. Petugas menyiapkan tabung reaksi yang bersih
2. Masukkan 50 µl reagen presipitat HDL cholesterol ke
dalam tabung tersebut.
3. Tambahkan 500 µl serum ke dalam tabung, diamkan
selama 5 menit.
4. Disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3000
rpm.
3. Petugas menyiapkan tabung reaksi yang bersih untuk sampel
4. Petugas memasukkan 1000 µl reagen cholesterol ke dalam
tabung
5. Petugas menambahkan 25 µl supernatan ke dalam tabung.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN HDL CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


031/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Petugas mencampur dan menginkubasi 10 menit pada suhu


25 – 30oC.
7. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A pada
panjang gelombang 510 nm.
8. Hasil akan keluar pada layar monitor.
9. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN LDL CHOLESTEROL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


032/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar LDL
cholesterol di dalam darah ( Nilai Normal : 0 - 150 mg/dl ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
ldl cholesterol.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas dalam menentukan kadar LDL kolesterol adalah
dengan cara perhitungan, dengan rumus :

HDL Kholesterol = Kholesterol–(Trigliserid+ HDLKholesterol )


5

2. Petugas tidak dapat menghitung ldl cholesterol jika hasil


trigliserid > 350 mg/dl.

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN SGOT/AST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


033/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar enzim
SGOT/AST di dalam darah ( Nilai Normal : L = <37 I/U, P = <31I/U
)
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
SGOT/AST.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
2. Petugas menyiapkan reagen kerja SGOT dengan
mencampur Reagen I dan Reagen II dengan perbandingan
4:1
3. Petugas memipet reagen kerja SGOT 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
4. Petugas menambahkan sampel 100 µl ke dalam reagen
tersebut.
5. Petugas mencampur dan menginkubasi 1 menit pada suhu
25 – 30oC.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN SGOT/AST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


033/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A pada


panjang gelombang 340 nm.
7. Hasil akan keluar pada layar monitor.
8. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
B. Automatic analyser
1. Tekan “ Order”
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter SGOT pada alat analyser
4. Masukkan 200 µl sampel ke sampel
5. Tekan start pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitar dan dalam bentuk
print out.
7. Petugas mencatat dibuku kerja kimia klinik
C. Petugas akan melakukan pengenceran bila hasil lebih dari
340 U/l, yaitu 1 bagian sampel dengan 9 bagian NaCl
0.9% lalu hasilnya dikalikan 10
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN SGPT/ALT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


034/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar enzim
SGPT/ALTL di dalam darah ( Nilai Normal : L = <42 I/U, P = <32
I/U ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
SGPT/ALT.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas menyiapkan reagen kerja SGOT dengan
mencampur Reagen I dan Reagen II dengan
perbandingan 4 : 1
3. Petugas memipet reagen kerja SGOT 1000 µl ke dalam
tabung reaksi untuk sampel.
4. Petugas menambahkan sampel 100 µl ke dalam reagen
tersebut.
5. Petugas mencampur dan menginkubasi 1 menit pada
suhu 25 – 30oC.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN SGPT/ALT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


034/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A


pada panjang gelombang 340 nm.
7. Hasil akan keluar pada layar monitor.
8. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
B. AUTOMATIC ANALYSER
1. Tekan “order”
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter SGPT
4. Masukkan ± 200 ul sampel ke dalam cup sampel
5. Tekan “start” pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam bentuk
print out
7. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik
C. Petugas akan melakukan pengenceran bila hasil lebih dari
340 U/l, yaitu 1 bagian sampel dengan 9 bagian NaCl 0,9
% lalu hasilnya dikalikan 10.

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GAMMA GT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


035/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar enzim Gamma
GT di dalam darah ( Nilai Normal : L.11-61 P.9-39 U/I ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
Gamma GT darah.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
2. Petugas menyiapkan reagen kerja Gamma GT dengan
mencampur reagen I dan reagen II dengan perbandingan
4:1.
3. Petugas memipet reagen kerja Gamma GT sebanyak 1000
µl ke dalam tabung reaksi untuk sampel.
4. Petugas menambahkan sampel 100 µl ke dalam reagen
tersebut.
5. Petugas mencampur dan menginkubasi 1 menit pada suhu
25 – 30oC.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN GAMMA GT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


035/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

6. Petugas membaca pada fotometer mindray BA-88A pada


panjang gelombang 405 nm.
7. Hasil akan keluar pada layar monitor.
8. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ALKALINE PHOSPATASE
( ALP )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
036/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar enzim Alkaline
phosphate dalam darah ( Nilai normal : 40 – 300 U/l ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
Alkaline Phosphatase.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas laborat dan handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas akan memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai
2. Petugas menyiapkan reagen kerja ALP dengan
mengambil reagent I dan regent II
3. Petugas memipet reagent kerja ALP sebanyak 1000 µl
reagent I dimasukkan dalam tabung reaksi
4. Petugas memipet 20µl serum dan dimasukkan kedalam
tabung tersebut, inkubasi 1 menit
5. Petugas menambahkan reagent II sebanyak 250µl,
kemudian diinkubasi selama 1 menit
6. Petugas memasukkan reagent dan sampel tersebut untuk
dibaca ke dalam alat mindray BA-88A

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ALKALINE PHOSPATASE
( ALP )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
036/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

pada panjang gelombang 405 nm.


7. Hasil akan keluar pada layar monitor
8. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik.

UNIT TERKAIT Laboratorium


RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CKMB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


037/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar enzim CKMB
didalam darah ( Nilai Normal: < 25 U/L )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
enzim CKMB.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat dan handscoon dan
masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langlah – langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas Memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
2. Petugas menyiapkan reagent kerja CKMB dengan
mencampur reagent kerja CKMB dengan mencampur reagent
I dan reagent II dengan perbandingan 1:5
3. Petugas mengambil reagent I sebanyak 1000µl dan reagent II
sebanyak 200 µl untuk dicampurkan ke dalam botol coklat
4. Petugas mengambil campuran reagent I dan reagent II
tersebut sebanyak 1000µl dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
5. Petugas menambahkan sampel serum sebanyak 40 µl

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CKMB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


037/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

ke dalam tabung tersebut.


6. Petugas menginkubasi selama 2 menit
7. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray BA-88 A
pada panjang gelombang 340 nm
8. Hasil akan keluar pada layar monitor
9. Petugas mencatat hasil di buku kerja kimia klinik
B. Petugas akan melakukan pengenceran bila hasil lebih dari
100 U/L, yaitu 1 bagian sampel dengan 9 bagian NaCl 0,9%
lalu hasilnya dikalikan 10.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TROPONIN I

No. Dokumen No. Revisi Halaman


038/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar enzim
Troponin I di dalam darah
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah - langkah pemeriksaan kadar
enzim Troponin.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat dan Handscoon )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
b. Petugas mengeluarkan kaset troponin sampai sama suhu
ruangan.
c. Petugas mengeluarkan kaset troponin dari dalam
bungkusnya.
d. Petugas menempatkan kaset di tempat yang bersih dan
permukaannya datar.
e. Petugas meneteskan 2 tetes ( 50µl ) serum / plasma di
daerah spesimen, kemudian menambahkan 1 tetes ( 40µl )
buffer.
f. Petugas membaca hasil pemeriksaan setelah 10 menit.
g. Petugas membaca hasil sebagai berikut :
Positif : Bila terdapat 2 garis, satu garis di daerah control
(C) dan satu garis di daerah test (T).

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TROPONIN I

No. Dokumen No. Revisi Halaman


038/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

Negatif : Bila terdapat 1 garis di daerah control (C).


Invalid : Bila tidak terbentuk garis sama sekali.
h. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia klinik.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN UREUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


039/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar ureum di
dalam darah ( Nilai Normal : 10 – 50 mg/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan kadar
ureum
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas Memakai APD ( Jas Laborat dan Handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas menyiapkan reagen kerja ureum dengan
mencampur reagen I dan reagen II dengan
perbandingan 4 : 1
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan di
periksa sudah sesuai
3. Petugas memipet reagen kerja ureum 1000 µl kedalam
tabung reaksi
4. Petugas menambahkan 10 µl serum kedalam tabung
reaksi berisi reagen
5. Lalu petugas menginkubasi 1 menit pada suhu 25ºC -
30ºC
6. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray BA-
88 A pada panjang gelombang 340 nm
7. Hasil akan keluar pada layar monitor

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN UREUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


039/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

8. Petugas mencatat di buku kerja kimia klinik


B. AUTOMATIC ANALYSER
1. Tekan “ order “
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter ureum pada alat analyser
4. Masukkan ± 200 µl serum ke dalam cup sampel
5. Tekan “ start “ pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam bentuk
print out
7. Petugas mencatat di buku kimia klinik
3. Petugas melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari 300
mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 1 bagian NaCL 0,9 % dan
hasilnya dikalikan 2

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CREATININ

No. Dokumen No. Revisi Halaman


040/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar creatinin di
dalam darah ( Nilai Normal : L.0,6 – 1,1 mg/dl P.0,5 – 0,9 mg/dl ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan kadar
creatinin dalam darah.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas menyiapkan reagen kerja creatinin dengan
mencampur reagen I dan reagen II dengan
perbandingan 1 : 1
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
3. Petugas memipet reagen kerja creatinin 1000 µl ke
dalam tabung reaksi.
4. Petugas menambahkan sampel 100 µl ke dalam
reagen tersebut.
5. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama
1 menit.
6. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray
BA-88 A pada panjang gelombang 510 nm.
7. Hasil akan keluar pada layar monitor.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CREATININ

No. Dokumen No. Revisi Halaman


040/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

8. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia


klinik.
B. Automatic analyser
1. Tekan “ order “
2. Masukkan identitas pasien.
3. Pilih parameter cretinin pada alat analyser.
4. Masukkan ±200 µl sampel serum ke dalam cup sampel.
5. Tekan “ start ” pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam bentuk
print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kimia klinik.
C. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih
dari 15 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 1 bagian NaCl
0,9% dan hasilnya dikalikan 2.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOLAHAN SAMPEL PLASMA
CITRAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
041/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara untuk mendapatkan sampel
plasma citrat.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengolahan
sampel plasma citrat.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Instalasi Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Laboratorium )
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Darah yang sudah diambil di dalam tabung vacutainer
citrat dan sudah diberi label identitas pasien dibolak-balik
supaya tercampur dan tidak membeku.
b. Tabung darah dimasukkan dan diputar dalam centrifuge
selama 5 – 10 menit dengan kecepatan 3000 – 4000 rpm.
c. Biarkan centrifuge berhenti sendiri.
d. Plasma citrat yang terbentuk dipisahkan dan dimasukkan
ke dalam sampel cup.
e. Petugas memberi label identitas : nama pasien dan no. RM
f. Sampel siap untuk dikerjakan
3. Petugas akan menyimpan plasma citrat kedalam sampel cup
plastik ke dalam almari es apabila dirujuk kelaborat luar.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


042/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar asam uratdi
dalam darah ( Nilai Normal :L 3.4--7.0 / P 2.4--5.7 mg/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
asam urat.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen asam urat 1000 µl ke dalam
tabung reaksi.
3. Petugas menambahkan sampel 25 µl ke dalam reagen
tersebut.
4. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama
5 menit.
5. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray
BA-88 A pada panjang gelombang 510 nm.
6. Hasil akan keluar pada layar monitor.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ASAM URAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


042/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia


klinik.
B. Automatic analyser
1. Tekan “ order “
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter asam urat pada alat analyser
4. Masukkan ±200 µl sampel serum ke dalam cup sampel
5. Tekan “ start ” pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam bentuk
print out.
7. Petugas laborat mencatat di buku kimia klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
10 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 1 bagian NaCl 0,9%
dan hasilnya dikalikan 2.

