Anda di halaman 1dari 38

47

Minggu, 4 Februari 2018


(Minggu Biasa - Hijau)
IBU
YESUS MENYEMBUHKAN MERTUA
AKU DAN KAMU!
PETRUS
Markus 1:29-39

NILAI KRISTIANI
Berdoa kepada Tuhan Yesus, perkataan yang menghibur, dan perbuatan
yang penuh perhatian, merupakan mujizat kesembuhan
yang dapat dilakukan oleh anak.

AYAT INDAH

“Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan
menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan
dan keamanan yang berlimpah-limpah”
(Yeremia 33: 6)

URAIAN PELAJARAN
1. Ketika itu Yesus baru memiliki 4 orang murid, yaitu Simon Petrus, Andreas, Yakobus anak
Zebedeus, dan Yohanes. Mereka adalah para nelayan yang dipanggil oleh Yesus untuk menjala
manusia. Pada saat cerita ini ditulis, mereka belum lama mengenal Yesus. Mereka baru melihat
satu mujizat yang dilakukan oleh Yesus, yaitu mengusir roh jahat yang merasuki seorang di luar
sebuah rumah ibadat di Kapernaum (lihat Markus 1:21-28).

2. Setelah selesai dari rumah ibadat, Yesus dan para murid menuju rumah Simon Petrus dan Andreas
untuk makan. Ternyata ibu mertua Simon Petrus terkena demam. Para murid memberitahukan
kondisi tersebut kepada Yesus. Kala itu mereka belum mengetahui bahwa Yesus juga mampu
menyembuhkan orang yang sakit, yang mereka tahu Yesus hanya mampu mengusir roh jahat.
Dengan didorong oleh rasa belas kasihan, Yesus pun menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus.

3. Kita dapat melihat bagaimana Yesus menggunakan kuasa yang Bapa berikan kepada-Nya secara
maksimal untuk menolong orang lain. Setiap tindakan Yesus hendak menyatakan atau bersaksi
tentang kuasa kasih Allah kepada manusia. Allah yang tidak membiarkan milik kepunyaan-Nya
(manusia) menderita berlama-lama.

4. Kesembuhan yang diberikan oleh Yesus tidak hanya semata-mata kesembuhan jasmani saja,
namun kehadiran dan cinta kasih Yesus bagi mereka yang menderita dan kehilangan harapan. Ia
membawa rasa aman, dan nyaman sehingga jiwa mereka yang sedih, dan terluka digantikan
sukacita.
5. Kesembuhan yang diberikan Yesus kepada ibu mertua Simon Petrus tidak hanya berdampak pada
fisiknya yang pulih, namun jiwa dan batin ibu mertua Simon Petrus menjadi sembuh bahkan
kegirangan. Kegirangan adalah wujud syukur ibu mertua Simon Petrus. Ia tidak sekadar berterima
kasih atas karya Yesus bagi dirinya yang telah sembuh, namun ia dengan sukacita melayani Yesus,
Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Besar kemungkinan ibu mertua Simon Petrus

48
melayani mereka dengan menyediakan makanan, minuman, dan segala sesuatu yang dibutuhkan
Yesus dan para murid yang lelah dalam perjalanan pelayanan. Itulah respons sukacita dari
seseorang yang telah menerima perhatian, kasih, dan pengharapan.

6. Dewasa ini di sekitar kita banyak anak yang hidupnya dilanda rasa sakit. Rasa sakit itu mungkin
timbul dari kondisi keluarga yang tidak sehat, minimnya perlindungan pada anak di sekolah, rasa
kecewa anak pada figur orangtua, kekerasan atau bully yang dilakukan oleh teman sebaya, dan
masih banyak rasa sakit lainnya.

7. Bentuk obat yang dibutuhkan oleh anak-anak adalah rasa cinta, aman, nyaman, sukacita, dan
figur Tuhan Yesus yang berpihak kepada anak-anak. Hal ini dapat memberikan kesembuhan dan
penghiburan bagi anak. Tugas dari gereja adalah menyediakan aspek penyembuhan afeksi bagi
anak-anak tersebut.
8. Dengan demikian jika anak merasakan rasa cinta kasih, aman, nyaman dan sukacita, diharapkan
anak dapat membagikan sukacita tersebut kepada teman-temannya, demi kesembuhan anak-anak
lain atau semua orang. Jika ada kesembuhan dan kasih dalam dirinya pastilah ia ingin
membebaskan orang lain dari penderitaan. Ia ingin terlibat dalam kesembuhan orang lain.

9. Mungkin anak tidak memiliki kuasa menyembuhkan seperti yang Yesus miliki. Tetapi anak dalam
relasinya dengan teman-teman sebaya dapat membebaskan orang dari rasa kuatir, memberikan
keceriaan, memberi pertolongan kepada yang membutuhkan, tanpa memilih-milih. Bukankah
perkataan yang menghibur, perbuatan yang penuh perhatian juga merupakan tidakan
menyembuhkan hati yang sedih atau terluka? Itulah mujizat kesembuhan yang dapat anak
lakukan secara sederhana dalan hidupnya sehari-hari

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Bagaimana kabar anak-anak pagi ini?”
ASM : “Sehat, semangat, yes, yes, yes”
(Gerakan kata sehat: tangan dikepalkan dan diangkat sejajar bahu;
gerakan kata semangat: kepalan kedua tangan diangkat ke atas; gerakan kata yes:
kepalan kedua tangan diletakkan di depan dada.)
GSM : “Kita ulangi sekali lagi ya dengan lebih semangat. Bagaimana kabar anak-anak pagi ini?”
ASM : (Mengulangi jawaban dengan gerakan)
2. Pujian: “Hati yang Gembira”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian: Kidung Ceria 90/KJ 184 “Yesus Sayang Padaku.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: “S’galaPuji Syukur.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Kukasihi Kau Dengan Kasih Tuhan.”

Catatan:
Untuk Kelas Paud, sebelum bernyanyi, GSM menjelaskan arti kata-kata yang belum dikenal.

49
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

A. KELAS PAUD
1. Kreativitas Penyampaian
Pembukaan:
“Anak-anak, apakah kalian tahu ini plastik untuk apa?” (Sambil menunjukkan plastik tempat obat.
Gambar 1: plastik obat).

“Ya, betul. Ini adalah plastik untuk menaruh obat-obatan (GSM bisa sambil mempraktikkan
memasukkan obat-obatan ke plastik obat). Kita minum obat, saat tubuh kita sedang tidak sehat, sedang
sakit.“
Anak-anak di sini, siapa yang pernah sakit? Pernah minum obat dari plastik ini (sambil menunjukkan
plastik obat). Pernah diperiksa sama dokter? Wah sepertinya semuanya sudah pernah sakit ya? Enak
tidak kalau sakit? Tidak ya, rasanya pasti tidak enak sekali.
Supaya sakitnya sembuh biasanya orang tua kita membawa ke rumah sakit. Kita diperiksa oleh
dokter yang baik hati (GSM dapat memperagakan juga bagaimana dokter memeriksa tubuh anak
menggunakan stetoskop). Setelah dokter memeriksa badan kita yang sakit, lalu kita diberi obat dan
harus diminum supaya kita cepat sembuh, cepat sehat. Selain dokter yang menolong kita pada saat
sakit, ada juga seseorang yang baik hati yang menyembuhkan sakit penyakit kita. Dia juga sudah
menolong banyak sekali orang untuk terbebas dari sakit dan sedih. Siapa ya Dia? Hayo siapa? Selain
dokter, siapa ya yang menyembuhkan sakit kita?”

