Sap Asi Perah
Sap Asi Perah
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Laporan Satuan Acara Penyuluhan ASI Perah di Ruang Poli Obsgyn sudah
diteliti dan disetujui oleh preceptor Akademik dan Klinik STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
Mengetahui,
Novi Trianingsih, A.,MD.,Kep Eny Ruswiyati, A.,Md.,Kep Ns. Yohana Martini, S.Kep
Tema : ASI
Waktu : 30 menit
C. Materi :
1. Pengertian ASI Perah
2. Cara memerah ASI
3. Cara menyimpan ASI Perah
4. Meningkatkan Produksi ASI
D. Metode :
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Kegiatan Penyuluhan :
F. Media : Leaflet
G. Evaluasi
Dengan pertanyaan lisan :
1. Jelaskan kembali pengertian ASI Perah ?
Jawaban : Air Susu Ibu yang diambil dengan cara diperas dari payudara
untuk kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi
2. Sebutkan cara memerah ASI ?
Jawaban :
a. Memerah dengan tangan
b. Pompa payudara
3. Sebutkan cara menyimpan ASI Perah ?
Jawaban :
a. Tempat bersuhu kamar 19oC sampai 26oC, 4 sampai 8 jam
b. Lemari es 5oC sampai 10oC, 3 hari
c. Freezer 18oC sampai 20oC, 6 sampai 12 bulan
4. Sebutkan kembali cara meningkatkan produksi ASI?
Jawaban :
a. Makan makanan yang bergizi
b. Ketentraman jiwa dan pikiran
c. Pijat oksitosin
d. Pijet Endorphin
e. Massage payudara
H. Daftar Pustaka :
Bobak, LM, Lowdermilk, DL, & Jensen, M.D. 2005. Buku ajar keperawatan
maternitas (Maria A. Wijayanti & Peter Anugrah, penerjemah), Jakarta ;
EGC.
ASI PERAH
Merupakan teknik dasar yang harus diajarkan kepada seorang ibu dalam 24 jam
setelah bayi lahir supaya ia percaya diri menghadapi semua masalah yang
mungkin timbul, seperti memberikan susu suplemen untuk ASI bila bayi sakit,
atau tidak dapat menyusu dengan baik, atau bila terpisah dengan ibu karena
berbagai alasan. Juga dapat membantu ibu mengatasi persoalan-persoalan lain
seperti puting yang tidak menonjol atau terjadi pembengkakan payudara.
Memerah susu dengan tangan lebih di rekomendasikan dari pada dengan pompa
payudara karena pada hari-hari pertama kadar kolostrum masih rendah dan dapat
hilang atau tertinggal dalam pompa payudara (UNICEF,2008a) memerah dengan
tangan juga menghasilkan stimulus sentuhan yang memacuh hormone laktasi dan
memungkinkan ibu untuk memilih daerah-daerah khusus pada payudara bila ada
saluran-saluran yang tersumbat. Bila pemerahan dengan tangan hanya satu-
satunya cara untuk mengosongkan payudara, maka ibu harus didorong untuk
memerah paling sedikit delapan kali sehari, termaksud di malam hari ketika kadar
prolaktin tinggi. Meminjat payudara dengan baik dan benar penting untuk
menstimulasi keluarnya susu dan harus dilakukan sebelum memerah dengan
tangan.
Langkah-langkah memerah ASI dengan tangan :
a. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum memerah ASI
b. Ambillah tempat bersih untuk menampung ASI dan sebuah handuk untuk
diletakkan dibawah payudara sekiranya ASI berceceran.
c. Dorong ibu merasakan daerah sekeliling aerola dengan lembut agar ia dapat
merasakan perbedaan konsistensi jaringan.
d. Ibu jari dan telunjuk membentuk huruf C pada arah jam 6 dan jam 12 sekitar
dua sampai tiga cm diatas putting.
e. Dengan perlahan pijat dan lepaskan untuk mengeluarkan ASI.
f. Ketika tetesan ASI berkurang dan berhenti maka ibu harus mengubah posisi
jarinya keposisi lain untuk mengeringkan atau mengosongkan semua saluran.
