Anda di halaman 1dari 50

Dinas Kesehatan Kabupaten Buol

PUSKESMAS BOILAN

Bab 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan
suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan
atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat
wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah
sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila
menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan
informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah
organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang
keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan
khususnya bagi dinas kesehatan kota dan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas juga merupakan pondasi dari data
kesehatan. Sehingga diharapkan terciptanya sebuah informasi
yang akurat, representatif dan reliable yang dapat dijadikan
pedoman dalam penyusunan perencanaan kesehatan. Setiap
program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu
dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah
informasi tentang pelaksanaan progam dan perkembangan
masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu
dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi
pengetahuan bagi semua staf puskesmas. Pencatatan harian
masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan
terpadu puskesmas atau yang disebut dengan system
pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP).

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 1


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas


adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana,
tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang
ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa
Umum dan demografi, Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok
Puskesmas. Menurut Yusran (2008) Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan
pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh
(terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas. Sistem
pelaporan ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi
puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi,
guna mendukung manajemen kesehatan (Tiara, 2011).
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
merupakan sumber pengumpulan data dan informasi ditingkat
puskesmas. Segala data dan informasi baik faktor utama dan
tenaga pendukung lain yang menyangkut puskesmas untuk dikirim
ke pusat serta sebagai bahan laporan untuk kebutuhan. Menurut
Bukhari Lapau (1989) data yang dikumpul oleh puskesmas dan
dirangkum kelengkapan dan kebenaranya. Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ialah laporan yang
dibuat semua puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas keliling
bidan-bidan desa dan lain-lain yang termasuk dalam wilayah
kerja puskesmas (Syaer, 2011).
perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap upaya
kesehatan pokok puskesmas sehingga dapat di hindarkan
terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatannya.

Profil SP2TP Puskesmas Boilan adalah gambaran umum


keadaan Kesehatan di Puskesmas Boilan yang diterbitkan setahun

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 2


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

sekali. Adapun didalam Profil SP2TP Puskesmas Boilan merupakan


hasil analisis dan sintesis dari laporan-laporan Puskesmas
Pembantu, Poskesdes dan Instansi terkait untuk memperoleh
gambaran Kesehatan secara menyeluruh di Puskesmas Boilan
yang meliputi ruang lingkup :

 SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas


pembantu dan puskesmas keliling.
 Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a. Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b. Data ketenagaan di puskesmas
c. Data sarana yang di miliki di puskesmas
d. Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik di
dalam gedung maupun di luar gedung
 Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan,tribulan,semester
dan tahunan.

Profil ini disajikan dalam bentuk sederhana dan dilengkapi


dengan tabel dan grafik dengan harapan dapat lebih mudah
dipahami oleh berbagai tingkat masyarakat dan lintas sektor
sehingga dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam
pengambilan keputusan.

Dalam setiap penerbitan Profil SP2TP Puskesmas Boilan


diupayakan adanya usaha dalam perbaikan, baik dari segi
materi,analisis maupun dalam bentuk tampilan fisiknya,yang
mengacu pada petunjuk tekhnis dari Kementerian Kesehatan
untuk mendukung “Program Indonesia Sehat 2015”.

Sistem Informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri dan


harus merupakan bagian fungsional dari sistem kesehatan itu
sendiri. Oleh karena itu profil SP2TP Puskesmas diupayakan untuk

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 3


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

lebih terkait dengan sistem kesehatan. Sebagaimana diketahui


sistem kesehatan diarahkan untuk mencapai visi Indonesia Sehat
2015, dengan demikian Profil ini diformat agar dapat menjadi
salah satu sarana untuk menilai pencapaian data kesehatan
dalam rangka mencapai Visi Indonesia Sehat.

Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya profil


SP2TP Puskesmas Boilan adalah dalam rangka menyediakan
sarana untuk mengevaluasi pencapaian sistem pelaporan dan
pencatatan hasil data kesehatan,dengan demikian gambaran
dari Pencatatan dan pelaporan data puskesmas Boilan
Kecamatan Tiloan Kabupaten Buol dapat diketahui oleh semua
pihak,dengan harapan dapat memberikan andil dalam upaya
pemecahan masalah dalam analisa,pencatatan dan pelaporan
hasil kesehatan yang dihadapi.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 4


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Bab 2 GAMBARAN UMUM

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas


(SP2TP) didalam pelaksanaannya masih terbatas pada data yang
merupakan hasil dari interaksi antara masyarakat dengan fasilitas
kesehatan. SP2TP/SIMPUS dapat juga membantu dalam
perencanaan program-program kesehatan di puskesmas. Namun
dalam kenyataannya belum berjalan seperti yang harapkan,
bahkan kehadiran sistem pencatatan dan pelaporan di
puskesmas dilihat sebagai suatu hal yang cukup membebani
petugas puskesmas. Evaluasi dilakukan untuk mengkaji
pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas,
menemukan masalah-masalah yang dihadapi baik dari aspek
teknis dan non teknis.
SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data
umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data hasil
kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, bidan di Desa dan
Posyandu) dan data yang berkaitan, serta dilaporkannya data
tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan
secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan
upaya kesehatan masyarakat (Ahmad, 2005).

Di wilayah Kecamatan Tiloan seluas 1.437,7 KM², atau


sekitar 35,6 % dari luas wilayah Kabupaten Buol yang terdiri dari 9
Desa, 2 Desa UPT dan 25 Dusun. Terdiri dari 73 RT/RW,jumlah

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 5


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

penduduk 10.535,jumlah rumah tangga 2.528,rata – rata jiwa


rumah tangga 4,17 dan kepadatan peduduknya 7 per Km².

Hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

NO DESA
LUAS WILAYAH (km2) JUMLAH DUSUN
JUMLAH RT/RW JUMLAH DUSUN + RT/RW
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA KEPADATAN PENDUDUK per km2

1,523
1,442 1,419

1,158
1,103
1,034
922

601.7 648
544 588.0
512
356 410
259 243 282 261
140
210.0 217 179 230
121 76.15
57.44444444 3 463.894 3364.235 12 920.0 60
12345678910118.0
0 3693.9920-3473.79
0.000-2 0.000- 0.005.2523809520.00 184.05
0 2143.9160-3694.4470 414 80 2796.54
2.40 2.41 133.71100-3473.62
0 310 0110-2353.83
0.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sarana Transportasi Kecamatan Tiloan bisa dijangkau


dengan alat transfortasi darat.

Adapun itu Puskesmas Boilan memiliki 39 Tenaga kesehatan


yang di golongan antara petugas Gizi 1 orang,Kesling 1
orang,Farmasi 1 orang,Perawat umum 21 orang,Perawat Gigi 1
orang,Bidan 13 orang dan Dokter umum 1 orang. Puskesmas
Boilan juga memiliki sarana di wilayah kerja yaitu terdiri 9 desa dan
2 UPT meliputi (Desa
Maniala,Boilan,Monggonit,Balau,AirTerang,Lomuli,Panilan
Jaya,Kokobuka,Jatimulya,UPT Nanasan dan UPT Kalaka).

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 6


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Selain itu,Puskesmas Boilan juga memiliki kegiatan pokok


yang terdiri dari 18 upaya pokok baik di dalam gedung maupun
di luar gedung.

