Meningo PDF
Meningo PDF
TINJAUAN PUSTAKA
adalah radang umum pada araknoid dan piameter yang disebabkan oleh bakteri,
virus, riketsia, atau protozoa yang dapat terjadi secara akut dan kronis. Sedangkan
ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing,
protozoa, jamur, ricketsia, atau virus.18 Meningitis dan ensefalitis dapat dibedakan
pada banyak kasus atas dasar klinik namun keduanya sering bersamaan sehingga
radang dan toksin dihasilkan dalam sel subaraknoid menyebar ke dalam parenkim
otak dan menyebabkan respon radang jaringan otak. Pada ensefalitis, reaksi radang
enterovirus.19,20
pada cairan otak yaitu meningitis serosa dan meningitis purulenta. Meningitis serosa
adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan yang jernih.
Toxoplasma gondii, Ricketsia dan virus. Meningitis purulenta adalah radang bernanah
Togaviridae
Alfavirus
Virus Ensefalitis Equine Eastern
Virus Ensefalitis Equine Western
Virus Ensefalitis Equine Venezuela
Flaviviridae
Virus Ensefalitis St. Louis
Virus Powassan
Bunyaviridae
Virus Ensefalitis California
Virus LaCrosse
Virus Jamestown Canyon
Paramyxoviridae
Paramiksovirus
Virus Parotitis
Virus Parainfluenza
Morbilivirus
Virus Campak
Orthomyxoviridae
Arenaviridae
Virus khoriomeningitis limfostik
Picornaviridae
Enterovirus
Poliovirus
Koksakivirus A
Koksakivirus B
Ekhovirus
Reoviridae
Orbivirus
Virus demam tengu Colorado
Rhabdoviridae
Virus Rabies
Retroviridae
Lentivirus
Virus imunodefisiensi manusia tipe 1 dan tipe 2
Onkornavirus
Virus limfotropik T manusia tipe 1
Virus limfotropik T manusia tipe 2
Herpesviridae
Herpes virus
Virus Herpes simpleks tipe 1
Virus Herpes simpleks tipe 2
Virus Varisela zoster
Virus Epstein Barr
Sitomegalovirus
Sitomegalovirus manusia
Adenoviridae
Adenovirus
3. Parasit
Protozoa
Plasmodium falciparum,
Toxoplasma gondii,
Naegleria fowleri (Primary amebic
meningoencephalitis),
Granulomatous amebic encephalitis
Helminthes
Taenia solium,
Angiostrongylus cantonensis
Rickettsia
Rickettsia ( Rocky Mountain)
4. Fungi
Criptococcus neoformans
Coccidiodes immitis
Histoplasma capsulatum
Candida species
Aspergillus
Paracoccidiodes
atau muntahan penderita, serta dikeluarkan melalui urin penderita yang terinfeksi.
timbulnya gejala klinik. Diperlukan kontak yang lebih erat dengan penderita agar
atau Varicella-zoster.22
Togavirus. Manusia adalah hospes alami Herpes simpleks virus, namun banyak
strain yang patogenik terhadap berbagai hewan percobaan, misalnya kelinci, tikus,
marmot, anak ayam dan kera. Virus ini mencapai otak melalui saraf olfaktoris,
kemudian menyebar dari sel ke sel sehingga menimbulkan nekrosis neuron yang
luas.22
Ensefalitis virus dibagi dalam 3 kelompok yaitu: ensefalitis primer yang bisa
disebabkan oleh infeksi virus kelompok Herpes simpleks, Virus Influenza, ECHO,
Coxsackie dan Arbovirus. Ensefalitis primer yang belum diketahui penyebabnya dan
ensefalitis para infeksiosa, yaitu ensefalitis yang timbul sebagai komplikasi penyakit
virus yang sudah dikenal, seperti Rubela, Varisela, Herpes zooster, Parotitis
yaitu: di negara berkembang, penyebab terbesar yaitu herpes simplex type-1 (HSV-
1), virus gondok, enterovirus, herpes zooster, adenovirus dan virus Epstein –Barr. Di
Amerika Serikat terdapat ensefalitis St.Louis, West Nile virus, Eastern and Weastern
dan Timur tengah, Amerika latin, dan berbagai belahan di dunia. Ensefalomieletis
pasca infeksi dapat mengikuti semua tetapi yang paling sering dikaitkan dengan
campak. Sindrom Guillane Barre telah dikaitkan dengan infeksi Virus Epstein Barr,
sangat rentan dengan virus tertentu yaitu orang-orang dengan sel imunitas yang
lemah termasuk pasien yang terinfeksi virus HIV dapat berkembang menjadi
granuloma yang besar atau yang kecil, yang akhirnya berkembang menjadi abses.23
memperbanyak diri dengan cepat karena ruangan subaraknoid dan CSS tidak ada
komplemen, antibodi opsonin dan sel fagosit. Terbukti pada infeksi oleh H.
