Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Masa Pembentukan.
Tete B adalah Suatu daratan yang ditemukan sekitar Tahun 1879 dan
mula-mula hanya sebagai tempat persinggahan sementara terutama bagi mereka
yang melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi laut. Daratan
tersebut pertama kali dirintis dan dihuni oleh keluarga serumpun yang berstatus
perantau yang dipimpin oleh seorang pejuang yang dikukuhkan sebagai kepala suku
dan juga merupaka tokoh agama islam dalam lingkungan keluarga tersebut yang
bernama SATUAN LAMADADJU yang dikenal dengan sapaan PONGGAWALOLO
berasal dari bone bersama putra-putrinya memilih mendiami daratan tersebut
untuk tinggal dan menetap. Setelah terproses sedemikian rupa dan lama kelamaan
jumlah keluarga tersebut bertambah banyak maka terbentuklah suatu
perkampungan kecil diberi nama TETE pada Tahun 1912 yang saat ini bernama
DESA TETE B.

2. Asal – Usul Penduduk


Bone dan sekitarnya secara turun temurun diperintah oleh seorang raja
dan penduduknya dikenal dengan suku bugis sedangkan suku bajo adalah berasal
dari Johor Malayasia yang juga merupaka salah satu bagian dari keragaman suku
dan budaya Indonesia yang datang dan menyebar di berbagai wilayah termasuk
Bone. Suku Bugis dan Bajo hidup berdampingan dengan penuh kekerabatan dan
rasa persaudaraan memperjuangkan kepentingan bersama yang kental dangan
budaya islam. Sekitar Tahun 1600 M oleh raja bone, suku bajo diberikan hak untuk
menguasai dan menjaga sebagian wilayah Kerajaan Bone khususnya bagian laut, hal
ini dimaksud untuk menjaga eksistensi wilayah kerajaan melalui pengamanan
wilayah laut.
Bone adalah tanah kelahiran SATUAN LAMADADJU atau dikenal dengan
PONGGAWALOLO seorang pejuang yang lahir dari keluarga keturunan bugis dan
bajo yang merantau dan pertama kali mendiami, menetap dan membangun daratan
Tete menjadi perkampungan.

1
Dengan demikian maka asal usul penduduk Desa Tete B adalah dari
keluarga serumpun keturunan bugis dan bajo yang berstatus perantau yang berasal
dari tanah bugis tepatnya daerah Wajo Bone Sulawesi Selatan.

3. Suku Dan Bahasa Daerah


Pada umumnya orang-orang tua dulu dengan latar belakang suku yang
berbeda bugis dan bajo hidup berdampingan aman dan tentram hingga saat ini yang
diwarnai dengan nuansa islami di Desa Tete B dan bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa bugis dan bahasa bajo tetapi yang lebih popular hingga sekarang
adalah bahasa bajo yang menjadi bahasa daerah yang digunakan dalam percakapan
sehari-hari oleh masyarakat Desa Tete B hal ini disebabkan antara lain :
1. Satuan Lamadadju yang populer dengan sapaan Ponggawalolo yang
artinya Ponggawa adalah julukan kebesaran setingkat raja dari suku bajo
dan Lolo dalam bahasa bugis berarti muda dengan demikian Ponggawa Lolo
artinya Raja atau Pejuang Muda yang gagah berani berperang mengusir
penjajah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Wilayah
Sulawesi Tengah Teluk Tomini dan Satuan Lamadadju atau Ponggawalolo
menggunakan bahasa bugis dan bajo dalam berkomunikasi dengan keluarga
dan masyarakatnya.
2. Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Poso merupakan daerah yang
menjadi tempat persinggahan dan pertemuan suku bajo yang datang dari
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan lain-lain yang
memasuki wilayah Teluk Tomini dan sebagian besar menetap dan menjadi
warga Desa Tete B serta tidak menguasai bahasa bugis dan menggunakan
bahasa bajo dalam percakapan sehari-hari mereka.

