Anda di halaman 1dari 17

K

e
l
o BILANGAN CACAH
m KOMPUTASI – MENTAL, ELEKTRONIK, TULIS
p
o
k
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
2

Kapita Selekta Matematika Sekolah


Yang dibina oleh Dr. Abd. Qohar, M.T

OLEH:

LALU NURUL WATHONI (172103856092)

NABILAH MANSUR (172103856019)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FEBRUARI 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak

terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan

pikiran maupun waktunya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi

makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, Februari 2018

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BILANGAN CACAH, KOMPUTASI-MENTAL, ELEKTRONIK, TULIS


A. MATEMATIKA MENTAL, ESTIMASI, DAN KALKULATOR ......... 1
1. Matematika Mental ............................................................................
2. Estimasi Komputasional ....................................................................
3. Menggunakan Kalkulator ..................................................................
B. MENULIS ALGORITMA UNTUK OPERASI BILANGAN CACAH .
C. ALGORITMA DALAM BASIS LIMA ..................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BILANGAN CACAH
KOMPUTASI – MENTAL, ELEKTRONIK, TULIS

A. MATEMATIKA MENTAL, ESTIMASI, DAN KALKULATOR


Ketersediaan dan penggunaan kalkulator dan computer secara luas mengubah cara kita
dalam berhitung. Konsekuensinya, ada kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan
siswa dalam memperkirakan jawaban saat memeriksa kewajaran hasil yang diperoleh
secara elektronik. Perkiraan komputasional, pada gilirannya, membutuhkan pengetahuan
matematika mental yang baik. Dengan demikian bagian ini dimulai dengan beberapa
teknik untuk melakukan perhitungan secara mental.

1. Matematika Mental
Matematika mental adalah melihat bagaimana strategi berpikir untuk mempelajari fakta
aritmatika dasar dapat diperluas ke bilangan multidigit, seperti yang digambarkan
selanjutnya.
Contoh 1. Menghitung mental
a. 15 + (27 + 25)
b. 21 ∙ 17 − 13 ∙ 21
c. (8 × 7) × 25
d. 98 + 59
e. 87 + 29
f. 168 ÷ 3
Solusi
a. 15 + (27 + 25) = (27 + 25) + 15 = 27 + (25 + 15) = 27 + 40 = 67
Perhatikan bagaimana sifat komutatif dan asosiatif bermain disini
b. 21 ∙ 17 − 13 ∙ 21 = 21 ∙ 17 − 21 ∙ 13 = 21(17 − 13) = 21 ∙ 4 = 84
Perhatikan bagaimana sifat komutatif dan asosiatif sangat berguna disini
c. (8 × 7) × 2 = (7 × 8) × 25 = 7 × (8 × 25) = 7 × 200 = 1400
Menggunakan sifat komutatif terlebih dahulu kemudian asosiatif
d. 98 + 59 = 98 + (2 + 57) = (98 + 2) + 57 = 157
Sifat asosiatif digunakan untuk membentuk 100
e. 87 + 29 = 80 + 20 + 7 + 9 = 100 + 16 = 116
Menggunakan sifat asosiatif dan komutatif
f. 168 ÷ 3 = (150 ÷ 3) + (18 ÷ 3) = 50 + 6 = 56