infeksi pada CSS. Bakteri Streptococcus dapat menyebabkan meningitis pada semua
kelompok umur, dan pada penderita umur lebih dari 40 tahun merupakan agen
terdapat di kepala. Otak terdiri atas otak besar atau serebrum (cerebrum), otak kecil
atau cerebelum (cerebellum) dan batang otak (trunkus serebri). Jaringan otak
dibungkus oleh tiga selaput otak (meninges) yang dilindungi oleh tulang tengkorak
dan mengapung dalam suatu cairan yang berfungsi menunjang otak yang
lembek dan halus sebagai penyerap goncangan akibat pukulan dari luar terhadap
kepala.24
akan terlihat adanya jaringan dengan warna berbeda. Sebagian tampak berwarna
putih dan sebagian lagi berwarna agak gelap (kelabu). Atas dasar itu, susunan saraf
pusat dibagi menjadi substansia grisea yang berwarna kelabu dan substansia alba
yang berwarna putih. Warna kelabu ini disebabkan oleh banyaknya badan sel saraf di
bagian tersebut, sedangkan warna putih ditimbulkan oleh banyaknya serabut saraf
yang bermielin, sel saraf yang terdapat dalam susunan saraf pusat juga dapat dibagi
menjadi sel saraf dan sel penunjang. Sel penunjang merupakan sel jaringan ikat
yang tidak berfungsi untuk menyalurkan impuls. Pada sel saraf serabut dengan
diameter besar ditandai dengan nama serabut alpha atau A, beta atau B untuk
yang lebih kecil dan gamma untuk yang lebih kecil lagi pada ujung-ujung saraf yang
keseluruhan otak dapat dianggap sebagai sebuah kelenjar yang sangat besar.25
struktur syaraf yang halus, membawa pembuluh darah dan sekresi cairan
dapat dibagi menjadi durameter cranialis yang membungkus otak dan durameter
spinalis yang membungkus medula spinalis. Di samping itu, durameter masih dapat
dibagi lagi menjadi 2 lapisan yaitu lapisan meningeal yang lebih dekat ke otak
(lapisan dalam) dan lapisan endostium yang melekat erat pada tulang tengkorak. 25
durameter dengan piameter, membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak
yang meliputi seluruh susunan saraf pusat. Ruangan di antara durameter dan araknoid
disebut ruangan subdural yang berisi sedikit cairan jernih menyerupai getah bening.
Pada ruangan ini terdapat pembuluh darah arteri dan vena yang menghubungkan
sistem otak dengan meningen serta dipenuhi oleh cairan serebrospinal, bagian ini
dapat dimanfaatkan untuk pengambilan cairan otak yang disebut lumbal fungsi.24
Lapisan piameter merupakan selaput tipis yang kaya akan pembuluh darah
kecil yang menyuplai darah ke otak dalam jumlah yang banyak dan lapisan ini
araknoid dan piameter disebut subaraknoid. Pada reaksi radang ruangan ini berisi
sel radang. Disini mengalir cairan serebrospinalis dari otak ke sumsum tulang
belakang.26
Penyebaran melalui peredaran darah dalam bentuk sepsis atau berasal dari radang
darah, dan agregasi leukosit yang sudah mati. Di daerah yang mengalami peradangan
timbul edema, perlunakan, dan kongesti jaringan otak disertai perdarahan kecil.
Bagian tengah kemudian melunak dan membentuk dinding yang kuat membentuk
sel-sel plasma dan limfosit. Seluruh proses ini memakan waktu kurang dari 2 minggu.
