Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS SAPE
Jln. Soekarno Hatta.Telp.(0374) 71114

PERTIMBANGAN TATA RUANG DAERAH PENDIRIAN


PUSKESMAS SAPE

Pendirian Puskesmas Sape, sebagaimana berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(PERYARATAN BANGUNAN PUSKESMAS) adalah sebagai berikut:

A. Arsitektur Bangunan
1. Tata Ruang Bangunan
a. Rancangan tata ruang/bangunan Sesuai dengan fungsi sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan.

b. Tata ruang Puskesmas mengikuti Peraturan Tata Ruang Daerah:


1) Nilai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimal Puskesmas adalah
60%.
2) Nilai Koefisien Lantai Bangunan (KLB) maksimal Puskesmas adalah
1,8.
3) Nilai Koefisien Daerah Hijau (KDH) minimal Puskesmas adalah 15%.

2. Desain

a. Tata letak ruangan diatur dan dikelompokkan dengan memperhatikan zona


infeksius dan non infeksius.
b. Zona berdasarkan privasi kegiatan:
1) area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan
lingkungan luar Puskesmas, misalnya ruang pendaftaran, Ruang
Tunggu pasien, Ruang Pelayanan Rawat Jalan sesuai dengan kondisi.

2) area semi publik, yaitu area yang tidak berhubungan langsung dengan
lingkungan luar Puskesmas, umumnya merupakan area yang menerima
beban kerja dari area publik, misalnya laboratorium, Ruang Pelayanan
Rongen, ruang Pengolahan Makanan, ruang rapat/diskusi.

3) area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung Puskesmas,


misalnya ruang sterilisasi, ruang rawat inap.
c. Zona berdasarkan pelayanan:
Tata letak ruang diatur dengan memperhatikan kemudahan pencapaian antar
ruang yang saling memiliki hubungan fungsi, seperti:

1) Ruang rawat inap pasien letaknya mudah terjangkau dari ruang jaga
petugas dan masing masing ruangan tersebut di beri petunjuk arah dan
papan nama didepan rungan.
2) Perawatan pasca persalinan antara ibu dengan bayi dilakukan dengan
sistem rawat gabung.

d. Pencahayaan dan penghawaan yang nyaman dan aman untuk semua bagian
bangunan.
e. Fasilitas pendingin untuk penyimpanan obat-obatan khusus dan vaksin
dengan suplai listrik boleh terputus, dan apabila listrik padam maka ada
penyediaan genset untuk menjaga penerangan puskesmas.
f. Lebar koridor 2,40 m dengan tinggi langit-langit minimal 2,80.

3. Ruang
Jumlah dan jenis ruang di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ditentukan
melalui analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang diselenggarakan
dan ketersediaan sumber daya. Tabel dibawah ini menunjukkan program ruang
pada UPT Puskesmas Sape dan Puskesmas Pembantu, sebagai berikut berikut:
a. Puskesmas Rawat Induk

NO NAMA RUANG KETERANGAN


Ruang Kantor
1. Ruangan administrasi Kantor Ada
2. Ruangan Kepala Puskesmas ada
3. Ruangan rapat Dapat digunakan untuk
kegiatan lain dalam
mendukung pelayanan
kesehatan (ruangan
multifungsi)

Ruang Pelayanan
4. Ruangan pendaftaran dan rekam
medik ada
5. Ruangan tunggu ada
6. Ruangan pemeriksaan umum ada
7. Ruangan Gawat darurat ada
8. Ruangan kesehatan anak dan ada
imunisasi
9. Ruangan Kesehatan Ibu dan Anak ada
10. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut ada
11. Ruangan Asi Ada
Dapat digunakan untuk
12. Ruangan Promosi Keehatan
konsultasi dan konseling
Satu gedung untuk
kefarmasian, yaitu untuk
13. Ruangan Farmasi gudang obat dan ruangan
penerimaan resep dan
penyerahan obat
Letaknya terpisah dengan
pelayanan rawat jalan
14. Ruang persalinan
berdekatan dengan ruang
perawatan umum
Ada, merupakan bagian satu
15. Ruang rawat pasca persalinan gedung dengan ruang
persalinan
16. Ruangan tindakan ada
17. Ruangan Rawat Inap Dibedakan antara Laki-laki,
Perempuan dan Anak
18. Kamar Mandi/WC pasien (laki-laki Kondisi dapat digunakan oleh
dan perempuan terpisah) penyandang disabilitas
19. laboratorium Satu gedung terpisah sesuai
standar pelayanan puskesmas
20. Ruang cuci Linen ada
21. Ruang Sterilisasi ada
22. Ruang Penyelenggaraan Makanan Memiliki fungsi untuk
digunakan sebagai pengolahan
dan penyajian makanan
23. KM/WC untuk rawat inap Kondisi dapat digunakan oleh
penyandang disabilitas
24. KM/WC Petugas Kondisi dapat digunakan oleh
penyandang disabilitas
25. Ruang Jaga Petugas Ada setiap unit Pelayanan
(IGD, Rawat Inap, Ruangan
Persalinan)
26. Gudang Umum ada