Perhatikan bagian f menggunakan sifat distribusi pembagian dengan


penjumlahan. Artinya, kapanpunangka tersebut bilangan cacah (𝑎 + 𝑏) ÷ 𝑐 = (𝑎 ÷ 𝑐) +
(𝑏 ÷ 𝑐). Sifat distribusi pembagian untuk pengurangan juga berlaku. Sifat komutatif,
asosiatif dan distributive memainkan peran penting dalam menyederhanakan
perhitungan, sehingga bisa dilakukan secara mental.
Bilangan Kompatibel adalah bilangan-bilangan yang jumlahnya, hasil kalinya,
selisihnya, atau hasil baginya mudah dihitung secara kalkulasi mental. Contoh bilangan
kompatibel adalah 86 dan 14 dalam penjumlahan (karena 86 + 14 = 100), 25 dan 8 saat
perkalian (karena 25 × 8 = 200), dan 600 dan 30 dalam pembagian (karena 600 ÷
30 = 20).
Contoh 2. Hitunglah menggunakan sifat dan atau bilangan kompatibe berikut
a. (4 × 13) × 25
b. 1710 ÷ 9
c. 86 × 15
Solusi
a. (4 × 13) × 25 = 13 × (4 × 25) = 13 × 100 = 1300
b. 1710 ÷ 9 = (1800 − 90) ÷ 9 = (1800 ÷ 9) − (90 ÷ 9) = 200 − 10 = 190
c. 86 × 15 = (86 × 10) + (86 × 5) = 860 + 430 = 1290

Kompensasi, Jumlah 43 + (38 + 17) dapat dilihat sebagai 38 + 60 = 98


menggunakan komutatif, asosiatif dan fakta bahwa 43 dan 17 adala bilangan kompatibel.
Menemukan jawaban untuk 43 + (36 + 19) tidak semudah itu. Namun, dengan
merumuskan kembali jumlah 36 + 19 sebagai 37 + 18, kita memperoleh jumlah43 +
37) + 18 = 80 + 18 = 98. Proses merumuskan kembali jumlah, selisih, hasil kali atau
hasil bagi menjadi satu bagian yang lebih mudah untuk diperoleh secara mental disebut
kompensasi.

Metode Kiri ke Kanan, Untuk menjumlahkan 342 dan 136, terlebih dahulu
jumlahkan ratusan (300 + 100), kemudian puluhan (40 + 30), dan kemudian satuan
(2 + 6), diperoleh 478. Untuk menjumlahkan 158 dan 279, seseorang dapat berpikir
sebagai berikut; 100 + 200 = 300, 300 + 50 + 70 = 420, 420 + 8 + 9 = 437. Atau
158 + 279 dapat ditemukan dengan cara berikut: 158 + 200 = 358, 358 + 70 = 428,
428 + 9 = 437. Pengurangan dari kiri ke kanan juga dapat dilakukan dengan cara yang
sama.
Keitimewaan Perkalian 10, Angka special ini dapat dikalikan secara mental
dalam bentuk standar maupun eksponensial. Misalnya: 100 × 1.000 = 100.000, 104 ×
105 = 109 , 20 × 300 = 6.000, dan 12.000 × 110.000 = 12 × 11 × 107 =
1.320.000.000
Mengalikan dengan Faktor Spesial, bilangan seperti 5, 25, dan 99 dianggap
sebagai faktor spesian karena mudah digunakan secara mental. Misalnya, karena 5 =
10 ÷ 2, kita memiliki 38 × 5 = 38 × 10 ÷ 2 = 380 ÷ 2 = 190, begitu juga 25, karena
25 = 100 ÷ 4, 36 × 25 = 3600 ÷ 4 = 900. Selanjutnya 99, misal 46 × 99, dapat
dianggap sebagai 46(100 − 1) = 4.600 − 46 = 4.554. Begitu juga pembagian 5,
karena dapat dilihat dibagi oleh 10, kemudian mengalikan dengan 2. Misal 460 ÷ 5 =
(460 ÷ 10) × 2 = 46 × 2 = 92.
Contoh 3. Kalkulasi Mental menggunakan metode yang ditentukan
a. 197 + 248, menggunakan kompensasi adiktif
b. 125 × 44, menggunakan kompensasi multiplikatif
c. 273 − 139, menggunakan penjumlahan yang sama
d. 321 + 437, menggunakan metode kiri ke kanan
e. 3 × 432, menggunakan metode kiri ke kanan
f. 456 × 25, menggunakan metode mengalikan faktor special
Solusi
a. 197 + 248 = 197 + 3 + 245 = 200 + 245 = 445
b. 125 × 44 = 125 × 4 × 11 = 500 × 11 = 5.500
c. 273 − 139 = 274 − 140 = 134
d. 321 + 437 = 758, [(300 + 400) + (20 + 30) + (1 + 7)]
e. 3 × 432 = 1.296, [(3 × 400) + (3 × 30) + (3 × 2)]
f. 456 × 25 = 114 × 100 = 11.400, [25 × 4 = 100, 456 × 25 = 114 × 4 × 25 =
114 × 100 = 11.400]