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


043/12/LAB/RSBA/V/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 15 Mei 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar bilirubin total
di dalam darah ( Nilai Normal :0 – 1,1 mg/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
bilirubin total.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Petugas memipet reagen billirubin total I 1000 µl
kedalam tabung reaksi
c. Petugas menambahkan sampel 25 µl ke dalam reagen
tersebut
d. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama
5 menit.
e. Petugas menambahkan reagen bilirubin total II 250 µl
ke dalam tabung
f. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama
10 menit.
g. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray
BA-88 A pada panjang gelombang 510 nm.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


043/12/LAB/RSBA/V/2017 0 2/2

h. Hasil akan keluar pada layar monitor.


i. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia
klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
25 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl 0,9%
dan hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIREK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


659/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar bilirubin direk
di dalam darah ( Nilai Normal :0 – 0,025 mg/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
bilirubin direk.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Petugas memipet reagen billirubin direk I 1000 µl
kedalam tabung reaksi
c. Petugas menambahkan sampel 100 µl ke dalam
reagen tersebut
d. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama
3 menit.
e. Petugas menambahkan reagen bilirubin direk II 250 µl
ke dalam tabung
f. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama
5 menit.
g. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray
BA-88 A pada panjang gelombang 510 nm.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN BILIRUBIN DIREK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


659/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

h. Hasil akan keluar pada layar monitor.


i. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia
klinik.
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih
dari 25 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl
0,9% dan hasilnya dikalikan 5.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


660/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar total protein di
dalam darah ( Nilai Normal :6,0 – 8,0 g/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
total protein.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual
1. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
2. Petugas memipet reagen total protein I 1000 µl kedalam
tabung reaksi
3. Petugas menambahkan sampel 20 µl ke dalam reagen
tersebut
4. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama 3
menit.
5. Petugas menambahkan reagen total protein II 250 µl ke
dalam tabung
6. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel selama 5
menit.
7. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray BA-
88 A pada panjang gelombang 510 nm.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


660/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

j. Hasil akan keluar pada layar monitor.


k. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia
klinik.
B. Automatic Analyser
1. Tekan “ order “
2. Masukkan identitas pasien
3. Pilih parameter total protein pada alat analyser
4. Masukkan ± 200 µl serum ke dalam cup sampel
5. Tekan “ start “ pada alat
6. Hasil akan keluar pada layar monitor dan dalam bentuk
print out
7. Petugas mencatat di buku kimia klinik
3. Petugas akan melakukan pengenceran apabila hasil lebih dari
15 mg/dl yaitu 1 bagian serum dengan 4 bagian NaCl 0,9%
dan hasilnya dikalikan 2.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ALBUMIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


661/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar albumin di
dalam darah ( Nilai Normal :3,4 – 4,6 g/dl )
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
albumin.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Petugas memipet reagen albumin 1000 µl kedalam
tabung reaksi
c. Petugas mencampur dan menginkubasi sampel
selama 10 menit.
d. Petugas membaca sampel tersebut ke alat mindray
BA-88 A pada panjang gelombang 510 nm.
e. Hasil akan keluar pada layar monitor.
f. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku kimia
klinik.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN Na,K,Cl DENGAN
ELECTROLYTE ANALYZER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
662/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan kadar Na, K, Cl di
dalam darah ( Nilai Normal Natrium : 136 – 145, Kalium : 3.5 –
5.1, Clorida : 97 – 111)
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
Na, K, Cl di dalam darah.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyalakan alat dengan menekan tombol “ON”
dan alat akan melakukan calibrasi otomatis.
b. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
c. Petugas menekan “NO” sampai keluar “Na, K, Cl ready”
d. Petugas menekan “Yes”
e. Petugas memasukkan sampel serum ± 200 µl melalui
probe.
f. Sampel serum akan disedot oleh probe.
g. Hasil akan keluar pada layar dan print out secara otomatis.
h. Petugas mencatat di buku kimia klinik.

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


663/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan urine rutin.
2. Pemeriksaan urine rutin adalah pemeriksaan labortorium untuk
menilai karakteristik fisik, kimiawi dan mikroskopik dari air seni.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan urine
rutin.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
2. Pengoperasian alat di Unit Laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, masker, handscoon )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang diperiksa sudah
sesuai.
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
A. Manual :
1. Petugas menampung sampel urine kurang lebih 5 –
7 cc dalam tabung reaksi
2. Petugas mengamati secar makroskopis untuk dilihat
warna dan kekeruhannya
3. Petugas menyelupkan stik urineke dalam tabung
yang berisi urine setelah 30 detik bandingkan
dengan warna yang ada di botol reagen
4. Petugas mencentrifuge tabung urine kurang lebih 3
– 5 menit, dengan kecepatan 3000 – 4000 rpm.
5. Selanjutnya urine bagian atas dibuang dan endapan

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN URINE RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


663/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis urine.


6. Sedimen diteteskan pada objek glass, tutup dengan
deck glass dan baca di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10x lalu 40x.
7. Petugas laborat mencatat hasil pada buku kerja
urine.
B. Dengan alat Mission U120
1. Petugas menampung sampel urin kurang lebih 5 – 7
cc dalam tabung reaksi.
2. Petugas mengamati secara makroskopis untuk
dilihat warna dan kekeruhannya.
3. Petugas menyelupkan stik urine ke dalam tabung
yang berisi urine, kemudian stik dimasukkan ke alat
“mission u120”, dan alat akan membaca stik urine
tersebut secara otomatis dan keluar di print out.
4. Petugas mencentrifuge tabung urine kurang lebih 3
– 5 menit, dengan kecepatan 3000 – 4000 rpm.
5. Selanjutnya urine bagian atas dibuang dan endapan
digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis urine.
6. Sedimen diteteskan pada objek glass, tutup dengan
deck glass dan baca di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10x lalu 40x.
7. Petugas laborat mencatat hasil pada buku kerja
urine.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN TEST KEHAMILAN DENGAN
STRIP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
664/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini tata cara pemeriksaan kadar hormon HCG di dalam
urine.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan kadar
hormon HCG di dalam urine.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan masker).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan di periksa
sudah sesuai.
b. Petugas mengeluarkan strip kehamilan dari dalam
bungkusnya.
c. Petugas mencelupkan strip kehamilan tersebut ke dalam
wadah urine dan jangan sampai melewati garis batas pada
strip.
d. Petugas membaca hasil pemeriksaan setelah 5 – 10 menit.
e. Petugas membaca hasil sebagai berikut :
POSITIF : Bila terdapat 2 garis merah pada strip
NEGATIF : Bila terdapat 1 garis merah pada strip
INVALID : Bila tidak ada garis sama sekali
f. Petugas mencatat di buku kerja urine.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN FESES RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


665/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan untuk mendeteksi
adanya protein, lemak, karbohidrat, eritrosit, parasit, telur cacing
dan lain – lain di dalam feses.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan feses.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan masker).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan di periksa
sudah sesuai.
b. Petugas melihat secara makroskopis feses.
c. Petugas mencatat warna, konsistensi, adanya darah atau
lendir.
d. Petugas melihat secara mikroskopis dengan meneteskan
eosin 1% pada objek glass.
e. Petugas menambahkan sedikit feses dan mencampurkan
hingga homogen.
f. Petugas menutup dengan dek glass.
g. Petugas membaca di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10X dan dilanjutkan dengan perbesaran 40X
h. Petugas mencatat hasil dibuku kerja feses sebagai berikut:
1. Pada perbesaran 10X (LPK) catat bila diemukan telur
cacing, larva atau parasit dan sisa makanan.
2. Pada perbesaran 40X (LPB) catat bila ditemukan
eritrosit, lekosit, bakteri

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN FESES RUTIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


665/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

3. Bila tidak ditemukan apapun pada preparat feses


tersebut maka hasilnya negatif.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PENGECATAN GRAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


666/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pengecatan bakteri dengan
menggunakan cat gram.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pengecatan gram.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan masker).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan di periksa
sudah sesuai.
b. Petugas membuat preparat sediaan pada objek glass
dengan cara mengoleskan tipis sampel dan merata pada
objek glass dengan menggunakan ose.
c. Petugas membiarkan preparat sediaan tersebut sampai
kering ± 5 – 10 menit
d. Petugas memfiksasi preparat sediaan tersebut diatas
lampu spiritus.
e. Petugas meletakkan preparat sediaan pada rak
pengecatan.
f. Petugas menggenangi sediaan dengan larutan Kristal
Gentian Violet (Gram A) selama 3-5 menit, cuci dengan air
kran sampai cat bersih.
g. Petugas menggenangi dengan larutan Lugol (Gram B)
selama 1-2 menit, cuci dengan air kran sampai cat bersih.
h. Petugas menggenangi dengan larutan Asam Alkohol 2-3
menit, cuci dengan air kran sampai cat bersih.

RS
BUDI AGUNG
PENGECATAN GRAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


666/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

i. Petugas menggenangi dengan larutan Karbol Fuchsin


(Gram D) selama 3-5 menit
j. Petugas mencuci dengan air kran sampai cat bersih,
kemudian dikeringkan.
k. Petugas membaca dibawah Mikroskop dengan perbesaran
100X dengan menggunakan minyak imersi yang diteteskan
pada preparat.
l. Petugas Mencatat hasil dibuku kerja Mikrobiologi
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PENGECATAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


667/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pengecatan Basil Tahan Asam
dengan metode Ziehl Neelsen.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pengecatan Ziehl
Neelsen BTA.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan masker).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan di periksa
sudah sesuai.
b. Petugas membuat preparat sediaan pada objek glass
dengan cara mengoleskan tipis sampel dan merata pada
objek glass dengan menggunakan ose dengan ukuran 2x3
cm.
c. Petugas membiarkan preparat sediaan tersebut sampai
kering ± 5 – 10 menit.
d. Petugas memfiksasi preparat sediaan tersebut diatas
lampu spiritus.
e. Petugas meletakkan preparat sediaan pada rak
pengecatan.
f. Petugas menggenangi sediaan dengan larutan Karbol
Fuchsin (Larutan I).
g. Petugas memanaskan diatas lampu Spiritus tetapi jangan
sampai mendidih (cukup menguap) selama 5 menit, cuci
dengan air kran sampai cat bersih.

RS
BUDI AGUNG
PENGECATAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


667/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

h. Petugas menggenangi kembali dengan Alcohol Asam


(Larutan II) selama 1 menit sampai cat larut, cuci dengan
air kran.
i. Genangi kembali preparat dengan larutan Methylen Blue
(Larutan III) selama 1 menit.
j. Petugas membuang sisa cat dan cuci dengan air kran
kemudian keringkan.
k. Petugas membaca dibawah Mikroskop dengan perbesaran
100x dengan menggunakan minyak imersi yang diteteskan
pada preparat.
l. Petugas membaca hasil dengan menggunakan skala
IUATLD sebagai berikut :
NEGATIF : Tidak ditemukan BTA dalam 100/LPB.
SCANTY : Ditemukan 1-9 BTA dalam 100/LPB, ditulis
jumlah kuman yang ditemukan.
POSITIF 1 (1+) : Ditemukan 10-99 BTA dalam 100/LPB.
POSITIF 2 (2+) : Ditemukan 1-10 BTA dalam 1/LPB,
minimal dibaca pada 50 LPB.
POSITIF 3 (3+) : Ditemukan >10 BTA dalam 1/LPB,
minimal dibaca pada 20 LPB.
m. Petugas mencatat hasil dibuku kerja mikrobiologi dan buku
TB04.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


668/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk menentukan antibody
terhadap kuman Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan widal.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan masker).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan di periksa
sudah sesuai.
b. Petugas meneteskan 20µl serum pada obyek glass.
c. Petugas meneteskan ± 50µl atau satu tetes reagen
antisera widal diatas obyek glass tersebut.
d. Petugas mencampur serum dan reagen tersebut dengan
batang pengaduk sampai merata.
e. Petugas menggoyang goyang campuran tersebut dengan
tangan selama 1 menit
f. Petugas melakukan pembacaan dengan mikroskop
dengan perbesaran 10x berdasarkan aglutinasi yang
terbentuk.
NEGATIF : Tidak ada aglutinasi
POSITIF : Bila terbentuk aglutinasi
Pemakaian serum 20µl setara dengan pengenceran 1/80.
Pemakaian serum 10µl setara dengan pengenceran 1/160.
Pemakaian serum 5µl setara dengan pengenceran 1/320.
Pemakaian serum 2,5µl setara dengan pengenceran

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN WIDAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


668/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

1/640.
g. Petugas mencatat dibuku kerja serologi.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN RF ( RHEUMATOID FACTOR )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


669/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan antibody di dalam
tubuh yang beraksi dengan Imunoglobulin G
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
rheumatoid factor.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan masker).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai.
b. Petugas meneteskan 40µl serum pada kertas kerja RF
c. Petugas meneteskan 40µL atau satu tetes reagen latex
RF diatas serum tersebut
d. Petugas mencampur serum dan reagen tersebut
dengan batang pengaduk sampai merata.
e. Petugas menggoyang goyang campuran serum dan
reagen tersebut menggunakan tangan dengan gerakan
melingkar selama 2 menit.
f. Petugas membaca adanya aglutinasi dalam
pemeriksaan tersebut
g. Petugas mencatat dibuku kerja serologi.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN CRP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


