Anda di halaman 1dari 3

ETIKA PROFESI PELAYANAN PIJAT REFLEKSI ( MP – 1 )

I. HUKUM DAN PERATURAN PEMERINTAH YANG TERKAIT DENGAN PENGOBATAN


TRADISIONAL

1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1076 / MENKES / SK / VII /2003


Pasal 1 :
 Ayat 1 : Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada
pengalaman, ketrampilan turun temurun, dan/atau
pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku dalam masyarakat.
 Ayat 3 : Pengobat tradisional adalah orang yang melakukan
pengobatan tradisional (alternatif).
 Ayat 5 : Surat Terdaftar Pengobat Tradisional yang selanjutnya
disebut STPT adalah bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat
tradisional yang telah melaksanakan pendaftaran.
 Ayat 6 : Surat Izin Pengobat Tradisional adalah bukti tertulis yang
diberikan kepada pengobat tradisional yang metodenya telah dikaji,
diteliti dan diuji terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan.

2. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1076 / MENKES / SK / VII /2003


Pasal 3 :
 Ayat 1 : Pengobat tradisional diklasifikasikan dalam jenis ketrampilan,
ramuan, pendekatan agama dan supranatural.

II. KODE ETIK PROFESI

Etika berasal dari bahasa Yunani kuno Ethos yang artinya kebiasaan , watak,
sikap.
Etika menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
Profesi berasal dari bahasa latin Proffesio yang artinya pekerjaan. Dalam artian
yang lebih sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial
yang baik.

Etika profesi memiliki pengertian sikap etis sebagai bagian integral dari sikap
hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-
prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus
(profesi) kehidupan manusia.

Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan
profesi atau lingkup kerja tertentu.

Prinsip dasar dalam etika profesi :


1. Tanggung jawab, terhadap pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya,
terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan, memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya.
3. Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya.
4. Profesional, konsisten dengan reputasi profesi.
5. Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.

Etika profesi terapis pijat refleksi dapat diberikan pengertian sebagai serangkaian
pedoman peraturan moral dan tingkah laku yang wajib ditaati terapis pijat
refleksi dalam melaksanakan profesinya, dalam hubungannya dengan klien
maupun teman sejawat.

Etika profesi biasanya dijabarkan dalam anjuran sebagai berikut :

1. Penguasaan materi
 Pelajari dengan sungguh-sungguh dan teliti teori dan praktek agar apa
yang dilakukan dan dikerjakan adalah tepat.
2. Keyakinan
 Sebagai terapis, dengan tekun , rajin dan penuh percaya diri agar
dapat meyakinkan klien.
3. Ketaatan pada peraturan
 Taati peraturan dari pemerintah
4. Kejujuran
 Bersikap jujur kepada klien dan teman sejawat.
5. Menghargai perbedaan pendapat teman sejawat
6. Merahasiakan hal-hal yang perlu dirahasiakan
7. Bersifat objektif dalam memberikan pendapat.
8. Tidak bersitegang dengan klien.
9. Menjaga suasana terapi tenang dan tidak membeda-bedakan klien.
Dapat disimpulkan bahwa seorang terapis pijat refleksi dikatakan KOMPETEN
apabila dia memiliki :
 Attitude / sikap yang baik
 Pengetahuan yang luas
 Keterampilan yang sesuai bidangnya

Anda mungkin juga menyukai