Adapun gambaran umum dari Sistem Pencatatan dan


Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP),meliputi :

1. Ruang Lingkup SP2TP Puskesmas


a. KIA
b. KB
c. Usaha Kesehatan Gizi
d. Kesehatan Lingkungan
e. Pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
f. Pengobatan termasuk penanganan darurat karena
kecelaan
g. Penyuluhan kesehatan masyarakat
h. Kesehatan sekolah
i. Kesehatan olahraga
j. Kesehatan kerja
k. Kesehatan gigi dan mulut
l. Kesehatan jiwa
m. Kesehatan mata
n. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka SIK
o. Anggaran kesehatan kabupaten / kota
p. Pelaporan dilakukan setelah periodik (bulanan,semester
dan tahunan)
2. Penatalaksanaan SP2TP Puskesmas
a. Pencatatan dengan menggunakan format
 Familly folder
 Buku register yang berisi :

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 7


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

♠ rawat jalan dan rawat inap


♠ penimbangan
♠ kohort ibu
♠ kohort anak
♠ persalinan
♠ laboratorium
♠ imunisasi
♠ PKM (kartu indeks penyakit (kelompok penyakit),kartu
perusahaan,kartu murid,sensus harian (penyakit dengan
kegiatan puskesmas mempermudah pembuatan laporan).
b. Pelaporan
Jenis dan periode pelaporan :
 Laporan bulanan yang berisi :
♠ data kesakitan
♠ data kematian
♠ data opersional (Gizi,KB,KIA dan sebagainya)
♠ data manajemen obat
 Laporan setiap minggu dan bulan
♠ data kegiatan puskesmas
 Laporan tahunan
♠ umum dan fasilitas
♠ saran
♠ tenaga
3. Alur pengiriman SP2TP Puskesmas
a. Alur pengiriman sampai saat ini :
♠ Di kirim ke Dinas Kesehatan TK II,di teruskan ke Dinas
Kesehatan TK I kemudian diteruskan ke Departemen
Kesehatan
♠ umpan balik di kirim ke Kanwil Depkes Provinsi

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 8


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

b. Alur pengiriman jangka panjang


♠ mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Departemen
kesehatan menerima laporan dari Kanwil Depkes Provinsi.
4. Pengolahan,Analisa dan Pemanfaatan SP2TP Puskesmas
a. Di laksanakan pada setiap jenjang administrasi
b. Pemanfaatan disesuaikan dengan tugas dan fungsi dalam
pengambilan keputusan
c. Di Puskesmas digunakan untuk pemantauan pelaksanaan
program operasional dan early warning system
d. Pada TK II digunakan untuk pemantauan,pengendalian dan
pengambilan tindak koreksi yang diperlukan
e. Pada tingkat pusat digunakan untuk pengambilan
kebijaksanaan pada tingkat nasional
f. Mengkomplikasi data dari puskesmas
g. Mentabulasi data upaya kesehatan yang dilakukan
h. Menyusun indeks kartu penyakit
i. Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan
j. Menyajikan dalam bentuk narasi,tabel,grafik sesuai kebutuhan
k. Melakukan berbagai perhitungan – perhitungan dengan
menggunakan data yang ada
l. Melakukan analisa untuk kebutuhan
pemantauan,intervensi,serta perencanaan di masa
mendatang
5. Pemanfaatan Data SP2TP Puskesmas
a. Untuk mengetahui administrasi pada jenjang yang lebih tinggi
dalam rangka pembinaan,perencanaan dan penetapan
kebijaksanaan
b. Dimanfaatkan Puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan
Puskesmas,meliputi :

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 9


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

♠ perencanaan mikro
♠ penggerakan dan pelaksanaan (lokakarya mini Puskesmas)
♠ pengawasan,pengendalian dan penilaian (stratifikasi
Puskesmas)
6. Laporan SP2TP Puskesmas
Adapun beberapa jenis laporan yang dibuat oleh
puskesmas,antara lain :
a. Laporan harian untuk melakukan kejadian luar biasa penyakit
tertentu.
b. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang
sedang di tanggulangi dan laporan penyakit yang berbasis
surveilans.
c. Laporan bulanan untuk melakukan kegiatan rutin program.
d. Laporan jenis ini ada 4 bagian,yaitu :
♠ LB1 : berisi data kesakitan (kasus lama dan baru)
♠ LB2 : berisi data kematian
♠ LB3 : berisi data program Gizi,KIA,KB,pengamat penyakit
menular
♠ LB4 : berisi data kunjungan puskesmas kesehatan
olahraga,rawat inap,kegiatan yang ada di lingkup
puskesmas.
e. Bentuk formulir laporan :
♠ formulir LB : untuk data kesakitan
♠ formulir LT : untuk data kegiatan
♠ formulir LS : untuk data saran,kegiatan dan kematian.
f. Keadaan sarana puskemas
g. Dasar UKS
h. Kesehatan lingkungan
i. Kesehatan jiwa

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 10


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

j. Program pendidikan dan pelatihan


k. Program pemberantasan penyakit dan gizi
l. LT1 : data kegiatan puskesmas (tribulan)
m. LT2 : kepegawaian (tenaga PNS Puskesmas,tenaga PTT di
puskesmas,tenaga PNS di puskesmas pembantu.
n. LP3 (peralatan) : linen,peralatan untuk kesehatan gigi,untuk
penyuluhan,untuk tindakan medis dan non medis.
o. Laporan data puskesmas.
♠ LSD1 : data kependudukan,fasilitas
pendidikan,kesehatan,lingkungan dan peran serta
♠ LSD2 : keterangan puskesmas dan puskesmas pembantu.
♠ LSD3 : peralatan puskesmas dan puskesmas pembantu.

Ada juga laporan lain seperti laporan triwulan, laporan


mingguan,bulanan dan laporan tahunan yang mencakup data
kegiatan program yang sifatnya lebih komprehensif disertai
penjelasan secara naratif. Yang terpenting adalah bagaimana
memanfaatkan semua jenis data yang telah dibuat dalam
laporan sebagai masukan atau input untuk menyusun
perencanaan puskesmas (micro planning)dan lokakarya mini
puskesmas (LKMP). Analisis data hasil kegiatan program puskesmas
akan diolah dengan menggunakan statistic sederhana dan
distribusi masalah dianalisis menggunakan pendekatan
epidemiologis deskriptif. Data tersebut akan disusun dalam bentuk
tabel dan grafik informasi kesehatan dan digunakan sebagai
masukkan untuk perancanaan pengembangan program
puskesmas. Data yang digunakan dapat bersumber dari
pencatatan masing-masing kegiatan program kemudian data

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 11


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

dari pimpinan puskesmas yang merupakan hasil supervisi


lapangan.
Dalam upaya tercapainya sistem pencatatan dan pelaporan
terpadu puskesmas (SP2TP). Maka puskesmas boilan telah
mengumpulkan data dan menyusunnya dalam tabel dan grafik
yang telah diurai meliputi :
1. Jumlah penduduk dan kelompok umur
Berdasarkan data yang ada jumlah penduduk menurut dan
kelompok umur tahun 2013 mencapai 10.535 jiwa. Yang
dikelompokkan usia 0 – 4 th 1.319 jiwa,usia 5 – 9 th 1.447
jiwa,usia 10 -14 th 1.209 jiwa,usia 15 -19 th 778 jiwa,20 – 24 th 745
jiwa,usia 25 – 29 th 1.056 jiwa,usia 35 – 39 th 810 jiwa,usia 40 – 44
th 766 jiwa,usia 45 -49 th 504 jiwa,usia 50 -54 th 368 jiwa,usia
60 – 64 th 179 jiwa,usia 65 – 69 th 109 jiwa,usia 70 - 74 th 61 jiwa
dan usia 75 th keatas 43 jiwa. Jumlah penduduk menurut
kelompok umur di usia tertentu dapat meningkat dan menurun
tiap tahunnya. Berikut ini menggambarkan jumlah penduduk
dan kelompok umur kecamatan tiloan.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 12


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Gambar 1.1
Grafik jumlah penduduk dan kelompok umur kecamatan Tiloan kabupaten Buol
tahun 2013

3,500

3,000

2,500
Axis Title

2,000

1,500

1,000

500

0
0- 5 - 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 -
75+
4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Series4 96.8 100. 104. 111. 84.4 101. 119. 115. 123. 123. 125. 160. 145. 122. 144. 138.
Series3 1,31 1,44 1,20 778 745 1,05 909 810 766 504 368 232 179 109 61 43
Series2 670 720 592 368 404 523 414 376 343 226 163 89 73 49 25 18
Series1 649 727 617 410 341 533 495 434 423 278 205 143 106 60 36 25

