Berdasarkan tabel matriks grading resiko di atas, kasus yang terjadi pada pasien Tn.T
tersebut menunjukkan pada grading resiko tinggi, kasus kejadian kelalaian dalam prosedur
keamanan pasien sering terjadi namun dampak yang ditimbulkan menyebabkan dampak
moderat. Hal ini dapat mengakibatkan cedera luas/berat dan kehilangan fungsi motorik/sensori/
psikologis atau intelektual (irreversibel) / tidak berhubungan dengan penyakit. Hal ini mungkin
saja terjadi karena kelalaian perawat karena tidak mengetahui SOP dan kurangnya komunikasi
perawat kepada pasien dan kelaurga tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perawatan
pasien karena kerjasama pasien dan keluarga merupakan hal yang penting serta kurang atau
tidak melibatkan keluarga dalam merencanakan asuhan keperawatan.
Tindakan sesuai Tingkat dan Bands risiko Level / Bands Tindakan
Ekstrim/Sering/Tinggi Risiko ekstrim dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan
tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur High/tinggi Risiko tinggi , dilkukan RCA paling
lama 45 hari kaji dengan detil dan perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian Top
manajemen Moderat (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling lama 2
minggu. Manajer / pimpinan klinis sebaiknya menilai dampak terhadap biaya dan kelola risiko
Low (rendah) Risiko rendah dilakukan investigasi paling lama 1 minggu, diselesaikan dengan
prosedur rutin.
Untuk tindakannya selanjutnya perlu dilakukan Analisis Akar Masalah/ Root Cause
Analysis (AAM/ RCA) paling lama 45 hari untuk kaji masalah dengan detil dan perlu tindakan
segera bagi pasien serta membutuhkan perhatian dari Top Manajemen Rumah Sakit.
Pada investigasi, dilakukan kajian terhadap laporan kasus. Kajian terhadap laporan
kasus dimulai dengan ringkasan kronologis kasus yang terjadi, pencatatan staf yang terlibat,
dan beberapa wawancara. Cahyono (2008) menambahkan bahwa dalam pengumpulan
informasi kasus ini hendaknya dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi
yang cermat, hati-hati, dan valid. Cermat berarti tidak meninggalkan detail. Prinsip kehati-
hatian dilakukan untuk menjaga objektivitas dan agar tidak menyinggung perasaan staf.
Valid berarti data yang dikumpulkan relevan sesuai dengan keperluan.
a. Observasi langsung
b. Observasi dilakukan secara langsung oleh tim investigator dengan cara melihat
langsung ke ruangan/bangsal bagaimana prosedur keamanan pasien ditempat tidur.
c. DokumentasiMelihat catatan asuhan keperawatan ( dokumentasi keperawatan).
d. Interview (dokter/staf yang terlibat) Melakukan wawancara dengan dokter, perawat
dan seluruh tim yang bertugas pada saat kejadian. Menggali faktor – faktor yang
berkontribusi dalam kejadian potensi cedera tersebut.
a. Narrative chronology
b. Timeline
Timeline lebih mudah dibaca karena menyajikan urutan kejadian secara
sekuensial. Analisis lebih mudah dilakukan karena dapat dicari dari deretan kejadian
berbasis waktu. Kejadian ini terjadi pada tanggal 29 April 2013 di RS X
c. Tabular timeline
Tabular timeline lebih lengkap daripada timeline karena telah selain menyajikan
urutan kejadian, juga dilengkapi dengan good practice dan masalah pelayanan pada tiap
kejadian yang dicatat. Tabular timeline cocok pada kejadian yang berlangsung lama
dan melibatkan berbagai orang dan unit kerja. Time person grid digunakan pada
kejadian dengan waktu pendek namun melibatkan beberapa staf atau profesi. Kolom
paling kiri memuat daftar staf, sementara baris paling atas mencatat perjalanan waktu.
Keberadaan staf dituliskan pada tiap kolom di bawah waktu dari awal sampai akhir.
Waktu kejadian
Kasus ini terjadi pada bulan April 2017 di RS X
Kejadian Kelalaian prosedur keamanan pasien ditempat tiduR.