4. Nama Desa Tete B


Nama TETE adalah berasal dari bahasa bajo yaitu NENETE dalam kata
dasarnya TETE yang artinya menyusuri tepian pantai dan merapat kedaratan oleh
karena itu lah daratan tersebut yang telah berpenduduk dinamakan kampung Tete
yang sekarang menjadi Desa Tete. Adapun penambahan huruf B menjadi Desa Tete
B, karena telah terbentuk satu Desa Tetangga yang bernama Desa Tete A, maka Desa
Tete ditambah huruf B yang bisa bermakna Tete Bawah, Tete Bugis dan Tete Bajo.

2
5. Persatuan Sepak Bola Pasir Putih
Desa Tete B terletak disepanjang pinggiran pantai dan berpasir putih
yang bersih dan indah yang disebelah utara sekitar 5 kilo meter dari daratan
terdapat 2 buah pulau kecil yang sekarang menjadi tempat budi daya ikan. Untuk
mengabadikan keindahan pemandangan pasir putih dibentuklah persatuan
olahraga sepak bola yang diberi nama Keseblasan Pasir Putih yang dari dulu
hingga saat ini masih eksis dan aktif dalam dunia olahraga sepak bola yang ikut
serta mengharumkan nama Desa Tete B hingga terkenal diwilayah Sulawesi Tengah
khususnya Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una.

B. LETAK GEOGRAFIS
Desa Tete B berbatas dengan Desa Tete A, dengan luas wilayah 1800 H yang
meliputi pegunungan / bukit, dataran dan lautan.

ADAPUN BATAS-BATASNYA SEBAGAI BERIKUT :


 Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tete A
 Sebelah timur berbatasan dengan lautan
 Sebelah selatan berbatasan dengan pegunungan
 Sebelah barat berbatasan dengan hutan lindung
 Jarak Desa Tet B dengan :
- Ibu Kota Kecamatan :1 km
- Ibu Kota Kabupaten : 10 km
- Ibu Kota Propinsi : 388 km

BAB II
TUJUAN LAPORAN
Tujuan laporan ini adalah sebagai bahan evaluasi tim lomba tingkat Kabupaten
Tojo Una-Una.

A. ISI LAPORAN
1. Bidang Pemerintahan
a. Keadaan wilayah Desa Tete B :

3
- Luas wilayah Desa : 1800
- Jarak dari Ibukota Kecamatan : 10 km

b. Keadaan penduduk :
- Laki –laki : 547 Jiwa
- Perempuan : 559 Jiwa
- Jumlah Penduduk : 1106 Jiwa
- Jumlah Kepala Keluarga : 284 KK
c. Tingkat Pendidikan Masyarakat :
- SD
- SLTP
- SLTA
- SARJANA MUDA (D-III)
- SARJANA (S1)
d. Mata Pencaharian Penduduk terdiri dari :
- Petani / Perkebunan
- Nelayan
- Tukang
- Pegawai Negeri Sipil
e. Hasil Produksi Masyarakat :
- Kopra
- Peternakan Sapi dan Kambing

Untuk menunjang keberhasilan di bidang pemerintahan Kepala Desa


di bantu oleh :
1. Perangkat Desa, Kepala Dusun, Ketua RT Dan RW
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
3. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM)
4. Tim Penggerak PKK
5. Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang ada di tingkat Desa
2. Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KANTIBMAS)
 Untuk menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
Pemerintah Desa di bantu oleh Satuan Hansip dan Babinsa serta partisipasi
masyarakat secara swadaya dengan memanfaatkan pos kamling.

2
 Permasalahan yang mengarah kepada gangguan Kantibmas dengan cepat
diselesaikan secara kekeluargaan dan perdamaian di Desa, terkecuali ada hal-hal
yang tidak dapat diatasi, maka penyelesaiannya diserahkan kepada pemerintah
tingkat Kecamatan.
 Situasi Kantibmas diwilayah Desa Tete B selama tahun 2015 sampai dengan
sekarang masih tetap aman, kondusip dan terkendali.
 Masyarakat Desa Tete B yang terdiri dari 2 suku yaitu Bugis dan Bajo yang
diwarnai dengan suku pendatang lainnya, hidup secara berdampingan dan tidak
terpengaruh dengan bebagai macam sikap dan profokasi yang dapat mengancam
Keamanan dan Ketertiban Desa.

