Batu kapur adalah mineral yang terdiri dari kalsium karbonat.
Bagian dari kalsium
karbonat mungkin telah dikonversi menjadi dolomit dengan penggantian magnesium karbonat sebagai komponen sekunder (hingga berat 46%). Banyak batu kapur yang murni dengan kotoran non-karbonat kurang dari 5%. Batu kapur ditemukan dalam berbagai bentuk dan diklasifikasikan dalam hal asal - usulnya, komposisi kimia, struktur, dan formasi geologi. Hal ini terjadi secara luas di seluruh dunia dan merupakan bahan baku penting bagi banyak industri (John Wiley & Son, 1980). Pada Recausticizing reaksi pokok yang terjadi sangat sederhana, kapur bereaksi dengan air untuk membentuk Calsium Hydroxida (CaOH)2 dan secara berkesinambungan bereaksi dengan Sodium Carbonate (Na2CO3) yang ada dalam green liquor untuk membentuk Sodium Hydroxida (NaOH) dan Calsium Carbonate (CaCO3). Tujuan dari proses Recausticizing adalah merubah Sodium Carbonate (Na2CO3) menjadi Sodium Hydroxida (NaOH) dan membersihkan berbagai kotoran yang berasal dari tungku pembakaran (Pembakaran kapur pada lime kiln). Calsium Carbonate tidak pernah 100% murni, selalu ada pengotor. Jumlah pengotor itu selalu bervariasi tergantung pada pabrik tertentu. Dimana pengotor dapat membuat produksi menurun terutama pada pengoperasian kiln. Dan pengotor yang terlalu banyak cenderung membentuk cincin atau bola dalam kiln, yang mana tidak hanya membatasi produksi dan efisiensi pembakaran tetapi bisa juga membuat mesin berhenti dan harus dibersihkan. Pengotor menyebabkan reaksi pada Sodium (Na) sulit terjadi disebabkan perbedaan kuantitas sehingga pada saat pembakaran terjadi penurunan suhu. Pengotor lain yang dapat membentuk cincin atau bola pada kiln adalah Al2O3, Fe2O3, dan SiO2 sehingga batu kapur yang digunakan untuk pembuatan kapur dikontrol ketat agar dapat diperkirakan jumlah pemakaian maksimum kapur untuk Sodium Chlorida dan Calsium Carbonate (Gerald W. Hough,1985). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan verifikasi Fe pada batu kapur yang menjadi salah satu penyebab terbentuknya cincin atau bola pada proses pembakaran di kiln dengan metode Spektrofotometer UV-Vis.