Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Mata merupakan indera pengliatan yang diciptakan tuhan sebagai alat untuk melihat
suatu objek akan terlihat apabila cahaya masuk kedalam melalui empat media yang jernih
yaitu kornea ,aquoshumor , lensa mata dan corpus viterus ,kemudian akan difokuskan
keretina, tetapi tidak semua mata mampu memfokuskan objek agar bayangan tepat jatuh pada
retina.
Kelainan Refraksi adalah keadanan bayangan tegas tidak dibentuk pada retina.secara
umum terjadih ketidakseimbangan system pengliatan pada mata sehingga bayangan menjadi
kabur .kelainan refraksi dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu berikut
1. Miopia
2. Hipermetropia
3. Astigmatisme
4. Presbyopia

Dari keempat jenis ini dapat terjadih pada setiap orang ,baik anak – anak ,remaja dan
orang dewasa. Dibandingkan dengan seluruh kelainan refraksi ,myopia diketahui merupakan
masalah yang paling besar karena menyakut jumlah penderita kelainan refraksi tertinggi serta
menyebakan gangguan terhadap kehidupan sehari-hari.

Penderita myopia tertinggi biasanya mengalami gangguan pengliatan jarak


jauh,sedangkan untuk melihat dekat tidak terlalu mengalami kesulitan .untuk mengatasi
masalah ini. Bagi pebderita myopia dapat dibantu dengan menggunakan kacamata dengan
lensa spheris minus kecil yang menghasilkanvisus terbaik.. Penderita myopia tinggi
umumnya dapat ditemui pada semua usia, karena penderita myopia tinggi inin kabur
pengliatan jauh maka penderita cenderung menghidari aktivitas diluar rumah. Sedangkan
mata yang tadinya dijadihkan alat pokok untuk melihat ,melakukan pekerjaan kini sudah
tidak berfungsi lagi sebaimananya mestinya.

Metode yang dilakukan dalam penetuan kacamata yaitu dengan cara melakukan teknik
pemeriksaan subyektif ,teknik subyektif ini penderita aktif menyatakan kabur terangnya saat
pemeriksaan dilalukan .pemeriksaan dilakukan untuk memperbaiki tajam pengliatan
sehingga menjadih normal atau tercapai tajam pengliatan terbaik ,alat yang digunakan yaitu
snellen card ,trial frame dan swt trial lens.

Anamesa iu tersendiri adalah kegiatan Tanya jawab atau merupakan komunikasi bersifat
dua arah yaitu kegiatan Tanya jawab atau merupakankomunikasi bersifat dua arah yaitu
antara pasien dengan pemeriksa .Anamenesa ini dilakukan bertujuan untuk menggali
informasi dengan mengajukan pertanyaan yang beragam .hal ini bias dicapai jika tenaga
refraksi mampu bersikap ramah dengan kempuan berkomunikaasi yang baik.
Jadi kacamata merupakan alat bantu yang digunakan unutuk membantu pengliatan agar
jekas dan nyaman dengan kondisi tanpa mata berakomodasi. Kacamata terdiri dari gabungan
frame dengan lensa dalam suatu kesatuan dengan kesesuain dan standar – standar khusus
seperti tidak korosi pada pipi atau kulit dan memiliki nilai kosmetik bagi pemakainya .

Penyetelan dilakukan setelah kensa terpasang sebelum kacamata di serahkan kepada


pemakainya .walaupun kacamta telah di pasang pada posisi sebenarnya dengan
memperhatikan tinggi rendahnya segmen dan lensa koreksi telah sesuai resep yang
dibutuhkan pasien,tentunya kacamata ini tidak akan nyaman saat digynakan pasien apabila
kacamata belum distel.

Penderita myopia tinggi umumnya dapat ditemui pada semua usia ,Pengliatan jauh maka
penderita cenderung menghindari aktivitas di luar rumah ,sedangkan mata yang tadinya
dihadihkan alat pkok untuk meliht ,melakukan pekerjaan kini sudah tidak berfungsi lagi
sebagaimana mestinya .sehingga peneliti tertarik untuk membahas mengenai ‘’PROSEDUR
PENETUAN FRAME YANG TEPAT BAGI PENDERITA MIOPIA TINGGI ‘’

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana prosedur penetuan frame yang tepatbagi penderita myopia tinggi?
2. Apa saja fsktor – factor yang mendukung untuk kenyamanan berkacamata pada myopia
tinggi?

