Anda di halaman 1dari 12

- Nama lengkap: Andi Nata

- Tempat tanggal lahir: Cirebon, 7 Januari 1989

- Alamat : Pancoran Mas Depok

- Nama usaha: Raja Aqiqah/ Raja Domba

- Alamat website : www.andinata.com

www.raja-aqiqah.com

Facebook: salamproduktif@yahoo.com

Twitter: @andinatasumari

@raja_aqiqah

- Nomor kontak:

0812-8412-6458

wa: 0877-8173-0388

- PIN BBM: 53F1B5D9

PROFIL: ANDI NATA SUMARI,ST


Lulusan Teknik Mesin Universitas Indonesia tahun 2007.

Pemilik dari perusahaan-perusahaan berikut.


- PT Farm Maju Bersama di bidang Agrobisnis Kambing dan Katering Raja
Aqiqah
- Owner PT ANS Andi Nata Sumari
- Komisaris CV Hoke Indonesia di bidang Kuliner

Prestasi :

 100 Youth, Women, Netizen yang paling Berpengaruh di Indonesia


2011
 Juara 1 "Youth Start Up Icon Honda’’ bekerja sama dengan
Markplus, Inc Indonesia
 Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Wirausaha Fakultas Teknik
Universitas Indonesia 2011
 Pemenang Wirausaha Muda dalam program "UI Young Smart
Entrepreneur Program’’ 2009
 Marketeers terbaik 2011 dalam majalah Marketeers, Cerdasin, dan
Koran Warta Kota
 20 Tokoh Terbaik Pemuda versi Majalah Tempo 2011
 Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2011 kategori Industri untuk
Mahasiswa
 The Best Indonesian Award Kuliner Terbaik di Indonesia 2012
 Award dan Double Award dari Menkokesra 2012
 Mendapatkan Penghargaan dari Menteri Koperasi dan UKM sebagai
Pengusaha Domba Berbakat 2012
 Mendapatkan penghargaan Certified Quality Development Award
Winner 2013 dengan kategori As The Best Franchise Of The Year
 Mendapatkan penghargaan dari APEA Asia Pacific Entrepreneur
Award Tahun 2013
 Mentor Entrepreneur University Primagama Group
 Mentor Entrepreneur untuk para TKW dan TKI di Taiwan dan
Hongkong bekerja sama dengan Dompet Dhuafa
 Peringkat pertama sebagai 5 Pengusaha Muda Tergila di Indonesia
versi Kaskus
 Sejarah
 Saya (Andi Nata) memulai bisnis sejak masa kuliah di Universitas
Indonesia tahun 2007. Saya lahir di Cirebon, tanggal 7 Januari
1989, saya adalah seorang anak sederhana dari keluarga
sederhana, bapak saya bekerja sebagai buruh tukang kayu di pabrik
yang perhari bekerja Rp 30.000,- ibu saya penjual nasi bungkus.
Saya berjuang ketika mulai kuliah dan pada saat yang bersamaan
ayah saya mengalami kecelakaan kerja yang harus di operasi
tangannya yang membutuhkan biaya operasi yang cukup banyak.

 Cerita Kuliah
 Diterima sebagai kandidat peraih tiket khusus, menjadi mahasiswa
Universitas Indonesia membuat peluangku mengantongi Beastudi
Etos menipis. Sekolah melarang siswanya yang mendaftar dijalur
khusus UI yaitu Prestasidan Pemerataan Kesempatan Belajar
(PPKB), dulu dikenal sebagai Penelusuran Minat dan Kemampuan
(PMDK), menggandakan pendaftaran Beastudi Etos dari Dompet
Dhuafa.

 Jalur PPKB bukan jalur yang menggratiskan semua ongkos kuliah.
Karena tidak gratis, saya, Andi Nata, berniat mendaftar beasiswa
lain. Namun sayang, justru harapan itu hampir sirna oleh hambatan
birokrasi. Saya tak menyerah. Saya meyakini beasiswa Dompet
Dhuafa masih membuka peluang bagi saya.

