ABSTRAK
Keterbatasan ketelitian dan kejelian seorang wasit dalam perlombaan renang dapat menyebabkan
terjadinya kesalahan penilaian. Umumnya perlombaan renang menggunakan stopwatch sebagai
pengukur waktu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidakefisienan dan ketidakefektifan
penggunaan sistem pewaktuan dalam perlombaan renang. Dalam penelitian ini dimanfaatkan
beberapa saklar tekan pada ujung-ujung lintasan renang, pemanfaatan IC penyimpan suara
ISD1420, mikrokontroler terprogram sebagai pengendali waktu utama, dan LCD sebagai tampilan.
Prototipe kolam renang yang dibuat terdiri atas empat lintasan. Perancangan perangkat lunak
ditekankan pada pemanfaatan timer mikrokontroler. Meskipun hanya digunakan sebuah timer
namun pemanfaatannya dilakukan pada empat lintasan sekaligus dengan menggunakan teknik
buffering nilai timer pada suatu data array. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas timer
dalam mikrokontroler dapat dimanfaatkan untuk pewaktuan paralel empat lintasan, semua
perenang dalam keempat lintasan dapat dicatat waktunya. Demikian juga suara peringatan yang
terekam pada ISD dapat diputar tepat waktu.
Kata kunci: timer mikrokontroler, pewaktuan otomatis, buffering, perlombaan renang
A2-51
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A2-52
kata dalam durasi beberapa detik, lamanya
perekaman tidak boleh melebihi durasi waktu yang Prinsip kerja sistem adalah sebagai berikut:
telah dirancang atau masuk pada alamat perekam disediakan dua pilihan perlombaan 50m atau 100m
berikutnya, karena suara yang telah direkam dapat melalui sebuah saklar dua posisi. Pada tembok start
tertumpuk dan terpotong dengan data suara kolam renang dipasang switch atau saklar. Para
berikutnya. perenang akan menekan/menginjak saklar tersebut
sebelum melakukan pertandingan. Wasit perlu
2.3 TIMER pada AT89S51 menekan sebuah tombol untuk membunyikan suara
Mikrokontroler AT89S51 memiliki dua buah “mulai” dari ISD. Sebelum wasit menekan tombol,
timer yakni timer0 dan timer1. Beberapa register jika terjadi kecurangan misal seorang pemain
penting pada timer adalah TMOD dan TCON. berangkat terlebih dulu maka akan diputar suara
TMOD (Timer Mode) “terjadi kecurangan”. Jika suara “mulai” telah
diperdengarkan maka para perenang dapat
meninggalkan tempat start dan secara otomatis
sistem penghitung waktu akan bekerja. Untuk finish
para perenang harus menekan saklar yang telah
Dalam keadaan reset, semua bit bernilai 0. Bit ke-7
ditentukan sehingga perangkat lunak yang
sampai dengan bit ke-4 digunakan untuk mengatur
dirancang akan menangkap nilai timer dan
timer 1, sedangkan bit ke-3 sampai dengan bit ke-0
meletakkannya pada buffer data untuk setiap
digunakan untuk timer 0. Misal dalam aplikasi hanya
lintasan. Sebagai tanda jika seorang perenang
digunakan timer 0 saja maka nilai bit ke-3 sampai
benar-benar menekan saklar finish ditandai dengan
ke-0 saja yang diatur sedangkan bit ke-7 sampai bit
menyalanya LED dan ISD menginformasikan
ke-4 dapat dibuat bernilai 0000 atau nilai yang lain
dengan suara “finish”. Meskipun seorang pemain
(bebas). Setting mode timer dilakukan melalui
telah mencapai finish, timer tetap bekerja untuk
kombinasi M1 dan M0.
mencatat waktu perenang-perenang berikutnya.
Kalau pertandingan sudah selesai, LCD akan
TCON (Timer Control)
menampilkan waktu dan lintasan yang digunakan
para perenang.
if(seperdetik>=100)
seperdetik=seperdetik%100;
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009 A2-54
if (detiknya >=60) detiknya=detiknya%60; DAFTAR RUJUKAN
if (menitnya >=60) menitnya=menitnya%60; Budioko, Totok. Belajar dengan Mudah dan Cepat
} Pemrograman Bahasa C. Yogyakarta: Gava
Media. 2005
Metode buffering digunakan untuk menyimpan nilai Nalwan, Paulus Andi. Penggunaan dan Antarmuka
timer ke data array setiap kali switch finish tertekan. Modul LCD M1632. Jakarta: Elex Media
Berikut proses buffering nilai timer ke data array Komputido. 2003
untuk perenang di lintasan 1 saat mencapai finish: Putro, Agfianto. Belajar Mikrokontroler
AT89C51/52/55 (Teori dan Aplikasi).
if (j1b==1 && selesai1==0) Yogyakarta: Gava Media. 2002
{ konversi(); Prajaka, Dwi Gusta. Rancang Bangun Sistem
seperdetik_j1=seperdetik; Penghitung Waktu untuk Pertandingan Renang
data_seperdetik[0]=seperdetik_j1; Militer dengan Memanfaatkan MCU AT89S51 .
Batu: Kodiklat TNI Angkatan Darat Lembaga
detik_j1=detiknya; Pengkajian Teknologi. 2006
data_detik[0]=detik_j1; Widodo, Budiharto. Perancangan Sistem dan
Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta: Elex Media
menit_j1=menitnya; Komputido. 2002
data_menit[0]=menit_j1; Widodo, Romy Budhi. Embedded System
Menggunakan Mikrokontroler dan Pemrograman
led_jalur1=0; C. Yogyakarta: Penebit Andi. 2009
selesai1=1;
}
4. HASIL PENGUJIAN
5. SIMPULAN
Detak yang diberikan timer pada mikrokontroler
dapat dimanfaatkan untuk pewaktuan (real time)
dengan pendeteksian timer overflow dan besarnya
crystal yang terpasang pada minimum sistem. Pada
alat ini, perekaman dan pemutaran ulang suara
pada ISD1420 memerlukan pengalamatan yang
tepat untuk menentukan waktu rekam. Penelitian
dapat dikembangkan untuk perlombaan renang
umum, dengan menyediakan pilihan kategori lebih
lengkap pada alat yang dibuat. Demikian juga
peletakan switch disesuaikan dengan gaya renang
yang dipakai.