“Ya, betul! Dialah Tuhan Yesus. Dia hebat deh, bisa menyembuhkan orang yang sakit, tubuhnya lemah,
bahkan orang yang sedang sedih dihibur oleh Tuhan Yesus. Dahulu kala terdengar cerita bahwa Yesus
pernah menyembuhkan seorang ibu (Ibu mertua Simon Petrus) yang sedang sakit demam.
Bagaimana ya orang yang terkena sakit demam? (Mencontohkan tingkah laku orang yang sakit
demam). Tapi karena Yesus sayang kepada si ibu, maka Yesus menyembuhkan ibu yang sakit demam.
Baik sekali ya Tuhan Yesus kita? Kita lihat videonya ya.

(Buka Youtube https://www.youtube.com/watch?v=TaBYU53e0_k Jesus Heals Peter's Mother In Law


Animation atau https://www.youtube.com/watch?v=LKJPsgt2bW8 Jesus Heals Simon's Mother-in-Law!
(Malayalam)- Bible Stories For Kids!)

Penyampaian Pelajaran:
(menonton video)

Kesimpulan Pelajaran:

Anak-anak juga sangat dikasihi oleh Tuhan Yesus, jadi kalau anak-anak sakit pasti Tuhan Yesus mau
menyembuhkan. Tetapi kita harus berdoa minta tolong untuk disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Kalau kita
sudah sembuh dari sakit, tugas kita adalah menyembuhkan orang lain yang sedang sakit. Kita memohon
kepada Tuhan, supaya Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang sedang sakit itu.

50
2. Aktivitas: “AWAN DOA”
a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas duplex (kertas keras) untuk membuat awan besar.
2. Kertas putih.
3. Kertas A4 warna-warni.
4. Benang woll warna-warni.
5. Lem kertas.
6. Spidol.
7. Teks doa.
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM terlebih dahulu membuatkan bentuk awan yang besar dari kertas duplex.
2. Bentuk awan yang telah dibuat dengan kertas duplex dilapisi dengan kertas berwarna putih.
3. Pada bagian yang telah dilapisi kertas putih tadi, ditulis doa permohonan kepada Tuhan Yesus
(Aktivitas 2).
4. GSM membagikan:
 benang warna-warni berukuran 20 cm kepada ASM.
 kertas berbentuk hati yang berasal dari kertas HVS A4 warna-warni (setiap ASM
menerima 5-6 buah kertas hati).
 spidol untuk menulis.
5. ASM menuliskan nama orang-orang di sekitarnya yang sedang sakit, atau butuh dihibur
(untuk kelas PAUD dapat dibantu orangtua atau GSM untuk menulis).
6. Kemudian ASM menempel kertas berbentuk hati itu dibenang wol yang sudah dibagikan.
7. Selanjutnya GSM menolong untuk menempel benang wol yang berisi 5-6 buah hati ke
awan-awan yang telah tersedia.
8. Setelah aktivitas selesai, GSM bisa mengajak ASM untuk berdoa bagi orang-orang yang
namanya telah ditulis pada “Awan Doa”.
c. Makna Aktivitas
ASM mengingat orang-orang yang sedang mengalami sakit, kesusahan, dan mendoakannya
sebagai bentuk perhatian.

B. KELAS KECIL
1. Kreativitas Penyampaian
Pembukaan:
Awali dengan mengajak membaca Markus 1:29-39 bersama.
Penyampaian Pelajaran:
“Anak-anak, apakah kalian tahu ini plastik untuk apa?” (Sambil menunjukkan plastik tempat obat.
Gambar 1: plastik obat).
“Ya, betul. Ini adalah plastik untuk menaruh obat-obatan (GSM bisa sambil mempraktikkan
memasukkan obat-obatan ke plastik obat). Kita minum obat, saat tubuh kita sedang tidak sehat, sedang
sakit.“

51
Anak-anak di sini, siapa yang pernah sakit? Pernah minum obat dari plastik ini (sambil menunjukkan
plastik obat). Pernah diperiksa sama dokter? Wah sepertinya semuanya sudah pernah sakit ya? Enak
tidak kalau sakit? Tidak ya, rasanya pasti tidak enak sekali.
Supaya sakitnya sembuh biasanya orang tua kita membawa ke rumah sakit. Kita diperiksa oleh
dokter yang baik hati (GSM dapat memperagakan juga bagaimana dokter memeriksa tubuh anak
menggunakan stetoskop). Setelah dokter memeriksa badan kita yang sakit, lalu kita diberi obat dan
harus diminum supaya kita cepat sembuh, cepat sehat. Selain dokter yang menolong kita pada saat
sakit, ada juga seseorang yang baik hati yang menyembuhkan sakit penyakit kita. Dia juga sudah
menolong banyak sekali orang untuk terbebas dari sakit dan sedih. Siapa ya Dia? Hayo siapa? Selain
dokter, siapa ya yang menyembuhkan sakit kita?”
“Ya, betul! Dialah Tuhan Yesus. Dia hebat deh, bisa menyembuhkan orang yang sakit, tubuhnya lemah,
bahkan orang yang sedang sedih dihibur oleh Tuhan Yesus. Dahulu kala terdengar cerita bahwa Yesus
pernah menyembuhkan seorang ibu (Ibu mertua Simon Petrus) yang sedang sakit demam.
Bagaimana ya orang yang terkena sakit demam? (Mencontohkan tingkah laku orang yang sakit
demam). Tapi karena Yesus sayang kepada si ibu, maka Yesus menyembuhkan ibu yang sakit demam.
Baik sekali ya Tuhan Yesus kita? Kita lihat videonya ya.
(Buka Youtube https://www.youtube.com/watch?v=TaBYU53e0_k Jesus Heals Peter's Mother In Law
Animation atau https://www.youtube.com/watch?v=LKJPsgt2bW8 Jesus Heals Simon's Mother-in-Law!
(Malayalam)- Bible Stories For Kids!)
Adakah di antara kalian yang pernah sakit demam? Seperti apa rasanya? Tidak enak sekali bukan? Ibu
Mertua Simon Petrus mengalami sakit demam yang begitu parah, sehingga ia tidak dapat bangkit lagi
dari tempat tidurnya. Hal itu pasti membuat orang-orang yang berada di sekitarnya panik bukan
kepalang. Namun karena belas kasihan, Tuhan Yesus menyembuhkan Ibu mertua Simon Petrus.
Tentunya ibu mertua Simon Petrus juga percaya kepada kuasa Tuhan Yesus.
Tuhan yang penuh belas kasihan itu mengangkat sakit demam yang mendiami tubuh ibu mertua
Simon Petrus. Mujizat kesembuhan itu membuat Ibu mertua Simon Petrus sangat gembira. Sebagai
rasa syukur dan terima kasih atas kesembuhan yang Tuhan Yesus berikan, ia melayani Yesus dan para
murid. Ia menyediakan hidangan, dan kebutuhan yang diperlukan oleh Yesus dan para murid. Itu
semua dilakukannya dengan penuh sukacita, sebagai tanda syukur.
Kesimpulan Pelajaran:
Anak-anak, kalian juga sangat dikasihi oleh Tuhan Yesus, jadi kalau anak-anak sakit pasti Tuhan Yesus
mau menyembuhkan. Tetapi kita harus percaya, dan berdoa minta tolong untuk disembuhkan oleh
Tuhan Yesus. Nah, kalau kita sudah sembuh tugas kita adalah menyembuhkan orang lain yang sedang
sakit. Dengan cara apa kita bisa menyembuhkan orang yang sakit? Kita bisa berdoa memohon kepada
Tuhan, supaya Tuhan Yesus menyembuhkan orang lain yang sedang sakit. Kalian juga bisa datang
memberikan keceriaan, memberi pertolongan kepada yang membutuhkan, tanpa memilih-milih.
Maukah kalian melakukannya?