1.3 Tujuan pembahasan


1. Untuk menetukan frame yang tepat bagi penderita myopia tinggi
2. Untuk mengetahui factor – factor yang mendukung kenyaman pemakaian frame pada
myopia tinggi
BAB II
LANDASAN TEORI

Miopia merupakan kelaiaan refraksi dimna berkas sinar sejajar yang masuk
kedalam mata tanpa akomdasi .miopia berasal dari bahasa yunani ‘’muopia’’ yang
memiliki arti menutup mata .
Miopia merupakan manifesrasi kabur bila meliha jauh .
Myopia merupakan keadaan dimana cahaya atau benda yang jauh letaknya jatuh atau
difokuskan didepan retina.supaya obbjek atau benda jauh tersebut dapat terlihat jelas atau
tepat di retina .
Myopia dikoresi dengan memberikan lens sph ( - ) tujuan dari pemeriksaan ini
adalah mengetahui derajat lensa negative yang diperbakik tajam pengeliahatan .dasar dari
pemeriksaan ini yaitu lensa sph minus yang menggeser bayangan benda belakang retina.
Klasifikasi myopia berdasarkan jenisnya antara lain
1. Myopia korelasi
2. Myopia komponen
3. Myopia sementara
Penyebab terjadih nya myopia akibat sinar sejajar yang dating dari jarak tak
terhingga yang masuk kedalam mata ,dibiaskan didepan retina dalam keadaan mata tanpa
akomodasi .ada beberapa keaddan yang dapat menyebabkan timbulnya myopia seperti
alergi.
Jika penderita myopia tanpa koreksi melihat ke objek yang jauh. Myopia yang
sering kita jumpai adalah myopia aksial adalah perkembangan yang menyimpangan dari
normal yang didapat secara kongenital pada waktu. Kontruksi bingkai kacamata dapat
dibedakan yaitu bingkai plastic ,bingkai metal ,bingkai kombinasi . Masalah yang dialami
myopia tinggi yaitu
1. Ketebalan lensa ,bagi myopia tinggi menghindari ketebalan lensa dengan cara
memilih indeks material lensa .
2. Bobot atau berkacamat, hindar bingkai kacamta yang berukuran besar maupun yang
berbentuk persegi pnjang dengan lekukan yang meruncing .
3. Dampak pemakaian kacamata bagi myopia tinggi dapat menyebabkan pemajangan
bolamata dengan kata lain dapat menyebabkan lingkaraan dekat mata menjadi lebih
besar.terkadang mata juga merasa lelah ketika terlalu lama menggunakan kacamata,
terlalu lama menggunakan kacamata juga dapat menyebabka mata perih dan
berair ,mata mejandi cepat lelah ,iritasi ringan pada mata ,bahkan ukuran minus
yang semakin tinggi dapat menyebabkan kebutaan dini.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif

B. Tempat dan Waktu penelitian

Tempat dan waktu merupakan sumber data dan dianggap sebagai suatu populasi
sehingga dapat diambil sampel .sedangkan penetuan lokasi penelitian di anggap sangat
penting karena berhubungan dengn data- data yang dicari

C. Populasi dan sampel

Sebelum melakukan penelitian ,terlebih dahulu penelitian menetapkan populasi


penelitian.populasi dalam penelitian adalah konsumen yang datang .

Sampel adalah bagian dari populasi dari populasi yang mana data yang diambil
harus refresenatif.dimana populasi yang diambil dalam sampel tersebut adalah konsumen
yang matanya mengalami kelainan myopia tinggi .

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data di lakukan dengan dengan mengadimistrasikan angket


pada respoden ,dengan langkah –langkah sebagai berikut :

1. Menyiapkan instrument secara lengkap


2. Menetapkan sumber data ,seperti respoden ,dokumenyang diperulkan
3. Melakukan pengumpulan data secar sistematis sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya,

E. Teknik Analis Data


Data berikut dianalis dengan menggunakan rumus presentase seperti dikemukan
Alternatif jawaban respoden dimasukan dalam master table kemudian dalam jawaban
dihutung dengan yang telah dikemukan.

Anda mungkin juga menyukai