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 13


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Bab 3
A. Visi dan Misi Pengelolaan Program SP2TP Puskesmas Boilan
Program kesehatan puskesmas mengacu pada program kesehatan
pelayanan nasional dengan visi indonesia sehat tahun 2015. Dengan
mempertimbangkan paradigma masyarakat dimana masyarakat semakin
sadar akan tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih optimal dengan
dilandasi oleh kesadaran dan kenyakinan dalam hal ini lembaga yang
berkembang dimasyarakat serta memberikan pelayanan yang lebih
optimal kepada masyarakat.
Dengan memperhatikan kondisi nyata pelayanan kesehatan,maka visi dari
program SP2TP Puskesmas Boilan adalah :
“Tercapainya dengan baik pelaporan yang didukung oleh tersedianya
data dan informasi yang akurat dan disajikan secara efesien,cepat dan
tepat waktu”
Dan misi dari program SP2TP Puskesmas Boilan adalah :
1. Menurunnya angka kesakitan
2. Menurunnya angka kematian Ibu
3. Terbentuknya desa siaga
4. Meningkatkan status gizi
5. Terbudayanya PHBS
6. Terselenggaranya medical centre yang profesional bermutu dan
terjangkau
7. Mengembangkan pengelolaan data yang meliputi
pengumpulan,penyimpanan,pengolahan dan analisis data.
8. Mengembangkan pengemasan data dan informasi dalam bentuk
bank data,profil SP2TP Puskesmas dan kemasan – kemasan info
khusus
9. Mengembangkan jaringan kerjasama (kemitraan) dalam
pengelolaan data dan informasi kesehatan
10. Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan
11. Pencapaian indonesia sehat,provinsi kesehatan dan
kabupaten/kota sehat dilakukan dengan pendekatan multi sektor
dan peningkatan peran masyarakat serta petugas kesehatan yang
terlibat dalam hasil pelaporan melalui foru – forum kerjasama.
B. Strategi
Memperhatikan visi dan misi puskesmas,maka strategi yang diterapkan
dalam rangka menyelenggarakan misi tersebut adalah program data

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 14


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

sehat,perilaku sehat,KADARZI,pemberdayaan petugas dalam


pengumpulan laporan secara cepat dan tepat waktu,peran petugas
kesehatan desa dalam pelayanan kesehatan untuk pemberdayaan
masyarakat agar hidup sehat. Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui medical centre dan
meningkatkan sistem survei epidemiologi dan sistem informasi.
C. Kebijakan Mutu
Berdasarkan visi,misi dan strategi tersebut. Maka untuk lebih meningkatnya
mutu pelayanan puskesmas ditetapkanlah kebijakan mutu,yakni ;
Memberikan pemahaman yang lebih optimal kepada petugas kesehatan
desa tentang tata cara pelaporan hasil data SP2TP yang dilakukan secara
kompeten. Peningkatan kompotensi pengelola program puskesmas. Maka
perlunya peran serta pengelola program SP2TP terhadap petugas
kesehatan desa agar lebih memperhatikan sistematika kerja terhadap
pelaporan hasil,pengumpulan data,memperhatikan masalah lingkungan
dan keselamatan kerja. Inovasi pengelola program SP2TP untuk perbaikan
dihargai dan ditindak lanjuti.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 15


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Bab 4
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator morbilitas
dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Balita (AKABA) per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI)
per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo).
Morbiditas di lihat dari indikator – indikator angka kesakitan dan status gizi
dilihat dari indikator persentase balita dengan status gizi di bawah garis merah
pada KMS dan persentase desa bebas rawan gizi.
Selain dari indikator tersebut di atas,di sajikan pula beberapa indikator
tambahan yang di anggap masih relevan yaitu Angka Harapan Hidup (Eo)
Dan Angka Kesakitan Beberapa Penyakit.
A. Morbiditas (Angka Kematian)
Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat
memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan atau dapat
digunakan sebagai indikator dalam keberhasilan pelayanan kesehatan.
tingkat kematian secara umum berpengaruh pada tingkat
kesakitan,karena biasanya merupakan akumulasi akhir adri berbagai
penyebab terjadinya kematian baik langsung maupun tidak langsung.
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program SP2TP puskesmas
yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat
perkembangan angka kematian setiap bulannya.besarnya tingkat
kematian dan penyakit utama kematian yang terjadi pada periode
terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut :
a. Angka Kematian Bayi
Angka ini digunakan untuk mengukur derajat kesehatan dan
jangkauan mutu pelayanan terhadap bayi. Angka ini dipengaruhi
oleh tingkat pelayanan antenatal,status gizi ibu hamil,tingkat
keberhasilan KIA – KB serta kondisi lingkungan sosial ekonomi.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 16


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

b. Angka Kematian Balita


angka kematian balita adalah jumla kematian anak umur 0 – 4
ta\hun terhadap 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menggabarkan
tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor – faktor lain yang
berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,sanitasi
dan penyakit infeksi dan lain – lain.
Jika dilihat pada grafik di bwah ini sangat jelas bahwa jumlah
kematian yang dilaporkan pada neonatal jenis kelamin laki-laki 13
jiwa,perempuan 51 jiwa dan jumlah kematian anak balita
perempuan 31 jiwa sedangkan pada laki – laki dikatakan tidak ada
kematian pada tahun 2013 di kecamatan tiloan kabupaten buol.
Grafik jumlah Kematian Neonatal,Bayi dan Balita menurut jenis kelamin dan Puskesmas
Boilan Kecamatan Tiloan tahun 2013

140 JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI +


PEREMPUAN BALITA
JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI +
120 PEREMPUAN ANAK BALITA
JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI +
PEREMPUAN BAYI
JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI +
100 PEREMPUAN NEONATAL
JUMLAH KEMATIAN PEREMPUAN
BALITA
JUMLAH KEMATIAN PEREMPUAN
80 ANAK BALITA
JUMLAH KEMATIAN PEREMPUAN
BAYI
60 JUMLAH KEMATIAN PEREMPUAN
NEONATAL
JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI
BALITA
40 JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI ANAK
BALITA
JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI BAYI

20 JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI


NEONATAL
PUSKESMAS PEMBANTU
0 DESA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

c. Angka Kematian Ibu Maternal


Angka kematian maternal ibu dapat digunakan untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat,status gizi dan kesehatan ibu,kondisi kesehatan
lingkungan serta pelayanan kesehatan pada ibu
hamil,pelayanan kesehatan pada waktu melahirkan dan
masa nifas. Angka kematian ibu maternal adalah jumlah

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 17


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah


kematian ibu nifas per 100.000 kelahiran hidup.
B. Morbitas (Angka Kesakitan)
Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas dan
hasil pengumpulan data dari Puskesmas Pembantu,Poskesdes dan UKBM
yang ada di Kecamatan Tiloan melalui sistem pencatatan dan
pelaporan. Dapat di lihat pada tabel yang telah ada di Puskesmas
Boilan.
Berdasarkan Hasil laporan SP2TP Puskesmas Boilan tahun 2013 bahwa
penyakit ISPA menempati urutan pertama (terbanyak) kemudian disusul
penyakit lainnya,untuk lebih jelasnya lihat tabel ini bawah ini,
Sepuluh Penyakit Terbesar Di Puskesmas Boilan Kecamatan Tiloan
Tahun 2013
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH PENDERITA
1 ISPA 1.486
2 DERMATITIS 535
3 GASTRITIS 399
4 HIPERTENSI 350
5 KECELAKAAN RUDO PAKSA 337
6 DIARE 322
7 ANEMI 289
8 REMATIK 272
9 KONJUNGTIVITIS 147
10 ASMA 69

