Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT ILMU

KACAMATA

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU.Apt.

Disusun oleh:

Lady Wahyu Hapsari (16708251022)


Pendidikan Sains B

PENDIDIKAN SAINS

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia telah diberikan anugerah luar biasa berupa panca indera yang
berfungsi untuk membantu semua aktivitasnya. Dengan mata, manusia dapat melihat
keindahan dan mensyukuri kenikmatan. Namun, ada beberapa orang yang mengalami
gangguan pada mata sehingga tidak dapat memaksimalkan fungsinya. Oleh karena
itu, diciptakanlah sebuah alat bantu untuk membantu manusia yang mengalami
kelainan pada matanya. Alat tersebut disebut kacamata.
Kacamata merupakan alat terpenting bagi para orang yang mengalami
gangguan penglihatan. Seringkali bagi yang lupa membawa kacamata akan terganggu
aktivitasnya karena pandangan yang kabur. Saat ini kacamata tidak hanya digunakan
untuk alat bantu penglihatan saja tapi juga untuk keperluan fashion / gaya , pelindung
mata, atau untuk hiburan seperti kacamata 3D. Dalam maalah ini akan dibahas
mengenai pengertian kacamata, macam-macam kacamata, sejarah perkembangan
kacamata dan manfaat kacamata.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kacamata? Ontologi
2. Bagaimana sejarah perkembangan kacamata? Epistemologi
3. Untuk apa menggunakan kacamata? Aksiologi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kacamata.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan kacamata.
3. Untuk mengetahui manfaat menggunakan kacamata.
D. Manfaat
Agar masyarakat, institusi pendidikan, dan pemerintah mengetahui tentang
kacamata, sejarah perkembangan kacamata, serta manfaat menggunakan kacamata.
BAB II
ISI

A. Pengertian Kacamata
Kacamata adalah salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan
umat manusia. Baik itu digunakan untuk memperbaiki pengelihatan, melindungi
mata, atau untuk bergaya. Dari waktu ke waktu, kacamata tidak pernah berhenti
berkembang.

B. Sejarah Perkembangan Kacamata


1. Penemuan oleh bangsa Romawi
Awal mula ditemukannya kacamata oleh bangsa romawi pertama kali
sejak kaisar romawi bernama Nero yang berkuasa pada tahun 54 sampai 68
Masehi selalu menggunakan batu permata cekung untuk membaca dan
menonton pertunjukkan. Walaupun tidak diketahui apakah ia memiliki
kelainan pada matanya.

Selain Nero, terdapat filosof Roma yang bernama Seneca menemukan bahwa
sebuah obyek terlihat bertambah besar dan jelas ketika dilihat melalui sebuah
mangkuk berisi air.
2. Penemuan oleh bangsa Cina mulai abad ke 7
Bangsa cina saat itu membuat kacamata yang terbuat dari lensa yang
cukup besar dengan bentuk oval dan juga terbuat dari batu kristal serta
bingkai terbuat dari tempurung kura kura. Supaya mereka dapat memegang
kacamata, mereka menggunakan dua kawat yang diberi pemberat serta
dicantolkan ke telinga mereka atau menggunakan kait yang diletakkan di
pelipis.
Bangsa cina saat itu membuat kaca mata hanya digunakan sebagai
jimat keberuntungan atau alat untuk menigkatkan kewibawaan mereka saja.

3.Perkembangan Kacamata di Eropa


Penggunaan kacamata di eropa mulai dikenal pada abad ke 13, dimana
kacamata yang digunakan masih memiliki kemiripan dengan bangsa cina
yaitu menggunakan lensa berupa batu kristal atau batu transparan. Namun
bedanya dengan bangsa Cina, bangsa Eropa menggunakan kacamata untuk
membanu penglihatan mereka. Kacamata yang digunakan oleh orang eropa
saat itu hanyalah kaca pembesar yang memiliki gagang untuk dipegang.
Lalu kacamata berevolusi menjadi kacamata yang memiliki gagang berupa
pita dan selanjutnya kacamata dengan kawat bengkok yang dikeraskan untuk
disangkutkan ke telinga.
Pada akhir abad ke tiga belas, akhirnya ditemukan bahwa penggunaan
kaca sebagai lensa jauh lebih baik daripada menggunakan batu transparan. Hal
ini berdasarkan hasil penelitian ilmuan dan sejarawan Inggris yang bernama
Sir Joseph Needham. Penelitiannya menunjukan bahwa kacamata ditemukan
1000 tahun lalu di Cina dan tersebar ke seluruh dunia pada zaman kedatangan
Marco Polo pada tahun 1270. Hal ini juga disebutkan oleh Marco Polo dalam
bukunya tersebut.
Perkembangan kacamata tidak hanya sampai disitu. Pada tahun 1784,
seorang ilmuan asal amerika serikat bernama Benjamin Franklin berhasil
menemukan kaca mata bifokal yaitu kaca mata yang dapat digunakan dalam
melihat jarak dekat maupun jauh. Seperti yang sering digunakan saat ini yaitu
lensa -/+ dan silinder.
Perkembangan selanjutnya, tahun 1908 bahan pembuat lensa pun terus
berkembang, mulai bahan kuarsa sampai kaca. Sampai saat ini, bahan lensa
sudah banyak terbuat dari plastik sehingga pemakainnya lebih ringan dan
nyaman. Berbagai model kacamata serta bahan yang beraneka ragam sudah
tersedia di pasaran.

