Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009

Sistem Penghitung Waktu Otomatis dan Peringatan Pemain dalam Perlombaan


Renang
*Romy Budhi Widodo
*Dosen Universitas Ma Chung Malang
E-mail: romy.budhi@machung.ac.id

ABSTRAK

Keterbatasan ketelitian dan kejelian seorang wasit dalam perlombaan renang dapat menyebabkan
terjadinya kesalahan penilaian. Umumnya perlombaan renang menggunakan stopwatch sebagai
pengukur waktu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidakefisienan dan ketidakefektifan
penggunaan sistem pewaktuan dalam perlombaan renang. Dalam penelitian ini dimanfaatkan
beberapa saklar tekan pada ujung-ujung lintasan renang, pemanfaatan IC penyimpan suara
ISD1420, mikrokontroler terprogram sebagai pengendali waktu utama, dan LCD sebagai tampilan.
Prototipe kolam renang yang dibuat terdiri atas empat lintasan. Perancangan perangkat lunak
ditekankan pada pemanfaatan timer mikrokontroler. Meskipun hanya digunakan sebuah timer
namun pemanfaatannya dilakukan pada empat lintasan sekaligus dengan menggunakan teknik
buffering nilai timer pada suatu data array. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas timer
dalam mikrokontroler dapat dimanfaatkan untuk pewaktuan paralel empat lintasan, semua
perenang dalam keempat lintasan dapat dicatat waktunya. Demikian juga suara peringatan yang
terekam pada ISD dapat diputar tepat waktu.
Kata kunci: timer mikrokontroler, pewaktuan otomatis, buffering, perlombaan renang

1. PENDAHULUAN juga dilakukan penentuan lokasi renang serta


Perlombaan renang memerlukan ketepatan peralatan renang. Tahap persiapan meliputi
pencatatan waktu. Sebagian besar kolam renang di kegiatan briefing peserta, briefing wasit,
Indonesia belum dilengkapi pewaktuan otomatis pemeriksaan peserta, dan pembagian lintasan bagi
sehingga pencatatan waktu dilakukan wasit pada tiap peserta. Tahap terakhir adalah pelaksanaan
setiap lintasan renang. Di sisi lain, wasit meliputi kegiatan penting yakni pencatatan waktu
menghentikan kerja stopwatch berdasarkan semua peserta. Kriteria penilaian perlombaan
pengamatan mata kapan seorang atlet menyentuh meliputi: kecepatan waktu, gaya yang digunakan,
batas finish. Tentu hal ini tidak efektif. Kenyataan dan perlengkapan yang digunakan.
lain yang dijumpai adalah jika ada empat lintasan
perlombaan maka diperlukan empat wasit untuk 2.2 ISD1420
mencatat waktu masing-masing pemain. Sehingga Chip ini digunakan untuk menyimpan data suara.
dalam hal ini tidak efisien. Penelitian ini fokus pada ISD kependekan dari Information Storage Devices.
perlombaan renang militer yang memiliki kategori Konfigurasi pin IC ISD1420 ditunjukkan dalam
jarak 50 m dan 100 m. gambar 1.
Penelitian ini mencoba mengatasi
permasalahan efektivitas dan efisiensi pada
penilaian akhir perlombaan renang. Pada penelitian
pendahuluan (Prajaka, 2006), pewaktuan
perlombaan menggunakan IC RTC DS1320 (Real
Time Clock), penelitian dilanjutkan dengan
memanfaatkan fasilitas timer pada mikrokontroler
sebagai pengganti RTC DS1320. Tujuan penelitian
adalah membuat pewaktuan otomatis dengan
spesifikasi sebagai berikut: adanya sistem
pendeteksian kecurangan atlet, adanya pencatatan
waktu semua lintasan, adanya suara pada speaker
yang memberikan aba-aba perlombaan, dan
tampilan visual waktu yang ditempuh masing- Gambar 1. Konfigurasi pin IC ISD1420
masing atlet.
ISD1420 berdurasi minimum 20 detik. Di dalamnya
2. KAJIAN TEORI terdapat memori sebesar 128 KB untuk menyimpan
2.1 Renang Militer data suara. Sebelum merekam suara perlu
Perlombaan renang militer terbagi atas tiga tahap dilakukan pemilihan alamat. Lama perekaman akan
yaitu perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan. menentukan banyaknya alamat yang dipakai oleh IC
Tahap perencanaan meliputi penentuan kategori ISD1420. Semakin lama merekam, alamat yang
perlombaan, apakah 50m atau 100m. Umumnya dipakai akan makin banyak (konsep memory). Jika
kolam renang memiliki panjang 50 meter. Kemudian IC ISD1420 digunakan untuk merekam beberapa

