Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEORI

(RPP)

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi (Askeb VI)

Kode Mata Kuliah : Bd 304

Beban Sks : 3 Sks (2 T, 1 P)

Pokok Bahasan : Komplikasi Pada Kehamilan

Sub Pokok Bahasan : Kehamilan Ganda

Kelainan Air Ketuban

Kelainan Letak

Penempatan/Kelas : Semester VI

Hari/Tanggal : 30 September 2014

Waktu : 60 Menit

Dosen Pengampu : Yuli Andriani

A. KOMPETENSI DASAR

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan komplikasi,

kelainan, penyakit dan masa kehamilan menurut evidence based

INDIKATOR KOMPETENSI

a. Mahasiswa dapat memahami tentang kehamilan ganda

b. Mahasiswa dapat memahami kelainan air ketunban dalam kehamilan

c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kelainan letak

C.MATERI POKOK(TERLAMPIR)

D.SUMBER / MEDIA PEMBELAJARAN & ALAT


1. Sumber

 Syaifudin. 2001. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan


maternalan dan neonatal. Jakarta. YBPSP

 Buku panduan praktis maternal dan neonatal. 2001

 Mochtar R. 1998. Sinopsis obstetric jilid I. Jakarta

 Hanifadkk. 1999. Ilmu kebidanan. Jakarta. YBPSP

 Debora Bick. 2002. Portuatal care, evidence and guide lines for
management livingstone

2.Media : power point

3.Alat :

a. laptop

b. LCD

c.Infocus

d. microphone

E.PENDEKATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendekatan

Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi

dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran, pendekatan deduktif

dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan

berlangsung dengan baik bila peserta didik telah mengetahui

2. Strategi

Strategi pembelajaran ekspository, strategi ini merupakan proses

penyampaian materi secara verbal oleh pendidik kepada sekelompok

Siswa dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi

pelajaran secara optimal.


3. Metode

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

c. Disksi

F.SKENARIO PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal(5menit)

a. Mengucapkan salam

b. Melihat sekeliling kelas dan kebersihan kelas

c. Melihat kelengkapan alat-alat pembelajaran seperti spidol, white

board

d. Melihat kelengkapan alat penunjang belajar seperti infokus dan

lainnya

e. Memperhatikan kesiapan mahasiswa seperti mengabsen

mahasiswa, apakah sudah lengkap atau belum

f. Memperkenalkan topik yang akan dibahas

g. Menyampaikan indikator

h. Menjelaskan referensi buku yang akan dipakai

2. Kegiatan inti ( 15 menit )

1. Melalui hasil apersepsi didapatkan pendapat dari mahasiswa tentang

Komplikasi Pada Kehamilan Wanita yang merekaketahui.

2. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang tujuan pembelajaran tentang

Komplikasi pada Kehamilan


3. Mengajukan pertanyaan pada mahasiswa tetang Komlikasi Pada

Kehamiln yang kurang dimengerti, hal ini dilakukan untuk memastikan

penguasaan materi.

3. Kegiatan Akhir / Penutup (10 menit)

a. Kesimpulan

Dosen menyimpulkan bersama mahasiswa tentang perkuliahan dengan

cara meminta mengulang materi yang disampaikan dan meluruskan

kesimpulan yang menyimpang.

b. Evaluasi

Dosen memberikan post test kepada mahasiswa tentang materi yang

telah dipelajari.

c. Refleksi

Dosen meminta kepada mahasiswa beberapa saran untuk perbaikan

system perkuliahan yang akan datang.

d. TindakLanjut

Dosen memberikan tugas kepada mahasiswa yaitu membuat resume

Anatomi Fisiologis Organ Reproduksi Wanita

G.EVALUASI / PENILAIAN

1. Tes Tertulis

a. Jenis : Essay

b. Bentuk : Tulisan

c. Jumlah : 3 soal

Soal :
1. Jelaskan jenis-jeni kehamilan ganda?