2. Estimasi Komputasional
Proses estimasi diambil dari berbagai bentuk. Jumlah kacang dalam toples dapat
diperkirakan tanpa menggunakan matematika, hanya dengan “angka perkiraan”.
Esitimasi komputasional adalah proses untuk menemukan perkiraan jawaban terhadap
perhitungan, sering menggunakan matematika mental. Dengan menggunakan
penggunaan kalkulator menjado lebih umum, estimasi komputasional adalah
keterampilan yang esensial.
Estimasi Awal-Akhir, tiga jenis estimasi awal-akhir. Rentang Estimasi seringkali
cukup untuk mengetahui interval atau jarak, nilai rendah dan nilai tinggi yang
mengandung jawaban.
Contoh 4, Temukan kisaran menggunakan digit terdepan

Kisaran melihat digit yang memiliki tempat terbesar. Kisaran terdapat di antara
perkiraan rendah dan perkiraan tinggi. Untuk part a pada contoh 4 kisaran jawabannya
adalah dari 700 sampai 900. Untuk part b karena sifat perkaliannya, metode ini memberi
jangkauan luas, disini 10.000 sampai 18.000. Meski begitu, metode ini akan menangkap
banyak kesalahan.
Dua kolom dari depan. Kita dapat memperkirakan jumlah 498 + 251
menggunakan metode estimasi dua kolom dari depan. Untuk memperkirakan 498 + 251,
pikir 400 + 200 = 600 (perkiraan). Perhatikan bahwa ini adalah perkiraan akhir yang
rendah. Perkiraan satu kolom pertama selalu memberikan perkiraan rendah. Pada kasus
376 + 53 + 417, perkiraan satu kolom adalah 300 + 400 = 700, karena 53 tidak ada
ratusan. Perkiraan dua kolom juga memberikan perkiraan rendah untuk jumlah dan hasil.
Namun, perkiraan ini lebih mendekati jawaban pasti. Misalnya, dalam kasus 376 + 53 +
417, metode estimasi dua kolom menghasilkan 370 + 50 + 410 = 830, yang mendekati
jawaban pasti 843 dibandingkan 700 yang diperoleh dari metode satu kolom.
Penyesuaian depan ke belakang. Metode ini menambahkan metode estimasi satu
kolom. Misalnya, untuk mencari 498 + 251, pikir 400 + 200 = 600 dan 98 + 51
berkisar 150. Jadi perkiraannya 600 + 150 = 750. Tidak seperti taksiran satu kolom
atan dua kolom, teknik ini dapat menghasilkan taksiran rendah atau tinggi. Perlu di ingat
bahwa seseorang memperkirakan untuk mendapatkan jawaban “kasar”.

Contoh 5. Memperkirakan menggunakan metode yang ditentukan


a. 503 × 813, menggunakan metode satu kolom
b. 1.200 × 35, menggunakan rentang estimasi
c. 4376 − 1889, menggunakan metode dua kolom
d. 3257 + 874, menggunakan penyesuaian depan ke belakang
Solusi
a. Untuk memperkirakan 503 × 813, menggunakan metode satu kolom, pikir 500 ×
800 = 400.000,
b. Untuk memperkirakan 1.200 × 35, menggunakan rentang estimasi, pikir 1.200 ×
30 = 36.000, dan 1.200 × 40 = 48.000, jadi kisaran jawabannya adalah 36.000
sampai 48.000.
c. Untuk memperkirakan 4376 − 1889, menggunakan metode dua kolom, pikir
4.300 − 1.800 = 2.500. kamu juga dapat berpikir 43 − 18 = 25 dan kemudian
menambahkan dua angka nol setelah 25 untuk mendapatkan 25.000
d. Untuk memperkirakan 3257 + 874, menggunakan penyesuaian depan ke belakang,
pikir 3.000, tapi karena 257 + 874 berkisar 1.000, 3.000 + 1.000 = 4.000