 Tertutup peluang di kotaku, Cirebon, Jawa Barat, saya mendaftar
Beastudi Etos di regional Bandung, ibu kota provinsi. Proses
mendaftar dan tes saya lewati dengan kerja keras. Saya buta
dengan kota Bandung namun tekad yang menggebu – gebu tak
menghalangi saya untuk menjalani proses saya yang sulit. Saya
tidur di masjid di Universitas Padjadjaran menjelang tes seleksi
beastudi.

 Hasil seleksi bukan syarat utama peserta dipilih Dompet Dhuafa.
Syarat utamanya adalah saya harus berhasil menjadi mahasiswa
Universitas Indonesia. Beastudi Etos dibuat dengan sasaran
mahasiswa di 14 kampus. Perguruan tinggi itu adalah Universitas
Syah Kuala Aceh, Universtas Sumatera Utara Medan, Andalas
Padang, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut
Teknologi Bandung, dan Padjadjaran Bandung, Diponegoro
Semarang, Gadjah Mada Yogyakarta, Brawijaya Malang, Institut
Teknologi Surabaya, Airlangga Surabaya, Hasanuddin Makassar,
dan Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur.

 Beragam kerja kerasku berbuah manis. Saya resmi menjadi
penerima manfaat Beastudi Etos. Pengumumannya disampaikan
pada dua hari setelah Universitas Indonesia mengumumkan bahwa
Andi Nata, namaku, diterima sebagai mahasiswa Teknik Mesin
angkatan 2007. Alhamdullah!

 Tapi masalah belum selesai sepenuhnya. Kendati saya
mendapatkan banyak pemotongan ongkos kuliah dari UI, toh, saya
tetap harus menanggung sisanya, Rp 2,75 juta. Jumlah itu, masih
tergolong besar bagi saya. Saya mencoba tetap tenang melewati
tahapan ini. Saya meminta penundaan pembayaran selama saya
mencari jalan keluar menebus ongkos ini. Jalan keluar itu ketemu
juga, saya mendapatkan beasiswa Alumni UI. Kendati masih ada
sisa, tapi berkurangnya signifikan. Bebanku tinggal Rp 1,1 juta.

 Sisa sebesar itu tetap saja belum bisa saya lunasi langsung. Bekal
ibu hanya Rp 100 ribu ketika saya pamit berangkat kuliah. Saya
tidak menuntut lebih ke orang tua, karena saya memahami, kala itu
keluarga sedang ditimpa krisis keuangan karena ayah berhenti
bekerja setelah perusahaannya bangkrut. Kesadaran untuk tidak
banyak menuntut juga muncul sebagai anak ketiga dari enam
bersaudara. Dengan adik yang masih tiga orang, ayah dan ibu
sudah terbebani banyak kebutuhan untuk adik – adik saya. Saya
pamit dengan menggenggam satu pesan ibu yang paling saya ingat,
“Jangan meninggalkan shalat tahajud.”

 ***

 Syahdan, kuliah dimulai pada Agustus 2007. Program Beastudi Etos
masih pada tahap survey calon penerima. Padahal saya sangat
berharap banyak ketika mulai kuliah program Etos juga berjalan.
Alasannya peraih Beastudi Etos berhak tinggal di asrama. Karena
belum dimulai saya tak punya tempat tinggal. Saya tidak mungkin
bisa menyewa indekos karena bekal yang sedikit. Terpaksa saya
menumpang tidur di kamar teman – teman mahasiswa PPKB yang
tinggal di Asrama UI. Selama dua pecan saya berganti – ganti
kamar tumpangan. Tujuannya agar tidak terlalu mengganggu
pemilik kamar.

 Kesulitanku ini mengundang saran dari salah seorang alumni. Entah
dari mana dia tahu kondisiku saat itu. Selain saya medapatkan
tawaran gratis makan, saya juga diberikan saran untuk tinggal di
Asrama Yayasan Mata Air Biru yang dikelola alumni Fakultas Teknik
UI. Saya diterima tinggal disana selama dua tahun. Saya harus
menempuh perjalanan sejauh empat kilometer menuju kampus
karena lokasi asrama yang jauh. Kendati lelah saya bersyukur bisa
mendapatkan tempat tinggal.

