Persistensi Gigi Susu
Persistensi Gigi Susu
Persistensi gigi susu adalah suatu keadaan gigi susu masih berada di mulut / belum
lepas, tetapi gigi tetap yang akan menggantikannya sudah tumbuh. Pada keadaan
persistensi, terkadang gigi susu juga tidak goyang. Hal ini bisa kita temukan pada
gigi mana saja, tetapi seringkali orang tua menemukan gigi depan rahang bawah
yang terlihat bertumpuk (bisa dilihat pada gambar).
Beberapa faktor penyebab persistensi pada gigi susu yaitu:
1. Resorpsi akar gigi susu yang lambat
Hal ini bisa dikarekanakan gangguan nutrisi, hormonal atau gigi berlubang besar
dengan indikasi perawatan saraf yang tidak dirawat.
2. Posisi abnormal benih gigi tetap / arah tumbuh gigi tetap tidak searah dengan arah
tumbuh gigi susu yang akan digantikannya.
3. Ketidakcukupan tempat bagi gigi tetap yang akan tumbuh menggantikan gigi susu.
Dengan demikian gigi tetap mengarah kepada tempat yang kosong, bisa di depan
atau belakang gigi susunya.
Pada persistensi gigi susu, dokter gigi akan melakukan pencabutan terhadap gigi
susu tersebut. Bila sudah terlihat bertumpuk/ bersusun, segera bawa anak anda ke
dokter gigi. Tidak disarankan untuk menunggu hingga gigi susu tersebut lebih
goyang lagi atau bahkan hingga tumbuh seluruhnya.
Bila segera dilakukan pencabutan, terdapat kemungkinan gigi tetap akan bergerak
ke posisi ideal (kadang dibantu didorong dengan lidah) jika posisi memungkinkan
dan tersedia tempat untuk gigi tersebut. Terkadang posisi gigi hanya sedikit berubah
dan masih terlihat berjejal, sehingga diperlukan perawatan orthodontic(kawat) untuk
merapihkan gigi sekaligus mengembalikan fungsi pengunyahan. Waktu yang tepat
untuk perawatan orthodontic berbeda untuk masing – masing kasus.
Bila persistensi dibiarkan, dapat menyebabkan gangguan fungsi pengunyahan,
gangguan pertumbuhan rahang dan tentunya susunan gigi menjadi tidak estetik.
Persistensi : faktor hormonal dan gen, faktor pertumbuhan gigi yang tidak normal atau
kalsifikasi gigi
PERSISTENSI
Persistensigigi sulung atau disebut juga over retained decious teeth berarti gigi sulung yang
sudah melewati waktu tanggalnya tetapi tidak tanggal. Perlu diiingat bahwa waktu tanggal
gigi sulung adalah apabila gigipermanen pengganti telah erupsi tetapi gigisulungnya tidak
tanggal.
Mekanisme persistensi dilihat dari factor penyebab persistensi tersebut seperti faktor
hormonal seperti gigi geligi anak perempuan yang kebanyakan lebih mudah terkena
persistensi dibanding gigi geligi anak laki-laki selain itu persistensi pada umumnya juga
diderita anak-anak dengan berat badan yang lebih berat dibanding anak yang lebih kurus.
Mekanisme resistensi juga dipengaruhioleh faktor luar misalnya kurang sadarnya seorang
anak atau orang tua anak untuk segera mencabut gigi anak yang memiliki tanda-tanda akan
tanggal sehingga gigi permanen mengalami maloklusi.
PERSISTENSI
a. Mencabut gigi sulung
b. Pada saat gigi permanen erupsimengalami mal oklusi sebaiknya melakukan perawatan
ortodontik, karenamaloklusi dapat menyebabkan posisi kontak gigi yang tidak baik serta
gangguan antar rahang atas dan bawah
Diastema adalah suatu ruang yang terdapat diantara dua buah gigi yang berdekatan.
Diastema ini merupakan suatu ketidaksesuaian antara lengkung gigi dengan lengkung
rahang. Bisa terletak di anterior ataupun di posterior, bahkan bisa mengenai seluruh rahang.
Diastema sentral rahang atas adalah ruang yang terdapat diantara gigi insisif sentral rahang
atas.(1)
Diastema sentral rahang atas, merupakan suatu maloklusi yang sering muncul
dengan ciri khas yaitu berupa celah yang terdapat diantara insisif sentral rahang atas.
Diastema sentral yang terjadi pada rahang atas bisa disebabkan oleh :
2.1. Ukuran gigi insisif lateral kecil.
2.2. Rotasi dari gigi insisif.
2.3. Perlekatan frenulum yang abnormal.
2.4. Gigi sepernumerer di median line.
2.5. Kehilangan gigi insisif lateral secara kongenital.
2.6. Diastema pada saat pertumbuhan normal
2.7. Penutupan median line yang tidak sempurna
menghalangi atau memodifikasi kekuatan yang dihasilkan oleh otot orofasial, erupsi gigi dan
fungsional dapat berupa piranti lepasan atau cekat yang menggunakan kekuatan yang berasal
dari regangan otot, fasia dan atau jaringan yang lain untuk mengubah relasi skelet dan gigi.