Pembulatan. Pembulatan adalah teknik estimasi perhitungan yang paling


terkenal. Tujuan pembulatan adalah untuk mengganti bilangan rumit dengan angka lebih
sederhana. Karena tujuannya adalah untuk mendapatkan perkiraan, beberapa teknik
pembulatan dapat digunakan. Namun, beberapa mungkin lebih tepat daripada yang lain.
Pembulatan ke atas, bilangan 473 dibulatkan menjadi 480 karena 473 berada
diantara 470 dan 480, dan 480 di atas 473. Pembulatan ke bawah, bilangan 473
dibulatkan menjadi 470 karena 473 berada diantara 470 dan 480, dan 470 di bawah 473.
Pembulatan 5 ke atas. Teknik pembulatan yang paling umum digunakan di
sekolah adalah metode pembulatan 5 ke atas. Metode ini bisa menggunakan garis angka.
Misalkan kita ingin membulatkan 475 ke puluhan terdekat
Karena 475 berada di tengah antara 470 dan 480. Kita harus membuat
kesepakatan mengenai apakah 475 mengarah ke 470 atau 480. Pembulatan 5 ke atas
selalu mengumpulkan angka ke atas, jadi 475 dibulatkan menjadi 480. Dalam kasus 471
sampai 474, karena semua mendekati 470 daripada 480, maka dibulatkan menjadi 470.
Salah satu kelemahan dari metode ini adalah perkiraan yang diperoleh ketika
beberepa bilangan berakhiran satuan 5. Misalnya, “pembulatan 5 ke atas” ke puluhan
terdekat pada penjumlahan 35 + 45 + 55 + 65, menghasilkan 40 + 50 + 60 + 70 =
220, lebih 20 dari jumlah pasti 200.
Pembulatan ke bilangan terdekat, pembulatan kebilangan terdekat bisa
digunakan untuk menghindari kesalahan akumulasi pembulatan. Misalnya, jika 475 +
545 = 1020 diperkirakan dengan membulatkan ke puluhan atau pembulatan 5 ke atas,
jawabannya 480 + 550 = 1030. Dengan pembulatan ke bawah perkiraannya 470 +
540 = 1010. Karena 475 berada di antara 480 dan 470, dan 8 lebih dekat ke puluhan,
dan 545 berada di antara 550 dan 540, dan 4 lebih dekat ke satuan. Pembulatan ke
bilangan terdekat menghasilkan 480 + 540 = 1020.
Contoh 6. Gunakan symbol ≈ yang berarti “kira-kira”
a. Perkirakan 2173 + 4359 dengan pembulatan ke bawah terdekat dengan ratusan
b. Perkirakan 3250 − 1850 dengan pembulatan ke bilangan terdekat ratusan
c. Perkirakan 575 − 398 dengan pembulatan 5 ke atas terdekat puluhan
Solusi
a. 2173 + 4359 ≈ 2100 + 4300 = 6400
b. 3250 − 1850 ≈ 3200 − 1800 = 1400
c. 575 − 398 ≈ 580 − 400 = 180

