PUSKESMAS BOILAN
Bab 1 PENDAHULUAN
NO DESA
LUAS WILAYAH (km2) JUMLAH DUSUN
JUMLAH RT/RW JUMLAH DUSUN + RT/RW
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA KEPADATAN PENDUDUK per km2
1,523
1,442 1,419
1,158
1,103
1,034
922
601.7 648
544 588.0
512
356 410
259 243 282 261
140
210.0 217 179 230
121 76.15
57.44444444 3 463.894 3364.235 12 920.0 60
12345678910118.0
0 3693.9920-3473.79
0.000-2 0.000- 0.005.2523809520.00 184.05
0 2143.9160-3694.4470 414 80 2796.54
2.40 2.41 133.71100-3473.62
0 310 0110-2353.83
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
♠ perencanaan mikro
♠ penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini Puskesmas)
♠ pengawasan,pengendalian dan penilaian (stratifikasi
Puskesmas)
6. Laporan SP2TP Puskesmas
Adapun beberapa jenis laporan yang dibuat oleh
puskesmas,antara lain :
a. Laporan harian untuk melakukan kejadian luar biasa penyakit
tertentu.
b. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang
sedang di tanggulangi dan laporan penyakit yang berbasis
surveilans.
c. Laporan bulanan untuk melakukan kegiatan rutin program.
d. Laporan jenis ini ada 4 bagian,yaitu :
♠ LB1 : berisi data kesakitan (kasus lama dan baru)
♠ LB2 : berisi data kematian
♠ LB3 : berisi data program Gizi,KIA,KB,pengamat penyakit
menular
♠ LB4 : berisi data kunjungan puskesmas kesehatan
olahraga,rawat inap,kegiatan yang ada di lingkup
puskesmas.
e. Bentuk formulir laporan :
♠ formulir LB : untuk data kesakitan
♠ formulir LT : untuk data kegiatan
♠ formulir LS : untuk data saran,kegiatan dan kematian.
f. Keadaan sarana puskemas
g. Dasar UKS
h. Kesehatan lingkungan
i. Kesehatan jiwa
Gambar 1.1
Grafik jumlah penduduk dan kelompok umur kecamatan Tiloan kabupaten Buol
tahun 2013
3,500
3,000
2,500
Axis Title
2,000
1,500
1,000
500
0
0- 5 - 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 -
75+
4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Series4 96.8 100. 104. 111. 84.4 101. 119. 115. 123. 123. 125. 160. 145. 122. 144. 138.
Series3 1,31 1,44 1,20 778 745 1,05 909 810 766 504 368 232 179 109 61 43
Series2 670 720 592 368 404 523 414 376 343 226 163 89 73 49 25 18
Series1 649 727 617 410 341 533 495 434 423 278 205 143 106 60 36 25
Bab 3
A. Visi dan Misi Pengelolaan Program SP2TP Puskesmas Boilan
Program kesehatan puskesmas mengacu pada program kesehatan
pelayanan nasional dengan visi indonesia sehat tahun 2015. Dengan
mempertimbangkan paradigma masyarakat dimana masyarakat semakin
sadar akan tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih optimal dengan
dilandasi oleh kesadaran dan kenyakinan dalam hal ini lembaga yang
berkembang dimasyarakat serta memberikan pelayanan yang lebih
optimal kepada masyarakat.
Dengan memperhatikan kondisi nyata pelayanan kesehatan,maka visi dari
program SP2TP Puskesmas Boilan adalah :
“Tercapainya dengan baik pelaporan yang didukung oleh tersedianya
data dan informasi yang akurat dan disajikan secara efesien,cepat dan
tepat waktu”
Dan misi dari program SP2TP Puskesmas Boilan adalah :
1. Menurunnya angka kesakitan
2. Menurunnya angka kematian Ibu
3. Terbentuknya desa siaga
4. Meningkatkan status gizi
5. Terbudayanya PHBS
6. Terselenggaranya medical centre yang profesional bermutu dan
terjangkau
7. Mengembangkan pengelolaan data yang meliputi
pengumpulan,penyimpanan,pengolahan dan analisis data.