2. Jelaskan Etiologi kelainan cairan ketuban?

3. Jelaskan mekanisme letak lintang

2. Penugasan

Memberikan penugasan terstruktur dengan membuat resume

tentang komplikasi pada kehamilan.

Bukittinggi, 30 september 2014

Praktikan

(YuliAndriani)
materi

GENITALIA EKSTERNA WANITA

Genitalia Eksterna Wanita memiliki 3 fungsi utama :

1. Jalan masuk sperma kedalam tubuh

2. Melindungi organ genitalia interna dari mikroorganisme

3. Seksual

Gambar1. Organ reproduksi eksternal pada wanita. Dinding vagina anterior

terbawah terlihat di balik labium minus. Pada nulipara, orifisium vaginae tidak

mudah terlihat (inset) oleh karena kedua labium minus yang saling mendekat

Pudenda sering disebut sebagai vulva dan meliputi semua struktur yang

terlihat diantara pubis sampai perineum.


Mons Pubis ( mons veneris ) terdiri dari jaringan lemak yang berada pada

dinding depan abdomen diatas simfisis pubis.

Labium Majus. Terdiri dari 2 buah lipatan kulit memanjang dari mons

pubis kearah postero-inferior dan menyatu dibagian posterior membentuk

commisura posterior. Secara morfologis struktur ini identik dengan skrotum pada

laki-laki.

Labium Minus. Berupa dua buah lipatan kulit yang berjalan dari klitoris

dan menyatu dibagian posterior untuk membentuk frenulum labia minora atau

fourchette.

Klitoris. Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus

cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis jaringan ikat

dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial untuk membentuk

korpus klitoris.

Gambar 2 Bagian sebelah dalam organ reproduksi eksternal wanita. Pada sisi

kanan gambar – gambaran struktur kulit dan jaringan subkutis dihilangkan


Vestibulum vaginae. Berupa cekungan memanjang antara labia minor

dan orifisium vaginae. Lokasi klitoris berada dibagian ujung anterior vestibulum

yang berbentuk segitiga. Pada orang dewasa memiliki 6 buah lubang yaitu :

 Urethra

 Vagina

 2 buah saluran kelenjar Bartholine

 2 buah saluran kelenjar paraurethral (Skene)

Meatus urethra eksternus. Terletak 2 – 2.5 cm dibagian posterior basis

klitoris. Pada kedua sisi MUE terdapat 2 pasang saluran kelenjar paraurethralis

(Skene’s) yang mempunyai arti klinis dalam infeksi Gonococcus atau infeksi non-

spesifik lain.

Ductus paraurethralis identik dengan kelenjar Prostate pada laki-laki.

Bulbus vestibuli. Struktur jaringan erektil yang berada dikedua sisi

orofisium vaginae yang menempel dengan permukaan inferior diafragma

urogenitalis dan tertutup oleh muskulus Bulbocavernosus(sfingter vaginae).

Bulbus vestibuli berukuran panjang 3 – 4 cm dan diameter 1 – 2 cm. Mudah

cedera saat persalinan dan menyebabkan hematoma vulva atau perdarahan

eksternal.

Struktur ini homoloog dengan corpus cavernosus urethrae pada laki-laki.

Glandula Bartholine.Sepasang kelenjar yang terletak pada kedua sisi

orifisium vaginae. Berupa masa bulat dengan ukuran bervariasi antara 0.5 – 1 cm.
Masing-masing kelenjar memiliki saluran sepanjang 2 cm dengan orifisum yang

terletak diantara labia minor dan orifisium vagina. Fungsinya adalah

menghasilkan sekret pada saat libido meningkat. Mudah mengalami infeksi

dengan kuman Gonococcus. Struktur ini identik dengan glandula Bulbourethral

(Cowper’s) pada laki-laki.

Orifisium Vaginae. Terletak postero-inferior dari Meatus Urethrae

Eksternus dengan bentuk dan lebar yang derajatnya sesuai dengan virginitas –

usia dan paritas.

Himen. Lipatan selaput membran tipis yang melingkari orifisium vagina.