Pembulatan bilangan kompatibel. Teknik pembulatan lain dapat diterapkan


untuk memperkirakan hasil dari 26 × 37. Perkiraan yang masuk akal adalah 26 × 37
adalah 25 × 40 = 1.000. Bilangan 25 dan 40 dipilih karena masing-masing merupakan
perkiraan dari 26 dan 37, dan kompatibel untuk perkalian. (Perhatikan bahwa teknik
pembulatan akan menghasilkan perkiraan yang jauh lebih tinggi dari 30 × 40 = 1.200,
sedangkan jawaban yang tepat adalah 962). Teknik pembulatan kompatibel ini
memungkinkan seseorang untuk membulatkan bilangan ke atas atau ke bawah yang
kompatibel untuk mempermudah perhitungan. Misalnya, perkiraan yang masuk akal dari
57 × 98 adalah 57 × 100 = 5.700. Disini, hanya 98 yang dibulatkan untuk
mendapatkan estimasi mental. Masalah pembagian 2716 ÷ 75 dapat diperkirakan secara
mental dengan mempertimbangkan 2.800 ÷ 70 = 40. Disini 2.716 dibulatkan menjadi
2.800 dan 75 dibulatkan menjadi 70, karena 2.800 ÷ 70 lebih mudah mendapatkan hasil
baginya.
Contoh 7.
a. 43 × 21
b. 256 ÷ 33
Solusi
a. 43 × 21 ≈ 40 × 21 = 840
43 × 21 ≈ 43 × 20 = 860
Jawaban yang tepat adalah 903
b. 256 ÷ 33 ≈ 240 × 30 = 8
256 ÷ 33 ≈ 280 × 40 = 7
Jawaban yang tepat adalah 7 dengan sisa 25

Pembulatan adalah teknik yang paling berguna dan fleksibel. Tujuan utama
pembulatan adalah (1) menyederhanakan perhitungan dengan mendapatkan jawaban
yang masuk akal dan (2) mendapatkan hasil numeric yang dapat dipahami dengan
mudah.

3. Menggunakan Kalkulator
Kalkulator yang dirancang khusus untuk sekolah dasar dan menengah, melakukan
pecahan dan juga perhitungan desimal biasa, dapat melakukan pembagian panjang
dengan sisa-sisa secara langsung, dan memiliki fungsi kalkulator ilmiah.
Logika matematika. Dalam logika aritmatika, kalkulator melakukan operasi
sesuai urutan pemasukannya. Misalnya, jika 3 + 4 × 5 = enter, perhitungannya
dilakukan sebagai berikut: (3 + 4) × 5 = 7 × 5 = 35. Artinya, operasi dilakukan dari
kiri ke kanan saat bilangan masuk.
Logika Aljabar kalkulator dengan logika aljabar jika dimasukkan 3 + 4 × 5,
hasilnya akan berbeda dengan kalkulator logika matematika. Di sini kalkulator
mengevaluasi ekspresi sesuai dengan konvensi matematis yang biasa untuk urutan
operasi.
Jika kalkulator memiliki tanda kurung, mereka dapat dimasukkan untuk
memastikan operasi yang diinginkan dilakukan terlebih dahulu. Dalam kalkulator
menggunakan logika aljabar, perhitungannya 13 − 5 × 4 ÷ 2 + 7 akan menghasilkan
13 − 10 + 7 = 10. Jika seseorang ingin menghitung 13 − 5 pertama, tanda kurung
harus dimasukkan. Jadi (13 − 5) × 4 ÷ 2 + 7 = 23.
Contoh 8. Gunakan urutan operan menghitung secara mental
a. (4 + 2 × 5) ÷ 7 + 3
b. 8 ÷ 22 + 3 × 22
c. 17 − 4(5 − 2)
d. 40 ÷ 5 × 23 − 2 × 3
Solusi
a. (4 + 2 × 5) ÷ 7 + 3 = (4 + 10) ÷ 7 + 3
= (14 ÷ 7) + 3
=2+3
=5
b. 8 ÷ 22 + 3 × 22 = (8 ÷ 4) + (3 × 4)
= 2 + 12
= 14
c. 17 − 4(5 − 2) = 17 + (4 × 3)
= 17 − 12
=5
d. 40 ÷ 5 × 23 − 2 × 3 = [(40 ÷ 5) × 22 ] − (2 × 3)
=8×8−2×3
= 64 − 6
= 58

Sekarang mari kita pertimbangkan beberapa fitur yang membuat kalkulator


membantu keduanya sebagai alat komputasi dan pedagogis. Beberapa urutan keystroke
akan ditampilkan untuk mensimulasikan beragam sistem operasi kalkulator yang
tersedia.
Tanda kurung. Seperti disebutkan sebelumnya ketika kita membahas logika
aljabar, seseorang harus selalu memperhatikan perintah operasi saat beberapa operasi
ada. Misalnya, hasil 2 × (3 + 4) dapat ditemukan dengan dua cara. Pertama, dengan
menggunakan komutativitaf, mengikuti cara berikut akan menghasilkan jawaban yang
benar:

Sebagai alternatif, tanda kurung dapat digunakan sebagai berikut:

Tanda kurung sangat dibutuhkan, karena menekan tombol 2 × 3 + 4 pada


kalkulator dengan logika aljabar akan menghasilkan jawaban 10. Distributivity dapat
digunakan untuk menyederhanakan perhitungan. Misalnya, 753 × 8 + 753 × 9 dapat
ditemukan menggunakan 753 × (8 + 9), bukan753 × 8 + 753 × 9 =

Fungsi Konstan Pada Bab 3, perkalian dipandang sebagai penambahan berulang;


khususnya, 5 × 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15. Operasi berulang dilakukan dengan cara
yang berbeda tergantung model kalkulator. Misalnya, urutan tombol berikut digunakan
untuk menghitung 5 × 3 pada satu kalkulator yang memiliki fungsi konstan:

Fungsi konstan juga dapat digunakan untuk melakukan pengurangan berulang


untuk menemukan hasil bagi dan sisa dalam masalah pembagian. Misalnya, urutan
berikut bisa digunakan untuk mencari 35 ÷ 8:

Perlu diingat (3 di sini) adalah angka pertama yang ditampilkan yang kurang dari
pembagi (8 di sini), dan berapa kali tanda sama dengan yang ditekan adalah hasil bagi
(4).
Karena dua garis tampilan, TI-34 II dapat menangani sebagian besar contoh ini
dengan mengetikkan keseluruhan ekspresi. Misalnya, mewakili 5 × 3 sebagai
penambahan berulang dimasukkan ke dalam TI-34 II sebagai

Seluruh ekspresi dari 3 + 3 + 3 + 3 + 3 muncul pada baris pertama di tampilan


dan hasilnya muncul pada baris kedua di tampilan

B. MENULIS ALGORITMA UNTUK OPERASI BILANGAN CACAH


C. ALGORITMA DALAM BASIS LIMA
Operasi pada Basis Lima
Penjumlahan. Penjumlahan pada basis menggunakan strategi berpikir. Strategi
berpikir ini dapat dibantu dengan mengacu pada basis lima garis bilangan yang
ditunjukkan pada Gambar, di mana 2five + 4five = 11five pada gambar ilustrasi. Baris
nomor ini juga menyediakan representasi penghitungan di basis lima. (Semua angka pada
baris nomor ditulis di basis lima dengan subskrip yang diabaikan.)
Contoh .
Temukan 342five+134five menggunakan metode:
a. Metode Kisi (Lattice Method)
b. Algoritma Menengah (Intermediate Algorithm)
c. Algoritma Standar (Standard Algorithm)
Solusi

Pastikan untuk menggunakan strategi berpikir saat menjumlahkan pada basis


lima. Hal ini membantu untuk menemukan jumlah ke lima pertama; misalnya, pikirkan
tentang 4five+ 3five adalah 4five+ (1five+ 2five) = (4five+1five) + 2five = 12five dan sebagainya.

Pengurangan. Ada dua cara untuk menerapkan algoritma pengurangan. Salah


satunya adalah mengetahui tabel fakta penjumlahan maju dan mundur. Yang lainnya
adalah menggunakan pendekatan missing-addend. Misalnya untuk mencari 12five-4five
pikir "Berapa bilangan ditambah 4five hasilnya 12five" Untuk menjawab ini, dapat
menghitung "10five, 11five, 12five." Jadi 12five - 4five = 3five (satu untuk masing-masing
10five, 11five, dan 12five). Garis bilangan basis lima juga bisa menggambarkan 12five - 4five
= 3five. Pendekatan missing-addend diilustrasikan pada Gambar 1 dan pendekatan take-
away diilustrasikan pada Gambar
Gambar.