2. Aktivitas: “AWAN DOA”


(Aktivitas KELAS KECIL sama dengan KELAS PAUD. Yang berbeda, ASM Kelas Kecil dapat menulis sendiri
nama-nama orang yang akan mereka doakan.)

52
C. KELAS BESAR
1. Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
a. GSM mengajak anak-anak untuk membaca Markus 1:29-39.
b. Kemudian GSM membagi anak-anak ke dalam kelompok kecil, untuk bermain peran berdasarkan
teks yang sudah dibaca bersama sebelumnya.
c. Satu kelompok terdiri dari tujuh anggota, yang berperan sebagai: Simon Petrus, Andreas, Yakobus
anak Zebedeus, Yohanes, Yesus, Ibu mertua Simon Petrus, dan istri Simon Petrus (perannya
memang tidak dituliskan di Alkitab. Namun ASM diminta untuk membayangkan dalam situasi
tersebut juga ada istri Simon Petrus).
d. Berikan waktu sepuluh menit kepada ASM untuk menyiapkan skenario dan pembagian peran.
e. Berikutnya persilakan kelompok menampilkan drama kelompok.
Pokok Pelajaran (Cerita):
a. Setelah semua kelompok menampilkan dramanya. Mintalah ASM membuat kelompok lagi sesuai
dengan perannya.
Kelompok satu adalah orang-orang yang berperan sebagai Simon Petrus.
Kelompok dua adalah orang-orang yang berperan sebagai Andreas.
Kelompok ketiga adalah orang-orang yang berperan sebagai Yakobus anak Zebedeus.
Kelompok keempat adalah orang-orang yang berperan sebagai Yohanes anak Zebedeus.
Kelompok kelima adalah orang-orang yang berperan sebagai Yesus.
Kelompok keenam adalah orang-orang yang berperan sebagai Ibu mertua Simon Petrus.
Kelompok ketujuh adalah orang-orang yang berperan sebagai istri Simon Petrus.
b. Berikan pertanyaan diskusi berikut:
1. Apa yang kalian rasakan (sebagai peran masing-masing) ketika kalian berperan menjadi
tokoh yang kamu perankan?
2. Apa yang akan kamu lakukan ketika melihat ada orang yang sakit di dekatmu?
3. Jika kamu menjadi seseorang yang sakit, apa yang kamu rasakan dan harapkan?
4. Dan jika kamu telah sembuh dari sakit, apa yang akan kamu lakukan sebagai bentuk syukur
atas kesembuhanmu?
c. Setiap perwakilan kelompok dapat memberikan jawabannya.
d. GSM menyimpulkan jawaban-jawaban ASM.
Kesimpulan Cerita:
Anak-anak, mungkin kita tidak memiliki kuasa menyembuhkan seperti yang Yesus miliki. Tetapi kita
dapat memberikan obat bagi orang-orang yang sedang sakit tubuhnya maupun hatinya dengan berdoa
bagi mereka, perkataan yang menghibur, perbuatan yang penuh perhatian. Itu juga merupakan
tidakan menyembuhkan hati yang sedih atau terluka. Itu adalah mujizat kesembuhan yang dapat kita
lakukan secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

2. Aktivitas
(Aktivitas KELAS BESAR dilakukan bersamaan dengan kreatifitas penyampaian firman)

53
Alat Peraga

KELAS PAUD DAN KECIL (Minggu, 4 Februari 2018)

Gambar 1
(diunduh dari http://www.plastik-klipin.com/ )

54
KELAS PAUD DAN KECIL (Minggu, 4 Februari 2018)

Gambar 2
Yesus Menyembuhkan Ibu Mertua Simon Petrus

55
AKTIVITAS

KELAS PAUD DAN KECIL (Minggu, 4 Februari 2018)

Aktivitas 1
(diunduh dari https://hubpages.com/art/all-christian-crafts)

56
KELAS PAUD DAN KECIL (Minggu, 4 Februari 2018)

Doa Pada Waktu Sakit


Yesus sahabatku, Aku tahu Engkau selalu ada di sisiku. Sangat dekat denganku, bahkan
memelukku ikut merasakan sakitku.
Terkadang aku lelah menanggung sakitku ini. Tetapi aku percaya Engkau akan tetap
memberi semangat kepadaku. Dan Engkau sanggup menyembuhkan betapapun
bertanya sakitku.
Yesus, terima kasih Engkau memberi orang tua yang baik dan keluarga yang begitu
mengasihiku. Mmereka semua selalu menghiburku dan membangkitkan
semangatku untuk bertahan, sabar dan selalu bertekun di dalam doa.
Tuhan Yesus, ajarkan aku untuk mendoakan dan menghibur saudara-saudaraku yang
sakit. Semoga mereka bisa merasakan kesehatan seperti sedia kala.
Yesusuku, ke dalam tanganMu kuserahkan kesehatanku, dan kesembuhan orang-orang
yang aku kasihi. AMIN

Aktivitas 2
Doa Permohonan Kepada Tuhan Yesus

57
Minggu, 11 Februari 2018
(Minggu Transfigurasi - Putih) ELISA
GAPAILAH MIMPIMU!
2 RAJA-RAJA 2:1-15

NILAI KRISTIANI
Impian atau keinginanmu mungkin tampak sulit,
tapi bukan tidak mungkin digapai.
AYAT INDAH
“Jikalau engkau berdoa kepada-Nya, Ia akan mengabulkan doamu, dan engkau akan membayar
nazarmu. Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan
cahaya terang menyinari jalan-jalanmu”
(Ayub 22:27-28)

