Hipotiroid Pada Anak
Hipotiroid Pada Anak
Fisiologi
Yodium merupakan elemen penting untuk sintesis TH. Makanan sumber yodium
adalah diantaranya termasuk roti, garam beryodium dan produk susu. Asupan
harian yang direkomendasikan untuk yodium minimal adalah 75 mg / hari, yang
sesuai dengan 10 g garam beryodium, menurut rekomendasi dari WHO. Yodium
anorganik yang beredar masuk sel folikel tiroid, transport ini tergantung pada TSH
dan pada Simporter Natrium Iodida (NIS), yang terletak di membran sel tiroid.
Secara umum, peningkatan kandungan yodium organik dalam sel folikel
menurunkan transportasi iodida, transportasi juga dapat dihambat oleh beberapa
anion, seperti perklorat dan tiosianat. NIS manusia telah dapat diidentifikasi dalam
sel-sel payudara, usus dan ovarium, dan jaringan seperti kelenjar ludah dan mukosa
lambung yang juga mampu mengkonsentrasi iodida. Pendrin, protein dari gen
sindrom Pendred, yang menjelaskan hubungan antara hipotiroidisme dan
penurunan nilai pendengaran dan berbicara. Pendrin juga berfungsi dalam
transportasi iodida ke dalam sel folikel. Setelah masuk kedalam sel, iodida
mengikat tirosin, suatu residu tiroglobulin. Iodisasi tersebut dikatalisis oleh
Hydroxygen peroxid atau peroksidase, yang sumbernya tidak diketahui. Bagian ini
dapat dihambat oleh thiocarbamides dan sianat. Tiroid memiliki kapasitas yang
terbatas untuk menggunakan iodida. Dalam kondisi normal, clearance iodida tiroid
lebih tinggi daripada tingkat organifikasi (iodida dimasukkan ke dalam asam
amino). Semakin tinggi konsentrasi iodida ekstraseluler semakin meningkatkan
terjadinya transportasi ke dalam sel sampai organifikasi mencapai tingkat
maksimum, kemudian menurun mendadak. Fenomena dengan durasi pendek ini
dikenal sebagai efekWolff-Chaikoff. Setelah tirosin diorganisifikasi dari tirosin,
ion format monoiodotyrosines (MIT) dan diiodotyrosines (Dit) sudah digabungkan
ke dalam tiroglobulin. Hormon tersebut akan berpasangan untuk membentuk dua
TH utama: triiodothyronine (T3) dan tetraiodothyronine (T4). Thyroglobulin
adalah protein besar yang larut dengan berat molekul 660 kd yang terdapat dalam
folikel tiroid (koloid). Hanya tiga sampai empat molekul T4 dibentuk dalam setiap
molekul tiroglobulin, dan kelenjar tiroid biasanya menghasilkan jumlah T4 yang
lebih besar dibandingkan T3. Rasio T4 ke T3 adalah 15:1 dalam thyroglobul
normal. Bentuk gabungan MIT dan DIT mungkin dihambat oleh sulfamides.
Thyroglobulin melepaskan TH oleh aksi protease lisosomal di dalam sel folikel.
Koloid kemudian terbentuk pada permukaan apikal sel melalui proses endositosis,
yang distimulasi oleh TSH; akhirnya, lisosom melepaskan enzim proteolitik yang
pada gilirannya akan melepaskan TH. Jumlah yang cukup dari thyroglobulin yang
beredar hanya ditemukan ketika sel tiroid mengalami kerusakan. Kelebihan Iodida
akan menghambat pelepasan TH. Pengobatan hipertiroidisme berat biasanya
memanfaatkan efek ini. TH dilepaskan dalam sirkulasi akan berikatan dengan
molekul pembawa: globulin (thyroxine-binding globulin - TBG); transthyretin
(TTR), yang sebelumnya disebut prealbumin (prealbumin thyroxinebinding -
TBPA), dan albumin. TBG mengikat 70% T4 dan 80% dari T3. Reverse T3 (RT3)
berasal dari monodeiodination perifer T4.