 Masalah sepertinya tak rela meninggalkanku. Begitu soal tempat
tinggal terselesaikan, Tagihan melunasi ongkos masuk kuliah
ditagih manajemen kampus. Kendati sisa Rp 1,1 juta, saya tetap
tak bisa melunasi. Saya balik ke Cirebon, bukan untuk meminta
uang kepada orang tua. Saya menuju sekolah dan bercerita Bapak
Feri Supeno, guruku sekaligus Kepala SMA 2 Cirebon. Sungguh
besar hati Pak Feri, ia memberikanku uang Rp 1,5 juta. Uang itu
berasal dari kantong pribadinya.

 Setelah kembali ke kampus, dua bulan kuliah, pada akhir
September 2007, tiba lah saat yang ditunggu-tunggu. Beastudi Etos
diumumkan, saya salah satu peraihnya. Pemenang berhak
mengantongi ongkos semester selama satu tahun, asrama tempat
tinggal, dan uang saku Rp 450 ribu per bulan selam tiga tahun.
Saya langsung sujud syukur.

 Hadiah itu tak bisa langsung dinikmati. Manajemen Dompet Dhuafa
mengakui ada keterlambatan memulai program Etos tahun itu.
Alasannya jumlah peserta membludak. Keterlambatan itu membuat
waktu masuk asrama diundur lebih dari sebulan. Tepatnya Oktober,
program Etos baru dimulai. Di asrama itu, saya banyak disodorkan
beragam pembinaan.

 Lewat rutinitas itu, saya menikmatinya. Sepertinya kondisi ini bakal
berjalan lama, namun ternyata tidak. Mendadak ada kabar tragis
dari Cirebon. Ayah mengalami kecelakaan kerja, tiga jari tangannya
terpotong oleh mesin gir pabrik. Karena belum telat, jari itu bisa
disambung lagi melalui operasi. Ongkos operasi mencapai Rp 30
juta.

 Biaya operasi tak sanggup dibayar orang tuaku. Kondisi dua kakak
juga belum mapan betul secara ekonomi. Saya memberanikan diri
meminjam kepada pengurus Etos, teman kuliah, kakak angkatan,
dan beragam pihak. Walhasil, dana pinjaman terkumpul Rp 25 juta
dan langsung dikirm ke Cirebon.

 Karena statusnya pinjam, saya wajib melunasi. Saya mulai
menyadari masalah yang bertubi-tubi kerap datang bersama jalan
keluarnya. Begitu pula dengan persoalan pelunasan hutang ini.
Jalan keluar itu berupa mengajar siswa sekolah. Maha besar Allah.

 Saya memilih mengajarkan matematika, fisika, dan kimia untuk
SMA. Menemukan bisnis ini, saya dibantu oleh teman saya. Berkat
dia saya memperoleh Sembilan anak didik. Upah dari mengajar,
harus dibagi 30 persen untuk temanku. Dua kali mengajar dalam
sepekan, pendapatan yang diterima mencapai 2,5 – 4 juta per
bulan. Setiap upah langsung dibayarkan membayar utang. Selain
bersumber dari mengajar, lomba kreatifitas mahasiswa, desain
grafis saya ikuti untuk menambah penghasilan. Dalam sebelas
bulan, Oktober 2007 hingga Agustus 2008, utang yang terlunasi
berbilang Rp 25 juta.

 Mengajar untuk membayar utang membuatku benar – benar sibuk.
Saya kerap pulang ke asrama hingga pukul 12 malam. Banyak
program Etoos yang tertinggal. Kondisi ini membuatku
mendapatkan teguran dari pendamping. Kepada pendamping, saya
bercerita kondisi yang terjepit itu.

 Saya bersyukur dalam kondisi terjepit, memberi pengalaman
bagaimana bekerja keras, tahu cara melobi orang, dan bersikap
dengan beragam orang. Pengalaman itu mengubah saya lebih
dewasa dan mengendalikan emosinya.