Terdapat berbagai jenis lubang hymen: annular – cribiformis – septum –

imperforatus. Sisa-sisa himen pada multipara disebut sebagai caruncula

Myritiformis.

Vagina. Saluran musculo-membrane yang terbentang dari vestibulum

sampai uterus. Berjalan kearah postero-superior dan membentuk sudut tajam

dengan servik uteri sehingga dinding posterior vagina akan lebih panjang (sekitar

1.5 – 3 cm) dibandingkan dengan dinding anterior (6 – 7.5 cm).

Penonjolan servik kedalam vagina akan membentuk Cavum Douglassi dan

membagi puncak vagina menjadi fornix anterior - posteriordanlateralis.


Gambar 3. Penampang sagital panggul wanita dewasa yang memperlihatkan

hubungan antara organ viscera panggul

Di bagian anterior, vagina berbatasan dengan trigonum vesicalis ; dan di

bagian posterior dengan rektum.

Dibagian posterior, ¼ bagian distal vagina terpisah dari saluran anus

dengan corpus perinealis; 2/4 bagian tengah vagina berhimpitan dengan ampula

recti ; ¼ bagian proksimal vagina dibelakang fornix posterior tertutup dengan

peritoneum membentuk Cavum Douglassi.

Lendir yang membasahi vagina berasal dari servik yang menjadi asam

akibat fermentasi glikogen epitel oleh bakteri vagina.

Vagina terdiri dari lapisan epitel pipih bertatah, otot dan jaringan ikat dibagian

luar.
Fungsi vagina : organ copulasi, saluran keluar (darah haid), dan sebagai jalan

lahir.

Gambar 5. Komponen superfisial perineum

Gambar 6. Komponen profunda perineum


Perineum.

Perineum dibentuk oleh sejumlah struktur seperti terlihat pada gambar 5 dan 6.

Sebagian besar fungsi penyangga perineum merupakan tugas dari diafragma

pelvikdan diafragma urogenitalis

Diafragma pelvik terdiri dari :

 mm. Levator Ani

 m. Coccygeus (dibagian posterior)

Diafragma urogenitalis terletak diluar diafragma pelvis dan meliputi daerah

segitiga antara tuberischiadica dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis terdiri

dari :

 m. Tranversus perinealis profunda

 m. Constrictor urethrae

 fascia penutup bagian superfisial dan profunda.


Gambar 5 dan 6 memperlihatkan adanya kedekatan lokasi antarasfingter ani

eksterna dengan comissuraposterior

Gambar 7. Anatomi anorectum. Gambar ini memperlihatkan hubungan antara

sfingter ani eksterna dan interna serta m.levator ani

Gambar 7 menunjukkan adanya hubungan antara sfingter ani eksterna dan

interna. Cedera pada kedua sfingter tersebut dapat mengakibatkan terjadinya

inkontinensia alvi.

Pasokan darah pada perineum terutama berasal dari arteri Pudenda

Interna dan percabangannya antara lain a.rectalis inferior dan a.labialis

posterior.

Inervasi perineum terutama melalui n.Pudendus dan percabangannya.


ALAT GENITALIA INTERNA

1. Vagina (liangkemaluan)

a. Merupakansuatusalurandari vulva sampaike uterus.

b. Ukuranpanjangdindingbelakang ± 11,5 cm &dindingdepan ± 7,5 cm.

c. Fungsi :

 Masuknya spermatozoa

 Untukkeluarnyadarahmenstruasi

 Membantumenopang uterus

 Menbantumencegahinfeksi

2. Uterus

a. Uterus merupakanalat yang beronggadanberbentuksbg bola

lampuyggepengdanterdiridari 2 bagian :

= Corpus uteri bentuksegitiga

= Cerviks uteri bentuksilinder

b. Ukuranuterus :panjang 7,5 cm, lebar 5 cm, dantebal 2,5 cm.

c. Berat uterus ± 57 gram

d. Fungsi :

 Menyiapkantempatutk ovum ygtelahdibuahi


 Memberimakan ovum ygtlhdibuahiselamamasakehamilan

 Untukmengeluarkanhasilkonsepsisthcukupumur

 Untukmengadakaninvolusisthkelahiranbayi

LetakUterus :

1. Ante &retroversi

2. Ante &retrofleksi

3. Tuba falloppii

Berbentuk spttabung, berjalan kekedua sisi dinding pelvis  membelok

kebawah & belakang.

