Anda di halaman 1dari 76

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Dalam modul ini akan mempelajari tentang standar kompetensi Keselamatan kesehatan kerja
dan Lingkungan hidup, yang mencakup kompetensi dasar : Mendeskripkan keselamatan
kesehatan kerja, Melaksanakan Prosedur keselamatan kesehatan kerja, Menerapkan konsep
lingkungan hidup, Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan .

Modul ini mempunyai keterkaitan dengan modul lain seperti mengidentifikasi serat
tekstil,pengujian benang tekstil, proses pencelupan dan sebagainya, sebagai pendukung untuk
melaksanakn keselamatan kesehatan kerja pada setiap kegiatan.

Adapun hasil belajar yang bakan dicapai setelah menguasai modul ini, peserta didik diharapkan
dapat memahami dan mengaplikasikan disetiap kompetensi sesuai kompetensi keahlian teknik
penyempurnaan tekstil

B. PRASYARAT
Dalam mempelajari modul ini peserta didik sudah memahami dalam hal keselamatan,
kesehatan, Lingkungan , jenis pekerjaan, dan P3K, untuk dapat melaksanakan dan
menerapkan konsep keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan hidup di bengkel sekolah
maupun di perusahaan.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam
skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari dengan modul-
modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana
pengetahuan yang telah Anda miliki
3. Apabila Anda dalam mengerjakan soal cek kemampuan mendapat nilai > 7,00 maka Anda
dapat langsung mempelajari modul ini, tetapi bila Anda mendapat nilai < 7,00 maka Anda
harus mengerjakan soal cek kemampuan lagi sampai mendapat nilai > 7,00
4. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan secara
teliti,kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai saran latihan
5. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan
sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini
6. Bila ada penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan tepat waktu
7. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada
setiap kegiatan tatap muka.Bacalah dan cari referensi lainnya yang ada hubungan dengan
modul ini.

1
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan Dasar-dasar keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Menyatakan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Menerapkan Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Mengatur Merapihkan Area tempat kerja
5. Menjelaskan standar operasional Prosedur
6. Meyatakan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Mengatagorikan Tanda-tanda bahaya dan peringatan
8. Menyebutkan Alat-alat keselamatan kerja
9. Mengelola Menanggani situasi darurat
10. Menjelaskan keselamatan dan pengamanan zat kimia
11. Mengelola melakukan penanganan kebakaran
12. Menjelaskan konsep lingkungan hidup
13. Mengklasifikasikan jenis-jenis pencemaran lingkungan
14. Meyatakan pengolahan limbah industri
15. Menerapkan konsep lingkungan hidup
16. Menjelaskan pengertian P 3K
17. Menyatakan cara pelaksanaan P 3 K
18. Mengatagorikan macam-macam kecelakaan
19. Mengidentifikasi daftar alat-alat dan obat-obatan P 3 K dan kegunaannya

E. KOMPETENSI

Nama Sekolah : SMK BISMA Kersana Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Lingkungan Hidup (K3LH)
Mata Pelajaran : Keselamatan Kesehatan Kerja Kode Kompetensi : 071.DKK.03
dan Lingkungan Hidup (K3LH) Durasi Pembelajaran : 11 jam @ 40 menit
Kelas / Semester : X / 1, 2

Alokasi Waktu
Kompetensi
Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar
TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.1 Mendes  Menjelas  Dasar-dasar  Mengemukakan Tes - Keselamatan
kripsika kan Dasar- keselamatan dan arti dan tujuan tertulis 18 Kerja dalam
n dasar Kesehatan Kerja keselamatan dan Penugasa tatalaksana
Kesela keselamatan kesehatan kerja n bengkel,1983
matan dan Kesehatan  Menyimak Depdikbud
dan Kerja Undang-undang no 1
Kesehat tahun 1970 tentang
an Kerja keselamatan kerja
 Menyimak
Undang-undang no 2
tahun 1960 tentang
pokok-pokok kesehatan
 Mendiskusikan
Ruang lingkup K 3

 Menyata  Hukum  Menggali informasi


kan Hukum Keselamatan dan Hukum Keselamatan
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Kerja
dan Kesehatan yang berlaku yang berlaku
Kerja

 Melatih  Menerapkan  Mendemonstrasikan


Praktek praktek praktek Keselamatan
Keselamatan Keselamatan dan dan Kesehatan Kerja
dan Kesehatan Kesehatan Kerja bagi peserta didik /
Kerja pekerja

2
Alokasi Waktu
Kompetensi
Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar
TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
 Mengatur  Kesehatan  Mendiskusikan Tes
Merapihkan kerja ruang lingkup tertulis
Area tempat  Keselamatan kesehatan kerja Penugasa
kerja kerja dalam  Mengelola n
tatalaksana pelaksanaan cara
bengkel, penyegaran u dara
 Keselamatan  Mengelola cara
dan kesehatan di memelihara kebersihan
tempat kerja, kesehatan dan
Menyelenggaraka ketertiban ruang
n penyegaran laboratorium, air
udara yang cukup pembuangan
 Memelihara  Menmperhatikan
kebersihan cara pengangkutan
kesehatan dan bahan dan alat
ketertiban  Mendiskusikan
 Mengamankan ruang lingkup
pengangkutan pencegahan bahaya
bahan dan aliran listrik
peralatan  Mengamati dan
 Pencegahan mengidentifikasi tata
bahaya aliran letak ruang dan
listrik penyimpanan mesin di
 Penataan bengkel
ruang bengkel
(tempat kerja)
3.2 Melaksa  Menjelaska  PengertianSta  Menyimak untuk Tes 14 4 - Keselamatan
nakan n ndar Operasional megemukakan ruang tertulis (8) Kerja dalam
Prosedu StandarOperasi Prosedur lingkup Observasi tatalaksana
r K3 onal Prosedur Keselamatan dan StandarOperasional Penugasa bengkel,1983
Kesehatan Kerja Prosedur Keselamatan n Depdikbud
dan Kesehatan Kerja
 Meyatakan  Dasar  Menggali informasi -Lembar data
dasar pembuatan Prosedur Keselamatan keselamatan
pembuatan Prosedur dan Kesehatan Kerja bahan ,Dr
Prosedur Keselamatan dan  Meyimak dasar Soemanto
Keselamatan Kesehatan Kerja pertimbangan dalam
dan Kesehatan pembuatan prosedur
Kerja menghindari bahaya
ditempat kerja

 Mengkatag  Mengamati dan


orikanTanda-  Tanda-tanda membuat gambar
tanda bahaya bahaya dan tanda-tanda bahaya
dan peringatan peringatan  Memperhatikan dan
mengemukakan
Prosedur pembuatan
tanda instruksi dan
cara penempatannya

 Menyebutk  Alat-alat  Mendiskusikan alat-


an Alat-alat keselamatan alat pelindung anggota
keselamatan badan
kerja
 Mengelola  Jenis-jenis  Mendiskusikan -Tata Busana
menanggani kecelakaan kerja jenis-jenis kecelakaan 1,Ernawati dkk,
situasi darurat kerja dan cara BSE 2008
Penanggulangan akibat
kecelakaan

 Menjelaska  keselamatan  Menyimak dan


n keselamatan dan pengamanan memperhatikan cara
dan zat kimia keselamatan dan
pengamanan pengamanan zat kimia
zat kimia
 Mengelola  Penggolongan  Meggali informasi
melakukan jenis kebakaran jenis kebakaran
penanganan  pengidentifikas  Mendiskusikan alat
kebakaran ian alat dan jenis dan jenis pemadam
pemadam kebakaran.
kebakaran  Memperhatikan
 Penggunaan untuk mengemukakan
dan prosedur cara pemasangan dan
pengoperasian penempatan alat
ditempat kerja pemadam api ringan .
 Melakukan
penggunaan dan
prosedur
pengoperasian alat
pemadam kebakaran
ditempat kerja.

3
Alokasi Waktu
Kompetensi
Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar
TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.3 Menera  Menjelaska  Manusia dan  Menyimak untuk Tes  Kesel
pkan n konsep lingkungan mengemukakan tertulis 10 8 arasan
konsep lingkungan interaksi manusia Observasi (16) lingkunga
lingkung hidup terhadap lingkungan . Penugasa n, 2005
an  Menggali informasi n Dedinas
hidup arti lingkungan hidup.  Pema
nfaatan
 Mengklasifi  Pengertian  Mendiskusikan limbah
kasikan jenis- limbah dan pengertian limbah dan tekstil
jenis macamnya. mengemukakan
pencemaran  Dampak macam limbah
lingkungan limbah terhadap  Menggali informasi
manusia dan yang berkaitan
lingkungan terhadap dampak
limbah terhadap
manusia dan
lingkungan.

 Pencemaran  Menyimak akibat


limbah udara pencemaran udara
akibat debu dan gas-
gas beracun

 Pencemaran  Menyimak
limbah cair parameter limbah cair

 Pencemaran  Menyimak
limbah suara pencemaran suara
 Pencemaran akibat kebisingan
limbah padat  Mengemukakan
kebisingan di ruang
kerja dan sekeliling
bengkel
 Menggali informasi
macam-macam limbah
padat

 Menyataka  Pengolahan  Menggali informasi


n pengolahan limbah industri aspek pengolahan
limbah industri limbah industri

  Mengendalikan
limbah suara
 Mengendalikan
limbah udara
 Pengolahan limbah
cair
 Pengolahan limbah
padat

 Menerpkan  Pembuangan  Menyatakan langkah


konsep dan pembakaran pembuangan dan
lingkungan sampah pembakaran sampah
hidup
 Membersihkan  Menggali informasi
lantai cara kebersihan lantai
 Membersihkan  Membuat daftar
ruang kerja dan pembagian tugas
peralatan kebersihan
 Meminimisasi  Melaksanakan tugas
limbah kebersihan, setelah
selesai kerja bengkel
 Melaksanakan
pemeliharaan
kebersihan
 Menyimpulkan cara
meminimisasi limbah
dan manfaatnya

3.4 Menera a. Menjelaskan  Pengertian P 3  Tes Keselamatan


pkan PengertianP3 K Menyimpulkan pengertian tertulis 10 12 Kerja dalam
ketentu K  Penggunan PPPK dan Obsevasi (24) tatalaksana
an b. Menyatakan kegunaannya Penugasa bengkel,1983
dan
pertolon cara  n Depdikbud
gan pelaksanaan pelaksanaan P Menyimak untuk
pertama P3K. 3K mengemukakan
pada pelaksanaan CPR
kecelak 
aan Memperhatikan untuk
melakukan cara
mengatasi terjadinya
pendarahan.

4
Alokasi Waktu
Kompetensi
Indikator Materi Pelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar
TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Memperhatikan untuk
melakukan cara
merawat luka

Memperhatikan untuk
melakukan cara
membalut.

Memperhatikan untuk
melakukan
penggunaan dan cara
memasang bidai

c. Mengkatagorik  Macam- 
an macam- macam Memperhatikan untuk
macam kecelakaan menangani pada
kecelakaan kecelakaan terkelikir
 Cara
dan cara 
menanganinya menangani Memperhatikan untuk
pada jenis menangani pada
kecelakaan kecelakaan tepuntir

Memperhatikan untuk
menangani pada
kecelakaan memar

Memperhatikan untuk
menangani pada
kecelakaan kena arus
listrik

d. Menjelaskan  Mengangkat 
cara dan Menyimak cara mengangkat
mengangkat memindahkan orang sakit/ celaka
dan 
penderita
memindahkan Mendemonstrasikan cara
penderita mengangkat orang
sakit/ celaka

e. Mengidentifika  Daftar alat dan 


si daftar alat- obat P3K Menggali informasi untuk
alat dan obat-  Kegunaan alat mengidentifikasi daftar
obatan P3K alat-alat dan obat-
obat P3K
dan obatan P3K dan
kegunaannya kegunaanya

F. CEK KEMAMPUAN

Pernyataan Penilaian
No Soal Cek Kemampuan Siswa Pembimbing
Ya Tidak Ya Tidak
1 Apakah anda telah mengetahui arti
keselamatan dan kesehatan
2 Apakah anda telah mendengar undang-undang
keselamatan kerja
3 Apakah anda dapat menyebutkan ruang
lingkup keselamatan kesehatan kerja
4 Apakah anda pernah menerapkan praktik
Keselamatan kesehatan kerja
5 Apakah anda bisa menjelaskan tujuan dari
penataan ruang bengkel
6 Apakah anda dapat menyebutkan Alat-alat
keselamatan kerja
7 Apakah anda bisa menjelaskan arti lingkungan
hidup

5
8 Apakah anda bias menyebutkan jenis-jenis
limbah
9 Apakah anda bisa menjelaskan arti P 3K
10 Apakah anda bias menyebutka alat dan obat
yang terdapat pada kotak P 3 K

Penilaian pembimbing :

Berdasarkan pengamatan langsung dan mengoreksi soal-soal yang dikerjakan, maka siswa tersebut
mendapatkan nilai :

Nilai
Paraf
Angka Hurup

Keterangan : Batas lulus minimal harus mendapat nilai > 7,00

Kesimpulan :

Berdasarkan perolehan nilai cek kemampuan di atas, maka siswa tersebut dapat/ belum dapat *)
mempelajari dan mngerjakan modul ini.

Katapang, ........................... 2017


Guru Program Diklat,

PHILIPUS P. MAKING, S.Kom

*) coret salah satu

BAB II

6
PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT


Kompetensi :
Sub Kompetensi :

Tanda
Jenis Tempat Alasan
Tanggal Waktu Tangan
Kegiatan Belajar Perubahan
Guru

B. KEGIATAN BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR 1
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan Dasar-dasar keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Menyatakan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Menerapkan Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Mengatur Merapihkan Area tempat kerja

b. Uraian Materi
1. Dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja

Mengapa sebagian besar orang khawatir dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan berasal dari kata dasar selamat.Selamat diartikan terhindar dari
bahaya,tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut WJS
Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak
mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun.

Pekerja terkadang tidak merasa bahwa keselamatan dan kecelakaan itu saling
bersinggungan,didalam bekerja harus selalu berfikir bagaiman kita dapat mengantisipasi
agar dapat mengurangi resiko kecelakaan.

7
Lakukanlah sesuatu dengan mengharapkan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan harus sesuai dengan standar Operasional Prosedur (SOP). Keselamatan
dalam menangani bahaya/resiko harus sesuai dengan SOP keselamatan dalam
penggunaan peralatan dan melakukan suatu pekerjaan dengan keadaan sehat.
Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi
mencegah kecelakaan ditempat tenaga kerja melakukan pekerjaan.

Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun
diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.( UU tanggal 19 Nopember 1969 ketentuan –ketentuan pokok mengenai
tenaga kerja pasal 1 ).

Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk suatu
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber.

Yang diatur oleh undang-undang ialah Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik
didarat, di dalam tanah, dipermukaan air, didalam air serta diudara.,yang berada dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia (pasal 2 Undang-undang no 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja, tanggal 12 januari 1970 )

Kesehatan berasal dari kata sehat.Sehat menurut World Health Organization (WHO).
Health is state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the
absence of disease and infirmity. Sehat menurut Hanlon mencakup keadaan pada diri
seseorang secara menyeluruh untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan tugas
fisiolologis maupun psikologis penuh. UU no 2 tahun 1960,tentang pokok-pokok
kesehatan ,pasal 2 disebutkan bahwa yang dimaksud kesehatan ialah meliputi
kesehatan badan,rohaniah(mental)dan social,dan bukan hanya keadaan yang bebas dari
penyakit,cacat dan kelemahan –kelemahan lainnya. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup : 1. sehat secara jasmani 2. sehat secara
mental/rohani 3. sehat secara sosial.

Sehat secara jasmani dapat dilihat secara physical (penampilan ) yaitu :


 Dapat melakukan aktifitasnya dengan baik misal makan, minum, berjalan dan
bekerja.
 Penampilan baik misalnya cara berpakaian, berbicara
 Dapat menggunakan sarana dan prasarana kerja dengan baik sesuai aturan.
Sehat secara mental (rohani) dapat dilihat dari bagaimana seseorang yaitu :
 Menentukan prioritas dengan memilah milah yang benar dan berguna dalam
kehidupan,
 Menghargai dan memberi hadiah diri sendiri atas tindakan,sikap,dan pikiran yang
positif,
 Menjalankan hidup kerohanian dengan teratur,
 Mengasihi sesama dengan memberi bantuan dalam bentuk nasehat, moril
/materil,

8
 Berfikir kedepan dan mengantisipasi bagaimana cara menghadapi kesulitan
 Berbagi pengalaman dan masalah dengan keluarga, teman
 Mengembangkan jaringan sosial/kekeluargaan.

Sehat secara sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :


 Urbanisasi
 Pengaruh kelas sosial
 Perbedaab ras
 Latar belakang etnik
 Kekuatan politis
 Ekonomi

Setiap orang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-
masing. Siswa merupakan aset yang paling berharga bagi sekolah. Oleh karena itu agar
siswa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik,maka perlu waspada agar berusaha
dalam keadaan keselamatan dan kesehatan yang baik.

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah :


1. Melindungi para pekerja dari kemungkinan –kemungkinan buruk yang mungkin
terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa
2. Memlihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
optimal
3. Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja.
4. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang
diakibatkan oleh sesama kerja
5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental
6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
7. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien

Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek Yaitu :
1). Aspek Pekerja /Siswa
Kesehatan para pekerja/siswa di perusahaan/disekolh harus dijaga dengan
baik,karena untuk peningkatan kinerja sehingga menjadi tenaga yang
produktif dan profesional. Tugas dan tanggung jawab pekerja/siswa adalah
1). Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja, 2).
Memberikan contoh cara kerja yang aman kepada pekerja baru/siswa yang
kurang berpengalaman, 3). Menunjukkan kesiapan dan minat untuk
mempelajari dan melatih diri terhadap keselamatan kerja pada setiap tugas
pekerjaan

2). Pekerjaan
Pekerjaan dapat diselesaikan bila ada pekerja.Namun para pekerja /siswa
tidak banyak berarti apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak diperlakukan
sesuai dengan aturan/presedur yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan

9
untuk : a). Mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan. b). Menjaga
mutu pekerjaan. c). Tidak menurunkan produksi d). Tidak merusak angota
badan e). Mengadakan latihan–latihan terhadap para pekerja
/siswa daidalam bidang khusus.