A2-51
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A2-52
kata dalam durasi beberapa detik, lamanya
perekaman tidak boleh melebihi durasi waktu yang Prinsip kerja sistem adalah sebagai berikut:
telah dirancang atau masuk pada alamat perekam disediakan dua pilihan perlombaan 50m atau 100m
berikutnya, karena suara yang telah direkam dapat melalui sebuah saklar dua posisi. Pada tembok start
tertumpuk dan terpotong dengan data suara kolam renang dipasang switch atau saklar. Para
berikutnya. perenang akan menekan/menginjak saklar tersebut
sebelum melakukan pertandingan. Wasit perlu
2.3 TIMER pada AT89S51 menekan sebuah tombol untuk membunyikan suara
Mikrokontroler AT89S51 memiliki dua buah “mulai” dari ISD. Sebelum wasit menekan tombol,
timer yakni timer0 dan timer1. Beberapa register jika terjadi kecurangan misal seorang pemain
penting pada timer adalah TMOD dan TCON. berangkat terlebih dulu maka akan diputar suara
TMOD (Timer Mode) “terjadi kecurangan”. Jika suara “mulai” telah
diperdengarkan maka para perenang dapat
meninggalkan tempat start dan secara otomatis
sistem penghitung waktu akan bekerja. Untuk finish
para perenang harus menekan saklar yang telah
Dalam keadaan reset, semua bit bernilai 0. Bit ke-7
ditentukan sehingga perangkat lunak yang
sampai dengan bit ke-4 digunakan untuk mengatur
dirancang akan menangkap nilai timer dan
timer 1, sedangkan bit ke-3 sampai dengan bit ke-0
meletakkannya pada buffer data untuk setiap
digunakan untuk timer 0. Misal dalam aplikasi hanya
lintasan. Sebagai tanda jika seorang perenang
digunakan timer 0 saja maka nilai bit ke-3 sampai
benar-benar menekan saklar finish ditandai dengan
ke-0 saja yang diatur sedangkan bit ke-7 sampai bit
menyalanya LED dan ISD menginformasikan
ke-4 dapat dibuat bernilai 0000 atau nilai yang lain
dengan suara “finish”. Meskipun seorang pemain
(bebas). Setting mode timer dilakukan melalui
telah mencapai finish, timer tetap bekerja untuk
kombinasi M1 dan M0.
mencatat waktu perenang-perenang berikutnya.
Kalau pertandingan sudah selesai, LCD akan
TCON (Timer Control)
menampilkan waktu dan lintasan yang digunakan
para perenang.

3.2 Perekaman Suara


Perekaman suara dilakukan seperti pada gambar 3.
Dari diagram diatas ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian yaitu:
- Bit TFx bernilai 1 jika ada limpahan/ overflow
timer, dan perlu di-nol kan kembali secara
manual
- Bit TRx digunakan untuk menyalakan
Timer/counter.

Gambar 3. Untai perekaman


3. PERANCANGAN
3.1 Perancangan Sistem Rangkaian antarmuka ISD dengan mikrokontroler
Gambar 2 menunjukkan sistem yang seperti pada gambar 4.
dirancang dalam penelitian ini. Limit switch
diletakkan di kedua ujung lintasan. Tampilan
diperoleh lewat LCD (liquid crystal display) dan VCCD
VCCA
suara diolah chip ISD1420. Semua masukan dan VSSD
pewaktuan dikendalikan oleh mikrokontroler. VSSA