 Menginjak tahun ketiga, beasiswa Etos untuk ongkos per semester
berakhir. Beasiswa itu ada gantinya setelah meraih beasiswa
program peningkatan prestasi akademik hingga lulus. Beasiswa ini
bak pintu masuk saya ke dalam zona nyaman. Tidak dipungkiri
serba berkecukupan menjadi harapan banyak orang, apalagi
mahasiwa. Ibaratnya urusan ongkos kuliah dan ongkos sehari – hari
sudah ada, tugasnya hanya belajar dan belajar.

 Tapi bagi saya zona nyaman tak sepenuhnya nikmat. Barangkali
sejak awal kuliah saya sudah banyak benturan dengan masalah,
maka sepertinay saya rindu dengan masalah. Kendati tetap bekerja
dengan mengajar privat, ketidaknyamanan mulai membuncah.
Untuk mengobati kegundahan, saya memilih berbisnis.

 Saya memilih beternak domba dengan modal dari berutang.
Berutang tak selamanya buruk, justru jika kita mampu
menyikapinya dengan tepat, berutang dapat mendorong pada sikap
professional. Sikap professional itu berupa disiplin, kerja keras,
tumbuh dari kekhawatiran tidak bisa melunasi utang.

 Saya berutang Rp 8 juta dari beragam pihak. Dana itu untuk
membeli lima ekor domba terdiri dari satu jantan dan empat betina
jenis domba Garut yang diternakan di Cirebon. Saya meilih domba
bukan tanpa perhitungan. Pengalaman panitia Idul Adha, membuat
saya tahu betul soal domba. Selain tiu, kebutuhan daging akan
terus, sehingga bisnis domba salah satu sector strategis.

 Memulai usaha Privat


 Saya memulai dengan mengajar privat matematika, fisika, dan
kimia di awal kuliah tahun 2007. Sempet sembari saya kuliah jualan
donat di kampus, pernah jualan asuransi juga, jualan produk
kesehatan juga pokoknya tas kuliah isinya penuh dengan brosur
produk dan perangkat jualan. Dimana mana harus jualan, gimana
caranya dapat income, pokoknya pertanyaannya selalu gimana
caranya dapat income, gimana ya, gimana ya? Pertanyaan
bagaimana, bagaimana? Membuat otak berfikir dan terpaksa untuk
kreatifitas meledak. Apa yang bisa dijual dan halal saya coba untuk
jual. Ada peluang langsung saya tangkap langsung saya coba jual
ke orang tua orang tua privat, teman dikampus, dosen-dosen.
Untuk income rutin saya hasilkan tetep dari mengajar. Tiap hari
setelah saya pulang kuliah saya mengajar. Hari sabtu dan minggu
pun saya mengajar, ga ada libur, cari income terus buat bayar
operasi bapak. Setelah 1 sampai 2 tahun mengajar privat
mengalami titik jenuh dan mencari pencarian jati diri dan terus
bertanya dalam diri saya, sela sela mengajar naik bis kota malam,
pulang ngajar kehujanan, pulang ngajar kemaleman gak dapet bis
kota dan masih banyak lagi, dia bertanya dalam dirinya, mau
kemana hidup? Apa yang mau saya cari dalam hidup? Pertanyaan
itu terus membayangi dalam hidupnya di setiap malam tahajjud.
Mengajar privat terus dijalani karena memang saya mendapatkan
income dari mengajar untuk makan, untuk biaya kuliah, fotokopi
buku-buku kuliah, untuk biaya adik-adik sekolah, mengirim uang
untuk orang tua dan kebutuhan lainnya. Saya teruskan dan saya
senang passion saya mengajar. Sejak dulu smp, saya suka
mengajar dan selalu mengajarkan ke teman-teman yang mereka
kesulitan dalam ilmu eksakta seperti matematika, fisika. Saya tidak
segan-segan untuk berbagi dan mengajarkan ke teman teman saya.
Sampai hari ini pun saya menulis sekarang, masih mengajar privat
dikala waktu saya senggang dan diluar kepadatan saya mengisi
seminar entrepreneur di Jakarta maupun diluar kota dan diluar
negeri. Saya ingin berbagi pengalaman lebih banyak lagi dan
banyak yang berubah dengan membaca buku saya ini khususnya
saya pribadi menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Kalau buku ini
bermanfaat mohon pinjamkan dan sharingkan ke banyak orang.