Kecelakaan-kecelakaan itu disebabkan kaarena persoalan teknis dan


sebagian besar disebabkan karena kelelahan.Kelelahan dapat menimbulkan
efek buruk terhadap jasmani maupun arohani.Efek buruk terhadap jasmani
disebut EXHAUSTION, sedangkan efek buruk terhadap rohani disebut
NEURASTHENI.

Usaha untuk mencegah /memperkecil kecelakaan dapat dilakukan dengan


cara : a). Mengadakan pengaturan tata cara kerja ,antara lain melakukan
penjadualan yang baik dan jam kerja rasional serta adanya istirahat berkala
diantara jam kerja. b).Menerapkan dan mematuhi peraturan sekolah atau
perundangan –undangan lamanya jam kerja. c). Menerapkan rolling kerja

3). Tempat bekerja


Tempat bekerja merupakan bagian yang penting bagi suatu
perusahaan/sekolah, secara tidak langsung tempat bekerja akan berpengaruh
pada kesenangan, kenyamanan, dan keselamatan dari pda pekerja/siswa.
Keadaan atau suasana yang menyenangkan (Comfortable) dan aman (safe)
akan menimbulkan gairah produktifitasa kerja.

Usaha-usaha kesehatan yang perlu dilakukan terhadap tempat kerja secara


umum adalah menerapkan hygiene dan sanitasi tempat kerja secara khusus
antara lain : a). Penerangan/pencahayaan dalam ruangan kerja /workshop
harus disesuaikan /diatur dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. b).
Pengontrolan udara dalam ruangan kerja. c). Suhu ruangan dalam ruangan
kerja. d). Tekanan udara dalam ruangan kerja. e). Pencahayaan.
2. Hukum Keselamatan ,kesehatan kerja

Ketentuan –ketentuan pokok mengenai tenaga kerja ,diatur dengan Undang-undang


tanggal 19 Nopember 1969, dimana tercantum pada pasal 10 : Pemerintah membina
perlindungan kerja yang mencakup : a). Norma keselamatan kerja ( UU no 1 tahun
1970,) b).Norma kesehatan kerja higiene perusahaan ( PMP no 7 tahun 1964 )

Perusahaan /sekolah kejuruan secara hukum berkewajiban untuk menghilaangkan atau


mengurangi resiko /kecelakaan kerja sekecil mungkin. Ketika pekerja/sekolah dalam
keadaan penuh tekanan, atau bekerja dalam suasana yang sangat sibuk tidaklah mudah
untuk menerapkan keamanan kerja. Namun dalam keadaan apapun pekerja /sekolah
harus tetap memperhatikan dan menerapkan keselamatan kesehatan kerja sebagai
perioritas.

10
Untuk melaksanakan tujuan tersebut perusahaan /sekolah kejuruan harus menyediakan
atau membuat panduan keselamatan kesehatan kerja, dimana tugas pekerja /siswa
adalah menggunakan peralatan dan mengaplikasikan dalam kegiatan yang telah
ditetapkan oleh pihak perusahaan / sekolah.

Perusahaan /sekolah wajib menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kesehatan


kerja seperti : pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik, masker, sarung tangan,
kaca mata, kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah,
alat-alat kebersihan dan sebagainya.Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat
pemadam kebakaran, kotak P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untuk
mencegah kecelakaan kerja, semua pekerja /siswa harus mentaaati seluruh peraturan
dan tata cara pemakaian alat kerja yang telah ditentukan yang berpedoman pada
undang-undang yang berlaku. Perlu diingatkan bahwa akibat yang ditimbulkan dari
kelalaian dapat menyebabkan pekerja /siswa diberhentikan dari pekerjaan/sekolah atau
diberi peringatan. Oleh karena itu sebaiknya pekerja/siswa selalu berhati-hati dalam
setiap mengerjakan tugasnya,dengan mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi
tentang pemakaian alat-alat pelindung keselamatan kesehatan kerja. Tempat kerja
dipelihara kebersihan serta kerapihannya untuk menjaga kesehatan bersama.

3. Menerapkan praktik Keselamatan kesehatan kerja

Bagi perusahaan /sekolah maupun pekerja/siswa dimanapun berada didalam lingkungan


kegiatan suatu pekerjaan ,hendaklah menerapkan K3 merupakan hal yang sangat
penting dengan berpedoman sebagai berikut :
1. Pengusaha menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kerja sesuai dengan
kegitan suatu pekerjaan misalnya pakaian kerja /jas lab, sarung tangan, masker,
dan sebagainya
2. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja ,semua pekerja harus mentaati
seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja dengan berpedoman pada
UU no 1 tahun 1970.
3. Alat-alat pemadaman kebakaran harus ditempatkan ditempat yang mudah terlihat
dan terjangkau,diberi cat berwarna merah.
4. Semua pekerja/siswa wajib mengetahui tempat alat-alat pemadam kebakaran dan
mengetahui cara penggunaannya.
5. Benda-benda yang mudah terbakar harus diperhatikan keamanannya serta
dilakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya kebakaran.
6. Bila terjadi kebakaran ,pluit/tanda bahaya atau tanda khusus lainnya harus segera
dibunyikan ,dan para pekerja/siswa yang berada ditempat kejadian, harus berusaha
memadamkan api.
7. Mencegah dan mengurangi kecelakaan, dimana setiap pekerja/praktikan
diwajibkan memakai alat pengaman sesuai peralatan yang digunakan, dan
sebelum menutup ruangan laboratorium/bengkel setiap hari, teknisi dan instruktur
diwajibkan untuk memeriksa mesin, kran gas, kompor gas dan peralatan lainnya
yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

11
8. Kelengkapan alat P3K harus ditempatkan ditempat yang mudah terjangkau, dan
harus tetap diperiksa serta dilengkapai isi kebutuhan sesuai ketentuan P 3 K
9. Segera memberi pertolongan pertama pada setiap kecelakaan sesuai dengan tata
cara yang semestinya dilakukan.
10. Tempat kerja harus memperoleh penerangan yang cukup,dan sebelum
meninggalkan laboratorium /bengkel,periksa dan matikan semua instalasi yang
berkaitan dengan mesin kecuali untuk penerangan.

4. Merapihkan area dan tempat kerja


Menjaga/memelihara area dan tempat kerja membutuhkan perhatian dan kewaspadaan
yang terus menerus, satu upaya penyelamatan tergantung pada unjuk kerja setiap
pekerja/siswa yang bekerja ditempat trersebut.Kecelakaan sangat mudah terjadi, maka
dari itu setiap bekerja dan selesai bekerja dimana tempat kerja perlu dirapihkan, seperti
uraian tugas berikut :
1). Kesehatan kerja
a. Tempat kerja pekerja dipelihara kebersihan dan kerapihannya, untuk kesehatan
bersama, misalnya dilarang meludah dilantai, dilarang membuang sampah
disembarang tempat, membersihkan meja kerja dan peralatan yang dipakai,
b. Setiap pekerja harus mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang
pemakaian alat-alat pelindung K 3 yang disediakan.
c. Setiap pekerja yang mengetahui pekerja lain menderita penyakit menular seperti
lepra, syphilis, kolera, TBC, demam berdarah, muntaber dan sebagainya, harus
segera melapor kepada pimpinan untuk segera diambil langkah-langkan
pencegahan.

2). Menyelenggarakan penyegaran udara


Agar sirkulasi udara di tempat kerja bersih dan segar dengan baik, maka debu-debu
pada mesin dan jendela harus bersih, pintu dan jendela harus dalam keadaan
terbuka, di ruang laboratorium dipasang fan agar udara bersih selama ada
kegiatan/praktek.

3). Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban


a. Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun
sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket
kebersihan.
b. Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara
bahan-bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan
c. Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu
yang dibuat untuk itu
d. Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak
boleh langsung dibuang kesaluran /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
e. Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang
berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur

12
f. Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan
bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan
g. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan
piket .

4). Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan


a. Pemasukan dan pengeluaran bahan dan peralatan ke dan dari
laboratorium/gudang harus mendapat persetujuan kepala
laboratorium/instruktur/toolman, yang dilakukan dengan penuh kecermatan dan
ketelitian
b. Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuk
laboratorium/yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara/prosedur
peminjaman dan pengembalian yang khusus

5). Pencegahan bahaya aliran listrik


a. Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan kabel
sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala
b. Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai
keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya
c. Bila ada mesin yang tidak jalan /trabel segera matikan dan laporkan kepada
guru/instruktu/toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki
d. Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik,
periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat
kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui
ketika sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi
hubungan pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop
kontak dinding

6. Penataan ruang bengkel.


Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan
persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:
1). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:
a. Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas /peerlengkapan
perbaikan yang diperlukan untuk proses pengerjaan.
b. Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu menunggu
dalam penggunaan peralatan.
c. Penghematan pemakaian ruangan /tempat kerja untuk digunakan secara
efektif.
d. Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal)
dalam peralatan atau fasilitas lainnya.
e. Memungkinkan perawatan /pemeliharaan yang baik terhadap semua fasilitas
peralatan perbaikan.
f. Fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan apabila ada
perubahan.

13
2). Berhubungan dengan tenaga kerja, sbb:
a. Perencanaan penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin.
b. Mengurangi resiko kecelakaan kerja yang sesuai dengan kemampuannya.
c. Penempatan tenaga kerja/siswa yang sesuai dengan bidang kemampuannya.
d. Membuat suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis.
e. Memperhatikan kondisi kesehatan pekerja/siswa saat bekerja.
b. Memungkinkan penempatan ruang kepala bengkel/instruktur yang tepat.
3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part, sbb :
a. Pengaturan cara peyimpanan bahan, alat, spare part sebaik mungkin agar
pemakaian lantai ruangan sehemat mungkin
b. Pengaturan tata letak mesin sesuai SPM yang berlaku dan disesuaikan
urutan proses/pekerjaan, agar menghemat lantai ruangan dan efektif, efisien
waktu
c. Menghindari hal-hal yang dapat merusak baahan, alat, dan spare part
d. Menghindari terjadinya kehilangan bahan, alat dan spare part
e. Menghindari kecelakaan dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
bahan

4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan dan


pemeliharaan .
c. Rangkuman
Keselamatan berasal dari kata dasar selamat.Selamat diartikan terhindar dari
bahaya,tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut WJS
Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak
mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun.

Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi
mencegah kecelakaan ditempat tenaga kerja melakukan pekerjaan.
Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk suatu
keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber.
. UU no 2 tahun 1960,tentang pokok-pokok kesehatan ,pasal 2 disebutkan bahwa yang
dimaksud kesehatan ialah meliputi kesehatan badan,rohaniah(mental)dan social,dan
bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,cacat dan kelemahan –kelemahan
lainnya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup : 1.
sehat secara jasmani 2. sehat secara mental/rohani 3. sehat secara sosial.
Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek Yaitu :
1.Pekerja/siswa
2.pekerjaan
3.Tempat kerja
Perusahaan /sekolah wajib menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kesehatan kerja
seperti : pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik, masker, sarung tangan, kaca mata,
kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah, alat-alat kebersihan
dan sebagainya.Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat pemadam kebakaran, kotak
P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untuk mencegah kecelakaan kerja, semua
14
pekerja /siswa harus mentaaati seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja yang telah
ditentukan yang berpedoman pada undang-undang yang berlaku.
Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan persediaan.
Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu:
1). Berhubungan dengan fasilitas
2). Berhubungan dengan tenaga kerja
3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part
4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan
dan pemeliharaan

Kecelakaan merupakan gangguan yang memusnahkan, setidak-tidaknya menghambat atau


merugikan investasi, rencana kerja dan juga rencana hasil kerja. Alangkah baiknya apabila
sikap dan tindakan mencegah kecelakaan dikerjakan bersama-sama ,pemimpin dan yang
dipimpin atau semua yang berada ditempat itu wajib mencegah terjadinya kecelakaan.
Tanggung jawab atas ketenangan dan keselamatan dalam bengkel terletak pada setiap orang
yang berada diruang itu.

Program keselamatan kesehatan kerja yang baik adalah program yang terpadu dengan
pekerjaan sehari-hari (Rutin ),dan pelaksanaannya yang diatur sesuai undang-undang yang
berlaku, sehingga sukar dipisahkan satu sama lainnya. Begitu pula tata laksana /penataan
bengkel merupakan suatu penunjang yang utama dalam ketertiban jalannya pemakaian
alat-alat, mesin dan perlengkapan lainnya.Tata laksana /penataan bengkel yang tertata rapih,
bersih dan nyaman sesuai dengan kenyataan akan membawa kearah ketenangan semua
manusia yang berkepentingan dengan bengkel itu. Dengan demikian tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja dapat tercapai .

d. Tugas
1. Kumpulkan data dari internet mengenai program Keselamatan dan kesehatan
kerja diperusahaan tekstil

e. Tes Formatif
1. Jelaskan arti keselamatan dan kesehatan ?
2. Jelaskan pengertian keselamatan kerja ?
3. Sebutkan tujuan dari keselamatan kerja ?
4. Sebutkan 3 aspek ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja ?
5. Bagaimana memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban kerja pada area tempat
kerja ?

f. Kunci Jawaban
1. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Selamat diartikan terhindar
dari bahaya,tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut
WJS Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya,
tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun.

15
Kesehatan berasal dari kata sehat.Sehat menurut World`Health Organization
( WHO). Health is state of complete physical, mental and social wellbeing and not
merely the absence of disease and infirmity. Sehat menurut Hanlon mencakup
keadaan pada diri seseorang secara menyeluruh untuk tetap mempunyai
kemampuan melakukan tugas fisiolologis maupun psikologis penuh. disimpulkan
bahwa sehat tersebut mencakup: 1.sehat secara jasmani, 2. sehat secara
mental/rohani, 3. sehat secara social

2. Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY


mempunyai fungsi mencegah kecelakaan ditempat tenaga kerja melakukan pekerjaan

3. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah :


a. Melindungi para pekerja dari kemungkinan –kemungkinan buruk yang mungkin
terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa
b. Memelihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan
yang optimal
c. Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja.
d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang
diakibatkan oleh sesama kerja
e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental
f. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
g. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien

4. Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek


Yaitu : 1). Aspek Pekerja /Siswa 2). Pekerjaan 3). Tempat bekerja

5. Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban


1. Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun
sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket
kebersihan.
2. Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-
bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan
3. Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu
yang dibuat untuk itu
4. Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak boleh
langsung dibuang kesalur an /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu
5. Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang
berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur

6. Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan


bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan
7. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan
piket .

16
g. Lembar kerja
1. Datalah dan buatkan tabel alat keselamatan dan kesehatan kerja yang ada
dibengkel tekstil !
2. Datalah mesin dan buatkan denah lay out bengkel tekstil !

KEGIATAN BELAJAR 2
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan siswa dapat :
1.Menjelaskan standar operasional Prosedur
2.Meyatakan dasar pembuatan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.Mengatagorikan Tanda-tanda bahaya dan peringatan
4.Menyebutkan Alat-alat keselamatan kerja
5.Mengelola Menanggani situasi darurat
6.Menjelaskan keselamatan dan pengamanan zat kimia
7.Mengelola melakukan penanganan kebakaran

b. Uraian Materi
1. Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur (SOP )yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi
keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat besar
manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani bahaya atau
resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan dengan keadaan
selamat dan sehat.

Keselamatan dan kesehatan kerja disekolah kejuruan sangatlah penting,begitu juga


diperusahaan, bahkan di Indonesia telah memiliki undang-undang sebagai bahan acuan
untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi kadang–kadang dalam
pelaksanaannya sering diabaikan oleh sekolah/ perusahaan.

Dengan menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan para


siswa/pekerja akan terlindungi dari kemungkinan resiko kerja yang selalu mengancamnya
dalam kecelakaan kerja, baik yang disebabkan oleh lingkungan kerja maupun kesalahan
siswa/pekerja itu sendiri ( Human Error ).

Pihak sekolah /perusahaan harus menjamin bahwa lingkungan kerja dan peralatan yang
digunakan harus aman dan layak digunakan. Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setip
sekolah/perusahaan untuk mengadakan pelatihan kepda siswa /karyawannya sebelum
dipekerjakan pada bidangnya berdasarkan standar yang berlaku ( SOP ).

Standar Operasional Prosedur dibuat berdasarkan jenis kegiatan pekerjaan yang akan
dilakukan disesuaikan dengan petunjuk berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk
meminimalkan suatu kecelakaan saat bekerja, karena kecelakaan sangat mudah terjadi
akibat dari sarana /prasarana peralatan dan kelalaian pekerja itu sendiri. SOP akan efektif

17
dan efisien pencegahan kecelakaan bila diperlukan kerjasama tim yang baik dari setiap
anggota tim itu.

2. Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.


Perusahaan /sekolah adalah tempat berhadapan dua golongan yang berbeda atau
bertentangan kepentingan yaitu pengusaha dan pekerja, management sekolah dan siswa.