8. Mengembangkan pengemasan data dan informasi dalam bentuk
bank data,profil SP2TP Puskesmas dan kemasan – kemasan info
khusus
9. Mengembangkan jaringan kerjasama (kemitraan) dalam
pengelolaan data dan informasi kesehatan
10. Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan
11. Pencapaian indonesia sehat,provinsi kesehatan dan
kabupaten/kota sehat dilakukan dengan pendekatan multi sektor
dan peningkatan peran masyarakat serta petugas kesehatan yang
terlibat dalam hasil pelaporan melalui foru – forum kerjasama.
B. Strategi
Memperhatikan visi dan misi puskesmas,maka strategi yang diterapkan
dalam rangka menyelenggarakan misi tersebut adalah program data
Bab 4
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator morbilitas
dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Balita (AKABA) per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI)
per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo).
Morbiditas di lihat dari indikator – indikator angka kesakitan dan status gizi
dilihat dari indikator persentase balita dengan status gizi di bawah garis merah
pada KMS dan persentase desa bebas rawan gizi.
Selain dari indikator tersebut di atas,di sajikan pula beberapa indikator
tambahan yang di anggap masih relevan yaitu Angka Harapan Hidup (Eo)
Dan Angka Kesakitan Beberapa Penyakit.
A. Morbiditas (Angka Kematian)
Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat
memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan atau dapat
digunakan sebagai indikator dalam keberhasilan pelayanan kesehatan.
tingkat kematian secara umum berpengaruh pada tingkat
kesakitan,karena biasanya merupakan akumulasi akhir adri berbagai
penyebab terjadinya kematian baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program SP2TP puskesmas
yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat
perkembangan angka kematian setiap bulannya.besarnya tingkat
kematian dan penyakit utama kematian yang terjadi pada periode
terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut :
a. Angka Kematian Bayi
Angka ini digunakan untuk mengukur derajat kesehatan dan
jangkauan mutu pelayanan terhadap bayi. Angka ini dipengaruhi
oleh tingkat pelayanan antenatal,status gizi ibu hamil,tingkat
keberhasilan KIA – KB serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.
yaitu bayi,anak balita dan ibu hamil. Selain itu,malaria secara tidak
langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan
produkvitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di lingkup
Puskesmas Boilan kecamatan Tiloan. Namun,angka kesakitan
penyakit malaria Tahun 2013 tidak terdapat kasus yang terjadi di
wilayah Puskesmas Boilan.
b. Penyakit TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang
sistem pernafasan yang disebabkan oleh kuman berbahaya.
Penyakit ini dapat disembuhkan bahkan bisa menyebabkan
kematian. Selain itu,TB Paru dapat menyerang pada anak,ibu hamil
dan orang dewasa pada umumnya. Namun,angka kesakitan untuk
kasus penyakit TB Paru di Puskesmas Boilan Tahun 2013 tidak
terdapat kasus TB Paru berdasarkan data dari pengelola program TB
paru.
c. Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit Menular Hubungan Seksual (PMS)
Kasus penyakit HIV di Puskesmas Boilan tahun 2013 berdasarkan
data dari pengelola program HIV/AIDS tidak ditemukan adanya
kasus. Tetapi penanganan penyakit HIV/AIDS tetap dilaksanakan
secara maksimal.
d. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Kasus AFP (tersangka polio) adalah semua anak berusia kurang
dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid
(layuh),terjadi secara akut (mendadak),bukan disebabkan oleh
ruda paksa. Penanganan kasus AFP di Puskesmas Boilan tetap di
galakkan walaupun hasil laporan SP2TP Puskesmas tahun 2013
tentang kasus AFP tidak ditemukan.
e. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu
penyakit menular berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam
waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Seluruh wilayah
PUSKESMAS PEMBANTU
JUMLAH PENDUDUK L
Kalaka 9 8 Panilan
Kokobuka DIARE DIARE DITANGANI L
+ P JUMLAH
Jatimulya Jaya
DIARE DIARE DITANGANI L
+P%
Radar Kasus Diare Yang Ditangani Di Puskesmas Boilan Kecamatan Tiloan Tahun 2013
h. Penyakit Kusta
Prevelensi dan penemuan penderita baru penyakit kusta di
wilayah kerja Puskesmas Boilan Tahun 2013 tidak menunjukkan
peningkatan kasus. Hanya saja ditemukan 1 kasus penyakit kusta
yang tercatat pada tahun 2012.
i. Penyakit Filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat indonesia khususnya masyarakat Sulawesi
Tengah. Akibat dari serangan ini adalah menurunnya derajat
kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan
produktifitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap.