670/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan alfa globin yang
timbul dalam serum bila terjadi inflamasi yang merupakan fase
akut.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan CRP.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD (Jas Laborat, handscoon dan
masker )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut:
a. Petugas meneteskan 50µl serum pada kertas yang
berlatar belakang hitam
b. Petugas meneteskan 50µl reagent latex CRP diatas
serum tersebut
c. Petugas mencampur dan reagent tersebut dengan
batang pengaduk sampai merata
d. Petugas menggoyang – goyangkan sampel tersebut
selama 2 menit
4. Petugas membaca aglutinasi yang terbentuk
Negatif : tidak ada aglutinasi
Positif : terbentuk aglutinasi
5. Petugas mencata dibuku kerja serologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ASTO
( ANTI STREPTOLISIN O )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
671/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan antibody terhadap
infeksi Streptococcus O.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
ASTO.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, handscoon dan
masker )
2. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
3. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas meneteskan 50 µl serum pada kertas kerja
ASTO
b. Petugas meneteskan 50 µl reagen latex ASTO di atas
serum tersebut
c. Petugas mencampur serum dan reagen tersebut
dengan batang pengaduk sampai merata
d. Petugas menaruh kertas kerja ASTO di atas rotator, dan
di rotator selama 2 menit
4. Petugas melakukan pembacaan berdasarkan aglutinasi
yang terbentuk
Negatif : tidak ada aglutinasi
Positif : bila berbentuk aglutinasi
5. Petugas melakukan pengenceran 1 bagian serum dengan
1 bagian NaCl 0,9%, bila positif dengan titer 1/200
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ANTI SALMONELLA
IgM & IgG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
672/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan antibody salmonella
dalam darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan Anti
Salmonella IgM & IgG.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas Laborat, Hansdcoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai
b. Petugas membuka kemasan Anti salmonella device
c. Petugas meneteskan 5 µl darah EDTA pada Anti
salmonella device
d. Tambahkan 3 tetes Buffer
e. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Positif IgG : bila ada garis merah pada tanda IgG
Positf IgM : bila ada garis merah pada tanda IgM
Negatif : bila ada garis merah pada Control
Invalid : bila tidak ada garis tanda merah sama sekali
f. Petugas mencatat dibuku kerja serologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN HIV ( HUMAN
IMUNODEFICIENCY VIRUS )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
673/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk menentukan antibody HIV di
dalam darah
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan HIV
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, Handscoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
b. Petugas membuka kemasan HIV device
c. Petugas meneteskan 5 µl serum pada HIV device
d. Tambahkan 3 tetes Buffer
e. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Positif : Bila ada garis merah pada C & T1 atau T2
Negatif : Bila ada garis merah pada C
Invalid : Bila tidak ada garis merah sama sekali
f. Petugas mencatat dibuku kerja serologi

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN DENGUE IgG & IgM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


674/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan antigen / antibody
virus Dengue IgG dan IgM di dalam darah
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
Dengue IgG dan IgM
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 3. Petugas memakai APD ( jas Laborat, Hansdcoon dan
Masker )
4. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
g. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai
h. Petugas membuka kemasan Dengue device
i. Petugas meneteskan 5 µl darah EDTA pada Dengue
device
j. Tambahkan 3 tetes Buffer
k. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Positif G : bila ada garis merah pada tanda G
Positf M : bila ada garis merah pada tanda M
Negatif : bila ada garis merah pada C
Invalid : bila tidak ada garis tanda merah sama sekali
l. Petugas mencatat dibuku kerja serologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ANTI TB

No. Dokumen No. Revisi Halaman


675/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk menentukan antibody TB di
dalam darah
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan anti
TB.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, Hansdcoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai
b. Petugas membuka kemasan Anti TB device
c. Petugas meneteskan 100 µl serum Anti TB device
d. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Positif : bila ada 2 garis merah pada device
Negatif : bila ada 1 garis merah pada device
Invalid : bila tidak ada garis merah sama sekali

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN MALARIA PREPARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


676/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk mendeteksi malaria di dalam
darah
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
malaria dengan preparat
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, Handscoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai
b. Petugas membuat 2 buah sediaan ( sediaan tebal dan
tipis ), biarkan kering
c. Petugas menfiksasi sediaan preparat dengan Metanol
selama 3 menit, untuk sediaan tebal dilisiskan terlebih
dahulu baru difiksasi
3. Petugas mengecat preparat dengan larutan Giemsa atau
Wright selama 20 menit
4. Petugas membilas dengan aquadest mengalir sampai
bersih, keringkan
5. Petugas membaca di bawah mikroskop dengan
perbesaran 100 x dan dilihat adanya plasmodium malaria.

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN MALARIA PREPARAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


676/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

6. Petugas mencatat hasil di buku kerja hematologi.


UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN MALARIA RAPID TEST

No. Dokumen No. Revisi Halaman


677/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk mendeteksi malaria di dalam
darah
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
malaria rapid test.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, Handscoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan
diperiksa sudah sesuai
b. Petugas membuka kemasan Malaria rapid test
c. Petugas meneteskan 5 µl serum pada Malaria rapid
test.
d. Tambahkan 3 tetes Buffer
e. Inkubasi selama 1 menit
f. Tambahkan lagi 3 tetes buffer ke dalam device
g. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Negatif : bila ada garis merah pada tanda C
Positif VIVAX : bila ada garis merahpada tanda T2
Positif FALCIPARUM : bila da garis merah pada tanda
T1
h. Petugas mencatat dibuku kerja parasitologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN HbsAg STRIP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


678/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk mendeteksi adanya infeksi
virus hepatitis B dalam darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan virus
hepatitis B.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, Handscoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaaan, dengan
urutan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
b. Petugas membuka kemasan HbsAg strip
c. Petugas memipet 100 – 200 µl serum, masukkan ke dalam
tabng rekasi yang bersih
d. Masukkan 1 strip HbsAg pada tabung tersebut
e. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Negatif : bila ada 1 gris merah pada strip
Positif : bila ada 2 garis merah pada strip
Invalid : bila tidak ada garis merah pada strip
f. Petugas melakukan pemeriksaan HbsAg titer bila hasil
HbsAg positif
g. Petugas mencatat dibuku kerja imunologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ANTI HBs DEVICE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


679/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk mengetahui seseorang
mempunyai kekebalan / antibody terhadap penyakit Hepatitis B di
dalam serum atau plasma
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan Anti
HBs.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( Jas Laborat, Handscoon dan
Masker )
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah – langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai
b. Petugas membuka kemasan Anti HBs device
c. Petugas meneteskan 100 – 200 µl serum pada Anti HBs
device
d. Petugas membaca setelah 15 menit sebagai berikut :
Negatif : bila ada 1 garis merah pada device
Positif : bila ada 2 garis merah pada device
Invalid : bila tidak ada garis merah sama sekali
3. Petugas mencatat di buku kerja imunologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


680/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh klien
melalui vena.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemberian transfusi
darah
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR Persiapan Alat
1. Set transfusi
2. Cairan NaCL 0,9 %
3. Bengkok
4. Persediaan darah sesuai dengan golongan darah klien,
sesuai kebutuhan
5. Arloji / jam tangan
6. Kom berisi kapas alkohol
7. Stetoskop
8. Alat penghangat darah untuk menghangatkan darah, misal
Animex
Prosedur Tahap
1. PraInterasi
1) Melakukan verifikasi data sebelumnya
2) Mencocokan identitas pasien, nomor RM, golongan darah
dan rhesus dengan yang tertera pada label dan selang
darah
3) Mencuci tangan
4) Menempatkan alat didekat pasien
2. Tahap Orientasi

RS
BUDI AGUNG
PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


680/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
1) Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien/keluarga
3) Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan
dilakukan
3. Tahap Kerja
1) Apabila S, TD, N, RR normal masukkan darah dengan
terlebih dahulu mendisinfeksi lubang karet pada darah
2) Kalau perlu pasang animex untuk menghangatkan
darah yang masuk ke pasien
3) Mengatur tetesan darah sesuai advice dokter
4) Memberitahu pasien untuk melaporkan ke perawat jika
muncul reaksi transfusi seperti demam, menggigil,
gatal-gatal, sesak nafas.
5) Observasi keadaan pasien dan kaji ada tidaknya
reaksi tranfusi.
6) Setelah darah habis berikan cairan NaCl 0.9%
4. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi hasil tindakan
2) Membereskan alat-alat
3) Mencuci tangan
4) Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan.

Unit Terkait Rawat Inap, IKB, HCU

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN ANTI HCV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


681/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara untuk mengetahui seseorang
mempunyai kekebalan / antibodi terhadap penyakit hepatitis C di
dalam serum atau plasma.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan anti
HCV.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, dan masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
b. Petugas membuka kemasan anti HCV strip.
c. Petugas memipet 100 µl serum, dan memasukkan ke
dalam tabung reaksi.
d. Petugas mencelupkan anti HCV pada tabung reaksi.
e. Petugas membaca setelah 15 menit, sebagai berikut :
Negatif : bila ada 1 garis merah pada strip
Positif : bila ada 2 garis merah pada strip
Invalid : bila tidak ada garis merah sama sekali
f. Petugas mencatat hasil di buku imunologi
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN NARKOBA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


682/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata cara pemeriksaan skrining narkoba
dalam urin ( Cannabinoid, morphine, methamphetamine, cocain,
benzodiazepin, amphetamine di dalam urin ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemeriksaan
skrining narkoba dalam urin.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, dan masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang akan diperiksa
sudah sesuai.
b. Petugas membuka kemasan dipstik narkoba.
c. Petugas mencelupkan dipstik narkoba ke dalam urin
selama 10-15 detik.
d. Petugas membaca setelah 5 menit, sebagai berikut :
Negatif : bila ada 2 garis merah pada dipstik, yaitu daerah
control dan test.
Positif : bila ada 1 garis merah pada strip di daerah control.
Invalid : bila tidak ada garis merah sama sekali.
e. Petugas mencatat hasil di buku urin.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
DARAH VENA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
683/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini menjelaskan tata cara dalam pengambilan sampel
darah vena.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengambilan
sampel darah vena.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, dan masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menyiapkan alat sampling sebagai berikut :
 Spuit
 Tabung vacutainer EDTA
 Hypafix
 Kapas alkohol
 Torniquet
b. Petugas melakukan identifikasi pasien
c. Petugas melakukan sampling :
1. Posisikan lengan dalam keadaan lurus
2. Ikatkan tourniquet di lengan atas 5 – 7,5 cm diatas siku
3. Raba letak vena dengan jari
4. Tekan vena dengan ibu jari tangan kiri agar tidak berubah
posisi sewaktu penusukan.
5. Usap vena dengan kapas alkohol
6. Tusukkan jarum dengan tangan kanan tepat diatas vena
dengan sudut kemiringan 10 – 20º
7. Tarik spuit sampai darah penuh

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
DARAH VENA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
683/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
8. Lepaskan tourniquet
9. Cabut jarum dengan hati – hati
10. Letakkan kapas alkohol pada bekas tusukan
11. Tutup kapas alkohol dengan hypafix
12. Masukkan darah ke tabung vacutainer EDTA / Beku
d. Petugas memberi label sampel sesuai identitas pasien

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD, HCU, IKB

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOLAHAN SAMPEL SERUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


684/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini memuat tata untuk mendapatkan sampel serum
darah.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengolahan
sampel serum.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas memakai APD ( jas laborat, handscoon, dan masker ).
2. Petugas melakukan preparasi pemeriksaan, dengan urutan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas memastikan identitas pasien yang diperiksa
sudah sesuai
b. Darah yang sudah diambil di dalam tabung vacutainer
beku dan sudah diberi label identitas pasien didiamkan 5
menit supaya membeku.
c. Tabung darah dimasukkan dan diputar dalam centrifuge
selama 5 – 10 menit dengan kecepatan 3000 – 4000 rpm.
d. Biarkan centrifuge berhenti sendiri
e. Serum yang terbentuk dipisahkan dan dimasukkan ke
dalam cup sampel
f. Petugas memberi label identitas : nama pasien dan No.
RM
g. Sampel siap untuk dikerjakan
3. Petugas akan menyimpan serum kedalam cup sampel plastik
ke dalam almari es apabila dirujuk ke laborat luar.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGAMBILAN, PENAMPUNGAN
DAN PENGIRIMAN SAMPEL DARAH VENA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
685/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini menjelaskan tata cara dalam pengambilan ,
penampungan dan pengolahan sampel darah vena.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam
pengambilan, penampungan dan pengolahan sampel darah vena.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR A. PERSIAPAN PASIEN :
a. Tanpa persiapan khusus
b. Persiapan umum (lihat protap persiapan pasien sebelum
dilakukan pemeriksaan).
B. PERSIAPAN ALAT DAN REAGEN :
1. Spuit disposible
2. Kapas
3. Tourniquet
4. Alkohol 70 %
5. Tabung vacutainer
C. PENGAMBILAN
Lokasi :
A. Orang dewasa : vena fossa cubiti, vena besar lain.
B. Bayi : vena fossa cubiti, vena jugularis, vena femoralis.
Cara kerja :
1. Dilakukan desinfeksi dengan alkohol 70%, tunggu sampai
kering, pasang tourniquet dan tangan mengepal.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGAMBILAN, PENAMPUNGAN
DAN PENGIRIMAN SAMPEL DARAH VENA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
685/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
2. Tusuk dengan jarum spuit, apabila darah sudah masuk
dalam spuit lepas tourniquet, kepalan dibuka, tarik spuit
sampai di dapat jumlah darah yang diinginkan.
3. Cabut spuit dari kulit, bekas tusukan ditekan dengan kapas
alkohol minimal 2 menit, tutup dengan hypafix.
4. Masukkan darah kedalam tabung vacutainer.
5. Tulis identitas pasien pada etiket meliputi nama pasien dan
tanggal lahir.
D. PENAMPUNGAN
Untuk pasien rawat inap yang masuk dari IGD, perawat / bidan
menampungkan darah bersamaan dengan dilakukanya
penginfusan. Darah ditampung dalam tabung vacutainer.
E. PENGIRIMAN
Sampel darah dikirim segera ke laboratorium disertai formulir
permintaan dan di bawa oleh perawat / bidan ke laboratorium.
F. LAIN – LAIN :
a. Untuk pemeriksaan hematologi darah dimasukkan kedalam
vacutainer EDTA (tutup Ungu)
b. Untuk pemeriksaan Kimia darah dimasukkan kedalam
vacutainer beku (tutup merah)
c. Untuk pembendungan tidak boleh lebih dari 1 menit, agar
tidak terjadi hemokonsentrasi.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, IGD, IKB.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PERSIAPAN PASIEN SEBELUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
686/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara persiapan pasien sebelum
pemeriksaan laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah persiapan pasien
sebelum pemeriksaan laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR Petugas laborat memberikan informasi kepada pasien sebelum
diambil sampel darahnya sebagai berikut :
1. Persiapan pasien untuk pemriksaan Gula Puasa dan Lipid :
a. Pasien puasa / tidaka boleh makan 8 – 12 jam pada malam
hari.
b. Pasien hanya diperbolehkan minum air putih.
c. Pengambilan sampel darah sebaiknya pagi jam 07.00 –
09.00.
d. Menghindari obat – obatan sebelum sampel di ambil,
kecuali untuk memantau pengobatan.
2. Persiapan pasien periksa Gula darah 2 jam PP :
a. Pasien puasa / tidak boleh makan 8 – 12 jam pada malam
hari.
b. Pasien setelah diambil sampel darahnya puasa kembali
selama 2 jam, kemudian setelah 2 jam pasien diambil
darahnya kembali.
3. Persiapan pasien periksa GTT ( Glucosa Toleransi Test ) :