URAIAN PELAJARAN
1. Elia dikenal sebagai salah satu nabi besar dalam Perjanjian Lama. Banyak mukjizat yang
dilakukannya mencengangkan bangsa Yahudi maupun non-Yahudi. Contohnya, mengalahkan
ratusan nabi Baal di Gunung Karmel. Selain itu, Elia merupakan orang ketiga yang
tidak mengalami kematian jasmani, seperti Henokh dan Musa.
2. Setelah sekian lama melayani Allah, tibalah waktu bagi Elia pensiun dalam pelayanan di dunia
(ayat 1). Perihal Elia yang akan naik ke sorga telah diketahui oleh Elisa, muridnya. Agaknya hal itu
membuat Elisa tidak mau menyia-nyiakan waktu bersama Elia, sang guru. Kemanapun Elia pergi,
di situpun Elisa berada. Perjalanan jauh dari Gilgal menuju sungai Yordan pun dijalani.
3. Bukan Elia tidak gembira ditemani oleh muridnya, tetapi ia tidak mau menyusahkan Elisa. Ada tiga
kali Elia berupaya mencegah niat Elisa dengan kalimat "Baiklah tinggal di sini...." Tiga kali pula
Elisa bersumpah akan menemani gurunya, "Demi Tuhan yang hidup...." (ayat 2-6) ia ingin
menemani Elia.
4. Apa yang membuat Elisa begitu gigihnya menemani sang guru? Ia menyadari ada kemungkinan
besar dirinya dipilih Allah menggantikan gurunya. Dan menjadi seorang nabi bukan hal
sederhana, ia memerlukan persiapan diri yang cukup untuk layak menerima kuasa Allah
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai nabi Allah.
5. Elisa memohon kepada Elia agar ia diberi dua bagian dari roh Elia untuk dapat meneruskan tugas
sebagai nabi (ayat 9). Permintaan yang sulit dipenuhi Elia, namun bukan tidak mungkin digapai
oleh Elisa (ayat 10). Elisa begitu bersemangat menggapai mimpinya menjadi nabi yang baik
sebagaimana telah dilakukan oleh Elia, gurunya.
6. Alkitab mempersaksikan kepada kita kegigihan seorang Elisa mendapatkan apa yang menjadi
impiannya. Ia dengan tekun dan taat mengikuti ketentuan yang disyaratkan oleh Elia (ayat 9-12).
Ia terus belajar secara intens dengan berada bersama-sama Elia kemana pun ia melayani (ayat
2-6). Ia bisa memperhatikan bagaimana Elia bertindak, bertututur, berpikir. Dengan demikian ia
semakin terlatih dan siap mengantikan Elia nantinya.

58
7. Sedari kecil kita kerap ditanya, ”apa cita-citamu atau kamu ingin menjadi apa nanti?”. Pertanyaan
semacam ini mendorong seseorang untuk memiliki tujuan dalam hidup, dan memiliki semangat
melangkah menuju masa depannya. Menemukan dan menetapkan cita-cita adalah langkah untuk
mencari dan menemukan makna hidup di dunia ini. Peter F. Drucker, seorang tokoh pendidikan
dari Australia mengatakan, “Cita-cita bukanlah takdir, tapi petunjuk arah. Ia adalah cara untuk
menggerakkan segala daya untuk membentuk masa depan kita.”
8. Allah telah menciptakan kita agar melakukan pekerjaan baik untuk meraih masa depan yang
penuh harapan. Masa depan yang penuh harapan hanya mungkin kita dapatkan jika kita gigih
menggapainya, sembari memohon pertolongan Tuhan. Kita telah belajar dari tokoh Elisa bukan,
bagaimana ia dengan tekun dan taat mengikuti tahap demi tahap untuk mencapai impiannya. Kita
juga telah melihat bagaimana Elisa tidak henti-hentinya belajar dari Elia. Menurut Elia, impian
atau keinginan Elisa memang sulit, tapi bukan tidak mungkin digapai. Maka, gapailah mimpimu!

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Adik-adik di pagi yang penuh semangat ini yuk kita sapa semuanya”.
“Selamat pagi kakak GSM yang kukasihi” (kedua tangan ke depan)
“Selamat pagi teman-teman yang kukasihi” (kedua tangan seperti orang mengatakan
halo atau hai).
2. Pujian: “Memuji Tuhan Selalu”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian: Kidung Ceria 23, “Anak-Anak Puji Nama Tuhan”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: KJ 291 “Mari Bersyukur Semua.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: Kidung Ceria 227 “Tanganku Hendak Kupakai.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

A. KELAS PAUD
1. Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
1. GSM menyiapkan gambar-gambar orang dengan profesi yang berbeda-beda. Misalnya: dokter,
koki, guru, pelukis, polisi, tentara, petani, pendeta, dll (Alat Peraga Gambar 1).
2. Siapkan juga gambar perlengkapan yang biasanya dipakai oleh profesi tersebut. Misalnya,
perlengkapan dokter antara lain gambar stetoskop, baju putih, obat-obatan. Perelengkapan guru
antara lain gambar penggaris, buku, kapur, papan tulis.
3. Perlengkapan dapat disajikan dalam bentuk sesungguhnya, atau dalam bentuk gambar-gambar
saja.
Penyampaian Pelajaran:
a. GSM menempelkan gambar orang-orang dengan profesi yang berbeda di papan/ tembok depan,
yang terlihat semua anak.
b. Kondisikan anak berdiri dengan jarak 5 meter dari gambar tersebut.

59
c. GSM mengajak permainan, dimana ASM diminta untuk meletakan gambar perlengkapan di bawah
gambar orang dengan profesi tertentu. Misalnya, ASM harus membawa gambar stetoskop ke
gambar profesi dokter. Membawa penggaris ke gambar profesi guru, gambar perlengkapan
cangkul ke profesi petani, dll.
d. Setelah permainan berakhir GSM menjelaskan tentang profesi-profesi tersebut.
Kesimpulan Pelajaran:
Anak-anak, siapa yang bercita-cita menjadi guru? Siapa yang mau menjadi tentara? Ada yang mau
menjadi pendeta tidak? Wah, bagus sekali. Kalau mau menjadi guru, tentara, pendeta, maka kalau
nanti sudah sekolah harus belajar dengan baik. Seperti Nabi Elisa nih (Alat Peraga Gambar 2: Nabi Elia
dan Nabi Elisa). Dulu waktu dia mau menjadi nabi, dia belajar dengan sungguh-sungguh. Dia juga
tekun dan taat mengikuti perintah yang harus dia lakukan. Anak-anak juga taat pada perintah Bapak
dan Ibu kan? Dan yang lebih penting adalah jangan lupa berdoa kepada Tuhan, memohon supaya
Tuhan Yesus yang baik menolong kita mewujudkan cita-cita itu.

2. Aktivitas:
Aktivitas KELAS PAUD dilakukan bersamaan dengan cerita.

B. KELAS KECIL
1. Kreativitas Penyampaian
Pembukaan
Ajaklah ASM untuk membaca Kitab 2 Raja-raja 2:1-15.
Penyampaian Pelajaran (Cerita):
a. Ceritakanlah kisah Nabi Elisa yang berjuang untuk menggapai tujuannya menjadi nabi yang baik
pengganti Elia. GSM dapat menceritakannya dengan menggunakan metode rolle play (durasi cerita
10 menit) atau dengan gambar-gambar (Alat Peraga Gambar 2 dan 3).
b. Setelah bercerita tentang Elisa, hadirkan seorang warga jemaat, atau tamu dengan profesi tertentu
yang dapat menceritakan pengalamannya secara komunikatif kepada ASM.
c. Mintalah tamu tersebut untuk mendemontrasikan pekerjaan yang ia lakukan sesuai dengan
profesinya. Misalnya tamu tersebut berprofesi sebagai koki, maka mintalah ia memasak di
hadapan ASM. Mintalah ASM untuk ikut membantu, atau mencicipi hasil masakan.
d. Sambil tamu mendemontrasikan kegiatan yang sesuai profesi tersebut, ASM dapat melakukan
tanya jawab tentang bagaimana tamu tersebut mewujudkan cita-citanya.
e. GSM dapat mengajak ASM untuk mewawancarai tamu tersebut, tentunya dengan pertanyaan yang
telah disiapkan GSM.
Kesimpulan Pelajaran:
Masa depan yang penuh harapan hanya mungkin kita dapatkan jika kita gigih menggapainya, sembari
memohon pertolongan Tuhan. Kita telah belajar dari tokoh Elisa bukan, bagaimana ia dengan tekun
dan taat mengikuti tahap demi tahap untuk mencapai impiannya. Kita juga telah melihat bagaimana
Elisa tidak henti-hentinya belajar dari Elia. Menurut Elia, impian atau keinginan Elisa memang sulit,
tapi bukan tidak mungkin digapai. Maka, gapailah mimpimu!