Sebagian besar efek biologis dari TH ditentukan oleh interaksi antara T3 dan
reseptor nuklear khusus mereka. Pengikatan dengan reseptor TH memungkinkan
transkripsi mRNA spesifik (reseptor nuklir merupakan faktor transkripsi). Reseptor
memiliki afinitas tinggi untuk T3, dan afinitas mereka untuk T4 adalah 15 kali
lebih rendah. TH dapat menstimulasi Na +, K +-ATPase di membran sel dan
meningkatkan konsumsi oksigen. TH sebenarnya bisa dianggap sebagai faktor
pertumbuhan, dan defisiensi TH mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak, bahkan ketika terdapat hormon pertumbuhan (GH). TH bekerja dihampir
semua jaringan tubuh dan mempengaruhi konsentrasi dan aktivitas enzim ,
metabolisme substrat, vitamin dan garam mineral, metabolisme basal atau
calorigenesis, menstimulasi konsumsi oksigen dan bekerja dalam sistem endokrin
lainnya.
Diagnosis banding
Skrining Neonatal
Skrining neonatal (Hell prick test) harusnya dilakukan dan idealnya dilakukan
antara 3 dan 5 hari setelah lahir. Banyak dari ibu yang keluar dari rumah sakit
sebelum hari ketiga setelah melahirkan; jika dilakukan sebelum waktu yang
idealnya dapat meningkatkan prevalensi NB dengan tingkat TSH yang tinggi,
disebabkan oleh peningkatan fisiologis hormon ini, dan dapat menyebabkan hasil
yang positif palsu. Nilai TSH dianggap signifikan pada sekitar 20 sampai 25 μU /
mL. Dengan mempertimbangkan bahwa hipotiroidisme primer adalah manifestasi
yang paling sering dari penyakit ini, nilai-nilai TSH yang tinggi memungkinkan
untuk diagnosis dini dan juga untuk pengobatan. NB laki-laki normal dapat
menimbulkan rendahnya tingkat T4 total dan kadar TSH yang normal. Dalam
kasus ini, T4 bebas dan TBG carrier juga harus dinilai. Jika nilai-nilai T4 bebas
normal dengan adanya defisiensi TBG, ini berarti bahwa anak tersebut adalah
normal, atau bahwa diagnosis hipotiroidisme kongenital akan dikesampingkan.
Prevalensi defisiensi TBG adalah 1:5.000 sampai 1:12,000, dan transmisi genetik
terkait dengan gen X.
Dishormonogenesis
Hipotiroidisme Hipotalamus-Hipofisis
Hipotiroidisme subklinis
Keadaan ini berlaku untuk pasien tanpa gejala dengan tingkat T3 dan T4 normal
dan kadar TSH sedikit tinggi. Merupakan jenis hipotiroidisme yang ringan dan
merupakan faktor risiko yang dapat berevolusi menjadi jenis hipotiroidisme yang
berbeda dan disfungsi lain. Tingkat TSH normal adalah 4 sampai 5 mU / L, yang
telah digunakan secara konvensional untuk mendiagnosa konsentrasi dari TSH.
Hipotiroidisme subklinis dianggap sebagai faktor risiko untuk beberapa penyakit
kardiovaskuler, hipotiroidisme, perubahan metabolisme lemak dan karbohidrat,
gejala neuromuskuler, dan penurunan metabolisme energi. Jika didapatkan tanda-
tanda abnormal, maka pengobatan dengan levothyroxine dapat dimulai,
diantaranya: gondok, munculnya antiperoxidase dan antibodi tiroglobulin,
gangguan manik depresif, masalah kesuburan, kehamilan atau dalam proses
persalinan, pasien tiroiditis autoimun (risiko perkembangan disfungsi tiroid) dan
anak-anak dan remaja dengan atau tanpa gondok (untuk menghindari kemungkinan
efek samping pada pertumbuhan dan pengembangan). TSH dapat kembali ke
tingkat normal secara spontan, tanpa obat pada sekitar 40% kasus, oleh karena
masih menjadi kontroversi apakah hipotiroiditis subklinis membutuhkan terapi
pengobatan atau tidak : faktor risiko kardiovaskular belum sepenuhnya terbukti,
tidak ada standar yang ditetapkan untuk normalisasi TSH, pengobatan dan
ketidakpatuhan meminum obat adalah isu-isu yang relevan, dan overdosis T4 dapat
memperburuk osteoporosis. Tingkat TSH harus dipantau secara hati-hati untuk
mencegah terjadinya penurunan dari nilai normal, karena T3 dan T4 dapat
merangsang resorpsi tulang dan meningkatkan jumlah osteoblas. Jika parameter
kontraindikasi pengobatan ditemukan, dianjurkan untuk dilakukan penilaian klinis
dan laboratorium dilakukan setiap 6 bulan.