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PERSIAPAN PASIEN SEBELUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
686/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
a. Pasien puasa / tidak boleh makan 8 – 12 jam pada malam
hari.
b. Pasien setelah diambil darah diminumi larutan glucosa
100g, kemudian setelah ½ jam diambil darahnya kembali.
4. Jika pasien tidak puasa di keterangan hasil ditulis bahwa
pasien tidak puasa juga kondisi serum pasien ( Lipemik )
dengan ACC dokter pengirim.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD, IKB, HCU.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


687/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam pengambilan dan
penampungan sampel Urine.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengambilan
dan penampungan sampel Urine.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat / perawat ruangan memberikan informasi
kepada pasien di ambil sampel urinnya sebagai berikut :
a. Persiapan Penderita :
Pada malam hari penderita diberitahu untuk menampung
kemih yang pertama kali sesudah bangun tidur.
b. Persiapan Tempat :
Wadah (botol penampung) dari gelas atau plastik bertutup,
bermulut lebar, bervolume minimal 15 ml harus bersih dan
kering.
c. Pelabelan (dilakukan oleh petugas laborat /perawat
ruangan)
Sampel urine yang didapat diberi label identitas pasien
( Nama, No RM ).
d. Pengambilan :
Penderita langsung berkemih ke dalam pot urin pada pagi
hari sesudah bangun tidur.
e. Penampungan :

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


687/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
Urine ditampung langsung pada pot urine minimal 10 ml,
porsi yang ditampung adalah urine yang pertama kali
keluar ( bangun tidur ).
f. Pengiriman :
1. Urine dikirim ke laboratorium secepatnya sebelum 1
jam dari saat pengambilan.
2. Apabila terjadi penundaan pengiriman sampel disimpan
dalam almari es.
g. Lain – lain :
1. Apabila urine yang dikirim kurang dari 10 cc segera
diberitahukan kepada pengirim.
2. Apabila penderita sedang haid, pengambilan ditunda,
namun bila tidak dapat ditunda dilakukan pengambilan
dengan katerisasi.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD, IKB, HCU.

RS
PROSEDUR PENGAMBILAN, PENAMPUNGAN
BUDI AGUNG
DAN PENGIRIMAN SAMPEL DAHAK /
SPUTUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
688/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pengambilan,
penampungan dan dan pengiriman sampel sputum / dan dahak
untuk pemeriksaan BTA.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam
pengambilan, penampungan dan pengiriman sampel sputum /
dahak.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR Petugas laborat / perawat ruangan memberikan informasi kepada
pasien sebelum diambil sampel dahak / sputumnya sebagai
berikut :
A. Persiapan Penderita :
1. Penderita kumur dulu sebelum mengeluarkan sputum.
2. Penderita dianjurkan untuk mengeluarkan dahak yang
berwarna hijau kental, bukan ludah.
3. Bagi penderita yang tidak bisa mengeluarkan sputum,
dapat diatasi dengan beberapa cara, yaitu :
a. Penderita dianjurkan tidur tengkurap dengan kepala
menggantung, kemudian punggungnya agak condong
ke depan diberi handuk hangat dan ditepuk – tepuk.
b. Gelitik bagian anak lidah atau batang tenggorokan
dengan lidi kapas.

RS
PROSEDUR PENGAMBILAN, PENAMPUNGAN
BUDI AGUNG
DAN PENGIRIMAN SAMPEL DAHAK /
SPUTUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
688/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
c. Penderita dianjurkan untuk minum air hangat.
d. Penderita dianjurkan untuk minum cairan pengencer
dahak.
B. Persiapan Tempat / Wadah :
Wadah terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah, dapat
ditutup rapat, tidak bocor, mulut lebar, bersih, kering dan steril.
C. Pelabelan :
Sampel dahak / sputum yang didapat diberi label identitas
pasien (Nama, No RM)
D. Pengambilan :
Ada 2 cara pengambilan sampel sputum yaitu :
a. Sputum pagi yaitu sputum yang dihasilkan pada waktu
bangun pagi.
b. Sputum sewaktu yaitu sputum yang dihasilkan pada setiap
saat atau sewaktu –waktu.
E. Penampungan :
Sputum langsung dimasukkan dari mulut ke dalam wadah
minimal 3 – 5 ml dengan cara dibatukkan di tempat yang
sudah disiapkan.
F. Pelabelan (dilakukan oleh petugas laborat atau perawat
ruangan)
Sampel dahak / sputum yang didapat diberi label identitas
pasien (Nama, No RM)
G. Pengiriman :
Sputum segera dikirim ke laboratorium bersama form
pemeriksaan dari dokter dan Form TB 05 secepatnya sebelum
1 jam setelah di keluarkan dan bila terjadi penundaan,
disimpan di lemari es.
H. Lain – Lain :
Bila sampel bukan sputum tetapi ludah / air liur, segera
diberitahukan kepada pengirim, untuk diambil sampel ulang.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENYIMPANAN KOMPONEN
DARAH DARI PMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
689/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Kualitas darah yang baik yaitu bila proses pembuatan,
transformasi dari PMI ( Palang Merah Indonesia ), penyimpanan
dan masa simpan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah penyimpanan
komponen darah dari PMI
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR Peralatan :
 Cool box
 Lemari pendingin
1. Setelah petugas (driver) menyerahkan blangko
permintaan komponen darah kepada petugas PMI. Lalu
PMI menyiapkan darah yang diminta, selanjutnya PMI
akan memasukkan kantong darah tersebut kedalam
cool box yang telah diberi cool pack dan langsung
dibawa ke Rumah Sakit.
2. Untuk Trombocyte concentrate diletakkan dalam cool
box tetapi cukup di kantong plastik biasa dan harus
digoyang-goyang perlahan (gentle agitation).
3. Setelah petugas (driver) sampai di Rumah Sakit, cool
box yang berisi komponen darah tersebut diberikan
kepada petugas laborat.
4. Petugas laborat menyimpan kantong darah dalam

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENYIMPANAN KOMPONEN
DARAH DARI PMI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
689/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
lemari pendingin dengan suhu 2 - 6ºC apabila darah
tidak segera didonorkan kepada pasien.
5. Masa kadaluarsa unuk masing-masing komponen
darah :
1. Whole Blood : 28 – 30 hari setelah proses
pengeluaran darah dari lengan pendonor dengan
cara phlebotomi melalui vena cubiti.
2. PRC : 28 – 30 hari setelah proses pengeluaran
darah dari lengan pendonor dengan cara phlebotomi
melalui vena cubiti.
3. Trombocyte Concetrate : kadaluarsa 5 hari pada
suhu 20ºC - 24ºC.
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IKB, HCU, IBS, Laboratorium.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PERMINTAAN DARAH KE PMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


690/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Kualitas darah yang baik yaitu bila proses pembuatan,
transformasi dari PMI ( Palang Merah Indonesia ), penyimpanan
dan masa simpan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mendapatkan
darah transfusi sesuai dengan prosedur yang benar.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat menyiapkan formulir permintaan darah
dari Rumah Sakit (minimal 4 rangkap) yang
mencantumkan :
1. Tanggal permintaan.
2. Identitas pasien : nama pasien, tanggal lahir, jenis
kelamin, alamat, nomor RM rumah sakit, dan ruang
rawat pasien.
3. Nama rumah sakit, nama dan tanda tangan dokter yang
meminta serta stempel rumah sakit.
4. Kondisi pasien : diagnosa Hb, golongan darah, indikasi
tegas.
5. Transfusi diperlukan tanggal dan jamnya.
6. Jenis darah yang diperlukan.
2. Petugas laborat menyiapkan sampel darah sesuai dengan
identitas pasien dan surat pengantar permintaan darah
untuk transfusi.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PERMINTAAN DARAH KE PMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


690/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
3. Petugas laborat menyiapkan cool box yang berisi ice gel
dan termometer.
4. Petugas laborat memasukkan sampel darah beserta
pengantar ke dalam cool box
5. Petugas laborat menyerahkan cool box pada driver atau
keluarga pasien untuk diproses di PMI.
6. Catatan :
a. Semua komponen darah pada saat dibawa dari PMI
dengan cool box, didalam cool box nya disertakan ice
gel dan termometer, kecuali komponen darah
Trombocyte concentrate (TC), Buffy Coat (BC), Platelet
Rich Plasma (PRP)
b. Untuk suhu termometer di dalam cool box ( 2-6 oC ).
UNIT TERKAIT Rawat Inap, IKB, HCU, IBS, Laboratorium.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGINPUTAN DAN VERIFIKASI
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
691/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tata cara verifikasi hasil laboratorium
sebelum hasil laborat diserahkan kepada pasien rawat inap
maupun rawat jalan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam verifikasi hasil
pemeriksaan laborat
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat selesai mengerjakan pemeriksaan laborat.
2. Petugas laborat akan menginput hasil laborat di komputer
dengan teliti sesuai dengan permintaan dari dokter dan
selanjutnya di print 2 lembar (untuk pasien dan RM) dengan
disertakan nilai normal dan apabila hasil tidak normal diberi
warna merah sebagai penanda.
3. Petugas laborat akan meneliti hasil laborat tersebut.
4. Setelah selesai dan yakin tidak ada yang salah input, petugas
laborat akan menandatangani hasil laborat tersebut dibagian
kanan bawah hasil pemeriksaan laborat dan distempel laborat.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGIRIMAN SAMPEL RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


692/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pengiriman sampel rujukan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengiriman sampel
rujukan
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat mencatat pengiriman specimen yang akan
dirujuk di buku rujukan.
2. Petugas laborat mengisi formulir pemeriksaan sesuai dengan
identitas dan dokter pengiriman yang meliputi :
Nama Pasien :
No RM :
Tanggal Lahir :
Alamat :
Dokter :
Alamat RS :
No Tlp RS :
3. Petugas laborat menyiapkan bahan pemeriksaan rujukan /
specimen dan diberi label identitas pasien dan jenis
pemeriksaan pada tabung / cup sampel / botol dan
dimasukkan ke dalam ice box supaya sampel tidak rusak
4. Petugas laborat menyerahkan specimen / bahan pemeriksaan
kepada petugas / kurir yang bertugas mengantar sampel /
bahan pemeriksaan tersebut dengan mencocokan identitas
pasien yang ditulis di sampel pemeriksaan dengan form
pemeriksaan.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGIRIMAN SAMPEL RUJUKAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