60
2. Aktivitas: “POHON IMPIAN”
a. GSM telah menyiapkan bentuk-bentuk buah apel (Aktivitas 1 Pola Apel) dengan warna yang
bermacam-macam.
b. Mintalah ASM menuliskan cita-cita mereka 30 tahun lagi, kemudian menempelkannya di pohon
impian.
c. GSM dapat membuatkan pohon impian dari ranting pohon yang diletakkan di pot, sehingga
anak-anak dapat menggantungkan atau menempelkannya di ranting.

C. KELAS BESAR
1. Kreativitas Penyampaian
(Sama dengan KELAS KECIL).

2. Aktivitas
(Aktivitas bisa dilakukan bersama/sama dengan dengan KELAS KECIL).

61
Alat Peraga

KELAS PAUD DAN KECIL (Minggu, 11 Februari 2018)

62
Gambar 1
Dokter, Koki, Guru, Pelukis, Polisi, Tentara, Petani, Pendeta

63
Gambar 2
Nabi Elia dan Nabi Elisa

64
Gambar 2
Nabi Elisa Siap Mengikuti Nabi Elia, Siap Mengikuti Rencana Tuhan

65
AKTIVITAS

KELAS KECIL DAN BESAR (Minggu, 11 Februari 2018)

Aktivitas 1
Pola Apel

66
CONTOH AKTIVITAS KELAS KECIL DAN BESAR
(Minggu, 11 Februari 2018)

67
Minggu, 18 Februari 2018

NUH
(Minggu Pra Paskah I)

JANJI ALLAH
KEJADIAN 9:8-17

NILAI KRISTIANI
Menerima yang berbeda sebagai tanda dari janji Allah
AYAT INDAH:
“Janji-MU sangat teruji, dan hamba-MU mencintainya”
(Mazmur 119:140)

URAIAN PELAJARAN:
1. Perikop ini berisi tentang perjanjian Allah dengan Nuh beserta segala makhluk yang hidup.
Perjanjian ini muncul setelah peristiwa air bah. Allah berjanji tidak akan mendatangkan air bah
lagi. Janji ini ditandakan dengan busur yang ditaruh di awan (ayat 13). Busur itu kemudian dilihat
sebagai pelangi yang melengkung di langit.
2. Busur sering dimaknai sebagai senjata yang membawa kematian dan kebinasaan. Tapi sebagai
tanda dari janji Allah, busur justru menjadi lambang perdamaian dan pemeliharaan Allah yang
melingkupi (melengkung) di atas segala ciptaan. Janji Allah adalah kekal, nyata sampai dengan
saat ini dan selamanya. Allah selalu memelihara dan melingkupi kita. Untuk itu kitapun harus setia
memegang janji Tuhan dan kehidupan sehari-hari kita.
3. Pelangi bisa juga dimaknai sebagai simbol/lambang penerimaan akan perbedaan. Meskipun
terdiri dari warna-warna yang berbeda namun bisa menjadi indah ketika dipertemukan dan
diselaraskan. Demikian juga hendaknya dengan hidup kita. Kita setia pada janji Allah dengan terus
menghidupi simbol/lambang dari janji Allah itu. Seperti pelangi, hendaknya kita juga bisa
mempertemukan dan menyelaraskan setiap perbedaan yang ada dengan saling menerima,
menghargai dan menghormati setiap perbedaan. Perbedaan bisa diterjemahkan kepada ASM
dengan contoh, sebagai berikut:
- Menerima dan menghargai teman yang berbeda fisik (rambut, warna kulit, besar kecil, tinggi
pendek, dll).
- Menerima dan menghargai teman yang berbeda cara dan tempat berdoanya.
- Menerima dan menghargai teman yang memilih untuk bermain permainan yang berbeda.
- Contoh lain yang relevan bisa ditambahkan sesui dengan kebutuhan.

TATA IBADAH
1. Sapaan:
GSM : “Selamat pagi anak-anak Tuhan yang setia”
ASM: “Selamat pagi...”
GSM: “Janji Tuhan itu....”
ASM: “Pasti!!! Aku pun setia menjadi tandanya!!”
2. Pujian: KJ 384:1-4 “Allah Bapa Melindungi.”

68
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian: “Kubuka Alkitab.”
5. Penyampaian Firman.
6. Persembahan: KJ 299 “Bersyukur kepada Tuhan.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Nabi Nuh.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

A. KELAS PAUD
1. Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan:
Anak-anak pernahkah mendengar lagu ini? (GSM menyanyikan lagu nabi Nuh) Pernah mendengar ya?
Atau malah sudah bisa?
Kalau sudah bisa kita nyanyikan lagi bersama-sama ya (GSM memandu ASM untuk menyanyikan lagu
Nabi Nuh sambil menunjukkan alat peraga Gambar Peraga 1: Nabi Nuh bersama keluarga dan pelangi)
Penyampaian Pelajaran:
Nah sudah ingat lagi ya dengan cerita nabi Nuh. Setelah air bah, banjir yang sangat besar itu airnya
mulai surut, tiba-tiba muncul warna-warni yang melengkung di awan. Wow...apa itu? (GSM
menunjukkan pelangi pada Gambar peraga 1).
Nah...apa ini? (ASM menjawab: “Pelangi..”)
Ya betul, warna-warni yang melengkung di awan namanya PELANGI (bisa mengajak menyanyikan lagu
“Pelangi-pelangi”).
Coba kita lihat bersama, warna pelangi itu apa saja ya? (GSM menunjuk satu-satu warna yang ada dan
meminta ASM untuk menebak nama warna yang ditunjuk). Wah pinter ya anak-anak bisa menyebutkan
warna-warna pelangi, coba kita ulangi sekali lagi. (GSM mengulang menunjuk warna-warna pelangi dan
ASM menyebutkan nama warnanya).
Pelangi itu indah ya, meskipun warnanya berbeda-beda, tapi ketika disusun menjadi satu warnanya
sangat indah. Anak-anak tahu, pelangi adalah tanda janji Tuhan kepada Nuh dan semua makhluk yang
hidup (manusia, binatang, tumbuhan dan seluruh isi bumi). Tuhan berjanji akan terus melindungi dan
menjaga manusia beserta semua isi bumi. Tuhan tidak akan menghukum manusia lagi dengan air bah.
Kalau melihat pelangi itu Tuhan akan selalu ingat dengan janji-Nya.
Kita juga bisa menjadi seperti pelangi, menjadi tanda untuk janji Tuhan. Caranya:
1. Mau berteman dengan teman yang berbeda rambutnya. Misalnya yang satu keriting yang satu
lurus, tetap berteman (bisa ditambahkan dengan perbedaan-perbedaan fisik yang ada, kulit, tinggi
pendek, dll).
2. Mau berteman dengan teman yang berbeda cara dan tempat berdoa (bisa dipertajam dengan
contoh).
3. Tidak marah ketika ada teman yang tidak mau diajak bermain.
Kesimpulan Cerita:
Kalau kita mau berteman dengan siapa saja kita juga bisa menjadi seperti pelangi, menjadi tanda dari
janji Allah. Allah akan selalu mengingat janji-Nya, Allah akan selalu bersama kita.

