Ta Jurnal
Ta Jurnal
Abstrak
Dewasa ini, tingkat pemenuhan derajat kesehatan bagi masyarakat semakin tinggi. Terkhusus di kota-kota besar
didirikan banyak rumah sakit. Akibatnya efluen dari rumah sakit tidak sesuai standar yang berlaku. Limbah
rumah sakit bisa memengaruhi keadaan masyarakat sekitar dan berdampak bagi kesehatan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk merencanakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Rumah Sakit Zanur
International yang efisien dalam penggunaan lahan maupun biaya. Sistem yang digunakan adalah sistem
biofilter anaerob-aerob sehingga bisa menghasilkan efluen yang sesuai standar baku mutu yang ditetapkan
pemerintah. Debit rencana air limbah sebesar 48 m3/hari dengan dimensi masing-masing untuk setiap unit
pengolahan yaitu bak pengumpul dengan volume 2 m3, bak pemisah minyak dan lemak dengan volume 2 m3,
bak ekualisasi dengan volume 16 m3, bak pengendapan awal dengan volume 4 m3, reaktor anaerob yang
berjumlah 2 ruang dengan volume total 5,53 m3, reaktor aerob yang terdiri dari ruang erasi dan ruang bed media
dengan volume total 1,148 m3 dan bak pengendapan akhir dengan volume 8 m3.
Kata kunci : rumah sakit, air limbah, IPAL, Rumah Sakit Zanur International, Kabupaten Bulukumba
Abstract
Nowadays, an effort to improved public health, especially in big city is increased with many of hospital
buildings. Therefore, efluent from the hospital not adjusted with standart of waste water from government
policy. Hospital waste water could affect the health condition of people nearby the hospital. The purpose of this
research is to create a WWTP planning in use for Zanur International Hospital which is efficient in use of land
and cost. In this WWTP planning using the anaerob-aerob biofilter so it could produce a better efluent according
to standart by government. Debit plan for the WWTP is 48 m3/day. Dimention for each processing unit is sump
well with volume 2 m3, oil separator well with volume 2 m3, equalization well with volume 16 m3, first
precipitation well with volume 4 m3, anaerob reactor contains 2 room with total volume 5,53 m3, aerob reactor
which contains aeration room dan bed media room with total volume 1,148 m3 and last precipitation well with
volume 8 m3.
Lebar :1m IN 50 50 25
Panjang :2m
Kedalaman air : 1 m
Ruang bebas : 0,35 m
Volume Aktual : 2 m3 OUT
100
200 IN
70 5 115 5
5
5
R4 IN
200
50
IN
100
R4
50 50 25
R4
R4
OUT
100
IN
5
IN
35
40
100
25 25
5
12
100
65
60
100
10
20
Tampak samping (satuan cm) Gambar 4.7. Sketsa Bak Pemisah Lemak (satuan
Gambar 4.6 Desain Bak Pengumpul. cm)
1.3 Desain Bak Ekualisasi F G H
Kriteria Perencanaan :
Waktu tinggal di bak (HRT) = 8 – 12 jam
Ditetapkan : waktu tinggal 8 jam B C D E
8
Volume bak yang diperlukan = 24 hari x
48 m3/hari = 16 m3
Ditetapkan dimensi bak : A
B C D E
A
400
100
400
10
50
75
34
63
75
400
25 250
50 50 50
5 5 5 10 10 10
5 120
5
75
10
400
100
400
10
40 40
10
Gambar 4.10. Bak Pemisah Lemak dan Bak
Ekualisasi dilengkapi dengan Teras (Tampak
40
310
10
30
42
42
10
40
80
300
20
90
5
5
400
10
10
10
90
1050
10
30
400
200
120
42
42
10
5 5 5 5 5 250
40
80
20
90
50 50 50 25 10
5
10 10
10 21 21
10
10
20
10
42
IN
5
10 Ekualisasi dilengkapi dengan Teras (Potongan E-
E) (satuan cm)
400 10
10 10 40
10
20
50
50
10
100
20
50
Gambar 4.12. Bak Pemisah Lemak dan Bak
60
5
5
Ekualisasi dilengkapi dengan Teras (Potongan A-
A) (satuan cm)
200
10 10
10
42
10
400 10
10 40
40
80
20
90
5
50
50
10
100
60
5
5
10
10
10
10
30 10 40
50
50
42
42
10
10
100
60
40
80
20
90
5
5
5
10
10
10
20
Volume Reaktor Biofilter Areob Yang
100
40
80
diperlukan :
= 10/5 x 0,574 m3 = 1,148 m3
20
Waktu tinggal di dalam reaktor aerobik :
1,148 m3
= 48 m3/hari hari x 24 jam / hari = 0,574 jam
Gambar 4.20. Gambar Desain IPAL Biofilter
Dimensi : Anaerob-Aerob. (Tampak Atas) (satuan cm)
Lebar = 1,0 m 400
200
Kedalaman air efektif = 1,0 m 120
5 5 5 5 5 250
Panjang = 1,0 m 50 50 50 25
10 10 10
Tinggi ruang bebas = 0,5 m 10 21 21
Jumlah Ruangan = dibagi menjadi 20
42
IN
2 ruangan
Chek waktu tinggal rata – rata = 0,6 jam
60
5
Tinggi ruang lumpur = 0,1 m 10
3
BOD/m media per hari
50
60
100
5
5
70
Panjang = 4,0 m
50
10
100
5
70
Volume Aktual = 1 m x 2 m x 4 m = 8 23 21 24 15
m3.