Bengkel /laboratorium yang digunakan siswa sebagai wadah pengembangan


keterampilan, untuk mengamati, mengukur dan meneliti berbagai fenomena yang terkait
dengan materi ajar untuk diadakan praktek, perlu dibuatkan suatu peraturan / prosedur
keselamatan dan keselamatan kerja yang merupakan modal dasar dalam mencegah dan
melindungi siswa, peralatan dan bahan dari resiko kecelakaan/kerusakan dalam bekerja.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di dalam bengkel, hendaklah SOP yang akan
dibuat didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :
1. Letak area setiap tempat kerja jangan sampai berdesakan ,sebab dapat menim
bulkan kecelakaan dan hasil kerja tidak baik.
2. Lalu lintas didalam ruang kerja dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
benturan /kesulitan memindahkan barang.
3. Penerangan harus cukup, sehingga tidak menimbulkan bayangan yang menutupi
pekerjaan pada saat pelaksanaan.
4. Ventilasi udara diusahakan secara terbuka,sehingga sirkulasi udara baik tidak
terjadi lembab dan pengap diruang kerja.
5. Proses kerja disesuaikan dengan peralatan yang diperlukan pada saat bekerja,
sehingga tidak terjadi mondar mandir dalam bekerja.
6. Penyimpanan alat-alat diklasifikasikan dan disusun sedemikian rupa sesuai
fungsinya.
7. Saklar listrik yang diperlukan diusahakan mudah tercapai pada saat melakukan
pekerjaan.
8. Alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dan dijangkau, sebaiknya diberi warna yang menyolok.
9. Dinding dan perlengkapan pengujian hendaknya diberi warna sedemikian rupa,
jangan menimbulkan perasaan yang kurang enak dilihat.
10. Setiap pekerjaan diusahan diberi batas ruang kerja, dengan diberi cat warna
putih/kuning agar satu sama lain tidak terganggu.
11. Ruang penyimpanan alat ldan bahan /spare part etaknya tidak terlalu jauh dengan
ruang pengawas/instruktur, untuk memudahkan pengawasan, dan menjaga
kehilangan alat-alat, dan dibuatkan daftar pengambilan/ peminjaman dan
pengembalian alat.
12. Ruang bahan bakar/oli, pelumas hendaknya ditempatkan pada ruang yang
letaknya berjauhan dengan pekerja, untuk mencegah terjadi kebakar

3. Tanda-tanda bahaya dan peringatan.

18
Tanda bahaya dan peringatan disebut juga tanda instruksi yang harus dicantumkan pada
setiap mesin,ruangan yang mengandung unsur bahaya, ditempat yang berbahaya,
dimana sering terjadi kecelakaan atau ditempat penyimpanan zat kimia yang mempunyai
tanda khusus sesuai dengan sifat kimia tersebut.

Tanda-tanda instruksi sangat membantu setiap orang melihatnya untuk memperingatkan


atau menyadarkan dari kemungkinan terjadinya bahaya/ kecelakaan yang dapat
menimpanya.
Prosedur pembuatan tanda instruksi dan cara penempatannya, sebagai berikut :
a. Setiap tangga, lantai berlubang dan terowongan, dimana pekerja akan melaluinya
harus diberi tand dengan sibul untuk mencegah bahaya terjatuh, patah kaki dan
lainnya.
b. Ruangan atau tempat yang menyimpan bahan/zat yang mudah terbakar misalnya
bensin, zat kimia, kapas, kain dan lainnya, maka didepan pintu masuk, lemari
diberi tanda /simbul mudah terbakar
c. Ruangan atau tempat yang menyimpan bahan/zat yang mengandung gas beracun
misalnya zat kimia yang mengandung racun, maka didepan pintu masuk, lemari zat
diberi tanda /simbul gas beracun
d. Tanda atau simbol bahaya harus kelihatan jelas bila pekerja melakukan pekerjaan
dengan menggunakan warna merah sebagai warna utama, papan dibagian atas
diberi warna hitam, sebelah bawah diberi cat warna putih.

Perhatikan contoh peringatan berikut :

Merah sebagai dasar


BAHAY Putih sebagai tulisan
A
PUTARAN Hitam sebagai tulisan
Putih sebagai dasar

HATI-HATI

JANGAN BEROPERASI
TANPA ALAT PELINDUNG

Tanda Jalan Keluar

Diberi huruf-huruf merah yang mudah dibaca, tingginya jangan kurang dari 15 cm pada dasar
putih dan lebar huruf 2 cm.

19
JALAN KELUAR PINTU DARURAT
JALAN KELUAR PINTU DARURAT

Tulisan warna hitam, dasar putih.

JANGAN HARUS
BAHAYA RUSAK DIPAKAI BERHAT
I-HATI

AWAS !!!

DILARANG
DILARANGBEKERJA
BEKERJATANPA
TANPAALAT
ALAT
PELINDUNG MUKA DAN TANGAN
PELINDUNG MUKA DAN TANGAN

PERINGATAN !!!

TIDAK
TIDAKDIBENARKAN
DIBENARKANBEKERJA
BEKERJADI
DI
LABORATORIUM DI LUAR JAM KERJA
LABORATORIUM DI LUAR JAM KERJA

PERINGATAN !!!

TIDAK
TIDAKDIBENARKAN
DIBENARKANMENJALANKAN
MENJALANKAN
MESIN TANPA INSTRUKSI
MESIN TANPA INSTRUKSI

Perhatikan Simbol-simbol tanda bahaya berikut ini :

Explosive (bersifat mudah meledak)

20
Huruf kode: E

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan
pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan.
Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)

Oxidizing (pengoksidasi)

Huruf kode: O

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar
mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah
bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida
organik.

Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

Huruf kode:F+

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable “ merupakan
likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih
awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat
membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

Highly flammable (sangat mudah terbakar)

bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.

21
Huruf kode: F

Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-
heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala
rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat
sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di
udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi
label sebagai ‘highly flammable’
Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di
laboratorium sebagai solven dan agen pengering.

Flammable (mudah terbakar)

Huruf kode: tidak ada

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya
‘flammable’. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC
dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable)
Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan sifat ter sebut misalnya minyak terpentin

Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan

Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifat toksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka
panjang, tidak bergantung apakah efek tersebut disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau
eksposisi jangka panjang. Suatu parameter penting untuk menilai toksisitas akut suatu zat adalah
harga LD50 nya yang ditentukan dalam percobaan pada hewan uji. Harga LD 50 merefleksikan dosis
yang mematikan dalam mg per kg berat badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan
uji, antara 14 hari setelah one single administration. Akibat desain uji orang dapat membedakan
antara pengeluaran (uptake LD50 oral dan digesti melalui sistem gastrointestinal, seta LD50 dermal
untuk uptake (pengeluaran) melalui kulit).
Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi yang mematikan (lethal concentration) LC50
pulmonary (inhalasi) yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di udara (mg/L) yang akan
menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi.
Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup bahan bersifat sangat beracun (very
toxic substances), bahan beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmful substances)

22
Very toxic (sangat beracun)

Huruf kode: T+
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘very toxic’ dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan
atripin

Toxic (beracun)

Huruf kode: T

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan
kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25
ditandai dengan simbol bahaya ‘toxic substances’ dan kode huruf T.
Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke
tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene
(toksik, karsinogenik
Harmful (berbahaya)

Huruf kode: Xn

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko merusak
kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak
dengan kulit.
Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R

23
yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan kode
huruf Xn.
diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk ‘harmful substances’ dan
kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant substances’ dan kode huruf Xi.
Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas
tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol
(berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik

Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances)


tissue destroying substances’ meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances) dan bahan
iritan (irritant substances)

Corrosive (korosif)

Huruf kode: C

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan
merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia
bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35.
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H 2SO4 maupun basa
seperti larutan NaOH (>2%).
Irritant (menyebabkan iritasi)

Huruf kode : Xi
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi
jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41
Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa
encer.
Bahan berbahaya bagi lingkungan

24
Huruf kode: N

Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek
tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah,
udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi
Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.
Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan
petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.

4. Alat-alat keselamatan kerja.


Alat keselamatan yang diperlukan pada waktu bekerja, terutama alat-alat pelindung badan,
alat penolong lainnya sesuai dengan jenis kegiatan / pekerjaan

Pemakaian Pakaian Pengaman

Alat pelindung badan dipergunakan untuk melindungi badan dari bahaya kecelakaan akibat
panas, terjatuh, benturan, sinar x (rontgen).

Alat pelindung badan ini meliputi perlindungan terhadap bagian dada sampai dengan perut,
mulai dari leher, juga termasuk bagian punggung.

Alat pelindung ini dipergunakan dalam melayani pekerjaan :

 Pemadam Kebakaran
 Laboratorium
 Pengelasan
 erbaikan mobil
 Dll

Gambar 1. Kaca mata pelindung Gambar 2. Perlindungan kepala

25
Gambar 3. Alat pelindung tangan
Gambar 4. Kaca mata Las

Gambar 5. Pelindung telinga Gambar 6. Sepatu-sepatu untuk pelindung kaki

Gambar 7. Macam-macam respirator/masker

Pakaian Pelindung

Dengan menggunakan pakaian pelindung

yang dibuat dari kulit, maka pakaian biasa

akan terhindar dari percikan api terutama

pada waktu mengelas. Lengan baju jangan

di gulung, sebab lengan baju yang panjang

akan melindungi tangan dari sinar api.

Gambar 8. Pemakaian pakaian pelindung kerja las

Pakaian dan cara berpakaian

26
Pada umumnya pakaian yang layak dipakai ketika bekerja adalah baju kerja yang dalam keadaan
rapi dan baik. Bagian pakaian yang sobek dapat mengakibatkan tersangkutnya pada bagian –
bagian mesin yang bergerak, kancing baju harus terpasang dengan benar. Tidak diperkenankan
memakai dasi, karena memakai dasi sama halnya dengan memakai pakaian sobek yang dapat
mengakibatkan tersangkut pada bagian – bagian mesin yang berputar, yang senantiasa harus
dihindari.

Lipatan lengan baju di atas siku dengan sebaik – baiknya adalah suatu cara untuk menghindari
tersangkutnya lengan baju pada bagian mesin yang berputar, atau lebih baik lengan baju itu
dibuat pendek di atas siku.

5 . Menangani situasi darurat.


Kegiatan yang dilakukan di bengkel /laboratorium tekstil tidak terlepas dari penggunaan
peralatan yang berhubungan dengan pemanasan air, penggunaan alat listrik, kebakaran,
peralatan pecah belah, penggunaan zat kimia dan jahit menjahit. Maka jenis-jenis
kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya :
1). Luka bakar dan air panas.
Lakukanlah :
a. Luka bakar terbaik diobati dengan menyiramnya dibawah air dingin yang
besih.
b. Mintalah segera untuk pertolongan medis,tergantung pada beratnya luka

27
c. Janganl merobek atau menarik pakaian yang melekat pada luka bakar
d. Jangan mencoba membuang teh panas atau zat yang serupa pada kulit yang
luka.
e. Jaga korban jangan sampai shock atau pinsan
f. Bila mungkin lakukan lakukan balutan kering steril, atau tutupi luka bakar
dengan kain atau handuk bersih atau kertas biasa.
g. Jangan menyentuh bagian terbakar yang kulitnya melepuh atau yang jelas
terlihat dagingnya hangus.

2). Keracunan.
Pada semua kejadian keracunan mintalah pertolongan dokter/medis. Bila seseorang
terisap asap racun maka lakukan :
a. Pindahkan korban ke tempat udara yang segar.
b. jaga korban jangan shock
c. Bantulah pernapasan bila pernapasan berhenti ( jangan dengan cara pernapasan
buatan).

3). Kejutan ( Shock ).


Hampir setiap kecelakaan atau luka diikuti oleh kejutan,korban mungkin pucat dan
kulitnya mengerut, dennyut lemah dan cepat dan mungkin dia pingsan.
Maka lakukan :
a. istirahatkan penderita.
b. Jaga penderita tenang dan hangat.
c. Longgarkan pakaian yang ketat.
d. Yakinkan pertolongan akan cepat datang.

4.) Luka kecil /lecet dan memar.


Lakukanlah :
a. Laporkan dan obatilah semua luka tanpa kecuali,walaupun luka kecil, karena
setiap luka dapat terkena insfeksi dan meradang jika tidak segera diobati
b. .Biarkan luka sedang /kecil berdarah bebas beberapa menit untuk member-
sihkan dai penyebab insfeksi.
c. Dilarang menutup luka dengan kain tua ,saputangan .
d. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih.
e. Mintalah pertolongan dokter untuk semua luka yang dalam .

5) Luka terkena gunting./ benda tajam


Jika luka karena gunting/benda tajam lainnya lakukanlah :
a. Pastikan luka kecil atau besar
b. Biarkan bebaskan daran keluar beberapa menit untuk membersihkannya dari
penyebab insfeksi.
c. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih.
d. Jika luka kecil tenpelkan kasa steril anti septik dan balut dengan kasa besar.
e. Jika lukanya besar atau dalam ,mintalah segera pertolongan dokter.

28
6).Tangan tertusuk jarum .
Ketika menjalankann mesin jahit tangan terkena tusukan jarum ,lakukanlah segera :
a. Matikan segera sumber listrik kemesin jahit.
b. Segera lapor ke guru.
c. Buka jarum mesin dari mmesin jahit.
d. Cabut jaru mesin hati-hati dari jari /tangan.
e. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum ,biarkan darah keluar bebera
menit untuk membersihkan bekas tusukan dari penyebab insfeksi.
f. Besihkan darah /bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih.
g. Bila masih berdaran ,balut bekas tusukan dengan menggunakan kain kasa.
h. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak keluar, segeralah
minta pertolongan dokter.

7).Cidera mata.
Lakukanlah segera :
a. Dilarang menggosok mata yang didalamnya terdapat benda asing.
b. Suruh korban menahan matanya tenang-tenang agar matanya jangan sampai
bergerak.
c. Janganj sentuh permukaan mata dengan apapun.
d. Aturah pertolongan pengobatan.
e. Balutlah kedua mata longgar-longgar .
f. Bimbinglah korban ketempat pos pengobatan.

8).Kecelakaan listrik.
Kecelakaan listrik dapat mengakibatkan terbakar, ,jatuh dan kejutan listrik . Salah satunya
dapat menimbulkan bermacam –macam gejala pada korban ,hal yang perlu diperhatikan
pada kecelakaan sengatan listrik ialah korban masih bernapasndan jantuingnya masih
berdenyut atau keduanya berhenti ( tidak bernapas dan jantung tidak bedenyut ),atau
bekerja sangat lemah, kejadian ini segera dipulihkan kembalai .
Bila menghadapi korban kecelakaan listrik,segeralah bertindak cepat menurut urutan
sebagai berikut:
a. Matikan sumber aliran listrik alat yang rusak atau tidak mungkin hindarkan korban
dari aliran listrik.
b. Lakukan pertolongan berdasarkan gejala si korban.
c. Segera setelah anda mellihat seseorang dapat kejutaan lisatrk ,cepat perhatiakn
keadaan umum.Tetapkan cara terbaik untuk membebaskan dari hubungan
llistrik ,tanpa menyebabkan tambahan cidera akibat jatuh.
d. Bila mungkin matikan aliran listrik yang bersangkutan.Pada`arus listrik
bertegangan rendah ,periksalah apakah si korban bermuatan listrik dengan cara
menyentuhnya cepat-cepat degan punggung telapak tangan.
e. Bila anda merasakan kejutan kecil,ini menunjukkan masih ada arus listrik
,dorong/tarik berusahalah untuk melepaskan korban .

29
f. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari kebakaran, listrik benda
jatuh/sumber bahaya lain . Bila korban harus dipndahkan,mintalah bantuan
tiga/empat orang.
g. Cegahlah membungkukkan atau membongkokkan leher atau punggungnya ,jaga
dia agartetap lurus.
h. Topanglah anggota badan yang yang terluka.
i. Kemungkinan besar penyadaran akan berhasil bila dimulai dari semenit sesudah
korban berhenti bernapas.jadi jangan tangguhkan menerapkan penyadaran.
j. Bila korban bernafas dan jantungnya berdenyut ,dia tidak memerlukan
penyadaran. Bila dia pingsan ,berdarah, muntahan ,gigi lepas /patah ada
kemungkinan tertelan dan menyumbat pernapasan ,atau kalau korban
telentang,lidah kebelakang dan menghalangi jalan nafas.Pembongkokan leher
akut kedepan pada korban yang pingsan mungkin pula menghalangi jalan
pernapasan.

9).Perdarahan dan cara menghentikannya.


Menghentikan perdarahan secara umum ialah dengan jalan memberikan tekanan
pada luka.Pada perdarahan hebat /perdarahan yang sukar dihentikan usahakan
dengan segera untuk memeanggil dokter.
a.Hidung berdarah .
lakukanlah :
1). Suruh korban duduk tenang dengan kepala menunduk.
2). Jangan biarkan dia bersin.
3).Jepit/suruh jepit sendiri kuat-kuat hidung pada sambungan tulang rawan.
4. Bila perdarahan tidak berhenti dalam 5 sampai 10 menit,mintalah pertolongan
dokter.

b). Pergelangan tangan luka terjadi perdarahan hebat.


Lakukanlah :
1). Tekan luka dengan tangan anda ,atau pencet kedua tepi luka anda secara
serentak.Bila sempat,mula-mula tutup luka dengan saputangan bersih /kain pembalut
sebelum memberi tekanannn.
2).Tahan tekanan pada luka dengan perantaraan kasa tebal dan balut erat-erat pada
tempatnya.Kasa harus cukup besar untuk menutupi seluruh luka dan selru kasa harus
tertutup kain pembalut.
3).Bila korban mengeluh kaku ,gatal ,atau nyeri pada`jari atau jari kaki yang dibalut ini
berarti balutan terlalu erat,kendorkan sedikit.
4). Bila masih berdarah ,tambahkan kasa lagi dan balut tanpa membuang kasa
pertama.
5).Kadang-kadang sepotong benda asing menancap pada`luka ( kaca ,Logam
,kayu ).Dalam hal demikian ,berilah tekanan pada te[piluka dengan memasang kasa
sekitar luka dan membalutnya ditempatnya.