Akan tetapi langkah ini tidak perlu dilakukan apabila tujuan memerah hanya
untuk melunakkan atau melembutkan payudara.
g. Para ibu harus di ajarakan untuk tidak menjepit atau meluncurkan jari-jarinya
pada kulit karena tindakan demikian dapat menyebabkan jaringan payudara
rusak. Mereka juga harus menghindari tindakan menarik putting karena dapat
menimbulkan trauma.
2. Pompa payudara
Banyak jenis pompa yang tersedia tergantung dari alasan kebutuhan ibu dan
harganya. Pompa yang dioperasikan dengan baterai paling baik untuk
penggunaan yang singkat. Pompa elektrik otomatis paling baik penggunaan
jangka panjang terutama dari ibu untuk bayi praterem yang dirawat.
Jenis-jenis pompa :
a. Manual
Tekanan dibuat dengan perasan tangan. Kekurangan dari pompa jenis ini
adalah menimbulkan kelelahan dan hanya digunakan untuk waktu yang
singkat.
b. Di operasikan dengan baterai
Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapat tambahan makanan,
maka akan terjadi kemunduran dalam pembuatan ASI. Terlebih jika pada masa
kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan
bagi seorang ibu yang sedang menyusui anaknya mutlak diperlukan. Dan
walaupun tidak jelas pengaruh jumlah air minum dalam jumlah yang cukup.
Dianjurkan disamping bahan makanan sumber protein seperti ikan, telur dan
kacang-kacangan, bahan makanan sumber vitamin juga diperlukan untuk
menjamin kadar berbagai vitamin dalam ASI. Dalam tubuh terdapat cadangan
berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan. Akan
tetapi jika makanan ibu terus menerus tidak mengandung cukup zat gizi yang
diperlukan tentu pada akhirnya kelenjar-kelenjar pembuat air susu dalam buah
dada ibu tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan
berpengaruh terhadap produksi ASI (Hapsari,2009).
2. Ketentraman jiwa dan pikiran
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu
dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk
ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya (Hapsari,
2009). Universitas Sumatera Utara 16 Pada seorang ibu yang hamil dikenal dua
refleks yang masing- masing berperan dalam pembentukan dan pengeluaran air
susu. Refleks prolaktin memegang peranan penting dalam proses pembuatan
kolostrum, namun jumlah kolostrumnya masih terbatas, karena aktivitas prolaktin
di hambat oleh estrogen dan progesterone yang kadarnya memang tinggi.
Hormone ini meransang sel- sel alveoli yang fungsinya untuk memebuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan normal kembali setelah tiga bulan
melahirkan sampai penyapihan anak.setelah anak di sapih maka tidak akan ada
peningkatan prolaktin.(Sitti, 2009) Ejeksi susu dari alveoli dan duktus susu
terjadi akibat refleks let-down. Akibat stimulus isapan, hipotalamus melepaskan
oksitosin dari hipofisis posterior. Refleks let- down dapat terjadi selama aktifitas
seksual karena oksitosin dilepas selama orgasme (Bobak, 2005).
3. Metode Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran
produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang
(vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk
merangsang hormone prolactin dan oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo,
2003, Roesli, 2009). Pijat oksitsin ini dilakukan untuk merangsang refleks
oksitosin atau reflex let down. Selain untuk merangsang refleks let down manfaat
pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak
(engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsangn pelepasan hormone
oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit (Depkes RI,
2007).
Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI, 2007) :
a. Melepaskan baju ibu bagian atas
b. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal
c. Memasang handuk
d. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil.
e. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua
kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan.
f. Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang membentuk gerakangerakan
melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya.
g. Pada saat bersamaan, memijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah dari
leher kearah tulang belikat, selama 2-3 menit.
h. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali
i. Membersihkan punggung ibu dengan washlap air hangat dan dingin secara
bergantian.
4. Pijat Endorphin