 Ternak Domba (Breeding)
 Tahun 2008 akhir tepatnya tahun 2009 awal saya mendapatkan ide
untuk menjalankan bisnis dombakarena melihat dan mengamati
banyak yang sukses di usaha dombadan berkah tentunya. Yang
lebih penting saya merenungi jejak Rasulullah SAW yaitu nabi
Muhammad SAW, kok beliau menggembala kambing? Kenapa
menggembala kambing? Ada apa dengan kambing? He… jangan
serius-serius ya, Nah, kembali ke cerita saya, Dengan modal yang
minim dari pinjaman teman 8 juta (Rp 8.000.000,-) saya memulai
bisnis domba dari mulai 5 ekor. 4 ekor betina dan 1 ekor jantan.
Alhamdulillah setiap 7-8 bulan melahirkan atau program breeding
setiap 7 bulan melahirkan 2-3 ekor. Apa yang terjadi setiap bulan
anak yang lahir ada yang mati 1-2 ekor. Kenapa bisa begitu?
Woow, ternyata ada hal yang sangat penting dan fundamental yaitu
ILMU. Belajar apapun ternyata harus ada ilmunya, semua harus
pake ilmu. Mau sukses dunia harus pake ilmu, mau sukses akherat
harus paket ilmu, mau sukses dua-duanya harus pake ilmu juga.
Nah, ketika saya memulai bisnis maen tabrak dan hajar aja, yang
penting action, yang penting jalan dulu, yang lain belakangan, apa
yang terjadi? Ya pas melahirkan domba banyak yang mati karena
kurang susu dari induknya, proses melahirkan yang tidak sempurna
sehingga menyebabkan kematian dan masih banyak lagi. Jadi,
segala sesuatu harus ada ilmunya tapi jangan sampai kita sudah
kebanyakan ilmunya g praktik dan g action action. Tiap minggu
sehabis kuliah harus pulang pergi ke Cirebon untuk ngontrol domba
sehat atau g, terjaga atau g, perkembangannya bagaimana
sementara orang tua khususnya bapak backgroundnya bukan
penggembala domba tapi seorang tukang kayu. Jadi, saya harus
bolak balik Jakarta-Cirebon.

 ACTION Tanpa Ilmu Pengetahuan Sangat Beresiko, Ilmu
Pengetahuan Tanpa ACTION Tak Berguna

 Tulisan dibawah: komitmen: (suka duka dijalani mau lama mau
sebentar dijalani, ditengah jalan mengecewakan atau
menggembirakan dijalani)