30
6. Keselamatan dan pengamanan akibat zat kimia.
1). Zat Asam Sulfat /Sulphuric Acid.
- Penanganan dan penyimpanan ;
Hindari kotak langsung dengan asam ,Cegah pengisapan uap atau kabut,dengan bekerja
dalam almari asam atau dengan ventilasi yang baik.Pengenceran asam dilakukan dengan
menambahkan asam sedikit demi sedikit kedalam air dan bukan sebaliknya.Ingat
Eksotermik.Simpan asam dalam wadah yang kuat ditempat beventilasi dan dingin
berlebel .Jauhkan dari air,zat organic mudah terbakar dan logam.Perhatikan kebocoran
wadah ,karena dapat merusak lantai.
-Tumpahan dan kebocoran :
Jangan sentuh tumpahan asam .Merusak kulit atau pakaian,danlantai.Netralkan tumpahan
dengan larutan soda atau kapur,sebelum disiram dengan air.Pakai alat pelindung diri dalam
menanggani tumpahan asam.
-Alat pelindung diri :
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara
Mata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves (CPE,Neoprene,PE ),pakaian kerja
-Pertolongan pertama :
Penghirupan : Bawa korban ketempat segar,cari pengobatan.
Terkena mata : Cuci dengan air bersih(dan Hangat) selama 20 menit dan segera bawa
kedokter.
-Pemadaman api :
Kebakaran dapat dipadamkan dengan bubuk kimia CO2.Kebakaran besar dipadamkan
dengan air,tetapi harus hati-hati sebab dapat menimbulkan panas ( Pemadaman dari jarak
jauh )
-Informasi lingkungan :
Penyebab asam dalam air dan mengganggu kehidupan tanaman dan binatang dalam
air.Penetralan dapat dilakukan dengan soda atau ai kapur sampai PH 6-9 sebelum dibuang
ke lingkungan .Residu dapat dicampur dengan tanah/pasir.

2).Zat Natrium Hidroksida (Soda`Api ).


- Penanganan dan penyimpanan :
Cegah terbentuknya kabut dan debu.Jaga dari kontak dengan air atau uap air.Bila
melarutkan ,tambahkan zat kedalam air sedikit sedikit agar tidak memercik.Simpan dalam
wadah yang rapat ,berlebel,ditempat yang dingin. Tempan penyimpanan harus tahan
korosi.Pisahkan dari asam kuat,senyawa organohalogen dan nitro .Inspeksi periodik
terhadap kebocoran wadah sebab dapat merusak lantai.
- Tumpahan dan kebocoran:
Tumpahan zat`padat dapat diambil untuk digunakan lagi ( gunakanalat pelindung diri ).Jika
Larutan yang tumpah dinetralkan dulu dengan asam sulfat sebelum dibuang ,bersihkan
dengan semprotan air.Jangan sentuh bahan baik padatan,Slurry maupun larutan.
- Alat pelindung diri :
Pernapasan: Bila terdapat debu ,pakailah respirator filter debu
Mata/muka : Kaca mata atau perisai muka

31
Kulit : Lindungi dengan Gloves (karet,Neoprene,PVC, PE ),pakaian kerja
Sediakan air pencuci tangan dan mata.
- Pertolongan pertama :
Terkena mata : Cuci dengan air bersih selama 30 menit atau diteruskan bila masih terasa
pedih .Bawa kedokter.
Terken kulit : Cuci segera dengan air bersih selama 30 menit,lepaskan sepatu atau kulit
yang terkontaminasi.
- Pemadaman api :
Pemadaman api dapat dilakukan seperti biasa memakai bubuk kering,gas CO 2 dan air
sesuai bahan terbakar.
- Informasi lingkungan :
Berbahaya bagi kehidupan binatang air.Sebelum dinetralkan dengan asam sulfat atau asam
klorida dan encerkan PH 6-9 sebelum dibuang.

3. Zat Hidrogen Klorida


- Penanganan dan penyimpanan :
Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam almari asam.Waspada kebocoran
gas.Demikian pula bila bekerja dengan larutan asam klorida.Simpan ditempat
dingin,berventilasi,lantai harus tahan asam.Jauhkan dari bahan oksidatordan alkali,serta
sianida,sulfida,formaldehid,logam natrium,merkuri sulfat dan amonium
hidroksida.Periksa`kebocoran wadah asam.
- Tumpahan dan kebocoran:
Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan HCl harus memakai alat pelindung
diri,terutama pelindung pernapasan,kulit da mata.Uap dapat disemprot dengan air.Tumpahan
yang tidak diambil diteralkan dengan soda atau kapur tuhor.Siram dengan air.
- Alat pelindung diri :
Pernapasan: Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara
Mata/muka : Kaca mata ,goggles, perisai muka
Kulit : Lindungi dengan Gloves (Neoprene,nitrile),
-Pertolongan pertama :
Penghirupan : Bawa ketempat udara segar dan bila korban tidak bernapas ,beri pernapasan
buatan.
Mata : Segera cuci dengan air bersih opaling tidak 15 menit.Bawa kedokter.
Kulit : Segera cuci dengan air bewrsih selama 15 menit.
Tertelan : Kumur dengan air bersih .Bila sadar beri minum 1-2 gelas air,untuk
pengenceran.Jangan diberi minum bila tidak sada.Bawa kedokter.
-- Pemadaman api :
Dapat dilakukan dengan pemadaman api biasa.Wadah yang terpapar panas dapat
disemprot dengan air dingin,tetapi air tidak boleh masuk kedalam wadah.Pakailah pakaian
pelindun diri dan pelindunpernapasan.
- Informasi lingkungan :
Limbah larutan HCl tidak boleh langsung dibuang kesungai atau tanah,kecuali setelah
dinetralkan dengan larutan soda atau kapur sampai PH 6-9.Gas HCl dapat diserap kedalam

32
larutan kapur.Cemaran HCl dalam udara dapat menyebabkan hujan atau embun asam yang
korosif terhadap instalasi logam.
7. Penanganan kebakaran

Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : per – 04/Men 1980,
tentang syarat – syarat pemasangan dan pemeliharan alat pemadam api ringan berisi :
bahwa dalam rangka untuk mensiap siagakan pemberantasan pada mula terjadinya
kebakaran, maka pada setiap alat pemadam api ringan harus memenuhi syarat – syarat
keselamatan kerja. Pada bab I – pasal 1 yang dimaksud dengan alat pemadam api ringan
adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada
mula terjadinya kebakaran.
Peserta diklat yang berada di area kerja/bengkel/ ruang produksi dapat segera
mengenal gejala – gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api
kebakaran dan alat – alat kebakaran.
Terjadinya kebakaran dilihat dari sifatnya, ada yang berlangsung cepat dan
berlangsung lambat. Terjadinya kebakaran dilihat dari penyebabnya : perbuatan disengaja,
main – main, panas mekanik (gesekan), penyalaan tiba – tiba dari gas yang mudah terbakar,
arus listrik dan petir. Walaupn demikian, pencegahan terjadinya kebakaran adalah tindakan
yang paling tepat dan baik.
Kebakaran dapat digolongkan :
 Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A)
Seperti : kayu, kain, kertas, dsb
 Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar(Golongan B)
Seperti : bensin, minyak tanah, solar, cat terpentim, asetelin, Lpg
 Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan O)
Seperti : isolasi listrik, sakelar – sakelar, motor – motor listrik, dsb
 Kebakaran logam (Golongan D)
Seperti : magnesium, potasium, sodium, titanium, dsb

Gejala – gejala kebakaran dapat diketahui melalui :


 Bau asap yang tercium : bau karet terbakar, bau kain terbakar, bau kabel terbakar
 Warna asap yang terlihat : asap putih, bahan pospor yang terbakar, asap hitam, minyak yang
terbakar
 Sumber api kebakaran diantaranya, dari : dapur, kompor gas Lpg, kompor minyak
tanah, motor bensin, motor diesel, las asetelin, las listrik, dinamo atau generator, lampu
minyak, lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung rokok, api obat nyamuk, dsb.
Alat – alat pemadam kebakaran
 Tangga untuk memanjat
 Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar
 Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau
karung goni yang dibasahi air
 Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb

33
 Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk
lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat keran air dan selang
katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris tengah kurang lebh 5 sampai 7 Cm.
Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke arah api kebakaran.

Gambar 14. Alat-alat pemadam kebakaran

Untuk kebakaran akibat listrik, minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia di
dalam tabung – tabung Extinguiser.
Jenis alat pemadam kebakaran api ringan :
 Jenis cairan (air)
 Jenis busa
 Jenis tepung kering ( Dry Powder)
 Jenis gas (hydrocarbon berhalogen), dsb

Gambar 15. tabung pemadam kebakaran

Pemasangan tabung pemadam kebakaran


Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

BAB II
Pemasangan
Pasal 4

1) Setiap satu kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda
pemasangan.

34
2) Pemberian tanda pemasangan
3) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125 cm dari dasar lantai tepat
diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan.
4) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan
penggolongan kebakaran.
5) Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau
kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
6) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya merah

BAB II
Pemeliharaan
Pasal 11

1) Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu :
a. Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan ;
b. Pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan.
2) Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan, harus
segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacat.
Proses mengatasi api kebakaran
 Proses isolasi yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sedang terbakar
 Proses pendinginan yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung goni berair, air
dan bahan – bahan yang mengandung air
 Proses urai yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan benda – benda lain yang belum
terbakar, sehingga api tidak dapat menjalar ke benda lainnya
Sebelum api menjalar besar, gejala – gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau asap yang
terjadi, misalnya bau karet terbakar, bau kain terbakar dan lain – lain. Juga warna asap tanda
bahaya yang terbakar, misalnya asap berwarna hitam tandanya minyak yang terbakar, warna asap
putih yang menandakan pospor yang terbakar. Sumber api kebakaran di antaranya di dapur (dapur
tempa), kompor – kompor gas LPg, kompor minyak tanah, motor bensin atau motor diesel, las karbit
dan listrik,dapur listrik, dinamo atau generator, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah,
api puntung rokok,api obat nyamuk dan sebagainya.

Gambar 16. Penggunaan dan cara pengoperasian tabung pemadam kebakaran

35
Penggunaan dan Cara Pengoperasian
1. Tabung Pemadam Kebakaran
 Lepaskan kunci pengaman
 Peganglah tabung dalam posisi tegak. Lepaskan pipa dari klip
 Pijatlah pengatup arahkan corong ke pangkal api dengan cara menyapu
Perhatian !
Pengatup, tidak boleh dipijit, kecuali untuk memadamkan. Tabahkan pendirian dan tindakan
sewaktu mengatasi bahaya kebakaran. Arahkan pancaran zat pemadam ke sumber nyala api
kebakaran dengan jalan menyapu. Bilamana pemadam api kebakaran terjadi di luar bangunan
dan kebetulan terjadi angin, maka arah pancaran dari zat pemadam harus searah dengan arah
angin, baik dari samping maupun dari samping kanan.
Gambar 17. Selang hydrant

2. Hydrant
Cara penggunaannya
Bawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat terjadinya api,
bukalah keran air maka keluarlah semburan air melalui selang katun. Semburan air atau hydrant
ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak atau
sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar
listrik selama stop kontak induk belum diputuskan.

Langkah – langkah/prosedur ketika terjadi kebakaran/kondisi gawat darurat.


 Kuasailah atau atasilah oleh orang – orang yang ada di tempat kejadian dalam usaha
memadamkan api kebakaran selama masih mampu mengatasinya.
 Bunyikan bel atau lonceng dengan jalan memecahkan kaca fire alarm yang terdekat untuk
memberitahukan akan adanya bahaya kebakaran.
 Laporkan kejadian di tempat terjadinya kebakaran oleh salah seorang petugas jaga ke kantor
atau pimpinan untuk mendapatkan bantuan dari dalam dan dari luar/pemadam kebakaran.
 Hentikan semua kegiatan pekerja, hentikan pula semua mesin – mesin, putuskan semua
aliran listrik, tutup dan amankan semua tempat – tempat yang berhubungan dengan gas.
 Bukalah semua pintu keluar dan keluarkan semua orang atau pekerja yang tidak bertindak
mengatasi kebakaran.
 Tempatkan semua orang di suatu tempat yang tenang dan aman, segeralah di panggil
menurut daftar hadir. Bila ternyata seseorang tidak ada dalam daftar panggilan, segeralah cari
dimana orang itu berada.

36
 Semua regu dan semua orang yang diberi tugas khusus memadamkan kebakaran harus
bekerja dalam keadaan tenang agar lancar.

Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:


 Hidupkan segera alarm.

 Beritahu regu pemadam kebakaran.

 Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

 Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

37
 Bila dipandang perlu segera keluar.

 Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Gambar 18. Langkah Keselamatan pada saat tejadi Kebakaran

c. Rangkuman
Standar Operasional Prosedur SOP yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi
keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat
besar manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani
bahaya atau resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan
dengan keadaan selamat dan sehat.
Bengkel /laboratorium yang digunakan siswa sebagai wadah pengembangan keterampilan,
untuk mengamati, mengukur dan meneliti berbagai fenomena yang terkait dengan materi ajar
untuk diadakan praktek, perlu dibuatkan suatu peraturan / prosedur keselamatan dan
keselamatan kerja yang merupakan modal dasar dalam mencegah dan melindungi siswa,
peralatan dan bahan dari resiko kecelakaan/kerusakan dalam bekerja
Prosedur untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja berpedoman pada UU no 1
Tahun 1970.
Keselamatan dan kesehatan kerja harus lahir dari doktrin yang menyatakan bahwa untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, semua pekerja/siswa harus mentaati semua
peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja , mengenal ,mengetahui tanda-tanda bahaya ,
peringatan bahkan dapat menangani situasi darurat,menjaga keselamatan dan pengamanan
akibat zat kimia
Kecelakaan kerja semangkin hari semangkin mahal , karena kemungkinan terjadinya
kecelakaan sejalan dengan semangkin canggihnya peralatan,perlengkapan dan proses
produiksi.Oleh sebab itu doktrin keselamatan dan kesehatan kerja harus bertumpu pada
pengendalian perencanaan ,keputusandan organisasi harus memperhitungkan aspek

38
keselamatan dan kesehatan kerja dimana keadaan peralatan harus selaras dan seimbang
agar proses kegiatan yang optimal,aman dan selamat dapat tercapai.
Untuk mencapai pencegahan keselamatan dan kesehatan kerja yang tepat dan efisiensi
diperlukan kompetensi yang harus dimiliki oleh pekerja /siswa adalah mengikuti prosedur
berdasarkan tempat kerja,menangani situasi darurat,menjaga standar penampilan diri yang
aman,pelayanan,pekerja/siswa mampu mengikuti SOP yang telah ditetapkan .
:
Simbol-simbol tanda bahaya berikut ini :
1.Explosive (bersifat mudah meledak)

Huruf kode: E

Oxidizing (pengoksidasi)

Huruf kode: O

Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

Huruf kode:F+

Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan


Very toxic (sangat beracun)

Huruf kode: T+

39
Toxic (beracun)

Huruf kode: T

Harmful (berbahaya)

Huruf kode: Xn

Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances)


Corrosive (korosif)

Huruf kode: C

Irritant (menyebabkan iritasi)

Huruf kode : Xi

Bahan berbahaya bagi lingkungan

Huruf kode: N

40
jenis-jenis kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya :
1.Luka bakar dan air panas 7. Cidera mata
2.Keracunan 8.Kecelakaan listrik
3.Kejutan /Shock 9. Perdarahan
4.Luka kecil/lecet dan memar
5.Luka terkena gunting/benda tajam
6.Tangan tertusuk jarum

Keselamatan dan pengamanan akibat zat kimia.


1). Zat Asam Sulfat /Sulphuric Acid.
2) Zat Natrium Hidroksida (Soda`Api ).
3) Zat Hidrogen Klorida
Kebakaran dapat digolongkan :
 Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A)
Seperti : kayu, kain, kertas, dsb
 Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar(Golongan B)
Seperti : bensin, minyak tanah, solar, cat terpentim, asetelin, Lpg
 Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan O)
Seperti : isolasi listrik, sakelar – sakelar, motor – motor listrik, dsb
 Kebakaran logam (Golongan D)
Seperti : magnesium, potasium, sodium, titanium, dsb
Alat – alat pemadam kebakaran
 Tangga untuk memanjat
 Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar
 Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau karung
goni yang dibasahi air
 Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb
Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk
lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat keran air dan
selang katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris tengah kurang lebh 5
sampai 7 Cm. Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke arah api kebakaran
.
Penggunaan dan Cara Pengoperasian
1.Tabung Pemadam Kebakaran
 Lepaskan kunci pengaman
 Peganglah tabung dalam posisi tegak. Lepaskan pipa dari klip
 Pijatlah pengatup arahkan corong ke pangkal api dengan cara menyapu
2.Hydrant
Cara penggunaannya
Bawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat terjadinya api,
bukalah keran air maka keluarlah semburan air melalui selang katun. Semburan air atau hydrant
ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak atau

41
sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar
listrik selama stop kontak induk belum diputuskan.

Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:


 Hidupkan segera alarm
 Beritahu regu pemadam kebakaran.
 Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
 Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
 Bila dipandang perlu segera keluar.
 Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

d. Tugas
1. Buatlah langkah SOP bila terjadi kecelakaan dibengkel tekstil ?
2. Buatlah tanda-tanda bahaya dan peringatan yang kamu ketahui untuk diterapkan di
bengkel tekstil ?
3. Buatlah daftar penggunaan zat kimia yang digunakan dilab proses penyempurnaan
tekstil ?

e. Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian Standart Opersional Prosedure dan manfaatnya ?
2. Sebutkan simbol-simbol tanda bahaya yang kamu ketahui?
3. Sebutkan alat-alat pelindung keselamatan kerja ?
4. Jelaskan cara penanganan situasi darurat jika terjadi kecelakaan luka bakar dan air
panas ?
5. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
akibat zat kimia asam sulfat ?
6. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
akibat zat kimia Natrium Hidroksida ?
7. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
akibat zat kimia asam klorida ?
8. Sebutkan alat-alat pemadam kebakaran ?
9. Sebutkan jenis alat pemadam kebakaran api ringan ?
10. Sebukan bagian-bagian alat dari tabung pemadam kebakaran ?
f. Kunci Jawaban
1. Standar Operasional Prosedur SOP yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi
keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat
besar manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani
bahaya atau resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan
dengan keadaan selamat dan sehat.
2. Explosive (bersifat mudah meledak)

42
Huruf kode: E

Highly flammable (sangat mudah terbakar)


bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.