Penyakit ini ditularkan oleh melalui gigitan nyamuk di daerah
endemis. Penyakit ini disebabkan oleh infestasi / lebih cacing jenis
filaria antara lain Mansonia Anopheles dan Culex.
Di Puskesmas Boilan Tahun 2013 dari hasil data SP2TP Puskesmas
hingga dengan saat ini penyakit Filariasis belum ditemukan.
1
200
1
180
2
160 3
4
140
5
120 6
7
100
8
80 9
10
60
11
40
JUMLAH
20
Sumber: ……….
0 (sebutkan)
L+P
L
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
P
%
L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
DESA PEMBANTU
JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR
b. Gizi Balita
Berdasarkan data pemantauan status gizi (PSG) Puskesmas Boilan
sesuai dengan hasil pendataan Thaun 2013 dari jumlah balita yang
ada sebanyak 909 balita yang dilaporkan,terdapat 399 balita yang
ditimbang,sekitar 74 balita dengan BGM,dan balita uamg gizi buruk
serta gizi kurang tidak ada temuan.
Bab 5
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat, telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan
gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2013.
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
dengan secara tepat dan cepat sehingga sebagianbesar masalah
kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas Pelayanan Kesehatan
dalam hal ini Puskesmas sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
300 DESA
PUSKESMAS PEMBANTU
IBU HAMIL K1 %
200
IBU HAMIL K4 JUMLAH
IBU HAMIL K4 %
150 IBU BERSALIN/NIFAS JUMLAH
Gambar. 5.7
Persentase Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas yang ada di Desa
Di Kecamatan Tiloan tahun 2013
160
140 1
1
120
2
100
3
80
4
60 5
40 6
20 7
8
0
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
L
P
L +P
%
9
10
11
L P L+P L P L+P
JUMLAH
DESA
PUSKESMAS
JUMLAH
KUNJUNGAN
BAYI NEONATAL
KUNJUNGAN
1 KALINEONATAL
(KN1) 3 KALI (KN LENGKAP)
PEMBANTU
Sumber Data : Pengelola Program KIA
Gambar. 5.8
Persentase Pola Penggunaan alat Kontrasepsi
Peserta KB Baru Kabupaten Buol Tahun 2012
Kondom, Implant, 0.7
2.4 IUD, 0.4 Mop / Mow,
0
Suntik, 44
Pil, 52.4
1 2 3 4
Sumber Data : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
Gambar. 5.10
Persentase Cakupan Imunisasi DPT – 1 dan campak
Serta angka DO Di Kabupaten Buol tahun 2007 – 2011
120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012
DPT 1 101.6 97.87 107.6 113.5 104.7
Campak 102.99 89.26 81.64 98.7 92.4
DO 12 16 16 13 11.7
Gambar. 5.11
Cakupan Imunisasi TT,1 & TT,2
Di Kabupaten Buol tahun 2007 - 2011
120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012
TT 1 95.53 89.34 82.5 46.5 61.6
TT 2 87.98 76.6 76.6 66.9 53.1
Sumber Data : Pengelola Program Imunisasi
Gambar. 5.12
Cakupan Pelayanan Pra Usia Lanjut & Usia Lanjut
Kabupaten Buol Tahun 2012
3856
42.3
Jumlah CAK
Sumber Data : Pengelola Program Usila
U
ntuk mengambarkan Akses dan Mutu pelayanan
Kesehatan disajikan beberapa indikator, antara lain
Cakupan Rawat jalan dan Rawat Inap dipelayanan Kesehatan,
persentase pelayanan kesehatan dengan kemampuan
Laboratorium kesehatan, persentase Rumah Sakit
menyelenggarakan 4 (empat) pelayanan kesehatan Spesialistik
Dasar dan persentase pengadaan obat Esensial/Generik sesuai
kebutuhan.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan Rawat jalan dan
pasien rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan setiap tahun
Gambar. 5.13
Pencapaian Indikator BOR,LOS,TOI,GDR & NDR
RSU Kabupaten Buol tahun 2009 S/D 2011
120
100
80
60
%
40
20
0
BOR LOS TOI GDR NDR
2009 91.6 3.5 0.3 20.8 7.6
2010 97.6 3.7 0.3 10.5 0.4
2011 76.9 4.4 1.3 37.9 0.3
Sumber Data : RSU Kab. Buol
3260
2734
F
aktor lingkungan mempuyai peran yang sangat besar
dalam proses timbulnya gangguan kesehatan baik
secara individu maupun masyarakat umumnya. Upaya pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar pada prinsipnya
dimaksudkan untuk memperkecil atau meniadakan faktor resiko
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari
lingkungan yang kurang sehat. Bentuk upaya yang dilakukan
dalam meningkatkan kualitas lingkungan, antara lain melakukan
U
paya perbaikan gizi pada hakikatnya dimaksudkan
untuk menangani permasalahan gizi yang
dihadapi masyarakat berdasarkan pemantauan yang telah
dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering
dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori
protein, kekurangan Vit A, gangguan akibat kekurangan Yodium
dan anemi gizi besi.