Gambar 4. Hubungan ISD1420 dengan pin-pin


mikrokontroler
Gambar 2. Blok diagram sistem (sumber: datasheet ISD1420)
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A2-53
3.5 Perancangan Perangkat Lunak
Pemrograman terdiri atas beberapa sub rutin
Tabel 1 menunjukkan rancangan A4 dan A9: yang disediakan, yakni: sub rutin delay; sub rutin
Tabel 1. Rancangan bit A4 dan A9 pemutar suara: “siap-siap”, “mulai”, “terjadi
kecurangan”, dan “finish”; sub rutin LCD; sub rutin
timer; dan sub rutin konversi.
Sub rutin pemutar suara isinya bertujuan
untuk mengendalikan A4 dan A9 IC ISD1420.
Contoh program untuk mengeluarkan suara “siap-
siap”
void siap_siap ( )
3.3 Hubungan Switch dan Led ke Mikrokontroler {
Gambar 5 menunjukkan hubungan switch ke D9 = 0;D4 = 0;
mikrokontroler. Terdapat delapan buah switch, play=0; tunda (10) ; play=1;
empat switch diletakkan pada keberangkatan dan }
empat switch pada ujung lintasan kolam renang.
Sedangkan sub rutin timer digunakan untuk
inisialisasi timer dan interrupt timer overflow. Timer
yang digunakan adalah timer 0, mode 1, hitungan
10000 detak maju.
void init_timer()
{
TMOD=0b00000001;
TCON=0;
TH0=0xEC;TL0=0x78; //(-5000)
ET0=1;
Gambar 5. Hubungan switch ke kontroler EA=1;
3.4 Perancangan Display }
LCD M1632 digunakan sebagai komponen display. Setiap dua kali overflow, timer 0 interrupt akan
LCD terdiri atas 16 pin dengan fungsi setiap pin diaktifkan melalui interrupt service routine berikut:
yang berbeda. Khusus pin 7 sampai dengan 14 void tim0_int(void) interrupt 1 using 3
adalah jalur data yang dihubungkan ke P1 {
mikrokontroler. Pin 15 dan 16 khusus untuk TR0=0;
mengatur kecerahan LCD. Adapun fungsi dari pin- hitungan++;
pin LCD dapat dilihat pada tabel 2. if (hitungan ==2)
{
Tabel 2. Fungsi pin-pin LCD hitung++;
hitungan=0;
}
TF0=0;
TH0=0xEC;TL0=0x78; //(-5000)
TR0=1;
}
Dari kedua sub rutin tersebut dihasilkan 10000 detak
yang setara dengan 10000µ detik atau sama
dengan 1/100 detik. Penelitian ini menggunakan
crystal 12MHz.
Sehingga waktu terkecil yang bisa terdeteksi adalah
Hubungan LCD ke kontroler ditunjukkan pada 1/100 detik, sama seperti nilai timer stopwatch pada
gambar 6. umumnya.
Sub rutin berikutnya adalah konversi, yang akan
merubah nilai di atas menjadi satuan detik, menit,
dan jam. Adapun isi sub rutin konversi adalah
void konversi ( )
{
seperdetik=hitung; //dalam 1/100 detik
detiknya=(seperdetik-
(seperdetik%100))/100;
menitnya=(detiknya-(detiknya%60))/60;
Gambar 6. Hubungan LCD ke kontroler jamnya=(menitnya-(menitnya%60))/60;

if(seperdetik>=100)
seperdetik=seperdetik%100;
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A2-54
if (detiknya >=60) detiknya=detiknya%60; DAFTAR RUJUKAN
if (menitnya >=60) menitnya=menitnya%60; Budioko, Totok. Belajar dengan Mudah dan Cepat
} Pemrograman Bahasa C. Yogyakarta: Gava
Media. 2005
Metode buffering digunakan untuk menyimpan nilai Nalwan, Paulus Andi. Penggunaan dan Antarmuka
timer ke data array setiap kali switch finish tertekan. Modul LCD M1632. Jakarta: Elex Media
Berikut proses buffering nilai timer ke data array Komputido. 2003
untuk perenang di lintasan 1 saat mencapai finish: Putro, Agfianto. Belajar Mikrokontroler
AT89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi).
if (j1b==1 && selesai1==0) Yogyakarta: Gava Media. 2002
{ konversi(); Prajaka, Dwi Gusta. Rancang Bangun Sistem
seperdetik_j1=seperdetik; Penghitung Waktu untuk Pertandingan Renang
data_seperdetik[0]=seperdetik_j1; Militer dengan Memanfaatkan MCU AT89S51 .
Batu: Kodiklat TNI Angkatan Darat Lembaga
detik_j1=detiknya; Pengkajian Teknologi. 2006
data_detik[0]=detik_j1; Widodo, Budiharto. Perancangan Sistem dan
Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta: Elex Media
menit_j1=menitnya; Komputido. 2002
data_menit[0]=menit_j1; Widodo, Romy Budhi. Embedded System
Menggunakan Mikrokontroler dan Pemrograman
led_jalur1=0; C. Yogyakarta: Penebit Andi. 2009
selesai1=1;
}

4. HASIL PENGUJIAN

Pengujian dilakukan per bagian dan pengujian


secara keseluruhan. Adapun pengujian yang
dilakukan per bagian meliputi pengujian minimum
sistem AT89S51, pengujian LCD, pengujian IC
ISD1420, dan pengujian respon kontroler terhadap
masukan switch.
Secara keseluruhan hasil pengujian sistem
dibandingkan dengan stopwatch Seiko ditampilkan
pada tabel 3.

Tabel 3. Tabel hasil pengujian sistem

5. SIMPULAN
Detak yang diberikan timer pada mikrokontroler
dapat dimanfaatkan untuk pewaktuan (real time)
dengan pendeteksian timer overflow dan besarnya
crystal yang terpasang pada minimum sistem. Pada
alat ini, perekaman dan pemutaran ulang suara
pada ISD1420 memerlukan pengalamatan yang
tepat untuk menentukan waktu rekam. Penelitian
dapat dikembangkan untuk perlombaan renang
umum, dengan menyediakan pilihan kategori lebih
lengkap pada alat yang dibuat. Demikian juga
peletakan switch disesuaikan dengan gaya renang
yang dipakai.

Anda mungkin juga menyukai