Peraturan Kababinkam Polri Nomor 10 TH 2009 TGL 31 Des 2009 TTG Pengawalan 3 PDF
Peraturan Kababinkam Polri Nomor 10 TH 2009 TGL 31 Des 2009 TTG Pengawalan 3 PDF
PENGAWALAN
TENTANG
PENGAWALAN
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
Pasal 4 .....
5
Pasal 4
a. pengawalan orang;
b. pengawalan tahanan;
Pasal 5
BAB III
PENGORGANISASIAN
Pasal 6
(1) Pengawalan dilaksanakan pada tingkat Mabes Polri sampai dengan tingkat
kewilayahan oleh fungsi Samapta atas permintaan dari fungsi lain, instansi
lain dan atau masyarakat.
Pasal 7 .....
6
Pasal 7
Pasal 8
(2) Selaku pembina fungsi tugas pengawalan untuk di tingkat Mabes Polri adalah
Direktorat Samapta Polri, sedangkan untuk tingkat daerah / kewilayahan
adalah Direktorat Samapta Polda.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
BAB IV
TAHAP PERSIAPAN
Pasal 12
(1) Memeriksa kelengkapan berupa surat perintah tugas, identitas diri berupa
KTA dan KTP, serta administrasi lainnya.
(2) Memeriksa kelengkapan kendaraan yang berupa SIM, STNK, keamanan,
kelengkapan dan kondisi kendaraan.
(3) Pemeriksaan obyek pengawalan yang meliputi :
BAB V
PELAKSANAAN
Bagian Kesatu
Pengawalan Orang
Pasal 15
Cara bertindak bagi petugas yang akan melaksanakan pengawalan orang meliputi:
a. pengecekan terhadap objek yang akan dikawal meliputi jumlah orang dan
barang yang dibawa;
e. melaporkan posisi setiap saat pada kesatuan melalui Alkom yang ada ; dan
Bagian Kedua
Pasal 16
e. bila jarak yang ditempuh cukup jauh dengan medan yang berat, maka
tambahkan kekuatan personel/pengawal, hindari medan yang sulit, cari jalan
yang terdekat;
h. memeriksa keadaan barang yang dikawal jika terjadi kerusakan, sobek, pecah
atau jumlahnya berkurang / mengalami penyusutan agar dituangkan dalam
Berita Acara Penyerahan barang; dan
Pasal 17
Tata cara pengawalan barang berharga dengan kendaraan sepeda motor meliputi:
a. formasi pada saat berjalan satu sepeda motor sebagai pembuka jalan
sedangkan posisi barang berada di tengah, dan pengawal lainnya berada di
belakang;
b. mengatur kecepatan sesuai situasi lalulintas;
c. menggunakan sirine/lampu rotator;
d. melaporkan posisi setiap saat melalui Alkom;
e. mengendarai sepeda motor dengan cara yang benar; dan
f. melaporkan kepada induk kesatuan apabila ada perubahan rute.
Pasal 18
Tata cara pengawalan barang berharga dengan kendaraan mobil meliputi:
a. formasi pengawalan sama dengan pengawalan menggunakan sepeda motor;
b. bagi kendaraan penutup cegah jangan ada kendaraan yang mendahului;
c. menjaga jarak kendaraan;
d. sesampainya di tempat tujuan kumpulkan seluruh petugas dan pembawa
barang pada satu tempat bersama-sama barang yang dikawal;
e. memeriksa keadaan barang jika terjadi kerusakan, sobek, pecah atau
jumlahnya berkurang / mengalami penyusutan agar dituangkan dalam Berita
Acara Penyerahan; dan
f. adakan >..
10
f. adakan serah terima kepada petugas yang berhak menerima dan buat Berita
Acara Penyerahan.
Bagian Ketiga
Pengawalan Barang Berbahaya
Pasal 19
(1) Pengawalan barang berbahaya prosedurnya sama dengan pengawalan
barang berharga namun demi keamanan dan keselamatan perlu diperhatikan
hal-hal meliputi :
Bagian Keempat
Pengawalan Tahanan
Pasal 20
f. serah terimakan tahanan dengan baik setelah sampai tujuan buat berita acara
serah terima; dan
g. apabila dalam rangkaian kegiatan yang diduga tidak selesai atau dalam masa
sidang di pengadilan, maka adakan pengamanan di sekitar lokasi dan tunggu
sampai selesai;
Pasal 21
Pasal 22
g. setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan buat Berita Acara penyerahan tahanan.