Oxidizing (pengoksidasi)

Very toxic (sangat beracun)

Huruf kode: T+
3. Alat pelindung keselamatan kerja :
a. Kaca mata f. Sepatu/alas kaki
b. Topi g. masker
c. Sarung tangan
d. tutup telinga
e. Pakaian kerja

4. Luka bakar dan air panas.


Lakukanlah :
 Luka bakar terbaik diobati dengan menyiramnya dibawah air dingin yang
besih.
 Mintalah segera untuk pertolongan medis,tergantung pada beratnya luka
 Janganl merobek atau menarik pakaian yang melekat pada luka bakar
 Jangan mencoba membuang teh panas atau zat yang serupa pada kulit yang
luka.
 Jaga korban jangan sampai shock atau pinsan
 Bila mungkin lakukan lakukan balutan kering steril, atau tutupi luka bakar
dengan kain atau handuk bersih atau kertas biasa.
 Jangan menyentuh bagianterbakar yang kulitnya melepuh atau yang jelas
terlihat dagingnya hangus.

5. Alat pelindung diri :

43
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara
Mata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves (CPE,Neoprene,PE ),pakaian kerja
Pertolongan pertama :
Penghirupan : Bawa korban ke tempat segar,cari pengobatan.
Terkena mata : Cuci dengan air bersih(dan Hangat) selama 20 menit dan segera bawa
kedokter

6. Alat pelindung diri :


Pernapasan: Bila terdapat debu ,pakailah respirator filter debu
Mata/muka : Kaca mata atau perisai muka
Kulit : Lindungi dengan Gloves (karet,Neoprene,PVC, PE ),pakaian kerja
Sediakan air pencuci tangan dan mata.
Pertolongan pertama :
Terkena mata : Cuci dengan air bersih selama 30 menit atau diteruskan bila masih terasa
pedih .Bawa kedokter.
Terken kulit : Cuci segera dengan air bersih selama 30 menit,lepaskan sepatu atau kulit
yang terkontaminasi.
7. Alat pelindung diri :
Pernapasan: Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara
Mata/muka : Kaca mata ,goggles, perisai muka
Kulit : Lindungi dengan Gloves (Neoprene,nitrile),
Pertolongan pertama :
Penghirupan : Bawa ketempat udara segar dan bila korban tidak bernapas ,beri
pernapasan buatan.
Mata : Segera cuci dengan air bersih opaling tidak 15 menit.Bawa kedokter.
Kulit : Segera cuci dengan air bewrsih selama 15 menit.
Tertelan : Kumur dengan air bersih .Bila sadar beri minum 1-2 gelas air,untuk
pengenceran.Jangan diberi minum bila tidak sada.Bawa kedokter

8. Alat – alat pemadam kebakaran


 Tangga untuk memanjat
 Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar
 Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera
padam atau karung goni yang dibasahi air
 Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb
 Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat
berbentuk lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat
keran air dan selang katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris
tengah kurang lebh 5 sampai 7 Cm. Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke
arah api kebakaran.

44
Gambar 14. Alat-alat pemadam kebakaran

Untuk kebakaran akibat listrik, minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia


yang sudah tersedia di dalam tabung – tabung Extinguiser

9. Jenis alat pemadam kebakaran api ringan :


 Jenis cairan (air)
 Jenis busa
 Jenis tepung kering ( Dry Powder)
 Jenis gas (hydrocarbon berhalogen), dsb

10.

g. Lembar kerja
1. Buatlah langkah-langkah /presedur ketika terjadi kebakaran !
2. Sebutkan 6 langkah jika menemukan kebakaran !

KEGIATAN BELAJAR 3
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

45
Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan konsep lingkungan hidup .
2. Mengklasifikasikan jenis-jenis pencemaran lingkungan
3. Meyatakan pengolahan limbah industri
4. Menerapkan konsep lingkungan hidup

b. Uraian Materi
1. Manusia dan lingkungan.
Perkembangan / kemajuan teknologi dan industri yang pesat akan menghasilkan
produk-produk yang berkualitas sehingga menimbulkan resiko lebih besar yaitu ancaman
eksistensi manusia sendiri sebagai organisme hidup.Ancaman eksistensi tersebut salah
satunya adalah masalah pencemaran .Pencemaran selalu membawa akibat terhadap
kehidupan manusia yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Hal ini merupakan
tantangan bagi manusia dalam menghadapi masalah tersebut .Untuk itu perlu
keseimbangan dalam pemanfaatkan lingkungan
Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan sebgai berikut :
- Manusia sebagai komponen lingkungan yang dominan dari berbagai unsur penyusun
lingkungan, merupakan unsur yang paling menentukan .Pengaruh manusia terhadap
kualitas lingkungan mengakibatkan tiga kemungkinan ,yaitu merusak,tetap lestari dan
memperbaiki.
- Manusia menjadi perusak lingkungan ,hal ini terjadi jika manusia sudah mulai
membutuhkan energi da sumber daya alam terlalu berlebihan pada akhirnya lingkungan
tidak mampu lagi memberikan kehidupan yang layak bagi manusia.
- Manusia akan sadar dari kesalahannya ,karena kelangsungan hidup ini sangat
bergantung pada kondisi lingkungan yang ada .Sebaliknya kondisi lingkungan juga
sangat bergantung pada sikap perilaku manusia.
- Manusia sebagai pengelola lingkungan ,yaitu manusia mempunyai kesadara n dan
tanggung jawab atas tingkat kualitas lingkungan hidup .Semakin tinggi kualitas
lingkungan hidup,maka kelestarian lingkungan akan terjaga.

Keberadaan lingkungan pada intinya harus dijaga dari kerusakan yang parah. Suatu
kehidupan lingkungan akan sangat bergantung pada ekosistemnya.Oleh kerena itu,
masyarakat saecra terus menerus harus didorong untuk mencintai, memelihara, dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan.
Pengertian lingkungan dalam arti sempit yaitu sebuah rumah dengan
perkarangannya.Sedangkan dalam arti luas yaitu lapisan bumi yang besar ini termasuk
udara dan mahluknya suatu lingkungan hidup yang besar disebut biosfer.
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa lingkungan hidup adalah sesuatu
lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara,air,dan panas tidak dicemarkan sehingga
mengganggu kesehatan ( kondisi hidup ) dari mahluk hidup yang mendiaminya.,jadi segala
sesuatunya dihubungkan dengan kehidupan manbusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan
alam sekelilingnya.
Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor,yaitu ;
a. Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup itu sendiri.

46
b. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan tersebut.
c. Hubungan iteraksi sosial.
d. Faktor non materil seperti suhu, cahaya dan kebisingan.

Pada awalnya perkembangan industri belum terasa pengaruhn buruk yang timbul,
akan tetapi makin lama makin terasa kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat makin
banyak zat buangan dari pabrik/industri.
Pabrik-pabrik membuang kotoran dan zat-zat kimia kesungai ,sungai tercemar yang
mengakibatkan kehidupan ganggang ,ikan, danhewan-hewan terganggu dan seterusnya
mempengaruhi penyediaan makanan bagi umat manusia.
Pengotoran udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu,begitu pula tumbuh-
tumbuhan dapat dirusak oleh gas-gas buangan tersebut. Menurut pengalaman, pengotoran
air dan udaralah yang paling buruk bagi kesehatanmahluk yang hidup.

Seperti pepatah mengatakan ”lebih baik mencegah daripada mengobati” , begitu pula
halnya dengan pencemaran lingkungan dimana lebih baik mencegahnya dari pada
memperbaiki yang diakibatkannya.
Pada dasarnya pemulihan kerusakan oleh pencemaran industri / rumah tangga
memakan waktu lama dan biaya yang besar .Oleh karena itu adalah lebih baik kita
memikirkan hal tersebut ,jauh-jauh sebelum terlanjur agar lingkungan hidup kita dapat
teratasi dan minimalisasi /mengurangi pencemaran.
Selain pencemaran oleh udara ,cair ,maka pencemaran akibat zat padat misalnya
debu, sampah organik maupun non organik yang dapat mengotori lingkungaqn hidup sekitar
kita cukup besar pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.Oleh karena itu perlu
penanganan pencegahan pencemaran harus kita lakukan dengan semaksimal mungkin
untuk terciptanya pelestarian lingkungan hidup.

2.Jenis-jenis limbah dan pencemaran ..


A. Pengertian limbah dan jenis limbah.
Pencemaran dapat diartikan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan
kondisi lingkungan ( tanah,udara dan air ) yang tidak menguntungkan bagi kehidupan mahluk
hidup yang disebabkan limbah .Pengertian limbah adalah :
a. Sisa atau bekas suatu hasil proses produksi.
b. Bahan yang tidak mempunyai nilai aatau tidak berharga.
c. Barang rusak atau cacat dalam proses produksi.
d. Sumber daya yang tidak siap pakai.
- Jenis limbah dilihat dari asal zat-zat yang dikandungnya dapat digolongkan sebagai :
a. Limbah organik.
Limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan
peternakan.Limbah ini dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami
( mikro organisme]), misal : Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik misalnya sisa-sisa makanan.
b. Limbah anorganik.

47
Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri
misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya.
Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah.
- Dilihat dari sumbernya limbah bisa dibedakan menjadi tiga macam :
a. Limbah dari rumah tangga
Meliputi segala bentuk sampah yang dihasilkan rumah tangga ,mulai sampah dapur
seperti sisa makanan, barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti tisu,
pembalut,dan sampai barang non kebutuhan sehari-hari seperti kantong
keresek,kertas pembungkus, plastik ,kardus,gelas ,sampah kebun dan lainnya.
b. Limbah dari industri.
Meliputi limbah yang berasal dari seluruh rangkaian produksi ( bahan –bahan kimia,
serpihan/potongan bahan ),perlakuan dan pengemasan produk ( kertas, kayu,
plastik,kain /lap yang penuh dengan pelarut untuk pemberesih), limbah buangan
industri yang memrlukan penanganan khusus sebelum dibuang.

c. Limbah dari mahluk hidup.


Meliputi segala jenis benda buangan yang dihasilkan mahluk hidup, contoh tinja,
daun –daun.
- Dilihat dari sifat limbah dibedakan menjadi tiga jenis :
a. Limbah lapuk
Meliputi semua sampah yang mudah lapuk,baik karena proses alam maupun karena
hasil pekerjaan nmanusia . Conto sampah sisa-sisa makanan.
b. Limbah tak mudah lapuk
Adalah sampah yang bisa lapuk ,tetapi melaluli proses alami yang lama, hal ini
dibedakan sampah yang mudah terbakar ( kertas, kayu ) dan yang sulit terbakar
(kaleng,besi ).
c. Limbah tak lapuk.
Adalah sampah-sampah yang sama sekali tak bisa lapuk secara alami, sampah ini
sangat berbahaya jika tidakm diperhatikan ( Plastik,kaca )

B. Dampak Limbah terhadap manusia dan lingkungan


a. Dampak limbah terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai ( pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat dirimbulkan adalah sebagai berikut
:
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal daro limbah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan limbahnya kurang memadai.
2. Penyakit yang disebabkan oleh jamur (misalnya jamur kulit)

48
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk kedalam percernaan binatang ternak melalui makannya yang berupa
sisa makanan/ sampah.
Di jepang, misalnya telah dilaporkan bahwa kira-kira 40.000 orang meninggal
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa
ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi
baterai dan akumulator.
b. Dampak limbah terhadap lingkungan
Cairan yang dihasilkan sampah dan masuk kedalam drainaseatau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati, dan beberapa
spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
c. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi
Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan :
1. Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat : mislanya bau yang
tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebar dimana-
mana
2. Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum,
seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drai nase jebol dsb
3. Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah).
Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan/ tak terduga untuk melalukan
pengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dsb.
4. Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung
membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang
tinggi untuk membersihkan jalan.
5. Memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata, misalnya wisatawan
mancanegara/ lokal merasa terganggu dan tidak nyaman dalam wisatanya,
dikarenakan jalan rusak, bau yang tidak sedap, pemandangan yang kotor dsb.

C. Jenis-jenis Pencemaran .
Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara
dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan
kerusakan kehidupan manusia,binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976)
Pencemaran utama oleh industri dapat diperoleh dari akibat udara, cair dan padat, maka
hal tersebut sebagai penentuan jenis-jenis pencemaran sebagai berikut :
a), Pencemaran limbah udara.
Limbah udara yang dapat mengganggu lingkungan antara lain dari debu dan gas yang
dihasilkan dari proses pruduksi tekstil,peyemakan kulit,tapioka crumb rubber,pulp dan
kertas dan lain-lain.
Limbah gas yang berasal dari proses produksi seperti COx ,Nox, NH3,SO2,Cl2 dan lain-
lain adalah jenis gas yang mencemari lingkungan

49
Limbah debu yang dari serat,tepung dan bahan lain dalam bentuk debu dapat
dikendalikan dengan minimisasi debu, penggunaan masker pada saat kerja, pengisapan
debu, pemanfaatkan debu
Debu sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia,karena banyak debu –debu
yang sangat halus mengelilingi kita, dan mudah terisap masuk keparu-paru dan dapat
mengakibatkan gejala-gejala yang tidak diinginkan seperti Pneumoconiosis ialah
penyakit paru-paru yang disebabkan oleh insfeksi partikel debu.

b). Pencemaran limbah cair.


Limbah cair disebabkan oleh air yang digunakan industri untuk suatu proses misalnya
industri tekstil menghasilkan cukup banyak limbah cair yang mengandung bermacam-
macam polutan.
Pencemaran akibat limbah cair dapat mengganggu ekositem lingkungan hidup, terutama
terhadap kebutuhan kehidupan manusia, oleh karena itu air limbah industri terutama
tekstil hanya diperbolehkan dibuang/dilepaskan ke badan air penerima/sungai setelah
kadar polutan yang dikandung didalamnya diturunkan sampai batas ambang yang
diperbolehkan
Pengolahan limbah cair dilakukan untuk mengurangi zat pencemar baik yang berasal
dari limbah domistik maupun dari limbah industri
Limbah cair mengandung beberapa jenis zat pencemar seperti zat organic,senyawa
mengandung nitrogen,padatan tersuspensi/terendapkan,senyawa garam,senyawa
organikberacun,beberapa mikroorganisme pathogen dan lainnya.
Kebanyakan zat pencemar tersebut terutama zat organic merupakan zat penyerap
oksigen ,sehingga mengurangi nkadar oksigen terlarut didalam air dan menganggu
kehidupan biota air.Disamping zat pencemar limbah cair sering keluar dari proses dalam
keadaan panas,sehingga perlu didinginkan sebelum diolah.
Parameter limbah cair.
Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair
adalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).S S
(Suspendean Solid=Padatan tersuspensi ), kadar minyak,amoniak,logam berat,bahan
beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya .
Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu.
Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat
teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD
biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat
teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi.
Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan
nonorganik
c) . Pencemaran limbah suara.
Limbah suara disebabkan kebisingan yang ditimbulkan dari bunyi yang dikeluar oleh
jalannya mesin produksi ,sehingga dapat mengganggu pendengaran .

50
Diantara semua jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi,dimana limbah
suara/kebisingan tidak dapat diolah tetapi hanya dapat dikurangi atau dikendalikan,
sehingga bunyi /kebisingan yang terjadi tidak mengganggu aktifitas pekerja.

d.) Pencemaran limbah padat.


Limbah padat dapat dibedakan jenis limbahnya yaitu Padatan non UPL (unit pengolahan
limbah ), padatan UPL,Lumpur UPL non B 3 ( bahan beracun berbahaya), lumpur UPL
B3.
Padatan non UPL ,diperoreh dari sisa bahan berupa kertas,serat,dan padatan lain yang
berada diruang produksi karena tidak segera dibersihkan.
Padatan UPL, diperoleh dari unit pengolahan limbah yang berupa pembuangan akhir
sebagain sampah.
Lumpur UPL non B3, diperoleh dari proses pengolahan limbah cair

3. Pengolahan limbah industri


Seyogyanya suatu industri telah melakukan studi mengenai analisis dampak lingkungan
( AMDAL ) sebelum menentukan lokasi letak industri.Dengan demikian dapat disusun sistem
pengelolaan industri yang akrab lingkungan dalam upaya pencegahan pencemaran.
Keberadaan industri tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya,sehingga limbah yang akan
timbul berupa limbah cair,limbah udara,limbah suara dan limbah padat, perlu dikendalikan
dan diolah sehingga bersih dan bebas pencemaran, sebelum dibuang ke lingkungan, hal
tersebut sebagai pengendalian limbah sebagi berikut :
a). Pengendalian limbah udara
Limbah gas pencemar dapat diolah secara adsorpsi.yaitu memindahkan zat pencemar
dari fasa gas kefasa padat.Dan secara desulfurisasi yaitu untuk menghilangkan gas SO2
dengan garam-garam alkali seperti kapur,kaustik soda, soda abu,amonia dan lain-lain
menjadi garam sulfit.
Pencemaran gas dapat berbentuk butiran –butiran partikel yang ukurannya lebih kecil
dari molekul gas. Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling perlu
Dihilangkan sumber atau diberi aliran udara sebelum aliran tersebut keatmosfir. Ada
empat macam alat pembersih butiran partikel yang dikenal yaitu;Cyclone,Penyikat basah
(wet scrubers),Pengendap elektostatis (electrostatic preccipitator ) dan saringan kain
(fabric filters).