Transient hipotiroidisme
Dalam keadaan ini, tingkat hormon sama seperti pada hipotiroidisme primer, yaitu
kadar T4 rendah dan TSH tinggi. Prevalensi hipotiroidisme ransient t bervariasi
menurut wilayah geografis yang berbeda, berkaitan dengan asupan yodium dan
meningkat pada usia kehamilan yang lebih kecil. Bayi yang baru lahir
membutuhkan yodium yang lebih tinggi dari bayi cukup bulan untuk menjaga
keseimbangan positif yodium dan produksi yang memadai dari T4 dalam
kehidupan ekstrauterin, karena itu di daerah yang secara geografis kekurangan
yodium, pada bayi baru lahirnya dapat mengalami kekurangan yodium neonatal.
Hipotiroidisme transien bermanifestasi pada minggu pertama atau kedua dari
kehidupan, biasanya berhubungan dengan hypothyroxinemia transien prematuritas.
Pengobatan direkomendasikan, karena bentuk hipotiroidisme ini dapat bertahan
selama beberapa bulan.
Transient hypothyroxinemia
Pasien-pasien ini biasanya adalah bayi prematur dengan fitur klinis mirip dengan
hipotiroidisme tersier atau hipotalamus. Kondisi ini bersifat sementara dan
berakhir secara spontan pada minggu ke-10 kehidupan. Pengobatan tidak
diperlukan, kecuali jika tingkat TSH yang tinggi.
Penyebab lainnya
Dapat berupa keadaan iatrogenik, seperti yang diperoleh dari intervensi bedah,
terapi antitiroid obat, atau yodium radioaktif. Hypothyroidism dipicu oleh
konsumsi yang berlebihan dari obat yang mengandung yodium jarang terjadi,
tetapi juga harus dipertimbangkan.
Diagnosis dibuat pada anak-anak dengan gondok disertai infiltrat limfosit. Saat
ini, tiroiditis Hashimoto dianggap penyakit tiroid yang paling sering pada pasien
anak bila dibandingkan dengan penyakit tiroid autoimun.
Gambaran klinis
Timbulnya gondok adalah salah satu keluhan utama. Kelenjar ini mengalami
peningkatan volume (dua sampai lima kali ukuran normal) dan umumnya tidak
nodular. Riwayat penyakit biasanya adalah sebagai berikut: 1) toksik, sementara,
selflimited, 2) gondok eutiroid, 3) hipotiroidisme dengan / tanpa gondok. Namun,
anak-anak mungkin sedang berada dalam salah satu fase disaat konsultasi medis
pertama, karena tidak ada jangka waktu yang tetap untuk setiap tahap. Tanda klinis
dari toksik tiroiditis dapat bervariasi dari minggu ke bulan.Pada tahap ini, data
laboratorium (TH dan antibodi) dapat membingungkan dengan data hipotiroidisme.
Oleh karena itu, seringkali sulit untuk membangun profil klinis yang jelas. Banyak
anak mungkin tetap euthyroidic untuk beberapa tahun dan kemudian dapat
memberikan gambaran klinis hipotiroidisme. Anak-anak dan remaja dengan tinggi
badan rendah atau tingkat pertumbuhan yang rendah, umur tulang melambat, kulit
kering dan aspek lain terkait hipotiroidisme, bahkan tanpa adanya gondok, dapat
menyebabkan bentuk yang lebih parah dari hipotiroidisme, di mana kelenjar telah
menjadi fibrosis . Oleh karena itu, pasien dengan CLT harus dinilai ulang secara
berkala, dengan perhatian khusus pada ditemukannya nodul pada USG, yang
mungkin memerlukan biopsi untuk mencegah perkembangan tumor (10 sampai
25% dari nodul mungkin karsinoma). Ensefalopati Hashimoto, yang terdiri dari
keterlibatan sistem saraf pusat dalam status ensefalopati, harus dipertimbangkan
dalam kasus etiologi yang tidak diketahui. Remaja dengan riwayat positif adanya
antibodi, bahkan dalam situasi eutiroid (normal T4 dan TSH), dan dengan
gambaran penurunan kognitif progresif harus dinilai. Meskipun etiologi tidak
diketahui, respons yang bagus atas obat steroid menunjukkan disfungsi inflamasi
atau autoimun. Antibodi dianggap penanda penting untuk identifikasi pasien yang
akan mendapatkan pengobatan yang efisien dengan glukokortikoid.
Pengobatan