692/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

5. Petugas / kurir mengantar sampel tersebut ke tempat laborat /


RS rujukan
UNIT TERKAIT Laboratorium, Laboratorium Rujukan, Petugas Kurir.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENYERAHAN HASIL
LABORATORIUM PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
693/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penyerahan hasil
pemeriksaan laborat pasien rawat jalan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyerahan
hasil laborat pasien rawat jalan
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat selesai mengerjakan dan memverifikasi hasil
laborat.
2. Petugas laborat memanggil nama pasien yang diperiksa,
kemudian mempersilahkan pasien atau keluarga pasien
duduk.
3. Petugas meminta kuitansi.
4. Petugas menanyakan kembali identitas pasien dan
mencocokan dengan identitas di kuitansi untuk memastikan
bahwa hasil laborat yang diberikan sudah benar.
5. Petugas laboratorium menyerahkan amplop hasil pemeriksaan
laboratorium kepada pasien / keluarga pasien.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENYERAHAN HASIL
LABORATORIUM PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
694/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penyerahan hasil
pemeriksaan laborat pasien rawat inap.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyerahan
hasil laborat pasien rawat inap.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat selesai mengerjakan dan memverifikasi hasil
laborat.
2. Petugas laborat menulis tanggal, nama pasien, ruang, dokter
dan jenis pemeriksaan di buku ekspedisi rawat inap.
3. Petugas laborat akan menelpon perawat ruangan untuk
mengambil hasil laborat.
4. Perawat ruangan menandatangani di buku ekspedisi sebagai
bukti bahwa hasil laborat sudah diterima.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMBILINGAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
695/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara pembillingan
pemeriksaan laborat rujukan pasien Rawat Inap dan Rawat
Jalan.
2. Pemeriksaan laboratorium rujukan adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan di laboratorium lain untuk
pemeriksaan yang tidak tersedia di laboratorium RS Budi
Agung dan waktu yang di butuhkan 2 – 3 hari atau satu
minggu lebih sesuai dengan jenis pemeriksaannya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pembillingan
pemeriksaan laborat rujukan pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR Petugas laboratorium akan membilling pemeriksaan kedalam
komputer terlebih dahulu sebelum sampel rujukan dikirim ke
laboratorium rujukan, dengan cara :
1. Petugas akan mencocokkan identitas pasien dengan sampel
pemeriksaan dan form pemeriksaan dari dokter terlebih
dahulu
2. Petugas membuka Web Sinergi RS Budi Agung, kemudian
masukkan user dan password laboratorium.
3. Petugas Klik list pemeriksaan (pilih rawat inap / rawat jalan)
atau permintaan sendiri.
4. Petugas memilih nama yang sesuai dengan pasien yang
akan di billing kemudian klik tambah pemeriksaan.
5. Masukkan jenis pemeriksaan yang diminta oleh dokter.
6. Maka akan keluar jumlah biaya yang harus di bayar oleh
pasien.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMBILINGAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
695/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
7. Untuk pasien rawat jalan pasien diminta untuk melakukan
pembayaran di kasir dan kwitansi yang berwarna biru
diserahkan kepada petugas laboratorium sebagai bukti telah
lunas.
8. Petugas akan mencatat jenis pemeriksaan di buku sesuai
permintaan dari dokter.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Administrasi.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM DI
LUAR RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
696/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang mengelola tentang pemeriksaan laboratorium yang
dirujuk ke laboratorium luar yang sudah bekerjasama dikarenakan
tidak tersedianya alat pemeriksaan ataupun adanya kerusakan
alat dan sebagai second opinion untuk perbandingan hasil
pemeriksaan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan
laboratorium di luar rumah sakit.
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit dipilih yang memiliki
rekam jejak kinerja yang baik tentang tepat-waktu dan memenuhi
undang – undang dan peraturan yang berlaku ( Keputusan
Direktur RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. DPJP mengisi form permintaan pemeriksaan
laboratorium.
2. Perawat menghubungi unit laboratorium untuk
menginformasikan ada pemeriksaan laborat.
3. Petugas laborat menginformasikan bahwa
pemeriksaan tersebut tidak dapat dilakukan karena
tidak tersedianya alat ataupun adanya kerusakan alat,
biaya serta laborat rujukan yang sudah bekerja sama
dengan RS Budi Agung Juwana.
4. Apabila pasien menyetujui untuk dilakukan
pemeriksaan rujukan,maka petugas laborat akan
mengambil sampel dan form ke unit rawat inap.
5. Petugas laborat akan mencatat di buku rujukan laborat
yang meliputi tanggal,nama pasien, tanggal lahir, jenis
kelamin, jenis pemeriksaan, dokter pengirim.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAYANAN LABORATORIUM
DILUAR RUMAH SAKIT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
696/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
6. Petugas laboratorium membungkus sampel
pemeriksaan rujukan ke dalam kardus yang telah
berisi es batu kemudian disimpan ke dalam almari es
supaya tidak rusak atau pada suhu ruangan 25-30°C
sesuai dengan sampel yang akan dirujuk.
7. Petugas laborat akan menghubungi jasa pengiriman
untuk menginformasikan bahwa ada sampel yang
harus diambil di laboratorium RS Budi Agung.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, Rawat Jalan.

RS
PROSEDUR PENYERAHAN HASIL
BUDI AGUNG
LABORATORIUM RUJUKAN PASIEN RAWAT
JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
697/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara penyerahan hasil laborat
rujukan Pasien Rawat Jalan.
2. Pemeriksaan laboratorium rujukan adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan di laboratorium lain untuk
pemeriksaan yang tidak tersedia di laboratorium Budi Agung
dan waktu yang di butuhkan 2 – 3 hari atau satu minggu lebih
sesuai dengan jenis pemeriksaannya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyerahan
hasil laborat rujukan pasien Rawat jalan.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas administrasi/informasi menelpon petugas laborat
memberitahukan bahwa ada fax hasil laborat rujukan yang
sudah jadi.
2. Petugas laborat mengambil hasil laborat kemudian petugas
laborat mengetik hasil laborat dan mengeprint hasil laborat
rangkap 2.
3. Petugas laborat mencari no telp. Pasien di bagian pendaftaran.
4. Petugas laborat menelpon pasien bahwa hasil laborat rujukan
sudah jadi dan bisa diambil di bagian laboratorium RS Budi
Agung.
5. Petugas laborat menulis di buku rujukan laboratorium tanggal
hasil jadi laboratorium.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan.

RS
PROSEDUR PENYERAHAN HASIL
BUDI AGUNG
LABORATORIUM RUJUKAN PASIEN RAWAT
INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
698/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara penyerahan hasil laborat
rujukan Pasien Rawat Inap.
2. Pemeriksaan laboratorium rujukan adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan di laboratorium lain untuk
pemeriksaan yang tidak tersedia di laboratorium RS Budi
Agung dan waktu yang di butuhkan 2 – 3 hari atau satu
minggu lebih sesuai dengan jenis pemeriksaannya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyerahan
hasil laborat rujukan pasien Rawat Inap.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas administrasi/informasi menelpon petugas laborat
memberitahukan bahwa ada fax hasil laborat rujukan yang
sudah jadi. Apabila hasil belum jadi, petugas laborat menelfon
laborat rujukan untuk menanyakan hasil.
2. Petugas laborat mengambil hasil laborat kemudian petugas
laborat mengetik hasil laborat dan mengeprint hasil laborat
3. Petugas laborat menelfon perawat yang bersangkutan untuk
mengambil hasil laborat pasien Rawat Inap yang sudah jadi.
4. Petugas laborat menulis di buku rujukan laboratorium tanggal
hasil jadi laborat rujukan.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAPORAN HASIL TEST
LABORATORIUM YANG KRITIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
699/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Hasil test laboratorium yang kritis yang wajib dilaporkan cepat
sehingga dapat segera dilakukan penanganan oleh dokter.
TUJUAN 1. Sebagai acuan petugas dalam melaporkan hasil test
laboratorium yang kritis
2. Terjaganya mutu dan keselamatan pasien di unit laboratorium
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat melaporkan hasil laborat yang kritis ke dokter
PJ laborat.
2. Melakukan pengecekan hasil laborat sebelumnya, mengecek
sampel pasien, mengecek kondisi klinis pasien dan mengecek
quality control hari itu.
3. Melakukan pemeriksaan ulang dengan alat yang sama atau
dengan alat lain (duplo test).
4. Apabila hasil yang diperoleh sama, segera verifikasi hasil
laborat.
5. Petugas laborat menghubungi perawat/klinisi yang menangani
maksimal 5 menit dari hasil yang keluar.
6. Petugas laborat menulis di buku pelaporan nilai kritis dengan
mencantumkan :
a. Identitas Pasien ( nama dan tanggal lahir )
b. Nama perawat yang menerima pelaporan hasil
c. Nama petugas yang melaporkan hasil

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAPORAN HASIL TEST
LABORATORIUM YANG KRITIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
699/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

d. Waktu pelaporan ( tanggal dan waktu selesai


pemeriksaan ).
7. Petugas laborat menghubungi perawat / klinisi kembali
setelah 15 menit untuk follow up apakah nilai kritis
sudah disampaikan ke DPJP atau belum.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, IKB, HCU, IGD, IBS

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENYIMPANAN REAGEN DAN
BAHAN HABIS PAKAI DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
700/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara penyimpanan reagen di
instalasi laboratorium menurut persyaratan yang ditetapkan.
2. B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) adalah bahan yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam
penyimpanan reagen dan bahan habis pakai di laboratorium.
KEBIJAKAN Pengelolaan reagensia dan perbekalan lain di instalasi
laboratorium sesuai dengan standar yang berlaku ( Keputusan
Direktur RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat melakukan identifikasi reagen yang akan
disimpan (cair kering).
2. Petugas melihat suhu penyimpanan reagen yang tertera di
kemasannya.
3. Petugas laboratorium menyimpan reagen yang suhu
penyimpanannya 2 – 8⁰ C dalam lemari es.
4. Petugas laboratorium menyimpan reagen yang suhu
penyimpanannya 15 - 25⁰ C di almari reagen.
5. Petugas laborat menyimpan bahan yang masuk kategori
bahan beracun dan berbahaya di ruang penyimpanan B3 dan
diberi label (nama reagen, tanggal expired, dan logo B3).
6. Petugas laborat meletakkan reagen yang kadaluarsanya lebih
singkat di bagian depan rak, agar dapat lebih dahulu
digunakan (metode FEFO).

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN SPESIMEN
YANG AKAN DIANALISA DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
701/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan :
Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam pendistribusian
spesimen yang akan dianalisa.
TUJUAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam pendistribusian
spesimen yang akan dianalisa.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Sampel darah ( beku atau dengan antikoagulan ) , cairan
tubuh, liquor yang akan diperiksa disimpan dalam tabung yang
sudah diberi identitas pasien dan disusun dalam rak tabung
pemeriksaan secara berurutan.
2. Sampel sekret atau kerokan disimpan pada kaca objek dan
diberi label identitaspasien.
3. Sampel urine disimpan di pot urine yang bersih dan bermulut
lebar dan diberi label identitas pasien.
4. Sampel sputum disimpan pada botol khusus / steril dan diberi
label identitas pasien.
5. Sampel PA / Jaringan tubuh direndam dalam formalin cair dan
disimpan di dalam wadah yang bersih dan bermulut lebar dan
diberi label identitas pasien.
6. Kemudian sample tersebut diantar ke laboratorium dan di
pisahkan sesuai dengan jenis pemeriksaan dilakukan
pemeriksaan oleh petugas laboratorium sesuai dengan
permintaan dari dokter.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN SPESIMEN
YANG AKAN DIANALISA DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
701/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

Apabila sampel dirujuk ke laboratorium rujukan, sampel


dimasukkan kedalam cup plastik tertutup rapat dan diberi label
identitas pasien kemudian disimpan didalam almari es pada
suhu 2 – 8°C.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap.

RS
PROSEDUR PENGIRIMAN, PENYIMPANAN,
BUDI AGUNG
DAN PENGAWETAN SPESIMEN YANG AKAN
DIANALISA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
702/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam pengiriman,
penyimpanan dan pengawetan spesimen yang akan dianalisa.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam pengiriman,
penyimpanan dan pengawetan spesimen yang akan dianalisa.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. PENGIRIMAN SAMPEL
a. Semua sampel darah diberi identitas pasien pada
tabungnya dan dikirim ke petugas laboratorium untuk
langsung dikerjakan.
b. Sampel sekret atau kerokan disimpan pada kaca objek dan
diberi label identitas pasien dan dikirim ke laboratorium.
c. Sampel urine, feses ditempatkan di pot urine yang bersih
dan bermulut lebar dan diberi label identitas pasien
kemudian dikirim ke laboratorium.
d. Sampel sputum disimpan pada pot dahak dan diberi label
identitas pasien dan dikirim ke ruang sampling BTA.
2. PENYIMPANAN SAMPEL
a. Untuk sampel yang tidak bisa langsung dikerjakan di
laboratorium RS Budi Agung disimpan di kulkas pada suhu
2-8°C.
b. Sampel dalam bentuk serum dimasukkan kedalam cup

RS
PROSEDUR PENGIRIMAN, PENYIMPANAN,
BUDI AGUNG
DAN PENGAWETAN SPESIMEN YANG AKAN
DIANALISA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
702/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

plastik tertutup rapat dan diberi label identitas pasien


kemudian disimpan didalam almari es pada suhu 0°C
3. PENGAWETAN SAMPEL
a. Sampel darah diawetkan dengan anticoagulant EDTA dan
Na Citras.
b. Sampel PA / Jaringan tubuh diawetkan dalam formalin cair
dan disimpan di dalam wadah yang bersih dan bermulut
lebar dan diberi label identitas pasien sebelum dikirim ke
laboratorium rujukan.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Laboratorium Rujukan, Rawat Inap.
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENANGANAN KHUSUS BAGI
BAHAN INFEKSIUS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
703/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam penanganan
khusus bagi bahan infeksius.
2. Bahan infeksius adalah bahan bahan kimia yang mengandung
mikrorganisme hidup seperti bakteri, virus, riketsia,jamur atau
sesuatu rekombinan habitat atau mutan yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan
bahan infeksius di laboratorium.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laboratorium harus menganggap bahan-bahan
pemeriksaan laboratorium semuanya sebagai bahan infeksius
2. Petugas yang mengerjakan pemeriksaan harus memakai APD
( sarung tangan,masker dan jas laboratorium ).
3. Seluruh petugas diharuskan melakukan cuci tangan setelah
melakukan sampling atau melakukan pemeriksaan
laboratorium.
4. Semua alat-alat pemeriksaan harus didesinfeksi setelah
selesai pemeriksaan.
5. Bila lantai atau alat yang kena percikan bahan infeksius harus
disiram dengan larutan klorin 0,5 % sebelum dibersihkan.
6. Setelah selesai pemeriksaan tempat dan bahan yang infeksius
di desinfeksi terlebih dahulu dengan larutan klorin 0.5 % untuk
selanjutnya dicuci, dibuang atau dibakar di incenerator.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Unit K3RS.