3. Bidang Sarana dan Prasarana Pembangunan :


Pemerintahan :- Kantor Desa
- Balai Pertemuan
- 2 (dua) buah Pos Kamling
Pendidikan :- 1 (satu) gedung Sekolah Dasar Negeri
- 1 (satu) gedung Madrasah Ibtidaiyah
- 1 (satu) gedung Sekolah MTS Alkhairat
- 1 (satu) gedung Sekolah TK Alkhairat
Kesehatan dan :- 1 (satu) gedung Polindes
Kebersihan - 2 (dua) MCK WC Umum
- 4 (empat) buah Bak tempat Pembuangan Akhir dan
Pembakaran Sampah.
Perhubungan :- Pembuatan Drainase 1530 M
- Tambatan Perahu
Sosial :- 1 (satu) buah Mesjid
- 1 (satu) buah Lapangan Sepak Bola
- 2 (dua) buah Lapangan Foli Ball
- 2 (dua) buah Lapangan Takrau
- 1 (satu) buah Lapangan Bulu Tangkis
Perekonomian :- 1 (satu) buah Pasar Desa
Pemukiman :

5
Sarana pemukiman sebagai tempat pemukiman masyarakat telah berhasil
membangun rumah layak huni sesuai tingkat kehidupan dan pendapatan
masyarakat dengan rincian sebagai berikut :
- Rumah Permanen : 192 Buah
- Rumah Semi Permanen : 64 Buah
- Rumah Darurat : 57 Buah

4. Bidang Perpajakan
1. Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2014
- Pokok/Target : Rp. 1.435.071
- Rumah Permanen : 192 Buah
Penyetoran Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2014 Lunas 100 %
2. Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2015
- Pokok/Target : Rp. 5.781.021,92
- Realisasi : Rp. 1.823.816,6
Penyetoran Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2015 Lunas 27 %
5. Bidang Kemasyarakatan
Dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat Pemerintah
Desa berupaya semaksimal mungkin dengan memanfaatkan seluruh jajaran
Perangkat Desa dan Lembaga Pemerintahan, Lembaga Kemasyarakatan yang ada di
Desa serta melibatkan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang jenis pelayanan
dimaksud antara lain :

1. Bidang Pemerintahan berupa :


- Keterangan Penduduk
- Keterangan Pemilikan Tanah
- Keterangan Izin Pesta
- Keterangan Bepergian
- Keterangan Kawin
- Penyelesaian Sengketa dll.

2. Bidang Pendidikan Berupa :


- Setiap pertemuan tentang pendidikan kami selalu menghimbau kepada
masyarakat akan kewajiban dan pentingnya pendidikan.
- Menuntaskan wajib belajar 9 Tahun.

3. Bidang Kesehatan berupa :


- Melaksanakan kegiatan posyandu 1 (satu) kali dalam sebulan.

2
- Mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

4. Bidang Olahraga dan Kesenian :


Dalam rangka pembinaan para generasi muda dan remaja maka akan
diadakan kegiatan olah raga berupa bola kaki, voli ball dan takrau.

BAB III
PENUTUP

Demikian laporan singkat sejarah pembentukan dan perkembangan keadaan


wilayah Desa Tete B secara umum yang dapat kami sampaikan dan semua laporan ini lebih
terinci dapat di lihat pada monografi Desa dan Buku Register Desa, yang kami yakin
semuanya masih banyak terdapat kekurangan.

Untuk itu melalui kesempatan ini kami sangat mengharapkan bimbingan dan
petunjuk bapak Camat serta semua Tim agar dapat memberikan petunjuk dan
membimbing kami dalam rangka membenahi dan memperbaiki seluruh kekurangan guna
memperoleh hasil yang diharapkan oleh kita semua.

Kepada semua Tim, unsur perintah Kecamatan kami atas nama Pemerintah dan
Masyarakat Desa Tete B mengucapkan terima kasih atas penghargaan dan akhirnya kami
memohon maaf atas segala kekurangan kami.

WABILLAHI TAUFIK WALHIDAYAH


WASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUHU

7
2

Anda mungkin juga menyukai