Abses dapat membesar, kemudian pecah dan masuk ke dalam ventrikulus atau ruang
yang melalui parotitis, morbili, varisela, dll. masuk ke dalam tubuh manusia melalui
saluran pernapasan. Virus polio dan enterovirus melalui mulut, virus herpes simpleks
melalui mulut atau mukosa kelamin. Virus-virus yang lain masuk ke tubuh melalui
inokulasi seperti gigitan binatang (rabies) atau nyamuk. Bayi dalam kandungan
mendapat infeksi melalui plasenta oleh virus rubela atau cytomegalovirus. Di dalam
tubuh manusia virus memperbanyak diri secara lokal, kemudian terjadi viremia yang
menyerang susunan saraf pusat melalui kapilaris di pleksus koroideus. Cara lain
virus-virus herpes simpleks, rabies dan herpes zoster. Di dalam susunan saraf pusat
virus menyebar secara langsung atau melalui ruang ekstraseluler. Infeksi virus dalam
otak dapat menyebabkan meningitis aseptik dan ensefalitis (kecuali rabies). Pada
ensefalitis terdapat kerusakan neuron dan glia dimana terjadi peradangan otak, edema
parasit penyebabnya adalah parasit yang dapat hidup bebas di alam. Kemungkinan
besar infeksi terjadi melalui saluran pernapasan pada waktu penderita berenang di air
toksoplasma dapat timbul dari penularan ibu-fetus. Mungkin juga manusia mendapat
toksoplasma karena makan daging yang tidak matang. Dalam tubuh manusia, parasit
ini dapat bertahan dalam bentuk kista, terutama otot dan jaringan susunan saraf pusat.
Pada fetus yang mendapat toksoplasma melalui penularan ibu-fetus dapat timbul
berbagai manifestasi serebral akibat gangguan pertumbuhan otak, ginjal dan bagian
tubuh lainnya. Maka manifestasi dari toksoplasma kongenital dapat berupa: fetus
dan ensefalitis (demam, sakit kepala, kekakuan leher, vomiting) diikuti oleh
paling penting yang membutuhkan pengkajian. Tingkat kesadaran klien dan respons
persarafan. Pada keadaan lanjut tingkat kesadaran klien biasanya berkisar pada
tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa. Apabila klien sudah mengalami koma
maka penilaian GCS (The Glasgow Coma Scale) sangat penting untuk menilai
tingkat kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk memantau pemberian asuhan
- Apatis : sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan, tidak segera menjawab bila
ditanya.
ronta
- Sopor : penurunan kesadaran yang dalam, dimana penderita hanya dapat dibangunkan
dalam waktu singkat oleh rangsang nyeri yang hebat dan berulang-ulang
- Coma adalah penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak
marah, dan kaku kuduk.32 Neonatus memiliki gambaran klinik berbeda dengan anak
dan orang dewasa. Meningitis karena bakteri pada neonatus terjadi secara akut
dengan panas tinggi, mual, muntah, gangguan pernafasan, kejang, nafsu makan
berkurang, minum sangat berkurang, konstipasi, diare. Kejang terjadi pada lebih
Streptococcus pneumonia, 78% oleh streptokok dan 10% oleh infeksi meningokok.
Gangguan kesadaran berupa apatis, letargi, renjatan, koma. Pada bayi dan anak-anak
(usia 3 bulan hingga 2 tahun) yaitu demam, malas makan, muntah, mudah
dan tanda Kernig dan Brudzinski positif. Pada anak-anak dan remaja terjadi demam
tinggi, sakit kepala, muntah yang diikuti oleh perubahan sensori, fotofobia, mudah
terstimulasi dan teragitasi, halusinasi, perilaku agresif, stupor, koma, kaku kuduk,
tanda Kernig dan Brudzinski positif. Pada anak yang lebih besar dan orang dewasa
permulaan penyakit juga terjadi akut dengan panas, nyeri kepala yang bisa hebat
sekali, malaise umum, kelemahan, nyeri otot dan nyeri punggung. Biasanya dimulai
dengan gangguan saluran pernafasan bagian atas. Selanjutnya terjadi kaku kuduk,
saraf pusat. Pada meningitis yang disebabkan oleh Echovirus ditandai dengan
keluhan sakit kepala, sakit tenggorok, nyeri otot, dan demam, disertai dengan
Famili Togavirus (memiliki gejala yang sangat bervariasi, mulai dari yang tanpa
gejala sampai terjadinya sindrom demam akut disertai demam berdarah dan
gejala-gejala sistem saraf pusat). Western Equine Virus (WEE) pada umumnya
menimbulkan infeksi yang sangat ringan, gejala pada orang dewasa dapat berupa
letargi, kaku kuduk dan punggung, serta mudah bingung dan koma yang tidak
tetap. Gejala berat pada anak berupa konvulsi, muntah dan gelisah, yang sesudah
sembuh akan menimbulkan cacat fisik dan mental yang berat.30,22 Gejala yang
ELISA terhadap bahan atau cairan serebrospinal menunjukkan adanya IgM. Uji
Tanda Kernig positif: Ketika klien dibaringkan dengan paha dalam keadaan fleksi ke
arah abdomen, kaki tidak dapat diekstensikan sempurna. Tanda Brudzinski: tanda ini
didapat apabila leher klien difleksikan, maka hasilnya fleksi lutut dan pinggul; bila
Proses radang pada ensefalitis virus selain terjadi jaringan otak saja, juga
sering mengenai jaringan selaput otak.18 Pada umumnya terdapat 4 jenis atau bentuk
Gejala berupa nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, dan kaku kuduk ringan.
