Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASI PERAH DI RUANG POLI OBSGYN RUMAH SAKIT BETHESDA


YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. APRIANA SELVIANI 1704005


2. CLARA MAMMAN TARUK DATU 1704009
3. DITA PUTRANTO YOANNES 1704012
4. LISA WIDIANINGSIH 1704025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Satuan Acara Penyuluhan ASI Perah di Ruang Poli Obsgyn sudah
diteliti dan disetujui oleh preceptor Akademik dan Klinik STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.

Yogyakarta, 13 Mei 2017

Mengetahui,

Preceptor Klinik I Preceptor II Preceptor III

Novi Trianingsih, A.,MD.,Kep Eny Ruswiyati, A.,Md.,Kep Ns. Yohana Martini, S.Kep

Preceptor Akademik Ka Prodi Profesi Ners

Priyani Haryanti, S.Kep.,NS Ethic Palupi, S.Kep., Ns.,MNS


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : ASI

Sub Tema : ASI Perah

Sasaran : Ibu Hamil di Poli Klinik Obsgyn

Tempat : Poli Klinik Obsgyn Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

Hari/ tanggal : Sabtu, 13 Mei 2017

Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta mampu
memahami tentang ASI Perah.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit orang tua pasien mampu
memahami cara memerah ASI :
1. Menjelaskan pengertian ASI Perah
2. Menjelaskan cara memerah ASI
3. Menjelaskan cara menyimpan ASI perah
4. Menjelaskan cara meningkatkan produksi ASI

C. Materi :
1. Pengertian ASI Perah
2. Cara memerah ASI
3. Cara menyimpan ASI Perah
4. Meningkatkan Produksi ASI
D. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Kegiatan Penyuluhan :

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. Pendahuluan 1. Salam pembuka 1. Menjawab 5 menit
2. Menyampaikan salam
tujuan penyuluhan 2. Menyimak dan
mendengarkan
2. Isi 1. Menjelaskan 1. Menyimak dan 20 menit
pengertian ASI mendengarkan
Perah 2. Menyimak dan
2. Menjelaskan mendengarkan
memerah ASI 3. Menyimak dan
3. Menjelaskan cara mendengarkan
menyimpan ASI 4. Menyimak dan
Perah mendengarkan
4. Menjelaskan cara 5. Memberi
meningkatkan pertanyaan
Produksi ASI 6. Menyimak dan
5. Memberi mendengarkan
kesempatan 7. Menjawab
bertanya pertanyaan
6. Menjawab
pertanyaan
7. Evaluasi
3. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Menyimak dan 5 Menit
mendengarkan
2. Salam penutup 2. Menjawab
salam

F. Media : Leaflet

G. Evaluasi
Dengan pertanyaan lisan :
1. Jelaskan kembali pengertian ASI Perah ?
Jawaban : Air Susu Ibu yang diambil dengan cara diperas dari payudara
untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi
2. Sebutkan cara memerah ASI ?
Jawaban :
a. Memerah dengan tangan
b. Pompa payudara
3. Sebutkan cara menyimpan ASI Perah ?
Jawaban :
a. Tempat bersuhu kamar 19oC sampai 26oC, 4 sampai 8 jam
b. Lemari es 5oC sampai 10oC, 3 hari
c. Freezer 18oC sampai 20oC, 6 sampai 12 bulan
4. Sebutkan kembali cara meningkatkan produksi ASI?
Jawaban :
a. Makan makanan yang bergizi
b. Ketentraman jiwa dan pikiran
c. Pijat oksitosin
d. Pijet Endorphin
e. Massage payudara
H. Daftar Pustaka :

Ambarwati, R,E., Wulandari, D.2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta:


Mitra. Cendika Press

Bobak, LM, Lowdermilk, DL, & Jensen, M.D. 2005. Buku ajar keperawatan
maternitas (Maria A. Wijayanti & Peter Anugrah, penerjemah), Jakarta ;
EGC.

Depkes RI. 2007. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Pollard. 2016. ASI Asuhan Berbasis Bukti. Jakarta : EGC

Soetjiningsih.1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC


LAMPIRAN
Lampiran materi

ASI PERAH

A. Pengertian ASI Perah


ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu jenis makanan yang mencukupi semua seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual (Sripurwanti, 2004).
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose da garam organik yang
disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. ASI
perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk
kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi (Ambarwati, 2009).