Beberapa cara untuk mencegah pengontrolan udara ,antara lain :


-Ventilasi biasa dibantu dengan kipas angin (fan) yang ditempatkan ditempat-tempat
strategis untuk menyedot udara luar yang lebih bersih serta meniupkan udara yang
tercemarkearah yang tidak ada karyawan.
-Pemakaian pelindung pernapasan (respiratori protection ),yang bersifat mekanis
untuk karyawan tertentu sehubungan dengan pekerjaannya.
-Cerobong-cerobong asap dengan atau tanpa alat pengisap ( blower ),keduanya
tanpa saringan pembersih debu atau pencemar-pencemar gas.
-Wet dust colector/wet spray chamber.

51
b). Pengendalian limbah cair.
- Teknologi pengolahan limbah cair.
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain.
1). Pengolahan cara fisika.
Cara ini dapat dilakukan secara awal atau primer misalnya dengan cara
penyaringan (Screening ) padatan kasar,segregasi atau pemisahan limbah
untuk diproses secara khusus misalnya se cara kimia atau proses recovery
dan sedimentasi atau pengendapan tanpa penambahan koagulan,atau proses
tersier dengan cara adsorps i dengan kkarbon aktif
2) . Pengolahan cara kimia.
Cara ini dapat dilakukan pada proses primer dengan cara ekualisasi
pendinginan dan netralisasi, pada proses sekundeer dengan kuagulaswi dan
flokulasi untuk mengendapkan senyawa organik dan anorganik yang sukar
diproses secara biologi,pada proses tersier dengan oksidasi dan reduksi untuk
zat anoerganik terutama logam berat dan senyawa beracun berbahaya.
3). Pengolahan cara biologi .
Cara ini dapat dilakukan pada proses sekunder`dengan cara aerob, anoksik
dan anaerob.
- Cara aerob, dilakukan menggunakan bakteri aerob yang membutuhkan
oksigen sebagai terminal penerima elektron dan menguraikan zat organik
menjadi karbon dioksida,air,jaringan sel baru dan produk stabil lain berupa
senyawa organik sederhana.
- Cara anoksik, dilakukan menggunakan bakteri atau fungi yang dapat
melakukan biodegradasi aerob,nitrifikasi dan denitrifikasi,terhadap
senyawa organik mengandung nitrogen dengan produk akhir berupa
gasnitrogen,karbon dioksida,air,jaringan sel baru dan produk stabil berupa
senyawa organik sederhaha.
- Cara anaerobik, dilakukan menggunakan bakteri anaerobik yang
melakukan biodegradasi anaerob tanpa bantuan oksigen ,tetapi
menggunakan zat organik sebagai terminal penerima elektron ,dan
menguraikan senyawa organik menjadi karbon dioksida,metan,jaringan sel
baru,dan produk tidak stabil seperti alkohol,asam organik,amoniak dan
hidrogen sulfida yang menimbulkan bau menyengat dan bau busuk.

c) . Pengendalian limbah suara.


Pengendalian kebisingan dapat dengan cara memasang alat peredam suara disekeliling
mesin /alat atau memasang alat pelindung pendengaran yang dipasang ditelinga pada
saat berada dilingkungan tempat kerja.
Pengendalian kebisingan dapat juga dilakukan deengan merubah sumber kebisingan,
misalnya dengan mengurang sumber energi,kecepatan,tekanan dan mengurangi
getaran alat/mesin untuk produksi

52
d). Pengendalian limbah padat.
Limbah padat non UPL ,pengendaliannnya ruangan dibersikan dan sampah cukup
dikumpulkan untuk digunakan kembali atau dibuang ketempat sampah,kemudian
sampah dibakar atau dibuang ke rempat pembuangan akhir.
Limbah padatan non UPL atau limbah rumahtangga diusahakan pembuangan sampah
dipisakan antara sampah organik dan anorganik.
Limbah padatan UPL , pengolahan awal dengan cara penyaringan,pengeringan dan
pembuangan akhir sebagai sampah.
Limbah lumpur UPL non B3 ,pengolahan awal pemekatan, stabilisasi, pengkondisian,
pengeringgan, pembuangan akhir.
Limbah lumpur UPL B 3, pengolahan awal pemekatan, pengkondisian, pengeringan,
penghancuran, pembuangan akhir.

4. Melaksanakan konsep lingkungan hidup.


A. Pembuangan dan pembakaran sampah.
- Sampah-sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yang
jauh dari bangunan , barang-barang berharga untuk menghindari bahaya kebakaran.
- Sebelum sampah-sampah dibakar sapulah dulu sampah-sampah yang berceceran
untuk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun disuatu ruang lingkup
yang cukup aman.
- Bakarlah sampah-sampah tersebut pada setiap hari oleh petugas khusus (pesuruh)
agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama
api belum mati.

B Kebersihan lantai.
Yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
- Lantai sedapat mungkin tidak terdapat lobang-lobang dan celah-celah yang perlu
diperhatikan pada waktu membuat dan mengatur ruangan.
- Untuk kepentingan refleksi cahaya maupun untuk kepentingan kebersihan tembok
,selanjutnya harus dikapur atau dicat warna muda.
- Kebersihan ruang kerja dan hawa yang diisap sedapat mungkin harus bebas dari
debu dan dengan demikian harus selalu dibersihkan dari kotoran-kotoran yang
bebahaya bagi kesehatan.
- Bagian konstruksi dari kap (langit-langitnya ) harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak terdapat debu menempel diatasnya, jika tidak demikian maka terpaksa sering
dibersihkan (disapu) karena tidak baik untuk kesehatan pekerja.
- Lantai harus dipasang demikian rupa sehingga kotoran mudah dihilangkan dan tidak
boleh ada genangan air diatas lantai.
- Dalam ruangan, dimana banyak digunakan air perlu diperhatikan agar antainya dibuat
miring .Yang lebih penting lagi tindakan-tindakan kebersihan dalam ruangan kerja
dimana debu yang sangat tidak baik untuk kesehatan atau debu yang mengandung
racun dapat menjalar atau dimana zat cair yang beracun dapat tumpah.

53
- tidak boleh terdapat bahan-bahan seperti majun atau potongan kain yang tercampur
minyak atau gemuk menggeletak dilantai karena selain mudah trerbakar juga bisa
terpeleset karena licin.
- Jika didalam ruangan bengkel,mesin sedang bekerja,kemungkinan ada sesuatu
bahan tertentu dapat meledak,maka didalam ruangan itu tidak boleh ada api.
C. Membersihkan ruang kerja dan peralatan .
Yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan adalah:
1. Membuat daftar pembagian tugas kebersihan.
a. Tugas para pekerja .
- Giliran tugas diatur tiap hari/ minggu / bulan
- Daftar`kewajiban tugas kebersihan sitem berputar.
- Daftar kewajiban tugas kebersihan bersifat tetap.
b. Menunjuk pemimpin tugas kebersihan secara periodik.
- Membersihkan tugas kebersihan kepada para pekerja /siswa.
- Pengawasan dan pemeriksaan jalannya kebersihan.
- Memberikan laporan kepada pengawas bengkel : alat/perkakas yang perlu
diperbaiki,hal kejadian yang diluar kebiasaan.
- Memeriksa jumlah keadaan alat dan bahan.
- Pertanggungan jawaban atas kerusakan /kehilangan alat.
2. Tugas kebersihan setelah selesai kerja bengkel.
a. Bahan dan alat yang diperlukan.
- majun dankertas hampelas.
- serbuk gergaji.
- minyak mpelumas.
- sikat/saapu.
- singkup/skop pengambil kotoran /sampah
- tempat sampah/roda sampah.
- alat pengisap debu.
b. Membersihkan alat /perkakas.
- Menghembuskan debu/kotoran dari mesin –mesin dengan alat kompresor.
- mesin –mesin diminyaki dan dilap bersih.
- mesin-mesin diberi minyak pelumas.
- menenpatkan alat/zat dengan teratur.
- mengisap debu disekitar mesin.
- setiap peralatan /perkakas dari baja ,logam dibersihkan /digosok ampelas
dan diberi pelumas.

c. Membersihkan bangku-bangku /meja poslen kerja


- Bagian atas bangku/meja kerja disapu bersih.
- Bangku kerja diangkat miring ,bagian bawah dan lantai disapu
bersih.
d. Membersihkan lantai .
- Lantai disiram air dan sapu bersih tiap lorong dan bawah rakm meja seta
disudut –sudut dinding disapu bersih.

54
- Lantai bisa dibersihkan dengan serbuk gergaji yang telah dicampur solar ,
ditaburkan diatas lantai kemudian disapu bersih dan serbuk gergaji
dikumpulkan kembali dan simpat di karung.
- Sampah dikumpulkan dan masukkan kedalam tempat sampah /roda sampah
dan dibuang keluar ketempat pembuangan sampah.
- lantai dilap/dipel.
- Membersihkan tempat cuci dan segalam kotoran kasar,bekas
majun,potongann kain dan lain-lain untukm mencegah tersumbatnya saluran
air.
e. Membersihkan rak ,buku-buku dan meja tulis .
- Dibersihkan dengan kemonceng .
- Dilap dengan kain keing halus

3. Pemeliharaan kebersihan .

a. Tiap bulan.
- menggeserkan lemari-lemari ndan rak serta bangku-bangku sehingga kotoran
dibawahnya dapat dibersihkan.
- Membersihkan seluruh alat/perkakas dan setelahnya disusun kembali.
- Membersihkan kembali bangku-bangku/meja ,lemari dan rak.
- Membersihkan dan membereskan kembali rak penyimpanan dan tempat
bahan perasedian.
- Membersihkan jendela dan kaca
- menggunting rumput dan tanaman dihalaman
b.Tiap setahun sekali.
- Melabur dengan cat dinding.
- Mengecat mesin-mesin denga warna merah.
- Memelitur dan melengkapi meja,bangku dan kursi dan sebagainya.
- Memperbaiki dan melengkapi perlengkapan yang rusak seperti keran air,ubin
pecah ,saklar-saklar listrik,dan sebagainya.
- Memerika dan perbaikan mesin.

D. Cara meminimisasi limbah


-Minimisasi limbah adalah pengurangan seluas mungkin dari limbah berbahaya yang
dihasilkan, diolah, disimpan atau dikirim untuk dibuang. Minimisasi limbah dikenal
dengan berbagai nama, seperti pencegahan/ penghindaran/ pengurangan terjadinya
limbah, pencegahan polusi, dan istilah-istilah lainnya.
Minimisasi limbah, baik untuk industri, rumah tangga maupun penghasil-penghasil
lainnya adalah langkah menuju masa depan. Pembatasan lahan dan meningkatnya biaya
pengolahan dan pembuangan membuat minimisasi limbah menjadi penting.
Manfaat minimisasi limbah
a. Pengurangan dampak lingkungan

55
Bila manusia melakukan minimisasi limbah dengan dedikasi dan semangat yang
sepenuhnya, maka bumi dapat dicegah dari terhimpit dari berbagai limbah yang
dihasilkan manusia.
b. Peningkatan keselamatn pekerja
Berkurangnya penanganan limbah sama dengan pengurangan keterpaparan dan
peningkatan keselamatan pekerja. Artinya, upaya meminimisasi limbah akan
membuat keselamatan kerja lebih baik.
c. Pengurangan biaya operasional
Penghematan terbesar adalah pengurangan biaya penyimpanan bahan limbah
berbahaya, transportasi, dan pembuangan limbah. Hal ini penting karena biaya
pembuangan meningkat lebih dari 50% pertahun. Juga ada penghematan biaya
dengan berkurangnya bahan baku.
d. Peningkatan hubungan masyarakat
Adalah suatu manfaat besar dalam minimisasi limbah yang sukar untuk
dikuantifikasi. Hubungan masyarakat diketahui dapat membantu atau
menghancurkan organisasi, terutama dalam hal limbah berbahaya. 3M dan dow
chemical adalah contoh perusahan yang menerima penghargaan positif atas
program mereka
e. Pengurangan kewajiban
Minimisasi limbah dapat membantu meminimumkan pembersihan dimasa datang,
tuntutan pengadilan dan denda akibat ketidak sesuaian dengan peraturan. Bila ada
lebih sedikit bahan dan limbah berbahaya, akan lebih sedikit masalah yang mengarah
ke denda dan tuntutan hukum.

Pilihan dan prioritas minimisasi limbah


a. Minimisasi bahan-bahan berbahaya ( pengurangan sumber)
Bahan-bahan berbahaya sebaiknya tidak digunakan dalam kegiatan operasional
sejak awal, minimumkan jumlah yang diperlukan
b. Substitusi
Jika mungkin, gantikan produk atau bahan baku yang mengandung bahan berbahaya
dengan yang tidak mengandung bahan berbahaya. Dengan melakukan substitusi
perbahan, dan peningkatan-peningkatan anda dapat menghilangkan bahan
berbahaya tersebut atau setidaknya menguranginya.
c. Pengendalian persediaan
Dengan membeli hanya yang diperlukan pada waktunya dan dirotasi, persediaan
bahan berbahaya dan beracun dapat ditekan pada tingkat minimum.
d. Pemurnian bahan baku
Kadang-kadang jika satu atau lebih bahan baku dapat dimurnikan sebelum
dimasukan dalam proses, maka akan menghasilkan lebih sedikit limbah. Pihak
pembuat produk harus didorong untuk membersihkan produknya untuk mencapai
standar mutu yang lebih tinggi. Selain untuk menurunkan limbah berbahaya, hal ini
dapat meningkatkan produk atau jasa anda.

56
c. Rangkuman
Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan adalah :
1. Manusia sebagai salah satu komponen lingkungan .
2. Manusia menjadi perusak lingkungan.
3. Manusia akan sadar dari kesalahannya.
4. Manusia perusak menjadi manusia pengelola lingkungan.

Pengertian lingkungan dalam arti sempit yaitu sebuah rumah dengan


perkarangannya.Sedangkan dalam arti luas yaitu lapisan bumi yang besar ini termasuk
udara dan mahluknya suatu lingkungan hidup yang besar disebut biosfer.
Lingkungan hidup adalah sesuatu lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara,
air, dan panas tidak dicemarkan sehingga mengganggu kesehatan ( kondisi hidup ) dari
mahluk hidup yang mendiaminya.,jadi segala sesuatunya dihubungkan dengan kehidupan
manbusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan alam sekelilingnya.
Limbah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,dibuang oleh pemiliknya atau
pemakainya,namun ada jenis limbah yang masih dimanfaatkan untk keperluan lain (didaur
ulang).

Jenis limbah umumnya dibagi :


Limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini
dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami (mikro organisme), misal :
Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik
misalnya sisa-sisa makanan.
Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri
misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya. Limbah
ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah

Sumber-sumber limbah berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari industri dan limbah
dari mahluk hidup. Dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan yaitu terhadap
kesehatan,lingkungan dan keadaan sosial ekonomi.

Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara
dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan
kerusakan kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976)

Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain.
Parameter limbah cair.

Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair adalah
B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).S S
(Suspendean Solid=Padatan tersuspensi ), kadar minyak, amoniak, logam berat, bahan
beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya .

57
Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu.

Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat
teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD
biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat
teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi. Kadar SS menghitung padatan
tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan nonorganik.

Minimisasi limbah adalah pengurangan seluas mungkin dari limbah berbahaya yang
dihasilkan, diolah, disimpan atau dikirim untuk dibuang. Minimisasi limbah dikenal dengan
berbagai nama, seperti pencegahan/ penghindaran/ pengurangan terjadinya limbah,
pencegahan polusi, dan istilah-istilah lainnya
Manfaat minimisasi limbah
a. Pengurangan dampak lingkungan
b. Peningkatan keselamatn pekerja
c. Pengurangan biaya operasional
d. Peningkatan hubungan masyarakat
e. Pengurangan kewajiban

d. Tugas
1. Identifikasi /buatkan daftar jenis limbah yang ada disekolah anda !
2. Rencanakan bagaimana cara pengolahan air buangan ?
3. Apakah dibengkel tekstil telah ada sarana pembuangan air limbah, jika ada jelaskan ?

e. Tes formatif.
1. Sebutkan empat interaksi manusia terhadap lingkungan !
2. Jelaskan yang dimaksud jenis limbah organik dan an organik !
3. Sebutkan sumber-sumber limbah?
4. Sebutkan dampak limbah terhadap kesehatan
5. Sebutkan dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi?
6. Sebutkan jenis-jenis pencemaran akibat industri ?
7. Jelaskan parameter limbah cair !
8. Jelaskan cara pengolahan limbah cair !
9. Bagaimana cara penanganan pembuangan dan pembakaran sampah !
10. Sebutkat manfaat minimisasi limbah ?

f. Kunci Jawaban
1. Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan adalah
 Manusia sebagai salah satu komponen lingkungan
 Manusia menjadi perusak lingkungan.
 Manusia akan sadar dari kesalahannya.
 Manusia perusak menjadi manusia pengelola lingkungan.

58
2. limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini
dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami ( mikro organisme]),
misal : Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan
bahan organik misalnya sisa-sisa makanan.

Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri
misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya.
Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah.

3. Sumber-sumber limbah berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari industri dan
limbah dari mahluk hidup

4. Dampak limbah terhadap kesehatan


Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai ( pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat dirimbulkan adalah sebagai berikut : Diare, jamur,
cacingan.

5. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi


Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan :
 Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat : mislanya bau
yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran
dimana-mana
 Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum,
seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drainase jebol dsb.
 Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah).
Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan/ tak terduga untuk melalukan
pengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dsb.
 Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung
membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang
tinggi untuk membersihkan jalan

6. Jenis-jenis pencemaran industri ;


 Pencemaran limbah udara
 Pencemaran limbah suara
 Pencemaran limbah cair
 Pencemaran limbah padatan

59
7. Parameter limbah cair.
Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair
adalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).SS
(Suspendean Solid = Padatan tersuspensi), kadar minyak, amoniak, logam berat, bahan
beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya .
Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu.
Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat
teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD
biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat
teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi.
Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan
nonorganik

8. Pengendalian limbah cair.


- Teknologi pengolahan limbah cair.
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain.