Berdasarkan tabel di atas penyakit ISPA. Hal ini menunjukkan


penyakit yang berbasis ingkungan masih cukup tinggi. Oleh karena
itu,kesehatan lingkungan masih perlu ditingkatkan.
Melengkapi gambaran pola penyakit di Puskesmas Boilan berikut
ini disajikan gambaran Morbiditas yang didasarkan data dari
pengelolaan SP2TP Puskesmas Boilan yang di dapatkan dari sumber
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pembantu dan Poskesdes.
a. Penyakit Malaria
Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan yang dapat
menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 18


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

yaitu bayi,anak balita dan ibu hamil. Selain itu,malaria secara tidak
langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan
produkvitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di lingkup
Puskesmas Boilan kecamatan Tiloan. Namun,angka kesakitan
penyakit malaria Tahun 2013 tidak terdapat kasus yang terjadi di
wilayah Puskesmas Boilan.
b. Penyakit TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang
sistem pernafasan yang disebabkan oleh kuman berbahaya.
Penyakit ini dapat disembuhkan bahkan bisa menyebabkan
kematian. Selain itu,TB Paru dapat menyerang pada anak,ibu hamil
dan orang dewasa pada umumnya. Namun,angka kesakitan untuk
kasus penyakit TB Paru di Puskesmas Boilan Tahun 2013 tidak
terdapat kasus TB Paru berdasarkan data dari pengelola program TB
paru.
c. Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit Menular Hubungan Seksual (PMS)
Kasus penyakit HIV di Puskesmas Boilan tahun 2013 berdasarkan
data dari pengelola program HIV/AIDS tidak ditemukan adanya
kasus. Tetapi penanganan penyakit HIV/AIDS tetap dilaksanakan
secara maksimal.
d. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Kasus AFP (tersangka polio) adalah semua anak berusia kurang
dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid
(layuh),terjadi secara akut (mendadak),bukan disebabkan oleh
ruda paksa. Penanganan kasus AFP di Puskesmas Boilan tetap di
galakkan walaupun hasil laporan SP2TP Puskesmas tahun 2013
tentang kasus AFP tidak ditemukan.
e. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu
penyakit menular berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam
waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Seluruh wilayah

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 19


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

indonesia mempunyai resiko untuk terjangkitnya penyakit Demam


Berdarah Dengue (DBD) karena virus penyebab dan penularnya
tersebar luas dirumah maupun tempat – tempat umum kecuali yang
ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut.
Dari hasil pelaporan SP2TP Puskesmas Boilan Tahun 2013 tidak
ditemukan adanya kasus. Namun,penanganan penyakit DBD di
Kecamatan Tiloan tetap ditangani dengan baik oleh pengelola
program P2M Surveilans secara kuratif maupun preventif.
f. Penyakit Pneumonia
Penyakit Pneumonia merupakan penyakit yang harus diperhatikan
secara serius mengingat tingginya angka kesakitan penyakit ini
terutama pada balita. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup
tinggi berdasarkan laporan pengelola program pneumonia tahun
2013 bahwa diperoleh tidak adanya kasus di wilayah kerja
Puskesmas Boilan.
g. Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan penyakit endemis di wilayah kerja
Puskesmas Boilan dan dapat menimbulkan Kejadian Luar Bias (KLB).
Berdasarkan data dari SP2TP Puskesmas Boilan Tahun 2013 yang
bersumber dari pengelola program diare dapat dilihat pada grafik
jumlah perkiraan kasus diare 225 jiwa dan kasus diare yang
ditangani sekitar 230 jiwa (141,9%).
Dengan demikian penyakit diare tetap harus
diwaspadai,penanganan harus tepat baik di Rumah Sakit maupun
di tempat pelayanan kesehatan yang tersedia dan sangat penting
peranannya dalam mencegah kematian akibat penyakit diare.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 20


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

PUSKESMAS PEMBANTU

JUMLAH PENDUDUK L

Ket: 12 JUMLAH PENDUDUK P


Jumlah 15000 1 Maniala
Sumber: JUMLAH PENDUDUK L+P
…………….. kasus… 2 Boilan
(sebutkan) 10000 DIARE JUMLAH
PERKIRAAAN KASUS L
3 Balau DIARE JUMLAH
5000 PERKIRAAAN KASUS P
ANGKA 4 DIARE JUMLAH
KESAKITA Monggoni PERKIRAAAN KASUS L+P

N DIARE… 0 t DIARE DIARE DITANGANI L


JUMLAH
5 Air
JUMLAH DIARE DIARE DITANGANI L
Terang %
DIARE DIARE DITANGANI P
11 UPT. JUMLAH
6 Lomuli
Nanasan DIARE DIARE DITANGANI P
10 UPT. 7 %

Kalaka 9 8 Panilan
Kokobuka DIARE DIARE DITANGANI L
+ P JUMLAH
Jatimulya Jaya
DIARE DIARE DITANGANI L
+P%

Radar Kasus Diare Yang Ditangani Di Puskesmas Boilan Kecamatan Tiloan Tahun 2013
h. Penyakit Kusta
Prevelensi dan penemuan penderita baru penyakit kusta di
wilayah kerja Puskesmas Boilan Tahun 2013 tidak menunjukkan
peningkatan kasus. Hanya saja ditemukan 1 kasus penyakit kusta
yang tercatat pada tahun 2012.
i. Penyakit Filariasis
Filariasis (penyakit kaki gajah) masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat indonesia khususnya masyarakat Sulawesi
Tengah. Akibat dari serangan ini adalah menurunnya derajat
kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan
produktifitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap.
Penyakit ini ditularkan oleh melalui gigitan nyamuk di daerah
endemis. Penyakit ini disebabkan oleh infestasi / lebih cacing jenis
filaria antara lain Mansonia Anopheles dan Culex.
Di Puskesmas Boilan Tahun 2013 dari hasil data SP2TP Puskesmas
hingga dengan saat ini penyakit Filariasis belum ditemukan.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 21


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Walaupun demikian pencegahan dan penanganannya tetap


dilaksanakan.
C. Status Gizi
Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan
individu. Karena disamping meruopakan faktor presdiposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi,juga dapat menyebabkan gangguan
kesehatan bahkan status gizi janin masih berada dalam kandungan dan
bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil
dan ibu menyusui.
Status gizi masyarakat dapat di ukur melalui indikator – indikator yaitu
status gizi bayi yang diukur dengan kunjungan Neonatus,Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR),Status Gizi Balita,Status Gizi Ibu Hamil Kurang Energi
Kronis (KEK) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY),sebagaimana diuraikan sebagai berikut ini.
a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Secara umum,dari hasil data SP2TP Puskesmas Boilan Tahun 2013
angka BBLR yang diperoleh berdasarkan survei dari pengelola
program Gizi yaitu 10 kasus dari jumlah lahir hidup 176 jiwa. Dan
yang ditangani berkisar 10 kasus atau (100%) dari kasus BBLR.
Cakupan Kasus BBLR menurut Pengelola Program SP2TP
Puskesmas Boilan Tahun 2013 disajikan pada grafik dibawah ini.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 22


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

1
200

1
180
2

160 3

4
140
5

120 6

7
100
8

80 9

10
60
11
40
JUMLAH

20

Sumber: ……….
0 (sebutkan)
L+P
L

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
P

%
L P L+P L P L+P
PUSKESMAS
DESA PEMBANTU
JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR

b. Gizi Balita
Berdasarkan data pemantauan status gizi (PSG) Puskesmas Boilan
sesuai dengan hasil pendataan Thaun 2013 dari jumlah balita yang
ada sebanyak 909 balita yang dilaporkan,terdapat 399 balita yang
ditimbang,sekitar 74 balita dengan BGM,dan balita uamg gizi buruk
serta gizi kurang tidak ada temuan.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 23


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Bab 5
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat, telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan
gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2013.
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
dengan secara tepat dan cepat sehingga sebagianbesar masalah
kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan
kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas Pelayanan Kesehatan
dalam hal ini Puskesmas sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Seorang ibu mempuyai peran yang sangat penting dalam


pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan
ibu bisa mempengaruhi pada kesehatan janin hingga kelahiran dan
masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Masa kehamilan marupakan masa yang rawan kesehatan,


baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang
dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu
dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna
menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu
yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan
oleh tenaga kesehatan profesional (Dokter spesialis kandungan,
dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 24