69
2. Aktivitas: “PELANGI, TANDA JANJI TUHAN.”
(Mewarnai dan menebalkan huruf)

a. Bahan yang dibutuhkan


1. Gambar pelangi tanpa warna.
2. Alat mewarnai (pensil warna atau crayon).
3. Alat tulis.

b. Langkah Pembuatan:
1. ASM mewarnai gambar pelangi. GSM menuntun dengan menyebutkan urutan warna satu
persatu.
2. Setelah selesai ASM menebalkan huruf-huruf PELANGI.

c. Makna Aktivitas
1. Ketika ASM melihat pelangi, ASM akan ingat janji Tuhan yang selalu melindungi dan
memelihara anak-anak.
2. ASM bisa mencontoh pelangi dengan cara mau berteman dengan siapa saja.

B. KELAS KECIL
1. Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan

Hari ini kita mau main tebak-tebakan, anak-anak siap?


Kata kuncinya:
Dia seorang tokoh Alkitab dari Perjanjian Lama. Dia taat kepada Tuhan. Meskipun diejek, dia tetap
melakukan perintah Tuhan untuk membuat bahtera (berikan jeda, biasanya sampai di sini ASM sudah
bisa menebak, jika belum bisa dilanjutkan).
Dia bersama istri, anak, menantu yang jumlahnya delapan orang dan bermacam-macam binatang
masuk ke dalam bahtera lalu turunlah hujan lebat, dst (Ketika ASM sudah bisa menebak, GSM mengajak
ASM menyanyikan lagu Nabi Nuh. Sambil menunjukkan alat peraga gambar 1: Nuh Bersama Keluarga
dan Pelangi).

Penyampaian Pelajaran:

Dia adalah Nabi Nuh. Setelah air bah surut, tiba-tiba muncul warna-warni yang melengkung di awan.
Wow...apa itu ya?(GSM mengarahkan agar ASM bisa menebak “Pelangi”).

Ya betul, PELANGI (bisa mengajak menyanyikan lagu “Pelangi-pelangi”).

Coba sebutkan warna-warna pelangi! (sambil GSM menunjukkan gambar pelangi pada alat peraga 1).
Pelangi itu indah ya, meskipun warnanya berbeda-beda, tapi ketika disusun menjadi satu warnanya
sangat indah. Anak-anak tahu, pelangi adalah tanda janji Tuhan kepada Nuh dan semua makhluk yang
hidup (manusia, binatang, tumbuhan dan seluruh isi bumi). Tuhan berjanji akan terus melindungi,
menjaga manusia beserta seluruh isi bumi. Tuhan tidak akan menghukum manusia lagi dengan air
bah. Kalau melihat pelangi itu Tuhan akan selalu ingat dengan janji-Nya.
Kita juga bisa menjadi seperti pelangi, menjadi tanda untuk janji Tuhan. Caranya:

70
1. Mau berteman dengan teman yang berbeda rambutnya. Misalnya yang satu keriting yang satu
lurus, tetap berteman (bisa ditambahkan dengan perbedaan-perbedaan fisik yang ada, kulit,
tinggi pendek, dll).
2. Mau berteman dengan teman yang berbeda cara dan tempat berdoa (bisa dipertajam
dengan contoh).
3. Tidak marah ketika ada teman yang tidak mau diajak bermain.
Kesimpulan Pelajaran:
Kalau kita mau berteman dengan siapa saja kita juga bisa menjadi seperti pelangi, menjadi tanda dari
janji Allah. Allah akan selalu mengingat janji-Nya, Allah akan selalu bersama kita.

2. Aktivitas: “PELANGI, TANDA JANJI TUHAN.”


(Mewarnai dan menyusun huruf)
a. Bahan yang dibutuhkan
1. Huruf yang membentuk kata “PELANGI” (dipotong tiap huruf).
2. Alat mewarnai (pensil warna atau crayon).
3. Kertas untuk menempel huruf pada no. 1.
4. Lem
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membagikan huruf PELANGI dan potongan kertas.
2. ASM mewarnai huruf yang disediakan dengan warna-warna pelangi (merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila dan ungu).
3. ASM menyusun huruf-huruf itu dengan menempelkan huruf sesuai urutan pada kertas yang
tadi dibagikan.
4. ASM menulis “Tanda Janji Tuhan” di bawah tulisan Pelangi.
c. Makna Aktivitas
1. Ketika ASM melihat pelangi, ASM akan ingat janji Tuhan yang selalu melindungi dan
memelihara anak-anak.
2. ASM bisa mencontoh pelangi dengan cara mau berteman dengan siapa saja.

C. KELAS BESAR
1. Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan:
Anak-anak, ingatkah kalian dengan tokoh Alkitab yang bernama NUH?
(GSM membuat kelompok, membagikan Alat Peraga 2, potongan gambar “Kisah NUH”). Masing-masing
kelompok mendapat tugas untuk menceritakan dengan singkat kisah nabi Nuh sesuai dengan gambar.
Sebagai acuan mereka bisa melihat pada kitab Kejadian 6-9. GSM memberi waktu 5-10 menit kepada
setiap kelompok untuk berdiskusi dan mempersiapkan diri. Setelah itu, masing-masing perwakilan
kelompok menceritakan hasil diskusi.
Penyampaian Pelajaran:
GSM memberi penekanan pada akhir cerita mengenai perjanjian Allah (Kejadian 9:8-17), dimana
busur/pelangi menjadi tandanya.

71
Anak-anak juga bisa menjadi tanda janji Allah dengan bersikap seperti pelangi, meskipun terdiri dari
warna-warni yang berbeda, tetapi bisa tetap bertemu dan menjadi indah. ASM dapat belajar menerima
dan menghargai perbedaan yang ada di sekitarnya. Misalnya: kita mau berteman dengan orang yang
berbeda agama, orang yang berbeda pendapat, dan lain-lain.
Kesimpulan pelajaran:
Kalau kita mau menerima setiap perbedaan, kita bisa menjadi seperti pelangi, menjadi tanda dari janji
Allah. Dan Allah akan selalu mengingat janji-Nya, Ia akan selalu bersama kita.

2. Aktivitas: “Aku Mau Menjadi Tanda Janji Tuhan”


a. Bahan yang dibutuhkan
1. Kertas lipat warna-warni (usahakan sesuai warna pelangi).
2. Alat tulis.
3. Pelobang kertas/Perforator.
4. Pita/tali, dipotong sesuai kebutuhan
b. Langkah Pembuatan:
1. Bagikan kertas warna warni kepada ASM.
2. ASM menuliskan satu perbuatan menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari di
kertas warna-warni.
3. Kertas tersebut disusun sesuai warna pelangi kemudian dilubangi pada bagian pojok kiri atas.
4. Masukkan pita/tali kedalam lubang dan diikat untuk menyatukan kertas-kertas itu.
c. Makna Aktivitas
Dengan menghargai perbedaan ASM bisa seperti pelangi menjadi tanda janji Tuhan.

