Anda di halaman 1dari 14

Kombinasi Routing Protokol Menggunakan

Cisco Packet Tracer


REP | 15 January 2013 | 20:05 Dibaca: 349 Komentar: 0 Nihil
A. Dasar Teori

Packet Tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco. Dimana software
tersebut berfungsi untuk membuat suatu jaringan komputer atau sering disebut dengan
computer network. Dalam program ini telah tersedia beberapa komponen–kompenen atau
alat–alat yang sering dipakai atau digunakan dalam system network tersebut, Misalkan
contoh seperti kabel Lan ( cross over, console, dll ) , HUB, SWITCHES, ROUTER dan
lain sebagainya. Sehingga kita dapat dengan mudah membuat sebuah simulasi jaringan
computer di dalam PC.

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang
baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola
trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the
shortest path).Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:

Direct Routing (direct delivery)


Paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada
jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
Indirect Routing (indirect delivery)
Paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung
(berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network
yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

Routing Protocol adalah protocol untuk melakukan routing. Routing protocol digunakan
oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah
routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah
internetwork.
Contoh dari routing protocol adalah RIP, EIGRP, dan OSPF
 Routing Information Protocol atau yang dikenal RIP adalah dinamik routing
protokol yang sudah cukup tua. Di ciptakan sekitar tahun 1970.Cara kerjanya
berdasarkan Distance Vector Routing Protocol, yang berarti akan mempergunakan
pendekatan berapa banyak hop (lompatan) router yang akan ditempuh untuk mencapai
suatu network. Dan yang akan dipilih adalah hop terpendek. Cara Kerja RIP bekerja
dengan menginformasikan status network yang dipegang secara langsung kepada
router tetangganya.

RIP version 1 Routing

RIP menggunakan jumlah hop sebagai ukuran metric. Dalam arti, jika ada dua router
antara si router dengan subnet yang dituju, maka metric nya adalah 2 untuk subnet
tersebut.

RIP Version 2 Routing

RIP version 2 (RIP-2) routing mempunyai beberapa pengembangan dari protocol


aslinya RIP. RIP-2 masih menggunakan logica distance vector, menggunakan jumlah
hop untuk metric, mengirim full update secara periodic, dan juga butuh waktu
convergence yang masih lama juga. Akan tetapi dibanding dengan RIP-1, RIP-2
mendukung VLSM seperti halnya dengan protocol link-state lainnya misal OSPF,
EIGRP, yang menjadikannya menjadi protocol routing classless.

 Open Shortest Path First (OSPF) adalah salah satu protocol routing link-state yang
dikembangkan sebagai pengganti distance vector routing protocol RIP. RIP adalah
routing protocol yang cocok pada awal perkembangan jaringan dan internet. Tetapi ini
tergantung pada hop count sebagai pengukuran dalam memilih rute terbaik dan
tercepat, tapi kemudian ini tidak sesuai lagi seiring dengan bertambah luasnya
jaringan yang memerlukan solusi routing yang sangat cepat. OSPF adalah classless
routing protocol yang menggunakan konsep area untuk scalabilitas.RFC 2328
mendefinisikan OSPF metric sebagai nilai penentu yang biasa dikenal sebagai cost.
CISCO IOS menggunakan bandwith sebagai OSPF cost metric.

Keuntungan utama OSPF dibandingkan RIP adalah OSPF dapat melakukan


konvergensi yang cepat dan skalabilitas lebih luas untuk implementasi jaringan yang
lebih besar.

 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol


yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary
protocol pada cisco.
EIGRP mengkombinasikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh protokol routing
link-state dan distance vector. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah protokol distance
vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui road map/
topologi network secara menyeluruh seperti pada protokol link-state.

EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan


dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state
seperti neighbor discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat
lanjut.

EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) sebagai mesin


utama yang menjalankan lingkungan EIGRP, DUAL dapat diperbandingkan dengan
algoritma SPF Dijkstra pada OSPF.

Redistribute adalah cara untuk menyebarkan network antar routing protocol yang berbeda
atau Sebuah router yang mengambil informasi routing yang telah ada dalam satu tabel
routing.Redistribute terbagi menjadi redistribute eigrp, redistribute ospf, redistribute rip,
redistribute connected, redistribute static.
Redistribute Routing Protocol adalah cara untuk meredistribusikan kembali tabel routing
yang dibentuk oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing protocol lain.
Dengan redistribute bisa digunakan untuk membentuk routing tabel yang lengkap dari
suatu topologi walaupun menggunakan routing protocol yang berbeda.
B. Alat dan Bahan
1 buah PC yang telah terinstal Cisco Packet Traccer
C. Langkah Percobaan.

1. Lakukan desain jaringan pada Cisco packet traccer seperti berikut ini :
Gambar : konfigurasi Jaringan

2. Melakukan Konfigurasi Interface

a. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 1 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 1.


b. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 2 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 2.


c. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 3 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 3.


d. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 4 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 4.


e. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 5 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 5S.


f. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 6 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 6.


g. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 7 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 7.


h. Mekukan Konfigurasi Interface pada Router 8 seperti berikut :

Gambar : Konfigurasi interface Router 8.