Chek Waktu Tinggal (Retention Time)
5
8 m3
rata-rata = 48 m3/hari x 24 jam /hari = 4 Jam
Beban permukaan (surface loading) rata-
48 𝑚3 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
rata = = 12 m3/m2.hari
1𝑚𝑥4𝑚 Gambar 4.23. Gambar Desain IPAL Biofilter
Standar JWWA : Anaerob-Aerob. (C-C) (satuan cm)
100 100
20 30
5 5 10
25 5
10
20
50
100
5
5
70
190
5
30
Gambar 4.29 Gambar Desain IPAL Biofilter
Anaerob-Aerob (Potongan I-I) (satuan cm)
42
42
10
40
80
20
90
5
10
digunakan :
50
100
Diameter lubang : 2 cm x 2 cm
Warna : hitam atau transparan.
Berat Spesifik : 30 -35 kg/m3
Gambar 4.26. Gambar Desain IPAL Biofilter Porositas Rongga : 0,98
Anaerob-Aerob (Potongan F-F) (satuan cm) Jumlah total media biofilter yang
100 dibutuhkan yaitu 7,2 m3 + 0,9 m3 = 8,1 m3
20
5 5
5 205
50
25
100
5
70
5
50
25
100
5
70
5
Gambar 4.28. Gambar Desain IPAL Biofilter Gambar 4.30. Media Biofilter Tipe Sarang
Anaerob-Aerob. (Potongan H-H) (satuan cm) Tawon
Hasil Perhitungan Perencanaan IPAL dan
Eksisting Air Limbah
Dari hasil perhitungan dan perencanaan
desain IPAL untuk Rumah Sakit Zanur
International didapatkan BOD effluent sebesar
2,59 mg/L, dari BOD influent sebesar 46,2 mg/L.
Sedangkan untuk parameter lainnya belum dapat
dihitung efisiensi pengolahannya, karena hasil
akhir untuk setiap parameter belum dapat
dihitung. Tetapi dilihat dari BOD effluent yang
berada dibawah baku mutu maka dapat dipastikan
kandungan untuk parameter lainnya juga sudah
menurun dan air limbah aman untuk dibuang ke
badan air. Rekapitulasi dimensi unit-unit IPAL
yang direncanakan dapat dilihat pada tabel 4.9.
sebagai berikut:
Tabel 4.9. Rekapitulasi Unit-Unit IPAL yang
direncanakan
P L D V
NO Nama Unit
(m) (m) (m) (m3)
Gambar 4.31. Layout Lokasi Rencana Unit-Unit
Bak IPAL
1 2 1 1 2
Pengumpul
Bak Pemisah Monitoring Dan Evaluasi
2 2 1 1 2
Lemak Monitoring
Bak Monitoring adalah suatu kegiatan yang
3 4 4 1 16
Ekualisasi dilakukan untuk memantau proses IPAL yang
Bak dilakukan secara terus menerus, dan dilakukan
4 Pengendapan 4 1 1 4 secara berkala dalam periode tertentu per satuan
Awal waktu seperti mingguan, bulanan dan tahunan.
Biofilter Hal ini sangat bergantung pada seberapa besar
5 5 1 1 5,53
Anaerob pengaruh aspek yang dimonitor tersebut terhadap
Biofilter keberlangsungan proses IPAL. Aspek yang perlu
6 1 1 1 1,148
Aerob dilakukan monitoring dari IPAL sistem anaerobik
Bak aerobik biofilter ini meliputi monitoring terhadap
7 pengendapan 4 1 2 8 sistem, kondisi dan fungsi peralatan IPAL yang
Akhir merupakan satu kesatuan yang saling
Untuk eksisting air limbah nya sendiri, mempengaruhi.