C. Manfaat Menggunakan Kacamata


Seiring perkembangannya, kacamata berkembang menjadi berbagai jenis,
yang setiap jenisnya mempunyai fungsi masing-masing antara lain:
1. Kacamata Koektif
Berfungsi membantu mereka yang penglihatannya tidak jelas karena terdapat
permasalahan pada retina sehingga bisa kembali melihat dengan jelas yang terdiri
dari kacamata miopi, hipermetropi, silindris dan bifokal. Contoh kelainan mata
yang memerlukan kacamata antara lain:
a. Miopi atau lazim disebut pula rabun jauh. Ini adalah sebuah kelainan mata di
mana mata tidak mampu melihat benda-benda yang jauh, namun dapat
melihat benda yang dekat akibat kelainan lensa mata orang tersebut yang telah
kehilangan gaya elastisitasnya. Akibatnya cahaya pun tidak tepat jatuh pada
retina melainkan jatuh di depan retina. Kelainan mata ini bisa diatasi dengan
bantuan kacamata berlensa konkaf atau juga lazim dikenal dengan kacamata
minus.
b. Hipermetropi atau lazim pula disebut rabun dekat. Ini adalah sebuah kelainan
mata di mana mata tidak mampu melihat benda yang dekat, namun dapat
melihat benda yang jauh akibat lensa mata orang tersebut kehilangan
elastisitasnya sehingga cahaya tidak jatuh tepat pada retina melainkan jatuh di
belakang retina. Kelainan mata ini bisa diatasi dengan bantuan lensa konveks
atau sering juga disebut kacamata plus.
c. Presbiopi atau sering juga disebut rabun tua karena biasanya kelainan mata ini
dialami oleh orang-orang yang sudah berusia di atas 40 tahun. Kelainan jenis
ini membuat si penderita tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang
berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Untuk
mengatasi kelainan mata ini, diharuskan mengenakan kacamata bifokal.
d. Astigmatisma atau akrab pula disebut dengan istilah silinder, adalah sebuah
gangguan pada mata yang membuat si penderita tidak mampu membedakan
garis lurus. Gangguan mata ini disebabkan karena adanya permukaan yang
tidak rata pada bagian mata sehingga ketika cahaya dipantulkan melalui
permukaan yang tidak rata tersebut, maka akan mengirimkan cahaya yang
tidak rata pula pada retina mata. Untuk mengatasi masalah ini, dapat
menggunakan lensa silinder.

2. Kacamata pelindung
Kacamata pelindung digunakan di berbagai bidang, misalnya di bidang
kedokteran digunakan untuk melindungi penggunaanya dari percikan darah, di
bidang olahraga kacamata renang digunakan agar mata tidak mengalami iritasi, di
bidang industri untuk melindungi mata dari serpihan kayu, serbuk gergaji atau
serbuk besi.

3. Kacamata Hitam
Berfungsi untuk membantu melindungi mata dari cahaya matahari tajam,
termasuk dari sinar ultraviolet. Selain itu,kacamata hitam juga digunakan dalam
hal bergaya dan juga digunakan oleh penderita tuna netra sebagai estetika agar
mata mereka tidak terlihat.

4. Kacamata 3D
Berfungsi untuk menciptakan ilusi visual kepada mata sehingga gambar
atau film yang dilihat benar-benar hidup.
5. Kacamata Fashion
Dalam dunia fashion, kacamata bisa menjadikan tampilan yang lebih menarik dan
elegan.
BAB III
PENUTUP

B. Kesimpulan
1. Ontologi:
Kacamata adalah suatu alat beruapa lensa tipis yang membantu manusia untuk
menormalkan dan mempertajam penglihatannya.
2. Epistemologi:
Perkembangan kacamata di mulai oleh bangsa Romawi dengan menggunakan
batu cekung, kemudian bangsa cina dan bangsa Eropa menggunakan batu
kristal atau batu transparan, selanjutnya pada akhir abad 13 berkembang
menggunakan kaca dan sampai sekarang lensa kacamata berkembang
menggunakan bahan plastik sehingga lebih ringan dan nyaman.
3. Aksiologi:
Kacamata memiliki banyak manfaat antara lain untuk membantu manusia agar
dapat melihat dengan jelas, untuk melindungi mata dari cahaya dan berbagai
macam percikan yang berbahaya, serta kacamata berfungsi untuk fashion
yang membuat penampilan seseorang menjadi lebih menarik dan elegan.

C. Saran
Demikian penyusunan makalah ini. Harapan kami dengan adanya makalah ini
bisa menjadikan kita lebih memahami perkembangan kacamata dan dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan, mengingat makalah masih
jauh dari kesempurnaan.

Anda mungkin juga menyukai