Pasal 23
Tata cara pengawalan tahanan dengan menggunakan tansportasi air berupa kapal
bermesin meliputi:
a. memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan
kondisi tahanan;
b. melakukan koordinasi dengan kapten kapal;
c. menempatkan tahanan di ruang khusus (sel) kapal apabila ada;
d. jika tahanan yang dikawal jumlahnya banyak dan ruangan sel dalam kapal
sempit, maka atas ijin dari kapten kapal dapat ditempatkan pada tempat lain
yang memenuhi syarat keamanan dan mudah diawasi;
e. semua tahanan yang dikawal tetap diborgol, kecuali jika mereka sudah di
dalam sel yang dikunci;
f. mematuhi peraturan yang berlaku di atas kapal; dan
g. setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan buat Berita Acara penyerahan tahanan.
Pasal 24
Tata cara pengawalan tahanan dengan menggunakan tansportasi air berupa perahu
tidak bermesin meliputi:
a. memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan
kondisi tahanan;
b. tahanan diborgol dan diperintahkan duduk dengan kaki dibuka lebar-lebar
serta ditempatkan di bagian depan perahu, pengawal berada di belakang
dalam keadaan siap siaga;
Pasal 25
Tata cara pengawalan tahanan dengan menggunakan pesawat terbang meliputi:
a. memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan
kondisi tahanan;
b. mengusahakan kendaraan yang membawa tahanan langsung menuju
pesawat sehingga tahanan tidak menunggu di ruang transit;
c. jika >..
13
c. jika memungkinkan atas ijin kapten pilot minta tempat tersendiri agar tahanan
mudah diawasi dan tidak berhubungan dengan penumpang lain;
d. posisi pengawal dengan tahanan duduk berdampingan dan tahanan dalam
keadaan diborgol;
e. mengupayakan kendaraan penjemput tahanan langsung menuju ke pesawat;
dan
f. setibanya di tempat tujuan adakan serah terima kepada petugas yang berhak
menerima dan buat Berita Acara penyerahan tahanan.
Pasal 26
Tata cara pengawalan tahanan wanita meliputi:
a. memeriksa tahanan dengan cermat sehingga petugas yakin dan perhatikan
kondisi tahanan;
b. pengawalan tahanan wanita harus didampingi oleh anggota Polwan;
c. petugas pengawal tetap waspada, dan tahanan tetap diborgol; dan
d. prosedur lainnya sesuai dengan pengawalan tahanan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 20, 21, 22, 23, 24, 25.
BAB VI
PENGAKHIRAN
Pasal 27
BAB VII
Pasal 28
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 29
BAB IX
Pasal 31
(1) Dalam tugas pengawalan, kendali taktis dan kendali teknis berada pada
pimpinan lapangan/pimpinan kesatuan.
(3) Pimpinan tertinggi dari para petugas pengawalan membuat laporan tertulis
secara berjenjang tentang pelaksanaan tugas pengawalan
BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 32
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 33
Pada saat peraturan ini mulai berlaku semua peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan pengawalan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan ini.
Pasal 34
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2009
TENTANG
PENGAWALAN
18
DAFTAR LAMPIRAN
1. KONFIGURASI .....
19
A. Perlengkapan Satuan
1) Ranmor R2 : 1 unit
2) Ranmor R4 angkut personel : 1 unit
3) Ranmor R4 angkut tahanan : 1 unit
4) Handy Talky : 1 unit
5) Hand Phone : 1 Unit
6) Kamera digital : 1 unit
B. Perlengkapan Perorangan
1) Pakaian PDL Samapta
2) Sabuk besar Samapta
3) Selempang Samapta
4) Baret
5) Jas Hujan
6) Tongkat ”T”
7) Borgor
8) Senter
C. Persenjataan
1. Revolver (untuk Ketua tim)
2) Senjata laras panjang V2 Sabhara
D. Personel
1) Ketua tim : 1 orang
2) Anggota tim : 2 orang
2. CONTOH >..
20
KOP
SURAT – PERINTAH
No. Pol. : Sprin / / XII / 2009
Dasar : 1. .....
2. .....
DIPERINTAHKAN
5. Melaksanakan .....
21
Selesai.
Dikeluarkan di : ................
pada tanggal : Desember 2009
NAMA
PANGKAT, NRP
3. CONTOH .....
22
KOP
LAPORAN
PENGAWALAN ...................
Dasar : ....................
Petugas : ....................
....................
Waktu : ....................
Kendaraan dan No. Pol. kendaraan yang digunakan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......
Objek yang dikawal : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ..
. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
Rute yang dilalui : ..................................................
. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . > . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . ..
. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
Laporan singkat pengawalan :>>>>>>>>>>> >>>>>>>>>>>>.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
>>>>>>>>>>
............................. , ..............
PETUGAS PENGAWALAN
NAMA
PANGKAT / NRP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2009
KEPALA BADAN PEMBINAAN KEAMANAN POLRI