Gambar. 5.15
Jumlah Balita Ditimbang, BB Naik dan BGM
Di Kabupaten Buol Tahun 2009 - 2012
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2009 2010 2011 2012
Balita Yang Ada 13.54 15.782 16.548 13.739
Ditimbang 6511 11.243 5834 8550
BB Naik 4595 5295 4365 7118
BGM 195 268 169 110
Sumber Data : Pengelola Prog Gizi Dinkes Kab Buol
20,000
15,000
10,000
5,000
0
2009 2010 2011 2012
Mendapat Vit. A 2x 10,863 11,052 10,055 12,731
Balita Yang Ada 11,946 15,782 13,900 13,739
Sumber Data : Pengelola Prog Gizi Dinkes Kab Buol
U
paya pelayanan kefarmasiaan dan alat kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya
kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk :
1. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat
generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat.
Tabel. 5.17
Perkembangan Jumlah sarana Distribusi Obat
Di Kabupaten Buol Tahun 2010 - 2012
Tahun
No Jenis Sarana
2010 2011 2012
1. Apotek 6 6 8
2. Toko Obat 3 3 4
Bab 6
G
ambaran mengenai sumber daya kesehatan
dikelompokkan menjadi Sarana Kesehatan, Tenaga
Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN
P
ada bagian ini akan diuraikan tentang sarana Kesehatan
diantaranya Puskesmas, Rumah sakit dan Sarana
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
1. Puskesmas
Gambar. 6.2
Persentase Jumlah Posyandu Menurut Kelompok Strata
Di Kabupaten Buol tahun 2012
PURNAMA
, 6.41
PRATAMA,
31.41
MADYA,
62.8
MANDIR
I, 0
U
paya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna
bila pemenuhan tenaga Kesehatan dapat terpenuhi.
Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan
baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun yang disektor
Tabel. 6.3
Jumlah dan Ratio per 100.000 Penduduk
Tenaga Kesehatan menurut Jenis Tenaganya
Di Kabupaten Buol Tahun 2012
TAHUN 2012
NO JENIS TENAGA
Jumlah Rasio
1. Medis 27 18,9
2. Perawat & Bidan 444 313,6
3. Farmasi 34 25
4. Gizi 19 14
5. Teknis Medis 18 13,1
6. Sanitasi 35 21
7. Kesehatan Masyarakat 93 47,3
Jumlah 670 452,9
Sumber Data : Seksi Pengembangan SDM Kes & Diklat
Tabel. 6.4
Jumlah dan Ratio per 100.000 Penduduk
Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan
Di Kabupaten Buol Tahun 2012
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
D
alam melaksanakan upaya pengembangan kesehatan
diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari
Pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta.
Bab 7
B
erbagai upaya kesehatan telah dilakukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Krisis Ekonomi
dan Moneter yang terjadi sejak tahun 1997 sangat berpengaruh
terhadap pelaksanaan program-program kesehatan khususnya dalam
menyediakan sumber dananya. Namun demikian, pengembangan dan
peningkatan upaya kesehatan tetap dilakukan dengan melalui
berbagai Reformasi Pembangunan dibidang kesehatan sejalan dengan
pelaksanaan Desentralisasi dibidang kesehatan.
Upaya Pembangunan Kesehatan diarahkan pada upaya
peningkatan kemampuan keluarga dan masyarakat, Perbaikan mutu
Lingkungan hidup, perbaikan gizi, penurunan angka kesakitan serta
peningkatan dan pemanfaatan pelayanan Kesehatan. Dari
perkembangan Keadaan Kesehatan diatas secara Umum dapat