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal


yang dititik beratkan pada kegiatan Promotif.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Komplikasi dan kematian Ibu Maternal dan bayi baru


lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar
persalinan. Hal ini bisa disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompotensi kebidanan (Profesional). Cakupan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada
tahun 2013 adalah jumlah K1 194 (77,6%) dan K4 122
(48,8%). Jumlah persalinan yang nifas 238,persalinan yang
ditolong tenaga kesehatan 163 (68,5%),yang mendapat
pelayanan kesehatan utuk nifas 163 (68,5%) dan ibu nidas
yang mendapat vitamin A 163 (68,5%). Gambaran
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2013
dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 25


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

300 DESA

PUSKESMAS PEMBANTU

250 IBU HAMIL JUMLAH

IBU HAMIL K1 JUMLAH

IBU HAMIL K1 %
200
IBU HAMIL K4 JUMLAH

IBU HAMIL K4 %
150 IBU BERSALIN/NIFAS JUMLAH

IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN DITOLONG NAKES JUMLAH

100 IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN DITOLONG NAKES %

IBU BERSALIN/NIFAS MENDAPAT YANKES NIFAS JUMLAH

50 IBU BERSALIN/NIFAS MENDAPAT YANKES NIFAS %

IBU BERSALIN/NIFAS IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH

IBU BERSALIN/NIFAS IBU NIFAS MENDAPAT VIT A %


0

Sumber Data : Pengelola Program KIA

Sumber Data : Pengelola Program KIA

c. Ibu Hamil Risti dan Penangganan Komplikasi


Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh
tenaga bidan di Desa dan Puskesmas ibu hamil yang
memiliki risiko tinggi (Risti) dan memerlukan pelayanan
kesehatan karena terbatasnya kemampuan dan sarana
yang ada, maka dilakukan upaya rujukan keunit
pelayanan kesehatan yang memadai.
d. Kunjungan Neonatus
Bayi dengan usia kurang satu tahun merupakan
golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan
palayanan kesehatan pada Neonatus (0 – 28 hari) minimal
dua kali, satu kali pada umur 0 – 7 hari dan satu kali lagi

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 26


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

pada umur 8 – 28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan


neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu.
e. Kunjungan Bayi

Berdasarkan data Pengelola Program SP2TP


Puskesmas Boilan tahun 2013 Kesehatan Ibu dan Anak
menunjukkan bahwa persentase cakupan kunjungan bayi
di puskesmas boilan yaitu kunjungan satu kali 148 bayi dan
kunjungan tiga kali 144 bayi dengan cakupan kunjungan
bayi tertinggi adalah di desa Kokobuka 23 kunjungan
sedangkan yang terendah di desa Nanasan 1 kunjungan.
Rincian cakupan kunjungan bayi menurut desa dapat
dilihat pada Gambar dibawah ini.

Gambar. 5.7
Persentase Kunjungan Bayi Menurut Puskesmas yang ada di Desa
Di Kecamatan Tiloan tahun 2013

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 27


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

160

140 1
1
120
2
100
3
80
4
60 5
40 6

20 7
8
0

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
L
P
L +P

%
9
10
11
L P L+P L P L+P
JUMLAH
DESA
PUSKESMAS
JUMLAH
KUNJUNGAN
BAYI NEONATAL
KUNJUNGAN
1 KALINEONATAL
(KN1) 3 KALI (KN LENGKAP)
PEMBANTU
Sumber Data : Pengelola Program KIA

2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan


Remaja

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan


dengan pelaksanaan pemantauan terhadap tumbuh
kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah,
pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan
kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti
kader kesehatan, guru UKS dan Dokter kecil. Berdasarkan hasil
laporan Pengelola Program KIA tahun 2011 untuk pelayanan
kesehatan anak Balita Pra sekolah sebesar (9,6%) atau 1.337
Balita Pra Sekolah dari 13.900 Balita yang ada. Sedangkan
untuk pelayanan anak sekolah SD/Sederajat dan Anak Remaja
belum tersedia data.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 28


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

3. Pelayanan Keluarga Berencana

Keberhasilan Program KB dapat diketahui dari beberapa


indikator pencapaian terget KB Baru, cakupan peserta KB Aktif
terhadap pasangan Usia subur (PUS) dan persentase peserta
KB aktif Metode Kontrasepsi Efektif terpilih (MKET).
a. Pelayanan Peserta KB Baru

Pencapaian terget peserta KB Baru di Kabupaten


Buol pada tahun 2012 sebanyak (16,5%). Menurut hasil
Laporan Kantor PPKB Kab. Buol, di Kecamatan Paleleh
Barat merupakan Kecamatan yang Peserta KB Barunya
tertinggi yaitu (43,4%) sedangkan yang terendah berada
di Kecamatan Momunu (8,9%).
Untuk mengetahui pola penggunaan alat
kontrasepsi peserta KB Baru di Kabupaten dapat dilihat
pada Gambar 5.8 berikut.

Gambar. 5.8
Persentase Pola Penggunaan alat Kontrasepsi
Peserta KB Baru Kabupaten Buol Tahun 2012
Kondom, Implant, 0.7
2.4 IUD, 0.4 Mop / Mow,
0

Suntik, 44

Pil, 52.4

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 29


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Sumber Data : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

Dari gambar diatas persentase penggunaan alat


kontrasepsi suntik dan pil masih mendominasi
penggunaanya peserta KB Baru.

b. Pelayanan Peserta KB Aktif

Perkembangan cakupan peserta KB Aktif terhadap


PUS selama 2009 – 2012 dapat dilihat pada gambar 5.9
berikut :
Gambar. 5.9
Persentase Cakupan KB Aktif
Kabupaten Buol Tahun 2008 s/d 2011

2009 2010 2011 2012

67.6 74.6 88.6 105.2

1 2 3 4
Sumber Data : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

Dari gambar diatas tampak persentase cakupan


peserta KB Aktif terhadap PUS terlihat berfluktuasi.
4. Pelayanan Imunisasi

Pelayanan Imunisasi merupakan salah satu Program


Prioritas Kementerian Kesehatan yang dinilai sangat efektif

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 30


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian


pada Bayi dan Balita.
Indikator untuk mencapai Indonesia sehat 2015 adalah
Persentase Desa yang mencapai “Universal Child
Immnizatioan” (UCI). Berdasarkan Laporan dari pengelola
Program Imunisasi pada Tahun 2012 dari 115 Jumlah
Desa/Kelurahan sebanyak 98 atau 85,2% Desa yang
mencapai UCI di Kabupaten Buol. Cakupan UCI yang masih
rendah di Kabupaten Buol akibt tingginya angka Drop Out
(DO).

Hal ini tampak dari masih adanya beberapa Kecamatan


dengan angka DO DPT 1 – Campak yang melebihi batas
teloransi (>10%). Gambar 5.10 dibawah ini mengambarkan
angka Drop Out (Do) beberapa tahun di Kabupaten Buol.

Gambar. 5.10
Persentase Cakupan Imunisasi DPT – 1 dan campak
Serta angka DO Di Kabupaten Buol tahun 2007 – 2011
120

100

80

60

40

20

0
2008 2009 2010 2011 2012
DPT 1 101.6 97.87 107.6 113.5 104.7
Campak 102.99 89.26 81.64 98.7 92.4
DO 12 16 16 13 11.7

Sumber Data : Pengelola Program Imunisasi

Angka DO di Kabupaten Buol tahun 2012 sebanyak 11,7% hal


ini menunjukkan adanya penurunan DPT1 – Campak melebihi

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 31


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

batas toleransi yang telah ditetapkan maksimal 10%. Adapun


gambaran Imunisasi Dasar Bayi selama tahun 2012 yang diukur
dari Imunisasi Campak, cakupan tertinggi dicapai Kecamatan
Gadung (155,9%), sedangkan yang mencapai cakupan
terendah adalah Kecamatan Gadung (66,0%). Rincian
cakupan Imunisasi Bayi dapat dilihat pada lampiran Tabel 39.
Untuk cakupan Imunisasi TT ibu hamil pada tahun 2008 –
2012 dapat dilihat pada Gambar. 5.11 dibawah ini.