Pendukung
27. Rumah Dinas tenaga kesehatan Rumah dinas terdiri dari 4 unit
28. Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta Satu bangunan
garasi untuk ambulans dan puskesmas
keliling

b. Puskesmas Pembantu ( 7 Unit Pustu)

NO NAMA RUANGAN KETERANGAN

Ruangan pelayanan
1. Ruang pendaftaran dan administrasi ada
2. Ruangan tunggu ada
3. Ruang pemeriksaan Umum ada
Dapat digunakan untuk
4. Ruangan KIA dan KB
melakukan promosi kesehatan
Kondisi dapat digunakan oleh
5. KM/WC petugas dan pasien
penyandang disabilitas

pendukung
6. Rumah dinas tenaga kesehatan Setiap pustu ada rumah dinas.
Disesuaikan dengan kondisi
7. Parkir
pustu setempat
4. Persyaratan Komponen Bangunan dan Material
a. Atap
1) Atap Bangunan Puskesmas Sape kuat terhadap kemungkinan bencana
(angin puting beliung, gempa, dan lain-lain), tidak bocor, tahan lama dan
tidak menjadi tempat perindukan vektor.
2) Material atap tidak korosif, tidak mudah terbakar.
b. Langit-langit
1) Langit-langit kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan, tanpa
profil dan terlihat tanpa sambungan (seamless).
2) Ketinggian langit-langit dari lantai 2,8 m.
c. Dinding
1) Material dinding keras, rata, tidak berpori, tidak menyebabkan silau,
kedap air, mudah dibersihkan, dan tidak ada sambungan agar mudah
dibersihkan..
2) Dinding KM/WC kedap air, dilapisi keramik setinggi 150 cm.
3) Dinding laboratorium harus tahan bahan kimia, mudah dibersihkan, tidak
berpori.

5. Lantai
Material lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang (putih),
mudah dibersihkan.

6. Pintu dan Jendela


a. Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat 120 cm atau dapat dilalui
brankar dan pintu-pintu yang bukan akses brankar memiliki lebar minimal 90
cm. Dan Pintu terbuka ke luar.
b. Pintu khusus untuk KM/WC di ruang perawatan dan pintu KM/WC
penyandang disabilitas, harus terbuka ke luar dan lebar daun pintu minimal 90
cm.
c. Material pintu untuk KM/WC kedap air.

7. Kamar Mandi (KM)/WC


a. Memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk dan keluar oleh pengguna.
b. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin dan air buangan tidak tergenang.
c. Pintu mudah dibuka dan ditutup.
d. Kunci-kunci dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka dari luar jika terjadi
kondisi darurat.
e. tipe kloset sesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan pengguna pada daerah
dan kebiasaan masyarakat kecamatan Sape.
8. Aksesibilitas Penyandang Disabilitas dan Lansia
a. Umum.
bangunan Puskesmas Sape menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk
menjamin terwujudnya kemudahan, keamanan, dan kenyamanan.
b. Persyaratan Teknis.
Fasilitas dan aksesibilitas meliputi KM/WC, tempat parkir, jalur pemandu,
rambu dan marka, tangga, pintu, ram.

B. Struktur Bangunan

Struktur bangunan Puskesmas Sape kuat/kokoh, dan stabil dalam menahan


beban/kombinasi beban, baik beban muatan tetap maupun beban muatan
sementara yang timbul, antara lain beban gempa dan beban angin, dan
memenuhi aspek pelayanan (service ability) selama umur layanan yang
direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan.

Mengetahui
Kepala UPT. Puskesmas Sape

Jainuddin, SKM
Pembina, IV/a
Nip. 19690810 199003 1 014

Anda mungkin juga menyukai