9. Pembuangan dan pembakaran sampah.


- Sampah-sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yang
jauh dari bangunan , barang-barang berharga untuk menghindari bahaya kebakaran.
- Sebelum sampah-sampah dibakar sapulah dulu sampah-sampah yang berceceran
untuk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun disuatu ruang lingkup
yang cukup aman.
- Bakarlah sampah-sampah tersebut pada setiap hari oleh petugas khusus (pesuruh)
agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama
api belum mati.

10. Manfaat minimisasi limbah


a. Pengurangan dampak lingkungan
b. Peningkatan keselamatn pekerja
c. Pengurangan biaya operasional
d. Peningkatan hubungan masyarakat
e. Pengurangan kewajiban

g. Lembar kerja
Langkah kerja :
1. siswa dibagi menjadi 4 kelompok .
2. Disajikan suatu naskah untuk dibaca dan dipahamkan permasalahannya sebagai
berikut :
Tiga tahun yang lalu dua buah pabrik didirikan, Dimana pabrik yang satu limbah nya
mengalir kesungai ,sehingga mahluk hidup yang disungai mati. Penduduk sekitarnya
tidak dapat menangkap /memancing ikan disungai seperti sebelum pabrik didirikan.
Sedangkan pabrik yang kedua membuang limbah dilingkungan sekitar pabrik itu

60
,sehingga merusak dan merugikan kehidupan manusia/masyarakat sekitarnya
,karena tatanan lingkungan tanah, udara dan air berubah .
Penduduk melaporkan keadaan ini kepihak yang berwenang/aparat pemerintah dan
sudah tiga kali kepihak pabrik suatu teguran untuk diperbaiki cara pembuangan
limbahnya agar tidak merusak lingkungan hidup,tetapi hasilnya seolah-olah tidak
diperhatikan / nihil .Maka penduduk mengusulkan agar pabrik segera ditutup

3. Setiap kelompok mendiskusikan masalah tersebut dengan batasan kelompok satu


membahas tentang limbah,kelompok dua tentang dampak limbah, kelompok tiga
tentang manusia dan lingkungan ,kelompok empat tentang pencemaran lingkungan.
4. Hasil diskusi dipersentasikan didepan kelas

KEGIATAN BELAJAR 4
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian P 3 K
2. Menyatakan cara pelaksanaan P 3 K
3. Mengatagorikan macam-macam kecelakaan dan cara menanganinya
4. Menjelaskan cara mengangkat dan memindahkan penderita
5. Mengidentifikasi daftar alat-alat dan obat-obatan P 3 K dan kegunaannya

b. Uraian materi
1. Pengertian P3K
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan yang diberikan kepada
seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan dokter.
Mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan diatur dalam undang – undang
keselamatan dan kesehatan kerja pada Bab 5, Pasal 9, Ayat (3) yang menyatakan bahwa:
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang
berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan
kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian
pertolongan pertama pada kecelakaan.
Pertolongan tersebut, tidak dimaksudkan untuk menggantikan perawatan dokter.
Pertolongan pertama hanya bermaksud untuk membantu menenangkan atau
menenteramkan si korban sampai dokter datang. Dengan memeberikan pertolongan
sederhana ini, kita dapat menghilangkan ketakutan si korban dan mengurangi kemungkinan
lebih parahnya luka – luka yang diderita. Misalnya, jika berdarah, kita harus menghentikan
darah yang keluar agar korban jangan sampai kehabisan darah. Jika ada tulang yang patah,
berusahalah agar bagian itu tidak bergerak dan suruhlah korban itu beristirahat serta lain
sebagainya.

61
Untuk menghadapi keadaan atau kejadian – kejadian tersebut di atas, tentu
diperlukan suatu obat dan peralatannya.

Perlengkapan P3K
Di bengkel/ ruang produksi atau pabrik, perlu disediakan sebuah kotak atau lemari
P3K, maksudnya agar perlengkapan P3k dapat disimpan dengan aman dan juga untuk
menjaga agar perlengkapan tersebut tetap steril.

2. Penggunaan dan pelaksanaan PPPK


1). CPR
CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang yang pingsan atau
tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan oleh shock karena aliran
listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri karena udara tidak dapat
masuk ke dalam paru – parunya yang diakibatkan lemas, karena terjatuh ke dalam air,
terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut.
Untuk menyadarkannya dapat dilakukan dengan cara :
- Pernafasan buatan
Bila terjadi pernafasan terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan pernafasan
buatan, antara lain dengan cara dari mulut ke mulut,sebagai berikut :
 Menghindarkan suatu hambatan dari mulut, dengan jalan membuka mulut si
korban dengan jari
 Memegang tengkuk atau leher si korban dengan hati-hati dan
membaringkannya sambil kepalanya di kebawahkan
 Tekan sudut rahangnya ake depan dari belakang untuk meyakinkan bahwa
lidangnya terjulur dan jalan napasnya bebas.
 Buka mulutmu lebar-lebar dan tarik napas dalam-dalam. Pijit lubang
hidungnya dan padukan mulutmu kepada mulutnya. Hembus dengan keras ke
dalam paru-parunya sampai penuh. Lepaskan mulutmu dan perhatikan
gerakan-gerakan dari si korban. Bila penghembusannya sempurna ulangi lagi
cara tadi hingga si korban bernafas kembali.

Bila ada seorang pembantu, pemijitan jantung mungkin dapat membantu


kesembuhannya dengan meningkatkan peredaran darah, diantanranya :
 Berlututlah di samping si korban dekat dadanya
 Letakkan tangan kanan pada tulang rusuk dada si korban
 Tumpangkan tangan kiri di atas tangan kanan
 Tekan kedua tanganmu dengan kuat ke depan sedemikian rupa hingga beart
badanmu menekan dada si korban sampai kira-kira 5 cm (tidak boleh lebih
dari 5 cm)
 Ulangi gerakan ini terus menerus selang satu detik, dan lakukanlah dengan
hati-hati, karena bila dikerjakan dengan kekerasan akan berbahanya

62
Bila bekerja sendirian, pijitan jantung masih dapat diterapkan sambil melakukan
cara pernapasan dari mulut ke mulut, diantaranya :
 Berlutut di samping si korban dekat dadanya
 Lakukanlah beberapa kali pernapasan buatan seperti yang telah diuraikan
sebelumnya
 Gantilah dengan cara pijitan jantung dan tekanlah dadanya lima kali
selang satu detik
 Berilah hembusan lagi
 Ulangi pijitan jantung lima kali. Lanjutkan pernapasan buatan ini berganti-
ganti, yaitu satu hembusan dan lima kali penekanan dada sampai
pertolongan datang
2). Menghentikan pendarahan.
Jika seseorang mendapat luka yang banyak mengeluarka darah , sehingga dia makin
lama makin lemah, hendaklah segera diusahakan supaya pendarahannya itu dapat
berhenti.Pendarahan dapat segera berheni , jika bagian anggota sebelah atas dari yang
berdarah itu ditekan kira-kira lima menit lamanya atau lebih sedikit.Letakkan kapas yang
bewrsih diatas luka itu dan ikat dengan pembalut.Jika pembuluh nadi yang luka
,hendaklah bagian atas pembuluh itu diikat kuat-kuat,jangan terlalu lama kira-kira setelah
sepuluh menit ikatan itu harus dibuka.
Apabila kepala yang berdarah ,maka pendrahan itu dapat dihentikan dengan menekan
kain yang bersih ditempat yang luka sampai darah itu membeku.
Apabilabibir yang berdarah ,luka dapat ditekan kira-kira sepuluh menit dengan jari
Dimana jari dicuci gterlebih dahula.
Apabila pada muka luka dan banyak mengeluarkan darah ,tekanlah kedua pembuluh
nadi yang terdapat kedua belah leher,supaya pendarahan itu berkurang.
Apabila keluar darah dari luka yang terdapat dibahu atau ketiak ,tekanlah pembuluh nadi
yang mengalir kelengan yanghg dapat dirasakan pada`sebelah tulang kerangka.
Apabila terjadi pendrahan pada jaaari,lengan,telapak tangan,dekat lutut,paha dan lain
sebagainya,pijatlah pemuluh darah itu atau ikat dengan kain dan gunakan sepotong
benda yang keras seperti kayu supaya pembuluh darah tertekan.
Apabila terjadi pendarahan yang banyak lakukan segera tidakan khusus sebgai berikut :
a. Baringkan sikorban dengan kepala bersandar.
b. Bila mungkin ,angkat bagian yang luka ,sehingga rata dengan badan.
c. Tekan pada`bagian luka.
d. Panggil orang yang bisa membantu.
e. Segera hubungi dokter
3 ). Merawat luka
Biasanya setiap luka yang dibalut itu harus diobati secara rutin sampai benar-benar
sembuh,maka caranya bukalah pembalutnya dengan hati-hati ,kalau pembaluit itu
melekat gunakanlah air masak atau larutan boric acid untuk melonggarkannya.Usahan
luka itu jangan sampai tersentuh.
Apabila luka kecil atau lecet segera bersihkan dengan air pakai sabun atau larutan boric
acid lalu dibarut dengan alkohol atau yudium .

63
Apabila luka yang disebabkan oleh paku/pecahan kaca hendaklah dibersihkan dengan
kapas yang dicelupkan kedalan alkohol,bila perlu tetesi yodium kedalam luka itu.
4). Cara membalut
Pembalut berfungsi untuk
a. Meletakkan obat pada luka.
b. Membalut bidai pada`anggota badan yang patah.
c. Menekan pembuluh darah yang memar.
d. Membalut bagian yang melentur seperti perutdan susu dan menenangkan
bagian yang sakit seperti dada dalam hal radang paru-paru atau sendi dalamhal
incok dan lain-lain.
Pembalut dapat dibuat dari kain apa saja,untuk membalut bagiantubuh yang besar
seperti dada ,perut dan sebagainya dapat digunakan kain yang biasa,tetapi untuk
membalut jari,kepala atau tangan lebih baik dipakai kain yang tipis . Lebar pembalut
harus disesuaikan dengan yang diperlukan,misalnya untuk jari digunakan pembalut
yang kecil. Pembalut harus selalu dalam keadaan digulung kuat-kuat supaya tetap
bersih dan mudah mempergunakannya.

Ada beberapa peraturan membalut yang perlu diperhatikan :


1. Membalut itu hendaklah kuat supaya tidak mudah terlepas.
2. Membalut hendaklah dari bawah ke atas.
3. Kalau membalut tangan atau kaki ,sedapat mungkin biarkanlah jari terulur
keluar .Supaya dapat di;ihat apakah perjalanan darah terganggu atau jari
menjadi bengkak.
4. Jangan membuat simpul pembalut diatas buku tulang atau diatas tulang.
5. Ditempat kulit bertemu satu sama lain seperti pada`ketiak hendaklah
meletakkan lapisan kapas diantara kulit dan pembalut.
6. Ujung pembalut harus disemat,diikat atau bdirekat dengankain perekat
(pleister).
Cara pelaksanaan membalut sebagai berikut:
- Buka gulungan pembalut itu dan letakkan ujungnya pada luka yang akan
dibalut,kemudian lilitkan.
- Pada lilitan pertama hendaklah pembalut itu bertindihan supaya teguh,kemudian
balikkan pembalut itu dan lilitkan kembali menuju tempat semula,bertindihan pula.
- Kalau membalut betis atau anggota yang lain yang tidak sama besarnya hendaklah
pada setiap lilitan pembalut itu ditekan supaya lebih teguh dan tidak mudah lepas.
- Sudah itu balikan pula pembalut itu dan lakukan sekali lagi sewperti yang diterangkan
diatas.

5). Cara memasang bidai


Pemasangan bidai diperlukan pada korban yang mengalami patah tulang. Patah tulang
dapat dibagi atasa golongan :
1). Patah tulang yang tidak menikam kulit ,sehingga tulang itu tidak menjadi kotor.
2). Patah tulang yang berat yang menikam kulit,sehingga terjadi luka diotot dan kulit,
yang dapat dimasuki kuman.

64
Tanda-tanda patah tulang adalah sebagai berikut :
- Perasaan sakit pada tempat yang cedera dan jika ditekan dengan jari terasa lembut
didalamnya.
- Ujung-ujung tulang yang patah itu terasa bergeser.Darah yang keluar dari potongan
tulang itu trrbayang keluar seperti setumpuk benda yang gelap.
- Kalau tengkorak retak,kerap kali keluar darah dari hidung dan telinga,dalam hal ini
biasanya si korban pingsan.
Bila terjadi patah tulang,segeralah minta pertolongan dokter,dan waktu mengangkat si
korban hendaklah pelan-pelan dan hati-hati dan agar dijaga supaya bagian-bagian yang
cedera tidak sampai bergerak .Untuk bidai da[pat dipakai sepotong kyu atau bambu yang
pipih ( jangan bulat ) yang diikatkan ditempat yang patah itu.
Sebelum memindahkan sikorban terlebih dahulu sediakan rangka-rangka bidai (spalk)
untuk menahan bagian tubuh yang patah dari pergerakan.

Macam cara pemasangan bidai untuk macam macam anggota badan yang mengalami
patah tulang :
1. Patah tulang lengan.
Perhatikan langkah berikut ini :
a. Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas atau
kain yangterasa empuk.
b. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu dan
ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit sekali.
c. Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai itu
tertutup penuh dengan kain pembalt.
d. Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah dipasang
bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga.
e. Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit.
2. Patah tulang kaki
Perhatikan langkah berikut :
a. Sediakan beberapa bilah bidai dari bambu atau kayu.Panjangnya dari paha
sampai ketelapak kaki.
b. Setelah kedua ujung tulang yang patah berhubungan kembali, balut terrlebih
dahulu dengan kapas atau beberapa lapisa kain hingga bagian yang patah itu
kelihatan membesar dan empuk.
c. Ikat bidai itu dari luar dengan pembalut pada bagian bagian tertentu ,misal
dibawah lutut, dibetis .
d. Setelah kita lakukan pembalutan ,angkat dan usung sikorban ke rumahnya atau
bawa ke rumah sakit.

3. Patah tulang leher atau punggung.


Bila yang patah itu tulang leher atau punggung ,pergunakanlah bidai yang berbentuk
hurup T.Cara pemasangan nya hampir serupa deengan cara patah kaki/tangan.

65
3. Mengatasi macam-macam kecelakaan

a. Terkilir/keseleo
Yang dimaksud terkilir yaitu ujung tulang terlepas dari sambungannya dengan tulang
yang lain,seperti pada sendi. Jangan sekali-kali melalaikan , segera membawa
sikorban ke dokter atau keahlinya,karena untuk memperbaikinya diperlukan kehati-
hatian
Perhatikan petunjuk ini :
- Tarik anggota yang terkilir itu dan tekan ujung tulang itu ketempatnya kembali.
- Kendurkan otot-ototnya
- Kembalikan tulang yang terkilir ketempatnya dengan hati-hati
- Kalau tulang itu sudah masuk ,kembalim ketempatnya semula, hendaklah sim
korban berdiam diri untuk beberapa waktu.
- Jika tangan yang terkilir ,hendaklah tangan yang sakit itu didukung dengan
kain penyandang segitiga.
b.Otot terpuntir
Dapat terjadi karena pergerakan yang tiba-tiba ,maka urat diseliling sendi mungkin
terenggang atau terpuntir.Urat teregang atau terpuntir sering kali terjadi pada
kaki,lutut,siku atau pergelangan tangan.
Cara mengatasinya :
1). Anggota yang sakit itu jangan digerakkan.
2).Barutkan es diseliling tempat yang sakit itu.
3).Ikatlah dengan kain pembalut.
4).Kira-kira empat jam setelah itu dilakukan demah hangat dan demah sejuk
berganti-ganti.
5). Pada hari yang kedua mulailah mengurutnya,dilakukan secara lambat-lambat
dan anggota yang sakit itu digerakkan sedikit-sedikit.
Jika sakitnya tidak berangsur baik dalam beberapa hari ,mungkin ada tulang yang
patah.
c. Gegar otak
Gegar otak mungkin disebabkan oleh kena pukulan atau jatuh.Tanda-tandanya
adalah biji mata tidak sama besar dan anggota badan terasa lumpuh, pingsan dan
tidak dapat disadarkan mungkin ada pembuluh darah keotak pecah.
Cara mengatasinya :
-Baringkan sikorban dengan melentang dan kepalanya angkat sedikit.
- Demah sejuk pada kepalanya dan demah hangat pada` ujung kakinya dan
tangannya.Segera minta prtolongan dokter.
d.Luka memar
Luka memar ialah suatu kecederaan pada jaringan karena kena pukul atau terkena
benda yang jatuh .Kulit mungkin tidak pecah hanya jaringan yang kena pukul itu
bengkak dan berlainan warnanya,umpamanya merah,hitam atau biru.
Jika kulit mengelupas kena pukul ,basuhlah luka itu dengan air yang bersih,setelah
itu olesi dengan mercurochrome yang berkadar 2 % atau yodium yang berkadar 3
%,alkohol dapat dipakai ,supaya benggkaknya surut..
Demah hangat dan demah sejuk berganti-ganti akan menolong mengurangi sakit.

