Madura
ََمد َُر
Geografi
Bukit Payudan
Negara
Indonesia
Demografi
Kepadatan 706/km²
Madura (bhs. Madura: Mâdhurâ/ََ) َمد َُرadalahَnama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau
Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta
jiwa.
Jembatan Nasional Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju Madura, selain itu untuk menuju pulau
ini bisa dilalui dari jalur laut ataupun melalui jalur udara. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari Pelabuhan Tanjung
Perakdi Surabaya menuju Pelabuhan Kamal di bangkalan, Selain itu juga bisa dilalui dari Pelabuhan
Jangkar Situbondo menuju Pelabuhan Kalianget di Sumenep, ujung timur Madura.
Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan sapi, terdiri dari empat Kabupaten,
yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Madura, Pulau dengan sejarahnya yang panjang,
tercermin dari budaya dan keseniannya dengan pengaruh islamnya yang kuat.
Pulau Madura didiami oleh suku Madura yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi besar di
Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya,
seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa
Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada
di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa
berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara ,serta sebagian Malang .
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan, masyarakat Madura juga dikenal hemat,
disiplin, dan rajin bekerja keras (abhantal omba' asapo' angen). Harga diri, juga paling penting dalam
kehidupan masyarakat Madura, mereka memiliki sebuah falsafah: katembheng pote mata, angok pote tolang.
Sifat yang seperti inilah yang melahirkan tradisi carok pada sebagian masyarakat Madura.
Daftar isi
[sembunyikan]
1Babad Madura
2Sejarah
3Geografi dan Adiministrasi
4Ekonomi
5Kondisi Sosial Masyarakat
6Transportasi
7Budaya
8Seni
9Pariwisata
o 9.1Objek Wisata di Kabupaten Sumenep
o 9.2Objek Wisata di Kabupaten Pamekasan
o 9.3Objek Wisata di Kabupaten Sampang
o 9.4Objek Wisata di Kabupaten Bangkalan
10Tokoh Madura
11Lihat pula
12Ragam Hal
13Referensi
14Pranala luar
Litografi oleh Auguste van Pers yang menggambarkan seorang pangeran dari Madura dan pelayannya pada masa Hindia
Belanda
Perjalanan Sejarah Madura dimulai dari perjalanan Arya Wiraraja sebagai Adipati pertama di Madura pada
abad 13. Dalam kitab nagarakertagama terutama pada tembang 15, mengatakan bahwa Pulau Madura semula
bersatu dengan tanah Jawa, ini menujukkan bahwa pada tahun 1365an orang Madura dan orang Jawa
merupakan bagian dari komunitas budaya yang sama.
Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur
seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas
tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya.
Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas
Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh
pemerintah Hindia Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari
provinsi Jawa Timur.[1]
Sejarah mencatat Aria Wiraraja adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh
Raja Kertanegara dari Singosari, tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep,
merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu,
diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan Singosari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang
kini menjadi sebuah Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan-peninggalan
keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, tari Gambuh dan tari Satria.
1,041,915
Kabupaten Sumenep Sumenep 1,147