Buat desain dan berikan IP Address kepada semua perangkat yang terdapat pada gambar tersebut.
Contoh 1:
Perbedaan routing static dan routing dinamis adalah pada pengisian routing table. Bila pada static
routing, kita harus mengisi routing table secara manual, pada routing dinamis, kita cukup mengaktifkan
protocol routing dan mengisi alamat network yang terhubung langsung dengan router tersebut.
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.0.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Setelah selesai, silahkan cek table routing di masing masing router hasil dari pengaktifan protocol
routing tersebut, dengan perintah:
Router#sh ip route
Contoh 2:
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.16.0.0
Router(config-router)#network 10.0.0.0
Router(config-router)#network 20.0.0.0
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 30.30.30.0
Router(config-router)#network 20.0.0.0
Setelah selesai, silahkan cek table routing di masing masing router hasil dari pengaktifan protocol
routing tersebut, dengan perintah:
Router#sh ip route
Perintah:
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router eigrp 10
Router(config-if)#network<spasi>IP network yang dituju
Router(config-if)#network<spasi>IP network yang dituju
Untuk contoh 1.
Setelah selesai, silahkan cek table routing di masing masing router hasil dari pengaktifan protocol
routing tersebut, dengan perintah:
Router#sh ip route