B. Cara memerah ASI


Menurut Pollard (2016) ada beberapa cara memerah ASI :
1. Memerah dengan tangan

Merupakan teknik dasar yang harus diajarkan kepada seorang ibu dalam 24 jam
setelah bayi lahir supaya ia percaya diri menghadapi semua masalah yang
mungkin timbul, seperti memberikan susu suplemen untuk ASI bila bayi sakit,
atau tidak dapat menyusu dengan baik, atau bila terpisah dengan ibu karena
berbagai alasan. Juga dapat membantu ibu mengatasi persoalan-persoalan lain
seperti puting yang tidak menonjol atau terjadi pembengkakan payudara.
Memerah susu dengan tangan lebih di rekomendasikan dari pada dengan pompa
payudara karena pada hari-hari pertama kadar kolostrum masih rendah dan dapat
hilang atau tertinggal dalam pompa payudara (UNICEF,2008a) memerah dengan
tangan juga menghasilkan stimulus sentuhan yang memacuh hormone laktasi dan
memungkinkan ibu untuk memilih daerah-daerah khusus pada payudara bila ada
saluran-saluran yang tersumbat. Bila pemerahan dengan tangan hanya satu-
satunya cara untuk mengosongkan payudara, maka ibu harus didorong untuk
memerah paling sedikit delapan kali sehari, termaksud di malam hari ketika kadar
prolaktin tinggi. Meminjat payudara dengan baik dan benar penting untuk
menstimulasi keluarnya susu dan harus dilakukan sebelum memerah dengan
tangan.
Langkah-langkah memerah ASI dengan tangan :
a. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum memerah ASI
b. Ambillah tempat bersih untuk menampung ASI dan sebuah handuk untuk
diletakkan dibawah payudara sekiranya ASI berceceran.
c. Dorong ibu merasakan daerah sekeliling aerola dengan lembut agar ia dapat
merasakan perbedaan konsistensi jaringan.
d. Ibu jari dan telunjuk membentuk huruf C pada arah jam 6 dan jam 12 sekitar
dua sampai tiga cm diatas putting.
e. Dengan perlahan pijat dan lepaskan untuk mengeluarkan ASI.
f. Ketika tetesan ASI berkurang dan berhenti maka ibu harus mengubah posisi
jarinya keposisi lain untuk mengeringkan atau mengosongkan semua saluran.
Akan tetapi langkah ini tidak perlu dilakukan apabila tujuan memerah hanya
untuk melunakkan atau melembutkan payudara.
g. Para ibu harus di ajarakan untuk tidak menjepit atau meluncurkan jari-jarinya
pada kulit karena tindakan demikian dapat menyebabkan jaringan payudara
rusak. Mereka juga harus menghindari tindakan menarik putting karena dapat
menimbulkan trauma.

2. Pompa payudara
Banyak jenis pompa yang tersedia tergantung dari alasan kebutuhan ibu dan
harganya. Pompa yang dioperasikan dengan baterai paling baik untuk
penggunaan yang singkat. Pompa elektrik otomatis paling baik penggunaan
jangka panjang terutama dari ibu untuk bayi praterem yang dirawat.
Jenis-jenis pompa :
a. Manual

Tekanan dibuat dengan perasan tangan. Kekurangan dari pompa jenis ini
adalah menimbulkan kelelahan dan hanya digunakan untuk waktu yang
singkat.
b. Di operasikan dengan baterai

Keuntungannya mudah dibawah dan kerugiannya membutuhkan baterai,


solusi yang paling baik menggunakan baterai yang dapat di isi ulang sebab
kalau tidak makan baterai tersebut perlu dig anti.
c. Elektrik (Semi otomatis)
Pengisapan terjadi bila pengguna secara bergantian membuat dan melepaskan
tekanan. Pompa semi otomatis tidak selalu sesuai untuk mempertahankan
pemompaan ASI untuk waktu yang lama atau jika pengeluaran ASI belum
adekuat
d. Elektrik (otomatis)

Memiliki penghisap alternative yang menyerupai menyusu ASI dari payudara.