 Rasanya hidup harus terus dijalani kuliah dan bisnis, mau tidak
mau, suka g suka, YES I WILL DO IT, kalau mau sukses Sunnatullah
harus kerja keras, ada pengorbanan waktu tidur, pengorbanan
waktu main dengan teman-teman kuliah dan pengorbanan tenaga,
fikiran dan uang untuk menuju nasib yang lebih baik. Tiap malam
tahajud dan merenung disaat lelap malam dan lelah yang
menghampiri tiap malam, paksa untuk bangun malam mengangkat
kedua tangan dan memohon hajat Mu, Ya Allah, apa yang mau saya
cari dalam hidup ya Allah, aku lelah ya Allah, semakin mengejar
dunia ibarat seperti mengejar bayang-bayang, semakin dikejar
semakin lari, semakin dikejar lagi semakin lari semakin jauh. Ya
Allah tolong tunjukkan usaha yang memang Engkau ridhoi ya Allah,
jangan sampai hamba tidak fokus kesana dan kemari g jelas, ini
hamba Mu ya Allah, butuh petunjuk Mu ya Allah. Tiap malam setiap
aktifitas kuliah dan mengajar saya bangun malam untuk tahajjud,
bermohon kepada Allah, Allah yang menggenggam langit dan Bumi,
hamba yakin Allah akan tunjukkan jalan. Dan Alhamdulillah Allah
tunjukkan jalan yes, project pertama saya adalah pas Idul Adha
jualan hewan qurban tahun 2008, saya hanya mengambil dari
petani selisih margin dan saya bisa jual hewan Qurban 60 ekor.
Saya bisa mendapatkan 12 juta bersih, saya belikan motor agar
mudah untuk transportasi dan bisa silaturrahim. Kemudian Allah
kasih rizki, saya mendapatkan orderan domba garut untuk instansi
dan dipercaya untuk menyediakan 100 ekor domba garut. Woow,
dapat rizki besar dari Allah saya mendapatkan untung 40-50 juta
yang itu saya gunakan untuk modal untuk pengembangan bisnis.
Nah, Tahun 2009 saya dipertemukan dengan investor, masyaAllah
hanya dengan izin Allah saja berawal dari teman pengajian dan
saya akhirnya diperkenalkan oleh sahabat saya. Saya mengucapkan
terimakasih kepada sahabat saya, semoga Allah rahmati selalu.
Saya berbisnis tidak melulu modal, modal dan modal. Buktinya saya
mendapatkan investor untuk membuka lahan penggemukan domba,
lahan nya sudah disiapkan dan investor sudah menyiapkan dana
200-300 juta. Subhanallah, hanya kebesaran Allah saja semua Allah
yang kasih, saya hanya menjalani, siap atau g menerima amanah
uang sebesar itu? Padahal saya masih kuliah, anak ingusan yang
belum tau apa apa tapi saya ada kemauan mau belajar dan mau
sukses serta punya kesungguhan yang besar saya mau merubah
nasib saya, saya mau berubah dan saya ingin punya kualitas hidup
yang lebih baik.

 Penggemukan Domba (Fattening)


 Tahun 2009 pertengahan, saya menjalankan bisnis penggmukan
domba berpartner dengan investor saya. Saya menyenangi investor
saya karena satu visi dan satu misi. Orangnya royal, g pelit, tidak
ingin menguasai dan tidak berambisi berlebihan terhadap dunia,
apa adanya dan mau mengembangkan bisnis ini lebih maju dan
untuk kebermanfaatan orang lebih banyak lagi. Adapun teknologi
yang kita lakukan yaitu tidak berpatok dalam ilmu yang saya share,
karena sampai hari ini pun saya masih terus belajr dan belajar
bagaimana supaya pakan lebih efisien dan menekan biaya-biaya
sehingga biaya operasional bisa ditekan dengan kualitas hasil
domba yang lebih baik. Nah, saya akan share untuk Untuk
pemanfaatan teknologi sendiri dalam “Penggemukan Domba Garut”,
yaitu kita menggunakan pakan alternatif. Pakan alternative yang
kita gunakan adalah pertama menggunaka ampas tahu ditambah
kuning telur yang bertujuan mempercepat pertumbuhan domba
tersebut. Pakan alternative yang kedua kita menggunakan susu sapi
pada keadaaan beku, kemudian direbus ditambah ampas tahu yang
bertujuan agar kandungan daging domba lebih berbobot. Pakan
alternative yang ketiga kita gunakan adalah menggunakan kacang
kedelai atau kacang hijau, kemudian kacang kita rebus dan setelah
itu kita giling bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan. Untuk
penanganan penyakit itu sendiri, kita menggunakan jamu khusus
sebelum domba tersebut terkena penyakit. Resepnya adalah daun
papaya ditambah daun sirih ditambah daun kunyit sekaligus
ditambah temulawak. Kunyit itu sendiri merupakan obat yang
berguna bagi pencernaan. Sedangkan untuk temulawak itu sendiri
untuk menambah nafsu makan. Semua resep tadi kita jus,
kemudian kita saring, kemudian diminumkan kepada domba
tersebut setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali
bergantung pada domba tersebut.

