Mikroprosesor
BAB VI
POLLING DAN INTERUPSI
6.1 Polling
Dengan cara ini, komputer diprogram untuk secara berkala
dan bergiliran memeriksa apakah konversi telah selesai dan data
di ADC telah tersedia. Biasanya dilakukan dengan cara memeriksa
76
Dasar
Mikroprosesor
salah satu sinyal atau pin yang ada di ADC yang menandakan
bahwa data hasil konversi telah siap. Apabila sinyal tersebut
sudah aktif maka data diambil oleh mikroprosesor, sedangkan bila
belum aktif maka akan dibiarkan saja oleh mikroprosesor.
Kemudian komputer memeriksa ADC berikutnya dan melakukan
hal yang sama. Demikian seterusnya seperti diilustrasikan dalam
Gambar 6.1. Keuntungan cara polling adalah program yang
diperlukan dan prinsip kerjanya relatif lebih sederhana, tidak
memerlukan koneksi khusus dengan ADC yang dipakai.
Sedangkan kekurangannya adalah kalau konversinya lambat
maka seringkali komputer mendapati data belum tersedia ketika
memeriksa sebuah ADC, sehingga dapat dikatakan banyak
pekerjaan yang sia-sia.
6.2 Interupsi
Pada cara ini, kita memanfaatkan pin INTR atau NMI yang
telah disinggung di bab sebelumnya yang digunakan untuk
menginterupsi kerja mikroprosesor. Komputer dibiarkan
melakukan pekerjaan yang telah diprogramkan tanpa harus
memeriksa setiap ADC apakah data telah siap atau belum. Ketika
data telah tersedia, sinyal yang menandakannya pada ADC
77
Dasar
Mikroprosesor
78
Dasar
Mikroprosesor
79
Dasar
Mikroprosesor
80
Dasar
Mikroprosesor
81
Dasar
Mikroprosesor
82
Dasar
Mikroprosesor
83
Dasar
Mikroprosesor
6.4 Referensi
1. Douglas V. Hall, Microprosesors and Interfacing:
Programming and Hardware, McGraw Hill Book Company,
Singapore, 1987.
2. K.J., Breeding, Microprosesor Systems Design
Fundamentals, Prentice Hall, New Jersey, 1995.
3. Agfianto Eko Putra, 2004, Belajar Mikrokontroler
AT89C51/52/55, Yogyakarta, Gava Media.
4. Yoyo Somantri & Erik Haritman, 2006, Hand Out Bahan
Kuliah, Bandung: UPI.
5. Balzah achmad, 2004, Hand Out Bahan Kuliah Penerapan
Mikroprosesor, Yogyakarta, UGM.
84