Umumnya terdapat gejala-gejala seperti infeksi saluran pernafasan bagian atas atau
gastrointestinal.
Bentuk ini berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir
dengan kematian. Pada stadium akut terdapat demam tinggi, nyeri kepala difus yang
hebat, apatis, kaku kuduk, sangat gelisah dan dalam waktu singkat masuk ke dalam
Bentuk ini mulai secara bertahap dengan gejala awal nyeri kepala ringan,
demam, gejala infeksi saluran nafas bagian atas. Kemudian muncul tanda radang
Sistem Saraf Pusat (SSP) seperti kaku kuduk, tanda Kernig positif, gelisah, lemah,
sukar tidur. Selanjutnya kesadaran mulai menurun sampai koma, dapat terjadi kejang
mental.34
berupa nyeri kepala akut atau subakut, demam dan kadang kejang tetapi jarang
adalah radang hidung dan sakit tenggorokan yang diikuti oleh demam dan sakit
kepala, muntah, kaku kuduk dan gangguan kesadaran yang dapat diikuti oleh
a. Orang/Manusia
varian hominis dapat terjadi pada segala umur, yang tersering adalah pada anak umur
laki-laki yaitu sekitar 3-5 kali lebih banyak. Usia yang tersering ialah tujuh tahun dan
banyak menyerang anak berusia antara 3 tahun dan 15 tahun.35 Ensefalitis herpes
virus dapat terjadi pada semua umur, paling banyak kurang dari 20 tahun dan lebih
dari 40 tahun. Ensefalitis herpes virus memiliki angka mortalitas 15-20% dengan
maternal. Tetapi setelah umur 6 bulan imunitas itu lenyap dan bayi dapat mengidap
gingivo-stomatitis virus herpes simpleks. Infeksi dapat hilang timbul dan berlokalisasi
jinak sekali. Tetapi apabila neonatus tidak memperoleh imunitas maternal terhadap
virus herpes simpleks atau apabila pada partus neonatus ketularan virus herpes
simpleks dari ibunya yang mengidap herpes genitalis, maka infeksi dapat berkembang
menjadi viremia.23
insiden tahunan 32-71/100.000 anak di bawah 5 tahun. Insiden ini jauh lebih tinggi
pada anak-anak Indian Navayo dan Eskimo Alaska (masing-masing 173 dan
diketahui dapat mengurangi daya tahan terhadap mikroorganisme ini. Insiden dengan
infeksi H. influenzae juga empat kali lebih besar pada orang kulit hitam daripada
2. Batita
N. meningitidis 45
S. pneumoniae 40
H. influenzae 10
Lain-lain 5
b. Tempat
penduduk asli Amerika, dan masyarakat di daerah pedesaan.40 Sekitar 20.000 kasus
ensefalitis terjadi di Amerika Serikat setiap tahun, dengan ensefalitis herpes simpleks
menyebabkan sekitar 10% dari kasus ini. Meningoensefalitis yang disebabkan oleh
Tick born encephalitis dengan CFR di Asia yaitu 20% dan di Eropa (1-5%).41
Asia Timur dari Korea sampai Indonesia, Cina, India dan Kepulauan Pasifik Barat.42
dilaporkan di New York pada tahun 1999. Tahun 2002 ada 4.161 kasus yang
dilaporkan di 41 negara, dan dari catatan 8.500 kasus dilaporkan pada tahun 2003.20
tenggara.21
c. Waktu
musim panas karena penularan virus terjadi oleh arthropoda seperti nyamuk atau
kutu yang aktif selama waktu itu. Infeksi virus parotitis lebih sering pada akhir
musim dingin dan awal musim semi. Infeksi herpes virus dan virus imunodefisiensi
manusia terjadi sporadis selama setahun.19 Infeksi dengan mumps virus bersifat
endemik sepanjang tahun. Di daerah 4 musim, puncak periode terjadi pada musim
yang memuncak pada permulaan musim dingin dan musim semi, dan L.