RS
BUDI AGUNG
PENANGANAN KEAMANAN DAN
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
704/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penanganan keamanan dan
keselamatan kerja di laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan
keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Cara mencegah penyebaran bahan infeksius
1) Mengelap permukaan meja kerja dengan mengunakan
desinfektan sebelum melakukan aktifitas pekerjaan.
2) Bekerja secara hati – hati menggunakan jarum suntik untuk
mencegah tertusuk, bila tertusuk segera melapor ke K3RS.
3) Memakai alat pelindung diri ( jas laboratorium, masker,
sarung tangan).
4) Memakai alat bantu palleus ball ( bola hisap ) untuk
menghindari penghisapan dengan mulut.
5) Menghindari makan dan minum di laboratorium tempat
kerja.
6) Mencuci tangan sesering mungkin setelah selesai
mengambil sampel, mengerjakan sampel dengan cairan
disenfektan / sabun
7) Membuang sampah medis dan non medis pada tempat
yang telah disediakan

RS
BUDI AGUNG
PENANGANAN KEAMANAN DAN
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
704/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

2. Mencegah bila terjadi kebakaran :


1) Melapor kepada kepala ruang.
2) Mematikan sumber api dengan APAR.
3) Melakukan Evakuasi.
3. Perlindungan dan Pencegahan Kesehatan
1) Melakukan imunisasi Hepatitis B terhadap petugas
laboratorium.
2) Mendapat makanan tambahan ( susu dan telur) setiap hari
bagi petugas laboratorium.
3) Melakukan pemeriksaan tahunan 1 tahun sekali
UNIT TERKAIT Laboratorium, Unit K3RS.
RS
BUDI AGUNG
PENANGANAN TUMPAHAN DAN
PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
705/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penanganan tumpahan dan
pembuangan bahan berbahaya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan
tumpahan dan pembuangan bahan berbahaya
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR Apabila terjadi tumpahan bahan berbahaya / infeksius di
laboratorium, maka petugas melakukan langkah-langkah
sebagaiberikut:
1. Petugas menyiapkan perlengkapan yang berisi koran untuk
tumpahan cairan, serbuk kayu atau pasir bila tumpahan
berupa benda tajam.
2. Petugas menggunakan sarung tangan, masker dan sandal
tertutup.
3. Petugas menyiapkan cairan desinfektan, ingkrak, sapu,
plastik infeksius ( kuning ), lap, perlengkapan pembersih
lantai.
4. Petugas memasang rambu-rambu supaya orang atau
pasien tidak mendekat.
5. Petugas menabur serbuk kayu atau pasir diatas tumpahan
(bila tumpahan berupa benda tajam) dan biarkan meresap.
6. Petugas meletakkan koran pada tumpahan cairan dan
biarkan meresap.

RS
BUDI AGUNG
PENANGANAN TUMPAHAN DAN
PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
705/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

7. Petugas menyapu resapan tadi ke ingkrak dan membuang


di plastik kuning
8. Kemudian bekas tumpahan disemprot dengan cairan
desinfektan dan di lap sampai kering dan lap dibuang ke
dalam plastik kuning.
9. Lantai di pel seperti biasa dengan cairan pel sampai bersih
dan kering.
10. Bekas tumpahan yang di plastik kuning dibawa ke bagian
pembuangan bahan berbahaya dan infeksius untuk
dimusnahkan dengan insenerator.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Unit K3RS

RS
PENANGANAN TUMPAHAN DARAH ATAU
BUDI AGUNG
CAIRAN TUBUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
706/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penanganan tumpahan dan
pembuangan darah atau cairan tubuh.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan
tumpahan dan pembuangan darah dan cairan tubuh.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR Apabila ada tumbahan darah dan cairan tubuh di laboratorium,
maka petugas melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Petugas menyiapkan perlengkapan yang berisi serbuk
kayu atau pasir
2. Petugas menggunakan sarung tangan, masker dan sandal
tertutup.
3. Petugas menyiapkan cairan desinfektan, ingkrak, sapu,
plastik infeksius (kuning), lap, perlengkapan pembersih
lantai.
4. Petugas memasang rambu-rambu supaya orang atau
pasien tidak mendekat.
5. Petugas menabur serbuk kayu atau pasir di atas tumpahan
dan biarkan meresap.
6. Petugas menyapu serapan tadi ke ingkrak dan membuang
ke plastik kuning.
7. Kemudian bekas tumpahan disemprot dengan cairan
desinfektan dan di lap sampai kering dan lap dibuang

RS
BUDI AGUNG
PENANGANAN TUMPAHAN DARAH ATAU
CAIRAN TUBUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
706/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2
ke dalam platik kuning.
8. Lantai di pel seperti biasa dengan cairan pel sampai bersih
dan kering
9. Bekas tumpahan yang di plastik kuning dibawa kebagian
pembuangan bahan berbahaya dan infeksius untuk
dimusnahkan dengan insenerator.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Unit K3RS.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOPERASIAN MIKROSKOP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


707/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Pengoperasian alat mikroskop adalah tindakan yang dilakukan
untuk menjalankan / mengoperasikan alat mikroskop dengan baik
dan benar sehingga akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang
akurat.
TUJUAN Sebagai acuan petugas laboratorium
1. Pengoperasian alat mikroskop dengan baik dan benar.
2. Mendapatkan alat mikroskop dalam keadaan baik dan
benar.
KEBIJAKAN Pengoperasian alat unit di laboratorium dilakukan sesuai prosedur
yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang berkompeten
( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT
Nyalakan alat posisi On.
Pastikan lampu menyala.
B. PEMBACAAN
Gunakan perbesaran 10x pada objek untuk melihat bentuk
besar/LPK.
Gunakan perbesaran 40x pada objek untuk melihat bentuk
besar LPK.
Gunakan perbesaran 100x pada objek untuk melihat
bentuk keci/LPB dengan menngunakan Oil Imersi untuk
memperjelas bentuk yang akan dilihat.
C. PEMELIHARAAN ALAT
1. Untuk membersihkan sisa oil imersi dengan
menggunakan xilol.
2. Bersihkan mikroskop dari debu.
3. Tutup dengan penutup supaya terhindar dari debu .

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOPERASIAN MIKROSKOP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


707/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

D. MEMATIKAN ALAT
Setelah selesai digunakan, matikan dengan posisi off.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOPERASIAN COUNTER
CELL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
708/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Pengoperasian alat couter cell adalah tindakan yang dilakukan
untuk menjalankan / mengoperasikan alat counter cell dengan
baik dan benar sehingga akan mendapatkan hasil pemeriksaan
yang akurat.
TUJUAN Sebagai acuan petugas laboratorium
1. Pengoperasian alat counter cell dengan baik dan benar
2. Mendapatkan alat counter cell dalam keadaan baik dan
benar
KEBIJAKAN Pengoperasian alat unit di laboratorium dilakukan sesuai prosedur
yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang berkompeten
( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. PEMAKAIAN
Untuk menghitung “ Hitung Jenis Lekosit “ secara manual.
Cara kerja :
1. Pemutar angka diputar sampai semua angka
menunjukkan nol.
2. Pada saat menghitung lab. Counter ditekan pada knop
sesuai jenis lekosit yang dihitung sampai terdengar
suara.
3. Selesai menghitung putar kembali angka sampai
semua angka menunjukkan nol.
2. PENYIMPANAN
Disimpan di meja kerja.
3. PENGAMANAN
Diletakkan pada meja yang datar hindari kemungkinan
jatuh.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOPERASIAN COUNTER
CELL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
708/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

4. PEMELIHARAAN
a. Selesai bekerja lab. Counter dibersihkan / dilap.
b. Pada saat dipakai Lab. Counter jangan ditekan
terlalu keras dan terlalu cepat.
c. Setelah selesai digunakan, counter diposisikan
pada nol dan disimpan di tempat kering dan
bersih.
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
PROSEDUR PENGOPERASIAN CENTRIFUGE
BUDI AGUNG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
709/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Pengoperasian alat Centrifuge adalah tindakan yang dilakukan
untuk menjalankan / mengoperasikan alat Centrifuge dengan baik
dan benar sehingga akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang
akurat.
TUJUAN Sebagai acuan petugas laboratorium :
1. Pengoperasian alat Centrifuge dengan baik dan benar
2. Mendapatkan alat Centrifuge dalam keadaan baik dan
benar
KEBIJAKAN Pengoperasian alat unit di laboratorium dilakukan sesuai prosedur
yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang berkompeten
( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. PEMAKAIAN
Untuk mengerjakan pemisahan dari darah beku menjadi
serum.
Cara kerja :
1. Hubungan kabel listrik ke sumber listrik 220 V
2. Masukkan tabung sampel seimbang dengan posisi silang
3. Atur posisi timer sesuai waktu yang dikehendaki (5-10
menit)
4. Putar speed pada kecepatan maksimal 3000 – 4000 rpm
5. Saat pemusingan selesai, centrifuge biarkan mati dengan
sendirinya
6. Tunggu sampai centrifuge berhenti berputar, ambil tabung
sampel
7. Matikan listrik bila sudah tidak digunakan lagi.
2. PENYIMPANAN
1. Ditempatkan pada meja yang datar dari beton

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGOPERASIAN CENTRIFUGE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


709/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

2. Tidak boleh digeser – geser


3. PENGAMANAN
Pada waktu pemakaian tabung harus seimbang dengan
posisi silang kemudian ditutup
4. PEMELIHARAAN
1. Bagian luar dilap dengan kain setiap pagi
2. Bagian dalam boleh dibersihin dengan lap basah setiap 1
minggu sekali
3. Tidak diperbolehkan menekan tombol Off saat rotor masih
berputar
4. Setelah pemakaian listrik harus dilepas
UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT- ALAT
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
798/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pemeliharan alat – alat
laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan petugas laboratorium dalam pemeliharaan
alat – alat laboratorium supaya dalam keadaan baik dan
benar.
KEBIJAKAN Pengoperasian alat di instalasi laboratorium dilakukan sesuai
prosedur yang berlaku dan dilakukan oleh petugas yang
berkompeten ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR A. Pembersihan Alat
Petugas laborat sebelum menggunakan alat membersihkan
meja kerja, monitor, keyboard, printer dan UPS.
B. Uji Fungsi Alat
1. Petugas laborat memeriksa kabel harus dalam keadaan
terpasang pada saklar listrik.
2. Nyalakan stavolt, UPS, layar komputer, alat dan printer.
3. Operasionalkan alat – alat laboratorium sesuai dengan
prosedur operasional alat yang bersangkutan.
4. Setelah selesai melakukan pemeriksaan alat – alat harus
dalam keadaan bersih, kemudian matikan alat dengan
menekan saklar off pada alat, printer, layar komputer, UPS,
dan stavolt.
C. Jika terjadi kerusakan alat :
1. Setiap ada kerusakan secepatnya petugas yang
bersangkutan melapor kepada penanggung jawab alat,
sepengetahuan Ka. Instalasi Laboratorium mengajukan
permohonan perbaikan ke elektromedis.
2. Apabila Elektromedis tidak dapat memperbaiki dilakukan