 Gimana pemasarannya atau


marketingnya
 Inti dalam melakukan pemasaran mudah dalam berbisnis. Banyak
silaturrahim, banyak berkunjung, banyak ikut seminar, misalnya
siltuurahim masjid; bayangkan kalau kita solat disatu masjid ada
20 orang saja, setiap hari minimal kita berkunjung ke 2 masjid
yang berbeda, 1 hari kita bisa kenal 40 orang, bagaimana kalau per
minggu 140 orang, bagaimana kalau per bulan, setahun berapa
orang yang kita kenal? Itu baru dari masjid belum dari tempat -
tempat yang lain. Kita juga bisa menggunakan media online dan
offline. Untuk media offline itu sendiri, saya bergabung dengan
komunitas ESQ, saya juga ikut bergabung dalam jaringan
Enterpreneur University, bergabung juga dengan komunitas Tangan
Di Atas, komunitas parenting dan jaringan lainnya. Untuk media
online, kami membuat website www.aqiqahjakarta.org, media
facebook, media twitter, email atau direct mail lainnya.Untuk
pengembangan, kita mengadakan persatuan atau paguyuban untuk
bersama-sama meningkatkan kesejahteraan petani sehingga,
petani-petani tidak dicurangi oleh para tengkulak.

 Jadi, kalau mau bisnis harus banyak silatuurahim, yuk perbanyak
silatuurahim, mulai hari ini, saat ini juga. Niatkan semua nya
karena Allah semata.

 Bisnis peternakan adalah bisnis jangka panjang, anti krisis,
prospektif, sangat mudah dikelola bagi yang ingin belajar. Potensi
daging di Indonesia juga begitu besar. Oleh karena itu, kita sebagai
generasi muda, mari kita kembangkan wirausaha muda kita.
Bangkit Indonesia!!!

 Katering Aqiqah
 Seiring berjalannya waktu usaha penggemukan pun dijalani, satu
tahun lebih sudah berjalan, mulai berfikir apalagi yang perlu di
inovasi, apalagi yang perlu diberi nilai tambah, apalagi ya, harus
ada pengembangan, apalagi ya, Aha,, kalau jualan domba saja
marginnya tipis, dibikin apa ya supaya ada nilai tambahnya. Satu
hari saya berkunjung ke salah satu pengusaha aqiqah, woow,, kok
bisa ya kambingnya dibikin katering dijadikan sate, gulai, tongseng
dan sop. Aha.. mulai saya berfikir dan membayangkan kemana
mana, seolah kreatifitas dan ide mulai mengalir bebas,, Woow, very
good,mantaaabs. YES, I WILL DO IT. Saya bilang dalam hati saya,
saya harus segara belajar katering masak. Saya bukan jurusan tata
boga saya kuliah jurusan T. Mesin, selama ada kemaun dan tekad
yang kuat saya pasti bisa. Saya mulai bertanya tanya kepada
karyawan saya, siapa yang bisa masak sate dan gulai, siapa yang
bisa masak, siapa, siapa? Saya terus mencari siapa ya, siapa ya?
Otak terus berfikir. Kemana saya harus mencari juru masak,
gimana caranya. Pertanyaan bagaimana, bagaimana membuat otak
bekerja lebih keras. Aha,,, ketika saya sedang bersilaturrahmi ke
salah satu pengusaha katering Aqiqah, saya sekaligus bertemu
dengan seorang pegusaha percetakan yang dia pun sedang
mengantar buku percetakan aqiqahnya ke tempat pengusaha
aqiqah itu. Setelah minum dan ngobrol sampai selesai dan mau
pulang, saya pun ikut pulang dan diam-diam saya ikuti pengusaha
percetakan dari belakang kemana arah dia pergi, saya buntuti pakai
motor sekalian nyetak dan sistem buku aqiqah sudah taw beres
jadi. Akhirnya saya ikuti dan sampailah dirumahnya. Saya bilang ke
dia: Mas, tolong bimbing saya, saya mau belajar usaha Aqiqah.
Dengan wajah melas”. Kemudian besok besok saya datang lagi
kerumahnya sampai dia bosan. Dan Akhirnya singkat kata, dia
bilang: ya uda, ini ada kenalan yang katering masakannya lumayan
coba test food dulu. Akhirnya saya test food dan enak ternyata baru
saya kasih masukan masukan beberapa bumbu bumbu nya
(kebetulan penggemar kuliner,, He,, ). Dan akhirnya 2010 saya
buka katering Aqiqah ala kadarnya yang penting jalan dulu dan
berani memulai. Alhamdulillah sejak saat itu kami bekerjasama dan
berpartner dengan beliau, seiring berjalannya waktu orderan makin
banyak dan bisnis katering aqiqah makin berkembang, 2011 makin
maju dan makin dikenal Raja Aqiqah menjadi Brand di Aqiqah se
Jabodetabek. 2011 mendapatkan penghargaan 100 Youth, Women,
Netizen yang berpengaruh di Indonesia versi Markplus dan
Majalah Marketeers. Dan di tahun 2012 Raja Aqiqah
mendapatkan Award sebagai Pemenang Wirausaha Muda
Mandiri 2012,