System pemasangan rangkap dimana ibu dapat memompa kedua payudara
secara bersamaan, sehingga akan mengurangi waktu memompa secara
keseluruhan.

Cara-cara memompa ASI :


a. Mencuci tangan dengan sabun dan air, menyiapkan wadah yang bersih
untuk menampung ASI.
b. Menarik nafas panjang untuk rileks, minum jus atau air putih sebelum dan
selama pemompaan
c. Menyediakan cukup waktu untuk pemompaan, durasi 10 sampai 15 menit
dengan pompa elektrik, 10 sampai 20 menit dengan pompa manual dan
dengan pemompaan ganda, dengan pompa elektrik atau pompa baterai
durasnya 7 sampai 10 menit
d. Menggunakan penghisapan hanya sampai sebanyak yang dibutuhkan untuk
memperbanyak aliran ASI
e. Massage payudara selama pemompaan untuk meningkatkan tekanan intra
mamae
f. Menghentikan pemompaan bila aliran ASI tinggal sedikit atau berhenti
C. Cara menyimpan ASI Perah
ASI merupakan cairan kehidupan yang berisi antibody serta zat-zat anti
infeksi seperti IGA, lisosom, laktoferin, serta sel darah putih, oleh karena itu
rekomendasi penyimpanan ASI sangat berbeda dari susu formula. Semua ibu
dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum memompa atau memerah untuk
mengeluarkan ASI dan harus mencuci semua wadah yang akan digunakan
untuk menampung ASI (lebih dianjurkan untuk menggunakan dari gelas atau
kaca atau pelastik keras yang tertutup). Wadah-wadah tersebut harus diberi
label tanggal, nama, jam khususnya bila menyimpan ASI bukan dirumah. Di
unit neonatal ASI harus disimpan dalam lemari yang khusus dirancang untuk
itu. Pencatatan suhu harus dilakukan setiap hari dan tidak boleh melebihi 2
sampai 4oC. ASI hasil perahan harus digunakan dalam waktu 24 jam atau
dibekukan dalam freezer pada suhu - 20oC, maksimal selama 6 bulan.
ASI Suhu ruangan Lemari Es/Kulkas Freezer
ASI yang baru saja Asi matang : 3-8hari dengan suhu 3-4 bulan dalam freezer
di perah (ASI segar) 24 jam dalam suhu 0-4oC khusus yang sangat
15oC Jangan simpan dingin (<18oC)
10 jam dalam suhu dibagian pintu, tetapi
19-22oC simpan di bagian
4-6 jam dalam suhu paling belakang
25oC lemari es/kulkas
paling dingin dan
tidak terlalu
terpengaruh
perubahan suhu.
ASI beku dicarikan Tidak lebih dari 4 Simpan di dalam JANGAN masukkan
dalam lemari jam (yaitu jadwal lemari es/kulkas kembali dalam freezer
es/kulkas tapi belum ASIP berikutnya) sampai dengan 24
dihangatkan jam
ASIP yang sudah Untuk diminum Dapat JANGAN masukan
dicarikan dengan air sekaligus disimpanselama 4 kembali kedalam
hangat jam atau sampai freezer
jadwal minum ASIP
berikutnya
ASIP yang sudah Sisa yang tidak Di buang dibuang
mulai diminum oleh dihabiskan harus
bayi dari botol yang dibuang
sama
Cara menghangatkan dan mencairkan ASI kembali

ASI tidak boleh dihangatkan menggunakan panas langsung atau mikrowef.


Mikrowef tidak menghangatkan ASI secara merata dan menimbulkan titik-
titik panas dalam susu tersebut juga dapat merusak beberapa zat yang ada di
dalam ASI. ASI dapat dihangatkan dalam sebuah tempat yang telah diisi air
panas atau wadah susu di tempatkan dibawah air panas yang mengalir selama
beberapa menit. ASI beku dapat di biarkan didalam lemari es untuk mencair
atau ditempatkan dibawah air dingin yang mengalir. Kadang-kadang para ibu
mengatakan adanya perubahan wujud ASI karena terpisahnya kasein dan susu
Setelah dikocok keduanya akan bersatu kembali.