peneliti merencanakan air hasil pengolahan IPAL Kegiatan monitoring IPAL ini secara teknis dan
akan langsung di buang ke badan air/drainase dari manajemen pengelolaan meliputi :
Rumah Sakit Zanur International. Selain itu, a. Monitoring Kualitas Air Limbah
sumber air yang digunakan Rumah Sakit Zanur Dalam monitoring kualitas air limbah IPAL
International adalah sumber air tanah yang sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut
digunakan juga perumahan yang ada di kompleks :
rumah sakit ini dengan kapasitas air tanah yang Gunakan laboratorium lingkungan
dapat dihasilkan adalah sebesar 8 m3/hari. rujukan (diakui BPLHD/Dinas
Berikut ini adalah hasil rencana IPAL dan lokasi LH/Dinas Kesehatan
penempatan rencana : Provinsi/Kabupaten) Misal : Lab.
Dinkes, Lab. BTKL, Lab. BPLHD,
Lab. Swasta yang terakreditasi dll
Sampel dikirim ke laboratorium yang
terdiri dari sampel air limbah influen
dan efluen yang masing – masing
sebanyak 2 liter. Pengambilan sampel
harus sesuai dengan Standar yang
berlaku atau SOP pengambilan Pencatatan pada flow meter
sampel limbah cair (untuk (pencatatan perbedaan kenaikan
memudahkan komparasi dan angka pada flow meter per
perhitungan efesiensi). hari/minggu/bulan) – membutuhkan
Gunakan parameter standar limbah kedisiplinan tenaga
RS secara nasional atau yang Hasil perhitungan debit dan
berlaku di daerah setempat. fluktuasinya disajikan dalam laporan
Frekuensi sampling dan analisis bulanan
minimal 1 kali/bulan c. Monitoring Efisiensi Kinerja Air Limbah
Baku mutu air limbah mengacu pada Data yang dibutuhkan hasil analisis
baku mutu nasional sesuai dengan lab air limbah influen dan efluen
Keputusan MenLH No. 58 Tahun Perhitungan efisiensi menggunakan
1995 (Lampiran B) atau baku mutu satuan % dan diterapkan untuk
wilayah yang ditetapkan pemerintah parameter BOD
Daerah setempat. Rumus/formulasi :
Jenis monitoring kualitas air limbah (BOD inlet- BOD outlet)
IPAL meliputi : % efisiensi BOD = -------------------------------- x
Monitoring Berkala : 100 % BOD Inlet
Monitoring yang dimaksud adalah Hasil perhitungan efisiensi dan
melakukan pengambilan sampel air limbah pada fluktuasinya disajikan dalam laporan
inlet dan outlet IPAL untuk dilakukan bulanan
pemeriksaan di laboratorium lingkungan guna d. Monitoring Beban Cemaran Air Limbah
memenuhi ketentuan yang berlaku. Monitoring Data yang dibutuhkan adalah Rata-
berkala ini dilakukan dengan frekuensi minimal 1 rata debit harian dan kualitas air
kali setiap bulan, dengan parameter mengacu limbah influen dan efluen
pada Kep. MenLH No.58/MENLH/10/1995 Beban cemaran (BOD loading) hasil
(Lampiran B) tentang Baku Mutu Limbah Cair perhitungan dianilisis dengan
Bagi Kegiatan Rumah Sakit, atau mengikuti baku membandingkan dengan BOD
mutu limbah cair sesuai dengan peraturan daerah loading hasil perencanaan (BOD
setempat yang berlaku. loading desain IPAL). BOD loading
Monitoring Rutin (swapantau) : hasil perhitungan harus di bawah
Monitoring yang dimaksud adalah BOD loading desain, bila nilainya
melakukan pengukuran lapangan (in situ) setiap melebihi maka kinerja IPAL over
hari pada kualitas air limbah yang bertujuan loading (pengaruh ke kualitas air
untuk memonitoring kinerja sistem IPAL guna limbah efluen)
memudahkan melakukan tindakan dini (early Hasil perhitungan BOD loading dan
warning) dalam perbaikan sistem tersebut. fluktuasinya disajikan dalam laporan
Parameter yang dipantau biasanya pH, suhu, bulanan
Amonia, Dissolved Oxygen (DO), KMnO4 , e. Monitoring satuan produksi air limbah
TSS, dan debit air limbah dengan frekuensi Data yang dibutuhkan : debit air
harian. Lokasi monitoring pada outlet, inlet dan limbah, jumlah tempat tidur (TT) dan
pada tangki aerasi. Secara umum monitoring rutin data BOR rata-rata bulanan
ini dapat menjaga agar sistem tetap berjalan Perhitungan produksi air limbah
secara optimal. menggunakan Liter/TT/hari
b. Monitoring debit air limbah Hasil perhitungan satuan produksi air
Menggunakan pendekatan rasional limbah dan fluktuasinya disajikan
(angka konversi 85-95 % air bersih dalam laporan bulanan
terpakai menjadi air limbah) 3. Evaluasi
Pastikan tidak ada kebocoran pipa air Pelaksanaan evaluasi kinerja IPAL
bersih sistem anaerobik aerobik biofilter dapat
Data gunakan rekening air dilakukan terhadap sistem, kondisi dan fungsi
PDAM/flow meter pompa peralatan. Beberapa pendekatan evaluasi
Satuan M3/hari atau M3/Bulan dimaksud meliputi :
1) Membandingkan kualitas air limbah dengan DAFTAR PUSTAKA
baku mutu air limbah
2)Membandingkan kondisi sistem IPAL dengan PUSTEKLIM. 2014. Manual Teknologi
standar teknis/kriteria desain IPAL Tepat Guna Pengolahan Air Limbah.