3. Mekukan Konfigurasi Routing Protokol dengan ketentuan seperti berikut ini :

Gambar : Skema konfigurasi Routing Protokol Pada jaringan.

a. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 1.

Gambar : konfigurasi Routing Protokol Router 1.


b. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 2.
Gambar : Konfigurasi Routing Protokol RIP Ver 2, EIGRP 1 , OSPF 1 pada Router
2.
c. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 3.

Gambar : Konfigurasi Routing Protokol RIP Ver 2 pada Router 3.


d. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 4.

Gambar : Konfigurasi Routing Protokol RIP Ver 2 pada Router 4.


e. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 5.

Gambar : Konfigurasi Routing Protokol OSPF 1 pada Router 5.


f. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 6.

Gambar : Konfigurasi Routing Protokol OSPF 1 pada Router 6.


g. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 7.
Gambar : Konfigurasi Routing Protokol EIGRP 1 pada Router 7.
h. Konfigurasi Routing Protokol Pada Router 8.

Gambar : Konfigurasi Routing Protokol EIGRP 1 pada Router 8.

4. Melakukan Konfigurasi Redistribute Routing Protocol pada Router 2 .

5. Melakukan Pengaturan IP address pada PC.


6. Menguji jaringan dengan melakukan ping.

a. Ping antar network.


b. Ping antar router

7. Melakukan basic command Sh Ip route

D. Hasil Percobaan.
1. Menguji jaringan dengan melakukan ping.
a. Ping antar PC.

Gambar : Ping antar PC


b. Ping antar Router.
Gambar : ping antar Router

2. Hasil basic command sh ip route.

Gambar : sh Ip route

E. Analisa
1. Basic command sh ip route

Basic command show IP route digunakan untuk melihat konfigurasi yang ada pada
router itu sendiri maupun router lain yang terhubung dalam satu jaringan . basic
command sh ip route juga digunakan untuk menapilkan kofigurasi tabel routing.

Gambar : Analisa Sh Ip route Pada Router 2.