72
Alat Peraga

KELAS PAUD DAN KECIL (Minggu, 18 Februari 2018)

Gambar 1
Nuh Bersama Keluarga dan Pelangi

73
KELAS BESAR (Minggu, 18 Februari 2018)

Gambar 2
Potongan Kisah Nuh

74
AKTIVITAS

KELAS PAUD (Minggu, 18 Februari 2018)

P e l a n g i

L A

75
Minggu, 25 Maret 2018
(Minggu Pra Paska 2 - Ungu)
ABRAHAM
Belajar Taat
Kejadian 17:1-7, 15-16
SARA

NILAI KRISTIANI
Anak tahu bahwa Tuhan menghendaki umat taat kepada-Nya
dan bersedia menjadi taat.
AYAT INDAH
“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat...”
1 Petrus 1:14a

URAIAN PELAJARAN
1. Perjanjian Tuhan kepada Abram yang ditulis dalam Kejadian pasal 15 diulang kembali pada pasal
17. Perjanjian itu merupakan sebuah sumpah yang diucapkan oleh Allah kepada Abram. Allahlah
pihak pertama atau pemrakarsa yang menyampaikan perjanjian-Nya kepada Abram.
2. Allah menyatakan diri kembali pada Abram dan menyatakan janji-Nya pada saat usianya sembilan
puluh sembilan tahun. Dalam penampakannya, Allah mengatakan "Akulah Allah Yang Mahakuasa”
(El-Shadai). El-Shadai artinya adalah Allah yang MahaKuasa sekaligus Dia juga Allah yang mau
menyayangi manusia. Kasih sayang-Nya seperti kasih seorang ibu kepada bayi yang baru
dilahirkannya. Jadi kemahakuasaan Allah adalah kemahakuasaan yang ramah, penuh cinta.
3. Dalam perjanjian itu Allah akan membuat Abram memiliki banyak keturunan. Karena itu Allah
meminta kepada Abram supaya hidupnya taat kepada-Nya (kata yang dipakai dalam Alkitab TB
LAI: “hiduplah di hadapan-Ku”) dengan tidak bercela. Selain hidup di hadapan Tuhan dengan taat,
Allah menghendaki Abraham bersunat (ayat 11). Sunat adalah tanda perjanjian di antara Allah
dan Abram.
4. Setelah menyatakan perjanjian itu, Allah mengubah nama Abram menjadi Abraham. Perubahan
nama ini menjadi tanda kehidupan baru dalam diri Abram. Di Asia, perubahan nama rupanya
bukan hal yang aneh. Di sebuah kampung ada seorang tokoh bernama Joyo Mardiko. Nama itu
bagus. Tetapi banyak orang menyebut Pak Joyo Mardiko dengan sebutan Paimin. Mengapa
demikian? Ternyata nama Joyo Mardiko adalah perubahan nama dari Paimin. Nama Paimin
diberikan oleh orang tua Pak Joyo. Ketika remaja, Paimin sakit-sakitan. Karena itu orang tuanya
mengubah namanya menjadi Joyo Mardiko supaya menjadi penanda bahwa Paimin sudah tidak
akan sakit-sakitan lagi. Selain menjadi tanda kehidupan baru bagi Abram, nama Abraham juga
menjadi penanda relasi baru antara Allah dan dirinya. Abram berarti bapa yang terhormat.
Adapun Abraham bermakna: bapa segala bangsa. Ke depan, Abraham akan memiliki keturunan
dan daripadanya bangsa-bangsa dihimpun oleh Allah.
5. Selain perubahan nama pada diri Abram, Tuhan juga memerintahkan pada Abram agar mengganti
nama Sarai. Ayat 15-16 menegskan hal itu. Perubahan nama Sarai (suka bertengkar) menjadi Sara
(putri para raja).

76
6. Perubahan nama Abram dan Sarai menjadi tanda baru bahwa Allah mampu mengubah kehidupan
seseorang, asal orang itu taat pada kehendak Allah. Mereka akan menerima penggenapan janji
Allah jika taat pada kehendak Allah. Melalui pelajaran hari ini, anak mengetahui bahwa Allah
menghendaki agar umat-Nya taat dan bersedia hidup secara taat.

TATA IBADAH
1. Sapaan
GSM : “Apakah anak-anak pernah melihat anak yang hidupnya berubah? Misalnya dulu nakal,
sekarang menjadi baik. Atau anak yang dulu suka mengganggu orang lain, namun
sekarang suka membantu orang lain? Melihat perubahan seperti itu, kita pantas
memberi pujian pada mereka. Yuk berikan jempol buat mereka yang hidupnya jadi baik”.
2. Pujian: “Jalan Serta Yesus.”
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian: “El-Shadai.”
5. Penyampaian Firman.
a. Sampaikan pada anak bahwa hari ini kita akan belajar tentang orang-orang yang hidupnya
berubah. Mereka berubah karena Allah mau mengubah mereka. Yuk kita cari tahu siapa mereka?
b. Seteleh mendengarkan firman, ajak ASM menyanyi: “Tambah Hari Tambah Cinta Yesus.”
6. Persembahan: KJ 302 “Ku B’ri Persembahan Pada Tuhanku.”
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: KJ 370 “Ku Mau Berjalan Dengan Juru Selamatku.”

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

A. KELAS PAUD
1. Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan:
Pernahkan ketika orangtua meminta anak-anak untuk melakukan sesuatu, lalu anak-anak ngeyel tidak
mau melakukan?..... Siapa yang sering ngeyel?..... Hari ini kita akan mendengar cerita tentang seorang
anak yang dulu suka ngeyel, namun sekarang menjadi penurut.
Penyampaian Pelajaran (Cerita):
Ada seorang anak, namanya Kiki. Setiap kali orang tuanya meminta sesuatu pada Kiki, ia sering ngeyel.
Misalnya, suatu kali Kiki diminta untuk mandi. Kiki tidak langsung mandi. Ia punya banyak alasan
untuk tidak segera mandi. Demikian juga ketika Kiki diminta belajar, membantu adiknya dan
sebagainya. Ia selalu punya alasan untuk mengatakan tidak. Suatu kali orang tua Kiki berjanji
kepadanya. Kalau Kiki tidak ngeyel dan patuh pada orang tuanya, Kiki akan mendapat hadiah. Saat
Kiki mendengar janji itu, ia sangat senang. Ia yakin orang tuanya pasti menepati janjinya. Karena itu,
Kiki berubah. Dulu ia suka ngeyel. Lama kelamaan menjadi seorang anak yang taat.
Hari ini, kita mau belajar dari seorang yang taat. Nama orang itu adalah Abram dan Sarai (gambar 1).
Mereka adalah suami-istri. Usia Abram sudah tua. Hmm…. Setua apa ya? Usia pak Abram ternyata
sembilan puluh sembilan tahun…. Wow…. Pada saat usia Abram sembilan puluh sembilan itu Allah
berkata pada Abram, "Akulah Allah Yang Mahakuasa. Taatilah Aku dan lakukanlah kehendak-Ku selalu.
Aku akan mengikat perjanjian denganmu dan memberikan kepadamu keturunan yang banyak."
Mendengar hal itu Abram sujud menyembah Allah (gambar 2).