 “Awali sesuatu dengan niat yang baik”
 “Keajaiban adalah hadiah dari Tuhan bagi berani”
 “Dalam sistem ekonomi Tuhan, taqwa kepadaNya adalah sumber
kekuatan yang sebenar-benarnya, kejayaan pembangunan material
adalah hasil dari mengusahakan rohaniah”

 “Maha baikNya Tuhan yang memberi berbagai – bagai rezeki untuk
kita”

 “Dunia Tuhan yang punya, Dialah Tuannya, janganlah manusia
berbuat sesuka hatinya”

 “Milikilah Tuhan, kita akan memiliki segala – galanya. Segala –
galanya tidak dimiliki pun tidak mengapa”

 “Membeli ilmu masa depan dengan harga sekarang”

 “Berbisnis, jangan banyak mikir dan banyak pertimbangan, ACTION
aja”

 “Tuhan bukan saja disuruh percaya, tetapi disuruh merujuk
kepadaNya”

 “Kalo kita ada hati perut, oksigen saja pun kita sudah terhutang
budi dengan Tuhan.”

 “Walaupun dengan bisnis yang sama, Tuhan kasih rezeki masing –
masing untuk hambaNya”

 “Jalani aja, biar Tuhan yang bekerja”

 “Jangan mengharapkan hasil yang berbeda tapi menggunakan cara
yang sama”

 “Berani ACTION bukan NEKAT”

 “Berani ACTION dan berfikir POSITIF”

 “Hati – hati dengan persepsi negative….!!! Berfikirlah POSITIF untuk
MAJU

 “Jika Anda tidak sanggup menghadapi ‘resiko’ gagal atau ditolak,
jangan iri pada mereka yang hidupnya lebih enak. Mereka
berkorban dan berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka
inginkan”

 “Hidup jangan dibikin susah, Tuhan sudah kasih kemudahan”

 “Tuhan tidak mempersulit hambanya, hambanya yang
mempersulitnya”

 “Hidup jangan seperti topeng, penuh dengan kepalsuan, hidup apa
adanya saja”


 “Dunia ini pun diciptakan melalui proses…. Kesabaran berarti
menikmati proses tersebut, kita tidak bisa mendadak menjadi kaya
dan sukses kita harus mau bersabar dalam menjalani prosesnya
dari hari ke hari, jadi bersabar menjadikan hidup akan terasa lebih
nikmat. Jangan mengurut dada, karena kesabaran adalah
kenikmatan bukan penderitaan. Apapun pekerjaan kita yang
menyebabkan berhasil bukan karena kehebatan kita tetapi karena
kesabaran kita, inilah rahasianya : “Sesungguhnya Allah bersama
orang yang sabar”
 (Sumber: andinatablog.wordpress.com)

Anda mungkin juga menyukai