Pada router 2 dapat diketahui bahwa ada 12 network yang terbuhung pada router 2. 12
network tersebut terhubung dengan kofigurasi routing yang berbeda beda hal ini di
buktikan oleh Flag yang ada pada network flag “ C ” menujukan bahwa network
tersebut tehubung secara connected atau terhubung secara langsung dengan Router.
Flag “ R ” menujukan bahwa network tersebut terhubung dengan menggunakan routing
protocol RIP.
Flag “ D ” menujukan bahwa network tersebut terbung dengan menggunakan routing
protocol EIGRP. Flag “O” menujukan bahwa network tersebut terhubung dengan
menggunakan routing protocol OSPF.
192.168.1.0/24 terhubung melalui 192.168.3.1 dimana 192.168.3.1 menempati
Fastethernet0/0 dengan mengunakan konfigurasi routing RIP, memiliki matric antara
router next hop dengan network destination adalah 120 sedangkan matric antar router
dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 1 dan
membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:00:5 (5Detik).
192.168.2.0/24 erhubung melalui 192.168.3.1 dimana 192.168.3.1 menempati
Fastethernet0/0 dengan mengunakan konfigurasi routing RIP, memiliki matric antara
router next hop dengan network destination adalah 120 sedangkan matric antar router
dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 1 dan
membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:00:05 (5Detik).
Pada router 2 juga di ketahui bahwa ada 4 network yang terhubung secara langsung
yaitu :
192.168.3.0/24 yang terhubung melalui Fastethernet0/0
192.168.4.0/24 yang terhubung melalui Fastethernet7/0
192.168.5.0/24 yang terhubung melalui Fastethernet8/0
192.168.6.0/24 yang terhubung melalui Fastethernet1/0
192.168.8.0/24 yang terhubung melalui Fastethernet6/0
192.168.7.0/24 terhubung melalui 192.168.6.1 dimana 192.168.6.1 menempati
Fastethernet1/0 dengan mengunakan konfigurasi routing OSPF, memiliki matric antara
router next hop dengan network destination adalah 110 sedangkan matric antar router
dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 2 dan
membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:06:5 (6menit 5Detik).
192.168.9.0/24 terhubung melalui 192.168.8.1 dengan dimana 192.168.8.1 menempati
Fastethernet6/0 dengan mengunakan konfigurasi routing EIGRP, memiliki matric
antara router next hop dengan network destination adalah 90 sedangkan matric antar
router dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 30720
dan membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:06:59 (6menit 59Detik).
192.168.10.0/24 terhubung melalui 192.168.6.1 dengan dimana 192.168.6.1 menempati
Fastethernet1/0 dengan mengunakan konfigurasi routing OSPF, memiliki matric antara
router next hop dengan network destination adalah 110 sedangkan matric antar router
dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 3 dan
membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:06:05 (6menit 5Detik).
192.168.11.0/24 terhubung melalui 192.168.4.2 dengan dimana 192.168.4.2 menempati
Fastethernet7/0 dengan mengunakan konfigurasi routing RIP, memiliki matric antara
router next hop dengan network destination adalah 120 sedangkan matric antar router
dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 1 dan
membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:00:02 (2Detik).
192.168.12.0/24 terhubung melalui 192.168.5.2 dengan dimana 192.168.5.2 menempati
Fastethernet8/0 dengan mengunakan konfigurasi routing RIP, memiliki matric antara
router next hop dengan network destination adalah 120 sedangkan matric antar router
dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 1 dan
membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:00:0 (0Detik).
192.168.13.0/24 terhubung melalui 192.168.8.1 dengan dimana 192.168.8.1 menempati
Fastethernet6/0 dengan mengunakan konfigurasi routing EIGRP, memiliki matric
antara router next hop dengan network destination adalah 90 sedangkan matric antar
router dengan next hop ditambah advertised distance ( AD ) dari next hop adalah 33280
dan membutuhkan waktu konfigurasi dengan 00:06:59 (6menit 59Detik).
2. Ping antar Network.
pada jaringan routing beda routing protokol ini dapat dilakukan ping ataupun
pengiriman pesan antar network walaupun routing protokol yang digunakan pada
masing masing network berbeda-beda routing protokol yang digunakan antara lain
RIP, EIGRP, OSPF pada jaringan ini dapat melakukan ping karena router 2 yang
merupakan jembatan atau penghubung antar network ini telah dilakukan konfigurasi
Redistribute Routing Protocol . Redistribute Routing Protocol pada router 2 berperan
untuk meredistribusikan kembali tabel routing yang telah dibentuk oleh routing
protocol RIP, EIGRP dan OSPF untuk diteruskan ke routing protocol lain. Dengan
redistribute bisa digunakan untuk membentuk routing tabel yang lengkap dari suatu
topologi walaupun menggunakan routing protocol yang berbeda.
3. Redistribute Routing Protocol RIP
Redistribute Rip adalah Suatu proses ketika routing sebuah router mengambil
informasi yang telah di temukan dalam satu routing protocol dan mendistribusikan ke
protocol routing yang berbeda dalam local dan wide area network dengan
menggunakan routing vector jarak algoritma.
Router 2 merupakan penghubung atau jembatan antar network yang berbeda
konfigurasi routing protokol router 2 mengambil informasi routing protocol ospf dan
eigrp1 kemudian mendistribusikan routing protokol rip
4. Redistribute EIGRP.
Redistribute EIGRP adalah Proses ketika routing sebuah router mengambil informasi
dan mendistribusikan ke protokolyang berbeda yang menggunakan dua tipe routing
protocol yang berbeda, yaitu distance vector dan linkstate
Router 2 merupakan penghubung atau jembatan antar network yang berbeda
konfigurasi routing protokol router 2 mengambil informasi routing protocol RIP dan
OSPF 1 kemudian mendistribusikan ke protokolyang berbeda yang menggunakan dua
tipe routing protocol yang berbeda, yaitu distance vector dan linkstate
5. Redistribute OSPF.
Redistribute OSPF adalah Suatu proses ketika routing sebuah router mengambil
informasi dan mendistribusikan ke protocol yang lain dimana jalur yang terbaik adalah
jalur yang mempunyai cumulative cost yang paling rendah.
Router 2 merupakan penghubung atau jembatan antar network yang berbeda
konfigurasi routing protokol router 2 mengambil informasi routing protocol RIP dan
EIGRP1 kemudian mendistribusikan mendistribusikan ke protocol yang lain dimana
jalur yang terbaik adalah jalur yang mempunyai cumulative cost yang paling rendah.
F. Kesimpulan

1. Basic command show IP route digunakan untuk melihat konfigurasi yang ada pada
router itu sendiri maupun router lain yang terhubung dalam satu jaringan . basic
command sh ip route juga digunakan untuk menapilkan kofigurasi tabel routing.
2. Redistribute Routing Protocol adalah cara untuk meredistribusikan kembali tabel
routing yang dibentuk oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing
protocol lain. Dengan redistribute bisa digunakan untuk membentuk routing tabel
yang lengkap dari suatu topologi walaupun menggunakan routing protocol yang
berbeda.
3. Protocol routing OSPF memiliki konvergensi yang lebih baik dari pada RIP.Routing
OSPF merupakan salah satu routing protocol dalam link-state yaitu memberikan
semua informasi kepada semua router sehingga setiap router dapat melihat masing-
masing topologi yang digunakan
4. EIGRP merupakan router Cisco, sehingga hanya bisa digunakan semua router Cisco
tidak untuk router yang lain.

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Routing_Information_Protocol

http://id.wikipedia.org/wiki/Ospf

http://berandaku-gerry.blogspot.com/2011/12/pengertian-rip-igrp-ospf-eigrp-dan-bgp.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Penghala

http://salfarisi25.wordpress.com/2010/12/14/menghubungkan-protokol-routing-rip-dengan-
ospf-dan-eigrp/

http://blog.unsri.ac.id/usran/tugas-/pengertian-redistribute-rip-eigrpospf/mrdetail/8666/

Anda mungkin juga menyukai