77
Allah melanjutkan perkataannya pada Abram, ”Mulai saat ini namamu bukan lagi Abram, melainkan
Abraham.” Coba ulangi lagi… siapa namanya?... (GSM bertanya kepada ASM)… Abraham (GSM mengajak
ASM menyanyikan lagu “Bapa Abraham”).
Nama Abraham artinya bapa orang beriman. Allah menjanjikan pada Abraham bahwa ia akan punya
banyak anak dan menjadi bangsa yang besar jika Abraham taat pada Allah.
Allah masih berkata lagi pada Abram…. “Engkau jangan lagi memanggil istrimu Sarai; mulai sekarang
namanya Sara. Aku akan memberkatinya dan ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan
Kuberikan kepadamu. Ya, Aku akan memberkati Sara, dan ia akan menjadi ibu leluhur bangsa-bangsa.
Di antara keturunannya akan ada raja-raja."
Kesimpulan Cerita:
Nama Abram berubah menjadi Abraham. Nama Sarai, berubah menjadi Sara. Allah berjanji pada
mereka bahwa mereka akan menjadi berkat. Karena itu, mereka diminta untuk taat, tidak ngeyel. Taat
berarti melakukan semua yang dikatakan Allah.

2. Aktivitas: “Gelang Ketaatan”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Karton Manila.
2. Alat mewarnai (pensil warna atau crayon).
3. Lem.
b. Langkah Pembuatan:
1. GSM membuat gelang-gelang dari kertas karton [agak tebal]. Pada bagian tengah gelang,
berikan tulisan: “Aku Mau Taat”.
2. ASM mewarnai gelang tersebut.
3. Ajak ASM untuk dapat mengenakan gelang ketaatan.
c. Makna Aktivitas
ASM akan selalu dapat mengingat bahwa taat kepada Allah adalah melalui tindakan taat pada
orang tua.

B. KELAS KECIL
1. Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan:
(GSM dapat bertanya kepada ASM)
Pernahkah anak-anak ngeyel pada orang tua?
Apakah ada perasaan menyesal ketika ngeyel?
Mana yang lebih baik: ngeyel atau taat?
Hari ini kita akan belajar untuk jadi anak taat, bukan anak yang ngeyel (GSM mengajak ASM
menyanyikan lagu “Bapa Abraham”).
Penyampaian Pelajaran (Cerita):
Sebelum disebut dengan nama Abraham, namanya adalah Abram. Bagaimana sejarahnya hingga
terjadi perubahan nama Abram menjadi Abraham?

78
Pada saat itu Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun. Di suatu hari Tuhan menampakkan diri
kepada Abram (Gambar 1). Tuhan berkata kepadanya"Akulah Allah Yang Mahakuasa. Taatilah Aku dan
lakukanlah kehendak-Ku selalu. Aku akan mengikat perjanjian denganmu dan memberikan kepadamu
keturunan yang banyak."
Mari kita perhatikan lagi. Tuhan mengatakan bahwa Dia itu Mahakuasa. Karena Mahakuasa, Abram
diminta untuk taat pada kehendak Allah. Karena itu, Tuhan membuat perjanjian dengan Abram. Apa
janji Tuhan pada Abram? Tuhan berjanji bahwa Abram akan punya anak laki-laki dan keturunannya
akan sangat banyak. Wah…. Apa mungkin Abram punya anak? Bukankah umurnya sudah sembilan
puluh sembilan tahun? Ingat, janji Tuhan itu pasti benar. Tuhan tidak pernah ingkar janji.
Perjanjian Tuhan pada Abram akan segera diwujudkan dan karena itulah, ia diminta mengubah
namanya. Dari nama Abram menjadi Abraham. Nama Abram berarti bapa yang terhormat. Adapun
Abraham bermakna: bapa segala bangsa. Ke depan, Abraham akan memiliki keturunan dan
daripadanya bangsa-bangsa dihimpun oleh Allah.
Bagaimana dengan istrinya? Istri Abram bernama Sarai. Nama itu artinya suka bertengkar. Nama Sarai
harus diganti menjadi Sara yang artinya ibu dari raja-raja di dunia.
Abraham dan Sara taat pada perintah Tuhan. Mereka taat karena percaya pada janji Tuhan.
Kesimpulan Cerita:
Karena Abraham dan Sara taat, maka kitapun diminta oleh Tuhan untuk taat. Ketaatan diwujudkan
melalui taat pada orang tua, guru, taat pada kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.

2. Aktivitas: “Gelang Ketaatan”


a. Bahan yang dibutuhkan:
1. Kertas karton
2. Gunting
3. Lem
4. Alat mewarnai (pensil warna atau crayon).
5. Alat tulis.
b. Langkah Pembuatan:
1. Mintalah ASM membuat gelang sesuai rancangan mereka.
2. ASM menulis tekad ketaatan di bagian atas gelang (contoh: taat untuk belajar tepat waktu,
taat untuk bermain pada jam-jam tertentu, dan sebagainya).
3. ASM memberi warna atau menghias gelang dan mengenakan gelang itu.
c. Makna Aktivitas
ASM akan selalu dapat mengingat bahwa taat kepada Allah adalah melalui tindakan taat pada
orang tua (setelah ini GSM dapat mengajak menyanyikan lagu “Taat”).

KELAS BESAR
1. Kreatifitas Penyampaian
Pembukaan:
1. Awali penyampaian firman dengan mengajak ASM mengisi tabel (Aktivitas 1).
2. Usai mengisi tabel, ajaklah ASM berdiskusi tentang makna ketaatan bagi mereka.
3. Ajak ASM membaca Kejadian 17:1-7; 15-16.

79
Penyampaian Pelajaran (Quiz):
Setelah membaca Alkitab, ajak ASM untuk menutup Alkitabnya dan mengisi quiz sebagai berikut:
1. Berapa usia Abram saat Tuhan menampakkan diri kepada-Nya?
2. Lengkapilah kalimat berikut: “Akulah Allah Yang………………….., hiduplah di hadapan-Ku dengan
tidak……………………”
3. Lengkapilah kalimat berikut: “Aku akan mengadakan………………………… antara Aku dan engkau,
dan membuat engkau sangat…………………”
4. Apa yang dilakukan Abram setelah mendengar janji Tuhan?
5. Apa nama baru yang diberikan Tuhan pada Abram?
6. Lengkapilah kalimat berikut: “Engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa dan dari padamu akan
berasal………………………….”
7. Apa nama baru yang diberikan pada Sarai?
8. Siapa yang disebut sebagai ibu raja-raja?
Setelah mengisi quiz, ASM diajak untuk mendalami makna janji Tuhan pada Abram dan panggilannya
untuk hidup dalam ketaatan. GSM memberikan penekanan pada ketaatan Abraham dan Sara
merupakan teladan bagi ketaatan kita di masa kini.
Kesimpulan Pelajaran:
Karena Abraham dan Sara taat, maka kitapun diminta oleh Tuhan untuk taat pada orang tua, guru,
aturan, dan sebagainya.

2. Aktivitas: “Gelang Ketaatan”


(sama seperti KELAS KECIL)

80
Alat Peraga
Minggu, 25 Februari 2018

KELAS PAUD

Gambar 1
Abram dan Sarai

81
Gambar 2
Abram Sujud Menyembah Allah

82
KELAS KECIL

Gambar 1
Tuhan Menampakkan Diri Kepada Abram

83
Aktivitas
KELAS BESAR

Tuliskan Ciri-ciri Anak Taat dan


Anak yang Tidak Taat
ANAK TAAT ANAK TIDAK TAAT

84

Anda mungkin juga menyukai