66
e.Pingsan
Pingsan adalh keadaan tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu,karena jantung
seketika jadi lemah,sehingga darah yang mengalir keotak menjadi kurang.Pingsan
dapat disebabkan karena terlalu letih.
Cara mengatasinya :
- Biarkan sikorban keadaan berbaring dan rendahkan kepala sedikit,supaya
lebih banyak darah yang dapat mengalir keotaknya.
- Demah sejuk mukanya dan gosok bibirnya cepat-cepat dengan kain yang
direndam dalam air sejuk.
- Buka /longgarkan baju si korban dan gosok kaki dan tangannya.
f. Terbakar
Luka terbakar, masih terbagi atas beberapa jenis, yakni sebagai berikut :
 Luka terbakar ringan
Luka terkecil sekalipun mungkin mengakibatkan kelainan bentuk yang serius bila
terjadi pada persendian besar, misalnya lutut.
Pada luka bakar ringan, ada dua tingkatan (stadium), yakni :
Stadium I
Hanya bulu kulit saja yang terbakar, tetapi dirasakan panas. Jika ini terjadi maka :
Obat : oleskan tanin zalf dengan segera di atas permukaan kulit.
Perawatan : luka terbakar tersebut tidak boleh digosok – gosok dan jangan kena air.
Stadium II
Kulit kelihatan merah dan terasa sangat panas.
Obat : oleskanlah tanin zalf dengan segera di atas permukaan luka bakar itu. Biasanya tidak akan
terjadi gelembung – gelembung di permukaan kulit (blaron). Pengobatan selanjutnya, dapat diobati
dengan loverteraan zalf(salep minyak ikan).

Perawatan : selama luka terbakar belum sembuh tidak boleh kena air dan jangan mencoba untuk
mengupas luka. Ini untuk mencegah infeksi. Bila terjadi gelembung (blaron) oleskanlah obat
merah, kemudian segera bawa korban ke klinik perusahan atau ke rumah sakit. Gelembung
gelembung tersebut biasanya terjadi beberapa jam setelah terbakar. Jaga agar gelembung ini
jangan pecah, sebab luka bakar mudah terkena infeksi kuman titanus.
 Luka terbakar berat
Luka terbakar berat selamanya menembus lapisan kulit lebih dalam. Kulit kelihatan kehitam –
hitaman dan hangus. Penderita merasa sakit sekali. Luka terbakar seperti ini dapat terjadi
kekurangan cairan (dehydrasi)
Obat : taruhlah di atas verband tanin zalf atau vaselin dan tempelkan pada bagian luka bakar
tersebut.
Perawatan : jika korban masih sadar, berilah ia minum air hangat kemudian segera bawa ke
dokter.

67
 Luka terbakar karena zat kimia
Terbakar karena zat kimia juga sering serius
Obat : sama dengan di atas, boleh juga dengan cuka, alkohol atau natrium bicarbonat.
Perawatan : bilamana lukanya lebih dari 90% dari bagian tubuh, maka tanggalkan semua pakaian
yang sudah kotor dengan segera dan cucilah bagian – bagian yang terbakar dengan air. Jika
mungkin biarkanlah air mengalir di semua bagian tubuh selama beberapa menit
. Jika asam keras, cobalah menetralkannya dengan kain basah yang direndam dengan larutan
natrium bicarbonat yang tidak keras. Luka bakar karena alkali dapat dinetralkan dengan cuka.
Luka terbakar karena karbol dapat dinetralkan dengan alkohol gosok. Jika luka terbakarnya lebar,
taruhlah kain basah yang
direndam dalam larutan natrium bicarbonat dan bawalah korban ke dokter.
 Luka terbakar karena uap dan panas kering
Luka terbakar karena uap dan panas kering, obat serta perawatannya sama dengan luka terbakar
ringan atau berat.
 Luka terbakar karena listrik
Luka terbakar karena listrik, juga obat dan perawatannya sama
dengan luka bakar berat.
Penting
Suatu prinsip yang penting diingat setiap terjadi luka bakar “tidak boleh kena air dan tidak
boleh diverband”

4. Cara mengangkat dan memindahkan penderita


Mengangkat orang yang luka parah atau sakit berat harus dalam keadaan berbaring dan
badan sisakit tidak boleh terkulai.Pada bagian anggota yang patah terlebih dahulu dipasang
bidai.Dalam pekerjaan ini hendaklah digunakan usungan /brancar/ tandu .
Cara mengangkat orang sakit atau untuk memindahkan ke brancar dapat dilakukann oleh
tiga orang , langkahnya sebagai berikut :
- Berlutut pada bagian kepala,badan,dan kaki si sakit atau si korban.
- Angkat perlahan lahan secara bersamaan dan dengan hati-hati.
- Tarik badan sisakit kebadan kita ,hingga kelihatan miring.
- Waktu akan membaringkan kembali sisakit kebrancar ,tarik kaki kanan kebelakang
- Berlutut bersama-sama dan baringkan sisakit diatas brancar bersama-sama dan hati-
hati
- Angkat brancar beresama-sama ,dilakukan oleh dua orang dan yang seorang lagi
memayungi dari terik matahari.
Bila sisakit atau sikorban tidak begitu parah dapat pula dipapah dengan cara :
- Dilakukann oleh dua orang.
- Berdiri pada bagian samping kanan dan kiri sisakit
- Belitkan tangan kirinya dan tangan kanannya pada bahu kita dan
tangan si sakit dipegang oleh kita.Tangan yang sebelah lagi dipakai memega ng
sisakit.

68
- Ketika memapah ,aturlah kaki jangan sampai beradu dengan kaki
sisakit.Bila kaki sisakit kebelakang usahakan agar kaki kita yang berada sebelah
dalam mengikuti kebelakang ,dengan demikian pada waktu berjalan tidak akan
terganggu.
- Berjalanlah perlahan-lahan dan hati-hati,istirahatlah bila sisakit
menghendakinya.
5. Daftar alat-alat dan obat-obatan P3K dan kegunaannya
 Pembalut perekat, kleerpleister, adhesive pleister.
 Kain pembalut segi tiga (driehoek – verband), mitella.
 Kain pembalut gulung (zwaxhtel – verband) : pembalut, penekan, penggendong,
pembungkus.
 Kain kasa steril (gaasverband) : penutup luka (suci hama/steril).
 Pembalut cepat (snelverband) : pembalut yang sudah steril dan sudah mengandung
obat yang tertutup rapih dan rapat.
 Gunting : banyak sekali kegunaannya.
 Pipet mata : alat untuk obat penetes cairan mata.
 Pincet : alat penjepit atau penyapit.
 Karet penasat pendarahan (slaug) : penyetop pendarahan
 Bidai (spalk/splint) : alat yang tipis (pipih) sebagai penunjang pemberi istirahat pada
tulang yang patah.
 Mercurochrome : cairan desinfectants, untuk pengobatan luka – luka baru yang
dianggap tidak berbahaya, terutama pada anak – anak.
 Yodium tintur : cairan desinfectants untuk mengobati luka – luka baru yang dianggap
cukup berbahaya dan besar, yang diakibatkan benda – benda berkarat, juga binatang
berbisa
 Amoniac licuida : cairan perangsang bagi orang pingsan, juga untuk mengulas luka
bekas gigitan binatang serangga.
 Licuida burowi : cairan sebagai pendemah (pengompres) yang bengkak.
 Boorwater : cairan untuk pengobat mata (1%).
 Minyak gandapura : cairan panas, penghangat, dan obat gosok.
 Sulfanilamide poeder : tepung penabur luka sebagai desinfectants.
 Tablet norit : untuk keracunan atau obat sakit perut (mencret).
 Tablet Bicarbonas Natricus : untuk keracunan atau perut mulas.
 Tablet acepheco atau acetozal : obat sakit kepala, demam, pusing dan lain – lain.
 Tanine zalf, levertrann zalf, brand zalf : salep pengobat atau pengulas luka bakar.
 Kapas : banyak sekali kegunaannya.
 Pisau atau silet : untuk alat pemotong.

69
Catatan :
 Obat – obatan atau alat – alat PPPK harus disimpan dalam suatu tempat yang terkunci
dan tertutup rapat.
 Jauhkan peti atau tas PPPK dari jangkauan anak – anak.
 Berilah tanda pengenal dengan huruf : PPPK dengan palang merah atau palang hijau.
 Setiap tempat obat dibubuhi etiket obat yang jelas menunjukan nama obat, kegunaannya
dan tanggal penerimaannya.
 Kode warna :
1) Biru : Untuk obat luar, tidak boleh diminum
2) Putih : Untuk obat yang dapat diminum atau dimakan
3) Merah : Untuk obat yang mengandung racun dan berbahaya, misalnya obat – obat
desinfectants, racun binatang dan lain –lain
4) Rangkuman
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan yang diberikan kepada
seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan dokter.
Mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan diatur dalam undang – undang
keselamatan dan kesehatan kerja pada Bab 5, Pasal 9, Ayat (3) yang menyatakan bahwa:
Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada
di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama
pada kecelakaan.
CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang yang pingsan atau
tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan oleh shock karena
aliran listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri karena udara tidak
dapat masuk ke dalam paru – parunya yang diakibatkan lemas, karena terjatuh ke dalam air,
terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut.
Bila terjadi pernafasan terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan pernafasan
buatan, antara lain dengan cara dari mulut ke mulut,sebagai berikut :
 Menghindarkan suatu hambatan dari mulut, dengan jalan membuka mulut si
korban dengan jari
 Memegang tengkuk atau leher si korban dengan hati-hati dan
membaringkannya sambil kepalanya di kebawahkan
 Tekan sudut rahangnya ake depan dari belakang untuk meyakinkan bahwa
lidangnya terjulur dan jalan napasnya bebas.
Buka mulutmu lebar-lebar dan tarik napas dalam-dalam. Pijit lubang hidungnya dan padukan
mulutmu kepada mulutnya. Hembus dengan keras ke dalam paru-parunya sampai penuh.
Lepaskan mulutmu dan perhatikan gerakan-gerakan dari si korban. Bila penghembusannya
sempurna ulangi lagi cara tadi hingga si korban bernafas kembali.

70
Apabila terjadi pendarahan yang banyak lakukan segera tidakan khusus sebgai berikut :
- Baringkan sikorban dengan kepala bersandar.
- Bila mungkin ,angkat bagian yang luka ,sehingga rata dengan badan.
- Tekan pada`bagian luka.
- Panggil orang yang bisa membantu.
- Segera hubungi dokter
Macam-macam kecelakaan yang mungkin terjadi diantaranya terkilir/keeleo, otot terpuntir,
geger otak, luka memar,pingsan,luka bakar.
4. Patah tulang lengan.
Perhatikan langkah berikut ini :
a. Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas atau
kain yangterasa empuk.
b. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu dan
ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit sekali.
c. Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai itu
tertutup penuh dengan kain pembalt.
d. Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah dipasang
bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga.
e. Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit.
Cara mengangkat orang sakit atau untuk memindahkan ke brancar dapat dilakukann oleh
tiga orang , langkahnya sebagai berikut :
- Berlutut pada bagian kepala,badan,dan kaki si sakit atau si korban.
- Angkat perlahan lahan secara bersamaan dan dengan hati-hati.
- Tarik badan sisakit kebadan kita ,hingga kelihatan miring.
- Waktu akan membaringkan kembali sisakit kebrancar ,tarik kaki kanan kebelakang
- Berlutut bersama-sama dan baringkan sisakit diatas brancar bersama-sama dan hati-
hati
- Angkat brancar beresama-sama ,dilakukan oleh dua orang dan yang seorang lagi
memayungi dari terik matahari.
Obat – obatan atau alat – alat PPPK harus disimpan dalam suatu tempat yang terkunci dan
tertutup rapat.
Jauhkan peti atau tas PPPK dari jangkauan anak – anak.
Berilah tanda pengenal dengan huruf : PPPK dengan palang merah atau palang hijau. Setiap
tempat obat dibubuhi etiket obat yang jelas menunjukan nama obat, kegunaannya dan
tanggal penerimaannya.

Kode warna :
Biru : Untuk obat luar, tidak boleh diminum
Putih : Untuk obat yang dapat diminum atau dimakan
Merah : Untuk obat yang mengandung racun dan berbahaya, misalnya obat – obat
desinfectants, racun binatang dan lain –lain

c. Tugas

71
1.Bagaimana cara menolong luka pendarahan !
2.Buatlah daftar alat-alat PPPK dan Obat obatnya yang dapat diminimumkan !

d. Tes formatif.
1. Jelaskann pengertian PPPK !
2. Apa yang dimaksud CPR ?
3. Sebutkan fungsi pembalut ?
4. Bagaimana cara mengatasi kecelakaan patah tulang lengan !
5. Sebutkan fungsi obat pada PPPK dibawah ini :
a. Mercurochrome d. Licuida burowi
b. Yodium tintur e. Bicarbonas Natricus
c. Amoniac licuida f. levertrann zalf
e. Kunci Jawaban
1. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan
yang diberikan kepada seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan
dokter.
2. CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang
yang pingsan atau tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan
oleh shock karena aliran listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri
karena udara tidak dapat masuk ke dalam paru – parunya yang diakibatkan lemas,
karena terjatuh ke dalam air, terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut.
3. Pembalut berfungsi untuk
a. Meletakkan obat pada luka.
b. Membalut bidai pada`anggota badan yang patah.
c. Menekan pembuluh darah yang memar.
d. Membalut bagian yang melentur seperti perutdan susu dan menenangkan
bagian yang sakit seperti dada dalam hal radang paru-paru atau sendi dalamhal
incok dan lain-lain.

4. Perhatikan langkah berikut ini untuk pertolongan Patah tulang lengan


 Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas
atau kain yangterasa empuk.
 Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu
dan ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit
sekali.
 Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai
itu tertutup penuh dengan kain pembalt.
 Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah
dipasang bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga.
 Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit.

5. a. Mercurochrome berfungsi desinfectants, untuk pengobatan luka – luka

72
baru yang dianggap tidak berbahaya, terutama pada anak – anak.
b. Yodium tintur berfungsi cairan desinfectants untuk mengobati luka – luka
baru yang dianggap cukup berbahaya dan besar, yang diakibatkan benda –
benda berkarat, juga binatang berbisa
c. Amoniac licuida berfungsi cairan perangsang bagi orang pingsan, juga
untuk mengulas luka bekas gigitan binatang serangga.
d. Licuida burowi berfungsi cairan sebagai pendemah (pengompres) yang
bengkak
e. Bicarbonas Natricus berfungsi untuk keracunan atau perut mulas
f. levertrann zalf berfungsi salep pengobat atau pengulas luka bakar.

f. Lembar kerja
Langkah : 1. siswa dibagi 8 kelompok tiap kelompok 4 siswa
2. Tiap kelompok mendiskusikan untuk menampilkan cara penanganan
macam kecelakaan,sebagai lngkah PPPK..

73
BAB III
EVALUASI

A. EVALUASI
1. Tes Tertulis
2. Lembar Penilaian Sikap

Tabel Penilaian Sikap


Standar Pencapaian
No Jenis/ Aspek Sikap Strategi Penilaian
Deskripsi Skor
1 Mandiri Melaksanakan pekerjaan/  Observasi aktivitas
tugas-tugas siswa tanpa siswa dalam
harus di suruh/ di tunggui melaksanakan tugas
 Selalu 5  Verifikasi rekaman
 Sering 4
penyerahan tugas-
 Kadang- 3
tugas siswa
kadang
 Jarang 2
 Sangat 1
jarang

2 Bertanggung Menyelesaikan tugas sesuai  Observas


jawab dan tepat waktu i aktivitas siswa
 Selalu 5 dalam ulangan
 Sering 4
 Kadang- 3
kadang
 Jarang 2
 Sangat 1
jarang
3 Sikap percaya diri Mampu tampil secara wajar  Observas
dalam kegiatan dengan i aktivitas siswa
massa dalam berdiskusi,
 Selalu 5 kegiatan massa di
 Sering 4
sekolah/
 Kadang- 3
bermasyarakat
kadang
 Jarang 2
 Sangat 1
jarang
4 Berpartisipasi Melaksanakan pekerjaan/  Observas
dalam penegakan tugas-tugas tanpa harus di i ketaatan siswa
suruh/ di tunggui dalam mengikuti

74
Standar Pencapaian
No Jenis/ Aspek Sikap Strategi Penilaian
Deskripsi Skor
aturan-aturan  Selalu 5 peraturan tata tertib
sosial  Sering 4 sekolah
 Kadang- 3
kadang
 Jarang 2
 Sangat 1
jarang
5 Kedisiplinan Kehadiran di sekolah/  Verifikasi
masuk sekolah presensi siswa presensi siswa
 Selalu 5
 Absensi 4
10%
 Absensi 3
10% - 15%
 Absensi 2
15% - 20%
 Absensi > 1
20%
6 Menjaga Menggunakan alat  Observas
kesehatan dan keselamatan kerja dalam i aktivitas siswa
keamanan diri kegiatan praktik dalam
 Selalu 5 melaksanakan
 Sering 4
praktik
 Kadang- 3
kadang
 Jarang 2
 Sangat 1
jarang

BAB IV
PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini ,maka anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji
kompetensi yang telah dipelajari.Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari evaluasi
dalam modul ini ,maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik /modul berikutnya.Mintalah pada
pengajar /instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilainya dilakukan langsung
dari pihak industrin atau asosiasi profesi yang berkompeten.

Apabila anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setip kegiatan pada modul ini,
hasilnya berupa nilai yang diberikan pengajar/instruktur bahwa anda telah kompeten yang akan
dicantumkan pada forto polio /raport sebagai dokumen hasil belajar anda.

75
DAFTAR PUSTAKA

1. DalihS.A,Keselamatan Kerja Dalam Tatalaksana Bengkel 1,Depdikbud Jakarta 1982


2. Soemanto,Dr,Lembar Data Keselamatan Bahan ,
3. Ernawati dkk, Tata Busana 1,BBE 2008
4. Tim PPPG Kejuruan ,Keselarasan Lingkungan,Diknas Jakarta 2005
5. Tim PPPG Kejuruan ,Pemanfaatan Limbah Tekstil ,Diknas Jakarta 2005

76

Anda mungkin juga menyukai