3)Membandingkan kondisi dan fungsi peralatan Yogyakarta. PUSTEKLIM.
IPAL dengan data teknis yang tercantum dalam
manual alat Asmadi, & Suharno. 2012. Dasar-Dasar
4)Analisis kecenderungan atas fluktuasi debit, Teknologi Pengolahan Limbah.
efisiensi, beban cemaran dan satuan produksi air Yogyakarta. Gosyen Publishing.
limbah
Hasil monitoring dan evaluasi di atas
sebaiknya disusun dalam laporan tertulis Badan Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi
sebagai bentuk dokumentasi untuk keperluan Selatan. 2010. Peraturan Gubernur
pemenuhan sistem manajemen air limbah pada Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2010
fasilitas pelayanan kesehatan. tentang Baku Mutu Air dan Kriteria
Kerusakan Lingkungan Hidup. Makassar:
PENUTUP Pengurus Provinsi Sulawesi Selatan.
Kesimpulan Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan
Dari hasil analisis dan perencanaan yang
Pencemaran, Hubungannya dengan
telah dilakukan, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa: Toksikologi Senyawa Logam. Jakarta.
1. Mengacu kepada jumlah bed (tempat tidur) Penerbit Universitas Indonesia.
yang akan ada pada Rumah Sakit Zanur
International maka direncanakan kapasitas Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan
IPAL untuk Rumah Sakit Zanur Kelembagaan Lingkungan Hidup. 2003.
International adalah 48 m3/ Hari Keputusan Menteri Negara Lingkungan
2. Air limbah di Rumah Sakit Zanur Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang
International diprediksi akan memiliki Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
kandungan organik yang tinggi, maka Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan
dipilih sistem pengolahan Biofilter Hidup RI.
Anaerob-Aerob. Di mana unit-unit IPAL
yang direncanakan terdiri dari bak
pengumpul dengan volume 2 m3, bak Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan
pemisah minyak dan lemak dengan volume Pengambilan Sampel Lingkungan.
2 m3, bak ekualisasi dengan volume 16 m3, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
bak pengendapan awal dengan volume 4
m3, reaktor anaerob yang berjumlah 2 Jurusan Psikologi Universitas Negeri
ruang dengan volume total 5,53 m3, reaktor Makassar. 2004. Panduan Penulisan
aerob yang terdiri dari ruang erasi dan Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri
ruang bed media dengan volume total 1,148 Makassar.
m3 dan bak pengendapan akhir dengan
volume 8 m3. Kholif. 2015. Desain Instalasi Pengolahan
Saran
Air Limbah (Ipal) Biofilter Untuk
1. Perlunya perhatian khusus terhadap
rencana pengelolaan air limbah di Rumah Mengolah Air Limbah Poliklinik Unipa
Sakit Zanur International agar Surabaya. Jurnal Lingkungan Hidup
menghasilkan air buangan yang sesuai (Online),
dengan standar baku mutu air limbah (http://inspirasialkholif.blogspot.co.id/20
kegiatan fasilitas pelayanan kesehatan. 15/04/desain-instalasi-pengolahan-air-
2. Sebaiknya pengambilan sampel air limbah limbah.html, diakses 12 Maret 2016
dilakukan 3 kali dalam sehari agar pukul 20.00 WITA)
mendapat data yang lebih akurat untuk
setiap parameter.
Artato. S. 2013. Ipal Rumah Sakit Dengan Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah
Bak Khlorinasi. Jurnal Lingkungan Hidup Sakit.
(Online),
(https://syahriartato.wordpress.com/2013/ Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor:
08/11/ipal-rumah-sakit-dengan-bak- 69 Tahun 2010, tentang Baku Mutu dan
khlorinasi/, diakses 12 Maret 2016 pukul Kriteria Kerusakan Lingkungan
20.30 WITA)