Gambar. 5.11
Cakupan Imunisasi TT,1 & TT,2
Di Kabupaten Buol tahun 2007 - 2011
120
100
80
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012
TT 1 95.53 89.34 82.5 46.5 61.6
TT 2 87.98 76.6 76.6 66.9 53.1
Sumber Data : Pengelola Program Imunisasi

Gambar. 5.11 tersebut diatas terlihat bahwa pada tahun 2012


Cakupan Imunisasi TT dari jumlah 3.260 Wanita Usia Subur
(WUS), untuk cakupan TT.1 (61,6%) dan TT.2 (53,1%) hal ini
mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dimana
jumlah WUS (2.911), untuk cakupan TT 1 ada 42,1% dan TT 2
ada 46,5%. Lebih jelasnya untuk per-Kecamatan yang ada di
Kabupaten Buol lihat tabel lampiran Tabel 29.
5. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Pelayanan Kesehatan juga dilakukan secara khusus


kepada kelompok usia lanjut, dimana pada kelompok ini
biasanya banyak mengalami kesehatan Degeneratif dan
fungsi tubuh lainnya.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 32


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Gambaran pencapaian pelayanan kesehatan kelompok


usia lanjut berdasarkan laporan pengelola Usila dapat dilihat
pada gambar 5.12. berikut ini :

Gambar. 5.12
Cakupan Pelayanan Pra Usia Lanjut & Usia Lanjut
Kabupaten Buol Tahun 2012

3856

42.3

Jumlah CAK
Sumber Data : Pengelola Program Usila

Berdasarkan gambar diatas jumlah kelompok usia lanjut


(42,3%), dan presentase usia lanjut menurut Kecamatan dapat
dilihat pada lampiran tabel 48.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

U
ntuk mengambarkan Akses dan Mutu pelayanan
Kesehatan disajikan beberapa indikator, antara lain
Cakupan Rawat jalan dan Rawat Inap dipelayanan Kesehatan,
persentase pelayanan kesehatan dengan kemampuan
Laboratorium kesehatan, persentase Rumah Sakit
menyelenggarakan 4 (empat) pelayanan kesehatan Spesialistik
Dasar dan persentase pengadaan obat Esensial/Generik sesuai
kebutuhan.
Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan Rawat jalan dan
pasien rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan setiap tahun

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 33


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

meningkat, hal ini dipengaruhi oleh sarana dan prasarana


pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu faktor
pendukung meningkatnya pelayanan kesehatan.
Sedangkan untuk melihat rincian kunjungan rawat jalan dan
pasien rawat inap di sarana pelayanan kesehatan menurut
Kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 58.

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Buol

Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan


kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain
pemanfaatan tempat tidur (BOR), Rata-rata lama hari
perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BOT), waktu
pemakaian tempat tidur (TOI), persentase pasien keluar yang
meningal (GDR) dan persentase pasien keluar yang
meninggal < 24 jam (NDR).
Penggunaan tempat tidur (BOR) adalah indikator untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit
di Rumah Sakit Umum Buol BOR tahun 2012 adalah (77), LOS
untuk mengukur efisiensi pelayanan Rumah Sakit sebesar (4),
TOI jumlah hari sebesar (2), GDR kematian total pasien rawat
inap yang keluar RS per 100 penderita keluar hidup dan mati
adalah (30) sedangkan NDR angka kematian > 24 jam rawat
inap per 100 penduduk penderita keluar (hidup + Mati)
adalah (9).
Gambaran pencapaian indikator pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit Umum Buol dapat dilihat pada
gambar 5.13 dibawah ini.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 34


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Gambar. 5.13
Pencapaian Indikator BOR,LOS,TOI,GDR & NDR
RSU Kabupaten Buol tahun 2009 S/D 2011
120
100
80
60
%

40
20
0
BOR LOS TOI GDR NDR
2009 91.6 3.5 0.3 20.8 7.6
2010 97.6 3.7 0.3 10.5 0.4
2011 76.9 4.4 1.3 37.9 0.3
Sumber Data : RSU Kab. Buol

2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi

Cakupan ibu hamil risiko tinggi pada tahun 2012


sebanyak (55,83%) dari 3.260 Ibu Hamil. Kabupaten Buol
merupakan Kabupaten dengan Bumil Risti Komplikasi tertinggi
yang ada di Propinsi Sulawesi Tengah.
Untuk pelayanan Neonatal memiliki risiko tinggi pada
tahun 2012 di Kabupaten Buol sebanyak 410 dari 410
Neonatal yang ditangani sebanyak 129 (31,5%). Lebih
jelasnya lihat pada gambar 5.14 berikut.
Gambar. 5.14
Jumlah Bumil dan Neonatus
Kabupaten Buol Tahun 2012

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 35


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Bumil Risti Neonatal Risti

3260
2734

652 410 364 129

Jumlah Risti Ditangani


Komplikasi
Sumber Data : Pengelola Program KIA

3. Ketersedian Dan Pemanfaatan Obat Generik

Salah satu indikator penting dalam penyelenggaraan


Pelayanan Kesehatan adalah ketersedian dan Pengadaan
Obat. Obat generik merupakan salah satu langkah dalam
upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menjangkau
obat yang berkualitas.
Berdasarkan hasil pemutahiran data Profil Kesehatan
Buol pada tahun 2012 ada 165 jenis obat yang dibutuhkan
dan ada sebanyak 106 atau 64,24% jenis obat yang tersedia.

C. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

F
aktor lingkungan mempuyai peran yang sangat besar
dalam proses timbulnya gangguan kesehatan baik
secara individu maupun masyarakat umumnya. Upaya pembinaan
kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar pada prinsipnya
dimaksudkan untuk memperkecil atau meniadakan faktor resiko
terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari
lingkungan yang kurang sehat. Bentuk upaya yang dilakukan
dalam meningkatkan kualitas lingkungan, antara lain melakukan

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 36


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

pembinaan kesehatan lingkungan pada masyarakat dan institusi,


survei vektor dan pengawasan tempat-tempat umum (TTU).
1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada


masyarakat dan institusi yang memiliki potensi mengancam
kesehatan masyarakat yang dilakukan secara berkala.
Kegiatan pembinaan dimaksudkan untuk pemantauan,
penyuluhan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek
penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban),
pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan dan lain-
lain.
Untuk tahun 2012 jumlah institusi yang dibina selama tahun
2012 sebanyak 339 Instansi yang terdiri dari sarana pendidikan,
sarana ibadah dan perkantoran.
2. Surveilans Vektor

Upaya surveilans vektor dilakukan untuk mengendalikan


vektor potensial dalam menularkan penyakit antara lain
Nyamuk. Sehingga perlu dilakukan survei vektor untuk
mengetahui bangunan/rumah yang memiliki jentik nyamuk
secara tidak langsung dapat menyusun strategi
pengandaliannya.
Dari Laporan Seksi Penyehatan penyakit pada tahun 2012
Rumah/bangunan yang telah dilakukan pemeriksaan jentik
nyamuk Aedes ada 463 (58,61%) Rumah/Bangunan yang
diperiksa dari 790 (3,46) Rumah/Bangunan yang ada di
Kabupaten Buol.
3. Tempat-tempat Umum Sehat

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 37


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Tempat-tempat umum merupakan sarana yang dikunjungi


banyak orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat
penyebaran penyakit. TTU meliputi Hotel, Restoran, Pasar dan
TTU lainnya.
Berdasarkan laporan dari seksi Penyehatan Lingkungan,
TTU sehat di Kabupaten Buol tahun 2012 dari 392 TTU yang ada
yang dilakukan pembinaan dan pemantauan 242 TTU yang
memenuhi syarat kebersihan 181 TTU atau 74,79%.
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

U
paya perbaikan gizi pada hakikatnya dimaksudkan
untuk menangani permasalahan gizi yang
dihadapi masyarakat berdasarkan pemantauan yang telah
dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering
dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori
protein, kekurangan Vit A, gangguan akibat kekurangan Yodium
dan anemi gizi besi.