Gambar

Salinan tabel penjumlahan untuk basis lima terdapat dalam Gambar untuk
membantu dalam bekerja melalui Contoh. (Semua angka pada Gambar ditulis di basis
lima dengan subskrip yang diabaikan)

Gambar

Contoh. Hitunglah 412five - 143five menggunakan metode berikut:


a. Algoritma standar (Standard Algorithm)
b. Mengurangi dari basis (Substract from the base)
Solusi

Perhatikan bahwa untuk melakukan pengurangan di basis lima menggunakan


algoritma subtract-from-the-base, Anda hanya perlu mengetahui dua kombinasi
tambahan menjadi lima, yaitu 1five+4five=10five dan 2five+3five=10five. Kedua, pada
gilirannya, menyebabkan empat fakta pengurangan yang perlu Anda ketahui, yaitu 10five
- 4five= 1five, 10five - 1five = 4five, 10five - 3five = 2five, dan 10five - 2five = 3five.

Perkalian Untuk melakukan perkalian secara efisien, seseorang harus


mengetahui perkalian fakta. Fakta perkalian untuk basis lima ditampilkan pada Gambar .
Hasil dalam tabel perkalian ini dapat divisualisasikan dengan mengacu pada garis
bilangan yang ditunjukkan pada Gambar .

Gambar

Baris bilangan mencakup representasi dari 4𝑓𝑖𝑣𝑒 × 3𝑓𝑖𝑣𝑒 = 22𝑓𝑖𝑣𝑒 Dengan


menggunakan pendekatan penjumlahan berulang. (Semua angka dalam tabel perkalian
dan garis bilangan ditulis di basis lima dengan subskrip yang diabaikan).

Contoh . Hitunglah 43𝑓𝑖𝑣𝑒 × 123𝑓𝑖𝑣𝑒 menggunakan metode berikut


a. Metode Kisi
b. Algoritma Menengah
c. Algoritma Standar
Solusi
Perhatikan seberapa efisien metode kisi tersebut. Selain itu, daripada
menggunakan tabel perkalian, Anda bisa menemukan hasil satu digit dengan
menggunakan strategi penjumlahan dan strategi berpikir. Misalnya, Anda bisa
menemukan 4𝑓𝑖𝑣𝑒 × 2𝑓𝑖𝑣𝑒 sebagai berikut.
4𝑓𝑖𝑣𝑒 × 2𝑓𝑖𝑣𝑒 = 2𝑓𝑖𝑣𝑒 × 4𝑓𝑖𝑣𝑒
= 4𝑓𝑖𝑣𝑒 + 4𝑓𝑖𝑣𝑒
= 4𝑓𝑖𝑣𝑒 + (1 + 3)𝑓𝑖𝑣𝑒
= (4 + 1)𝑓𝑖𝑣𝑒 + 3𝑓𝑖𝑣𝑒
= 13𝑓𝑖𝑣𝑒

Pembagian. Seperti ditunjukkan pada Bagian 3.2, pembagian dapat ditampilkan


dengan menggunakan garis bilangan Gambar menampilkan 23𝑓𝑖𝑣𝑒 ÷ 4𝑓𝑖𝑣𝑒 menggunakan
pendekatan pengurangan berulang. (Semua angka di garis bilangan tanpa subskrip
diasumsikan sebagai basis 5)

Gambar

Gambar . menunjukkan bahwa 23𝑓𝑖𝑣𝑒 ÷ 4𝑓𝑖𝑣𝑒 memiliki hasil bagi 3five dengan
sisa 1five.

Contoh . Carilah hasil bagi dan sisa untuk 1443𝑓𝑖𝑣𝑒 ÷ 34𝑓𝑖𝑣𝑒 Menggunakan metode
berikut.
a. Scaffold Method
b. Standard Long- Division Algorithm
Solusi

Hasil bagi: 23five


Sisa : 1five
Pada metode scaffold, perkiraan pertama yaitu 20five, dipilih karena 2𝑓𝑖𝑣𝑒 × 3𝑓𝑖𝑣𝑒
adalah 11𝑓𝑖𝑣𝑒 , yang kurang dari 14𝑓𝑖𝑣𝑒 ,

Anda mungkin juga menyukai