Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

DAYA TURBIN, PEMAKAIAN UAP


DAN RENDEMEN-RENDEMEN

1. Daya Turbin

Daya turbin uap terbagi atas daya sudu (daya bruto) daya dalam (daya inner)
dan daya berguna (daya efektif) berikut daya-daya tersebut dapat dibedakan
dalam gambar 12.

Sudu Jalan

Po = Gu. Ho
Po

 i = Pi Pi = Po.  i = Gu. Ho.  i


Po

Pe = Pi.  m = Gu. Ho.  i.


 m = Pe
Rotor m
Pi Pe
Pe = Gu . Ho .  thd

 thd =  i.  m

Dimana : Po = Daya sudu (kw)


Pi = daya dalam (Ikw)
Po Pe = daya efektif
 i = Rendemen dalam (%)
m = Rendemen mekanis (%)
 thd = Rendemen thermis dinamis
Gambar. 12
(%)

2. Pemakaian uap dan pemakaian uap spesific

Sebagaimana halnya daya, maka pemakaian uap dan pemakaian uap spesific
berlaku untuk turbin de laval, turbin zoelly, turbin curtis dan turbin parson.
Berikut rumus-rumus untuk pemakaian uap dan pemakaian uap spesific sebagai
berikut :

Gu = Po = Pi = Pe = Pe
Ho Ho.I Ho.  i.  m Ho.
 thd

Gspe = 1 = 1
 i.  m.Ho  thd
.Ho

 thd =  i.  m

Dimana : Gu = Pemakaian uap (kg/detik)


Ho = Jatuh Kalor theoritis (kj/kg uap)
Gspe = Pemakaian uap spesific (kg/EKW – detik)

3. Rendemen Dalam ( I)

Rendemen dalam adalah perbandingan antara jatuh kalor praktis terhadap jatuh
kalor theoritis, dapat dilukis :

i = Hi = Ho – kerugian dalam
Ho Ho

Dalam H – S diagram dapat ditentukan besarnya rendemen dalam sedangkan


Kerugian dalam = kerugian keluar + kerugian lain-lain

dan Kerugian keluar = C2 2 X


44,7

dimana X = jumlah tingkat


H

H1
adiabatis P2
isentropis

H3

t1
H2 Gambar. 13

Kerugian dalam

- Isobar P1 dan istherm t1 saling berpotongan dititikS A, kejadian ini


menentukan Entalphy H1
- Dari titik A secara isentropis akan memotong isobar P2 di titik B, kejadian ini
menentukan Entalphy H2
- Besarnya jatuh kalor theritis Ho = (H1 – H2)
- Dari titik A secara adiebetis ditarik garis AC memotong isobar P2 jaya dititik
C, kejadian ini menentukan Entalphy sehingga jatuh kalor praktis H1 = H1 –
H3 dan kerugian dalam = (H3 – H2)
- Bila dirinci kerugian dalam terdiri dari :
a. Kerugian gesekan adalah kerugian uap yang terjadi dengan sudu jalan
(biasanya dalam seal diketahui)
b. Keriguan ventalasi adalah kerugian yang timbul karena beda jarak
antara pipa pancar dengan sudu jalan menembus k ruang roda
c. Kerugian pusaran adalah kerugian uap yang tertinggal diruang sudu
d. Kerugian aliran keluar adalah kerugian yang dialirkan karena uap masak
sudu jalan yang besarnya
4. Rendemen Thermis

Rendemen thermis adalah perbandingan panas berguna terhadap panas yang


diberikan

H1 = panas masuk turbin


H2 = panas keluar turbin
masuk condensor
H1 H1 – H2 = panas berguna
H1 – q = panas diberikan
TURBIN  th = H1 – H2
q Ket H1 - q
el

H2
Kerugian condensor
Gambar. 14 H1 – q – (H1 – H2)
H1 – q – cond.
Kerugian H1 + H=2H2 - q
Conde
nsor

Bak Air q
Panas
Pompa air
pengisian

Dimana : H1 = Panas masuk turbin (kj/kg uap)


H2 = Panas keluar turbin (kj/kg uap)
q = panas (entalphi) air pengisi (kj/kg air)
th = Rendemen thermis (%)

Anda mungkin juga menyukai