Panjangmasing-masing tuba ± 10 cm

Fungsi :Tempat terjadinya pertemuan antara ovum & sperma

(pembuahan) serta perkembangan awal dari ovum yang telah dibuahi

4. Ovarium (indungtelur)

a. Ovarium merupakan organ yg kecil berbentuk seperti buah kenari bewarna

putih.

b. Ukuran : 3 x 2 x 1 cm Beratnya 5-8 gr


c. Fungsi :

Untuk memproduksi sel telur untuk fertilisasi, estrogen, &

progesteron.

Panggul

A. Anatomi Panggul

Tulang panggul terdiri dan 4 buah tulang yaitu:

1) 2 buah tulang pangkal paha

2) Tulang kelangkang (os sacrum)

3) Tulang tungging (os coccygeus)

Tulang pangkal paha terdiri dari 3 buah tulang yang berhubungan:

1. Tulang usus (os ileum)

Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian

atas dan belakang dari panggul. Batas atasnya merupakan pinggir


tulang yang tebal yang disebut Crista iliaca. Ujung depan dan

belakang dari cnista iliaca yang menonjol disebut Spina

iliacaanterior dan Spina iliaca posterior superior. Sedikit

dibawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang

Spina iliaca anterior inferior, sedang di bawah spina iliaca

posterior superior terdapat tonjolan tulang Spina iliaca posterior

inferior.

2. Tulang duduk (os ischium)

Tulang di sebelah bahwa dan tulang usus, yang berduri disebut

Spina ischiadica. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,

bagian inilah yang mendukung berat badan jika duduk

(Tuberischiadica).

4) Tulang kemaluan (Os pubis)

Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus, dengan

tulang duduk, tulang ini membatasi sebuah tulang dalam tulang

panggul yang dinamakan Foramen obturatorium. Pangkal tulang

kemaluan yang berhubungan dengan usus disebut Ramussuperior

ossis pubis, sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk

disebut Ramus inferior ossis pubis.

5) Tulang kelangkang (ossacrum)

Tulang kelangkang berbentuk segitiga, melebar di atas dan

meruncing kebawah, terletak disebelah belakang antara tulang

pangkal paha. Tulang ini terdiri dari 5 ruas tulang yang senyawa.

Terdapat 5 buah lubang disebut Foramina sacralia anterior. Digaris


tengahnya terdapat cristasacralis. Bagian atas dan sacrum terdapat

penonjolan yang merupakan hubungan dengan tulang lumbai yang

disebut Prornontorium.

6) Tulang tungging (as coccygeus)

Berbentuk segitiga yang terdiri dan 3-5 ruas tulang yang bersatu.

Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke

belakang sehingga pintu bawah panggul bertambah besar. (Mochtar,

2002).

B. Ukuran Panggul

1. Pintu atas panggul

Batasnya: promotorium, sayap sacrum, lineainnominata,

ramussuperiorossispubis dan pinggir atas simpisis.

 Ukuran muka belakang (Conjungata vera): jarak dan promontorium

ke pinggir atas simpisis (11 cm)

 Ukuran melintang (diameter transversal): jarak terbesar antara linea

innominata tegak lurus pada conjungata vera (12,5 cm).

 Ukuran serong (diameter obliqua): jarak antara sacro iliaka ke

tuberculum pubicum dan belahan panggul yang bertentangan

(13 cm).

2. Bidang luas panggul

Antara pertengahan simpisis, pertengahan acetabulum dan

pertemuan antara ruas sacral II dan III. Ukuran muka belakang 12.75 cm.

ukuran melintang 12,5 cm.