Dengan menggunakan piranti fungsional, diharapkan terjadi perubahan lingkungan
fungsional dalam suatu upaya untuk mempengaruhi dan mengubah relasi rahang secara
permanen. Biasanya piranti fungsional tidak menggunakan pegas sehingga tidak dapat
Piranti ini hanya efektif pada anak yang sedang bertumbuh kembang terutama yang
belum melewati pubertal growth spurt. Kekuatan otot yang digunakan tergantung pada
desain piranti fungsional, tetapi utamanya kekuatan otot yang digunakan menempatkan
mandibula ke bawah dan ke depan pada maloklusi Klas II atau ke bawah dan belakang pada
maloklusi Klas III. Penempatan mandibula ke bawah dan belakang lebih sukar daripada ke
bawah dan depan sehingga piranti ini lebih efektif bila digunakan pada maloklusi Klas II.
Indikasi
- Mandibula yang retrusi pada kelainan skeletal Klas II ringan disertai insisivus bawah
pemakaian piranti fungsional. Pada maloklusi Klas II skeletal yang parah, piranti fungsional
digunakan sebagai perawatan pendahuluan untuk mengubah relasi rahang pada saat masih
ada pertumbuhan (phase one) kemudian digunakan piranti cekat untuk mengoreksi letak gigi
a. Aktivator
Disebut juga piranti Andresen, desain aktivator yang asli terdiri atas blok
akrilik yang menutupi lengkung geligi atas dan bawah serta palatal, blok ini
Piranti ini berpengaruh pada pertumbuhan rahang dan piranti yang pasif ini
dapat menggerakkan gigi anterior secara tipping serta mengontrol erupsi gigi-gigi
untuk mengubah dimensi vertikal. Piranti ini memberi kesempatan gigi posterior
bawah tumbuh vertikal sedangkan gigi posterior atas ditahan oleh lempeng akrilik
untuk mengurangi tumpang gigit. Piranti ini dipakai selama 14-16 jam sehari.
b. Bionator
hampir seperti aktivator tetapi kurang bulky sehingga lebih disukai. Lempeng
bagian palatal dibuang dan masih terdapat sayap lingual untuk menstimulasi
mandibula agar diposisikan ke anterior serta adanya lempeng akrilik di antara
selama 24 jam sehari sangat dianjurkan. Seperti yang terlihat pada gambar.
(Gambar 2.6)
Piranti ini terdiri atas piranti atas dan bawah yang pada saat pasien beroklusi
membentuk satu kesatuan di bukal, seperti yang terlihat pada gambar (Gambar 2.7).
saat menutup. Twin blok appliance cocok untuk pasien yang mempunyai tumpang
gigit normal atau sedikit berkurang dan dimungkinkan dipakai selama 24 jam setiap
hari bahkan waktu malam tetap bisa dipakai. Pengurangan jarak gigit dapat terjadi
corrector atau functional regulator ciptaan Rolf Frankel sehingga piranti ini dikenal
sebagai piranti Frankel. Seperti yang terlihat pada gambar (Gambar 2.8). Piranti ini
terdiri atas akrilik dengan kerangka dari kawat, didesain untuk mengurangi gerakan
gigi yang tidak diinginkan dan mengatur otot yang terletak dekat dengan gigi dan
akrilik yang lebar di bukal (buccal shield) menahan tekanan dari bibir dan pipi.
Pemakaian piranti Frankel dimulai bertahap 2-3 jam tiap hari pada minggu-minggu
pertama, kemudian dipakai semalaman tiap hari sampai akhirnya selama 24 jam tiap
bahwa piranti ini melekat pada gigi. Sebagai contoh adalah Herbst Appliance dan
Jasper jumper. Herbst appliance pada awalnya merupakan piranti lepasan kemudian
pada perkembangannya menjadi piranti cekat yang terdiri atas splint yang disemen ke
lengkung gigi atas dan bawah, biasanya molar pertama atas dan premolar pertama
bawah, dihubungkan oleh lengan telescopic pin and tube yang menentukan seberapa
banyak mandibula dimajukan. Beberapa contoh herbst appliance seperti yang terlihat
pada gambar (Gambar 2.9). Oleh karena merupakan piranti cekat, maka herbst
lebih tinggi. Kekurangan piranti ini ialah dapat menyebabkan insisivus bawah
terdorong ke labial. Herbst appliance yang baru tidak mengganggu pergerakan rahang
bawah ke lateral dan dibuat dari bahan yang lebih kuat sehingga tidak mudah patah.
yang hampir sama dengan piranti herbst appliance, tetapi lengan metal diganti dengan
pegas yang kuat yang terbungkus plastik yang lentur kemudian dilekatkan secara
langsung dengan busur pada piranti cekat. Seperti yang terlihat pada gambar (Gambar
2.10).
Gambar 2.10 Jasper Jumper