monocytogenes yang terjadi paling sering pada bulan-bulan musim panas. Penjelasan
atas pola musiman ini terletak pada cara penularan organisme; Meningokokus,
Pneumokokus, dan Haemofilus menyebar melalui jalur pernapasan biasa, dan Listeria
didapat akibat kontaminasi melalui makanan atau akibat berkontak dengan hewan
ternak.40
a. Host/Pejamu
kesehatan umum yang sempurna, struktur sawar darah otak yang utuh dan efektif,
aliran darah ke otak yang adekuat, sistem imunologik humoral dan selular yang
oleh karena ia tidak dapat melintasi plasenta. Maka dari itu, neonatus mudah terkena
sinus neurodermal. Pada anak-anak dan orang dewasa, ensefalitis virus herpes
simpleks merupakan manifestasi re-aktivasi dari infeksi yang latent. Virus herpes
ganglion Gasseri. Reaktivitas virus herpes simpleks dapat disebabkan oleh faktor-
dapat terjadi secara iatrogenik atau dapat terjadi sewaktu bepergian ke tempat-
umur dan genetik tetapi juga oleh defisiensi didapat atau kongenital dalam
dan H.influenzae tipe B. Penderita dengan anemia sel sikel dan hemoglobinopati
akan berisiko terinfeksi meningitis karena fungsi limpa yang tidak baik dan cacat
dewasa muda. Angka kejadian yang sukar dipastikan karena infeksi subklinis dari
sistem saraf pusat dilaporkan terjadi lebih dari 65% kasus. Bang dan Bang
menemukan adanya peningkatan sel yang abnormal pada cairan otak dari 62%
dengan sistem imun yang rendah. Kematian karena virus gondongan ini jarang,
mayoritas kematian ( >50%) terjadi pada orang yang lebih tua dari 19 tahun.43
dengan demam, muntah, kaku kuduk, letargi, parotitis, sakit kepala, konvulsi, nyeri
perut, diare dan delirium.17 Faktor pejamu yang merupakan predisposisi infeksi
asplenia, dan penyakit hati atau ginjal kronis. Umumnya individu ini
b. Agent
Banyak bakteri dengan spektrum etiologi yang berbeda pada usia yang
berbeda dan pada kelompok pasien yang berbeda. Eschericia coli, Streptococcus
grup B, Listeria biasanya terjadi pada Neonatus, Haemophilus influenzae pada umur
yang immunosuppressed.30,44
Paramyxoviridae yang merupakan virus RNA.43 Virus mumps stabil pada Ph 5,8-8
dan tetap hidup bertahun-tahun pada suhu < -200 - 700C. Virulensi virus mumps akan
hilang bila virus ini dipanaskan pada suhu 550C sampai dengan 600C, selama 20
menit. Virus mumps dapat diisolasi dari kelenjar air liur, hasil swab dari orificium
ductus Stensen atau dari mulut, darah, kencing, air susu ibu dan cairan otak.