3. Bidang sempit panggul


Bidang ini setinggi pinggir bawah simpisis, kedua spina

ischiadica dan memotong sacrum 1-2 cm di atas ujung sacrum. Ukuran

muka belakangnya 11.5 cm dan ukuran melintang 10 cm.

4. Panggul Luar

▪ Distansia spinarum: jarak antara spina iliaca anterior posterior kiri dan

kanan (23 cm).

▪ Distansia cristarum: jarak yang terjauh antara crista iliaca kiri dan kanan

(26 cm).

▪ Conjungata externa: jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung

procesus ruas tulang lumbal ke 5 (12,5 cm).

▪ Ukuran Iingkar panggul: dan pinggir atas simpisis ke pertengahan antara spina

iliaka anteriorsuperior dan trochanter mayor dan kembali melalui tempat

yang sama ke pihak lain (80 cm).

C. Bidang hodge

Adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian

depan anak akan turun ke dalam rongga panggul.

1. Hodge I = sama dengan PAP

2. Hodge II= sama dengan hodge I melalui pinggir bawah symphisis

3. Hodge III= sejajar hodge I sejajar spina ischiadika

4. Hodge IV= sejajarhodge I melalui ujung os cogsygis

D. Bentuk panggul

CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul

yang di dasari pada bentuk segmen posterior dan amterior dari PAP yaitu:

1. Panggul gynecoid
2. Panggul android

3. Panggul anthtropoid

4. Panggul platypelloid

SIKLUS HORMONAL

Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu

dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan

menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh

efek hormon pada tubuh manusia:

1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah

tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria

2. Pada wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan

bentuk tubuh maskulin pada pria).

3. Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas,

mood/suasana hati.

Dalam kehidupan wanita siklus hormonal merupakan suatu yang sangat

pentinng dan menentukandalam reproduksi wanita.


Ada 4 organ utama yang terlibat dalam siklus ini yaitu:

a. Hipotalamus

b. Hipofisis

c. Uterus

d. Ovarium

Siklus ini mempersiapkan organ-organ tersebut dalam hubunganya

dengan kehamilan.

1. Fisiologi haid.

Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina

selama 5-7 hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang

menimbulkan haid adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak

dan hormon estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam

keseimbangannya menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh dan apabila

sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi hormon estrogen dan

progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan

perdarahan terjadilah haid.


2. Siklus ovarium

Berbagai hormon akan di keluarkan oleh hipofisis(lobus anterior) 3

diantaranya sangat penting dalam fisioligi reproduksi, yaitu:

a. FSH (follicele stimulating hormone)

b. LH (luteinzing hormone)

c. Kedua hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel beta dan sangat

dibutuhkan ileh folikel yang selanjutnya menghasilkan esterogen.

d. Prolaktin dikeluarkan oleh sel-sel alfa

3. Pertumbuhan folikel

Folikel primer terdiri atas oosit primer, setelah lahir oosit primer

telah melakukan pembelahan meiosis pertama tapi berhenti pada

stadium profase. Dalam kehidupan ke-2 intra uterin terdapat

600.000 oogonia, pada bulan ke-5 sebanyak 6 juta dan pada saat

lahir kira-kira 2 juta, menjelang puberitas tinggal 300-400 ribu

yang disebabkan oogenia mengalami deganerasi.

Setelah puberitas folikel mengalami pematangan, terjadi

pembelahan miosis yang terjadi selesai sebelum ovulasi.

Perkembangan folikel ditandai dengan:

a. Diferensiasi oosit primer

b. Poliferasi sel-sel folikel

c. Pertumbuhan tekafolikuli dari sroma ovary


Folikel berkembang dengan pengaruh hormone FSH sehingga

menjadi folikel masak yang di sebut folikel degraff denagn ukuran

kira-kira 17-20 mm.

4. Ovulasi

Keluarnya sel telur atau ovum dari folikel degraff dan folikel ini

pecah disebut ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan

siklus ovarium.