Informasi tambahan Perawat memberikan obat injeksi untuk penurun darah tinggi
(captopril) tetapi perawat lupa memasang side drill tempat tidur tn.T kembali. Tetapi
saat itu juga perawat memberitahukan pada pasien dan keluarga, bila butuh sesuatu
dapat memanggil perawat dengan alat yang tersedia.
Good practice. Tindakan pertama yang diberikan kepada pasien adalah
Penatalaksanaan dari kasus di atas yaitu dengan menghindari semua yang menjadi
faktor resiko jatuh, seperti faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak kondusif harus
dihindari agar pasien aman. Segala aktivitas yang dilakukan pasien harus diawasi. Hal
ini dilakukan agar mencegah terjadinya kemungkinan terburuk seperti kasus di atas.
Penggunaan obat sehubungan dengan riwayat penyakit pasien harus kita kontrol dengan
memperhatikan waktu pemberian dan besar dosisnya.
Apabila pada pemeriksaan didapatkan fraktur, maka dilakukan terapi operatif. Setelah
tindakan bedah dilakukan, apabila diperlukan rehabilitasi medis maka hal tersebut
dapat dilakukan. Dapat pula diberikan kalsium dan vitamin D secara oral apabila
terdapat tanda-tanda osteoporosis.
Masalah pelayanan Kesalahan prosedur keamanan pasien di tempat tidur menyebabkan
masalah keperawatanyang terjadi dan dapat menimbulkan cedera.
Time person grid Staf yang terlibat adalah dokter serta perawat yang saat itu bertugas
di ruang rawat inap. Waktu terjadinya adalah sekitar pukul 09:00 WIB
6. Analisis informasi
Bagian ini adalah bagian yang paling sulit. Komite keselamatan pasien rumah
sakit menawarkan enam cara analisis, namun kita akan membatasi dalam dua cara saja,
yaitu 5 why dan fishbone diagram. Dengan metode 5 why, peneliti akan lebih mudah
mencari penyebab sampai mendalam, sementara fishbone diagram memudahkan
peneliti mencari berbagai macam penyebab yang berkontribusi pada sentinel event.
Masalah Mengapa Ketidaktepatan dalam prosedur keamanan pasien di rumah sakit :
a. Perawat tidak kompeten (tidak sesuai dengan kompetensinya)
b. Perawat tidak mengetahui SAK dan SOP
c. Perawat tidak memahami standar praktek keperawatan
d. Rencana keperawatan yang dibuat tidak lengkap
e. Supervise dari ketua tim, kepala ruangan atau perawat primer tidak dijalankan
dengan baik
f. Tidak mempunyai tool evaluasi yang benar dalam supervise keperawatan
g. Kurangnya komunikasi perawat kepada pasien dan kelaurga tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan perawatan pasien. Karena kerjasama pasien dan
keluarga merupakan hal yang penting.
h. Kurang atau tidak melibatkan keluarga dalam merencanakan asuhan
keperawatan.
5 Why’s
Analisis perubahan
Prosedur yang normal (SOP) Prosedur yang dilakukan saat insiden Apakah
terdapat bukti perubahan dalam proses Prosedur keamanan pada pasien di tempat tidur
adalah dipasangnya side drill Perawat memberikan obat injeksi untuk penurun darah
tinggi (captopril) tetapi perawat lupa memasang side drill tempat tidur tn.T kembali.
Pemasangan side drill setelah injeksi/ tindakan Komunikasi dan kerjasama
Perawat memberitahukan pada pasien dan keluarga, bila butuh sesuatu dapat
memanggil perawat dengan alat yang tersedia. Kerjasama dan komunikasi antara
perawat dan keluarga/ pasien dibangun dengan melibatkan keluarga dalam penanganan
resiko jatuh pasien
Analisis penghalang
o Apa penghalang pada masalah ini?
o Apakah penghalang dilakukan?
o Mengapa penghalang gagal?
o Apa dampaknya?
o Komunikasi tidak efektif Ya : Keselamatan pasien terancam
o Pengawasan yang kurang Ya : Keselamatan pasien terancam
Fishbone/ analisis tulang ikan
Dr. Arjaty
DISUSUN OLEH:
Rinaldi ( 201603090
Rickiko (20160309095)