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMELIHARAAN ALAT- ALAT
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
798/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

perbaikan oleh teknisi alat dari perusahaan rekanan /


vendor.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGISIAN FORM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
799/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pengisian form
pemeriksaan laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan dalam pengisian form pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan untuk meminta pemeriksaan laboratorium oleh
DPJP atau dokter jaga.
KEBIJAKAN 1. Setiap pemeriksaan laboratorium berdasarkan
permintaan dokter yang ditulis secara jelas dan spesifik
dalam form pemeriksaan Laboratorium ( Keputusan
Direktur RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017
Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium).
2. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien(Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium )
PROSEDUR DPJP / dokter jaga mengisi form pemeriksaan laboratorium
meliputi :
1. Identitas pasien : Nama, Tanggal lahir pasien, No. RM
dengan menggunakan sticker
2. Alamat / ruangan pasien.
3. Nama dokter yang meminta pemeriksaan.
4. Tanggal pemeriksaan.
5. Tandatangan DPJP/dokter jaga.
6. Diagnosa pasien diisi pada kolom yang kosong.
7. DPJP atau perawat ruangan atas perintah dari DPJP
memberi tanda centang ( ) pada form pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta
DPJP/dokter jaga.
8. Kemudian form pemeriksaan laboratorium yang sudah

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENGISIAN FORM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
799/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

dicentang di kirim ke laboratorium atau dibawa perawat ke


laboratorium.
9. Petugas laboratorium akan mengambil sampel darah
sesuai dengan pemeriksaan yang diminta oleh dokter.
10. Apabila ada pemeriksaan yang kurang jelas
permintaannya, petugas laborat akan menghubungi
perawat atau dokter untuk konfirmasi ulang sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pemeriksaan.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, Rawat Jalan, IGD, HCU, IKB.
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMERIKSAAN REGULER
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
800/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tata cara pemeriksaan laboratorium yang
rutin dilaksanakan tetapi bukan CITO.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan
laboratorium yang rutin dilaksanakan tetapi bukan CITO.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Perawat ruangan telepon / mengirim form
pemeriksaan laborat ke instalasi laboratorium.
2. Petugas laborat akan mengambil sampel darah
pasien sesuai dengan form permintaan dokter.
3. Petugas laborat membilling pemeriksaan pasien
sesuai permintaan dari dokter.
4. Petugas laborat mengerjakan pemeriksaan yang
diminta tersebut.
5. Setelah selesai mengerjakan sampel, petugas laborat
menginput hasil di komputer dan mengeprint hasilnya
6. Petugas laborat menelpon perawat ruangan dan
memberitahukan bahwa hasil sudah jadi dan bisa
diambil di laborat.
7. Perawat yang mengambil hasil laborat menulis di
buku expedisi laboratorium.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


801/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara dalam melakukan
Pemantapan Mutu Internal di laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
Pemantapan Mutu Internal di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR Petugas Laboratorium melakukan pemeriksaan kontrol setiap hari
terhadap semua parameter pemeriksaan yang dilakukan di
laboratorium, caranya :
KIMIA KLINIK :
1. Larutkan botol control dengan aquadest 5ml dengan
menggunakan pipet volume.
2. Campur dan diamkan selama 30 menit.
3. Kemudian cairan control tersebut dibagi kedalam cup sampel
tertutup dan disimpan di dalam freezer sampai membeku.
4. Sebelum dikerjakan diamkan ± 30 menit sampai cairan
control tersebut mencair pada suhu ruangan.
5. Pilih menu control pada alat, hasil di print dan disimpan.
6. Hasil yang keluar di print dan disimpan untuk dibuat laporan
PMI ( Pemantapan Mutu Internal ).
HEMATOLOGI :
1. Ambil kontrol darah Normal dari kulkas dan biarkan pada
suhu ruangan selama 30 menit dan homogenkan.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


801/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

2. Masukkan identitas control kedalam computer, save.


3. Control di test seperti sampel pasien.
4. Hasil yang keluar di print dan disimpan untuk dibuat laporan
PMI ( Pemantapan Mutu Internal ).
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMANTAPAN MUTU
EKSTERNAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
802/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tatacara dalam melakukan
Pemantapan Mutu Eksternal di laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
Pemantapan Mutu Eksternal di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Rumah Sakit mendaftar ke panitia pelaksanaan PME yang
diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medis, Jakarta.
2. Rumah Sakit mendapat kiriman bahan kontrol / sampel dari
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medis, Jakarta.
3. Pemeriksaan Bahan Kontrol.
1) Bahan Kontrol diperiksa pada tanggal yang telah
ditetapkan ( tidak boleh diperiksa sebelum / sesudah
tanggal tersebut ).
2) Sifat pemeriksaan:
b. Hasil pemeriksaan laboratorium sendiri.
c. Menggunakan alat dan reagen rutin digunakan sehari-
hari.
d. Dikerjakan oleh tenaga yang biasa memeriksa.
3) Hasil pemeriksaan bahan control dikirim via post atau
elektronik secepatnya setelah ditandatangani oleh
penanggung jawab / kepala laboratorium.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PEMANTAPAN MUTU
EKSTERNAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
802/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

4. Evaluasi Hasil PME.


Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medis akan
mengevaluasi hasil yang diterima dan hasil / nilainya serta
sertifikat PME akan dikirimke RS melalui Pos.
UNIT TERKAIT Laboratorium
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM CITO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
803/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium yang sifatnya segera dilaksanakan
( CITO ).
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah waktu pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium CITO.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Petugas laborat harus segera melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium kepada PJ shift rawat inap / rawat jalan / UGD
maksimal 10menit setelah hasil laborat selesai dikerjakan.
Adapun kategori pemeriksaan CITO dan waktu pemeriksaan
CITO sebagi berikut :
WAKTU
YANG
DIBUTUHK
No KATEGORI PEMERIKSAAN CITO AN
1 Gula darah sewaktu ( CITO ) 10 menit
QBC(Hemoglobin,Lekosit,Eritrosit,He
2 matokrit,Trombosit) 15 menit
3 CKMB 60 menit
4 Ureum, Creatinin 60 menit
5 Masa Pembekuan, Masa Perdarahan 15 menit
6 Elektrolit ( Na, K, Cl ) 30 menit
7 HBsAg 60menit
8 Golongan Darah 15 menit

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM CITO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
803/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

2. Petugas laboratorium mendokumentasikan pelaporan di buku


pelaporan CITO laboratorium dengan mencantumkan :
a. Nama Pasien
b. Nama perawat yang menerima pelaporan hasil
c. Nama petugas yang melaporkan hasil
d. Waktu pelaporan (tanggal dan jam )
UNIT TERKAIT Laboratorium, IGD, IBS, Rawat Inap, Rawat Jalan.
RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN KESEHATAN PETUGAS
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
804/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pemeriksaan kesehatan
petugas laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan
kesehatan petugas laboratorium dengan tujuan sebagai berikut :
1. Monitoring kesehatan petugas laboratorium.
2. Mencegah atau mengobati secara dini jika terjadi
gangguan kesehatan karena bahan infeksius.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan fisik oleh dokter umum
b. Pemeriksaan laboratorium yang meliputi : QBC,
GDS, Fungsi hati, Fungsi Ginjal, HbsAg dan Anti Hbs
c. Pemeriksaan X- Foto Thorax.
2. Pelaksanaan :
a. Pemeriksaan kesehatan petugas laboratorium
dilakukan pada :
 Saat mulai bekerja
 Secara rutin setiap tahun sekali.
b. Medical check-up petugas laboratorium pada saat
akan masuk kerja mengacu pada kebijakan Rumah
Sakit.
c. Pemeriksaan kesehatan rutin petugas laboratorium
sebagai berikut :

RS
BUDI AGUNG
PEMERIKSAAN KESEHATAN PETUGAS
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
804/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

 Ka. Sie Penunjang membuat jadwal pelaksanaan


medical check-up tahunan pekerja yang memuat hari
dan tanggal serta nama petugas
 Setelah disetujui oleh Direktur Rumah Sakit mengenai
jadwal tersebut, maka petugas HRD menghubungi
instalasi terkait mengenai rencana pelaksanaan MCU
tersebut dan jadwal pelaksanaanya.
 Medical Check-up dilakukan dengan persiapan pasien
puasa terlebih dahulu, alur pemeriksaan menyesuaikan
alur Medical Check-up poliklinik.
 Setelah semua pemeriksaan selesai akan dijelaskan
oleh dokter umum, dan apabila ada gangguan dapat
diberikan terapi obat, dan bila perlu dikonsulkan kepada
dokter spesialis.
d. Hasil Medical Check-up disimpan di Rekam Medik
pekerja.
UNIT TERKAIT Laboratorium, HRD, Rawat Jalan, Radiologi.
RS
BUDI AGUNG
PENGGUNAAN APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
DI LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
805/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) di laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan petugas laboratorium dalam menggunakan
APD( Alat Pelindung Diri )
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) digunakan sesuai
dengan kebutuhan pencegahan pengendalian infeksi, secara
tepat dan benar (Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Instalasi Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Semua petugas Laboratorium dalam bekerja harus selalu
menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) yang meliputi :
a. Jas Laborat
b. Handscoon ( sarung tangan )
c. Masker
2. Cara menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) berdasarkan
SPO dan Panduan menggunakan APD dari PPI

UNIT TERKAIT Laboratorium, PPI.

RS
BUDI AGUNG
REAGENSIA TIDAK TERSEDIA DI
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
806/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara apabila reagensia tidak
tersedia.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah- langkah apabila
reagensia tidak tersedia.
KEBIJAKAN Reagensia dan perbekalan lain di laboratorium disediakan secara
teratur dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil
sesuai ketentuan yang berlaku ( keputusan Direktur RS Budi
Agung 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 ) tentang kebijakan pelayanan
Instalasi Laboratorium
PROSEDUR 1. Petugas laborat yang sudah ditunjuk setiap minggu
mengecek stok reagent dan BHP.
2. Reagensia laborat dinyatakan tidak tersedia apabila
jumlahnya sudah masuk ke dalam daftar buffer stok
reagent laboratorium.
3. Apabila setelah pengadaan reagent tetapi tidak datang,
petugas laboratorium akan berkoordinasi dengan instalasi
farmasi.
4. Petugas farmasi akan menghubungi ke bagian pengadaan
barang.
5. Apabila reagent tetap tidak datang, instalasi farmasi akan
menginformasikan kepada instalasi laboratorium bila
persediaan kosong.
6. Apabila sudah berkali – kali pemesanan tetapi tetap tidak
datang maka instalasi laboratorium akan membuat laporan
nota dinas kepada direktur.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Farmasi.

RS
BUDI AGUNG
INFORMASI KEPADA PASIEN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM YANG DIRUJUK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
807/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penjelasan / informasi
kepada pasien dan keluarganya untuk pemeriksaan laboratorium
yang dirujuk oleh petugas laboratorium atau dokter DPJP.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penjelasan / informasi
kepada pasien dan keluarganya untuk pemeriksaan laboratorium
yang dirujuk oleh petugas laboratorium atau dokter DPJP.
KEBIJAKAN Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit dipilih yang
memiliki rekam jejek kinerja yang baik tentang tepat-waktu
dan memenuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku
(Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laboratorium atau DPJP memberikan informasi
kepada pasien tentang pemeriksaan laboratorium klinik yang
dirujuk ke laboratorium luar mengenai :
a. Alasan kenapa dirujuk ( karena di laborat RS Budi Agung
tidak tersedia alat pemeriksaan, adanya kerusakan alat
atau sebagai second opinion untuk perbandingan hasil
pemeriksaan )
b. Waktu yang diperlukan untuk hasil pemeriksaan tidak bisa
didapatkan secara cepat karena tidak dikerjakan di laborat
RS Budi Agung.
2. Biaya yang ditimbulkan dari pemeriksaan tersebut akan
menjadi tanggung jawab pasien sesuai dengan permintaan
dari DPJP.
3. Petugas / perawat ruangan / perawat poli akan meminta
persetujuan kepada pasien dan keluarganya dengan mengisi
form pesetujuan tindakan untuk dirujuk dan biayanya.

RS
BUDI AGUNG
INFORMASI KEPADA PASIEN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM YANG DIRUJUK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
807/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

4. Petugas laborat akan menginformasikan kembali kepada


pasien mengenai biaya dan lamanya waktu pemeriksaan
kepada pasien sebelum pasien diambil sampelnya.
5. Petugas laborat meminta no Hp pasien / keluarganya untuk
dihubungi apabila hasil pemeriksaan rujukan tersebut sudah
selesai ( khusus pasien rawat Jalan )
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium rujukan.
RS
BUDI AGUNG
PENANGANAN APABILA MATA TERKENA
CAIRAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
808/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penanganan apabila mata
terkena cairan bahan berbahaya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan apabila
mata terkena cairan bahan berbahaya.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR Apabila petugas laboratorium matanya terkena cairan bahan
berbahaya maka dilakukan :
1. Segera semprotkan eye wash yang ada di ruang
laboratorium ke arah mata yang terkena cairan bahan
berbahaya tersebut.
2. Semprotkan sampai mata terasa tidak perih atau minimal 5
menit.
3. Kemudian petugas tersebut dibawa ke IGD untuk diperiksa
dokter.
4. Segera laporkan ke Komite K3RS kalau terkena cairan
bahan berbahaya

UNIT TERKAIT Laboratorium, Komite K3RS.