encephalitis virus termasuk dalam kelompok virus yang ditularkan oleh serangga
ampisilin. Pada waktu tersebut, akibat munculnya strain penghasil ß-laktamase, terapi
akibat organisme ini diperluas hingga meliputi ampisilin dan kloramfenikol sampai
uji kepekaan selesai. Beberapa belahan dunia sekarang melaporkan bahwa insidensi
organisme yang resisten terhadap ampisilin dan kloramfenikol sudah melebihi 50%,
sehingga regimen pengobatan ini sudah tidak dapat digunakan di daerah tersebut.40
Menurut statistik dari 214 ensefalitis 54% (115 orang) dari penderita adalah
anak-anak. Virus yang paling sering ditemukan ialah virus Herpes simpleks (31%),
periode neonatal, tetapi jarang menyebabkan ensefalitis pada bayi yang lebih tua,
Tabel 2.3.Resiko Infeksi Oportunistik Sistem Saraf Pusat pada Pasien dengan
HIV/AIDS berdasarkan jumlah CD445
No. Jumlah CD4 Infeksi Sistem Saraf Pusat
1. Jumlah CD4<100 - Toxoplasma gondii
- Cryptococcus neoformans
macam cara penularan penyakit dan patogenesis yang berbeda-beda. Bentuk takhizoit
adalah bentuk proliferatif yang ditemukan selama infeksi akut. Bentuk bradizoit ada
dalam kista jaringan. Bentuk ookista ditemukan hanya dalam usus kucing. Ookista
menjadi infeksius sesudah mengalami sporulasi yang terjadi dari 1 sampai 21 hari
pasca defekasi. Hanya sekitar 10% individu yang terinfeksi menunjukkan gejala-
gejala.19
mengandung amuba. Infeksi arbovirus terjadi jika ada kontak dengan vektor yang
sekelilingnya.23
perumahan tidak memenuhi syarat kesehatan minimal, hidup dan tinggal atau tidur
sekali. Penderita dapat meninggal dalam waktu 6-8 minggu. Angka kematian pada
umumnya 50%. Prognosisnya jelek pada bayi dan orang tua. Prognosis juga
tergantung pada umur dan penyebab yang mendasari, antibiotik yang diberikan,
hebatnya penyakit pada permulaannya, lamanya gejala atau sakit sebelum dirawat,
75% untuk herpes simpleks, 10-20% untuk campak, dan 1% untuk gondok.37
panjang (kurang dari 30% kasus) seperti hidrosefalus, palsi nervus kranials, defisit
visual dan motorik, serta epilepsi.36 Gejala sisa penyakit terjadi pada kira-kira 30%
penderita yang bertahan hidup, tetapi juga terdapat predileksi usia serta patogen,
dengan insidensi terbesar pada bayi yang sangat muda serta bayi yang terinfeksi oleh
bakteri gram negatif dan S. pneumoniae. Gejala neurologi tersering adalah tuli, yang
terjadi pada 3-25% pasien; kelumpuhan saraf kranial pada 2-7% pasien; dan cedera
berat seperti hemiparesis atau cedera otak umum pada 1-2% pasien. Lebih dari 50%
pasien dengan gejala sisa neurologi pada saat pemulangan dari rumah sakit akan
membaik seiring waktu, dan keberhasilan dalam implan koklea belum lama ini
2.8. Komplikasi
gangguan jiwa, buta karena atrofi N.II, kelumpuhan otot yang disarafi N.III, N.IV,
N.VI, hemiparesis. Komplikasi dari meningitis purulenta adalah efusi subdural, abses
yang mengidap penyakit (pasien indeks) serta imunisasi aktif. Imunisasi aktif
H.influenzae tipe b) direkomendasikan untuk diberikan secara rutin pada anak berusia
2, 3, dan 4 bulan.29
dimusnahkan dengan memberikan kaporit pada air kolam secara teratur, hindari
berenang pada kolam air tawar yang mempunyai temperatur di atas 250 C.
dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memenuhi kebutuhan gizi
dan pemberian imunisasi BCG. Hunian sebaiknya memenuhi syarat kesehatan, tidak
over crowded (luas lantai > 4,5 m2/orang), dan pencahayaan yang cukup. 47
diberikan pada anak-anak, karena kelompok tersebut sensitif terhadap infeksi virus.
masih tanpa gejala (asimptomatik) dan saat pengobatan awal dapat menghentikan
kemudian hari melalui program intervensi diri. Untuk mengenal kelainan neurologik,
dipisahkan.49
a. Diagnosis
keruh karena mengandung pus, nanah yang merupakan campuran leukosit yang
normal.36
glukosa normal atau turun. Penyebab dengan Criptococcal, tekanan cairan otak
Lumbal pungsi tidak dilakukan bila terdapat edema papil, atau terjadi
peningkatan tekanan intrakranial.30 Pada kasus seperti ini, pungsi lumbal dapat
dengan pergeseran ke kiri pada hitung jenis, biasanya terdapat kenaikan jumlah
dapat dibantu dengan immunoassay antigen virus dan PCR untuk amplifikasi DNA
virus.
difus.36
b. Pengobatan
10-14 hari untuk infeksi herpes simpleks. Asiklovir juga efektif terhadap virus
Varicella zoster. Tidak ada manfaat yang terbukti untuk kortikosteroid, interferon,
atau terapi ajuvan lain pada ensefalitis virus dan yang disebabkan oleh bakteri dapat
secara intravena, intrateka atau intraventrikula. Pemberian obat ini dapat mengurangi
angka kematian akibat infeksi Naegleria fowleri, tetapi tidak berhasil mengobati
neurologis jangka panjang misalnya tuli, ketidakmampuan belajar, oleh karena itu
kecacatan.18,48