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan status gizi balita pada kelompok


balita difokuskan melalui pemantauan terhadap pertumbuhan
barat badan yang dilakukan melalui kegiatan penimbangan di
Posyandu secara rutin setiap bulan, serta pengamatan
langsung terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung di
fasilitas palayanan kesehatan. Dari hasil pengumpulan data
pengelola data Dinas Kesehatan Kabupaten Buol,
pemantauan balita tiga tahun terakhir dapat dilihat pada
gambar 5.14 dibawah ini.

Gambar. 5.15
Jumlah Balita Ditimbang, BB Naik dan BGM
Di Kabupaten Buol Tahun 2009 - 2012

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 38


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2009 2010 2011 2012
Balita Yang Ada 13.54 15.782 16.548 13.739
Ditimbang 6511 11.243 5834 8550
BB Naik 4595 5295 4365 7118
BGM 195 268 169 110
Sumber Data : Pengelola Prog Gizi Dinkes Kab Buol

Melihat gambar diatas, cakupan terhadap Balita yang


ditimbang selama tahun 2012 sebanyak 8.550 (62,2%) Balita
dari 13.739 Balita yang BB Naik 7.118 (83,3%) Balita sedangkan
yang BGM 110 (1,3%) Balita. Melihat data yang ada, tahun
2012 terjadi peningkatan dibanding tahun 2011. Gambaran
secara rinci hasil penimbangan Balita menurut Kecamatan
selama tahun 2011 dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Pemberian kapsul vitamin A merupakan salah satu


upaya perbaikan Gizi bayi dan Balita yang dilakukan dua kali
dalam setahun (Februari dan Agustus).
Gambaran pemberian Kapsul vitamin A selam tiga tahun
terakhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar. 5.16
Cakupan Pemantauan Pemberian Kapsul Vitamin A
Di Kabupaten Buol Tahun 2008 – 2011

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 39


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

20,000
15,000
10,000
5,000
0
2009 2010 2011 2012
Mendapat Vit. A 2x 10,863 11,052 10,055 12,731
Balita Yang Ada 11,946 15,782 13,900 13,739
Sumber Data : Pengelola Prog Gizi Dinkes Kab Buol

Berdasarkan gambar diatas jumlah balita pada tahun


2012 sebesar (13.739) Balita Cakupan Yang mendapat Vit A 2
Kali sebesar 12.731 dibanding tahun 2011 Cakupan pemberian
Vit A 2 Kali terjadi penurunan.
3. Pemberian Tablet Besi

Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk


mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk
akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil.
Cakupan Pemberian Fe pada ibu hamil pada tahun 2012
mengalami penurunan yaitu dari 3.260 Bumil yang
mengkomsumsi Fe 2 atau sebanyak 90 butir sebanyak 2,038
Bumil atau 62,52%. Dibanding tahun 2011 dimana dari 2.531 Ibu
hamil.

E. PELAYANAN KEFARMASIAAN DAN ALAT KESEHATAN

U
paya pelayanan kefarmasiaan dan alat kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya
kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk :
1. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat
generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 40


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

2. Mempromosikan penggunaan obat yang rasional dan obat


generik.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasiaan serta pelayanan
kesehatan dasar.
4. Melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang
tidak memenuhi persyaratan,mutu dan keamanan.
Perkembangan jumlah sarana distribusi obat di Kabupaten Buol
tahun tahun 2010 – 2012. pada Tabel dibawah ini.

Tabel. 5.17
Perkembangan Jumlah sarana Distribusi Obat
Di Kabupaten Buol Tahun 2010 - 2012
Tahun
No Jenis Sarana
2010 2011 2012
1. Apotek 6 6 8
2. Toko Obat 3 3 4

Sumber Data : Seksi Farmasi

Bab 6

G
ambaran mengenai sumber daya kesehatan
dikelompokkan menjadi Sarana Kesehatan, Tenaga
Kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN

P
ada bagian ini akan diuraikan tentang sarana Kesehatan
diantaranya Puskesmas, Rumah sakit dan Sarana
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
1. Puskesmas

Pada periode tahun 2000 – 2012 jumlah Puskesmas


terus meningkat dari 5 unit pada tahun 2000 menjadi 11 Unit
pada tahun 2012, Terdiri dari 4 Puskesmas Perawatan dan 7

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 41


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Puskesmas Non perawatan. Dan rasio Puskesmas terhadap


per 100.000 penduduk cenderung meningkat dari tahun ke
tahun di tahun 2012 sudah mencapai 9,2 per 100.000
penduduk. Ini berarti pada periode tahun ini setiap 100.000
penduduk rata – rata dilayani oleh 9 – 10 unit Puskesmas.
Pada periode yang sama sarana penunjang
kesehatan yang ada di Kecamatan & Desa antara lain
Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Puskesmas Keliling
(Roda empat) mengalami peningkatan, untuk puskesmas
Pembantu tercatat sebanyak 55 Unit yang tersebar di
Kabupaten Buol dan 50 Unit Poskesdes/Polindes. Dalam
rangka meningkatkan pelayanan Kesehatan di Puskemas
setiap Puskesmas dilengkapi Puskemas Keliling Roda Empat
sebanyak 11 Unit
Gambaran fasilitas kesehatan yang ada di
Kecamatan, dapat dilihat pada gambar 6.1 berikut ini.
Gambar. 6.1
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
Di Kabupaten Buol tahun 2012
60 55 50
50
40
30
20 11 11
5
10
0

Sumber Data : Seksi Yankesdas & Rujukan

Sementara itu rasio sarana penunjang kesehatan yang ada


di Kecamatan & Desa antara lain Puskesmas Pembantu,
Poskesdes dan Puskesmas Keliling (Roda empat) terhadap
per 100.000 penduduk juga cendrung peningkatan, untuk
puskesmas Pembantu tahun 2012 ada 45.41, per 100.000

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 42


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

penduduk ini berarti setiap setiap 100.000 penduduk


dilayani oleh 45 – 46 Unit Puskesmas Pembantu, sedangkan
rasio Poskesdes/Polindes tahun 2012 adalah 40,3 per 100.000
penduduk atau setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 40 –
50 Unit Poskesdes.
2. Rumah Sakit

Indikator yang digunakan untuk menilai


perkembangan sarana rumah sakit atara lain melihat
perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur
dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidur serta rasionya
terhadap jumlah penduduk.
Perkembangan rumah sakit di Kabupaten Buol pada
tahun 2012 masih berstatus tipe D dengan jumlah tempat
tidur sebanyak 80 tempat tidur dengan rasio tempat tidur 45
per 100.000 penduduk, sehingga pada tahun 2012 rata-rata
setiap tempat tidur RSU Buol melayani 45 – 46 penduduk.