RS
BUDI AGUNG
PELABELAN SAMPEL / SPESIMEN DI
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
809/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara pelabelan sampel di
laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pelabelan sampel
di laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Petugas laborat memberi label identitas pasien berupa sticker
yang bertuliskan :
Nama Pasien :
No. RM :
Tanggal lahir :
Alamat :
2. Pelabelan sampel di laboratorium meliputi :
a. Sampel darah
Petugas memberi label identitas pasien dengan cara
menempelkan label identitas pasien di bagian luar tabung
vacutainer beku dan tabung vacutainer EDTA
b. Sampel urine, feses, sputum, cairan sperma
Petugas memberi label identitas pasien dengan
ditempelkan pada botol / pot / container steril dibagian luar
c. Sampel preparat BTA / Gram / Sekret Vagina / uretra
Petugas memberi label identitas pasien dengan
ditempelkan pada obyek glass.

RS
BUDI AGUNG
PELABELAN SAMPEL / SPESIMEN DI
LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
809/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

d. Cairan Pleura / pus / PA


Petugas memberi label identitas pasien dengan
ditempelkan pada botol plabot infus / spuit / wadah ( pot )
PA
UNIT TERKAIT Laboratorium.
PENANGANAN APABILA TUBUH TERKENA
CAIRAN BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
810/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penanganan apabila tubuh
terkena cairan bahan berbahaya.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan apabila
tubuh terkena cairan bahan berbahaya.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR Apabila petugas laboratorium tubuh / badannya terkena
tumpahan bahan berbahaya, maka dilakukan :
a. Lepaskan semua bahan yang menempel ditubuh petugas
laboratorium.
b. Segera guyur tubuh / badan dengan air untuk
menghilangkan bahan berbahaya tersebut sampai cairan
tersebut larut dengan air.
c. Kemudian petugas tersebut dibawa ke IGD untuk
diperiksa dokter.
d. Segera laporkan ke Komite K3RS bila terjadi tubuh
petugas laboratorium terkena cairan bahan berbahaya.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Komite K3RS.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENERIMAAN SAMPEL BTA
(BASIL TAHAN ASAM) RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
811/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penerimaan sampel BTA
dari pasien rawat jalan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penerimaan sampel
BTA dari pasien rawat jalan
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR A. Perawat poli dan pasien datang ke laboratorium dengan form
permintaan dari dokter.
B. Petugas Laborat memberi pot steril yang sudah diberi label
(nama pasien dan tanggal lahir) dan menerangkan kepada
pasien untuk mengeluarkan dahak di tempat berdahak dan
dahaknya ditaruh di tempat pengumpulan dahak.
C. Petugas laboratorium mencatat di buku pemeriksaan
mikrobiologi.
D. Petugas laborat melakukan pembillingan pemeriksaan BTA.
E. Petugas laborat memberikan lagi pot steril kepada pasien
apabila permintaan pemeriksaan dokter Sewaktu/ Pagi/
Sewaktu untuk tempat dahak besok pagi dan sewaktu.
F. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan.
G. Petugas laboratorium mencatat di buku form TB 04
H. Petugas laboratorium memasukkan hasil ke dalam komputer

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, IGD, Tim DOTS.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENERIMAAN SAMPEL BTA
(BASIL TAHAN ASAM) RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
812/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara penerimaan sampel BTA
dari pasien rawat inap.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penerimaan sampel
BTA dari pasien rawat inap.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR 1. Petugas laborat memberikan pot steril kepada perawat
ruangan untuk pasien yang akan melakukan pemeriksaan
BTA
2. Perawat memberi label (nama pasien dan tanggal lahir) dan
menerangkan kepada pasien untuk mengeluarkan dahak dan
di tampung di pot steril, dan dahak tersebut dikirim ke laborat
3. Perawat Ruangan menggirim sampel dahak yang sudah
diberi label ( Nama pasien, tanggal lahir) ke laborat beserta
form permintaan dokter
4. Petugas laboratorium mencatat di buku pemeriksaan
mikrobiologi
5. Petugas laborat melakukan pembillingan pemeriksaan BTA
6. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan.
7. Petugas laboratorium mencatat hasil dibuku kerja
mikrobiologi
8. Petugas laboratorium mencatat di buku form TB 04
9. Petugas laboratorium memasukkan hasil ke dalam komputer

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, IGD, Tim DOTS.

RS
ALAT POCT (POINT OF CARE TESTING)
BUDI AGUNG
LABORAT DI POLI RAWAT JALAN / RAWAT
INAP / IGD
No. Dokumen No. Revisi Halaman
813/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN 1. Prosedur yang menjelaskan tata cara pemeriksaan
laboratorium yang harus segera dilaksanakan karena
menyangkut keselamatan jiwa pasien.
2. POCT adalah alat untuk pemeriksaan laboratorium yang
dapat diletakkan di Poliklinik rawat jalan atau rawat inap
sehingga pasien tidak perlu datang ke Laboratorium dan hasil
pemeriksaannya langsung dapat diketahui oleh DPJP.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam tata cara
pemeriksaan laboratorium yang harus segera dilaksanakan
karena menyangkut keselamatan jiwa pasien.

KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan


standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Perawat akan melakukan pemeriksaan gula darah
cito sesuai dengan permintaan dari dokter dan
melakukan pembillingan ( Poli Rawat Jalan ).
2. Perawat ruangan melaporkan hasil pemeriksaan gula
darah sewaktu kepada petugas laboratorium untuk
dibilling dan dimasukkan hasilnya ke dalam komputer
dan di cetak sebagai hasil pemeriksaan laboratorium.
3. Perawat mencatat di form stock gula darah nama
pasien dan hasil pemeriksaan .
4. Perawat akan meminta stock reagen gula darah
apabila sudah habis kepada laborat.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD.

RS
BUDI AGUNG
KALIBRASI ALAT-ALAT LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


814/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur yang menjelaskan tata cara kalibrasi alat-alat
laboratorium.
TUJUAN Sebagai acuan petugas laboratorium dalam kalibrasi alat-alat
laboratorium.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).

PROSEDUR 1. Kalibrasi alat dilakukan secara berkala minimal 1 tahun


sekali.
2. Untuk alat fotometer, kalibrasi dilakukan juga pada setiap
penggantian lampu.
3. Selanjutnya bila petugas laboratorium yang memakai alat-alat
tersebut diatas menemukan kelainan pada alat tersebut.
petugas harus melapor kepada Ka. Instalasi Laboratorium.
4. Selajutnya Ka. Instalasi Laborat mengajukan permohonan
kalibrasi kepada teknisi alat.
6. Setelah dikalibrasi dicatat pada kartu pemeliharaan dan
kalibrasi.

UNIT TERKAIT Laboratorium

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR WAKTU PELAPORAN
PEMERIKSAAN REGULER LABORATORIUM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
815/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tata cara pelaporan pemeriksaan
laboratorium yang rutin dilaksanakan tetapi bukan CITO.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaporan
pemeriksaan laboratorium yang rutin dilaksanakan tetapi bukan
CITO.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Laboratorium).

PROSEDUR 1. Petugas laborat akan segera melaporkan hasil


pemeriksaan regular setelah jadi.
2. Petugas laborat menelpon petugas ruangan untuk
menginformasikan bahwa hasil laborat sudah selesai
dan bisa diambil.
3. Perawat ruangan mengambil hasil laborat yang sudah di
print oleh petugas laborat.
4. Petugas laborat menulis dibuku expedisi laboratorium
jam pengambilan hasil, siapa yang menerima hasil dan
petugas yang memberikan hasil.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, IKB, HCU.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENELUSURAN (TRACKING)
SPESIMEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
816/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Tracking spesimen adalah pelacakan spesimen bila ada keluhan
atau tidak ada hasil dari suatu spesimen yang telah dikirim atau
bila ada permintaan mengulang pemeriksaan dalam 24 jam.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menelusur
spesimen agar hasil pemeriksaan laboratorium lebih akurat.
KEBIJAKAN Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi Agung No
392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Laboratorium ).
PROSEDUR a. Rawat Inap
1. Petugas laboratorium mengerjakan spesimen.
2. Spesimen yang dikerjakan apabila tidak memenuhi
syarat akan dilaporkan ke perawat ruangan melalui
telepon.
3. Perawat ruangan yang menerima laporan segera
mencatat ke rekam medis pasien.
4. Perawat ruangan atau petugas laboratorium pada
shift berikutnya untuk melakukan pengambilan
sampel ulang pasien.
b. Rawat Jalan
1. Petugas laboratorium mengambil spesimen.
2. Spesimen yang diambil petugas segera dikerjakan
oleh petugas laboratorium.
3. Apabila spesimen tidak memenuhi syarat maka
petugas akan menyampaikan ke pasien atau
keluarga pasien bahwa sampel yang sudah diambil
tidak memenuhi syarat dan harus dilakukan
pengambilan ulang.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENELUSURAN (TRACKING)
SPESIMEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
816/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 2/2

4. Pasien / keluarga menyetujui atau tidaknya untuk


dilakukan pemeriksaan ulang sampel.
5. Jika pasien atau keluarganya menyetujui tindakan
tersebut, petugas laboratorium akan segera melakukan
pengambilan ulang spesimen.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap, Rawat Jalan, IGD.
RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENERIMAAN SPESIMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


817/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tata cara penerimaan spesimen.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penerimaan
spesimen.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Perawat ruangan mengirim form pemeriksaan laborat
dari dokter dan spesimen ke instalasi laboratorium.
2. Petugas laborat menerima sampel darah/ urin/ feses
dan mencocokkan identitas pasien di tabung / sampel
dengan form pemeriksaan laborat dari dokter ruangan.
3. Setelah sesuai petugas laborat membilling pemeriksaan
laborat sesuai permintaan dari dokter ruangan
4. Petugas laborat melakukan pemeriksaan sesuai
permintaan dari dokter.
5. Setelah dikerjakan petugas laborat menginput hasil di
komputer dan mengeprint hasil laborat.
6. Petugas laborat menelpon perawat ruangan untuk
menginformasikan bahwa hasil laborat sudah selesai
dan bisa diambil di laborat.
7. Petugas laborat mencatat dibuku expedisi Rawat Inap
laboratorium dan meminta tanda tangan petugas yang
menerima hasil tersebut.

UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap.

RS
BUDI AGUNG
PROSEDUR PENCATATAN PELAPORAN NILAI
KRITIS DI REKAM MEDIS PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
818/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 20 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tata cara pencatatan pelaporan nilai kritis
di rekam medis pasien
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pencatatan
pelaporan nilai kritis di rekam medis pasien.
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan unit laboratorium dilaksanakan 24 jam (Direktur RS
Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Laboratorium).
PROSEDUR 1. Petugas laborat segera menelpon perawat / klinisi
apabila ada hasil pemeriksaan laborat yang masuk
dalam nilai kritis dengan cara “Tubalkon”.
2. Petugas/Perawat yang menerima laporan menulis di
Rekam Medis Pasien.
3. Petugas laborat menelpon kembali setelah 15 menit
untuk mengetahui apakah hasil nilai kritis sudah
disampaikan ke DPJP atau belum.
4. Apabila belum, maka segera memberitahukan DPJP agar
cepat dilakukan penanganan pasien.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Inap.

RS
PROSEDUR PENGINPUTAN DAN VERIFIKASI
BUDI AGUNG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
RUJUKAN LUAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
960/12/LAB/RSBA/VI/2017 0 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan :


Direktur RS Budi Agung
STANDAR 17 Juni 2017
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Parlin Parluhutan
NIK. 20151401008
PENGERTIAN Prosedur ini mengatur tata cara verifikasi hasil laboratorium
sebelum hasil laborat diserahkan kepada pasien rawat inap
maupun rawat jalan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam verifikasi hasil
pemeriksaan laborat
KEBIJAKAN 1. Pelayanan Laboratorium dilakukan sesuai standart mutu dan
standart profesi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
insiden keselamatan pasien ( Keputusan Direktur RS Budi
Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Instalasi Laboratorium ).
2. Pelayanan Instalasi Laboratorium 24 jam ( Keputusan Direktur
RS Budi Agung No 392/01/DIR/RSBA/VII/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Instalasi Laboratorium ).

PROSEDUR 1. Petugas laborat mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium


dari laboratorium rujukan luar.
2. Petugas laborat akan menginput hasil laborat di komputer
dengan teliti dan selanjutnya di print 2 lembar (untuk pasien
dan RM) dengan disertakan nilai normal dari laboratorium
rujukan luar.
3. Petugas laborat akan meneliti hasil laborat tersebut.
4. Setelah selesai dan yakin tidak ada yang salah input, petugas
laborat akan menandatangani hasil laborat tersebut dibagian
kanan bawah hasil pemeriksaan laborat dan distempel laborat.
UNIT TERKAIT Laboratorium, Rawat Jalan, Rawat Inap.

Anda mungkin juga menyukai