Anda di halaman 1dari 4

PERJALANAN SEJARAH DI BALIK PENEMUAN KACAMATA

Penulis: Dea Syifa Ananda


Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Sumber : KOMPAS.COM

Kacamata adalah alat bantu melihat yang sangat berguna jika Anda memiliki
kekurangan dalam penglihatan. Penemuan kacamata memiliki perjalanan sejarah yang
panjang, hingga akhirnya alat ini berkembang pesat dan menjadi bagian tren fashion
dunia.

Terlebih pada usia tua yang kemampuan melihatnya sudah tidak sebagus ketika
muda, kacamata sangat berpengaruh bagi hidup mereka. Baik itu untuk membaca,
menonton televisi, dan lain-lain.

Lalu, siapa penemu kacamata pertama kali dan bagaimana kacamata ditemukan?

Sebenarnya, tidak diketahui siapa yang menemukan kacamata pertama kali.


Namun, tragedi Seneca di masa Romawi yang berlangsung sekitar abad ke-4 Sebelum
Masehi (SM) dikatakan menjadi era kacamata pertama di dunia.

Saat itu, bangsa Romawi telah menggunakan bola kaca berisi air sebagai kaca
pembesar untuk membaca.

Kendati demikian, sebagian besar sejarawan percaya bahwa bentuk kacamata pertama
diproduksi di Italia oleh biarawan atau pengrajin di Pisa (atau mungkin Venesia) sekitar
tahun 1285 sampai 1289.

Lensa pembesar untuk membaca ini berbentuk seperti dua kaca pembesar kecil dan
dipasang pada tulang, logam, atau penyangga kulit yang dapat diseimbangkan pada
pangkal hidung.

Representasi artistik pertama yang diketahui dari penggunaan kacamata adalah lukisan
Tommaso da Modena pada tahun 1352.

Lukisannya menggambarkan para biarawan yang sedang membaca dan menulis


manuskrip.

Seorang biksu menggunakan kaca pembesar, tetapi yang lain memakai kacamata
bertengger di hidungnya.

Dilansir Glasses History, Kamis (25/3/2021) kacamata pertama diketahui hanya dapat


digunakan untuk memperbaiki hiperopia dan presbiopia. Dan kacamata minus untuk
miopia itu muncul jauh setelahnya yaitu sekitar awal tahun 1400-an.

Diyakini, sebelum penemuan kacamata, alat bantu penglihatan pertama, disebut 'batu


baca' ditemukan sekitar 1000 Masehi. Sejarah mencatat, batu baca ini adalah bola kaca
yang diletakkan di atas bahan bacaan untuk memperbesar huruf.

Kemudian, kacamata yang dapat dipakai pertama kali ditemukan sekitar 1284 di Italia.


Diperkirakan bahwa Salvino D'Armate adalah penemu alat bantu lihat ini.
Salvino D'Armate digadang-gadang menjadi salah satu tokoh yang paling sering
dikaitkan dengan penemuan kacamata pertama yang dapat dikenakan sekitar tahun
1284

Namun, kacamata seperti yang kita kenal sekarang ditemukan pada tahun 1929 oleh
Sam Foster.

Dia membuatnya menggunakan filter polarisasi dan menjualnya ke publik di Atlantic


City Woolworths.

Pada abad ke-17 orang mengenal prinsip lensa cekung dan cembung. 

Lensa silinder yang digunakan untuk mengoreksi astigmatisme ditemukan oleh Sir
George Airy pada tahun 1825. 

Sedangkan, Lensa bifokal dapat digunakan untuk mengobati rabun jauh dan presbiopia
dengan bagian bawah untuk melihat objek yang dekat seperti untuk membaca pertama
kali dibuat oleh Benjamin Franklin pada tahun 1784.

Untuk bingkai kacamata sendiri pertama dibuat oleh pengrajin Spanyol pada tahun
1600-an. Mereka menempelkan pita sutra atau tali ke bingkai dan melingkarkannya di
telinga pengguna.

Kemudian, pada tahun 1730, Ahli Kacamata Edward Scarlett merancang pelipis kaku
yang diletakkan di atas telinga pemakainya.

Kaca, plastik atau polikarbonat adalah salah satu bahan lensa untuk kacamata. Kaca
adalah bahan asli untuk kacamata karena memiliki kejernihan optik yang bagus, tetapi
lensa kaca bisa menjadi sangat berat dalam resep yang lebih kuat.

Lensa plastik jauh lebih ringan dari kaca tetapi mudah tergores. Bahan lensa teringan
dan tertipis untuk kacamata adalah polikarbonat, disebut juga CR-39.

Kacamata telah menjadi salah satu penemuan yang mengubah dunia dan sangat


berpengaruh bagi kehidupan. Lensa harus diresepkan oleh dokter mata atau ahli
optometri dan dibuat oleh spesialis kacamata.

Anda mungkin juga menyukai