Banyak cara dilaukan untuk menentukan ovulasi, diantaranya

pengambilan ovum langsung dari tuba ( Allen 1930), yang berhasil

mengambil ovum pada hari ke 12, 15, 16 hari siklus menstruasi ia

berkesimpulan ovulasi terjdi hari ke-14 siklus 28 hari, cara lain

adalah memeriksa tempat rupturnya folikel.

5. Korpus luteum

Setelah terjadi ovulasi di bawah pengaruh LH sel granulisa

mengalami hierplasia sehingga terbentuk korpus luteum yamg

menghasilkan hormone esterogen dan progesteron. Korpus luteum

dapat berubah menjadi korpus luteum graviditatum.

Bila tidak terjadi pembuahan kira-kira 9 hari setelah ovulasi,

korpus luteum mengalami degenerasi menjadi korpus albikans

dengan inni maka terbentuknya hormone progesteron dan

esterogen berkurang bahkan berhenti sama sekali. Ini


menghasilkan iskemi dan nerkosis endometrium yang kemudian

disusul menjadi menstruasi, bila terjadi pembuahan korpus luteum

makin besar dan di ebut korpus luteium graviditatum. Dibawah

pengaruh hormone esterogen dan progesteron endometrium di

pertahan kan dalam stadium sekresi dan siap menerima telur.

6. Hormon-hormon yang di produksi dalam ovarium yang dibuahi

a. Hormon Estrogen.

Hormon ini dihasilkan oleh folikel degraaf yang berpengaruh dan

menyebabkan proliferasi atau pertumbuhan pada lapisan endometrium.

Hormon ini akan mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder

yaitu organ payu dara, pelvic atau panggul, pubis dan tanda kelamin

sekunder lainnya. Hormon ini juga berfungsi menambah kontrasi uterus,

sehingga bisa digunakan untuk memulai persalinan pada kehamilan yang

sudah matur atau cukup umur.

b. Hormon Progesteron

Hormon ini dihasilkan oleh korpus Lutheum dan juga dihasilkan oleh

plasenta setelah plasenta terbentuk. Hormon ini akan berpengaruh dan

menyebabkan endometrium sekresi kelenjar sehingga endometrium

berkelok-kelok dan mengandung glikogen sehingga memungkinkan

terjadinya nidasi. Progesteron juga dapat berfungsi mengurangi


kontraksilitas dari dinding uterus atau rahim sehingga dapat

mempertahankan kehamilan sehingga mencapai usia kehamilan yang

normal. Disamping itu progesteron dapat menghambat terjadinya

menstruasi, menyebabkan pertumbuhan kelenjar payu dara seperti juga

pengaruh hormon estrogen.

7. Hormon-hormon penting lain yang perperan dalam reproduksi

a. Prostaglandin

Proraglandin (PG) adalah asam lemak yamg di oksigenasi,

dihasilkan oleh kebanyakan organ tubuh terutama prostat dan

endometrium. Prostaglandin E dan F merupakan prostglandin yang

penting dalam fisiologi repriduksi, prostaglandin saat hamil dapat

menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi

dikeluarkan.

b. Prolaktin

Sekresi prolaktin dihasilkan oleh prolakting inhibiting factor (PIF)

yang dihasilakan hipotalamus, terdapat hubungan erat antara PIF

dan GnRH menyebabkan trias klinik amenorea, defisiensi

esterogen dan galaktore, kadar prolakti normal adalah 50-25 ng/ml.

Fungsi utama prolaktin adalah pembentukan air susu, bila kadar

prolakti tinggi maka terjadilah trias amenorea, galaktore dan

invertilitas karena :

Penekanan sekresi gonadotropin


1) Umpan balik positif esterogen terhadap sekresi LH

ditekan.

2) Penekanan sel granulosa korpus luteum sehingga

progesteron tidak terbentuk.

3) Respone ovarium terhadap gonadotropin dihambat.

Anda mungkin juga menyukai