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan
dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ada dimasyarakat, Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) diantaranya Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu),.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan
minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan
anak, Keluarga berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 43


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Penanggulangan Penyakit, untuk memantau


perkembangannya, posyandu dikelompokan kedalam 4
strata yaitu Posyandu Pratama, Madya, Purnama dan
Mandiri. Pada tahun 2012 jumlah posyandu meningkat
sebesar 156 Posyandu dari tahun sebelumnya 2011 jumlah
posyandu sebanyak 150 Unit.
Gambaran Posyandu berdasarkan kelompok Strata
dapat dilihat pada gambar 6.2 berikut :

Gambar. 6.2
Persentase Jumlah Posyandu Menurut Kelompok Strata
Di Kabupaten Buol tahun 2012
PURNAMA
, 6.41
PRATAMA,
31.41

MADYA,
62.8

MANDIR
I, 0

Sumber Data : Seksi Promkes

Dari gambar diatas mengambarkan Kelompok strata


Posyandu Madya masih banyak di Kabupaten Buol yaitu
dari 156 Posyandu ada (62,8%) sedangkan yang terkecil
Kelompok Purnama (6,41%) dan yang tidak ada pada
kelompok strata Posyandu Mandiri.
B. TENAGA KESEHATAN

U
paya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna
bila pemenuhan tenaga Kesehatan dapat terpenuhi.
Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan
baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun yang disektor

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 44


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

swasta perlu diketahui. sampai saat ini data tenaga Kesehatan


yang bekerja disektor Pemerintah masih kurang.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan

Data yang diperoleh dari Seksi Pengembangan SDM


Kesehatan & Diklat, di Kabupaten Buol pada tahun 2012 tenaga
kesehatan sebanyak 670 Orang yang tersebar di seluruh sarana
kesehatan yang ada di Kabupaten Buol. Gambaran jumlah dan
Rasio tenaga kesehatan berdasarkan jeninya dapat dilihat
pada gambar 6.3 dibawah ini.

Tabel. 6.3
Jumlah dan Ratio per 100.000 Penduduk
Tenaga Kesehatan menurut Jenis Tenaganya
Di Kabupaten Buol Tahun 2012
TAHUN 2012
NO JENIS TENAGA
Jumlah Rasio
1. Medis 27 18,9
2. Perawat & Bidan 444 313,6
3. Farmasi 34 25
4. Gizi 19 14
5. Teknis Medis 18 13,1
6. Sanitasi 35 21
7. Kesehatan Masyarakat 93 47,3
Jumlah 670 452,9
Sumber Data : Seksi Pengembangan SDM Kes & Diklat

Gambaran Rasio tenaga kesehatan berdasarkan jenis


pendidikannya dapat dilihat pada tabel 6.4 dibawah ini.

Tabel. 6.4
Jumlah dan Ratio per 100.000 Penduduk
Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan
Di Kabupaten Buol Tahun 2012

No Jenis Tenaga Jumlah Rasio/100.000


Penduduk
1 Dokter Spesialis 3 2,2
2 Dokter Umum 20 16,0
3 Dokter Gigi 4 2,9
-4 Perawat 322 227

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 45


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

5 Bidan 122 86,6


6 Farmasi 34 25
7 Kesmas 93 47,3
8 Gizi 19 14
9 Sanitasi 35 21
10 Teknis Medis 18 13,1
Jumlah 670 452,9
Sumber Data : Seksi Pengembangan SDM Kes & Diklat

Rasio tenaga kesehatan per-100.000 penduduk di


Kabupaten Buol tahun 2012 sebanyak 452,9 per 100.000
Penduduk. Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk
Kabupaten Buol dilayani oleh 452 - 497 tenaga kesehatan. Rasio
masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk
menunjukkan bahwa Rasio jenis tenaga kesehatan per 100.000
penduduk terbesar adalah Rasio tenaga Keperawatan/Bidan
sebanyak 313,6 per 100.000 penduduk.

2. Persebaran Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan di Kabupaten Buol pada tahun 2012


sebanyak 670 Orang yang tersebar di seluruh sarana kesehatan
yang ada di Kabupaten Buol. Meliputi 11 Puskesmas dan
Jaringannya, Rumah sakit Umum Buol dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol.
Dari 670 Tenaga Kesehatan yang ada, 82 Orang (14,74%)
berada di Dinas Kesehatan, 185 Orang (33,27%) berada di RSUD
Buol dan 289 Orang (51,97%) berada di Puskesmas dan
Jaringanya (Pustu dan Poskesdes/Polindes).

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

D
alam melaksanakan upaya pengembangan kesehatan
diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari
Pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 46


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Pembiayaan yang bersumber dari Pemerintah terdiri dari APBD


Propinsi, APBD Kab/Kota, APBN Kesehatan dan Pinjaman Luar
Negeri (PHLN).
Pada tahun 2011 total anggaran kesehatan Kabupaten Buol
Rp 36.963.605.216. Dengan rincian APBD Kab/Kota Rp
24.117.262.216, APBD Propinsi Rp. 42.500.00, APBN Rp.
12.803.843.000.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dihitung Anggaran
Kesehatan pada tahun 2011 terhadap APBD Kabupaten Buol
sebanyak (0,3%) dengan Angka Perkapita tahun 2011 berdasarkan
jumlah penduduk 134.977 Jiwa sebesar Rp. 273.851.
Persentase anggaran kesehatan menurut sumbernya dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 6.5
Persentase Anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol tahun 2012

Sumber Data : Subag Perencanaan & Program Dinkes Buol

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 47


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

Bab 7

B
erbagai upaya kesehatan telah dilakukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Krisis Ekonomi
dan Moneter yang terjadi sejak tahun 1997 sangat berpengaruh
terhadap pelaksanaan program-program kesehatan khususnya dalam
menyediakan sumber dananya. Namun demikian, pengembangan dan
peningkatan upaya kesehatan tetap dilakukan dengan melalui
berbagai Reformasi Pembangunan dibidang kesehatan sejalan dengan
pelaksanaan Desentralisasi dibidang kesehatan.
Upaya Pembangunan Kesehatan diarahkan pada upaya
peningkatan kemampuan keluarga dan masyarakat, Perbaikan mutu
Lingkungan hidup, perbaikan gizi, penurunan angka kesakitan serta
peningkatan dan pemanfaatan pelayanan Kesehatan. Dari
perkembangan Keadaan Kesehatan diatas secara Umum dapat

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 48


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

dikatakan bahwa keadaan Kesehatan di Kabupaten Buol mengalami


Peningkatan
Peningkatan Derajat Kesehatan, Sumber daya, maupun yang
telah dicapai sebagai hasil pembangunan kesehatan tersebut, sejalan
dengan perbaikan kondisi Umum dan Lingkungan serta perbaikan
keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat.
Harapan tersebut sejalan dengan maksud dan tujuan dari Profil
kesehatan yaitu untuk menggembangkan kesehatan masyaraakat
Kabupaten Buol juga sebagai bahan untuk evaluasi tentang kinerja
pembangunan kesehatan dan dasar untuk melakukan evaluasi
pencapaian visi “ Indonesia Sehat 2015”.
Sesungguhnya data dan informasi sangat dibutuhkan bagi para
penentu kebijakan dan perencana pembangunan kesehatan disegala
tingkat adminitrasi. Dengan adanya penyajian data dan informasi di
dalam Profil Kesehatan Kabupaten Buol ini dalam bentuk narasi dan
lampiran diharapkan dapat digunakan untuk mengambil langkah-
langkah perbaikan dari setiap program, sehingga dapat lebih dirasakan
oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau.
Untuk perbaikan kedepan terhadap Subtansi penyajian ataupun
waktu terbit dari Profil Kesehatan Kabupaten Buol ini dibutuhkan adanya
komitmen bersama, keseriusan dan dukungan dari segala pihak
khususnya unit-unit dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Buol agar
penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Buol baik Subtansi penyajian dan
waktu terbitnya menjadi lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun
sebelumnya, sehingga tujuan agar Profil Kesehatan Kabupaten Buol
dapat menjadi salah satu sumber data dan informasi dapat tercapai.
Demikian penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Buol tahun 2012,
walaupun masih jauh dari yang diharapkan semoga narasi dan

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 49


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
PUSKESMAS BOILAN

lampiran ini dapat memenuhi kebutuhan akan data dan informasi


kesehatan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai
dari tahun ke tahun terhadap pembangunan kesehatan secara
menyeluruh.

Profil Kesehatan Puskesmas BoilanKabupaten Buol Tahun 2012 50

Anda mungkin juga menyukai