D. Cara Meningkatkan Produksi ASI


Ada beberapa cara untuk meningkatkan produksi ASI :
1. Makanan bergizi

Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan,
maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika pada masa
kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan
bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan
walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup.
Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein seperti ikan, telur dan
kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga diperlukan untuk
menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI. Dalam tubuh terdapat cadangan
berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan
tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang
diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah
dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan
berpengaruh terhadap produksi ASI (Hapsari,2009).
2. Ketentraman jiwa dan pikiran
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu
dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk
ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya (Hapsari,
2009). Universitas Sumatera Utara 16 Pada seorang ibu yang hamil dikenal dua
refleks yang masing- masing berperan dalam pembentukan dan pengeluaran air
susu. Refleks prolaktin memegang peranan penting dalam proses pembuatan
kolostrum, namun jumlah kolostrumnya masih terbatas, karena aktivitas prolaktin
di hambat oleh estrogen dan progesterone yang kadarnya memang tinggi.
Hormone ini meransang sel- sel alveoli yang fungsinya untuk memebuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan normal kembali setelah tiga bulan
melahirkan sampai penyapihan anak.setelah anak di sapih maka tidak akan ada
peningkatan prolaktin.(Sitti, 2009) Ejeksi susu dari alveoli dan duktus susu
terjadi akibat refleks let-down. Akibat stimulus isapan, hipotalamus melepaskan
oksitosin dari hipofisis posterior. Refleks let- down dapat terjadi selama aktifitas
seksual karena oksitosin dilepas selama orgasme (Bobak, 2005).
3. Metode Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormone prolactin dan oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo,
2003, Roesli, 2009). Pijat oksitsin ini dilakukan untuk merangsang refleks
oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat
pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsangn pelepasan hormone
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI,
2007).
Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007) :
a. Melepaskan baju ibu bagian atas
b. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal
c. Memasang handuk
d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil.
e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua
kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan.
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakangerakan
melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah dari
leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit.
h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
i. Membersihkan punggung ibu dengan washlap air hangat dan dingin secara
bergantian.
4. Pijat Endorphin

Endorphin massase merupakan suatu metode sentuhan ringan yang


dikembangkan pertama kali oleh Costance Palinsky. Sentuhan ringan ini
bertujuan meningkatkan kadar endorphin (untuk membiarkan tubuh
menghasilkan endorphin). Tahapan melakukan pijat endorphin adalah sebagai
berikut :
a. Ambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan duduk atau
berbaring miring
b. Tarik napas dalam, lalu hembuskan dengan lembut sambil menutup mata.
Sementara itu, petugas atau suami mengelus permukaan luar lengan anda,
mulai dari tangan sampi lengan bawah. Lakukan belaian dengan lembut
menggunakan jari-jemari atau hanya ujung-ujung jari.
c. Setelah sekitar 5 menit, minta suami untuk berpindah ke lengan/tangan yang
lain.
d. Sentuhan bias dilakukan di daerah punggung, lakukan pijatan lembut dan
ringan arah bahu kiri dan kanan membentuk huruf V, ke arah tulang ekor
e. Terus lakukan pijatan berulang-ulang
5. Massage payudara
Berikut langkah-langkah yang tepat untuk memijat payudara dengan
benar:
a. Oleskan minyak pijat atau krim pijat pada payudara. Hal ini dilakukan
untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Minyak atau krim
pijat mampu membantu merasakan kenyamanan saat memijat
payudara.
b. Gunakanlah telapak tangan saat memulai pijatan. Awali pijatan dari
pusat payudara dengan tekanan yang sedikit kencang dengan cara
melingkar dari bagian tengah hingga ke luar payudara. Ulangi hingga
20 kali.
c. Gerakan selanjutnya memijat payudara dari daerah atas dekat ketiak,
lalu arahkan ke tengah payudara sebanyak 20 kali.
d. Memijat dengan mengangkat payudara ke arah atas lalu pijat dengan
gerakan melingkar selama 20 kali, dan ulangi di kedua sisi payudara.
Lakukan pijat payudara selama 5 - 10 menit seusai mandi dan secara
berulang sebanyak dua kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai